BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peradaban

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Peradaban manusia semakin waktu akan semakin maju. Manusia akan
terus menciptakan sesuatu yang akan membantu dan menunjang kehidupannya,
contohnya ialah perkembangan teknologi. Teknologi yang ada di masyarakat
pasti akan terus berubah dan berkembang menjadi semakin canggih dari waktu
ke waktu. Teknologi ini membawa banyak perubahan dalam gaya hidup kita,
misalnya yang paling terlihat adalah pada gadget dan kecenderungan
beraktivitas di dunia maya. Salah satu hal yang terpenting dan dan
perkembangannya semakin pesat adalah internet. Internet memiliki peran
penting bagi kita untuk mengenalkan kita kepada dunia maya.Melalui internet,
kita banyak mengenal berbagai hal, mulai dari jejaring sosial, aplikasi, berita,
video, foto hingga berbelanja melalui internet.
Internet
adalah
pada
dasarnya
adalah
sebuat
media
yang
menyambungkan satu pengguna komputer dengan pengguna komputer lainnya.
Dengan perkembangan teknologi yang begitu cepat dan pesat keterhubungan
yang diterjalin melalui internet ini semakin banyak yang tentu saja informasi
yang saling bertukan di dalam terhubungan tersebut semakin banyak pula.
Sehingga jika diartikan secara general internet adalah sebuah perpustakaan
besar yang didalamnya terdapat jutaan (bahkan milyaran) informasi atau data
yang dapat berupa teks, grafik, audio maupun animasi dan lain lain dalam
1
Universitas Sumatera Utara
bentuk media elektronik. Semua orang bisa berkunjung ke perpustakaan
tersebut kapan saja serta dari mana saja, jika dilihat dari segi komunikasi,
internet adalah sarana yang sangat efektif dan efesien untuk melakukan
pertukaran informasi jarak jauh maupun jarak dekat, seperti di dalam
lingkungan perkantoran, tempat pendidikan, atapun instansi terkait.
Melalui internet ini manusia dapat terhubung secara virtual satu sama lain
sehingga proses komunikasi juga interaksi sosial dapat terjadi melalui internet.
Walaupun secara fisik individu-individu yang menggunakan internet tidak
saling bertemu namun mereka tetap bisa bertukar informasi. Dengan semakin
banyaknya pengguna internet, maka fungsi dan kegunaan internet semakin
lama semakin kompleks. Kini internet tidak hanya sebagai sarana komunikasi
namun juga sebagai media pertukaran informasi seperti berita dan kabar
terkini yang terjadi di masyarakat, juga sebagai sarana hiburan.
Pengguna Internet kian hari semakin meningkat, dari anak-anak sampai
lanjut usia sekarang sudah menggunakan internet di kehidupan sehari harinya.
Menurut data yang disampaikan oleh lembaga riset pasar e-Marketer,
pengguna internet di Indonesia berjumlah 83,7 juta orang. Data tersebut
dirangkum berdasarkan riset yang mereka lakukan pada tahun 2014.
Berdasarkan data tersebut mereka juga menyimpulkan indonesia memduduki
peringkat
ke-6
terbesar
di
dunia
dalam
hal
penggunaan internet.
(https://kominfo.go.id/content/detail/4286/pengguna-internet-indonesianomor-enam-dunia/0/sorotan_media).
Internet juga dimanfaatkan sebagai sarana berjual beli atau berbelanja,
terbukti sekarang sudah banyak jasa jual beli yang memanfaatkan internet
2
Universitas Sumatera Utara
sebagai “warung” mereka. Istilah tempat berbelanja melalui internet disebut
juga sebagai online shop. Online shop membuat semakin mudah berbelanja
tanpa menghabiskan waktu dan tenaga. Karena kemudahan inilah membuat
online shop semakin diminati.Online Shop atau tempat berbelanja online ini
semakin hari semakin menggeser fungsi pasar tradisional sejak dahulu ada di
masyatakat. Online shop menawarkan segala jenis kemudahan yang tidak
diberikan oleh pasar tradisional pada umumnya. Pada online shop pembeli
tidak lagi repot-repot datang ke toko atau pasar untuk membeli barang, cukup
dengan koneksi internet melalui komputer atau smartphone pembeli sudah
bisa memesan barang yang dia inginkan. Pembeli juga langsung disuguhkan
daftar barang yang di jual sehingga pembeli tidak perlu lagi mencari kesana
kemari untuk barang yang dia inginkan. Dengan segala kemudahan tersebut
seolah tidak ada lagi faktor penghalang dalam berbelanja. Hanya dengan satu
klik atau satu sentuhan jari barang sudah dapat kita beli dan bahkan bisa
sampai ke rumah tanpa menuggu waktu yang lama. Kemudahan tersebut lah
yang semakin mendorong perilaku konsumtif masyarakat pengguna internet
khususnya mahasiswa.
