1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Industri konstruksi sebagai salah satu sektor usaha yang
memberikan sumbangan yang cukup terlihat bagi pertumbuhan ekonomi
nasional. Peranan penting industri konstruksi terlihat dari efek yang
dihasilkan melalui hubungan yang luas dengan sektor-sektor ekonomi
lainnya seperti industri pengolahan dan penggunaan material, energi,
keuangan, tenaga kerja, peralatan, dan lain sebagainya. Industri konstruksi
jelas memiliki posisi yang strategis sebagai salah satu penggerak
pembangunan ekonomi bangsa termasuk Negara Indonesia.
Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yang
sangat pesat berdampak pula pada perkembangan dunia konstruksi yang
beragam jenisnya. Jalan tol merupakan salah satu jenis konstruksi sipil yang
mempunyai fungsi sebagai suatu jalan alternatif untuk mengatasi kemacetan
lalu lintas ataupun untuk mempersingkat jarak dari satu tempat ke tempat
lain.
Pertumbuhan kendaraan dan meningkatnya pengguna jalan tol
menyebabkan kemacetan di jalan tol dalam beberapa tahun terakhir,
sementara peningkatan kedua elemen di atas tidak diimbangi dengan
peningkatan kapasitas jalan tol. Jumlah gardu yang jumlahnya kurang
memadai untuk pelayanan pengambilan tiket tol juga mengakibatkan
terjadinya perlambatan keluar masuknya kendaraan dari tol. Permasalahan
tersebut menjadikan PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. mempunyai inisiatif
untuk melakukan pelebaran jalan dan penambahan jumlah gerbang tol
Dukuh 2B.
Pekerjaan penambahan dan penataan lajur gerbang tol Dukuh 2
pada jalan tol Jagorawi memakan biaya yang tidak sedikit. Sesuai dengan
1
peraturan Departemen Pekerjaan Umum Nomor : 222/KPTS/CK/1991
Direktorat Jenderal Cipta Karya disebutkan bahwa pekerjaan yang memiliki
nilai atau biaya pengerjaan lebih dari 1 milyar harus diadakan suatu analisis
value engineering (VE).
Terdapat suatu disiplin ilmu yang dapat digunakan untuk
mengefektifkan biaya dan waktu dalam dunia konstruksi. Ilmu tersebut
dikenal dengan nama value engineering. Value engineering atau dalam
bahasa Indonesia dikenal dengan istilah Rekayasa Nilai merupakan sebuah
salah satu metode untuk efisiensi, menghemat biaya tanpa mengurangi
fungsi produk yang diminta oleh pemberi tugas. (Majalah Konstruksi, 1992)
VE adalah suatu proses pembuatan keputusan yang sistematis dan
terstruktur dalam sebuah tim yang bertujuan untuk mencapai nilai terbaik
bagi sebuah proyek atau proses dengan mendefinisikan fungsi-fungsi yang
dibutuhkan untuk mendapatkan sasaran-sasaran nilai dan menyampaikan
fungsi-fungsi tersebut pada harga yang minimal (biaya umur hidup
bangunan atau penggunaan sumber daya), konsisten dengan kualitas dan
kinerja yang diharapkan (Hammersley, 2002).
Penerapan VE di Indonesia yang saat ini dirasakan belum optimum
dikarenakan metode VE hanya dianggap sebagai upaya pengurangan biaya
(cost reduction) melalui substitusi material tanpa melalui proses analisis
fungsi, yang merupakan proses inti dari studi VE. Menurut Alwi, et.al,.
dalam Abduh (2007), permasalahan ketidakefisienan pelaksanaan konstruksi
disebabkan oleh beberapa faktor yaitu terlalu banyak perubahan rancangan,
rendahnya keahlian pekerjaan, pengambilan keputusan yang lambat, tidak
adanya koordinasi antar pihak yang terlibat dengan baik, lemahnya
pengendalian dan perencanaan, dan metode kerja yang tidak sesuai.
Tujuan pelaksanaan studi VE terhadap sebuah proyek pada
dasarnya adalah untuk meningkatkan nilai proyek tersebut (standar SAVE,
2007) melalui peningkatan kinerja dan penurunan biaya proyek (Kasi and
2
Snodgrass, 1994). Panduan PBS-PQ250 (1992) menguraikan tentang tujuan
studi VE sebagai berikut :
a.
Bagi sebuah proyek yang memiliki biaya konstruksi di dalam
anggaran yang tersedia, studi VE akan menekankan untuk menjaga
atau meningkatkan nilai terkait dengan operasional, fleksibilitas,
kemampuan untuk dapat dikembangkan, dan lain-lain.
b.
Ketika sebuah proyek memiliki biaya konstruksi di atas anggaran
yang tersedia, studi VE seharusnya menekankan pada pengurangan
biaya konstruksi untuk dapat masuk dalam anggaran yang ditetapkan
tanpa mengurangi nilai proyek.
