Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI OLAHRAGA LEMPAR CAKRAM MELALUI PENERAPAN LEMPAR GELANG RAKSASA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI MOJOROTO 3 KEDIRI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan PENJASKESREK Oleh: ERFIN WAHYU JIHAN NPM: 11.1.01.09.0550 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA UNP KEDIRI 2015 ERFIN WAHYU JIHAN | 11.1.01.09.0550 FKIP- Penjaskesrek simki.unpkediri.ac.id || 1|| Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri ERFIN WAHYU JIHAN | 11.1.01.09.0550 FKIP- Penjaskesrek simki.unpkediri.ac.id || 2|| Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri ERFIN WAHYU JIHAN | 11.1.01.09.0550 FKIP- Penjaskesrek simki.unpkediri.ac.id || 3|| Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI OLAHRAGA LEMPAR CAKRAM MELALUI PENERAPAN LEMPAR GELANG RAKSASA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI MOJOROTO 3 KEDIRI ERFIN WAHYU JIHAN NPM: 11.1.01.09.0550 FKIP – Penjaskesrek Dosen Pembimbing I : Drs. Slamet Junaidi, M.Pd. Dosen Pembimbing II : Wasis Himawanto, M.Or. UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi hasil pengamatan dan pengalaman peneliti, bahwa pembelajaran lempar cakram di SD masih menggunakan model pembelajaran konvensional, mengakibatkan proses KBM menjadi pasif, dan membosankan, terlihat dari motivasi dan prestasi belajar siswa yang rendah. Permasalahan penelitian ini adalah (1) Apakah penerapan lempar gelang raksasa dapat meningkatkan motivasi belajar siswa? (2) Apakah penerapan lempar gelang raksasa dapat meningkatkan prestasi belajar siswa? (3) Sejauh mana efektivitas penerapan lempar gelang raksasa dapat meningkatkan prestasi belajar siswa? Penelitian ini menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan subyek penelitian siswa kelas V. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, menggunakan instrumen berupa RPP, angket motivasi belajar, lembar hasil prestasi lempar cakram, dan lembar pengamatan. Hasil penelitian berdasarkan jawaban pertanyaan melalui angket, menunjukkan peningkatan jumlah siswa yang merasa setuju/senang dari siklus pertama ke siklus kedua dengan prosentase yang merasa senang 74% menjadi 83% sedangkan jumlah siswa yang merasa tidak setuju/tidak senang menunjukkan penurunan dengan prosentase dari 26% menjadi 17%. Kesimpulan hasil penelitian ini adalah (1) Melalui siklus tindakan penerapan modifikasi lempar gelang raksasa sangat efektif dalam meningkatkan motivasi dan prestasi belajar olahraga lempar cakram; (2) Melalui siklus tindakan penerapan modifikasi lempar gelang raksasa dapat meningkatkan motivasi belajar olahraga lempar cakram; (3) Melalui siklus tindakan penerapan modifikasi lempar gelang raksasa dapat meningkatkan prestasi belajar olahraga lempar cakram. Berdasarkan simpulan hasil penelitian ini, direkomendasikan: (1) Bagi siswa, hendaknya mampu lebih konsentrasi, aktif dan semangat dalam mengikuti KBM; (2) Bagi guru Penjaskesrek, penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu langkah alternatif untuk meningkatkan motivasi belajar lempar cakram di SD Negeri 02 Kedungwaru khususnya dan sekolah lain pada umumnya; (3) Bagi sekolah, hendaknya memberi kesempatan kepada guruguru untuk mengikuti berbagai pelatihan atau seminar; (4) Bagi Pemerintah, disarankan agar memberikan bantuan sarana untuk mendukung proses KBM; (5) Bagi peneliti selanjutnya, supaya lebih kreatif dan inovatif dalam memodifikasi media pembelajaran, sehingga siswa tidak bosan. Kata kunci: motivasi, prestasi belajar, lempar cakram, gelang raksasa ERFIN WAHYU JIHAN | 11.1.01.09.0550 FKIP- Penjaskesrek simki.unpkediri.ac.id || 4|| Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri Demikian pula pada pembelajaran I. LATAR BELAKANG Pendidikan jasmani olahraga pendidikan jasmani dan kesehatan merupakan media untuk kesehatan mendorong perkembangan motorik, lempar kemampuan fisik, pengetahuan dan penyebabnya penalaran, motivasi siswa penghayatan