BAB 2 LANDASAN TOERI 2.1 Teori Dasar Jaringan Komputer

advertisement
BAB 2
LANDASAN TOERI
2.1 Teori Dasar Jaringan Komputer
Jaringan komputer saat ini sangat diperlukan dalam melakukan proses pengiriman
data dari suatu tempat ketempat lain. Tanpa adanya jaringan maka kemungkinan
proses pengiriman data akan terhambat.
2.1.1 Definisi Jaringan Komputer
Jaringan adalah kombinasi perangkat keras, perangkat lunak, dan pengkabelan
(cabelling) yang memungkinkan berbagai alat komputasi berkomunikasi satu sama
lain. Selain itu jaringan komputer juga dapat diartikan sebagai kumpulan beberapa
komputer dan peralatan lain yang saling terhubung dengan menggunakan aturanaturan tertentu. Hubungan ini dapat terjadi menggunakan media fisik berupa kabel
ataupun melalui gelombang radio, infrared, bahkan satelit. Setiap peralatan yang
tersambung ke jaringan disebut node. Beberapa jenis jaringan berdasarkan areanya
adalah LAN (Local Area Network), MAN (Medium Area Network), WAN (Wide
Area Network)., perangkat lain seperti printer, hub, dan sebagainya yang saling
Universitas Sumatera Utara
terhubung satu sama lain melalui media perantara. Media perantara ini biasa berupa
media kabel ataupun media tanpa kabel (nirkabel). Informasi berupa data akan
mengalir dari satu komputer ke komputer lainnya atau dari satu komputer ke
perangkat lain, sehinngga masing-masing komputer yang terhubung tersebut biasa
saling bertukar data atau berbagai perangkat keras.
2.1.2 Tipe Jaringan Komputer
Dalam jaringan komputer terdapat 3 (tiga) peranan yang dapat dijalankan oleh
komputer-komputer di dalam LAN (Local Area Network). Peran pertama dapat
menjadi client yaitu hanya sebagai pengguna tetapi tidak menyediakan sumber daya
jaringan untuk dibagi dan dipakai oleh anggota jaringan lain. Peran kedua dapat
menjadi peer yaitu menjadi klien yang menggunakan sekaligus menyediakn sumber
daya jaringan yang disebut peer-to-peer. Peran terakhir yaitu dapat menjadi server
yang menyediakan sumber daya jaringan. Berdasarkan peranan diatas, selanjutnya
jaringan komputer terbagi atas 3 (tiga) bagian yaitu :
1.
Jaringan berbasis server dan client-server didefinisikan dengan kehadiran
server di dalam suatu jaringan yang menyediakan mekanisme pengamanan dan
pengolahan jaringan tersebut. Jaringan ini terdiri banyak klien dann satu atau
lebih server. Klien yang biasa disebut sebagia komputer front-end yang
meminta layanan seperti penyimpanan dan pencetakan data ke printer jaringan
sedangkan
server
yang
sering
disebut
sebagai
komputer
back-end
menyampaikan permintaan tersebut ketujuan yang tepat.
Universitas Sumatera Utara
2.
Jaringan peer-to-peer adalah jaringan yang tidak melibatkan sumber daya
terlalu tinggi. Pada setiap komputer tidak terdapt batasan yang khusus dalam
mengakses data dan menggunakan sumber daya. Pada jaringan ini tidak
terdapat ketergantungan dalam setiap komputer.
3.
Jaringan Hybird adalah jaringan komputer yang memiliki semua yang terdapat
pada dua tipe jaringan di atas. Ini berarti bahwa pengguna dalam jaringan
hybrid ini dapat mengakses sumber daya yang dishare atau dibagi oleh
jaringan peer-to-peer sedangkan di waktu yang bersamaan juga dapat
memanfaatkan sumber daya yang disediakan oleh komputer server.
2.1.3 Peralatan Jaringan Komputer
Dalam membangun sebuah jaringan komputer dibutuhkan perangkat keras khusus
yang berhubungan dengan kebutuhan jaringan yang akan dibangun. Berikut adalah
beberapa perlatan jaringan yang umum digunakan untuk jaringan berbasis nirkabel.
1.
NIC (Network Interface Card) merupakan perlatan yang berhubungan
langsung dengan komputer dan didesain agar komputer-komputer jaringan
dapat saling berkomunikasi. NIC juga menyediakan akses ke media fisik
jaringan. Bagaimana bit-bit data (seperti tegangan listrik, arus, gelombang
elektromagnetik, dan besaran fisik lainnya) dibentuk akan ditentukan oleh
NIC. NIC contoh alat yang bekerja pada layar pertama atau layar physical.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.1 Contoh NIC
2.
