bab ii landasan teori - Perpustakaan Universitas Mercu Buana

advertisement
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1
BTS (Base Transceiver Station)
BTS (Base Transceiver Station) sering juga disebut sebagai Radio
Base Station (RBS). BTS merupakan penghubung antara terminal
pelanggan dan Sentral dengan berbagai media Transmisi yang digunakan .
Sering disebut juga sebagai cell site/shelter. Untuk mencakup suatu daerah
pelayanan dibutuhkan satu atau lebih BTS, Tergantung jumlah sel di
dalam pelayanan. Sebuah BTS bila ditinjau dari segi Arsitektur sebuah
system jaringan selullar dan Data, dimana BTS itu sebagai salah satu Sub
Sistemnya, Berfungsi sebagai pemancar dan penerima yang memberikan
pelayanan kepada Mobile Station /Handphone dan jaringan Corporate.
Ada juga yang menyebut BTS itu sebagai sebuah Modem, Karena
merupakan interface antara Mobile Station dan MSC (Mobile Switching
Center).
2.2.
Konsep Jaringan Komputer
2.2.1
Ethernet
Ethernet adalah
sebuah
metode akses media jaringan dimana
semua host dijaringan tersebut berbagi bandwidth yang sama dari sebuah
link. Ethernet menjadi popular karena ia mudah sekali disesuaikan dengan
kebutuhan (scalable), artinya cukup mudah untuk mengintegrasikan
teknologi baru seperti Fast Ethernet dan Gigabit Ethernet kedalam
infrastruktur yang ada.Ethernet Menggunakan spesialisasi fisik layer
physical dan Data Link.. Kelebihannya yang cukup menonjol
6
adalah
7
kemampuannya yang dapat mensupport berbagai protokol yang berada
pada layer di atasnya dan juga dengan investasi cost yang bisa dikatakan
relative murah.
Untuk mengenal cara kerja TCP/IP , Perlu dipahami beberapa
konsep dasar dalam teknologi jaringan computer. Dalam jaringan
computer terdapat arsitektur standar yang dibuat oleh sebuah badan dunia.
Standar yang dikenal sebagai OSI Reference model yang terdiri atas 7
Lapisan (layer) :
1. Lapisan fisik : Mentransmisikan data dari suatu node ke node yang lain
2. Lapisan data link : memformat data menjadi record dan mendeteksi
kesalahan
3. Lapisan jaringan : menyebabkan lapisan fisik mentransfer frames dari
node ke node
4. Lapisan transport : memungkinkan user node dan host node
berkomunikasi
5. Lapisan sessions : bertugas mengatur dialog dalam pertukaran data
6. Lapisan penyaji : memformat data sehingga dapat disajikan oleh user.
7. Lapisan aplikasi : mengendalikan input user dari terminal dan
melaksanakan program aplikasi pemakaian dalam host
8
Gambar 2.1 OSI Layer
2.2.2
Cara Kerja Ethernet
Untuk dapat mengakses jaringan maka semua perangkat yang
berbasis Ethernet menggunakan Carrier Sense Multiple Access/Collision
Detection (CSMA/CD), Yaitu sebuah protocol yang membantu peralatan
jaringan untuk berbagi bandwidth
secara merata tanpa mengalami
kejadian dimana dua perangkat mengirimkan data pada saat yang
bersamaan. CSMA/CD diciptakan untuk mengatasi masalah collision
yang terjadi ketika paket paket dikirimkan secara serentak dari titik
jaringan yang berbeda.
2.2.3
Internet Protocol (IP)
Internet protocol didesain untuk digunakan pada jaringan berbasis
paket (Packet-based network) seperti internet. Ia menyediakan mekanisme
untuk mengirim datagram dari sumber ke tujuan (addressing) dan untuk
fragmentasi jika dibutuhkan mengirimkan melalui small-packet networks.
Sebuah datagram bisa jadi gagal mencapai tujuan karena beberapa hal :