nilai-nilai olahraga dan cabang atletik nomor cakram, salah satu adalah rendahnya sehingga suasana (sikap-mental-emosional-spritual-dan pembejaran terkesan jenuh, bosan dan sosial), serta pembiasan pola hidup pada akhirnya siswa merasa kurang sehat untuk merangsang pertumbuhan senang terhadap pembelajaran yang dan perkembangan. Sesuai dengan dihadapinya. karakteristik siswa SD, yang berusia 7 Menurut pengamatan penulis – 12 tahun kebanyakan dari mereka selama cenderung masih suka bermain dengan Kedungwaru penyebab alat yang menarik baginya. maka prestasi belajar siswa antara lain pada masa usia tersebut seluruh aspek kurang kreatifnya guru Pendidikan perkembangan anak baik itu kognitif, jasmani di sekolah dalam membuat psikomotorik dan afektif mengalami dan perubahan. Perubahan yang paling pembelajaran sederhana, guru miskin mencolok adalah pertumbuhan dan akan perkembangan fisik dan psikologis. sehingga dalam proses pembelajaran Kita pendidikan menyadari pelajaran bahwa dalam penjasorkes banyak mengajar di SDN rendahnya mengembangkan model-model 02 media pembelajaran, jasmani di sekolah dilaksanakan dalam situasi dan kondisi permasalahan yang muncul pada saat yang berlangsungnya belajar menggunakan metode ceramah dan mengajar yaitu seperti anak didik metode tugas, karena mereka hanya malas aktifitas mengejar bagaimana materi pelajaran jasmani, saat kegiatan belajar anak tersebut dapat selesai tepat waktu, didik tanpa untuk proses melakukan pura-pura sakit, ijin tidak monoton, guru memikirkan hanya bagaimana mengikuti pelajaran dengan berbagai pembelajaran itu bermakna dan dapat alasan dan sebagainya. diaplikasikan Salah satu penyebab kurang motivasi siswa mengikuti pembelajaran dalam tersebut. ERFIN WAHYU JIHAN | 11.1.01.09.0550 FKIP- Penjaskesrek siswa dalam kesehariannya. berhasilnya suatu pembelajaran adalah rendahnya oleh Dilain pihak hasil pengamatan penulis di kelas V SD Negeri Mojoroto 2 Kediri menunjukan proses simki.unpkediri.ac.id || 5|| Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri pembelajaran belum melibatkan siswa Selain itu menurut pengamatan secara aktif dalam kegiatan belajar dan penulis dalam pengajaran pendidikan pembelajaran. Proses belajar mengajar jasmani yang dianggap membosankan hanya didominasi oleh beberapa siswa dan kurang disenangi adalah model saja, hal ini menunjukan kurang pembelajaran efektifnya suatu metode dalam proses menyesuaikan dengan karakteristik, belajar yang kemampuan, dan perkembangan anak. diterapkan oleh guru dan kurangnya Guru pendidikan jasmani mengajarkan tingkat partisipasi siswa dalam proses materi dan memperlakukan siswa pembelajaran. sama dan pembelajaran Akibatnya hanya guru dengan yang orang tidak dewasa. sebagian siswa saja yang secara aktif Pendidikan Jasmani untuk Sekolah mengikuti Dasar seharusnya berbeda dengan proses pembelajaran, sedangkan beberapa siswa masih asyik orang bercanda, ngobrol dengan teman, atau merupakan sebuah kegiatan yang perlu bermain diprogramkan dengan pengelolaan menghiraukan apa yang dijelaskan yang melalui pendekatan oleh guru. Dari pengamatan yang pertumbuhan dan perkembangan anak. dilakukan oleh penulis, dari 23 siswa Untuk itu setiap anak memiliki ciri menunjukan bahwa 40,62% siswa dan sifat yang khas yang harus yang diberikan perlakuan yang khas pula. sendiri dilapangan memperhatikan 31,25% siswa pelajaran, jasmani Bila orang dewasa memiliki kegiatan mengikuti pelajaran, 28,12% siswa jasmani dalam bentuk olahraga dengan yang tidak fokus terhadap pelajaran. fasilitas yang standar, maka anak-anak Kurangnya partisipasi siswa dalam memerlukan implementasi kegiatan mengikuti pelajaran akan menurunkan jasmani dengan segala peralatannya tingkat dalam yang khas sesuai dengan ciri dan sifat belajar oleh karena itu diperlukan anak tersebut. Kondisi ini sangat suatu diperlukan agar anak dapat melakukan keberhasilan tindakan melibatkan tidak benar Kegiatan serius sekaligus yang tanpa dewasa. siswa yang