BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Dalam bab V ini merumuskan

advertisement
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam bab V ini merumuskan tentang simpulan dari analisis dan pembahasan dari
penelitian yang dilakukan, serta saran yang dikemukakan untuk masing-masing program
studi yang dilakukan berdasarkan hasil penelitian dalam pengukuran implementasi learning
organization pada Program Studi Ekonomi Pembangunan, Manajemen, dan Akuntansi.
5.1
Kesimpulan
Fokus dalam penelitian ini adalah untuk menjawab perihal pengukuran
implementasi learning organization, perbandingan implementasi learning organization
antar masing-masing program studi, serta melalui diagram sebab akibat atau fishbone
diagram dirumuskan langkah strategis yang direkomendasikan untuk meningkatkan
learning organization pada masing-masing program studi.
Hasil penelitian pada ketiga program studi menyatakan ketiga program studi:
Program studi Ekonomi Pembangunan, Manajemen, dan Akuntansi dikatakan sudah
mengarah menjadi suatu learning organization. Meskipun masih belum secara keseluruhan
memenuhi standar tersebut jika dibandingkan pada benchmark scores for learning
organization survey. Hal tersebut dikarenakan dalam masing-masing program studi terdapat
dimensi yang lemah atau belum melewati benchmark scores yang harus dipenuhi. Namun
apabila dilakukan perbaikan dan upaya peningkatan, maka suatu saat mungkin saja masingmasing program studi akan menjadi organisasi pembelajar utuh yang memenuhi standar
sebagai insan pembelajar. Oleh karena itu, dengan mengindentifikasi area kunci yang
membutuhkan perbaikan melalui pengukuran dan identifikasi ini maka dengan melakukan
langkah peningkatan pada area-area yang membutuhkan perbaikan program studi dapat
mengalami peningkatan dan menjadi organisasi pembelajar yang lebih baik.
251
Dalam menjadikan diri sebagai learning organization, serta mentransformasikan
diri dalam menghadapi tantangan dan harapan dari lingkungan di sekitarnya, maka hasil
perumusan implementasi learning organization masing-masing program studi adalah
sebagai berikut.
1. Dalam Program Studi Ekonomi Pembangunan, pada pilar pertama yaitu supportive
learning environment mengimplikasikan hasil yang baik pada psychological safety,
appreciation of differences, dan times for reflection. Dimana PSEP memiliki
keunggulan pada times for reflection yang berada pada top quartile. Namun terdapat
kelemahan, sebagaimana subkomponen yang belum melewati benchmark yaitu
keterbukaan pada ide-ide baru (openness to new ideas) yang harus ditingkatkan dalam
kehidupan kerja dosen-dosen maupun karyawan untuk mengembangkan program studi.
Sementara itu dalam concrete learning process and practices Prodi Ekonomi
Pembangunan memiliki implikasi hasil yang baik pada subkomponen information
collection, analysis, dan information transfer. Namun memiliki kelemahan pada
dimensi eksperimentasi yang diterapkan dalam program studi ini dan dalam dimensi
pendidikan dan pelatihan untuk para dosen dan karyawan. Dalam pilar yang ketiga yaitu
leadership that reinforces learning Program Studi Ekonomi Pembangunan berada
sedikit di bawah skor patokan (benchmark) sehingga hal ini menyatakan dimensi
tersebut masih harus ditingkatkan lagi.
2. Program
Studi
Manajemen
pada
pilar
supportive
learning
environment
mengimplikasikan hasil yang baik pada subkomponen psychological safety,
appreciation of differences, dan times for reflection. Namun memiliki kekurangan pada
keterbukaan ide baru (openness to new ideas) yang terjalin dan diimplementasikan
dalam lingkungan kerja dosen dan karyawan. Concrete learning process and practices
menunjukkan hasil yang baik dalam dimensi experimentation, information collection,
analysis, serta information collection. Kelemahan dalam komponen ini adalah pada
252
dimensi pendidikan dan pelatihan yang diaplikasikan dan dirasakan oleh civitas
akademika. Sementara itu pada pilar yang ketiga yaitu leadership that reinforces
learning Program Studi Manajemen telah melewati benchmark dengan baik, sehingga
pada komponen ini leadership cukup baik dalam mendukung terjadinya proses learning
organization di dalam Program Studi Manajemen.
3. Dalam Program Studi Akuntansi, pilar pertama yaitu supportive learning environment
terdapat subkomponen yang diimplementasikan dengan baik yaitu appreciation of
differences dan times for reflection. Namun terdapat kelemahan yang ditemukan dalam
prodi ini adalah pada psychological safety dan openness to new ideas.
