BAB I - STIESIA Repository

advertisement
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Pasar modal mempunyai peranan sangat penting dalam perekonomian
suatu negara, sebagai sarana untuk mengalokasikan sumber daya ekonomi secara
optimal dengan mempertemukan kepentingan investor selaku pihak yang
memiliki kelebihan dana dengan peminjaman selaku pihak yang membutuhkan
dana. Menurut Fahmi dan Hadi (2009:41), pasar modal (capital market) adalah
tempat dimana berbagai pihak khususnya perusahaan menjual saham (stock) dan
obligasi (bond) dengan tujuan dari hasil penjualan tersebut nantinya akan
dipergunakan sebagai tambahan dana atau untuk memperkuat dana perusahaan.
Selain itu pasar modal juga menjalankan fungsi ekonomi sekaligus fungsi
keuangan. Di lihat dari sudut pandang ekonomi, pasar modal berfungsi sebagai
salah satu sistem mobilitas dana jangka panjang yang efisien bagi pemerintah.
Melalui pasar modal pemerintah dapat mengalokasikan dana masyarakat ke sektor
investasi yang produktif. Di lihat dari sudut pandang keuangan, pasar modal
berfungsi sebagai salah satu media yang efisien untuk mengalokasikan dana dari
pihak-pihak yang mempunyai kelebihan dana yaitu investor dan pihak yang
membutuhkan dana yaitu perusahaan individu.
Pasar modal dapat mendorong terciptanya alokasi dana yang efisien,
karena dengan adanya pasar modal maka pihak yang kelebihan dana (investor)
dapat memilih alternatif investasi yang memberikan return yang paling optimal.
1
2
Menurut Tandelilin (2009:3), adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber
daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan untuk memperoleh
keuntungan di masa datang. Salah satu alternatif yang paling popular dan relatif
menjanjikan adalah investasi dipasar modal (investasi saham).
Dengan berkembangnya pasar modal menunjukkan bahwa kepercayaan
pemodal akan investasi di pasar modal cukup baik. Investasi merupakan
penundaan konsumsi pada saat ini dengan tujuan mendapatkan tingkat
pengembalian (return) yang akan diterima masa yang akan datang. Investasi pada
saham dianggap mempunyai tingkat risiko yang lebih besar dibandingkan dengan
alternatif investasi lain, seperti obligasi, deposito, dan tabungan. Investor maupun
calon investor dapat memperkirakan berapa tingkat pengembalian yang
diharapkan (expected return) dan berapa jauh kemungkinan hasil yang sebenarnya
nanti akan menyimpang dari hasil yang diharapkan.
Investasi saham di pasar modal membutuhkan beberapa informasi untuk
membantu para investor dalam melakukan pengambilan keputusan. Sebelum
melakukan investasi di pasar modal, investor akan mengumpulkan sebanyak
mungkin informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan investasi.
Informasi yang bersifat fundamental dan teknikal dapat digunakan sebagai dasar
untuk memprediksi return, resiko atau ketidakpastian, jumlah, waktu, dan faktor
lain yang berhubungan dengan aktivitas investasi. Dengan asumsi para pemodal
rasional maka aspek fundamental menjadi dasar penilaian (basic valuation) yang
utama bagi seorang fundamentalis. Nilai saham dapat mewakili nilai perusahaan,
tidak hanya nilai intrinsik suatu saham, tapi juga harapan akan kemampuan
3
perusahaan dalam meningkatkan nilai kekayaan di kemudian hari. Faktor-faktor
fundamental tersebut dapat berupa Book to Market Ratio, Firm Size dan Price
Earning Ratio (Prasetiono, 2012) dan Debt to Equity Ratio, Return on Equity dan
Earnings Per Share (Absari, dkk., 2012).
Selain faktor fundamental saham, investor juga harus mempertimbangkan
faktor
risiko. Saham perusahaan yang go public sebagai komoditi investasi
tergolong berisiko tinggi, karena sangat peka terhadap perubahan yang terjadi baik
di dalam, maupun luar negeri, perubahan di bidang politik, ekonomi, moneter,
peraturan perundang-undangan, perubahan dalam industri dan perubahan dari
perusahaan itu sendiri.
