BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Sebelumnya Sebagai bahan pertimbangan dalam penelitan ini dicantumkan beberapa hasil penelitian terdahulu oleh beberapa peneliti yang pernah penulis baca di antaranya: Rujukan penelitian yang pertama yaitu jurnal International: International Journal of Marketing and Technology yang berjudul Pomotional Strategies and Technological Innovations in Banking Industry (Sharma, Vishal, 2013), yaitu membahas tentang perusahaan mencoba untuk menggunakan metode pemasaran langsung dengan lebih banyak ke pelanggan. Peggunaan internet dan telepon memudahkan berbisnis secara langsung dan menjawab pertanyaan dengan cepat. menggunakan pemasaran langsung dapat mempengaruhi sikap dan perilaku pelanggan mereka. Bank mempunya data - data rahasi dari setiap pelanggan dan dapat dirubah dan dirombak untuk memenuhi kebutuhan dari pelanggan. Dalam melakukan survey pasar membantu bank untuk mengerti kebutuhan konsumen, penawaran atar pesaing, dan untuk saluran distribusi. Bank menggunakan komunikasi langsung karena metode ini lebih efektif dan dapat berkomunikasi langsung dengan pelanggan. penjualan langsung membuat pesan menjadi personal dan indivudual. Kemajuan teknologi di bidang telekomunikasi dan teknologi informasi telah memungkinkan pemasaran langsung untuk menciptakan dampak yang kuat pada mengkomunikasikan pesan kepada pelanggan. Munculnya Internet sebagai saluran distribusi baru telah menciptakan peluang baru untuk pemasaran langsung. Berdasarkan penelitian sebelumnya, membahas tentang direct marketing yang sangat berperan penting dan membantu untuk berkomunikasi secara efektif dan langsung ke pelanggan. Penyampaian informasinya pun juga secara langsung dan bersifat personal dan individual. Maka dengan penggunaan strategi ini membuat pembisnis mejadi mudah untuk mengetahui 7 8 apa yang diinginkan oleh pelanggan dengan melakukan pemasaran secara langsung. Rujukan penelitian yang kedua yaitu jurnal komunikasi: American Academic & Scholarly Research Journal yang berjudul International Marketing Communication (Swidan, Sarah B; Hassaballah, Ahmed F, 2013), yaitu membahas tentang mengenai media sosial berbasis internet menyebar dengan cepat dalam beberapa tahun terakhir dan jumlah pengguna Facebook, Twitter dan Youtube telah tumbuh dan memungkinkan setiap orang untuk berkomunikasi dengan ratusan atau bahkan ribuan orang lain tentang produk dan perusahaan yang mendukung mereka, produsen merasakan kesempatan dan mencoba yang terbaik untuk memahami itu. IMC tradisional bagi setiap perusahaan harus diubah agar sesuai dengan dunia modern dimana teknologi dapat dengan cepat berubah. Produsen dapat melihatnya sebagai kesempatan untuk meningkatkan pangsa pasar atau sebagai ancaman yang dapat merusak produk atau jasa mereka. Penelitian ini berpendapat bahwa IMC tradisional harus diubah agar sesuai dengan teknik pemasaran baru tergantung pada konsumen sebagai elemen penting dari paradigma komunikasi pemasaran terpadu. Berdasarkan pada penelitian sebelumnya, membahas tentang direct marketing yang harus memasarkan suatu produk secara cepat dan lebih meningkatkan keuntungan dari media sosial dengan menyebarkan komunikasi yanmempromosikan produk secara luas. Maka dengan strategi ini dapat melakukan langkah yang tepat untuk meningkatkan pangsa pasar agar dalam melakukan direct marketing mereka lebih mudah untuk mengikuti perkembangan jaman. Rujukan penelitian yang ketiga yaitu jurnal komunikasi yang berjudul: Direct Marketing Selling (Elleina, 2013), yaitu membahas tentang bisnis penjualan langsung atau direct selling adalah pemasaran dan penjualan produk langsung ke konsumen diluar lokasi tetap penjualan eceran. Strategi untuk mempromosikan produk atau jasa yang ditujukan untuk memengaruhi tindakan konsumen. Penjualan langsung lebih 9 menekankan pengambilan keputusan yang didasarkan atas rasional atau karena adanya keuntungan tambahan yang diberikan suatu produk. Wujud dari penjualan langsung dapat ditemui dalam bentuk promosi penjualan (sales promotion), penjualan