HUB merupakan peralatan yang dapat menggandakan frame data yang bersal
dari salah satu komputer ke semua port yang ada pada hub tersebut. Sehingga
semua komputer yang berhubungan dengan port hub akan menerima data juga.
Gambar 2.2 Contoh HUB
3.
Repeater merupakan salah satu contoh active hub. Reveater merupakan
peralatan yang dapat menerima signal kemudioan memperkuat dan mengirim
kembali signal tersebut ke tempat lain. Sehingga signal dapat menjangkau
tempat-tempat yang jauh karena repeater bekerja pada besaran fisik seperti
tegangan listrik, arus listrik, gelombang elektromagnetik untik itu repeater
dalam kategori peralatan yang bekerja pada layar physical.
Universitas Sumatera Utara
4.
Brigde merupakan peralatan yang dapat menghubungkan beberapa segmen
dalam sebuah jaringan. Berbeda dengan hub, bridge dapat mempelajari MAC
address tujuan. Sehingga jika sebuah computer mengirim data untuk komputer
tertentu, maka bridge akan mengirim data melalui port yang terhubung dengan
computer tujuan saja. Jika bridge belum mengetahui port mana yang terhubung
dengan komputer tujuan, maka kan mencoba mengirim pesan broadcast ke
semua port (kecuali port computer yang mengirim). Jika port tujuan telah
diketahui, maka untuk selanjutnya hanya port itu saja yang akan dikirim data.
Bridge juga dapat mem-filter trafik di antara 2 (dua) segmen LAN. Bridge
bekerja di layar Data Link.
Gambar 2.3 Contoh Bridge
5.
Router merupakan peralatan jaringan yang dapat menghubungkan satu
jaringan dengan jaringan yang lain. Sepintas lalu router mirip dengan bridge,
namun router lebih cerdas dibandingkan dengan bridge. Router bekerja
menggunakan routing table yang disimpan di memorinya untuk membuat
keputusan tentang ke mana dan bagaimana paket dikirimkan. Router dapat
memutuskan rute terbaik yang kan ditempuh oleh paket data. Router akan
memutuskan media fisik jaringan yang disukai dan yang tidak disukai.
Protokol routing dapat mengatisipasi berbagai kpndisi yang tidak dimiliki oleh
peralatan bridge. Router bekerja pada layar network.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.4 Contoh Router
6.
Network Switch selain repeater, bridge, dan router terdapat sejumlah perlatan
switching yang dapat digunakan dalam membangun internetwork. Perlatan
switch didesain dengan tujuan yang berbeda dengan repeater, bridge, dan
router. Jika perangkat jaringan yang terhubung pada sebuah LAN terlalu
banyak, maka kebutuhan transmisi meningkat melebihi kapasitas yang mampu
dilayani oleh media tranmisi jaringan. Cara kerja switch mirip dengan bridge,
sehingga kadangkala switch disebut sebagai multiple bridge dan setiap host
yang terkoneksi akan mendapatkan full bandwidth. Switch memiliki beberapa
kelebihan dibandingkan bridge antara lain dalam hal forwarding method paket
yang dilewatkan.
Gambar 2.5 Contoh Switch
Universitas Sumatera Utara
7.
Gateway bekerja dan bertugas melewatkan paket antara jaringan dengan
protokol yang berbeda, sehingga perbedaan tersebut tidak tampak pada lapisan
aplikasi. Kadangkala gateway biasa disebut IP router. Gateway bekerja pada
layar application.
8.
Modem digunakan sebagai penghubung jaringan LAN dengan internet.
Gambar 2.6 Contoh Modem
9.
Access Point (AP) merupakan salah satu perangkat yang dapat mendukung
akses jaringan tanpa kabel atau wireless LAN. Wireless divice jenis AP
menggunkan gelombang radio sebagai media tranmisinya. Fungsi utama dari
AP adalah sebagai pusat koneksi. AP dapat dikatakan mempunyai fungsi
seperti switch pada jaringan tranmisi kabel. AP menyediakan perangkat seperti
radio penerima yang mampu menerima gelombang lain dari AP atau media
wireless lain seperti USB wireless. Selain itu AP juga menyimpan perangkat
lunak yang mampu berkomunikasi dan mengenkripsikan data serta port virtual
untuk
menghubungkannya
dengan
jaringan
wired
(jaringan
yang
menggunakan kabel).