Host tujuan tidak terhubung ke jaringan

Datagram rusak

Router salah mengarahkan datagram
Protokol
level
yang
lebih
tinggi
seperti
TCP
dapat
mengkompensasi tipe kegagalan ini. Internet control message protocol
(ICMP) menyediakan mekanisme pelaporan masalah dan membuat pesan
diagnostic, misalnya jika datagram tidak dapat mencapai tujuan atau ketika
gateway tidak dapat memiliki kapasitas buffering untuk mem-forward
sebuah datagram.
2.2.4
Transmission Control Protocol (TCP)
Transmission control protocol (TCP) adalah protocol pada layer
transport dari stack jaringan TCP/IP. TCP sangat reliable, berorientasi
koneksi host-to-host untuk digunakan pada packet switched network.
TCP memecah stream byte yang continue menjadi segmen-segmen dan
9
mengirimkannya sebagai frame IP. Sekumpulan protocol TCP/IP
dimodelkan sebagai berikut.
Gambar 2.2 Arsitektur Protocol TCP/IP
Dalam TCP/IP terjadi penyampaian data dari protocol yang berada
disatu layer ke protocol yang berada di layer lainnya. Setiap protocol
memperlakukan semua informasi yang diterimanya dari protocol lain
sebagai
data.
Untuk
menghubungkan
antara
1
komputer
ke
komputer/perangkat lainnya digunakan NIC (Network interface Card)
serta kabel jaringan komputer seperti RJ45.
2.3
Pengertian Metro Ethernet
Jaringan Metro Ethernet secara umum didefinisikan sebagai
jaringan yang menghubungkan jaringan LAN yang terpisah secara
geographis dan juga menghubungkan jaringan WAN atau jaringan
backbone yang secara umum dimiliki oleh provider. Jaringan Metro
Ethernet menyediakan layanan koneksi melintasi metro geographis dengan
menggunakan
teknologi
ethernet
sebagai
protokol
utama
dan
memungkinkan untuk aplikasi broadband. Saat ini Ethernet memiliki dua
10
kunci aplikasi layanan utama yang menyita banyak perhatian serta
pertumbuhan, yaitu koneksi ke jaringan internet public serta koneksi
antara LAN corporate yang terpisah secara geographis.
Dalam Metropolitan Area Network (MAN), teknologi ethernet
sangat potensial untuk meningkatkan kapasitas jaringan dengan cost yang
efektif dan menawarkan service yang beragam. Dasar penggunaan ethernet
pada MAN secara umum dikenal dengan Metro Ethernet Network (MEN)
bahkan beberapa provider menawarkan jaringan Metro Ethernet tersebut
untuk jaringan WAN.
Metro ethernet merupakan salah satu solusi teknologi untuk High
End Market (HEM) dalam memberikan solusi terintegrasi untuk layanan
voice, data dan video.
Metro ethernet network memiliki karakteristik antara lain :

Teknologi transmisi kabel optik berbasis Ethernet.

Dapat mengakomodasi layanan berupa voice, data, high speed
internet access dan video

Kecepatan tinggi hingga Gigabit Ethernet/1000Mbps.
Keunggulan layanan dengan Metro Ethernet :

Tingkat kehandalan tinggi dengan dukungan sitem transmisi Fiber
Optic dan network yang handal