pribadi (personal selling), penjualan langsung (direct response marketing), serta merchandising dan point of purchase. Sementara menurut Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia (APLI) penjualan langsung atau direct marketing adalah metode penjualan barang dan/atau jasa tertentu kepada konsumen dengan cara tatap muka di luar lokasi eceran tetap oleh jaringan pemasaran yang dikembangkan oleh mitra usaha dan bekerja berdasarkan komisi penjualan, bonus penjualan dan iuran keanggotaan yang wajar. Pada dasarnya menjajakan adalah bentuk tertua dari direct marketing modern dan pengaturan kontak pribadi serta penjualan internet. Rujukan penelitian yang ke-empat yaitu jurnal komunikasi yang berjudul Direct marketing by Online (Ahamed Moosa, 2012) mengenai pemasaran langsung merupakan komunikasi langsung dengan pelanggan individu yang dibidik secara seksama baik untuk memperoleh tanggapan segera maupun membina hubungan pelanggan yang berlangsung lama. Di dalam pemasaran langsung biasanya menggunakan saluran – saluran langsung ke konsumen untuk menjangkau dan menyerahkan barang dan jasa kepada pelanggan tanpa menggunakan perantara pemasaran. Saluran – saluran ini mencakup surat langsung, catalog, telemarketing, tv interaktif, situs internet, dan lain-lain. Pemasaran langsung merupakan salah satu cara yang tumbuh paling pesat untuk melayani pelanggan. Saat ini terdapat banyak pemasar langsung menggunakan pemasaran langsung untuk membina hubungan jangka pendek dengan pelanggan. mereka mengirim kartu ulang tahun, bahan – bahan informasi, atau bingkisan kecil bagi pelanggan tertentu. Para pemasar melakukan pemasaran langsung untuk meningkatkan produktivitas satuan penjualan. Selain itu perusahaan juga berupaya untuk menggantikan unit – unit penjualan berbasis pos dan telepon untuk mengurangi biaya penjualan lapangan. Pemasaran secara online dilakukan 10 melalui system computer online interaktif yang menghubungkan pelanggan dengan penjual secara elektronik. 2.1 Landasan Teori 2.2.1 Komunikasi Menurut Hardjana (Kadar Nurjaman, 2012:35) komunikasi berasal dari bahasa latin yaitu cum, kata depan yang memiliki arti dengan atau bersama dengan, dan kata units, kata bilangan yang berarti satu. Dua kata tersebut membetuk kata benda communio yang dalam bahasa inggris disebut communion yang berarti kebersamaan, persatuan, persekutuan, atau gabungan. Jadi komunikasi berarti pemberitahuan pembicaraan, percakapan, dan pertukaran pikiran. Ahli lain menjelaskan bahwa komunikasi adalah proses sosial dimana setiap orang menggunakan lambang untuk menciptakan dan mengartikan suatu makna dalam lingkungan mereka (Richard & Lynn, 2008:5). Dan berdasarkan definisi komunikasi diatas menurut para ahli, maka dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah suatu cara dimana seseorang melakukan proses pertukaran pesan, ide, informasi dan lain sebagainya. Dapat juga menggunakan lambang-lambang yang bertujuan supaya pesan tersebut dapat dimengerti oleh pihak yang terlibat didalam komunikasi, dan kemudian dapat tercapai dalam pengertian yang sama antara penerima pesan dan penyampai pesan. Komunikasi adalah proses penyampaian pengertian antar individu. Semua masyarakat dilandasi kapasitas untuk menyampaikan maksud, keinginan, perasaan, pengetahuan, dan pengalaman dari satu orang kepada orang yang lainnya. Pada pokoknya, komunikasi adalah pusat minat dari keadaan perilaku dimana sumber menyampaikan pesan kepada seorang penerima dengan tujuan mempengaruhi perilaku si penerima (Frazier, 2004:86). 11 Setelah mempelajari teori komunikasi, dapat disimpulkan bahwa komunikasi yang terjalin dengan baik mampu memperoleh timbal balik yang positif. Oleh karena itu komunikasi yang baik sangat diperlukan untuk menyampaikan informasi agar memudahkan direct marketing dalam melakukan penjualan secara langsung. 