Perilaku konsumtif adalah tindakan konsumen membeli produk yang
kurang diperlukan untuk memuaskan kesenangan dan keinginan dari pada
fungsi atau kebutuhannya. Perilaku ini didorong oleh dominannya features
emotional lain yang dijadikan identifikasi bagi dirinya, demi pengakuan serta
dilakukan tanpa berpikir realistis. Perilaku ini dapat menimbulkan
pemborosan dan inefisiensi biaya, kecemasan dan rasa tidak aman, semangat
pengabdian yang menurun pada perusahaan dan masyarakat, menimbulkan
3
Universitas Sumatera Utara
sifat permissive, mengurangi solidaritas sosial dan menimbulkan kecemburuan
sosial.
Gaya perilaku konsumtif semacam ini terjadi pada hampir semua
golongan lapisan masyarakat yang memiliki pekerjaan yang berbeda.
Biasanya perilaku ini didukung oleh kekuatan finansial yang memadai.
Perilaku konsumtif juga dapat didefinisikan sebagai perilaku membeli
barang atau jasa yang berlebihan, walaupun tidak dibutuhkan. Dahulu orang
berbelanja karena ada kebutuhan yang harus dipenuhi. Saat ini orang
berbelanja karena berbagai macam sebab, untuk memanjakan diri sendiri,
menyenangkan orang lain, membeli sesuatu dengan alasan hari raya, atau
karena potongan harga. Bahkan, hanya sekedar gengsi, memperlihatkan
dengan status sosial tertentu dapat berbelanja di tempat “X” dan mampu
membeli barang dengan merek ternama. Tanpa disadari, alasan-alasan tersebut
membuat seseorang hidup dalam gaya hidup konsumtif.
Budaya konsumtif tidak dipahami hanya sebatas makanan saja, akan
tetapi konteks budaya konsumtif sangat luas. Contohnya penggunaan listrik
berlebih karena perabotan elektronik rumah yang sangat banyak, penggunaan
air, pemakaian pulsa baik pulsa internet ataupun pulsa telepon, pembelian
brand-brand mahal sebagai wujud dari eksistensi sosial, makanan dan
minuman, dan masih banyak hal lainnya. Budaya konsumtif juga dapat
diartikan sebagai perilaku masyarakat yang berorientasi kepada proses
pemakaian atau proses mengonsumsi segala hal yang ada pada kebutuhan
mereka tanpa memedulikan klasifikasi kebutuhan yaitu: Primer, Sekunder dan
Tersier. Segalanya dapat dibeli tanpa memikirkan sesuatu itu perlu apa tidak
4
Universitas Sumatera Utara
bagi saya. Nilai guna tidak lagi penting di sini, nilai tanda atau sign value
sebagai identitas sosial sangat dinomor satukan. Saya tidak suka nyanyi, suara
saya tidak enak tapi saya karaokean saja, yang penting kumpul dan bisa
senang-senang walau di akhir menyesal. Seringkali kasus seperti ini
ditemukan pada masyarakat Urban atau perkotaan. Di mana segala fasilitas,
bujukan media dan kemudahan dapat diperoleh dengan mudah.
Dalam lingkungan kampus Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sumatera Utara kegiatan yang bersifat online sangat sering terjadi.
Kegiatan ini terjadi tidak hanya karena perkembangan internet yang sudah
semakin pesat namun juga dikarenakan fasilitas yang ada di kampus Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara sudah sangat
memfasilitasi kebutuhan mahasiswa dalam melakukan kegiatan online.