Keberagaman protokol aplikasi dan jenis aplikasi

Tingkat keamanan yang tinggi karena merupakan jaringan private

Jaminan bandwidth karena dalam jaringan private
2.4 Arduino Uno
2.4.1
Pengertian Arduino
Arduino Uno adalah board mikrokontroler berbasis ATmega328.
Uno memiliki 14 pin digital input/output (dimana 6 dapat digunakan
sebagai output PWM), 6 input analog, resonator keramik 16 MHz, koneksi
USB, jack listrik, header ICSP, dan tombol reset. Uno dibangun
berdasarkan apa yang diperlukan untuk mendukung mikrokontroler,
sumber daya bisa menggunakan power USB (jika terhubung ke computer
dengan kabel USB) dan juga dengan adaptor atau baterai.
11
Arduino Uno berbeda dari semua papan sebelumnya dalam hal
tidak menggunakan FTDi chip driver USB-to-serial. Sebaliknya, fitur
ATmega16U2 (ATmega8U2 sampai versi R2) deprogram sebagai
converter USB-to-serial. Revisi 2 dari Uno memiliki resistor pulling 8U2
HWB yang terhubung ke tanah, sehingga lebih mudah untuk menggunakan
mode DFU.
Gambar 2.3 Arduino UNO
Papan Arduino Uno Rev 3 memiliki fitur-fitur baru sebagai berikut :
-
Pertama adalah pinout: ada penambahan pin SDA dan SCL yang
dekat dengan pin AREF dan dua pin baru lainnya ditempatkan dekat
dengan pin RESET, IOREF yang memungkinkan shield untuk
beradaptasi dengan tegangan yang disediakan dari papan/AVR, yang
beroperasi dengan 5 V dan dengan Arduino yang beroperasi 3.3 V
-
Kedua adalah pin tidak terhubung, yang dicadangkan untuk
kebutuhan mendatang.
-
Reset sirkuit yang sangat kuat
-
ATmega16U2 menggantikan ATmega8U2
2.4.2 Sumber Daya
Arduino Uno dapat diaktifkan melalui koneksi USB atau dengan
catu daya eksternal. Sumber daya dipilih secara otomatis. Untuk sumber
12
daya eksternal (non-USB) dapat berasal baik dari adaptor AC_DC atau
baterai. Adaptor ini dapat dihubungkan dengan memasukkan 2.1mm jack
DC ke colokan listrik papan. Baterai dapat dimasukkan pada pin header
Gnd dan Vin dari konektor daya.
Board dapat beroperasi pada pasokan eksternal dari 6 sampai 20
Volt. Namun jika tegangan kurang dari 6 Volt kemungkinan tidak stabil
pada perangkat sangat besar. Jika menggunakan lebih dari 12 V regulator
tegangan bisa panas dan merusak papan. Rentang yang dianjurkan adalah
7 sampai 12 Volt.
Pin listrik yang tersedia adalah sebagai berikut :

VIN. Input tegangan ke papan Arduino ketika menggunakan sumber
daya eksternal dapat disediakan melalui pin ini, atau jika
menggunakan sumber tegangan melalui colokan listrik.

5 V. Pin ini merupakan output 5 V yang telah diatur oleh regulator
papan Arduino. Papan dapat diaktifkan dengan daya, baik dari
colokan listrik DC (7-12 V), konektor USB (5 V), atau pin VIN
board (7-12 V). Jika tegangan dimasukan melalui pin 5 V atau 3.3 V
secara langsung (tanpa melewati regulator) dapat merusak papan
Arduino. Penulis tidak menyarankan itu.

Tegangan
pada pin 3.3 V dihasilkan oleh regulator on-board.
Menyediakan arus maksimum 50 mA.

GND. Pin untuk ground.

IOREF. Pin ini di papan Arduino memberikan tegangan referensi
ketika mikrokontroler beroperasi. Sebuah shield yang dikonfigurasi
dengan benar dapat membaca pin tegangan IOREF sehingga dapat
memilih sumber daya yang tepat agar dapat bekerja dengan 5 V atau
3.3 V.
13
Tabel 2.1 Data Spesifikasi Arduino Uno
2.4.3 Memori
ATMega328 memiliki 32 KB (dengan 0,5 KB digunakan untuk
boatloader). ATMega328 juga memiliki 2 KB dari SRAM dan 1 KB
EEPROM (yang dapat dibaca dan ditulis dengan perpustakaan/library
EEPROM).
2.4.4
Input dan Output
Masing-masing dari 14 pin digital Uno dapat digunakan sebagai
input dan output, menggunakan fungsi pinMode(), digitalWrite(), dan
digitalRead(). Mereka beroperasi pada tegangan 5 volt. Setiap pin dapat
memberikan atau menerima maksimum 40 mA dan memiliki resistor pullup internal (terputus secara default) dari 20-50 kOhms. Selain itu,
beberapa pin berfunsi special :

Serial : pin 0 (Rx) dan 1 (Tx) digunakan untuk menerima (Rx) dan
mengitimkan (Tx) data serial TTL. Pin ini terhubung dengan pin
ATMega8U2 USB-to-Serial TTL.