2.2.2 Proses Komunikasi Proses komunikasi dapat dibandingkan dengan cara produksi dan konsumsi. Proses ini melibatkan produksi melalui penggunaan kata – kata, gambar, lambang, dan tindakan – tindakan komunikator, serta melalui pendengaran, penglihatan, sentuhan, perasaaan, dan penciuman yang dilakukan oleh publik. Komunikasi dapat juga digambarkan dengan cara mengirim isyarat dengan bendera dimana juru isyarat di sebuah kapal mengimkan pesan ke kapal lain dengan mengibar – ngibarkan bendera dalam berbagai posisi yang bermakna sama dengan huruf dan angka (Frazier, 2004:88-89). Komunikasi dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu secara verbal dan non-verbal terhadap orang lain (Harrison, 2008:2). Proses ini dapat meliputi segala hal, mulai dari cara berkomunikasi, penggunaan kalimat yang digunakan, hingga kepada ekspresi, gaya bahasa dan ide yang diterapkan, bahkan hingga perasaan. Proses komunikasi salah satunya yaitu menciptakan dan mempertahankan suatu hubungan antara satu orang dengan yang lainnya, proses komunikasi dalam menciptakan dan mempertahankan suatu hubungan yaitu dengan menyampaikan informasi, namun pada prakteknya informasi yang disampaikan tidak efektif dan tidak sesuai dengan tujuang yang diinginkan, sehingga menciptakan suatu kebingungan. Informasi merupakan suatu berita atau hal yang ingin disampaikan dari seorang narasumber atau orang yang memiliki informasi, ingin diberikan 12 kepada orang lain atau pihak yang ingin dituju. Informasi dapat berupa apa saja, tergantung dari sumber yaitu apa yang ingin disampaikan. Tindakan untuk memberikan informasi kepada orang lain yang merupakan bagian dari proses komunikasi. (Harrison, 2008:3) Proses komunikasi adalah langkah – langkah yang dimulai dari menciptakan informasi, dalam menciptakan informasi tersebut harus dipahami oleh komunikan. Proses komunikasi adalah suatu proses, yang bersifat berkelanjutan dan saling terkait satu dengan yang lainnya (Tommy, 2009:7). 2.2.3 Teori Komunikasi Transaksional Model transaksional menuntut kita untuk menyadari bahwa satu pesan memiliki pengaruh terhadap pesan yang lainnya. Setiap pesan dibangun dari pesan sebelumnya, hal ini membuat suatu hubungan diantara masing-masing model komunikasi. Perubahan dari satu komponen memiliki pengaruh terhadap komponen yang lainnya. Model ini memiliki pendapat bahwa saat kita terus-menerus mengirim dan menerima pesan kita akan memiliki suatu hubungan baik secara verbal maupun non verbal dari pesan tersebut (Richard & Lynn, 2008: 15). Dalam penjelasan model komunikasi transaksional ini, orang membangun kesamaan makna. Apa yang dikatakan orang dalam sebuah proses komunikasi yang terjadi akan sangat dipengaruhi oleh pengalamannya dimasa lalu. Model komunikasi interaksional berusaha untuk menuntut penerima atau pengirim pesan untuk menyadari pengaruh satu pesan terhadap pesan lainnya. Satu pesan merupakan suatu hasil dari pesan yang dibangun sebelumnya, karena itu perlunya sebuah hal yang membuat adanya saling ketergantungan antara masing-masing komponen yang ada dalam komunikasi.Dengan adanya perubahan yang terjadi pada suatu komponen, akan mengakibatkan suatu 13 perubahan pada komponen lainnya karena adanya keterkaitan serta ketergantungan (Kotler & Keller, 2007:208). Model komunikasi transaksional juga memiliki asumsi bahwa saat terjadinya suatu komunikasi yang berlangsung secara terus menerus, maka akan berurusan dan berhubungan dengan elemen verbal maupun nonverbal dari proses komunikasi tersebut. Dengan kata lain, para komunikator mengasosiasikan makna (Kotler & Keller, 2007:209). 2.2.4 Intergrated Marketing Communication (IMC) Komunikasi pemasaran atau IMC adalah sarana yang digunakan perusahaan dalam upaya untuk menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan konsumen langsung atau tidak langsung tentang produk yang mereka jual. Dalam pengertian tertentu, komunikasi pemasaran menggambarkan “suara” merek merupakan sarana yang dapat digunakan untuk membangun dialog dan membangun hubungan dengan konsumen (Duncan, 2005: 29). Komunikasi pemasaran membetuk banyak fungsi bagi konsumen. Konsumen dapat diberitahu atau ditunjuk bagaimana dan mengapa sebuah produk digunakan, oleh orang seperti apa, dan dimana serta kapan; konsumen