Vitamin C Mengurangi Bronkokonstriksi dan Gejala

advertisement
BERITA TERKINI
Vitamin C Mengurangi Bronkokonstriksi
dan Gejala Pernapasan setelah Latihan Fisik
L
atihan fisik telah diketahui dapat
meningkatkan stres oksidatif. Dalam
beberapa studi, pemberian vitamin
C telah terbukti mengurangi peningkatan
penanda stres oksidatif yang disebabkan
oleh latihan fisik. Lebih lanjut, vitamin
C terlibat dalam metabolisme histamin,
prostaglandin, dan cysteinyl leukotrien, yang
semua tampaknya menjadi mediator dalam
patogenesis bronkokonstriksi yang diinduksi
oleh latihan fisik. Oleh karena itu, para
peneliti mengharapkan vitamin C sebagai
antioksidan dapat memiliki efek pada orang
yang melakukan latihan fisik berat.
Menurut suatu studi meta-analisis terbaru, vitamin C dapat menurunkan
bronkokonstriksi dan gejala pernapasan
setelah latihan fisik. Studi yang dipublikasikan dalam Allergy, Asthma and Clinical
Immunology menilai efek vitamin C pada
subjek dengan masalah pernapasan setelah
latihan fisik. Analisis tersebut dipisahkan ke
dalam 3 kelompok subjek, yaitu kelompok
subjek yang mengalami bronkokostriksi yang
diinduksi oleh latihan fisik (3 studi), kelompok
subjek dengan stres fisik berat jangka pendek
(5 studi), dan kelompok atlet lomba renang
remaja pria dengan gejala pernapasan (1
studi).
Meta-analisis dari 3 studi menunjukkan bahwa
vitamin C mengurangi penurunan Forced
Expiratory Volume in 1 Second (FEV1) sebesar
48% pada kelompok subjek yang mengalami
bronkokonstriksi yang diinduksi oleh latihan
fisik. FEV1 merupakan outcome fungsi paru
standar yang digunakan untuk menilai apakah
seseorang mengalami bronkokonstriksi yang
diinduksi oleh latihan fisik, dengan gejala
meliputi batuk, mengi, dan sesak napas.
Penurunan Forced Expiratory Flow/FEF25-75
yang diinduksi latihan fisik 2 kali lebih besar
dibanding penurunan FEV1. FEV1 mengukur
obstruksi saluran napas besar, sedangkan
FEF25-75 mengukur obstruksi saluran napas
kecil. Oleh karena itu, FEF25-75 atau yang erat
terkait FEF50 dapat memberikan informasi
tambahan relevan mengenai efek vitamin C
pada gejala pernapasan setelah latihan fisik.
Para peneliti juga melakukan analisis sekunder
melibatkan 12 subjek asma, berusia rata-rata
26 tahun, yang mengalami bronkokonstriksi
diinduksi latihan fisik. Pada 5 subjek, terjadi
penurunan FEF60 lebih dari 60%, dan
pemberian vitamin C meningkatkan FEF60
pada kelima subjek tersebut antara 50-150%,
tetapi pada 7 subjek lainnya tidak berbeda
bermakna dibanding plasebo.
Menurut Harri Hamila dari Universitas Helsinki,
Finlandia, yang melakukan meta-analisis ini,
peningkatan FEFE60 pasca-latihan fisik pada
pemberian vitamin C merupakan penemuan
baru, yang menunjukkan bahwa vitamin C
mempunyai efek pada saluran pernapasan
kecil.
Lima studi lain pada subjek dengan stres fisik
berat jangka pendek menunjukkan bahwa
vitamin C mengurangi kejadian atau gejala
pernapasan hingga setengahnya. Sedangkan
studi terakhir menunjukkan bahwa vitamin C
mengurangi durasi gejala pernapasan hingga
setengahnya pada atlet lomba renang
pria. Dari hasil studi tersebut, disimpulkan
bahwa dari 9 studi acak yang dianalisis,
vitamin C secara konsisten mengurangi
bronkokonstriksi dan gejala pernapasan
yang diinduksi oleh latihan fisik. (EKM)
REFERENSI:
1.
Bonar A. Vitamin C may help reduce breathing problems after exercise: Study [Internet]. 2014 [cited 2014 Dec 11]. Available from: http://www.nutraingredients.com/Research/Vitamin-C-
2.
Harri H. The effect of vitamin C on bronchoconstriction and respiratory symptoms caused by exercise: A review and statistical analysis. Allergy, Asthma & Clinical Immunology 2014; 10(1):
may-help-reduce-breathing problems-after-exercise-Study.
58. doi:10.1186/1710-1492-10-58.
CDK-231/ vol. 42 no. 8, th. 2015
625
Download