Eksternal interupsi : pin 2 dan 3 dapat dikonfigurasi untuk memicu
interrupt pada nilai yang rendah (low value), rising atau falling
edge, atau perubahan nilai. Lihat fungsi attachInterrupt() untuk
rinciannya.
14

PWM: pin 3,5,6,9,10, dan 11 menyediakan 8-bit PWM dengan
fungsi analogWrite()

SPI: pin 10 (SS), 11 (MOSI), 12 (MISO), 13 (SCK) mendukung
komunikasi SPI dengan menggunakn perpustakaan SPI

LED: pin 13. Built-in LED terhubung ke pin digital 13. LED akan
menyala ketika diberi nilai HIGH
Arduino Uno memiliki 6 input analog, berlabel A0 sampa A5, yang
masing-masing menyediakan resolusi 10 bit (yaitu 1024 nilai yang
berbeda). Secara default mereka mengukuru dari ground sampai 5 Volt,
perubahan tegangan maksimal menggunakan pin AREF dan fungsi
analogReference(). Selain itu, beberapa pin tersebut memiliki spesialisasi
fungsi, yaitu TWI: pin A4 atau SDA dan A5 atau SCL mendukung
komunikasi TWI menggunakan perpustakaan wire.
Ada beberapa pin lainnya yang tertulis di board :

AREF. Tegangan referensi untuk input analog. Dapat digunakan
dengan fungsi analogReference().