dapat belajar tentang siapa yang membuat produk dan apa ang dipertahankan perusahaan dan merek; dan konsumen dapat diberikan satu insentif atau imbalan untuk perboaan atau penggunaan. Komunikasi pemasaran memungkinkan perusahaan menghubungkan merek – merek mereka dengan orang lain, tempat, acara khusus, pengalaman merek, perasaan, dan barang. Komunikasi pemasaran dapat berkontribusi pada ekuitas merek degan membangun merek dalam ingatan dan menciptakan citra merek. (Kotler & Keller, 2007, 204) IMC didefinisikan sebagai, berorientasi hasil, proses perencanaan yang berdasarkan penelitian seseorang yang 14 berfokus komunikasi yang bertujuan untuk menjalankan program komunikasi sebuah brand dari waktu ke waktu sehingga ada kejelasan dan konsistensi dalam posisi dari merk tersebut. Dapat dicapai dengan berbaga media yang berbeda beda. Keseluruhannya adalah untuk mencapai keuntungan finansial jangka pendek dan kepemilikan merek pada masa jangka panjang. (Lawrence, 2014:4) Komunikasi pemasaran terpadu mempunyai enam cara dalam melakukan komunikasi (Kotler, 2007:204): 1. Iklan Suatu bentuk perkenalan yang bukan dilakukan seseorang dan berupa promosi dari hasil pemikiran, barang atau jasa oleh yang menyelenggarakan yang sudah ditentukan pada awalnya. 2. Promosi penjualan Berbagai macam yang untuk meningkatkan suatu penjualan jangka pendek untuk mendorong seseorang tertarik membeli produk atau jasa tersebut. 3. Acara khusus dan pengalaman Perusahaan yang memberian dorongan atas kegiatan dan program – program yang dibuat untuk menciptakan suatu hubungan atau interaksi secara rutin atau suatu hubungan yang berkaitan dengan suatu merek. 4. Hubungan masyarakat dan pemberitaan Melakukan berbagai macam untuk melakukan suatu promosi penjualan yang sudah di program dalam rangka melindungi nama baik perusahaan atau masing – masing dari produknya. 5. Pemasan langsung Pemasaran langsung disini menggunakan telpon, faksimili, email, surat, atau internet untuk melakukan suatu komunikasi secara langsung dan mendapatkan suatu komentar/ respons atau berbicara dengan pembeli tertentu dan calon pelanggan. 6. Penjualan pribadi 15 Melakukan komunikasi secara langsung atau tatap muka bertujuan untuk melakukan suatu perkenalan, menjawab pertanyaa, dan memperoleh suatu pembelian. 2.2.5 Direct Marketing Direct marketing adalah peggunaan informasi – informasi yang secara langusung disampaikan ke konsumen untuk mencapai dan memberikan barang dan jasa kepada pelanggan tanapa menggunakan perantara pemasaran (Kotler, 2007:288). Direct Marketing adalah suatu hubungan langsung kepada konsumen yang sudah ditetapkan secara rinci untuk mendapatkan suatu tanggapan yang cepat dan membangun suatu hubungan dengan pelanggan secara terus – menerus atau hubungan yang berkelanjutan. (Kotler, 2008:221) Berdasarkan kedua definisi di atas mengenai pemasaran langsung, penulis menyimpulkan bahwa direct marketing merupakan proses interaktif antara konsumen dengan pemasar dengan menjalin komunikasi untuk kemudian mendapatkan respon sesegera mungkin dari konsumen dengan menggunakan berbagai media yang tidak terbatas hanya menggunakan satu macam media. Tujuan pemasar melakukan pemasaran langsung adalah untuk membina hubungan dengan pelanggan agar dapat mengukur respon pelanggan dengan segera. Pemasaran langsung dilakukan edngan menggunakan periklanan respon langsung, surat langsung (termasuk katalog), telemarketing, dan penjualan langsung (Shimp, 2010:561). Direct Marketing yang efektif bukan sesuatu yang hanya bisa dikembangkan, itu perlu perencanaan dan implementasi yang didasarkan oleh pemahaman yang benar mengenai tujuan dan yang diharapkan untuk dicapai. Untuk itu 16 ada beberapa komponen dalam kampanye direct marketing dan tidak dapat terpisahkan sebagai syarat untuk memenuhi tujuan kampanye secara keseluruhan. (Shimp, 2008:302) Komponen kunci dalam kampanye direct marketing (Shimp, 2008:302) : 1. Objective: tujuan dari kampanye direct marketing; sesuatu apa yang diharapkan untuk dicapai. 2. Media: sebagai kendaraan untuk mencapai target audiens. 