Atribut produk adalah unsur-unsur pada produk yang dipandang

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Atribut produk adalah unsur-unsur pada produk yang dipandang penting
oleh konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan pembelian. Atribut
produk ini bisa berupa warna, kemasan, mutu, dan sebagainya. Dalam tahap
evaluasi, konsumen membuat peringkat atas atribut yang dimiliki oleh sebuah
produk dan membentuk nilai untuk membeli. Dan biasanya, keputusan pembelian
konsumen adalah membeli produk dengan atribut yang paling disukai (Tjiptono,
2001).
Dodol merupakan produk yang banyak digemari dan dikonsumsi oleh
masyarakat sebagai makanan ringan (snack). Dodol ini sering digunakan sebagai
hidangan untuk pesta, makanan untuk keluarga serta oleh-oleh makanan kecil
khas yang dibawa keluar daerah. Salah satu merk dodol yang ada di Kudus yaitu
Citra Persada yang dibuat oleh CV. Mubarokfood Cipta Delicia.
Dodol merk Citra Persada sendiri mempunyai aneka rasa meliputi rasa
Coklat, Durian, Original, Kismis, Jahe Susu dan Rumput Laut. Masing-masing
rasa dikemas sendiri-sendiri sehingga kalangan masyarakat harus mengeluarkan
biaya yang lebih untuk menikmati dodol dengan rasa yang berbeda-beda. pihak
produsen sadar akan keadaan ini padahal perusahaan berharap dodol ini bisa
dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat.
Berdasarkan riset marketing terhadap produk-produk dodol sejenis yang
memiliki variasi dalam satu kemasan mendorong pihak CV. Mubarokfood Cipta
Delicia akan mengikuti jejak para pesaingnya seperti menerbitkan produk dodol
aneka rasa dalam bentuk satu kemasan dengan harapan masyarakat luas akan
dapat membeli dodol Citra Persada baik dengan harga premium sampai dengan
harga yang sangat ekonomis.
1
Produsen Dodol Citra Persada belum berpuas diri dalam hal pemasaran
produknya, sehingga perlu memperluas jangkauan penjualannya meliputi semua
kalangan, selama ini sebagian masyarakat masih berpendapat bahwa dodol merk
“Citra Persada” harganya relatif mahal untuk dapat menikmati semua rasa,
sehingga masyarakat golongan bawah merasa kesulitan dan terkesan mahal untuk
membeli dodol tersebut, padahal pihak manajemen tidak sependapat dengan
presepsi masyarakat tersebut, namun pihak CV. Mubarokfood Cipta Delicia
mengakui bahwa dodol ini tidak memiliki pilihan dalam kemasannya, sehingga
masyarakat yang berkantong tipis akan kesulitan untuk membeli beberapa rasa
tersebut,
yang ada kemasan dodol dikemas dalam satu rasa sehingga harga
jualnyapun cukup mahal untuk semua rasa. Melihat animo masyarakat terhadap
produk dodol merk Citra Persada yang begitu besar, pihak CV. Mubarokfood
Cipta Delicia merumuskan bagaimana mengemas produk dodol ini
dapat
terjangkau oleh semua lapisan masyarakat yang ingin merasakan kenikmatan
semua rasa Dodol Citra Persada dalam satu kemasan.
Menyimak pemaparan yang dilakukan oleh Supervisor Marketing CV.
Mubarokfood Cipta Delicia melalui wawancara dan sharing pandapat yang
dilakukan penulis dengan M. Kirom, Amd pada tanggal 29 Juli 2014 di kantor
CV. Mubarokfood Cipta Delicia jika dilihat permasalahan dan kendala yang
dihadapi oleh manajemen perusahaan Mubarokfood Cipta Delicia adalah tidak
adanya pilihan kemasan yang ditawarkan kepada masyarakat sehingga Dodol
Citra Persada tersebut akan sulit mendapatkan segmentasi pasar disekitar jawa
tengah.
Merujuk pada hal diatas penulis merasa perlu adanya pengembangan
dalam kemasan produk Dodol Citra Persada dengan mengeluarkan seri kemasan
yang memuat aneka rasa dalam rangka memasarkan dodol tersebut di jawa tengah
dan sekitarnya, sehingga dodol merk "Dodol Citra Persada" ini bisa dinikmati
oleh seluruh lapisan masyarakat.
2
1.2 Rumusan masalah
a. Bagiamana merancang kemasan dodol Citra Persada Aneka Rasa
sebagai kemasan baru dari dodol Citra Persada?
1.3 BatasanMasalah
Batasan pada objek perancangan berupa perancangan kemasan produk
Dodol Aneka Rasa Citra Persada kepada target marketnya.
1.4. Tujuan Perancangan
a. Menciptakan kemasan dodol Citra Persada Aneka Rasa dalam rangka
mendapatkan perhatian dan respon / awareness konsumen hingga
tertarik untuk membeli.
1.5. Manfaat perancangan
a. Bagi Masyarakat Umum
•
Supaya masyarakat dapat merasakan dodol aneka rasa dalam
satu kemasan.
•
Memudahkan khalayak sasaran semua golongan untuk
membeli produk Dodol Citra Persada untuk aneka rasa dalam
satu kemasan.
b. Bagi Perusahaan
•
Membangun awarness yang kuat bagi masyarakat penggemar
Dodol Citra Persada dengan pilihan kemasan aneka rasa dan
harga yang sangat variatif namun tetap terjangkau.
•
Menguatkan image dan identitas produk Dodol murah dalam
menunjang kebutuhan di masyarakat.
c. Bagi Perancang
3
•
Dapat menerapkan metode penelitian dan perancangan media
kemasan yang telah di pelajari selama perkuliahan.
•
Perancang dapat menambah wawasan mengenai arti dan
manfaat komunikasai visual bagi identitas produk melalui
kemasan.
•
Perancang mampu mengaplikasikan strategi diferensiasi pada
media kemasan dengan efektif.
d. Bagi Institusi
•
Sebagai referensi yang dapat digunakan sebagai bahan
pengembangan terutama mengenai hal-hal yang berkaitan
dengan masalah desain untuk perancangan komunikasi visual
khususnya kemasan
1.6. Metode analisis Data
Metode analisis akan menggunakan analisis deskriptif kualitatif, yaitu
dengan cara pengumpulan data yang diperoleh akan diuraikan dan
menafsirkan data yang
berkenaan
dengan
situasi
yang
terjadi
dilapangan yang di kategorikan ataupun dalam bentuk lainnya, seperti
foto, dokumen, dan catatan-catatan lapangan pada saat penelitian
dilakukan. dimana data yang diperoleh akan dianalisis dengan
menggunakan analisis SWOT. Proses analisis adalah usaha untuk
menemukan jawaban dari permasalahan dalam perancangan.
1.7. TinjauanTeoritis
1.7.1. Tinjauan Kemasan
4
Marianne Rosner Klimchuk dan Sandra A. Krasovec (2006) menyatakan kata
“kemasan” mengimplikasikan hasil akhir proses mengemas. Cenadi (2000)
menyatakan kemasan dapat didefinisikan sebagai seluruh kegiatan merancang
dan memproduksi wadah atau bungkus atau kemasan suatu produk.Kemasan
meliputi tiga hal, yaitu merek, kemasan itu sendiri dan label. Ada tiga alasan
utama untuk melakukan pembungkusan, yaitu:
1.
Kemasan memenuhi syarat keamanan dan kemanfaatan. Kemasan
melindungi
produk
dalam
perjalanannya
dari
produsen
ke
konsumen.Produk-produk yang dikemas biasanya lebih bersih, menarik
dan tahan terhadap kerusakan yang disebabkan oleh cuaca.
2.
Kemasan dapat melaksanakan program pemasaran. Melalui kemasan
identifikasi produk menjadi lebih efektif dan dengan sendirinya
mencegah pertukaran oleh produk pesaing. Kemasan merupakan satusatunya cara perusahaan membedakan produknya.
3.
Kemasan
merupakan
suatu
cara
untuk
meningkatkan
laba
perusahaan.Oleh karena itu perusahaan harus membuat kemasan
semenarik mungkin. Dengan kemasan yang sangat menarik diharapkan
dapat memikat dan menarik perhatian konsumen. Selain itu, kemasan
juga dapat mangurangi kemungkinan kerusakan barang dan kemudahan
dalam pengiriman.(hair et al., melalui Oscar 2010 h 11).
1.7.2. Definisi Mengemas
• Menurut Marianne Rosner Klimchuk dan Sandra A. Krasovec (2006),
mengemas merupakan
tindakan membungkus atau menutup suatu
barang ataus ekelompok barang.
• Menurut Kotler dan Amstrong (2007) pengemasan merupakan
kegiatan mendesain dan
memproduksi wadah atau pembungkus
produk.
1.7.3. Desain Kemasan
• Marianne Rosner Klimchuk dan Sandra A. Krasovec (2006)
menyatakan desain kemasan adalah bisnis kreatif yang mengkaitkan
5
bentuk, struktur,material, warna, citra, tipografi, dan elemen-elemen
desain dengan informasi produk agar produk dapat dipasarkan. Desain
kemasan berlaku untuk membungkus, melindungi, mengirim,
mengelarkan, menyimpan, mengidentifikasi, dan membedakan sebuah
produk dipasar.