Sementara dalam concrete learning process and practices program studi ini telah
mencapai hasil yang baik pada subkomponen analysis, information collection, serta
information transfer yang diaplikasikan, namun terdapat hal yang harus ditingkatkan
adalah dimensi eksperimentasi dan pendidikan serta pelatihan yang masing-masing
kedua dimensi tersebut masih berada di bawah skor patokan. Sementara dalam pilar
yang ketiga leadership that reinforces learning Program Studi Akuntansi belum
melewati benchmark scores, implikasinya pada pilar ini dibutuhkan peningkatan
kepemimpinan yang dapat mendukung segenap anggota dalam program studi menjadi
satu kesatuan organisasi pembelajar.
4. Berdasarkan hasil uji statistik menggunakan uji hipotesis yang telah dilakukan
dirumuskan sebagai berikut:
a.
Terdapat perbedaan dalam pengukuran implementasi learning organization antara
Program Studi Ekonomi Pembangunan dan Manajemen. Hasil implementasi
menunjukkan pengukuran implementasi learning organization Program Studi
Manajemen memiliki hasil yang lebih baik dibandingkan implementasi learning
organization pada Program Studi Ekonomi Pembangunan.
253
b.
Tidak terdapat perbedaan dalam pengukuran learning organization antara
Program Studi Ekonomi Pembangunan dan Akuntansi. Hasil pengukuran learning
organization menunjukkan implementasi learning organization antara Prodi
Ekonomi Pembangunan dan Akuntansi tidak berbeda secara signifikan sehingga
dapat disimpulkan tidak terdapat perbedaan implementasi learning organization
antara kedua program studi ini
c.
Terdapat perbedaan dalam pengukuran learning organization antara Program
Studi Manajemen dan Akuntansi. Hasil pengukuran menunjukkan implementasi
learning organization pada program studi Manajemen menunjukkan hasil yang
lebih baik dibandingkan dengan implementasi learning organization pada
Program Studi Akuntansi. Sehingga dinyatakan dan disimpulkan terdapat
perbedaan implementasi learning organization di dalam kedua program studi
tersebut.
5.2
SARAN
Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan serta analisis yang telah dijabarkan
sebelumnya maka peneliti memberikan saran dan rekomendasi antara lain:
1.
Program Studi Ekonomi Pembangunan
Program Studi Ekonomi Pembangunan perlu untuk meningkatkan supportive
learning environment dengan keterbukaan pola pikir yang baru, menstimulus anggota
untuk berpikir dari banyak sudut pandang, pemimpin memberikan kesempatan dan
apresiasi atas ide dan partisipasi yang diberikan oleh civitas akademika. Menciptakan
keterlibatan yang tinggi dari para anggota dan dosen dengan tujuan menghasilkan
pemikiran kreatif agar upaya pembaharuan yang terjadi secara berkelanjutan. Peningkatan
254
brainstorming dapat dibangun antar anggota organisasi dengan berbagai pihak dengan
tujuan untuk memacu keterbukaan ide baru yang lebih tinggi. Pemimpin juga dapat lebih
aktif meminta masukan dari dosen dan karyawan, serta pemimpin dapat mewujudkan
dirinya menjadi agen perubahan dalam mengembangkan program studi.
Eksperimentasi atau hal-hal kreatif dalam program studi ini harus ditingkatkan
yaitu dengan mengembangkan potensi, motivasi, dan peluang setiap dosen dan karyawan
untuk menggali ide baru, melakukan simulasi dalam mengembangkan ide tersebut, dan
menunjang kreatifitas anggota organisasi untuk selalu maju dan berkembang serta tidak
mengalami stagnasi.
Program studi dapat meningkatkan kreatifitas dan motivasi yang lebih tinggi dalam
menciptakan peningkatan produk atau hasil karya ilmiah program studi yaitu berupa
peningkatan model-model karya inovatif, hak paten, hasil pengembangan prosedur kerja,
dan meningkatkan produk fisik sebagai hasil penelitian. Dukungan kerjasama yang
ditingkatkan juga dapat mendukung hal tersebut terlaksana dengan baik. Salah satu hal
penting yang perlu dibangun adalah mindset berani menghadapi perubahan dan senantiasa
melakukan kreatifitas dalam berkarya untuk mewujudkan visi bersama.