3. Creative: cara yang digunakan untuk menyampaikan pesan pemasaran kepada audiens. 4. Database: sistem yang menggabungkan informasi tentang target audiens yang dapat digunakan untuk membuat keputusan pemasaran. 5. Fulfilment: implementasi dari kampanye, dari pencetakan hingga pengiriman. Customer Database Sebelumnya telah disebutkan oleh Terence A. Shimp bahwa database merupakan salah satu kunci penting dalam kegiatan direct marketing. Direct marketing yang efektif dimulai dengan dasar database konsumen yang kuat. Customer database merupakan kumpulan data secara keseluruhan yang terstruktur mengenai data yang bersifat personal mengenai konsumen atau prospek, termasuk di dalamnya mengenai geografik, demografik, psikografik, dan data perilaku. Database dapat digunakan untuk menempatkan konsumen potensial, menyalurkan produk dan jasa kebutuhan khusus bagi target konsumen, dan mengelola hubungan baik jangka panjang dengan konsumen. (Kotler, 2008:225) Pemasaran langsung mempunyai dua manfaat yaitu manfaat bagi pembeli dan manfaat bagi penjual. Dimana masing – masing dari manfaat tersebut mempunyai suatu arti tersendiri yaitu (Kotler, 2008:222): 17 1. Manfaat bagi Pembeli, pemasaran langsung mempunyai sifat yang menyenangkan, mudah, dan bersifat personal. Pemasar langsung tidak harus berada di dekat pembeli, dan pembeli tidak harus berjuang untuk melakuakan suatu pembelian. Tetapi pemasar langsung memudahkan pembeli untuk mengakses data perusahaan dari suatu web atau katalog kapan saja. Pembeli pun tidak terikat waktu dalam melakukan pembelajaran mengenai barang dan jasa yang dijual.pemasaran langusng tidak memberikan batasan informasi mengenai produk. Pemasar langsung juga memberikan akses kepada pembeli yang secara lengkap mengenai suatu produk yang dijual oeh perusahaan dan kaalog yang bagus. (Kotler, 2008:222) Terakhir, Pemasar langsung bersifat interaktif yang dimaksudkan pembeli bisa secara segera berinteraksi dengan penjual melalui saluran telepon atau situs web persahaan untuk menciptakan suatu bentuk komuikasi yang tepat, produk, atau jasa yang pembeli inginkan dan bentuk komunikasi itu di tempat. Selanjutnya pemasar langsung memberikan suatu kendali yang besar kepada pembeli. Pembeli akan memutuskan katalog mana yang pada akhirnya mereka cari dan mereka kunjungi. (Kotler, 2008:223) 2. Manfaat bagi Penjual, penjual beranggapan bahwa pemasaran secara langsung adalah bentuk alat yang kuat untuk membangun suatu hubungan antar pelanggan. Dengan penjualan secara langsung dapat mengetahui apa kebutuhan yang diinginkan oleh pelanggan, dan memberikan banyak macam produk tentang yang mereka inginkan, dan dapat dengan mudah untuk melakukan suatu komunikasi yang dilakukan via telepon atau secara online. Pemasar langsung memberikan alternatif biaya rendah, efisien, dan cepat kepada penjual untuk meraih pasar pembeli. (Kotler, 2008:223) 18 Pemasar langusung menawarkan secara langsung fleksibilitas yang lebih besar. Pemasar langusung memungkinkan pemasar melakukan penilaian secara langsung terhadap harga dan program yang dibuatnya. Yang terakhir pemasaran langsung memberikan akses kepada penjual untuk meraih pembeli dengan mudah menggunakan saluran yang lainna agar dengan mudah untuk menjangkaunya. (Kotler, 2008:223) 2.2.5.1 Bentuk-bentuk dari Direct Marketing Bentuk-bentuk dari kegiatan direct marketing menjadi tujuh bentuk, yakni personal selling, telephone marketing, direct-mail marketing, catalog marketing, direct-response television marketing, kiosk marketing dan online marketing. Berikut bentuk-bentuk dari penjualan langsung atau direct marketing yang diilustrasikan berupa gambar di bawah ini : Gambar 2.1 Bentuk – Bentuk Direct Market Sumber : (Kotler, 2008:227) 1) Telephone Marketing Menggunakan telepon untuk menjual secara langsung kepada konsumen. Telemarketing yang telah ditargetkan dan dirancang dengan baik akan mampu mendatangkan banyak keuntungan, termasuk kemudahan pembelian dan 19 mendapatkan informasi mengenai produk dan jasa. Namun meskipun begitu, seringkali telemarketing telah dianggap mengganggu konsumen yang menyebut “junk phone calls” atau “panggilan sampah”. (Kotler, 2008:229). 