BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Investasi adalah sebuah komitmen saat ini atas uang atau modal lain dengan ekspektasi memperoleh keuntungan di masa depan (Bodie et al, 2014). Investor berekspektasi atas keuntungan yang diterima di masa depan, sebab dianggap sebagai bentuk dari kompensasi atas (1) waktu komitmen uang saat berinvestasi, (2) ekspektasi tingkat inflasi selama periode investasi, dan (3) ketidakpastian atas pembayaran di masa depan (Reilly & Brown, 2012). Menurut Jagongo (2014), pada umumnya investor melakukan analisis investasi dengan memanfaatkan analisis fundamental, analisis teknikal, dan penilaian sebelum menentukan keputusan investasi. Analisis investasi diasumsikan sebagai informasi dan faktor lain yang mempengaruhi pasar seperti risiko, dapat dijadikan sebagai dasar investor mengambil keputusan berinvestasi. Investasi dikategorikan menjadi dua, yakni investasi instrumen keuangan jangka pendek dan investasi instrumen keuangan jangka panjang. Ketika investor memutuskan untuk investasi instrumen keuangan jangka panjang, investor dapat menempatkan uang ke aset keuangan dengan membeli berbagai sekuritas. Sekuritas 1 diperdagangkan di pasar modal, yakni tempat bertemunya investor dengan perusahaan publik agar terjadi transaksi sekuritas. Menurut Hanafi (2004), pasar modal adalah pasar keuangan dimana diperdagangkan instrumen keuangan jangka panjang. Pasar modal pada prinsipnya untuk sekuritas jangka panjang baik bentuk utang dan modal serta berbagai bentuk turunannya, (Tandelilin, 2010). Pasar modal dapat mendorong terciptanya alokasi dana yang efisien, karena dengan adanya pasar modal maka pihak yang kelebihan dana (investor) dapat memilih alternatif investasi yang memberikan return paling optimal, (Tandelilin, 2010). Ketika investor berinvestasi instrumen keuangan jangka panjang di pasar modal, investor juga menganalisis jenis investasi dengan pertimbangan tingkat return dan risiko setiap bentuk investasi. Menurut Gitman & Zutter (2011) return merupakan kompensasi yang harus diterima oleh investor saat investasi dan dana yang dibayarkan oleh perusahaan. Hal ini diterapkan untuk investasi ekuitas, seperti saham yang memberikan investor kepemilikan saham di emiten. Return didasarkan pada analisis prospek perusahaan atau informasi khusus yang berkaitan dengan perdagangan saham (Ross, Westerfield, Jaffe, & Jordan, 2015). Return diprediksi menggunakan formula hitungan antara harga saham pada waktu t dengan harga saham sebelum waktu t (Brealey, Myers, & Marcus, 2013). Menurut Yang (2015) memprediksi return merupakan topik yang paling popular dalam pasar modal. 2 Risiko memiliki hubungan linier dengan return. Risiko dapat didefinisikan sebagai kemungkinan yang tidak menguntungkan akan terjadi (Brigham & ehrhardt, 2011). Risiko terbagi menjadi dua yakni risiko sistematis dan risiko yang tidak sistematis. Risiko sistematis atau disebut risiko pasar merupakan risiko yang terjadi secara alamiah di pasar, sedangkan risiko tidak sistematis risiko yang terjadi dari perusahaan. Investor tidak hanya mempertimbangkan risiko yang mencerminkan tingkat return yang diterima, tetapi juga mempertimbangkan likuiditas masing – masing saham. Likuiditas saham berkaitan dengan kemampuan suatu saham untuk dapat secara cepat diubah menjadi uang ataupun kembali ke dalam bentuk saham dengan biaya transaksi yang kecil bagi return saham (Sulistyawati, 2011). Saham digolongkan menjadi saham yang likuid jika saham tersebut memiliki hubungan positif pada illiquidity (risiko likuiditas), turnover, bid-ask spread (Sulistyowati, 2011). Sebelumnya, telah ada penelitian – penelitian pengaruh likuiditas terhadap return, hasilnya adalah semakin likuid saham yang dimiliki oleh investor, maka semakin tinggi tingkat return saham yang diperoleh. Penelitian oleh Yang (2015) mengenai pengaruh likuditas terhadap return saham yang dikaitkan dengan pemberlakuan peraturan NTS Reform di pasar saham China. Yang (2015) melakukan analisis pengaruh return dan likuditas melalui studi peristiwa sebelum dan sesudah pengumuman peraturan NTS Reform hingga pemberlakuan peraturan tersebut. 