• Bhakti (2001) dalam Natadjaja (2002) menyatakan kemasan
seharusnya merupakan kesan singkat dari citra produk yang ingin
disampaikan oleh pabrik, dan kemasan tersebut haruslah terpadu
dengan fungsi produk. Desain kemasan memerlukan banyak
pemikiran dan tentu saja bukan suatu hal yang mudah. Yang paling
penting, kemasan tersebut harus menunjukkan identitas sebuah
1.7.4. Tinjauan Pemasaran
1.7.4.1. Pengertian Pemasaran
Pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan kumpulan proses
untuk membuat,mengkomunikasikan, dan mengirimkan nilai-nilai kepada
konsumen dan untukmengatur hubungan dengan konsumen dalam langkah
memperoleh keuntungansecara organisasi maupun stakeholder. (Kotler
dan Keller, 2009) Banyak orang mendefinisikan pemasaran hanya
penjualan dan periklanan dan tidak heran setiap hari kita dihujani dengan
iklan televisi, iklan surat kabar, suratpenawaran, dan kunjungan wiraniaga.
Oleh karena itu, anda mungkin heranmengetahui bahwa penjualan dan
periklanan hanya merupakan puncak gunung es pemasaran. Sebuah
perusahaan yang didirikan mempunyai tujuan utama, yaitu mencapai
tingkat keuntungan tertentu, pertumbuhan perusahaan atau peningkatan
pangsa pasar.Di dalam pandangan konsep pemasaran, tujuan perusahaan
ini dicapai melalui keputusan konsumen.Keputusan konsumen diperoleh
setelah kebutuhan dan keinginan konsumen dipenuhi melalui kegiatan
pemasaran yang terpadu.Kotler (2002, Hal 15) mengemukakan bahwa
pemasaran mempunyai tujuan membangun hubungan jangka panjang yang
6
saling memuaskan dengan pihak-pihak yang memiliki kepentingan utama
pelanggan, pemasok, distributor dalam rangka mendapatkan serta
mempertahankan referensi dan kelangsungan bisnis jangka panjang
mereka.Program pemasaran meliputi tindakan-tindakan pemasaran yang
dapat mempengaruhi permintaan terhadap produk, diantaranya mengubah
harga, memodifikasi kampanye iklan, merancang promosi khusus,
menentukan
pilihan
saluran
distribusi
dan
sebagainya.Dalam
penerapannya, kerap kali berbagai program pemasaran dipadukan atau
dilaksanakan secara bersama-sama, dan kadangkala manajer pemasaran
harus memilih program pemasaran yang terbaik karena keterbatasan
sumber daya.
Strategi pemasaran merupakan strategi untuk melayani pasar atau
segmen pasar yang dijadikan target oleh seorang pengusaha. Oleh karena
itu strategi pemasaran merupakan kombinasi dari bauran pemasaran yang
akan diterapkan oleh pengusaha untuk melayani pasarnya. Bauran
pemasaran ini haruslah diatur sedemikian rupa sehingga akan dapat
berfungsi sebagai senjata yang tepat dalam perbandingannya dipasar
melawan pesaing-pesaing. Oleh karena itu maka senjata itu harus
disesuaikan dengan keadaan pasar serta kondisi persaingan yang
dihadapinya, dimana jenis kombinasi bauran pemasaran yang meliputi :
produk, harga, saluran distribusi dan promosi. Strategi pemasaran pada
umumnya mempunyai peranan yang sangat penting untuk menghadapi
lingkungan yang dinamis, dan pada akhirnya memperoleh keunggulan
tertentu atau berhasil untuk meningkatkan laba tertentu.Strategi pemasaran
yang ditetapkan harus ditinjau dan dikembangkan sesuai dengan
perkembangan pasar dan lingkungan pasar tersebut.
1.7.4.2. Konsep –Konsep Inti Pemasaran
Untuk menjelaskan definisi pemasaran maka menurut Kotler dan
Keller (2009) perlu memperhatikan juga istilah-istilah penting seperti :
7
kebutuhan, keinginan,dan permintaan produk; target pasar, positioning,
dan segmentasi; penawaran dan brand; nilai dan kepuasan; marketing
channel; supply chain; kompetitor;
lingkungan pasar.
a. Kebutuhan, Keinginan, dan Permintaan
Konsep paling dasar yang melandasi pemasaran adalah kebutuhan
manusia.Kebutuhan manusia adalah pernyataan dari rasa kehilangan.
Manusia mempunyai banyak kebutuhan yang kompleks. Semua ini
termasuk kebutuhan fisik dasar akan makanan, pakaian, kehangatan,
dan keamanan; kebutuhan sosial akan rasamemiliki dan kasih sayang;
dan kebutuhan individu akan pengetahuan danmengekspresikan diri.
Keinginan adalah bentuk kebutuhan manusia yangdihasilkan oleh
budaya dan kepribadian individual. Bila didukung oleh daya beli,
keinginan menjadi permintaan.
b. Target, positioning, segmentasi
Sebelum memasarkan suatu produk, marketer harus mengidentifikasi
profil daripembeli dengan cara menguji dari sisi demografi, psikografi,
dan perbedaankebiasaan antar pembeli. Setelah mengidentifikasi
segmen pasar, makamemutuskan untuk menentukan target pasar
sebagai kesempatan terbesar.Perusahaan membentuk penawaran pasar
untuk memposisikan produknya. Perusahaan harus hati-hati dalam
memilih target dan mempersiapkan program pemasaran.
c. Penawaran dan brands
Nilai proposisi yang tidak dapat diukur secara fisik adalah penawaran,
yang mana Perlu dikombinasikan dengan produk, pelayanan, informasi,
dan pengalamannya.
Brand merupakan penawaran dari sumber daya yang diketahui. Seperti
contoh Mc Donald diasosiasikan sebagai makanan cepat saji untuk
8
hamburger, untuk anak-anak, ceria. Semua perusahaan bekerja keras
membangun image yang kuat, menguntungkan, dan unik.
d. Nilai, Kepuasan, dan Mutu
Nilai bagi pelanggan merupakan perbedaan antara nilai yang dinikmati
pelanggan karena memiliki serta menggunakan suatu produk dan biaya
untuk memiliki produk tersebut.Kepuasan pelanggan tergantung pada
anggaran kinerja produk dalam menyerahkan nilai relatif terhadap
harapan pembeli.Bila prestasi produk jauh lebih rendah ketimbang
harapan
pelanggan,
pembelinya
tidak
puas,
begitu
juga
sebaliknya.Mutu mempunyai dampak langsung pada prestasi produk,
dan demikian dengan kepuasan pelanggan.
e. Marketing Channel
Untuk meraih target pasar, marketer menggunakan tigas jenis
marketing channel yaitu communication channel yaitu melalui surat
kabar, radio, televisi, dan medialainnya; distribusi channel yaitu
melalui distribusi penjualan; dan service channel untuk membawa
transaksi dengan pembeli potensial.
f. Supply chain
Adalah saluran distribusi yang panjang dari bahan baku menuju
komponen, sampai produk akhir dan dibawa ke pembeli terakhir.
1.7.4.3. Teori Prilaku Konsumen
Dalam bukunya, Schiffman (2007) menyatakan bahwa pengertian
tentang perilaku konsumen adalah penelitian bagaimana seseorang
membuat keputusan untukmenggunakan sumber daya yang dimilikinya
(waktu,
uang,
dan
usaha)
pada
suatukegiatan
konsumsi
yang
berkaitan.Konsumen berdasarkan perilaku konsumsinya dapat dibedakan
menjadi
dua,
yaitupersonal
9
consumer
dan
organizational
consumer.Seorang personal consumerbiasanya membeli suatu produk atau
jasa untuk kepentingannya sendiri atau untukdigunakan dalam rumah
tangga. Dengan kata lain produk atau jasa yang dibelilangsung digunakan
oleh pembelinya (end user), sedangkan organizationalconsumer adalah
semua jenis produk, peralatan dan jasa untuk menjalakankepentingan
organisasi baik untuk organisasi profit maupun organisasi non
profit,lembaga pemerintah dan institusi lain seperti sekolah, rumah rumah
sakit, danpenjara.Seseorang yang melakukan pembelian suatu produk
tidak selalu bertindak sebagaiuser (pengguna) atau menggunakan produk
tersebut sendiri karena bisa sajaseseorang membeli suatu produk untuk
digunakan
bersama-sama.
Seseorangmarketer
harus
mampu
mendefinisikan kepada siapa promosi suatu produk.
1.7.4.4. Proses Pengambilan Keputusan
Dalam pengertian umum, suatu keputusan merupakan seleksi dari
satu atau dualebih alternatif. Pada proses pengambilan keputusan,
konsumen melewatibeberapa tahapan dimana mereka mendapatkan,
mengkonsumsi dan menggunakanproduk, jasa, dan ide. Menurut Mowen
(1995), pada proses yang paling kompleks,proses pengambilan keputusan
terdiri dari lima tahapan, yaitu terdiri dari :
a. Pengenalan Masalah (Problem Recognition)
b. Pencarian Informasi (Search)
c. Evaluasi dan Seleksi (Alternative Evaluation)
d. Pembelian dan Pemilihan Tempat Pembelian (Choice)
e. Proses Pasca Pembelian (Post Acquisition Processes)
Dalam tahap pengenalan masalah, konsumen menyadari bahwa mereka
membutuhkan sesuatu, apabila dorongan untuk memenuhi kebutuhan itu
kuat maka dapat mendorong orang untuk masuk ke tahap kedua, yaitu
mencari informasi. Tahap ini bisa menjadi sangat luas atau terbatas,
tergantung pada tingkat keterlibatan (involvement) konsumen. Pada tahap
ketiga,
konsumen
mengevaluasi
10
alternatif
yang
tersedia
untuk
memecahkan masalahnya. Dalam tahap ini terjadi pembentukan attitude
dari alternatif. Tahap keempat, konsumen memutuskan alternatif yang
dipilihnya. Akhirnya, tahap pasca pembelian. Konsumen menggunakan
produk atau jasa yang mereka dapatkan.