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.7 Contoh AP
2.2 Jaringan Komputer Tanpa Kabel / Wireless LAN
Teknologi wireless dapat diartikan teknologi tanpa kabel. Teknologi wireless
menggunakan udara sebagai media perantara untuk melakukan pertukaran data.
Teknologi wireless tidak hanya diterapkan pada dunia komputer saja tetapi juga pada
bidang telekomunikasi.
2.2.1 Mengenal Jaringan Wireless
Teknologi wireless sangat cocok dan banyak digunakan sebagai pengganti kabel-kabel
seperti kabel mouse, kabel jaringan LAN dan bahkan kabel WAN (Wide Area
Network). Semakin jauh daya jangkauan wireless semakin tinggi juga kebutuhan
hardware yang diperlukan. Teknologi wireless yang popular untuk kelompok LAN
adalah Wi-Fi. Kecepatan transfer data Wi-Fi yang saat ini sudah mencapai 54 Mps.
Memang masih tidak sebanding dengan kecepatan dengan kabel UTP yang sudah
Universitas Sumatera Utara
mencapai 1 Gbps. Walau demikian sebagian besar pengguna merasa kecepatan ini
sudah memadai.
2.2.2 Standarisasi Jaringan Wireless
Untuk sebuah teknologi yang bersifat massal sebuah standarisasi sangatlah
dibutuhkan. Standarisasi akan memberikan banyak keuntungan di antaranya adalah :
1. Pembuatan hardware yang berbeda biasa saling bekerja sama. Tentunya
tidaklah sangat efisien wireless di satu merk laptop hanya bisa berhubungan
dengan perlatan yang berasal dari merek yang sama.
2. Pembuatan hardware tambahan biasa membuat perlatan yang berlaku untuk
semua peraltan berdasarkan informasi dari standarisasi yang telah ada.
3. Penghematan dan perkembangan teknologi yang jauh lebih cepat.
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh IEEE (Institute Of Electrical
Engineers) merupakan organisasi non-profit yang mendedikasikan kerja kerasnya
demi kemajuan teknologi. Pada tahun 1980 IEEE membuat sebuah bagian yang
mengurusi standarisasi LAN dan MAN (Metropolitan Area Network). Bagian ini
kemudian dinamakan sebagai 802, angka 80 menunjukkan tahun dan angka 2 (dua)
menunjukkan bulan dibentuknya kelompok kerja ini.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan diketahui bahwa internet wireless
adalah sebagian dari hasil kerja 802. Bagian ini dibagi menjadi beberapa bagian yang
lebih kecil dan lebih spesifik yang dinamakan sebagai unit kerja. Unit kerja ini
diberikan nama berupa angka yang berurutan di belakang 802. Berikut adalah contoh
unit kerja dan bidang yang mereka tangani.
Tabel 2.1 Unit kerja standarisasi LAN dan WAN
Unit Kerja
Bidang yang Ditangani
802.1
Higher Layar LAN Protokol
802.3
Ethernet Working Group
802.11
Wireless Working Group
802.15
Wireless Personal Area Network (WAPN) Working Group
802.16
Broadband Wireless Access Working Group
802.17
Reselient Pacet Ring Working Group
802.18
Radio Regulator TAG
802.19
Coexistence TAG
Mobile Broadcast Wireless Access (MBWA) Working
802.20
Group
802.21
Media Independent Handoff Working Group
802.22
Wireless Region Area Network
Unit kerja yang mengurusi tentang wireless LAN terbagi-bagi menjadi beberapa unit,
namun tidak lagi ditandai dengan tanda titik dan angka tetapi dengan huruf a, b, c
sehingga menjadi unit 802.11a, 802.11b, 802.11c dan seterusnya.
Universitas Sumatera Utara
2.2.4 Topologi Jaringan Komputer
Dalam struktur jaringan tidak hanya terdapat topologi jaaringan dengan menggunakan
kabel UTP tetapi secra teori pada jaringan wireless juga terdapat topologi-topologi
yang dapat digunakan untuk mengakses internet ataupun melakukan transfer data. Ada
2 (dua) topologi yang dapat dibentuk dari topologi jaringan wireless. Topologi yang
dimaksud adalah :
1. Topologi Ad Hoc
Topologi Ad Hoc sama seperti topologi jaringan peer-to-peer. Artinya jaringan
yang dibangun hanya menggunakan komponen wireless device tanpa
menggunakan access point sebagai penghubung antar komputer.