Kampus Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara
menyediakan fasilitas internet gratis atau free wifi hotspot hampir di setiap
sudut wilayah kampus. Mahasiswa bisa dengan mudah tersambung dengan
koneksi internet kapan saja di setiap sudut kampus. Pendopo kampus juga
menjadi tempat yang biasa ramai ditempati mahasiswa untuk berinternet.
Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara
dengan segala fasilitas yang tersedia menjadi sangat dekat dengan internet,
tidak hanya untuk sebagai media sosial namun juga untuk melakukan kegiatan
belanja online. Dewasa ini semakin banyak mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara yang membeli barang melalui
online shop, hal ini lah yang membuat peneliti menjadi tertarik untuk
memahami dan meneliti tentang perilaku konsumtif yang terjadi di kalangan
5
Universitas Sumatera Utara
mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara
dengan munculnya belanja online.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, maka peneliti
menyimpulkan permasalahan yang akan dijadikan bahan penelitian, adapun
fokus penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana perilaku konsumtif yang terjadi di mahasiswa Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara sejak munculnya
belanja online.
2. Apa yang menjadi faktor-faktor
perilaku konsumtif yang terjadi di
mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera
Utara sejak munculnya belanja online.
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui bagaimana perilaku konsumtif dan faktor-faktor yang
mempengaruuhinya pada mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sumatera Utara sejak munculnya belanja online.
1.4 Manfaat Penelitian
Berdasarkan Tujuan Penelitian di atas, maka manfaat penelitian ini adalah
sebagai berikut:
a. Manfaat Teoritis
6
Universitas Sumatera Utara
Diharapkan dari hasil penelitian ini dapat menambah wawasan dan kajian
ilmu sosial kepada peneliti lain dan khususnya dalam memahami tentang
perilaku konsumtif mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sumatera Utara menyangkut kebutuhan mahasiswa serta
kajian tentang ilmu sosiologi.
b. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapan menjadi suatu jalan untuk meningkatkan
pemahaman dan kemampuan penulis dalam membuat karya ilmiah alam
bidang ilmu sosiologi dan dapat menganalisis fenomena sosiologi yang
terjadi di masyarakat dengan tepat ilmu serta penelitian ini dapat menjadi
bahan acuan untuk para wirausahawan yang bergerak di perdagangan
online.
1.5 Definisi Konsep
Untuk melakukan penelitian ini, terdapat beberapa konsep yang
digunakan sebagai acuan untuk mengerjakan penelitian tersebut. Dan konsep
tersebut juga digunakan sebagai menelaah sebuah kasus yang akan di teliti
sehingga dapat mengindari terjadinya kesalahan dalam penafsiran sebuah
kasus dalam penelitian, konsep ini juga untuk mempermudah dalam
melakukan penelitian. Adapun beberapa konsep yang akan digunakan dalam
penelitian ini, antara lain ialah:
1. Mahasiswa
Mahasiswa secara harfiah adalah status yang disandang oleh
seseorang yang melaksanakan studi dalam jenjang pendidikan strata satu
7
Universitas Sumatera Utara
di sekolah tinggi, institute, universitas, akademi maupun di perguruan
tinggi. Secara umum mahasiswa juga dapat diartikan seseorang yang
belajar di bangku perkuliahan dengan mengambil jurusan yang disenangi
sekaligus jurusan yang di dalamnya ada kemungkinan besar untuk
mengembangkan bakatnya.
2. Perilaku Konsumtif
Perilaku konsumtif merupakan suatu perilaku membeli dan
menggunakan barang yang tidak didasarkan pada pertimbangan yang
rasional dan memiliki kencenderungan untuqk mengkonsumsi sesuatu
tanpa batas dimana individu lebih mementingkan faktor keinginan dari
pada kebutuhan serta ditandai oleh adanya kehidupan mewah dan
berlebihan, pengunaan segala hal yang paling mewah yang memberikan
kepuasan dan kenyamanan fisik.
3. Belanja Online
Belanja Online merupakan suatu tindakan membeli barang yang
dilakukan melalui media internet yang bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan sang pembeli. Belanja online secara umum sama seperti belanja
biasa namu media yang di gunakan adalah internet sehingga pembeli tidak
lagi bertemu secara fisik dengan sang penjual untuk melakukan transaksi
jual beli.
8
Universitas Sumatera Utara
Download