Reset. Gunakan LOW untuk mereset mikrokontroler. Biasanya
digunakan untuk menambahkan tombol reset.
2.4.5
Komunikasi
Arduino Uno memiliki sejumlah fasilitas untuk berkomunikasi
dengan computer, Arduino lain, atau mikrokontroler lainnya. ATMega328
menyediakan UART TTL (5V) komunikasi serial, yang tersedia pada pin
digital 0 (Rx) dan 1 (Tx). Pada ATMega16U2 saluran komunikasi serial
melalui USB dan muncul sebagai com port virtual untuk perangkat lunak
pada computer. Firmware 16U2 menggunakan standar driver USB COM,
dan tidak ada driver eksternal diperlukan. Namun, pada Windows,
diperlukan file .inf . Perangkat lunak Arduino termasuk monitor serial
yang memungkinkan data tekstual sederhana akan dikirim ke dan dari
papan Arduino. Rx dan Tx LED di papan akan berkedip ketika data sedang
15
dikirim melalui chip USB-to-Serial dan koneksi USB computer (tetapi
tidak untuk komunikasi serial pada pin 0 dan 1)
ATMega328 juga mendukung I2C (TWI) dan komunikasi SPI.
Perangkat lunak Arduino termasuk perpustakaan Wire berfungsi
menyederhanakan
penggunaan
bus
I2C.
untuk
komunikasi
SPI,
menggunakan perpustakaan SPI.
2.4.6 Perlindungan Arus USB
Arduino Uno memiliki polyfuse reset yang melindungi port pada
USB computer dari arus pendek atau berlebih. Meskipun kebanyakan
computer
memberikan
perlindungan
internal
sendiri,
sekering
menyediakan lapisan perlindungan tambahan. Jika lebih dari 500 mA,
sekering otomatis bekerja.
2.4.7
Karakteristik Fisik
Panjang maksimum dan lebar PCB Uno masing-masing adalah 2,7
dan 2,1 inci dengan konektor USB dan colokan listrik yang melampaui
dimensi tersebut. Empat lubang sekrup memungkinkan papan harus
terpasang ke permukaan. Perhatikan bahwa jarak antara pin digital 7 dan 8
adalah 0,16 tidak seperti pin lainnya.
2.4.8
Programming
Arduino Uno dapat diprogram dengan perangkat lunak Arduino.
Pilih Arduino Uno dari Tool lalu sesuaikan dengan mikrokontroler yang
digunakan.
Pada ATMega328 pada Arduino Uno memiliki bootloader yang
memungkinkan pengguna untuk meng-upload program baru tanpa
menggunakan programmer hardware eksternal dengan menggunakan
protocol dari bahasa C.
16
Sistem dapat menggunakan perangkat lunak FLIP Atmel
(Windows) atau programmer DFU (Mac OS X dan Linux) untuk memuat
firmware baru.
2.4.9
Perangkat Lunak
Lingkungan open-source Arduino memudahkan untuk menulis
kode dan meng-upload ke board Arduino. Hal ini dapat berjalan pada
sistem operasi Windows, Mac OS X, dan Linux. Berdasarkan pengolahan,
avr-gcc, dan perangkat lunak sumber terbuka lainnya.
Gambar 2.4 Tampilan Framework Arduino Uno
2.4.10 Otomatis Software Reset
Tombol reset Arduino Uno dirancang untuk menjalankan program
yang tersimpan di dalam mikrokontroler dari awal. Tombol reset
terhubung ke ATMega328 melalui kapasitor 100 nf. Setelah tombol reset
ditekan cukup lama untuk me-reset chip, software IDE Arduino dapat juga
berfungsi untuk meng-upload program dengan hanya menekan tombol
upload pada software IDE Arduino.
2.5
Ethernet Shield
17
Ethernet shield merupakan sebuah shield Ethernet mikrokontroler
Arduino. Ethernet shield ini merupakan sarana pengembangan TCP/IP
berbasi modul jaringan W5200 yang berfungsi sebagai jembatan antara
mikrokontroler dengan jaringan internet atau Ethernet tanpa memerlukan
bantuan komputer. Ethernet shield ini cocok untuk aplikasi-aplikasi
embedded yang membutuhkan komunikasi dengan jaringan internet atau
Ethernet, seperti serial to Ethernet converter, web server, smart house, dsb.
Ethernet shield adalah sebuah shield modul jaringan yang
menyertakan chip w5200 (TCP/IP hardware chip), Ethernet PHY
(IP101A), dan MAG-Jack (RJ45 dengan X’FMR). Modul ini merupakan
pilihan tepat dan murah jika ingin membangun system berbasis internet,
Gambar dibawah ini menampilkan modul Ethernet shield
Gambar 2.5 Ethernet Shield
Untuk menghubungkan ethernet shield dengan komputer, hub, atau
router gunakan kabel ethernet standar (CAT5 atau CAT6 dengan konektor
RJ45). Board Arduino berkomunikasi dengan W5100 dan SD card
menggunakan bus SPI (melalui ICSP header). Bus ini terwakili oleh pin
11, 12, dan 13. Pin 10 digunakan untuk mengaktifkan chip W5100.
Ada beberapa LED yang digunakan sebagai indikator pada
Ethernet Shield ini, yaitu :