1.7.5. Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar adalah proses membagi pasar keseluruhan suatu produk
atau jasa yang bersifat heterogen ke dalam beberapa segmen, dimana
masing-masing segmennya cenderung homogen dalam segala aspek.
Pemasar memandang suatu pasar tertentu terdiri dari banyak bagian yang
lebih kecil yang masing-masing bagian memiliki karakteristik tertentu
yang sama. (Fandy Tjiptono, 2008: 69).
Adapun pengelompokan segmen pasar Dodol Citra Persada yaitu:
Segmentasi Geografis dengan variabel wilayah, ukuran kota, kepadatan
dan iklim. Berdasarkan pengelompokan geografis Dodol Aneka Rasa Citra
Persada memilih segementasi di kawasan kabupaten kudus dan sekitarnya.
Segmentasi Demografis berdasarkan variabel-variabel usia, jenis kelamin,
siklus hidup keluarga, penghasilan, pekerjaan,pendidikan, agama,ras dan
kewarganegaraan. Berdasarkan pengelompokan Demografis segmen dari
Dodol Aneka Rasa Citra Persada memilih usia antara 12 - 50 tahun dan
penghasilan
menengah
kebawah.
Segmentasi
Psikografis
mengelompokan pasar dalam variabel kelas sosial, gaya hidup dan
kepribadian . Segmentasi Perilaku dengan variabel berdasarkan peristiwa,
manfaat, status pengguna, tingkat pengguna, status kesetiaan, tahap
kesiapan membeli dan sikap terhadap produk. (Fandy Tjiptono, 2008: 7273) .
1.7.6. Tinjauan Desain Komunikasi Visual
11
1.7.6.1. Pengertian Desain
Kata desain dapat diuraikan sebagai berikut, desain merupakan suatu
kerangka bentuk, rancangan (Hasan, 2002: 25), yang dibuat dengan
sebaik mungkin yang nantinya dapat menginformasikan pesan
kepada sasaran secara maksimal dan menarik. Sedangkan pada buku
Enseklopedia Nasional Indonesia desain berasal dari kata latin
Designore, yang secara umum berarti sketsa atau rencana suatu karya
seni, gedung ataupun mesin yang akan dibuat. Dikatakan oleh :
Sumbo Tinarbuko dalam bukunya Semiotika Komunikasi Visua
(2008) bahwa Desain Komunikasi Visual sebagai Solusi dan
pemecahan masalah.
Secara etemologis desain berasal dari kata designo (italia) yang
artinya gambar (Sachari, 2004:4) Keputusan pertama dalam desain
adalah menentukan bentuk, ukuran dan proporsi area desain dalam
hal ini berkaitan dengan pemilihan media, Pemilihan media yang
tepat dan efektif gunanya untuk mencapai sasaran yang dituju
(Kusmiati, 1999: 126). Penggunaan bahan kertas sebagai bahan baku
turut menentukan bentuk fisik dalam mengeksekusi konsep kreatif.
Secara umum, kertas dengan ukuran-ukuran tertentu (A4 hingga A5)
inilah yang banyak digunakan.
1.7.6.2. Unsur dan Prinsip Desain Komunikasi Visual
Untuk menghasilkan desain yang berkualitas diperlukan berbagai
pertimbangan dalam mengorganisasikan elemen-elemen grafis sesuai
dengan prinsip-prinsip desain. Dimana lebih lanjut prinsip-prinsip
desain itu adalah: Unsur dalam setiap hasil karya desain grafis dan
DKV terdiri dari bagian-bagian yang bisa dipelajari secara terpisah
Sadjiman (1997). Pada setiap hasil karya desain pasti ada minimal
satu dari unsur berikut:
1.
Garis (Line)
12
Sebuah garis adalah unsur desain yang menghubungkan antara
satu titik poin dengan titik poin yang lain sehingga bisa
berbentuk gambar garis lengkung (curve) atau lurus (straight).
Garis
Gambar 1.1. contoh garis
2.
Bentuk (Shape)
Bentuk adalah segala hal yang memiliki diameter tinggi dan
lebar. Bentuk dasar yang dikenal orang adalah kotak, lingkaran
dan segitiga. Pada desain komunikasi visual kita akan
mempelajari betuk dasar dan bentuk turunan.
Bentuk
Gambar 1.2. contoh Bentuk
3.
Tekstur (Texture)
13
Tekstur merupakan nilai raba pada permukaan suatu benda,
tekstur dalam konteks desain kebanyakan hanya bersifat semu,
dalam artian hanya memberikan kesan pada suatu permukaan
atau tidak nyata.
Tekstur
Gambar 1.3. Contoh Tekstur
4.
Ruang (Space)
Ruang merupakan jarak antara suatu bentuk dengan bentuk
lainnya, pada praktek desain dapat dijadikan unsur untuk
memberi efek estetika desain dan dinamika desain grafis.
Sebagai contoh, tanpa ruang Desainer tidak akan tahu mana kata
dan mana kalimat atau paragraf. Tanpa ruang Desainer tidak tahu
mana yang harus dilihat terlebih dahulu, kapan harus membaca
dan kapan harus berhenti sebentar. Dalam bentuk fisiknya
pengidentifikasian ruang digolongkan menjadi dua unsur, yaitu
obyek (figure) dan latar belakang (background).
Ruang
14
Gambar 1.4. Contoh Ruang
5.
Ukuran (Size)
Ukuran dalam dunia desain dapat memberikan penekananpenekanan tertentu dari sebuah besar-kecilnya sebuah objek.
Besar kecilnya sebuah ukuran dapat memberikan kemudahan
bagi para pembaca dalam memilih sebuah informasi yang
dianggap penting karena secara tidak langsung pembaca dapat
langsung diarahkan kesuatu objek dengan penekanan-penekanan
tertentu.
Ukuran
Gambar 1.5. Contoh Ukuran
6.
Warna (Color)
Warna kemasan merupakan hal pertama yang dilihat konsumen
(eye catching) dan mungkin mempunyai pengaruh yang terbesar
untuk menarik konsumen. Pengaruh utama dari warna adalah
menciptakan reaksi psikologis dan fisiologis tertentu, yang dapat
digunakan sebagai daya tarik dari disain kemasan seperti asumsi
yang diutarakan menurut Danger (1992,51) yang menyatakan
bahwa “Warna adalah salah satu dari dua unsur yang
15
menghasilkan daya tarik visual, dan kenyataannya warna lebih
berdaya tarik pada emosi daripada akal.”
“Color creates emotion, triggers memory, and gives sensation”
(Warna menciptakan emosi, memicu memory dan memberi
sensasi diutarakan oleh Gael Towey selaku Creative Director
Martha Stewart Living Omnimedia yang terdapat di dalam buku
Designing Brand Identity (2009,128)).
Warna oranye dan merah merupakan warna-warna yang
menyolok dan dinilai mempunyai daya tarik yang besar. Selera
suatu negara atau bangsa dapat dipertegas dengan warna, seperti
warna kuning yang disukai rakyat Asia seperti Cina, Jepang, dan
Korea. Warna-warna yang sederhana lebih mudah diingat dan
memiliki kekuatan besar dalam menstimulasi penjualan.
Pemilihan warna oleh konsumen sangat sukar ditentukan. Hal
ini dipengaruhi oleh banyak faktor lingkungan dan budaya,
karena pemilihan warna tidak pernah tetap, tetapi senantiasa
berubah. Masing-masing warna dapat memberikan respon secara
psikologis. Faktor-faktor yang menentukan pemilihan warna di
antaranya adalah kondisi ekonomi, tingkat umur, jenis kelamin.
Salah satu fungsi warna antara lain menurut handout sistem
labeling pada kemasan pangan yaitu:
1)
Menunjukkan
ciri
produk
:
warna
kemasan
dapat
menunjukkan karakteristik produk yang dikemasnya yang juga
berhubungan erat dengan rasa pada makanan, seperti warna
merah dapat berarti pedas atau mungkin rasa manis
2) Menunjukkan kualitas produk : warna dapat disosialisasikan
dengan kualitas suatu produk, seperti warna emas, maroon dan
ungu sering dikaitkan sebagai produk mahal dan simbol status,
16
sedangkan untuk produk-produk murah atau produk konsumsi
masa sering ditunjukkan dengan warna kuning.
Persyaratan yang diperlukan untuk memilih warna dalam
pengemasan dan pemasaran adalah sebagai berikut :
1) Warna kemasan hendaknya menarik, merangsang rasa,
pandangan dan penciuman dengan penampilan visualnya
sehingga menimbulkan minat pembeli.
2) Warna yang digunakan diharapkan mempunyai nilai yang
baik untuk diingat. Dapat menunjang ingatan dan pengakuan
yang baik akan jenis atau produk tersebut
3) Untuk penjualan secara swalayan, kisaran warna harus
dibatasi. Warna-warna murni yang cerah biasanya lebih disukai.