partisipasi dapat mampu siswa digunakan dan untuk mempermudah siswa dalam mengikuti proses pembelajaran demi tercapainya tujuan pembelajaran direncanakan ERFIN WAHYU JIHAN | 11.1.01.09.0550 FKIP- Penjaskesrek yang kegiatan jasmani dan olahraga sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangannya. Upaya pembelajaran untuk menyesuaikan pendidikan jasmani dengan karakteristik, kemampuan, dan simki.unpkediri.ac.id || 6|| Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri perkembangan dilakukan siswa melalui SD, dapat pembelajaran pengalaman belajar siswa sangat kurang sekali. Artinya kesempatan pendidikan jasmani yang dimodifikasi. belajar Menurut Soepartono (2004) bahwa menguasai teknik-teknik dasar lempar modifikasi pendidikan jasmani dapat cakram hanya beberapa kali saja. Di dilakukan dengan penekanan pada sisi lain alokasi waktu yang tersedia berbagai aspek seperti materi, alat, yang semestinya digunakan oleh siswa ukuran untuk memperoleh pengalaman belajar lapangan, bentuk, jumlah pemain. yang diperoleh untuk secara maksimal, karena minimnya Untuk suatu alat-alat pembelajaran, malah lebih pendidikan banyak digunakan untuk mengambil memaksimalkan cakram yang dilempar jauh, dan pengalaman belajar siswa, diperlukan menunggu giliran untuk melempar. alat-alat pembelajaran dalam jumlah Disamping itu, yang memadai, bila sekolah tidak digunakan peneliti memiliki peralatan, guru pendidikan metode pembelajaran jasmani bersama siswa dapat membuat meningkatkan motivasi dan prestasi peralatan sederhana (Depdiknas, 2004: siswa dalam mengikuti proses belajar 26). dan pembelajaran Penjas khususnya kondisi mewujudkan pembelajaran jasmani yang Dalam modifikasi penelitian pendidikan ini, jasmani modifikasi adalah yang suatu untuk materi teknik dasar lempar cakram. Dengan diadakannya modifikasi difokuskan pada aspek alat yaitu pembelajaran modifikasi cakram. Secara umum yang dilakukan peneliti, diharapkan kendala yang sering dihadapi guru akan dalam pembelajaran lempar cakram mengetahui adalah dengan menemukan jalan keluar dari masalah jumlah siswa yang cukup besar, yang dihadapi guru dan siswa dalam sedangkan alat yang tersedia hanya proses satu buah cakram. Apabila proses jasmani, pembelajaran teknik dasar lempar teknik dasar lempar cakram. keterbatasan alat pendidikan memecahkan jasmani atau sekaligus pembelajaran khususnya akan akan pendidikan pembelajaran cakram dilaksanakan apa adanya, guru Tujuan modifikasi cakram ini pendidikan jasmani tidak akan mampu ialah agar siswa lebih tertarik, senang menciptakan strategi dan mudah menguasai teknik dasar pembelajaran yang baik. Akibatnya lempar cakram. Setidak-tidaknya sifat suatu ERFIN WAHYU JIHAN | 11.1.01.09.0550 FKIP- Penjaskesrek simki.unpkediri.ac.id || 7|| Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri kaku tradisional yang terikat pada Melalui Penerapan Gelang Raksasa peraturan dan teknik dasar praktik Pada Siswa Kelas V SD Negeri pembelajaran lempar cakram, untuk Mojoroto sementara Guru meningkatkan semangat siswa supaya dalam mengajarkan lempar cakram tidak bosan dalam melakukan olahraga harus lempar cakram serta membangkitkan dapat selalu bagaimana diabaikan. memikirkan dari yaitu materi motivasi dan pelajaran lempar cakram dapat dibuat terutama lempar semenarik dan modifikasi gelang raksasa. mungkin. Bentuk susunan bagian tentang Kediri” 2 menyenangkan peralatannya, kelompok, dan gerakan lemparnya harus bervariasi. Dalam beberapa olahraga cakram dengan Diharapkan dengan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang penulis lakukan dapat memberikan jalan ini keluar dari masalah yang selama ini olahraga lempar cakram sangat jarang dihadapi oleh para guru Pendidikan diadakan dalam event-event seperti Jasmani, HAN (Hari Anak Nasional) dan dalam lomba-lomba Jasmani seperti tahun prestasi untuk Agustusan. olahraga dan pembelajaran pada kesehatan Pendidikan umumnya dan Sehingga olahraga lempar cakram pembelajaran teknik