2) Direct-Mail Marketing Penjualan langsung melalui pengiriman surat untuk mengirimkan penawaran, acara, pengingat, atau lainnya kepada seseorang dengan alamat tertentu yang sudah ada. Perusahaan mengirimkan jutaan surat setiap tahunnya dengan mengirimkan surat-surat, iklan, brosur, contoh, video dan audioapes, CD, dan lainnya. (Kotler, 2008:226). Saat ini ada tiga bentuk pengiriman surat paling popular menurut mereka yakni: fax mail, e-mail, voice mail. 3) Catalog Marketing Catalog marketing merupakan pemasaran langsung yang dapat perusahaan kirimkan kepada konsumen dengan menggunakan katalog barang dagangan, katalog khusus pelanggan, dan katalog bisnis dalam bentuk cetak maupun non cetak seperti menggunakan CD, video, atau melalui inernet (Kotler 2008:228). 4) Direct-response Television Marketing Menurut Kotler (2005:451) ada dua bentuk direct response TV marketing: adalah direct-response advertising. Para pemasar langsung secara persuasif menjelaskan produk dengan memberikan konsumen nomor layanan bebas pulsa atau memberikan alamat website yang juga dapat berfungsi untuk pemesanan produk. Para penonton TV juga menyaksikan program iklan atau info komersial untuk setiap produknya. Mereka juga mengutip perkataan seorang industri analis yang mengatakan bahwa, “Tidak seperti kampanye merek, direct response ads yang selalu termasuk nomor bebas pulsa atau 20 alamat website, membuat pemasar lebih mudah untuk mengukur apakah konsumen memperhatikan apa yang mereka berikan”. Bentuk yang kedua adalah home shopping channels atau saluran belanja di rumah, yang dibuat untuk menjual barang dan jasa melalui program TV. 5) Kiosk Marketing Para pemasar bisnis menggunakan kios untuk di pameran perdagangan untuk mengumpulkan keuntungan penjualan dan memberikan informasi mengenai produk mereka. Kios juga kini dapat berupa online, seperti banyak yang perusahaan lakukan saat ini sebagai gabungan dunia nyata dan virtual (Kotler, 2008:234). 6) Online Marketing Pemsaran langsung yang berkembang sangat signifikan. Karena kemajuan teknologi memnyebabkan menciptakan abad yang modern. Pemasaran secara online dilakuakan perusahaan agar memudahkan dalam memasarkan produk dan pelayanan secara cepat dan instant, dan sebagai membangun suatu hubungan kepada pembeli melalui internet (Kotler, 2008:237). 7) Face to face selling Penjualan yang dilakukan secara langsung, bertemu tatap muka. Dalam penjualan secara langsung mengirimkan suatu perkenalan, penawaran, informasi, pengingat atau mengenai suatu barang yang lainnya kepada seseorang di alamat tertentu. Dengan melakukan pejualan secara tatap muka mempunyai prospek yang jauh lebih baik dalam keberhasilan penjualan. Karena penjual mengerti yang dinginkan oleh pembeli yang sebenarnya. (Kotler, 2008:226) Peter Bennet mengatakan (SHH Kazmi, 2007:421) Direct marketing adalah kegiatan yang dilaukan oleh penjual yang secara 21 langsung mentargetkan pelanggan yang dituju mennggunakan (penjualan secara langsung, direct mail, telepon, katalog, penjualan langsung meggunakan iklan, dll) untuk mendapatkan suatu tanggapan melalui telepon, surat, atas kunjungan secara langsung ke pelanggan yang mempengaruhi pertukuran barang atau jasa dengan pembeli. Bauran pemasaran merupakan seperangkat alat yang dapat digunakan pemasar (marketer) untuk membentuk karakteristik jasa yang ditawarkan kepada pelanggan (Tjiptono 2007 : 30). Alat – alat tersebut dapat digunakan untuk menyusun strategi jangka panjang dan merancang program taktik jangka pendek. Konsep bauran pemasaran pertama kali dipopulerkan oleh Jerome Mc. Carthy beberapa dekade yang lalu yang merumuskannya menjadi 4P (Product, Price, Promotion, dan place) (Tjiptono 2007 : 30). Dalam bauran promosi ini meliputi berbagai metode untuk mengkomunikasikan manfaat jasa kepada pelangan potensial dan aktual. Metode – metode tersebut terdiri atas periklanan, promosi penjualan, direct marketing, personal