Program studi ini juga dapat harus meningkatkan kompetensi dan kualifikasi SDMnya. Untuk meningkatkan kualifikasi dosen dapat dilakukan dengan meningkatkan
kerjasama partisipasi dengan lembaga atau funding agency lainnya untuk peluang dosen
meningkatkan kualifikasi akademik dan pendidikannya. Serta dukungan dan motivasi yang
tinggi untuk membangkitkan kemauan dan kesadaran anggota organisasi untuk
meningkatkan kualifikasi akademiknya. Hal yang juga diperlukan adalah mewujudkan
peningkatan kualifikasi tenaga kependidikan dengan cara memberikan kesempatan
mengembangkan diri yaitu melalui pelatihan, workshop, yang diberikan sesuai dengan
kebutuhan untuk mengembangkan kualifikasi tenaga kependidikan yang lebih baik menjadi
255
karyawan yang gigih, ulet, dan tekun, dengan komitmen kerja yang tinggi, serta dapat
bekerja dengan lebih kreatif.
Program Studi ekonomi pembangunan juga perlu meningkatkan kepemimpinan
yang memperkuat pembelajaran di dalam program studi dan menjadikan forum formal dan
informal sebagai mekanisme dan sarana menyampaikan visi dan memotivasi dosen untuk
berprestasi dan memberikan partisipasi dalam mengembangkan program studi. Pemimpin
dapat memberikan partisipasi yang tinggi kepada setiap anggota untuk mengembangkan
kebijakan, pengelolaan, dan koordinasi sehingga akan semakin meningkatkan kesadaran
dalam mencapai visi bersama dan menciptakan sinergi yang tinggi. Pemimpin juga dapat
mengusahakan peningkatan masukan dari setiap civitas akademika dalam berdiskusi, dan
mendorong para dosen dan karyawan untuk berpikir dari banyak sudut pandang, dan
memberikan peluang kepada dosen untuk mengidentifikasi masalah dan tantangan dalam
organisasi serta memperbaiki kinerja organisasi di masa selanjutnya.
2.
Program Studi Manajemen
Dalam Program Studi Manajemen supportive learning environment dimensi yang
harus ditingkatkan adalah pada keterbukaan ide baru yang dilakukan misalnya adalah
membangun pola pikir dan mengajak dosen berpikir dari berbagai sudut pandang yang
berbeda. Keterbukaan pikiran perlu dibangun dan disertai dengan kemauan untuk
mengevaluasi dan secara kritis dan mau menerima ide baru dengan baik. Hal tersebut juga
dapat dilakukan dengan menciptakan suasana dialog atau perdebatan yang produktif,
dimana dialog di sini tidak hanya diartikan sebagai diskusi biasa namun sebagai sarana
dalam menyampaikan
argumen, pemikiran, dan knowledge yang relevan dengan
pencapaian target dan penyelesaian persoalan yang dihadapi program studi, sehingga hal ini
akan menghasilkan ide-ide baru dan menciptakan keterbukaan pada pada banyak ide untuk
menyelesaikan masalah program studi dan meningkatkan kinerja program studi.
256
Program studi Manajemen dapat meningkatkan salah satu dimensi dalam
concrete learning process and practices yang dilakukan dengan meningkatkan
subkomponen pendidikan dan pelatihan kepada dosen dan karyawan. Hal ini penting dalam
rangka membangun kompetensi dan kualifikasi insan-insan yang lebih tangguh dan kuat
dalam menghadapi tantangan di masa mendatang. Untuk meningkatkan pendidikan dan
kualifikasi lainnya di masa mendatang disarankan untuk meningkatkan jalinan kerjasama
yang dapat menghasilkan kesempatan dalam memperoleh peluang untuk studi lanjut dosen.
Aktif mencari informasi dan peluang untuk meningkatkan kinerja dosen, mendukung dosen
dalam mengikuti program pendidikan, serta meningkatkan dukungan yang diberikan kepada
dosen untuk meningkatkan jenjang dalam jabatan akademik yang lebih tinggi. Hal yang
perlu dibangkitkan adalah semangat dan kesadaran para dosen untuk selalu meningkatkan
kemampuan diri mereka secara berkelanjutan. Bentuk-bentuk pengembangan dosen yang
dapat diimplementasikan yaitu: pengiriman dosen untuk studi lanjut ke jenjang yang lebih
tinggi (jenjang S3), penataran dan latihan untuk dosen, seminar-seminar dan diskusi-diskusi
ilmiah, bimbingan akademik dosen senior terhadap dosen yunior, pengembangan diri yang
dilakukan secara mandiri, semua hal tersebut di tingkatkan, untuk mewujudkan peningkatan
signifikan SDM Pendidikan Tinggi.