dasar lempar sangat jarang digemari oleh guru dan Cakram pada khususnya, serta mampu juga anak-anak memperbaiki proses pembelajaran Selain itu faktor lain yang juga pendidikan jasmani yang akhirnya menjadi permasalahan adalah tidak mampu meningkatkan partisipasi aktif adanya tempat atau lapangan untuk dan kemampuan siswa dalam bidang mengajarkan materi lempar cakram. olahraga pada umumnya, dibidang Banyak sekolah-sekolah dasar yang penguasaan hanya Cakram pada khususnya. memiliki lapangan dengan teknik dasar lempar ukuran mini. Kita tahu bahwa anak sekolah dasar cenderung liar, hal ini tentu sangat berbahaya apabila terjadi cidera atau kecelakaan selama kegiatan belajar mengajar. Alasan judul penulis “Peningkatan II. METODE Dari hasil pernyataan melalui angket, dan pengamatan langsung oleh guru lain sebagai kolaborator mengambil Motivasi dan dapat ditarik suatu kesimpulan dengan analisa data sebagai berikut : Prestasi Olahraga Lempar Cakram ERFIN WAHYU JIHAN | 11.1.01.09.0550 FKIP- Penjaskesrek simki.unpkediri.ac.id || 8|| Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri Apabila hasil pernyataan melalui secara klasikal Model angket pada siklus pertama terdapat Pembelajaran Lempar gelang lebih dari 17 siswa atau lebih dari 70 raksasa. Diharapakan dalam % siswa menjawab merasa setuju atau penelitian ini akan mendpatkan bernilai positif. hasil yang positif. Kemudian dilanjutkan siklus kedua dari hasil pernyataan melalui SIMPULAN angket dari seluruh item jawaban yang Dalam penelitian tindakan terkumpul terdapat lebih dari 70 % kelas yang dilakukan dalam dua siklus jawaban bernilai setuju. Dan dari hasil ini, cheklis pengamatan langsung oleh penelitian kolaborator terdapat lebih dari 4 bahwa : jawaban bernilai baik, maka dapat 1. ditarik suatu kesimpulan bahwa dan dari hasil pembahasan ini dapat disimpulkan ”Dengan menerapkan gelang lempar raksasa dapat penerapan modifikasi lempar gelang meningkatkan raksasa dapat meningkatkan motivasi olahraga lempar cakram pada dan prestasi belajar olahraga lempar siswa cakram Mojoroto 2 Kediri.” 2. ”Dengan V belajar SD Negeri menerapkan lempar gelang III. HASIL DAN KESIMPULAN 1. kelas motivasi raksasa dapat Rencana Umum Pelaksanaan meningkatkan Tindakan olahraga lempar cakram pada Sebelum rencana siswa kolaborator mempersiapkan penelitian telah instrumen seperti Rencana V belajar SD Negeri menerapkan lempar Mojoroto 2 Kediri.” penelitian ini diadakan peneliti bersama kelas prestasi 3. ”Dengan gelang raksasa meningkatkan dapat efektifitas Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), peningkatan motivasi dan prestasi Angket motivasi belajar Terhadap belajar olahraga lempar cakram Model pada siswa kelas V SD Negeri Pembelajaran gelang raksasa, Lempar Lembar hasil Mojoroto 2 Kediri.” prestasi Lempar cakram Terhadap Model pembelajaran cakram, Lembar Lempar Pengamatan ERFIN WAHYU JIHAN | 11.1.01.09.0550 FKIP- Penjaskesrek simki.unpkediri.ac.id || 9|| Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri Carr, IV. DAFTAR PUSTAKA http://tentangkomputerkita.blogspot.co Achmad, A. Motivasi 2007. Belajar Membangun Siswa, (Online), m/2010/05/jenis-jenis-motivasi.html., diunduh 12 Mei 2012 tersedia: http://banungpenjasblog.blogspot.com/ 2012/01/atletiklempar-cakram.html diunduh Mei 2013 Gerry A. 2003. Atletik Untuk Sekolah, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Depdiknas, 2004, Undang-Undang R.I Tahun 2004 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta : Depdiknas Hansdar.2011. (Online), tesedia: http://id.shvoong.com/socialsciences/education/2186790-jenisjenis-prestasi-belajar/#ixzz1llJJDiLY., diunduh 08 Pebruari 2012 Jarver Jass. 2008. Belajar dan Berlatih Atletik, Bandung: CV Pionir Jaya http://aadesanjaya.blogspot.com/2011/ 02/prestasi-belajar.html., diunduh 12 Januari 2012 http://researchengines.com/1007arief4.html., diunduh 12 Januari 2012 ERFIN WAHYU JIHAN | 11.1.01.09.0550 FKIP- Penjaskesrek simki.unpkediri.ac.id || 10||