selling, dan public relation. Salah satu metode yang akan dijelaskan penulis saat ini adalah metode Direct Marketing atau yang disebut juga Pemasaran Langsung. Menurut Tjiptono (2006:3) Dalam pemasaran terdapat enam konsep yang merupakan dasar pelaksanaan kegiatan pemasaran suatu organisasi yaitu : konsep produksi, konsep produk, konsep penjualan, konsep pemasaran, konsep pemasaran sosial, dan konsep pemasaran global. i. Konsep produksi Konsep produksi berpendapat bahwa konsumen akan menyukai produk yang tersedia dimana-mana dan harganya murah. Konsep ini meninjau pada produksi dengan mengerahkan semua usaha untuk mencapai efesiensi produk yang tinggi dan penyaluran pengiriman yang luas. Disini tugas manajemen adalah memproduksi barang sebanyak mungkin, 22 karena konsumen dianggap akan menerima produk yang sudah tersedia secara luas dengan daya kemampuan beli yang mereka punya. ii. Konsep produk Konsep produk mengatakan bahwa konsumen akan menyukai produk yang menawarkan mutu, menunjukan kekuatan dan ciri-ciri yang terbaik. Tugas manajemen disini adalah membuat produk berkualitas, karena konsumen dianggap menyukai produk yang berkualitas tinggi dalam penampilan terbaik dengan ciri – ciri yang baik pula. iii. Konsep penjualan Konsep penjualan berpendapat dengan memberikan waktu memlilih kepada konsumen begitu saja tidak memberikan batasan. Maka peusahaan harus melaksanakan suatu upaya penjualan dan promosi yang secara agresif agar mendapatkan perhatian konsumen. iv. Konsep pemasaran Konsep pemasaran mengatakan bahwa menduduki dalam mencapai suatu tujuan organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar yang dituju serta memberikan kepuasan yang dapat dikembangkan secara lebih efektif dan efisien dibandingkan dengan pesaing lainnya. v. Konsep pemasaran sosial Konsep pemasaran sosial berpendapat bahwa tugas organisasi adalah menentukan kebutuhan pada saat ini, keinginan pasar dan kepentingan pasar serta memberikan kepuasan yang diharapkan dengan cara yang lebih efektif dan efisien daripada 23 para kompetitor dengan tetap melestarikan atau meningkatkan keamanan konsumen dan masyarakat. vi. Konsep Pemasaran Global Pada konsep pemasaran global ini, pemimpin dari perusahaan berupaya memahami semua faktor- faktor lingkungan yang mempengaruhi pemasaran melalui rancangan manajemen strategis yang mantap. tujuan akhirnya adalah berupaya untuk memenuhi keinginan semua yang terlibat dalam perusahaan. Menurut (Kotler, 2007 : 291) Direct Marketing telah melewati sejumlah tahap: a. Serangan membabi buta (carpet bombing). Pengirim surat secara langusung dan pada saat itu juga mengumpulkan atau membeli sebanyak mungkin nama konsumen dan mengirimkan surat secara massal. Biasanya dalam penerima suatu tingkat tanggapannya sangat rendah. b. Pemasaran basis data. Pemasar langsung mencari secara rinci mengenai data yang mendasar untuk mengidentifikasi calon pembeli yang mempunyai minat paling tinggi terhadap suatu tawaran penjualan. (Kotler, 2007 : 291) c. Pemasaran interaktif. Pemasar langsung menngikutsertakan nomor telpon dan alamat internet pemasar langsung, dan menawarkan untuk membuat cetakan. Penerima dapat menghubungi secara langusng ke perusahan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan. Perusahaan tersebut menggunakan hubungan yang sudah berjalan sebagai peluang untuk mengangkat penjualan, melakukan penjualan secara silang, dan menjadikan hubungan lebih dekat. (Kotler, 2007 : 292) d. Pemasaran sesuai dengan selera dan kepribadian saat itu juga (real time personalized marketing). Pemasar langsug mengetahui sikap - skap dari tiap pelanggan agar dalam 24 penyesuaiannya sesuai dengan kepribadian konsumen dan selera dari konsumen tersebut. (Kotler, 2007 : 292) e. Pemasaran nilai seumur hidup (lifetime value marketing). Pemasar langusung mengembangkan suatu rencana untuk pemasaran jangka panjang atau seumur hidup terhadap masing – masing pelanggan yang mempunyai nilai tinggi, berdasarkan pengetahuan mengenai acara –acara dan pertukaran kehidupan. (Kotler, 2007 : 292) 