Pada pembahasan VE ini dilakukan pada proyek penambahan dan
penataan lajur gerbang tol Dukuh 2 pada jalan tol Jakarta Bogor Ciawi.
Analisis VE dilakukan pada pekerjaan perkerasan dikarenakan dalam
Rencana Anggaran Biaya (RAB) biasanya pekerjaan struktur memiliki biaya
dan bobot pekerjaan yang besar. Biaya yang besar tersebut dipengaruhi dari
segi pemilihan desain dan bahan yang digunakan. Analisis VE dilakukan
dengan memunculkan ide-ide kreatif untuk mengganti perencanaan
pekerjaan perkerasan yang sudah ada. Pemilihan desain dan bahan alternatif
pengganti
pekerjaan
perkerasan
nantinya
akan
berpengaruh
pada
pembiayaan dari segi waktu dan metode pelaksanaan. Sehingga dalam
memunculkan alternatif pengganti desain dan bahan harus tepat, murah,
kuat dan ekonomis. Setelah dilakukan analisis VE dalam pekerjaan
perencanaan perkerasan kaku diharapkan terdapat penghematan biaya (cost
saving) anggaran proyek yang lebih efisien dan optimal dengan alternatif
desain yang dipilih.
3
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang yang sudah diuraikan di atas
diambil permasalahan sebagai berikut :
1. Alternatif desain perkerasan kaku yang bagaimana yang dapat
dilakukan untuk membuat anggaran biaya menjadi lebih optimal
dengan fungsi dan mutu pekerjaan tetap sesuai dengan rencana awal ?
2. Berapa besar nilai cost saving yang terdapat dalam perencanaan
perkerasan kaku setelah dilakukan analisis VE ?
1.3
Batasan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka batasan masalah yang
digunakan adalah sebagai berikut :
1. Analisis terbatas pada proses perencanaan ulang perkerasan kaku
dengan data yang sudah tersedia dengan metode yang berbeda.
2. Analisis VE dilakukan pada pekerjaan perkerasan.
3. Perhitungan perencanaan perkerasan kaku berpedoman pada
Perencanaan Perkerasan Jalan Beton Semen yang diterbitkan oleh
Sub Panitia Teknik Bidang Prasarana Transportasi di Pusat Litbang
Prasarana Transportasi Departemen Pekerjaan Umum (Bina Marga).
4. Analisis yang dilakukan hanya sebatas perbandingan biaya pada
perencanaan perkerasan kaku lama dengan setelah dilakukan
analisis.
1.4
Tujuan
Analisis ini bertujuan untuk :
1.
Mengetahui penerapan VE pada proyek perkerasan jalan tol.
2.
Mengetahui dampak penerapan VE terhadap potensi penghematan
biaya atau cost saving.
4
1.5
Manfaat
Analisis ini diharapkan memberikan manfaat yaitu
1.
Memberikan
informasi
kepada
pemilik,
perencana
maupun
pelaksana mengenai alternatif-alternatif apa saja yang dapat
mengefisienkan biaya untuk pekerjaan dari suatu proyek tanpa
mengurangi fungsi dan kualitas.
2.
Memberikan informasi sebagai referensi bagi penelitian yang
berkaitan dengan VE.
1.6
Sistematika Penulisan Laporan
Susunan laporan ini secara garis besar adalah sebagai berikut :
BAB I Pendahuluan
Bab I Pendahuluan menjelaskan tentang latar belakang, tujuan,
manfaat dan sistematika penulisan laporan.
BAB II Tinjauan Umum Perusahaan dan Proyek
Bab II membahas mengenai bagian proyek yang dipilih sebagai
obyek VE.
BAB III Tinjauan Pustaka
Bab III menjelaskan pokok-pokok kajian tentang VE.
BAB IV Metodologi Penelitian
Bab IV membahas mengenai metode studi yang di dalamnya
berisi alur pelaksanaan kegiatan, jenis-jenis data yang digunakan
dan cara pengolahan data.
BAB V Analisis dan Pembahasan
Bab V menguraikan prosedur penerapan VE pada proyek jalan
tol, alternatif perencanaan perkerasan kak pelebaran jalan tol
berdasar VE dan dampak penerapan VE terhadap potensi
penghematan biaya atau cost saving.
5
BAB VI Kesimpulan dan Saran
Bab VI membahas mengenai kesimpulan dan saran dari hasil
analisis penerapan VE serta hasil perencanaan ulang pekerjaan
perkerasaan kaku.
DAFTAR PUSTAKA
Daftar Pustaka berisi semua pustaka yang dipergunakan dalam
penyusunan laporan.
LAMPIRAN
Lampiran
berisi
surat-surat
yang
berhubungan
dengan
pelaksanaan magang. Gambar-gambar teknik maupun foto-foto
yang berhubungan dengan pelaksanaan magang dan penyusunan
laporan. Beserta tambahan lain-lain.
6
Download