1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jalan adalah suatu poros visual yang lurus, kuat, dan mengarahkan pandangan seperti garis lurus. Fungsi jalan di wilayah perkotaan adalah sebagai salah satu sarana transportasi yang menghubungkan satu daerah dengan daerah lainnya melalui pengangkutan penumpang atau barang dengan mempergunakan kendaraan (Hakim, 2006). Jalan sebagai bagian dari lanskap kota turut serta dalam memperlancar fungsi dan aktivitas suatu kota. Idealnya, setiap jalan raya di kawasan kota memiliki lanskap jalan yang bertujuan mendukung aktivitas pengguna jalan. Lanskap jalan adalah wajah dari karakter lahan atau tapak yang terbentuk pada lingkungan jalan, baik yang terbentuk dari elemen lanskap alam seperti bentuk topografi lahan maupun yang terbentuk dari elemen lanskap buatan manusia yang disesuaikan dengan kondisi lahannya (Direktorat Jenderal Bina Marga, 1996). Lanskap jalan berperan penting dalam membangun karakter lingkungan, spasial, dan visual agar dapat memberikan suatu identitas perkotaan (Simonds, 1983). Tanaman pada lanskap jalan berfungsi sebagai pengontrol pandangan, pembatas fisik, pengendali iklim, pencegah erosi, habitat satwa, dan estetika (Carpenter et al., 1975). Oleh karena itu, agar kualitas lingkungan dan estetika lanskap jalan dapat terjaga keberlanjutannya, penetapan jenis dan jumlah, penataan, serta pemeliharaan tanaman harus disesuaikan dengan kondisi fisik lanskap jalan. Saat ini sebagian besar lanskap jalan di beberapa ruas jalan kota Bogor dapat dikatakan jauh dari kesan ideal. Hal ini terlihat melalui tata letak bangunan yang kurang memperhatikan kondisi fisik dan sosial lanskap jalan, elemen perkerasan yang lebih mendominasi, kurangnya ketersediaan fasilitas lanskap jalan untuk pengguna, serta kurangnya jumlah, jenis, dan pemeliharaan pohon pada lanskap jalan. Kurangnya jumlah, jenis, dan pemeliharaan pohon lanskap jalan merupakan masalah yang paling berpengaruh terhadap kenyamanan pengguna jalan dan warga sekitar. Para pengguna jalan merasa tidak nyaman 2 dalam beraktivitas karena kondisi jalan yang panas dan tingkat polusi yang tinggi. Selain itu, warga yang bermukim di sekitar jalan sering merasa terganggu dengan suara bising yang ditimbulkan oleh kendaraan. Ruas jalan dari Jalan Kapten Muslihat hingga Terminal Laladon merupakan jalan utama penghubung wilayah Kabupaten dengan Kota Bogor yang memiliki tingkat mobilitas tinggi dan bermasalah pada lanskap jalannya. Beberapa permasalahan yang paling berpengaruh adalah kurangnya jumlah penanaman, kurangnya variasi pola penanaman, penataan tanaman yang kurang sesuai dengan kondisi fisik dan sosial lanskap jalan, serta banyaknya pohon yang mengalami kerusakan akibat serangan hama/penyakit tanaman maupun aktivitas manusia. Kerusakan pohon tersebut juga disebabkan oleh kurangnya intensitas pemeliharaan pohon pada lanskap jalan. Evaluasi fungsi dan struktur pohon lanskap jalan merupakan salah satu solusi yang cukup efektif dalam mengurangi hingga mengatasi masalah tersebut sekaligus memperbaiki kondisi lingkungan lanskap jalan. 1.2. Perumusan Masalah Masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Apakah jenis, jumlah, dan tata letak dari pohon pada lanskap jalan saat ini telah sesuai dengan kondisi fisik maupun sosial lanskap jalan? 2. Apakah jenis, jumlah, dan tata letak pohon tersebut telah mendukung keberlanjutan lingkungan lanskap jalan secara optimal? 3. Seberapa besarkah tingkat kerusakan pohon baik yang disebabkan oleh kegiatan manusia dan serangan hama/penyakit tanaman? 4. Faktor apakah yang paling mendominasi kerusakan pohon yang secara signifikan mempengaruhi kondisi lanskap jalan serta aktivitas pengguna jalan? 3 1.3. Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, penelitian ini bertujuan sebagai berikut: 1. mengevaluasi jenis, jumlah, tata letak, fungsi, dan struktur pohon lanskap jalan; 2. memperbaiki kondisi lingkungan jalan dengan menawarkan berbagai solusi alternatif. 1.4. Manfaat Penelitian Penelitian ini bermanfaat bagi pemerintah daerah dalam menentukan kebijakan yang terkait dengan lanskap jalan sehingga dapat memperbaiki dan mengoptimalkan lingkungan jalan dalam rangka meningkatkan kenyamanan warga dan pengguna jalan. 1.5. Kerangka Pemikiran Kerangka pemikiran ini merupakan pemaparan sekaligus pendeskripsian mengenai pola pikir yang mendasari serta metode yang digunakan dalam penelitian ini (Gambar 1). Evaluasi fungsi pohon dilakukan pada fungsi pengarah, fungsi peneduh, fungsi pembatas, fungsi penahan silau, fungsi pemecah angin, fungsi pereduksi polutan, dan fungsi estetika. Sementara evaluasi struktur pohon dilakukan melalui pengamatan terhadap bentuk tajuk, tinggi pohon, diameter batang, dan kerusakan pohon. Hasil dari evaluasi fungsi dan struktur pohon ini selanjutnya dianalisis dan disintesis sehingga menghasilkan rekomendasi sebagai solusi alternatif. 4 Gambar 1. Kerangka Pemikiran Evaluasi Fungsi dan Struktur Pohon Lanskap Jalan Kapten Muslihat -- Terminal Laladon