BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Magnetisasi secara umum dapat dideskripsikan sebagai besaran fisika yang dimiliki oleh suatu material yang menunjukkan sifat kemagnetan pada material tersebut. Secara mikroskopik, magnetisasi melambangkan arah rata-rata dari sekumpulan momen dipol magnet μ dalam suatu volume tertentu. Magnetisasi dilambangkan dengan notasi M. Kita dapat mengamati perilaku dari sebuah material melalui dinamika dari momen dipol magnet. Beberapa jenis material yang tergolong paramagnetik, momen dipol magnetnya bersifat independen dan tidak berinteraksi satu sama lain. Tanpa keberadaan medan magnet luar, momen dipol magnet pada material paramagnetik akan terorientasi secara acak, sehingga magnetisasi M bernilai nol. Ketika diberikan medan magnet luar yang cukup, momen dipol magnet akan mulai terorientasi searah dengan medan luar tersebut. Pada material ferromagnetik, suatu momen dipol magnet dengan momen dipol magnet lainnya akan berinteraksi. Keadaan setimbang dalam interaksi mereka adalah keadaan dimana antar momen dipol tersebut saling sejajar. Akibatnya, tanpa adanya medan magnet luar, suatu material ferromagnetik dapat memiliki magnetisasi yang bernilai M ≠ 0. Studi terkait permodelan atas sekumpulan momen dipol magnet, atau selanjutnya disebut model spin, merupakan cakupan riset yang menarik dalam bidang fisika zat padat. Sebagai contoh, model spin Ising mendeskripsikan dimana spin (dipol magnet) hanya memiliki 2 kemungkinan kondisi (spin up atau spin down). Terdapat pula model spin Heisenberg yang vektor spinnya dapat menunjuk ke segala arah dalam 3 dimensi. Kedua model ini merupakan kondisi khusus dari model N-vector dimana model Ising dan Heisenberg berturut-turut dapat disebut juga model O(1) dan O(3). Model XY sendiri, yang nantinya akan digunakan dalam tulisan ini, dapat pula disebut model O(2) atau model rotator klasik. Ditinjau dari permodelan Pott dimana spin digambarkan dalam kisi 2 dimensi dan memiliki q kemungkinan arah, maka pada q = 2 model Pott akan menjadi ekuivalen dengan model Ising, dan pada q → ∞ model tersebut akan ekuivalen dengan model XY. Dalam kajian ini, digunakan permodelan material 2D XY ferromagnetik, dimana momen dipolnya saling berinteraksi satu sama lain meski tanpa keberadaan medan magnet luar. 1.2 Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah pada penelitian ini adalah : 1. Bagaimana perilaku dan dinamika spin dalam model XY 2 dimensi 2. Bagaimana pengaruh suhu terhadap besaran energi (Hamiltonian), kapasitas panas, magnetisasi, suseptibilitas, dan pembentukan vortex 3. Bagaimana pengaruh ukuran sistem terhadap suhu kritis Tc. 1.3 Batasan Masalah Penelitian kali ini dibatasi dalam simulasi model XY 2 dimensi tanpa pengaruh medan magnet luar. 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut 1. Melakukan simulasi model spin XY 2 dimensi 2. Menyelidiki pengaruh suhu sistem terhadap besaran energi (Hamiltonian), kapasitas panas, magnetisasi, suseptibilitas, dan pembentukan vortex 3. Menyelidiki pengaruh ukuran sistem terhadap nilai suhu kritis Tc. 1.5 Manfaat Penelitian Dengan dilakukannya penelitian ini, diharapkan dapat menjadi bahan acuan data mengenai model spin XY 2 dimensi dan besaran-besaran termodinamik yang terkait di dalamnya, agar dapat memberikan sumbangsih terhadap penelitian-penelitian selanjutnya. 1.6 Sistematika Penulisan Penulisan skripsi ini dibagi menjadi 6 bab yaitu: Pendahuluan, Tinjauan pustaka, Dasar teori, Metode penelitian, Hasil dan pembahasan, Kesimpulan dan saran, serta Lampiran. BAB I merupakan pendahuluan yang berisikan latar belakang masalah yang menghasilkan batasan masalah. Adanya batasan masalah ditujukan agar penelitian ini sesuai dengan tujuan dan manfaat yang diharapkan. BAB II berisi tentang tinjauan pustaka yang menjelaskan tentang penelitian yang berkaitan dengan perkembangan studi dalam bidang fisika statistik khususnya model spin, dimana penggunaan Monte Carlo Simulation lazim digunakan dalam melakukan simulasi dari dinamika model spin tersebut. BAB III berisi teori yang berkaitan dengan teori-teori yang mendukung pokok bahasan seperti kemagnetan, berbagai macam model spin beserta klasifikasi dan perumusan energi Hamiltoniannya, parameter-parameter yang terdapat dalam sebuah model spin, transisi Kosterlitz-Thouless, dan simulasi Monte Carlo. BAB IV menjelaskan tentang metode penelitian, kelengkapan yang diperlukan untuk melakukan simulasi, langkah-langkah instalasi, manual pengoperasian program berikut cara mengekspor data hasil simulasi, serta diagram alur pengambilan data. BAB V menunjukkan hasil penelitian dan pembahasan dari setiap hasil simulasi. BAB VI memuat kesimpulan dari hasil eksperimen dan saran bagi penelitian selanjutnya. Daftar pustaka berisi tentang seluruh pustaka yang diacu oleh penulis dan lampiran berisi data-data yang diperoleh dalam penelitian.