Untuk penjualan dengan menggunakan pelayanan dan penjualan
”door to door”, ukuran kisaran warna yang lebih luas dapat
digunakan. Seperti halnya warna cerah, warna-warna murni
memiliki nilai emosional tertinggi dan harus digunakan pada
penjualan secara swalayan.
4) Warna dipilih untuk menarik perhatian pembeli. Jenis
kelamin, status ekonomi, kelompok umur, lokasi geografis dan
faktor-faktor lain yang akan membantu dalam penentuan warna
yang menarik untuk digunakan pada berbagai situasi pemasaran.
5) Warna-warna kemasan tidak hanya harus menciptakan atau
menimbulkan minat dalam penyaluran dalam jumlah besar, tapi
juga harus disenangi di rumah tangga.
6) Warna kemasan harus dapat mencirikan bagian-bagian
kemasan. Bagian kemasan yang perlu diperlihatkan lebih tajam
dapat diberi warna yang dominan.
17
Memutuskan warna mana yang akan mendapat efek terbanyak
adalah hal yang tidak mudah. Eric P. Danger dalam buku Daya
Tarik Terhadap Pelanggan (1992,24) berpendapat, warna dan
variasinya harus dipilih secara hati-hati karena seleksi warna
bukanlah ilmu pasti, sementara itu tidak mungkin menentukan
warna dengan menanyakannya pada setiap orang mengenai
warna yang mereka inginkan
7. Prinsip keseimbangan
Keseimbangan adalah kesamaan distribusi dalam bobot. Bila
dua benda dengan berat sama diletakan pada jarak yang sama
terhadap suatu sumbu khayal, maka objek yang ada pada kedua
belah sisi dari garis maya tampak seolah olah berbobot sama.
Prinsip kesemimbangan dibagi menjadi tiga, yaitu:
a) Keseimbangan simetris: sama dalam ukuran, bentuk, bangun,
dan letak dari bagian-bagian atau objek-objek yang akan disusun
di sebelah kiri dan kanan garis sumbu khayal.
b) Keseimbangan Asimetris: Apabila garis, bentuk, bangun atau
masa yang tidak sama dalam ukuran, isi atau volume, diletakan
sedemikian rupa sehingga tidak mengikuti aturan keseimbangan
simetris.
c) Keseimbangan Horizontal: keseimbangan antara bidang bagian
atas dan bidang bagian bawah diperoleh dengan penggunaan
keseimbangan horizontal
1.7.6.3. Prinsip Desain Komunikasi Visual
Definisi Desain Komunikasi Visual adalah ilmu yang mempelajari
konsep komunikasi dan ungkapan kreatif, teknik dan media untuk
menyampaikan pesan dan gagasan secara visual, termasuk audio
dengan mengolah elemen desain grafis berupa bentuk gambar, huruf
18
dan warna, serta tata letaknya, sehingga pesan dan gagasan dapat
diterima oleh sasarannya.
Pesan visual harus kreatif (asli, inovatif dan lancar), komunikatif,
efisien dan efektif, sekaligus indah/ estetis. Berbeda dengan prinsip
desain grafis. Dalam ilmu desain grafis, selain prinsip-prinsip diatas
ada beberapa prinsip utama komunikasi visual dari sebuah karya
desain, yaitu:
1.
Ruang Kosong (White Space)
Ruang kosong dimaksudkan agar karya tidak terlalu padat
dalam penempatannya pada sebuah bidang dan menjadikan
sebuah obyek menjadi dominan.
2.
Kejelasan (Clarity)
Kejelasan atau clarity mempengaruhi penafsiran penonton akan
sebuah karya. Bagaimana sebuah karya tersebut dapat mudah
dimengerti dan tidak menimbulkan ambigu/ makna Desainer.
3.
Kesederhanaan (Simplicity)
Kesederhanaan menuntut penciptaan karya yang tidak lebih dan
tidak kurang. Kesederhanaan seing juga diartikan tepat dan
tidak
berlebihan.
Pencapaian
kesederhanaan
mendorong
penikmat untuk menatap lama dan tidak merasa jenuh.
4.
Emphasis (Point of Interest)
Emphasis atau disebut juga pusat perhatian, merupakan
pengembangan dominasi yang bertujuan untuk menonjolkan
salah satu unsur sebagai pusat perhatian sehingga mencapai
nilai artistic.
. 1.7.6.4. Penulisan Teks
1.
Teks/Copywriting
Penulisan teks
adalah naskah yang berupa kata-kata asli dari
pengarang (Hasan, 2002: 159). Teks merupakan suatu penjelas
dalam sebuah desain yang mempunyai sifat yang mudah dibaca,
dipahami, dan dimengerti maksud yang ingin disampaikan. Selain itu
19
teks merupakan sederet kata yang menjelaskan suatu barang atau
jasaSelain
pada
isinya
sebuah
copywriting
terletak
pada
penampilannya, bagaimana ukuran serta cara mendesain tulisan dan
judul, agar dapat menunjukan kepada pembaca mana pesan yang
paling
penting
dan
mana
yang
harus
dibaca
terlebih
dahulu.Copywriting dikelompokkan dalambeberapa jenis yaitu:
i.
Identification
identitas
Headline, yang langsung menyebutkan
nama
atau
merk
dari
produk
atau
jasa
yangditawarkan.
ii.
Advice or Benefit Headline, yang memberikan janji, nasihat,
manfaat atau mengarahkan tentang kelebihan produk secara
langsung.
iii.
Information or News Headline, yang berisi berita atau
informasi tentang suatu produk.
iv.
Selective Headline, suatu penawaran secara langsung yang
ditujukan kepada konsumen khusus, yang menjadi sasaran
pesannya.
v.
Command headline, isinya bersifat anjuran atau perintah
kepada calon konsumen untuk menggunakan produk yang
ditawarkan.
vi.
Question Headline, yang dikemukakan dengan gaya
bertanya.
vii.
Curiosity or Provocative Headline, untuk membangkitkan
kecemasan dan ketakutan pada diri pemirsanya, serta
mengundang keingintahuan pemirsa terhadap apa yang ingin
disampaikan.
viii.
Boast
Headline,
sifatnya
membesar-besarkan
melebihkan keunggulan suatu produk atau jasa.
2.
Body copy
20
atau
Bodycopy merupakan suatu penjelasan tentang produk serta
memberitahukan secara lengkap tentang apa yang dijual.
Bodycopy merupakan penjabaran yang logis dari ide atau tema
sentral yang berada pada headline. Menurut JamesF. Engle
(Agus Rijanto, 2001: 23) bodycopy dapat dikelompokkan
menjadi:
- Emotif or Mood, yang membawa pembaca pada suasana atau
perasaan
tertentu,
serta
membuat
pembacanya
mengasosiasikan pada peristiwa atau kesan-kesan tertentu.
- Factual Hard Selling, langsung menyodorkan kehebatan
produk dan langsung menyuruh pembaca untuk membeli atau
menggunakan produk yang ditawarkan.
- Factual Education, menjelaskan secara rasional dan faktual
tentangkeuntungan
atau
kerugian,
serta
menyodorkan
alternatif lain yangmemberi manfaat.
- Narrative, memberikan Desainer serta gambaran tentang
suatu produk tanpa pembaca terbawa dalam suasana tertentu,
hanya seperti sebuah repotase dalam surat kabar.
- Prestige, yang dikemukakan adalah image(citra) dari
perusahaan yang membuat produk, akan tetapi bukan
produknya itu sendiri. Jadi lebih menggambarkan bonafiditas
dari perusahaan produsennya.
- Picture and Caption (gambar dan keterangan), yang berisi
paduan antaragambar (fotografi, Ilustrasi tangan, peta,
diagram atau komik strip) dengan keterangannya.
- Monolog or Dialog, berisi percakapan antara seseorang
dengan dirinya sendiri atau orang lain.
- Gimmick (iming-imingatau memperdaya), mengemukakan
tentang suatuhal yang menggiurkan atau menarik hati yang
kemudian baru dihubungkan atau diarahkan pada produk
yang ditawarkan.
21
- Editorial, meletakkan iklan dalam suatu rubrik dari media
yang sesuai dengan iklan tersebut.
- Testimonial, mengemukakan pendapat atau pujian dari
seorang (tokoh ataupublic figure) maupun beberapa orang
terhadap suatu produk.
- Quotation (kutipan), berisi kutipan pendapat atau Desainer
orang-orangterkenal
dimana
komentar-komentar
itu
digunakan serta diangkat sebagai temasentral iklan.
- Back selling (pendukung jumlah), menggunakan pihak ketiga
sebagaisarana
untuk
mencapai
sasaran.
Misalnya
memanfaatkan ibu-ibu atau anak-anak untuk mendesak
ayahnya agar membeli suatu produk yangditawarkan.
3. Slogan( Splash)
Slogan (Kasali, 1992: 80 dan 106) merupakan kalimat atau katakata yang pada umumnya digunakan untuk lebih meyakinkan
danmemperkuat sikap calon konsumen untuk memilih produk
atau jasa yangditawarkan. Kalimat yang digunakan harus
sederhana dan mudah diingat.Slogan kadangkala juga bisa
digunakan sebagai headline atau isi naskah dalam iklan.