1. PWR : mengindikasikan ada tidaknya tegangan yang mensupply shield
18
2. LINK : mengindikasikan koneksi jaringan, dan berkedip saat lalu-
lintas data
3. FULLD : mengindikasikan bahwa koneksi jaringan merupakan full
duplex
4. 100M : mengindikasikan koneksi jaringan 100 Mb/s
5. RX : berkedip ketika shield menerima data
6. TX : berkedip ketika shield mengirim data
7. COLL : berkedip ketika network collisions terdeteksi
2.6 Sensor Suhu dan kelembaban DHT11
DHT11 adalah sensor digital yang dapat mengukur suhu dan
kelembaban udara di sekitarnya. Sensor ini sangat mudah digunakan
bersama dengan Arduino. Memiliki tingkat stabilitas yang sangat baik
serta fitur kalibrasi yang sangat akurat. Koefisien kalibrasi disimpan dalam
OTP program memory, sehingga ketika internal sensor mendeteksi
sesuatu, maka module ini menyertakan koefisien tersebut dalam
kalkulasinya.
DHT11 termasuk sensor yang memiliki kualitas terbaik, dinilai
dari respon, pembacaan data yang cepat, dan kemampuan antiinterference. Ukurannya yang kecil, dan dengan transmisi sinyal hingga 20
meter, membuat produk ini cocok digunakan untuk banyak aplikasiaplikasi pengukuran suhu dan kelembaban
Gambar 2.6 Sensor Suhu dan Kelembaban DHT11
Spesifikasi :
19
1. Supply Voltage: +5 V
2. Temperature range : 0-50 °C error of ± 2 °C
3. Humidity : 20-90% RH ± 5% RH error
4. Interface : Digital
2.7
Analog Gas Sensor MQ5
Gas sensor MQ5 adalah sebuah Sensor yang dapat digunakan baik
di industri maupun rumah untuk mendeteksi LPG, natural gas dengan
mengabaikan noise gas seperti alkohol, dan asap rokok. Module sensor ini
sudah dilengkapi dengan potensiometer untuk mengatur sensitifitas sensor.
Gambar 2.7 Analog Gas/Smoke Sensor MQ5
Spesifikasi :
1. Power supply needs: 5V
2. Interface type: Analog
3. Pin Definition: 1-Output 2-GND 3-VCC
4. High sensitivity to LPG, natural gas, town gas
5. Small sensitivity to alcohol, smoke
6. Fast response
7. Stable and long life
8. Simple drive circuit
9. Size: 40x20mm
20
2.8
PIR Sensor
PIR (Passive Infrared Receiver) merupakan sebuah sensor
berbasiskan infrared. Tidak seperti sensor infrared
kebanyakan yang
terdiri dari IR LED dan fototransistor. PIR tidak memancarkan apapun
seperti IR LED. Sesuai dengan namanya ‘Passive’, sensor ini hanya
merespon energi dari pancaran sinar inframerah pasif yang dimiliki oleh
setiap benda yang terdeteksi olehnya. Benda yang bisa dideteksi oleh
sensor ini biasanya adalah tubuh manusia.
Gambar 2.8 PIR Sensor
Sensor gerak menggunakan modul PIR sangat simpel dan mudah
diaplikasikan karena Modul PIR hanya membutuhkan tegangan input DC
5V cukup efektif untuk mendeteksi gerakan hingga jarak 5 meter. Ketika
tidak mendeteksi gerakan, keluaran modul adalah LOW. Dan ketika
mendeteksi adanya gerakan, maka keluaran akan berubah menjadi HIGH.
Adapun lebar pulsa HIGH adalah ±0,5 detik. Sensitifitas Modul PIR yang
mampu mendeteksi adanya gerakan pada jarak 5 meter memungkinkan
membuat alat pendeteksi gerak dengan keberhasilan lebih besar.
Dengan output yang hanya memberikan 2 logika High dan Low ini
dapat digunakan untuk aplikasi sensor gerak yang berfariatif. Misal jika
ingin langsung aplikasikan pada alarm, kita tinggal membuat rangkaian
21
driver untuk mengaktifkan alarm tersebut. Atau misal ingin digunakan
untuk mengaktifkan lampu, maka tinggal di buat driver untuk memberikan
sumber tegangan ke lampu. Modul sensor gerak PIR memiliki output yang
langsung bisa di hubungkan dengan komponen digital TTL atau CMOS
dan juga dapat lansung dihubungkan ke mikrokontroler.
Efektifitas pendeteksian gerakan menggunakan sensor gerak ini
dipengaruhi oleh faktor penempatan sensor gerak PIR tersebut. Posisi
sensor gerak harus diletakan pada lokasi yang dapat membaca semua
gerakan yang ada dalam ruangan atau daerah yang dimonitor oleh sensor
gerak PIR.
Spesifikasi :
1. Working Current: 15uA
2. Input Voltage: 3.3 ~ 5V, 6V Maximum
3. Working Temperature: -20 ~ 85 ℃
4. Output Voltage: High 3V, low 0V
5. Output Delay Time(High Level): About 2.3 to 3 Seconds
6. Detection angle: 100 °
7. Detection distance: 7 meters
8. Output Indicator LED(When output HIGH, it will be ON)
9. Pin limit current: 100mA
10. Connection Interface: PH2.0-3