2. Topologi Infrastruktur
Pada topologi ini dibutuhkan sebuah access point (AP) sebagai media
penghubung. Klien sebagai anggota jaringan harus melalui access point
terlebih dahulu sebelum dapat berhubungan dengan klien lain atau server.
2.3 TCP / IP
TCP merupakan singkatan dari Tranmission Control Protocol sedangkan IP ialah
Internet Protocol. TCP / IP merupakan protokol standar yang dimiliki oleh semua
sistem operasi. Protokol adalah prosedur yang mengatur beberapa fungsi yang ada
pada setiap komputer. Protokol mengijinkan adanya hubungan antar komputer
sehungga dapat saling bertukar informasi atau saling berkirim data. Tugas protokol
Universitas Sumatera Utara
adalah mengatur hubungan/komunikasi data saat komunikasi data itu dimulai sampai
berakhir.
Ada beberapa protokol yang saling berhubungan dengan internet :
1. UDP (User Datagram Protocol)
2. FTP (File Transfer Protokol) yaitu protokol yang digunakan untuk melakukan
transfer data. Pengambilan data dari server disebut Download dan pengiriman
data ke server disebut Upload.
3. HTTP (Hyper Text Transfer Protocol) yaitu protokol yang digunakan untuk
mentransfer halaman web di internet.
4. SMTP (Simple Mail Transfer Protocol) yaitu protokol yang digunakan untuk
mengirim data e-mail.
5. DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) yaitu protokol yang dapat
menentukan nomor IP pada setiap komputer yang terhubung padanya.
Selain itu TCP / IP adalah sebuah sistem dengan 4 (empat) buah lapisan yaitu :
1. Link layer disebut juga data-link layer atau network interface layer yang terdiri
dari device driver dalam sistem operasi dan network interface card yang
terdapat dalam komputer. Bersama-sama menangani seluruh detail perangkat
keras dari penghubung fisik denga kebel atau media komunikasi lainnya yang
digunakan.
2. Network layer disebut juga internet layer menangani perpindahan paket
diseputar jaringan, mengarahkan paket (routing).
3. Transport layer menyediakan sebuah aliran data antar dua komputer untuk
application layer diatasnya.
Universitas Sumatera Utara
4. Application layer menangani aplikasi yang ada secara detail.
2.3.1 IP Address
IP address terdiri dari bilangan biner sepanjang 32 bit yang dibagi atas 4 segmen. Tiap
segmen terdiri atas 8 bit yang berarti memiliki nilai decimal dari 0 -255. Range
address yang digunkan ialah dari 00000000.00000000.00000000.00000000 sampai
dengan
11111111.11111111.11111111.11111111.
IP
address
biasanya
direpresentasikan dalam bilangan decimal. Adapun beberapa contoh IP address adalah
44.132.1.20
167.205.9.35
Ilustrasi IP address dalam decimal dan biner dapat dilihat dari table 2.2
Tabel 2.2 Ilustrasi IP address dalam decimal dan biner
Decimal
167
205
9
35
Biner
10100111
11001101
00001001
00100011
IP address dapat dipisahkan menjadi 2 (dua) bagian yakni bagian network (bitbit network) dan bagian host (bit-bit host). Bit network berperan dalam identifikasi
suatu network dari network yang lain sedangkan bit host berperan dalam
mengidebtifikasi host dalam suatu network jadi seluruh host yang tersambung dalam 1
(satu) jaringan memiliki bit network yang sama. Sebagian dari bit-bit bagian awal dari
IP address merupakan network bit sedangkan sisanya untuk host. Ada 3 (tiga) kelas
address yang utama dalam TCP / IP yakni kelas A, kelas B, kelas C. Untuk dapat
Universitas Sumatera Utara
menandai kelas satu dengan kelas yang lain dibuatlah beberapa peraturan sebagai
berikut :