1.7.6.5. Analisa SWOT
Menurut Drs. Robert Simbolon, MPA (1999), analisis SWOT
merupakan
suatu
alat
yang
efektif
dalam
membantu
menstrukturkan masalah, terutama dengan melakukan analisis atas
lingkungan strategis, yang lazim disebut sebagai lingkungan
internal dan lingkungan eksternal. Dalam lingkungan internal dan
eksternal ini pada dasarnya terdapat empat unsur yang selalu
dimiliki
dan
dihadapi,
yaitu
secara
internal
memiliki
sejumlah kekuatan-kekuatan (Strengths) dan kelemahan-kelemahan
22
(Weaknesses), dan secara eksternal akan berhadapan dengan
berbagai peluang-peluang
(Oppotunities) dan ancaman-ancaman
(Threats).
Kegiatan yang paling penting dalam proses analisis SWOT adalah
memahami seluruh informasi dalam suatu kasus, menganalisis
situasi untuk mengetahui isu apa yang sedang terjadi dan
memutuskan tindakan apa yang harus segera dilakukan utuk
memecahkan
masalah
(Freddy
merupakan
singkatan
weaknesses (kelemahan
Rangkuti,
dari strengths (kekuatan-kekuatan),
kelemahan),
peluang) dan threats (ancaman-ancaman).
23
2001:14). SWOT
opportunities (peluang-
BAB II
IDENTIFIKASI DATA dan ANALISA DATA
2.1 Tinjauan Perusahaan
2.1.1. Data Perusahaan
Gambar 2.1. Foto CV. Mubarokfood Cipta Delicia
Mubarokfood Cipta Delicia adalah produsen Jenang Kudus dengan
merk- merk terkenal : Mubarok, Viva, Mabrur, Sinar Tiga Tiga, Jawa
Rasa, Baginda, dan Semesta. Mubarokfood Cipta Delicia mulai dirintis
pada
tahuin 1910 dan terus berkembang dengan menerapkan Sistem
Menajemen
Mutu ISO 9001 : 2000.
Selain memproduksi Jenang Kudus, perusahaan juga terus melakukan
inovasi-inovasi terbaru dengan memproduksi Dodol Indonesia dengan
merk Citra Persada yang diolah dengan menggunakan teknologi Vacuum
dan Produk tomat rasa kurma (Torakur) dengan merk Ala Jazeera.
Untuk Memberikan jaminan mutu, perusahaan melakukan pengawasan
secara ketat oleh Laboratorium/QC (aspek fisika, kimia, mikrobiologi).
Pengawasan secara ketat diarahkan agar jenang Mubarok memiliki
karakteristik khas : tekstur elastis, flavor dan cita rasa yang sangat lezat.
Jenang Mubarok diolah secara higienis dengan mengacu pada Good
24
Manufacturing Practise (GMP) serta Hazard Analysis Critical Control
Point (HACCP).
Mubarokfood merupakan perusahaan terbesar dalam penguasaan pangsa
pasar jenang di Indonesia dengan area pemasaran hampir semua kota di
pulau Jawa, Pulau Bali, Pulau Batam, Pulau Sumatra, dan Pulau Sulawesi.
Selain itu perusahaan juga telah berhasil menembus pasar luar negeri,
diantaranya Malaysia, Brunei Darussalam, Thailand, Hongkong, Abu
Dhabi, Arab Saudi, Jepang, dan beberapa negara lain.
Lokasi Kantor Pusat Jl. Sunan Muria No. 33 Kudus 59313 Jawa Tengah Indonesia
Denah Lokasi
Gambar 2.2. Denah CV. Mubarokfood Cipta Delicia
2.1.2. Sejarah Produk
Sejarah berdirinya Jenang Kudus Mubarok dirintis oleh Ibu Hj.
Alawiyah yang kemudian dikenal sebagai Generasi Pertama dari
25
produsen jenang Kudus. Lokasi penjualan terletak di Pasar Kudus,
area yang sekarang dikenal sebagai tempat parkir para peziarah
makam Sunan Kudus di Masjid Menara“Al-Aqsho”.
Pada saat Ibu Hj. Alawiyah meninggal dunia usaha jenang dilanjutkan
oleh putranya yang bernama H. Achmad Shochib, dengan demikian H.
Achmad
Shochib
merupakan
Generasi
Kedua,
adapun
perusahaannya dikenal sebagai Perusahaan Jenang Sinar Tiga Tiga
(PJ. Tiga Tiga). Di tangan beliau perusahaan sudah mulai
berkembang dan diproduksi secara masal, disamping itu sudah
mulai diperkenalkannya merk Sinar Tiga Tiga sebagai identitas
produk. Disamping itu untuk mengantisipasi banyaknya pesaing
yang mulai bermunculan maka pada Tahun 1975 perusahaan
meluncurkan tiga merk baru, yaitu: Mubarok, Mabrur, dan Viva.
Merk-merk baru tersebut terbukti mampu menjadi trend setter di
industri jenang terbukti banyaknya pesaing yang meniru dari merkmerk
baru
tersebut,
utamanya
merk
Mubarok.
Pada tahun 1992, H. Achmad Shochib yang telah sepuh,
menyerahkan tampuk kepemimpinan sebagai Direktur Utama
kepada putranya H. Muhammad Hilmy, SE seorang lulusan
fakultas Ekonomi UII Yogyakarta dan juga alumni Pondok Modern
Gontor Ponorogo. H. Muhammad Hilmy, SE inilah yang kemudian
mendirikan perusahaan CV. Mubarokfood Cipta Delicia (MCD)
sebagai
pengembangan
dari
(PJ.
Tiga
Tiga).
Pada tanggal bulan Oktober 2010, CV. Mubarokfood Cipta
Delicia memperkenalkan produk baru berupa dodol dengan
berbagai varian rasa yang diberi merk Citra Persada. Citra Persada
mempunyai 6 varian rasa yaitu original, rumput laut, kismis,
Durian, Jahe susu dan chocolate with dodol.
26
- Visi
Menjadikan Jenang Kudus Produksi Mubarokfood sebagai
Produk Makanan Khas Indonesia berkelas dunia.
- Misi
* Memproduksi jenang kudus secara higienis, berkualitas baik
dan
memenuhi
standart
proses
produksi
nasional
dan
international.
* Mengembangkan SDM dan manajemen yang kreatif - inovatif,
amanah dan profesional
* Berupaya terus menerus mengembangkan jaringan pemasaran
dengan
mengedepankan
pelayanan
prima
dan
kepuasan
pelanggan.
- Tujuan
Mengembangkan Mubarokfood menjadi industri multi produk
terkemuka yang berwawasan lingkungan, bernilai ekonomis dan
sosial.
2.1.3. Karakteristik Kemasan
Dari awal produksi Jenang sampai dodol, perusahaan tersebut
terus mengembangkan kemasan dalam produknya dengan alasan
bahwa perlunya ada pilihan rasa, harga dan volume isi dalam
tiap-tiap kemasan.
2.1.4. Karakteristik Konsumen
Ragam cita rasa produk dodol dari Mubarokfood dengan merk
dagang Citra Persada ini menawarkan selera masing-masing
konsumen.
sebagai
bentuk
27
kepedulian
produsen
kepada
penikmat dodol.sehingga penikmat dodol bisa merasakan varian
rasa dodol yang ditawarkan.
Dalam hal penyajian dari masing-masing varian memiliki ciriciri tersendiri dalam bentuk penyajian visual untuk membedakan
dari satu varian ke varian lainnya adalah:
•
Original
Dengan spesifikasi rasa asli dodol isi 12pcs
•
Rumput laut
Dodol dengan rasa rumput laut dengan kemasan yang berisi
10pcs
•
Kismis
Dodol dengan rasa kismis dengan kemasan yang berisi 10pcs
•
Jahe dan Susu
Dodol dengan rasa Jahe dan Susu dengan kemasan yang
berisi 10pcs
•
Chocolate with Dodol
Perpaduan dodol dengan rasa coklat dengan kemasan yang
berisi 12pcs
•
Durian
Dodol dengan cita rasa buah durian dengan kemasan yang
berisi 12pcs
2.2. Data Pemasaran
2.2.1. Potensi Produk
Adapun data mengenai harga jual dari tiap-tiap kemasan pada produk Dodol
Citra Persada dapat diperlihatkan dari tabel berikut ini:
28
2.1. Tabel harga
Jenis dodol
isi
Harga
Original
12 pcs
Rp. 11.500
Rumput Laut
10 pcs
Rp. 10.300
Jahe dan Susu
10 pcs
Rp. 11.000
Kismis
10 pcs
Rp. 10.300
Durian
12 pcs
Rp. 11.800
Sumber : CV. Mubarokfood Cipta Delicia
2.2.2. Potensi Pasar
Posisi pemasaran perusahaan CV. Mubarokfood Cipta Delicia adalah
membidik masyarakat yang menyukai dodol. Para pencinta dodol ini
akan sangat selektif dalam memilih produk dodol. Perusahaan CV.
Mubarokfood Cipta Delicia
dodol unggulan
telah menyiapkan beberapa produk
seperti tadi di atas dalam rangka memberikan
wacana pilihan pada masyarakat pencinta dodol ini sebuah produk
yang bermutu dan memberikan kepuasan bagi penikmatnya.
Memperluas pangsa pasar masih sangat mungkin dilakukan,
mengingat pasar yang berada di luar pulau Jawa mempunyai daya
serap yang cukup besar untuk produk dodol ini. Dengan
mempertahankan mutu produk secara kontinyu, kemungkinan besar
produk yang dihasilkan oleh CV. Mubarokfood Cipta Delicia akan
dapat diterima di berbagai segmen pasar, termasuk pasar ekspor yang
biasanya mensyaratkan mutu produk tinggi.