3 Indonesia menerbitkan Peraturan Perubahan Satuan Satuan Harga Perdagangan dan Fraksi Harga yang tertuang dalam Peraturan Nomor II-A tentang Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas (Lampiran Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia Nomor: Kep-00399/BEI/11-2012) tanggal 8 November 2013 dan mulai diberlakukan tanggal 6 Januari 2014. Pengumuman dan pemberlakuan peraturan ini bertujuan untuk meningkatkan likuiditas saham – saham yang diperdagangkan di BEI. Penelitian ini meneliti pengaruh likuiditas terhadap return saham yang dikaitkan dengan pengumuman peraturan yang dikeluarkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI). Sebelumnya, telah ada pengujian pengaruh likuiditas dengan return saham yang berkaitan dengan studi peristiwa pengumuman. Penelitian ini menganalisis perbedaan pengaruh likuiditas terhadap return saham sebelum dan sesudah pengumuman peraturan di Bursa Efek Indonesia. Judul dari penelitian ini adalah ANALISIS PENGARUH LIKUIDITAS TERHADAP RETURN SAHAM (Studi empiris pada saham index IHSG sebelum dan sesudah pengumuman peraturan perubahan satuan harga perdagangan dan fraksi harga). 1.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah dari penelitian pengaruh likuiditas terhadap return saham yang dikaitkan dengan studi peristiwa pengumuman peraturan perubahan satuan harga perdagangan dan fraksi harga adalah: 4 Dengan adanya pengumuman peraturan perubahan satuan harga perdagangan dan fraksi harga tanggal 8 November 2013 apakah memang ada pengaruh likuiditas terhadap return saham. 1.2.1 Pertanyaan Penelitian Adakah pengaruh likuiditas terhadap return saham terkait peraturan perubahan satuan harga perdagangan dan fraksi harga ? 1.3 Tujuan Penelitian Penelitian ini memiliki tujuan untuk analisis pengaruh likuiditas terhadap return saham selama periode pengamatan penelitian, sebelum dan sesudah pengumuman peraturan perubahan satuan harga perdagangan dan fraksi harga. 1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan memberikan hasil yang bermanfaat bagi akademisi dan praktisi terkait dengan analisis hubungan likuiditas dengan return saham, antara lain : 1. Bagi akademisi Penelitian ini memliki manfaat bagi akademik sebagai bahan acuan dan rekomendasi penelitian selanjutnya mengenai hubungan likuiditas dengan 5 return saham periode sebelum dan sesudah adanya peraturan perubahan satuan harga perdagangan dan fraksi harga. 2. Bagi praktisi Bagi praktisi, penelitian ini memiliki manfaat untuk bahan pertimbangan bagi investor dalam pengambilan keputusan investasi saham yang sifatnya likuid jika dikaitkan dengan peraturan perubahan satuan harga perdagangan dan fraksi harga. Dan bagi perusahaan juga bermanfaat dalam pengambilan keputusan pada return yang diberikan untuk menarik investor melakukan investasi saham di perusahaannya. 1.5 Sistematika Penelitian Sistematika penelitian ini terdiri dari lima bab yang tersusun sebagai berikut BAB I: PENDAHULUAN Bab Pendahuluan berisi tentang latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian bagi akademisi dan praktisi saham, dan sistematika penulisan penelitian ini. BAB II: LANDASAN TEORI Bab Landasan Teori akan membahas mengenai teori pasar modal, teori pasar efisien, serta landasan teori pemilihan variabel dalam penelitian ini. Variabel yang digunakan antara lain likuiditas dan return saham. Selain itu, 6 dalam bab Landasan Teori juga menjelaskan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, serta pengujian hipotesis. BAB III: METODE PENELITIAN Bab metode penelitian memberikan penjelasan mengenai jenis penelitian, pemilihan populasi dan sampel penelitian, data dan sumber data penelitian, serta metode analisis penelitian yang digunakan untuk menguji hipotesis penelitian. BAB IV: ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Pada bab analisis dan pembahasan akan disajikan pembahasan mengenai hasil analisis yang dilakukan melalui beberapa pengukuran yang telah dijelaskan pada bab metode penelitian dan menggunakan bab landasan teori sebagai dasar. BAB V: PENUTUP Bab Penutup berisi mengenai kesimpulan dari keseluruhan penjelasan penelitian pada bab sebelumnya. Adapula penjelasan mengenai keterbatasan penelitian dan rekomendasi untuk penelitian selanjutnya. 7