Risiko investasi di pasar modal pada dasarnya terdiri dari atas dua risiko
sistematik (systematic risk) dan risiko tidak sistematik (unsystematic risk). Husnan
(2009:161) menyatakan risiko sistematis yaitu risiko yang tidak dapat dihilangkan
begitu saja dengan diversifikasi, sehingga investor memiliki ketidakpastian
terhadap keuntungan yang diperolehnya. Alternatif untuk dapat mengurangi
ketidakpastian yang dihadapi investor adalah strategi investasi. Risiko yang
relevan untuk dipertimbangkan investor dalam pengambilan keputusan investasi
adalah risiko sistematik atau risiko pasar, sebab investor dapat mengeliminasi
risiko tidak sistematik melalui pembentukan portofolio investasi. Dalam literatur
keuangan, risiko sistematik atau risiko pasar sering dinyatakan dengan beta (β).
Dalam pendekatan Capital Asset Pricing Model (CAPM) investor hanya
memperhatikan risiko sistematis yang diukur dengan beta (β) saja. Model ini
memperkirakan akan terjadi hubungan positif antara pendapatan saham dengan
4
beta. Dengan demikian untuk kepentingan investasi, investor harus menaksir
besarnya beta saham sebagai ukuran investasi di pasar modal.
Penelitian ini menggunakan obyek perusahaan manufaktur yang go public
di Bursa Efek Indonesia. Perusahaan manufaktur dipilih karena secara umum
perusahaan ini memiliki risiko bisnis yang lebih tinggi daripada jenis industri
yang lain (Husnan, 2009:33). Faktor yang menjadikan perusahaan manufaktur
menarik untuk dijadikan obyek dalam penelitian ini adalah industri dalam
kelompok ini mengalami pergerakan return saham yang sangat fluktuatif selama
periode 2008 sampai dengan tahun 2012.
Tabel 1
Pergerakan Ratio Return Saham Perusahaan Manufaktur Yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2012
Tahun
2008
2009
2010
2011
2012
Nilai Terendah
-91,65%
-71,94%
-75,00%
-71,30%
-87,31%
Nilai Tertinggi
204,55%
405,75%
1133,58%
386,49%
389,47%
Rata-Rata
-25,62%
71,71%
67,40%
37,69%
25,10%
Sumber: Data sekunder, diolah
Tabel 1 diatas memperlihatkan sepanjang periode analisis, selalu ada
perusahaan yang menghasilkan return saham yang negatif dan negatif terbesar
terjadi pada tahun 2008 yaitu sebesar -91.65%. Rata rata return saham yang
dihasilkan industri manufaktur ini juga menarik dari 2008 sampai 2012, setelah
meningkat pesat pada tahun 2009, namun sesudahnya cenderung mengalami
penurunan, meskipun masih tetap positif.
Selanjutnya dari seluruh perusahaan manufaktur yang go public, penelitian
lebih difokuskan lagi pada saham perusahaan manufaktur yang termasuk dalam
5
indeks LQ45. Saham perusahaan LQ45 merupakan saham yang aktif
diperdagangkan dan harganya terus berfluktuasi seiring dengan intensitas
perdagangannya. Indeks ini mencakup 45 saham yang diseleksi berdasarkan
kriteria spesifik tertentu untuk menjamin bahwa indeks tersebut hanya menyajikan
saham-saham yang paling likuid dan memiliki tingkat kapitalisasi pasar yang
besar serta banyak diminati oleh para investor di pasar modal. Karena itu saham
yang masuk ke dalam kelompok LQ45 ini dianggap merupakan saham yang aman
dimiliki karena fundamental kinerja saham tersebut bagus, sehingga dari sisi
risiko kelompok saham LQ 45 memiliki risiko terendah dibandingkan sahamsaham lain.