Untuk jangka panjang, perusahaan dapat menunjuk outlet-outlet
sebagai distributor pada daerah-daerah yang mempunyai potensi pasar
besar. Hal ini dilakukan agar pihak perusahaan dapat memperoleh
informasi yang akurat mengenai perkembangan pasar di area tersebut.
Dengan cara itu, pula konsumen dapat dengan cepat mendapatkan
informasi mengenai produk-produk dodol baru
Mubarokfood Cipta Delicia.
29
buatan CV.
Gambar 2.3. kemasan dus dodol citra persada rasa original
(Foto M.H)
Gambar 2.4. kemasan dus dodol citra persada rasa rumput laut
(Foto M.H)
Gambar 2.5. kemasan dus dodol citra persada rasa jahe susu
(Foto M.H)
30
Gambar 2.6. kemasan dus dodol citra persada rasa kismis
(Foto M.H)
Gambar 2.7. kemasan dus dodol citra persada rasa Durian
(Foto M.H)
2.2.3. Informasi Pesaing
2.2.3.1. Nama produk Pesaing
“Dodol Picnic”
Jenis Produk Dodol
Nama Produsen : PT. Herlinah Cipta Pratama Garut, Jawa
Barat - Indonesia
31
Lokasi Produsen : Jl. Pasundan 102, Garut, Jawa Barat
2.2.3.2. Latar Belakang
Sejak lama, Garut terkenal sebagai penghasil makanan dodol yang
memiliki cita rasa yang khas, produk tersebut banyak digemari
masyarakat luas. Potensi inilah yang mendorong H. Iton Damiri pada
tahun 1949 merintis pembuatan usaha Dodol Garut. Pada waktu itu
perusahaan masih berskala rumah tangga dengan jumlah tenaga kerja
sebanyak 5 orang dan daerah pemasarannya terbatas sekitar kota
Garut saja dan merek yang dikerluarkan "HALIMAH". Pada tahun
1950 mengeluarkan merek baru "FATIMAH". Pada tahun 1954
pabrik yang semula di Jalan Gunung Payung No. 21 pindah ke Jalan
Ciledug No. 195. Pada tahun 1955 perusahaan terus melakukan
perbaikan, pengembangan produk dan kemasan yanglebih baik serta
perluasan pemasaran yang meliputi kota-kota besar di Pulau Jawa.
Perusahaan ini mengalami perkembangan yang sangat pesat,
sehingga pada tahun 1957, Bapak H. Iton Damiri mengajak adiknya
Bapak Aam Mawardi untuk bergabung. Pada tahun tersebut nama
perusahaan yang dipakai adalah "HERLINAH" yang diambil dari
salah satu nama keluarganya. Atas prakarsa Bapak Aam Mawardi
merek dagang Purnama dan Halimah diganti dengan merek PICNIC.
Merek dagang PICNIC selanjutnya didaftarkan ke Direktorat Patent
pada tanggal 14 Juli 1959 dengan nomor registrasi 67595. Kemasan
terbaru dodol terbuat dari kertas duplek dengan variasi kemasan
200gr, 5oogr dan 1000gr. Kemasan dus tersebut mempunyai dasar
warna putih dengan strip biru disertai gambar buah-buahan sebagai
background kemasan. Penggunaan gambar tersebut karena pada
masa itu buah-buahan biasa ditambahkan sebagai penambah cita rasa
dodol PICNIC.
32
Pada tahun 1969, pemasaran PICNIC mulai mencapai daerah-daerah
diluar Jawa. Kemajuan ini menyebabkan perusahaan lain berlombalomba mengikuti jejak PICNIC memproduksi dodol sehingga timbul
persaingan tidak sehat terlebih diantara para pengusaha terkait
tersebut
menggunakan
kemasan
yang
hampir
sama.
DODOL GARUT PICNIC adalah makanan Khas Garut Jawa Barat
Indonesia telah terkenal kelezatannya sehingga sangat cocok untuk
dinikmati, mempunyai cita rasa yang khas dan cocok sebagai oleholeh. Kekhasannya, kelezatan dan kualitasnya sangat disukai oleh
konsumen domestic maupun mancanegara sehingga DODOL
PICNIC GARUT merupakan produk tradisional potensial dan
mempunyai nilai jual tinggi.
Produk DODOL GARUT PICNICmerupakan makanan tradisional
yang terus dikembangkan dari waktu ke waktu melalui pengolahan
yang higienis, pengawasan yang ketat dan terbuat dari bahan-bahan
alami pilihan (tanpa bahan pengawet) sehingga tidak diragukan lagi
mutunya, dijamin keasliannya, lezat dan bergizi.
Pada tahun 1972 perusahaan didaftarkan ke PANITIA HIGIENIS
MAKANAN DEPARTEMEN KESEHATAN RI dengan NOMOR
REGISTRASI MD 2010250. Pada tahun berkenaan Bp. Aam
Mawardi meninggal dunia, sehingga adiknya yaitu Bp. H. Muksin
diperbantukan sebagai penanggungjawab pelaksana. Pada tahun
1973
perusahaan
melakukan
desain
ulang
kemasan
untuk
menghindari terjadinya pemalsuan akibat adanya persaingan tidak
sehat. Desain diganti berwarna merah bit dengan background
kemasan bergambar buah-buahan.
Pada tahun 1979 terjadinya kemajuan pesat pada perusahaan,
sehingga mendorong untuk mendirikan pabrik yang relative lebih
besar supaya dapat meningkatkan produksinya. Tahun 1979 pabrik
33
yang relative lebih besar itu didirikan dengan luas kira-kira 5000m2,
yang berlokasi di Jalan Pasundan No. 102. Tujuan pendirian pabrik
yang besar adalah untuk meningkatkan kapasitas produksi dan
meningkatkan kemajuan perusahaan. Pada tahun 1986, status
perusahaan perseorangan diubah menjadi perusahaan berbadan
hukum "Perseroan Terbatas" dengan nama perusahaan "PT.
HERLINAH CIPTA PRATAMA"
Sejak tahun 2000 terjadi regenerasi kepemimpinan diperusahaan
dimana H. Ato Hermanto dipercaya menjadi Direktur perusahaan.
Sejak saat itu perusahaan melakukan berbagai upaya perbaikan,
penyempurnaan
dan
pengembangan
dalam
berbagai
bidang
diperusahaan meliputi : manajemen, produksi, pengembangan
produk, pemasaran, administrasi, SDM dan diversifikasi produk
aneka Dodol Garut. HIngga saat ini perusahaan sudah mampu
menyerap tenaga kerja 230 orang dengan klasifikasi pendidikan dan
keahlian. Kapasitas produksi berkisar 4-6 ton per hari dengan
cakupan pemasaran meliputi seluruh wilayah kota besar di
Indonesia.
2.2.3.3. Data Produk
Gambar 2.8. Kemasan Dodol Picnic Special
34
2.3. Analisis Masalah
2.3.1. Masalah Umum
Dodol
Citra
Persada
adalah
dodol
yang
memiliki
segementasi menengah kebawah, disamping itu Dodol citra
persada tidak memiliki varian kemasan aneka rasa untuk
menarik pembeli, padahal Dodol Citra Persada ada rencana
untuk melebarkan pemasarannya didalam wilayah jawa
tengah dengan sudah dimulainya promosi secara luas.
Produk Dodol Picnic adalah sebagai contoh produk dodol
yang sudah lebih dulu ada namun Dodol Picnic pesaingnya
tersebut memiliki varian dalam kemasan maupun isi dari
kemasannya dari mulai kemasan berbentuk dus yang
eksklusif sampai pada kemasan sachet berbagai ukuran
sehingga masyarakat merasa mempunyai pilihan dalam
membeli produk dodol sesuai harga yang terjangkau.
2.3.2 Masalah Khusus
Dengan tidak adanya varian dalam kemasan, menjadikan
Dodol Citra Persada kurang begitu populer dikalangan
masyarakat, tidak seperti produk-produk pesaingnya sudah
melakukan pengembangan dalam hal kemasan guna
mendapatkan segmen pasar kalangan bawah maupun
menengah ke atas, kemasan produk dalam satu dus yang
berisi aneka rasa adalah sesuatu terobosan baru untuk dapat
meraih pangsa pasar seluruh lapisan masyarakat, sehingga
tak heran produk-produk pesaing diatas tadi mendapat
sambutan yang luar biasa di pasaran.
2.3.3. Pemecahan Masalah
Mengingat Dodol ini sangat digemari oleh masyarakat
seputar kawasan tersebut ataupun pembeli dari jauh yang
sengaja datang hanya untuk membeli sebungkus dodol,
karena dodol ini memiliki rasa khas tersendiri, namun
35
sebagian masyarakat masih berpendapat bahwa dodol merk
“Citra Persada” harganya relative mahal sehingga masyarakat
golongan bawah merasa terbebani dengan harga jual yang
dipatok oleh CV. Mubarokfood Cipta Delicia, jika melihat
animo masyarakat yang antusias terhadap dodol Citra Persada
memaksa pihak manajemen CV. Mubarokfood Cipta Delicia
merumuskan bagaimana harga produk dodol Citra Persada
terjangkau oleh seluruh masyarakat yang ingin menikmati
aneka rasa, dalam kaitan ini pihak manajemen berencana
meluncurkan produk dengan kemasan aneka rasa.