Demikian pula untuk karyawan diperlukan perhatian dan upaya yang diberikan
kepada karyawan untuk meningkatkan kapasitas mereka secara berkelanjutan. Hal ini dapat
dilakukan dengan membekali karyawan melalui workshop dan pelatihan sesuai dengan
kebutuhan. Selanjutnya hal yang tidak kalah penting adalah memfasilitasi karyawan dalam
melakukan dan menjalankan hasil dari pelatihan yang telah diberikan.
257
3.
Program Studi Akuntansi
Program Studi Akuntansi dapat mengimplementasikan peningkatan keterbukaan
pada ide-ide baru yang diaplikasikan dengan membuka seluas-luasnya kesempatan untuk
menyampaikan ide, memberikan peluang yang sama untuk semua lapisan, mengajak dan
menghimbau para dosen berani untuk melakukan terobosan baru, dan membuka pemikiran
dosen dengan ide-ide dan cara berpikir di luar batasan masalah yang ada dan berpikir
dengan perspektif yang baru. Melakukan sharing informasi dengan intensitas yang tinggi
dengan para dosen atau karyawan yang lebih berani mengambil risiko dan memiliki pola
berpikir eksploratif sehingga dapat membangkitkan mindset dan energi yang tinggi untuk
melakukan perbaikan dan kemajuan untuk mengembangkan program studi dengan lebih
baik.
Program Studi Akuntansi juga harus meningkatkan eksperimentasi dalam
program studi ini hal ini dapat dilakukan yaitu dengan aktif mengajak para dosen dan
karyawan
dalam
mengumpulkan
informasi
dan
kemudian
mengelolanya
dalam
menghasilkan dan menciptakan kreativitas dalam pendidikan tinggi misalnya aktif dalam
mengevaluasi kurikulum dan kemudian mengembangkannya. Hal tersebut merupakan salah
satu contoh dalam kreatifitas ataupun eksperimen, dan dapat dilakukan dalam berbagai hal
untuk mengembangkan program studi, sehingga anggota organisasi diharapkan secara
sinergis dapat meningkatkan eksplorasi dan semakin berkreasi di dalam bekerja. Diantara
para civitas akademika perlu untuk meningkatkan keterbukaan pikiran sebagai pemacu
kemajuan dalam menciptakan hal-hal baru dan meningkatkan rasa ingin tahu yang tinggi
dalam dunia kerja yang akan meningkatkan dorongan untuk mencipta, bereksperimen, dan
membangun jiwa kreatif, sehingga akan meningkatkan hal-hal baru yang dikembangkan
program studi ini.
Program Studi Akuntansi diharapkan dapat meningkatkan kepemimpinan ketua
program studi yang tepat untuk mengoptimalkan partisipasi dari seluruh anggota organisasi
dengan kepemimpinan yang demokratis, sehingga memotivasi anggota dalam menjalankan
258
tugas sebaik-baiknya dan sepenuh hati demi tercapainya visi program studi sebagai
kesatuan dalam pendidikan tinggi. Komunikasi yang baik dapat dibangun salah satunya
dengan partisipasi pemimpin dalam menciptakan suasana sebagai organisasi pembelajar
yang tangguh dengan memfasilitasi dan menciptakan suasana dimana setiap civitas
akademika selalu berkeinginan untuk meningkatkan kemampuan dirinya, dan pandai dalam
mengelola knowledge sehingga selalu dapat memperlengkapi diri dalam menghadapi
lingkungan yang dinamis.
4.
Instrumen-instrumen learning organization dan benchmark scale scores tidak hanya
membantu dalam menentukan sejauh mana sebuah institusi menjadi sebuah learning
organization, instrumen learning organization dan benchmark scale scores tersebut juga
membantu
dalam
mengindentifikasi
peluang
untuk
melakukan
perbaikan
dan
memungkinkan para pemimpin dalam organisasi untuk mulai menangani masalah atau area
dimana skor yang tercermin berada di bawah nilai median. Sehingga berdasarkan
pengukuran tersebut pemimpin dalam masing-masing Program Studi dapat menggunakan
hasil penelitian ini untuk mendukung mengembangkan masing-masing program studi. Serta
masing-masing program studi dapat melakukan pengukuran ini di masa yang akan datang
baik secara individu maupun secara berkelompok, sehingga untuk selanjutnya dapat terjadi
proses peningkatan yang berkelanjutan.
259
Download