1. Oktet pertama dari kelas A harus dimulai dengan angka biner 0.
2. Oktet pertama dari kelas B harus dimulai dengan angka biner 10.
3. Oktet pertama dari kelas C harus dimulai dengan angka biner 110.
Oleh sebab itu Alamat IP dari masing-masing kelas harus dimulai dengan angka 1
tertentu pada tabel pertama seperti terlihat pada Tabel 2.3
Tabel 2.3 Jumlah IP Adress pada masing-masing kelas
Kelas
Jumlah Maksimum
Jumlah Maksimum
Network
host per network
Range
A
1-126
127
16777214
B
128-191
16384
65534
C
192-223
2097152
254
Disamping itu ada beberapa aturan tambahan antara lain :
1. Angka 127 di octet pertama digunakan untuk loopback.
2. Network ID tidak boleh semuanya terdiri atas angka 0 atau 1.
3. Host ID tidak boleh semuanya terdiri atas angka 0 atau 1.
Agar jaringan dapat mengetahui kelas mana yang dipakai oleh suatu alamat IP
untuk itu dipergunakan default subnet mask. Setiap alamat IP harus memiliki default
subnet mask. Angka decimal 255 atau 11111111 dari default subnet mask
menandakan bahwa octet yang bersangkutan dari alamat IP adalah untuk Network ID.
Universitas Sumatera Utara
Untuk angka decimal 0 atau biner 00000000 dari default subnet mask menandakan
bahwa oktet yang bersangkutan dari alamat IP adalah untuk Host ID.
Contoh :
Alamat IP
25.20.5.31
Default subnet mask 255.0.0
Berada di kelas
Alamat IP
A
172.20.5.31
Default subnet mask 255.255.0.0
Berada di kelas
Alamat IP
B
195.20.5.31
Default subnet mask 255.255.255.0.0
Berada di kelas
C
Jadi kelas suatu alamat IP dapat ditentukan dengan memperhatikan angka oktet
pertama dan subnet mask alamat IP yang bersangkutan. Kelas A memberikan paling
sedikit jumlah network ID dan sangat banyak host ID. Hal ini karena hanya oktet
pertama yang dipakai oleh network ID sedangkan ketiga oktet lainnya sebagai host
ID. Kelas B memberikan jumlah host yang sama untuk host ID dan network ID
sedangkan kelas C memberikan lebih banyak network ID dibandingkan dengan host
ID. Pemberian alamat IP untuk digunakan di internet diatur oleh badan internasional
yang bernama interNIC. Dalam pemberian alamat interNIC hanya memberikan
network ID sedangkan host IDnya diatur oleh pemilik alamat IP itu sendiri.sistem
Universitas Sumatera Utara
ynag mengatur translasi anatar suatu alamat situs dengan alamat IP lainnya disebut
DNS (Domain Name System). Adapun bagian-bagian IP adalah :
1. Net ID
Net ID merupakan alamat yang telah ditetapkan ole jaringan fisik. Net ID telah
menjadi ketetapan untuk setiap kelas yang digunakan dan tidak dapat diganti
dengan nomor lain.
2. Host ID
Berbeda dengan net ID, host ID dapat mengganti nomornya dengan urutan
nomor yang dibutuhkan. Host ID merupakan nomor IP yang dapat mewakili
setiap individu atau setiap PC (Personal Computer) dalam suatu jaringan.
Adapun cara untuk membedakan antara host ID dengan net ID dapat dilihat dari tabel
berikut :
Tabel 2.4 membedakan net ID dengan host ID kelas A
0-127
0-255
0-255
0-255
0nnnnnnn
hhhhhhhh
hhhhhhhh
Hhhhhhhh
network ID
host ID
Tabel 2.5 membedakan net ID dengan host ID kelas B
128-191
0-255
0-255
0-255
10nnnnnnn
nnnnnnnn
hhhhhhhh
Hhhhhhhh
network ID
host ID
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.6 membedakan net ID dengan host ID kelas C
192-223
0-255
0-255
0-255
10nnnnnnn
Nnnnnnnn
nnnnnnnn
Nnnnnnnn
network ID
host ID
2.3.2 Broadcasting
Bit-bit dari network ID dan host ID tidak semua berupa angka biner 0 atau 1. Jika
semua host ID dan Network ID semuanya berupa angka biner 1 yang dapat ditulis
sebagai 255.255.255.255, maka alamat ini disebut flooded broadcast. Jika host ID
semua berupa angka 0, maka alamat IP ini menyatakan lamat network jaringan yang
bersangkutan. Jika host ID semuanya berupa angka biner 1, maka alamat IP ini
ditujukan untuk semua host didalam jaringan yang bersangkutan yang dipergunakan
untuk mengirim pesan (broadcast) kepada semua host yang berada di dalam jaringan
lokal tersebut.