2.3.4. Kelemahan dan Kelebihan Produk
Berdasarkan hasil analisis lingkungan internal perusahaan
berupa kekuatan (strengths) dan kelemahan (weaknesses),
serta kondisi eksternal perusahaan yang meliputi peluang
(opportunities) dan ancaman (threats) yang berpengaruh
terhadap
Dodol
Citra
Persada
,
maka
selanjutnya
diidentifikasi faktor-faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan
ancamannya. Hasil analisis tersebut digunakan untuk
menetapkan
posisi
perusahaan
dan
digunakan
untuk
merumuskan alternatif strategi promosi usaha dengan
menggunakan metode SWOT.
a. Kelemahan Produk
1. Kualitas kemasan yang monoton
Hal ini berkaitan dengan lemahnya sumber daya manusia
dalam hal merumuskan konsep kemasan yang berimplikasi
pada pemasaran
2. Kurangnya variasi dalam kemasan
Belum adanya pengembangan kemasan dalam penyajian
maupun isi
3. Biaya produksi yang semakin tinggi
36
Biaya produksi yang tinggi disebabkan adanya lonjakan
harga diberbagi sektor. Berakibat pada biaya pengiriman
bahan baku yamg meningkat.
4. Pemasaran yang belum optimal
Kegiatan pemasaran Iebih banyak pada kegiatan penjualan
sedangkan komponen lain yang ada dalam bauran pemasaran
(marketing mix), 'yaitu penetapan harga belum dioptimalkan
untuk meraih pangsa pasar yang masih luas.
b. Kelebihan produk
1. Mutu Produk
Produk yang dihasilkan mempunyai mutu baik dan dapat
bersaing di pasaran. Hal ini dapat dirasakan , bahan baku
sudah memenuhi standar mutu yang ditetapkan oleh
produsen. Standar mutu meliputi kemasan, model dan bahan
baku yang digunakan. Hasil tersebut sangat erat kaitannya
dengan proses produksi yang dilakukan dan pemanfaatan
teknologi yang digunakan. Pihak manajemen perusahaan
mempunyai perhatian serius, komitmen yang kuat terhadap
mutu dan selalu berusaha mensosialisasikan kebijakan mutu
perusahaan CV. Mubarokfood Cipta Delicia kepada semua
karyawannya. Di samping itu, adanya pengawasan pada
setiap tahapan proses produksi memungkinkan produk
terkontrol dengan baik dan apabila terjadi penyimpangan
akan segera dilakukan koreksi dan perbaikan. Peralatan dan
teknologi yang dimiliki mendukung dihasilkannya produk
dengan mutu baik.
2. Varian rasa
Dodol Citra Persada mempunyai varia rasa yang banyak
seperti Original, Rumput Laut, Jahe dan Susu, Kismis,
Durian.
37
3. Jalur distribusi sederhana
Dengan belum terbentuknya program pemasaran yang luas,
sementara ini menggunakan tempat khusus penjualan secara
ritel supaya memudahkan target untuk memperoleh produk
dodol yang berkualitas yang tidak terdapat di tempat lain.
c. Opportunities
1. Banyak tempat wisata
Banyaknya tempat wisata di jawa tengah yang mempunyai
outlite penjualan oleh-oleh yang menjual dodol merk Citra
Persada.
2. Masih banyak penikmat dodol
Minat masyarakat akan dodol masih begitu banyak, baik dari
lingkungan sekitar ataupun luar daerah.
d. Threath
1. Persaingan yang begitu ketat, minimnya pendistribusian ke
pasar.
2. Semakin maraknya berbagai merk dodol yang ditawarkan
dalam berbagai bentuk kemasan.
2.3.5.
Tabel SWOT
Tabel 2.2. Analisis SWOT
STRENGTH
OPPORTUNITIES
1. Banyak tempat wisata
1. Mutu Produk
2. Rasa yang ditawarkan bervariatif.
2. Minat masyarakat terhadap dodol masih
3. Menggunakan
proses
teknologi besar.
modern dalam produksinya
WEAKNESS
TREATH
1. Kemasan monoton
1. Persaingan yang begitu ketat,
2. Kurangnya variasi kemasan
minimnya pendistribusian ke pasar.
3. pendistributoran yang belum optimal
2. Semakin maraknya berbagai merk
dodol yang ditawarkan dalam
berbagai bentuk kemasan.
38
2.3.6.
Matrix SWOT
Tabel 2.3. Matrix SWOT
“
Dodol Citra Persada
OPPORTUNITIES
1. Banyaknya tempat
wisata
2. Minat masyarakat
terhadap dodol masih
banyak.
TREATH
1. Persaingan yang begitu
ketat, minimnya
pendistribusian ke pasar.
2. kemasan pesaing yang
beragam dan variatif
STRENGTH
1. Mutu Produk
2. Rasa yang ditawarkan
bervariatif.
3. Menggunakan proses
teknologi modern dalam
produksinya.
S-O Strategi
S-T strategi
1. Pencitraan dalam
1. Mengadakan even dalam
karakter kemasan produk
perkenalan kemasan baru
dodol Citra Persada
sebagai strategi untuk
2. Meningkatkan
bersaing dengan
pemasaran dodol Citra
kompetitor lain.
Persada dalam kemasan
2. Memberikan kualitas
baru
produk yang baik dan
memberikan inotivasi
kepada produk untuk
menarik konsumen.
WEAKNESS
1. kemasan monoton
2. kurangnya variasi
kemasan
3. jalur distribusi yang
kurang optimal
W-O Strategi
1. Meningkatkan lagi
kualitas dan menambah
varian kemasan dan rasa
yang lebih bervariatif
untuk menarik minat
masyarakat
2. Menyebar luaskan
informasi mengenai
pengembangan kemasan
39
W-T Strategi
1. Mengadakan even dalam
perkenalan kemasan baru
produk Dodol Citra
Persada
2.3.7. Kesimpulan SWOT
Berdasarkan matrix SWOT diatas maka diambil strategi:
1. Meningkatkan lagi kualitas dan menambah varian kemasan dan rasa yang
lebih bervariatif untuk menarik minat masyarakat.
2. Mengadakan even dalam perkenalan kemasan baru produk Dodol Citra
Persada.
40
BAB III
KONSEP PERANCANGAN
3.1. Tujuan Perancangan
Tujuan perancangan kemasan baru dodol Citra Persada aneka rasa
dalam rangka mendapatkan perhatian dan respon / awareness
konsumen hingga tertarik untuk membeli sehingga pangsa pasar
semakin meluas.
Tujuan utama Perancangan kemasan yang dilakukan oleh managemen
CV. Mubarokfood Cipta Delicia adalah::
1.
Membantu dalam meningkatkan pemasaran produk untuk semua
lapisan masyarakat.
2.
Meningkatkan citra produk di masyarakat,
3.
Meningkatkan pengembangan kemasan dalam meraih pangsa
pasar yang lebih luas.
3.2. Strategi Perancangan
Rivalitas di perusahaan pembuat dodol semakin ketat sehingga CV.
Mubarokfood Cipta Delicia menerapkan strategi pembuatan kemasan
baru untuk dodol Citra Persada dengan aneka rasa dalam satu kemasan.
Strategi kemasan didesain untuk mempengaruhi konsumen baik untuk
jangka pendek maupun jangka panjang. Untuk jangka pendek, strategi
kemasan baru didesain untuk mempengaruhi konsumen agar mau
mencoba produk; untuk jangka panjang, strategi kemasan didesain
untuk mengembangkan loyalitas merek dan mendapatkan pangsa pasar
yang besar.
Secara spesifik, strategi dodol Citra Persada dalam persaingan meraih
pangsa pasar mencakup sejumlah pendekatan yang mungkin, antara
lain:
1. Menjadikan
citra perusahaan CV. Mubarokfood Cipta Delicia
sebagai pondasi sehingga memberikan pertahanan terbaik untuk
41
Dodol aneka rasa Citra Persada guna menghadapi rangkaian
kekuatan persaingan yang ada.
2. Membuat beberapa kemasan aneka rasa sehingga konsumen dapat
memilih kemasan yang cocok dan berimbas pada perluasan pangsa
pasar
3.3. Kriteria Perancangan
Kemasan memiliki pengaruh langsung yang signifikan terhadap
keputusan pembelian untuk itu CV. Mubarokfood Cipta Delicia dalam
pembuatan kemasan dodol aneka rasa Citra Persada memuat unsurunsur :
1. Melindungi dan mengawetkan produk, seperti melindungi dari
sinar ultraviolet, panas, kelembaban udara, oksigen, benturan,
kontaminasi dari kotoran dan mikroba yang dapat merusak dan
menurunkan mutu produk.
2. Sebagai identitas produk, dalam hal ini kemasan dapat digunakan
sebagai alat komunikasi dan informasi kepada konsumen
melalui label yang terdapat pada kemasan.
3. Meningkatkan efisiensi, seperti: memudahkan penghitungan,
memudahkan pengiriman dan penyimpanan.
3.4. Rencana Aplikasi Kemasan
Rencana pembuatan kemasan
dodol aneka rasa Citra Persada
berdasarkan segmentasi pasarnya terbagi menjadi dua:
1. Kemasan aneka rasa Eksklusif
Dimensi ukuran eksklusif 18,5cm x 16cm x 8,5cm yang berbahan
kertas ivory dan berbentuk kotak serta ada handle buat dibawa.
