BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi ini, dunia bisnis yang bergerak di bidang jasa pialang efek menunjukkan kondisi persaingan yang semakin ketat karena banyaknya pemain bisnis baru yang muncul dalam pasar. Mereka berlomba-lomba untuk merebut hati konsumen. Kondisi persaingan antara perusahaan yang satu dengan perusahaan lain pun sangat ketat. Para pelaku usaha saling bersaing untuk memberikan fee (tarif) bersaing, service (pelayanan) dan juga solusi yang terbaik dengan profesionalisme yang mereka miliki kepada para klien. Hal ini tentu saja berimbas pada adanya tuntutan terhadap sumber daya manusia yang memiliki kompetensi, profesionalisme yang tinggi dan yang terpenting adalah kinerja dari karyawan itu sendiri yang pada akhirnya menjadi kunci bagi perkembangan suatu perusahaan. Kesuksesan perusahaan seperti peningkatan jumlah customer, peningkatan pendapatan dan ekspansi usaha tidak hanya dapat dicapai dengan menerapkan strategi bisnis yang tepat guna tapi juga harus didukung sumber daya manusia yang dimiliki oleh perusahaan. Jadi peran sumber daya manusia disini sangat vital dimana kinerja karyawan akan berdampak langsung pada kinerja perusahaan. Ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan seperti gaji, lingkungan kerjanya, motivasi, kepuasan kerja, komunikasi, budaya organisasi dan masih banyak lagi. Menurut Robert L. Mathis kinerja karyawan dipengaruhi oleh 3 faktor yaitu : “kemampuan individual untuk melakukan pekerjaan tersebut, tingkat usaha yang dicurahkan, dan dukungan organisasi”. Berdasarkan hasil studi pustaka awal dari 1 berbagai sumber, ada dua faktor yang tidak umum dapat mempengaruhi kinerja seorang karyawan, yaitu budaya organisasi dan komunikasi organisasi. Budaya sebuah organisasi menunjukkan sebuah proses yang berkelanjutan dan bersifat evolusi, dan digerakkan tekanan dari luar, potensi dari dalam, respons kepada hal-hal yang bersifat kritis dan faktor-faktor peluang. Peranan yang penting seorang pimpinan perusahaan dalam membangun budaya yang wajib disadari adalah yang menggerakkan dan memberikan wawasan yang jelas, visi yang dibagi dan dijalankan bersama oleh seluruh stakeholder. Jika hal ini berjalan baik akan menciptakan persepsi yang baik dari seluruh karyawan. Dengan terciptanya suatu persepsi yang baik dari seluruh karyawan bukan tidak mungkin akan menciptakan suasana kerja yang kondusif, yang pada akhirnya dapat meningkatkan semangat kerja. Pentingnya komunikasi bagi manusia tidaklah dapat dipungkiri begitu juga halnya bagi suatu organisasi. Dengan adanya komunikasi yang baik, suatu organisasi dapat berjalan lancar dan berhasil. Tetapi sebaliknya, kurangnya atau tidak adanya komunikasi dapat menghambat kinerja organisasi. Menurut William J. Seller (2005, p.4) ”komunikasi adalah proses di mana simbol verbal dan non verbal dikirimkan, diterima, dan diberi arti”. Pada penelitian ini, penulis akan meneliti budaya organisasi dan komunikasi organisasi pada sebuah perusahaan pialang efek. Mengingat bahwa tingkat persaingan yang begitu ketat antar perusahaan ini sangat menuntut adanya sumber daya manusia yang mumpuni. Segala aktivitas dalam bisnis ini seperti konsultasi investasi, perdagangan efek, dan juga pelayanan terhadap klien dan lainnya ini memerlukan karyawan yang berkinerja tinggi. Perlu dilihat bagaimana kondisi budaya organisasi yang menjadi norma perusahaan dan kondisi komunikasi organisasi yang terjadi dalam perusahaan. Suasana kerja yang kondusif dan komunikasi efektif yang terjadi antara atasan dan bawahan maupun sesama karyawan sangat dibutuhkan oleh setiap karyawan 2 .karena pada dasarnya karyawan sebagai sumber daya manusia memerlukan sesuatu yang dapat memacu keinginan mereka untuk dapat bekerja dengan giat sehingga dapat dicapai hasil kerja yang diinginkan organisasi. Yang akhirnya diharapkan dapat memacu peningkatan kinerja karyawan itu sendiri. Penelitian ini diadakan di PT. Equity Securities Indonesia yang bergerak dalam bidang usaha pialang perdagangan efek yang berlokasi di Sudirman, Jakarta. Untuk lingkungan bisnis, perusahaan ini memiliki banyak pesaing dan kondisi persaingan sangat ketat. Tapi disatu sisi perusahaan ini sedikit memiliki ancaman pendatang baru karena banyaknya hambatan bagi pemain baru untuk memasuki bisnis ini. Sedangkan untuk kondisi pasar sendiri, dapat diketahui bahwa tidak ada daya tawar dari pemasok. Konsumen dalam bisnis pialang efek memiliki daya tawar yang tinggi, karena konsumen memiliki banyak alternatif untuk memilih perusahaan pialang efek. Perusahaan ini memiliki total 37 karyawan. Dari latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk membuat penelitian mengenai “Analisis Pengaruh Budaya organisasi dan Komunikasi Organisasi terhadap kinerja karyawan pada PT. Equity Securities Indonesia”. 1.2 Identifikasi Masalah Dalam melakukan penelitian ini, maka penulis akan bertumpu pada rumusan masalah sebagai berikut. Berapa besar pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja karyawan PT. Equity Securities Indonesia ? Berapa besar pengaruh komunikasi organisasi terhadap kinerja karyawan PT. Equity Securities Indonesia ? Berapa besar pengaruh budaya organisasi dan komunikasi organisasi terhadap kinerja karyawan PT. Equity Securities Indonesia ? 3 1.3 Tujuan Penelitian Untuk mengetahui besarnya pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja karyawan PT. Equity Securities Indonesia (T-1) Untuk mengetahui besarnya pengaruh komunikasi organisasi terhadap kinerja karyawan PT. Equity Securities Indonesia (T-2) Untuk mengetahui besarnya pengaruh budaya organisasi dan komunikasi organisasi terhadap kinerja karyawan (T-3) 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut Bagi pembaca: dapat menambah pengetahuan mengenai budaya organisasi dan komunikasi organisasi dan pengaruhnya terhadap kinerja karyawan serta sebagai bahan acuan untuk penelitian berikutnya Bagi perusahaan : mengevaluasi kondisi budaya organisasi dan komunikasi organisasi sehingga dapat memetik suatu solusi untuk meningkatkan kinerja karyawan Bagi penulis : Mengimplementasikan teori dengan memiliki data aktual yang dapat dipergunakan dalam penelitian serta pengetahuan bagaimana teori tersebut berpengaruh terhadap lingkungan nyata dalam kerja 4