Contoh :
Alamat IP
: 192.168.0.1
Subnet mask
: 255.255.255.0
Dapat juga ditulis
: 192.168.0/24
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.7 Alaamt IP, subnet mask, broadcast, dan network address
192
168
0
1
Decimal
11000000
10101000
00000000
00000001
Biner
Subnet
255
255
255
0
Decimal
mask
11111111
11111111
11111111
00000000
Biner
192
168
0
255
Decimal
11000000
10101000
00000000
11111111
Biner
Network
192
168
0
0
Decimal
address
11000000
10101000
00000000
00000000
Biner
Alamat IP
Broadcast
Network ID
Host ID
2.3.3 Subnetting
Jika sorang pemilik sebuah alamat IP kelas B misal dengan network ID 130.200.0.0
memerlukan lebih dari satu network ID, maka seseorang itu harus mengajukan
permohonan kepada InterNIC untuk mendapatkan alamat IP baru. Namun ketersedian
alamat IP pada saat ini sangat terbatas karena semakin banyaknya jumlah situs-situs
internet. Untuk menghindari itu semua ada suatu teknik yang digunakan untuk
memprbanyak network ID dari satu buah network ID yang sudah ada ini dinamakan
dengan subnetting di mana sebagian host ID dikorbankan untuk dipakai dalam
membuat network ID tambahan. Sebagai contoh untuk alamat IP 130.200.0.0
(10000010.11001000.00000000.00000000) dengan default subnet mask 255.255.0.0
selubungi default subnet mask 255.255.0.0 dengan 244. Hitung dengan rumus 256 –
224 = 32, untuk itu kelompok subnet yang dapat dipakai adalah hanya kelipatan 32
Universitas Sumatera Utara
yaitu 32, 64, 96, 128, 160 dan 192. Dengan demikian kelompok alamat IP yang dapat
dipakai adalah :
130.200.32.1 sampai 130.200.63.254
130.200.64.1 sampai 130.200.95.254
130.200.96.1 sampai 130.200.127.254
130.200.128.1 sampai 130.200.159.254
130.200.160.1 sampai 130.200.191.254
130.200.192.1 sampai 130.200.223.254
Tabel 2.8 Subnetting kelas A
#host per subnet
#bit masked
#subnet
Subnet mask
mask
1
INVALID
INVALID
-
2
2
255.192.0.0
4194303
3
6
255.224.0.0
2097150
4
14
255.240.0.0
1048574
5
30
255.248.0.0
524286
6
62
255.252.0.0
262142
7
126
255.254.0.0
131070
8
254
255.255.0.0
65534
9
510
255.255.128.0
32766
10
1022
255.255.192.0
16382
11
2046
255.255.224.0
8910
Universitas Sumatera Utara
12
4094
255.255.240.0
4094
13
8910
255.255.248.0
2040
14
16382
255.255.252.0
1022
15
32766
255.255.254.0
510
16
65534
255.255.255.0
254
17
131070
255.255.255.128
126
18
262142
255.255.255.192
62
19
524286
255.255.255.224
30
20
1048574
255.255.255.240
14
21
2097150
255.255.255.248
6
22
4194302
255.255.255.252
2
23
-
255.255.255.254
INVALID
24
-
255.255.255.255
INVALID
Tabel 2.9 Subnetting kelas B
#host per subnet
#bit masked
#subnet
Subnet mask
mask
1
INVALID
255.255.192
-
2
2
255.255.224.0
16382
3
6
255.255.240.0
8910
4
14
255.255.248.0
4094
5
30
255.255.252.0
2046
6
62
255.255.254.0
1022
Universitas Sumatera Utara
7
126
255.255.255.0
510
8
254
255.255.255.128
254
9
510
255.255.255.192
126
10
1022
255.255.255.224
62
11
2046
255.255.255.240
30
12
4094
255.255.255.248
14
13
8910
255.255.255.252
6
14
16382
255.255.255.254
2
15
32766
255.255.255.255
INVALID
16
65534
255.255.192.
INVALID
Tabel 2.10 Subnetting kelas C
#host per subnet
#bit masked
#subnet
Subnet mask
mask
1
INVALID
INVALID
-
2
2
255.255.255.192
62
3
6
255.255.255.224
30
4
14
255.255.255.240
14
5
30
255.255.255.248
6
6
62
255.255.255.252
2
7
126
255.255.255.254
INVALID
8
254
255.255.255.255
INVALID
Universitas Sumatera Utara
Download