2. Kemasan aneka rasa Ekonomis
kemasan ini dirancang kusus untuk segmentasi menengah kebawah
dimana dimensi 17,5cm x 8cm x 3cm berupa box persegi panjang
dan berbahan ivory menjadi pilihan.
42
Table 3.1. Rincian Kemasan dan harga
Jenis
Bahan
Ukuran
Eksklusif
Kertas Ivory, ada Handle
18,5cm x 16cm x 8,5cm Rp. 50.000
Ekonomis
Kertas Ivory
17,5cm x 8cm x 3cm
43
Harga
Rp. 12.000
BAB IV
VISUALISASI
4.1. Proses Desain
4.1.1. Studi Visual
a. Data Visual
Kemasan secara tidak langsung dapat mempengaruhi daya tarik
untuk melakukan tindakan (pembelian), maka dari itu, desain kemasan
harus di desain tidak hanya memenuhi fungsi melindungi produk tetapi
memenuhi fungsi lain diantaranya : fungsi
pengelompokkan,
penempatan, penyimpanan, fungsi keamanan, fungsi Informasi, fungsi
kemudahan fisik, dan fungsi marketing. Keseluruhan fungsi melebur
menjadi satu melahirkan kemasan yang ideal. seperti desain gambar
dibawah:
Gambar 4.1. Kemasan Eksklusif (Sumber Google)
44
Gambbar 4.2. Kem
masan Ekon
nomis (Sum
mber Googlee)
Dataa visual yanng bebentukk logo ini berfungsi
b
seebagai penggikat pada setiap
s
kem
masan dodol aneka rasa Citra Persaada
Gambar 4.33. Logo Meerk Dodol Citra
C
Persadaa
Gambar 4.44. Logo Meerk Dodol Citra
C
Persadaa
d Cipta Dellicia
Gaambar 4.5. Logo
L
CV. Mubarokfoo
M
45
b. Font
Pemilihan font pada kemasan dodol aneka rasa Citra Persada
menggunakan font yang mudah dibaca seperti font berikut:
1. Harlow Solid Italic
2. Arial Black
3. Harvest
c. Warna
Pada desain kemasan dodol aneka rasa Citra Persada menggunakan full
colour yang didominasi warna-warna brown dan warm hal ini sebagai
46
penggambaran akan warna dodol dan aneka rasa yang dibuat oleh CV.
Mubarookfood Cipta Delicia.
4.1.2. Pengembangan Ide Bentuk Kemasan
Ide pengembangan visual ini berawal dari wujud fisiknya dodol, dodol
merupakan produk yang mudah meleleh jika terkena panas, untuk itu
diperlukan kemasan plastik untuk melindungi produk dari cahaya,
perubahan cuaca (kelembapan) dan semut. Plastik
tidak cukup
aman melindungi produk saat proses distribusi, untuk itu diperlukan
kemasan luar untuk membungkus produk yang dibedakan menjadi 3
kategori diantaranya :
a. Primary Packaging (kemasan yang bersentuhan langsung dengan
produk)
Primary packaging yang digunakan untuk mengemas produk dodol
Citra Persada, menggunakan teknik karton lipat, berbentuk persegi
panjang mengikuti wujud fisik dari produk dodol. Bentuk seperti ini
sangat efektif melindungi dodol
dari pengaruh luar yang dapat
merusak isinya.
Gambar 4.6. Bentuk lipatan Primary
b. Secondary Packaging (Kemasan yang mewadahi primary packaging
sekaligus)
Kemasan luar yang membungkus produk, dibuat menggunakan
karton dengan ukuran lebih besar untuk memuat primary packaging
47
sehingga tidak hanya dodol satu rasa saja namun bisa memuat
beraneka rasa seperti tujuan dari CV. Mubarokfood Cipta Delicia.
Gambar 4.7. Bentuk lipatan Secondary
c. Tertiary Packaging (kemasan yang melindungi produk saat
pengiriman)
Tertiary Packaging pada perancangan ini tidak dibuat karena dari
pihak CV. Mubarokfood Cipta Delicia sendiri sudah ada.
pada tahapan konsep Layout sendiri mengadopsi Landmark kota
Kudus berupa Masjid dan Menara kudus yang menjadi symbol bahwa
dodol Citra Persada merupakan produk olahan kota kudus. penulis
tetap akan menggunakan Logo dari CV. Mubarokfood Cipta Delicia
dengan merk dagang Dodol Citra Persada yang telah menjadi
branding.
48
4.1.3. Skets Kasar
Gambar 4.8 sketsa layout Primary Box
Gambar 4.9. Sketsa Layout Secondary Box
49
4.1.4. Pembuatan Final Artwork/Final Desain
Gambar 4.10. Kemasan Primary
Gambar 4.11. Kemasan Primary
50
Gambar 4.12. Kemasan Secondary
51
BAB V
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana merancang
kemasan dodol Citra Persada aneka rasa sebagai upaya meningkatkan
brand awareness, dari rumusan masalah perancangan yang diajukan,
analisis data yang telah dilakukan dan pembahasan yang telah
dikemukakan pada bab sebelumnya, ditarik beberapa kesimpulan
sementara sebelum pengujian dilakukan. Adapun kesimpulan sementara
yang dirumuskan adalah sebagai berikut :
1. Langkah awal merancang kemasan
aneka rasa
kemasan dodol Citra Persada
yaitu menganalisa segmentasi, targeting, keterbatasan,
peluang dan tantangan yang dihadapi
2. Konsep perancangan dirumuskan dari hasil analisa survei penelitian
baik pendekatan wawancara, studi literatur. Dari survei ini diperoleh
gagasan perancangan kemasan muncul
sebagai konsep
rumusan
desain.
3. Gagasan perancangan kemasan dodol Citra Persada aneka rasa adalah
meningkatkan brand awareness. Tema rumusan desain ekslusif dan
ekonomis ditampilkan dalam proses perancangan kemasan ini, dan
diimplementasikan dalam bentuk konsep kreatif, strategi komunikasi
dan strategi material. Implementasi perancangan mengacu pada peran
brand awareness, dimana hasil perancangan diharapkan mampu
menimbulkan asosiasi positif untuk produknya, menimbulkan rasa
suka terhadap produk dan layanan yang ditawarkan dari dodol Citra
Persada, substansi atau komitmen dari produsen maupun konsumen
dan pertimbangan merek dimana dodol ini diharapkan menjadi merek
dengan top of mind yang tinggi.
52
3.2 Saran
Dari kesimpulan setelah melakukan pengujian maka bagi produk
dodol Citra Persada adalah sebagai berikut :
1. Program perancangan kemasan dodol Citra Persada aneka rasa yaitu
segmentasi, targeting, keterbatasan, peluang selalu dianalisa dan di
perbaiki.
2. Demi meningkatkan pemasaran, maka progam perancangan kemasan
harus terus ditingkatkan serta menciptakan daya tarik pasar. Kritik dari
pembeli sangat membantu, sehingga kritik dan saran perlu didengar
sebagai bahan pertimbangan produsen.
53
DAFTAR PUSTAKA
Bucholz dan Wordermann , 2001 Brand and Image Erlangga, Jakarta.
Durioanto, Sugiarto, dan Sitinjak 2001, Peranan Merk, Balai Pustaka, Jakarta.
Frank, Jefkin 2001, Periklanan Erlangga, Jakarta.
Fandy, 2000, Pemasaran Jasa, Bayu Media Publishing, Yogyakarta.
Fandy., 2008. Strategi Pemasaran. Penerbit Andi, Yogyakarta.
Handoko, T. Hani. 2003. Manajemen. BPFE, Yogyakart
Hasan, Alwi. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Balai Pustaka, Jakarta.
Kasali, Rhenald. 1992. Manajemen Periklanan Konsep dan aplikasinya Di
Indonesia. Pustaka Utama Grafiti. Jakarta.
Kotler,Philip.2002.Manajemen Pemasaran. Erlangga, Jakarta.
Kotler dan Keller. 2009. Citra dan Merk. Balai Pustaka, Jakarta
Lexy J. Moleong. 1990. Metodologi Penelitian Kualitatif. Remadja Karya.
Bandung
Mowen 1995. Prilaku Konsumrn Erlangga, Jakarta.
Nyoman Kutha Ratna. 2010. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian. Pustaka
Pelajar. Yogyakarta.
Pamudji Suptandar, 1999. Teori Dasar Desain Komunikasi Visual. Djambatan,
Jakarta.
Riyanto, Agus 2001 Dasar-dasar Desain Komunikasi Visual Erlangga, Jakarta.
54
Sachari, Agus 2004.Pengantar Metodologi Penelitian Budaya Rupa. Erlangga,
Jakarta.
Schiffman 2007. Prilaku konsumen Erlangga, Jakarta
Sihombing, Danton 2001 Tifografhy Erlangga, Jakarta.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta: Bandung
Sanyoto,E Sadjiman, 1997 Dasar-Dasar Tata rupa dan desain ( Nirmana) Penerbit
Andi, Yogyakarta
Soehadi. 2005. Definisi dan Pengertian Merk Penerbit Andi, Yogyakarta
Tinarbuko, Sumbo 2008 Semiotika komunikasi Visual Penerbit Andi, Yogyakarta
T. Hani Handoko. 2003. Manajemen. BPFE, Yogyakart
Zain, 2001 Teori Warna Erlangga, Jakarta.
55
LAMPIRAN
56
Download