11. Module size: 30mm × 22mm
2.9
Sensor Arus SCT 013-000
Merupakan sebuah alat sensor arus non-invansive dengan
maksimum pengukuran 100 A, Sensor ini merupakan salah satu jenis alat
yang dapat mengukur arus AC, Sensor ini memungkinkan melakukan
pengukuran Arus AC tanpa mengupas kabel.
22
Gambar 2.9 Sensor Arus STC013-000
2.10
Pengenalan Hyper Text Markup Language (HTML)
Untuk menampilkan data, tulisan, dan berbagai konten lainnya
pada sebuah web diperlukan sebuah bahasa sehingga dapat dengan mudah
diterjemahkan oleh sebuah browser dan dapat dengan mudah dilihat dan
dipahami oleh pengguna internet. Bahasa yang paling utama digunakan
adalah Hyper Text Markup Language atau biasa disingkat HTML. Pada
penggunaannya, HTML menggunakan apa yang disebut sebagai tag
sebagai caranya untuk mendefinisikan segala sesuatu, baik itu untuk
mendefinisikan warna, ukuran, letak, dan sebagainya. Secara umum tag
HTML dibagi menjadi dua bagian, yakni tag yang bersifat tunggal dan tag
yang bersifat ganda. Tag HTML yang bersifat tunggal tidak memerlukan
sebuah tag pasangan yang berfungsi sebagai penutup tag. Pada Tabel 2.2
terdapat beberapa contoh tag dan fungsinya :
Tabel 2.2 Contoh Tag
Tag
Description
DTD
<!--...-->
Mendefinisikan komentar HTML
STF
<!DOCTYPE>
Mendefinisikan tipe dokumen
STF
<a>
Mendefinisikan anchor link
STF
23
<abbr>
Mendefinisikan sebuah singkatan
STF
<acronym>
Mendefinisikan akronim
STF
<address>
<applet>
<area />
Mendefiniskan informasi kontak
untuk pemiliki / penulis dokumen
Ditinggalkan. Medefinisikan applet
Mendefinisikan arae di dalam imagemap
Mendefinisikan tulisan tebal
<b>
STF
TF
STF
STF
Mendefinisikan URL utama/target
<base />
untuk semua URL alternatif di dalam
STF
dokumen
Ditinggalkan. Merincikan dari warna,
<basefont />
ukuran dan font default dari semua
TF
tulisan yang ada di dalam dokumen.
<bdo>
Menggantikan arah tulisan
STF
<big>
Mendefinisikan tulisan besar
STF
<blockquote>
panjang
STF
<body>
Mendefinisikan badan dokumen
STF
<br />
Mendefinisikan satu baris baru
STF
<button>
<caption>
<center>
<cite>
2.11
Mendefinisikan kutipan yang
Mendefinisikan tombol yang bisa diklik
Mendefinisikan judul dari tabel
Ditinggalkan. Mendefinisikan tulisan
agar ditengah
Mendefinisikan kutipan
STF
STF
TF
STF
Pembagi Tegangan
Dalam elektronik, pembagi tegangan (juga dikenal sebagai
pembagi potensial) adalah sebuah rangkaian elektronika linear yang akan
menghasilkan tegangan output (Vout) yang merupakan sebagian kecil dari
tegangan masukan (Vin). Pembagi tegangan biasanya menggunakan dua
resistor atau dibuat dengan satu potensiometer. Tegangan output
tergantung dari nilai-nilai komponen resistor atau dari pengaturan
potentiometer. Ketika pembagi tegangan diambil dari titik tengah,
tegangan mungkin kebetulan.
24
Gambar 2.10 Pembagi tegangan dengan 2 resistor.
Pembagi tegangan biasanya digunakan untuk membuat tegangan
referensi, atau untuk mendapatkan sinyal tegangan rendah sebanding
dengan tegangan yang akan diukur, dan juga dapat digunakan sebagai
attenuator sinyal pada frekuensi rendah. Untuk arus DC dan berfrekuensi
rendah pembagi tegangan cukup akurat jika dibuat hanya dari 2 resistor,
dimana respon frekuensi dengan bandwidth yang lebar sangat diperlukan
(seperti dalam probe osiloskop), pembagi tegangan memiliki elemen
kapasitif yang dapat ditambahkan untuk dapat memberikan kompensasi
pada kapasitansi beban. Dalam transmisi tenaga listrik, tegangan kapasitif
pembagi digunakan untuk pengukuran tegangan tinggi. Ada beberapa
macam pembagi tegangan yang biasa digunakan yaitu :
1. Pembagi tegangan sifat Resistif (menggunakan komponen elemen
resistansi murni).
2. Pembagi tegangan sifat campuran Resistif-Capasitansi (menggunakan
komponen elemen resistif digabung dengan komponen elemen
penyimpan muatan, contohnya adalah filter RC).
3. Pembagi tegangan sifat campuran Resistif-Induktif (menggunakan
komponen elemen resistif digabung dengan komponen elemen
penghasil GGL, contohnya adalah filter RL).
4. Pembagi
tegangan
sifat
campuran
Resistif-Capasitif-Induktif
(menggunakan komponen elemen resistif digabung dengan komponen
elemen penghasil GGL dan dengan komponen elemen penyimpan
muatan, contohnya adalah filter RLC).
Download