2.2.6 Loyalitas Pelanggan Loyalitas pelanggan merupakan salah satu tujuan inti yang diupayakan dalam pemasaran modern. Hal ini dikarenakan dengan loyalitas diharapkan perusahaan akan mendapatkan keuntungan jangka panjang atas hubungan mutualisme yang terjalindalam kurun waktu tertentu. Boulding (dalam Ali Hasan, 2008:83) mengemukakan bahwa terjadinya loyalitas merek pada konsumen disebabkan oleh adanya pengaruh kepuasan dan ketidakpuasan terhadap merek tersebut yang terakumulasi secara terus – menerus disamping adanya persepsi tentang kualitas produk. Customer loyalty atau loyalitas konsumen menurut Tunggal (2008:6) adalah kelekatan pelanggan pada suatu merek, took, pabrikan, pemberi jasa, atau entitas lain berdasarkan sikap yang menguntungkan dan tanggapan yang baik, seperti pembelian ulang. Berdasarkan definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa ada unsur perilaku dan sikap dalam loyalitas pelanggan. Loyalitas adalah respon perilaku pembelian yang dapat terungkap secara terus menerus oleh pengambil keputusan dengan memperhatikansatu ataulebih mererk alternative dari sejumlah merek sejenis dan merupakan fungsi proses psikologis. Perlu ditekankan bahwa hal tersebut berbedad dengan perilaku membeli ulang, loyalitas pelanggan 25 menyertakan aspek perasaan, tidak melibatkan aspek afektif didalamnya (Dharmesta, dalam Diah Dharmayanti, 2006:37-38). Loyalitas pelanggan adalah orang yang menghargai hubungan dengan perusahaan yang membuat perusahaan mempunyai agen pilihan. pelanggan setia tidak dengan gampang beralih untuk variasi kecil dalam harga atau layanan, mereka memberikan umpan balik yang jujur dan berhubungan, mereka mengkonsolidasikan sebagian besar pembeli kategori mereka dengan perusahaan, mereka tidak pernah menyalahgunakan personil perusahaan, dan mereka memberikan arahan antusias (Abraham, 2010:141) Secara harfiah loyal berarti setia, atau loyalitas dapat diartikan sebagai suatu kesetiaan. Kesetiaan ini timbil tanpa adanya paksaan, tetapi timbul dari kesadaran sendiri pada masa lalu. Usaha yang dilakukan untuk menciptakan kepuasaan konsumen lebih cenderung mempengaruhi sikap konsumen. Sedangkan konsep loyalitas konsumen lebih menekankan kepada perilaku pembeliannya. Dalam banyak definisi Hasan (2008:81) menjelaskan loyalitas sebagai berikut: 1. Sebagai konsep generic, loyalitas merek menujukkan kecenderungan konsumen untuk membeli sebuah merek tertentu dengan tingkat konsistensi yang tinggi. 2. Sebagai konsep perilaku, pembelian ulang kerap kali dihubungkan denga loyalitas merek (brand loyality). Perbedaannya, bila loyalitas merek mencemirkan komitmen psikologis terhadap merek tertentu, perilaku pembelian ulang menyangkut pembelian merek yang sama secara berulang kali. 3. Pembelian ulang merupakan hasil dominasi (1) berhasil membuat produknya menjadi satu-satunya alternative yang tersedia, (2) yang terus – menerus melakukan promosi untuk memikat dan membujuk pelanggan membeli kembali merek yang sama. Loyalitas pelanggan merupakan salah satu tujuan inti yang diupayakan dalam pemasaran modern. Hal ini dikarenakan dengan loyalitas diharapkan perusahaan akan mendapatkan keuntungan jangka 26 panjang atas hubungan mutualisme yang terjalindalam kurun waktu tertentu. Menurut Hasan (2008:81) beberapa tipe dari loyalitas yaitu: 1. Behavioral loyalty atau loyalitas perilaku adalah hanya melihat merek yang dibeli. 2. Efek loyalitas: efek adalah komponen perasaan sikap dan termasuk "keinginan" dan "preferensi." Dengan melihat dan mempunyai keinginan maka dalam melihat barang pun juga paling diutamakan. Akan melakukan pembelian karena melihat suatu merek tersebut. 3. Model spesifik situasi loyalitas: pendukung model ini bahwa hubungan antara sikap dan perilaku dipengaruhi oleh variabel lain seperti keadaan individu ekonomi, kepribadian, dan situasi pembelian. dengan model ini, adalah memungkinkan bahwa konsumen melupakan membeli merek yang mereka sukai dan inginkan karena promosi merek lain atau ketersediaan. 27 2.2.7 Kerangka Berpikir Gambar 2.2 Kerangka Berpikir 28