Fluktuasi harga pada kelompok saham LQ 45 yang tidak terlalu naik turun
dengan drastis, menjadikan return dari capital gain tidak setinggi pada kelompok
saham yang mengalami fluktuasi harga siginifikan. Karakteristik saham LQ 45 ini
dapat mewakili kinerja portofolio saham, dimana penilaian kinerja portofolio
dilihat dari dua sisi yaitu hasil dan risiko. Dengan kondisi saham seperti itu,
membuat investor banyak meminati saham-saham LQ45, hal inilah yang
mendasari pengambilan sampel perusahaan manufaktur yang masuk indeks LQ45
dan bukan kelompok saham lain.
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka penelitian ini mengambil
judul “Pengaruh Faktor Fundamental dan Risiko Sistematis Terhadap
Return Saham Manufaktur Yang Go Public di BEI ”
6
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, permasalahan yang akan dibahas
dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah firm size berpengaruh signifikan terhadap return saham manufaktur
yang go public?
2. Apakah book to market ratio berpengaruh signifikan terhadap return saham
manufaktur yang go public?
3. Apakah price earning ratio berpengaruh signifikan terhadap return saham
manufaktur yang go public?
4. Apakah earnings per share berpengaruh signifikan terhadap return saham
manufaktur yang go public?
5. Apakah debt to equity ratio berpengaruh signifikan terhadap return saham
manufaktur yang go public?
6. Apakah return on equity berpengaruh signifikan terhadap return saham
manufaktur yang go public?
7. Apakah risiko sistematis berpengaruh signifikan terhadap return saham
manufaktur yang go public?
8. Dari ketujuh variabel bebas yang diteliti, manakah variabel bebas yang
berpengaruh dominan terhadap return saham manufaktur yang go public?
1.3
Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah yang dikemukakan di atas, maka tujuan
dari penelitian ini adalah untuk:
7
1. Mengetahui dan menganalisis pengaruh firm size terhadap return saham
manufaktur yang go public
2. Mengetahui dan menganalisis pengaruh book to market ratio terhadap return
saham manufaktur yang go public
3. Mengetahui dan menganalisis pengaruh price earning ratio terhadap return
saham manufaktur yang go public
4. Mengetahui dan menganalisis pengaruh earnings per share terhadap return
saham manufaktur yang go public
5. Mengetahui dan menganalisis pengaruh debt to equity ratio terhadap return
saham manufaktur yang go public
6. Mengetahui dan menganalisis pengaruh return on equity terhadap return
saham manufaktur yang go public
7. Mengetahui dan menganalisis pengaruh risiko sistematis terhadap return
saham manufaktur yang go public
8. Mengetahui dan menganalisis variabel bebas yang berpengaruh dominan
terhadap return saham manufaktur yang go public
1.4
Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi:
1. Kepentingan ilmiah
Dapat digunakan sebagai referensi ilmiah bagi para peneliti yang hendak
mengangkat topik ilmiah yang relevan dengan penelitian ini serta dapat
8
digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi investor dalam mengambil
keputusan untuk membeli atau menjual saham yang dimiliki.
2. Kepentingan Perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan acuan/
pertimbangan dalam pengambilan keputusan bagi pihak manajemen dalam
menentukan pengaruh faktor fundamental perusahaan dan risiko sistematis.
3. Kepentingan terapan
Dapat digunakan sebagai bahan perbaikan kinerja keuangan bagi perusahaanperusahaan yang diteliti sehingga dapat dicapai kinerja yang lebih baik di
masa mendatang.
1.5
Ruang Lingkup Penelitian
Untuk menghindari berkembangnya pembahasan yang terlalu meluas dan
lebih mengarah pada permasalahan agar tidak terjadi kesimpang siuran dalam
pembahasan, maka ruang lingkup penelitian ini difokuskan pada hal-hal yang
relevan dan penting untuk mengetahui pengaruh faktor fundamental dan risiko
sistematis terhadap return saham dari perusahaan-perusahaan manufaktur yang go
public di Bursa Efek Indonesia. Obyek penelitian adalah laporan tahunan dan
harga saham bulanan selama periode 2008-2012.
Download