MENTERI KEUANGAN AKAN RELOKASI ANGGARAN BANTUAN SOSIAL YANG TIDAK JELAS suaramerdeka.com Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro menyatakan akan fokus meningkatkan efisiensi anggaran belanja, salah satunya dengan merealokasikan anggaran bantuan sosial (bansos) kementerian yang tidak jelas. "Saya akan fokus ke belanja sosial, yang selama ini mungkin kurang terarah akan kita realokasi untuk benar-benar bansos yang programnya jelas dan penerimanya terukur," ujar Bambang saat acara Kompas 100 CEO Forum di Jakarta. Bambang Brodjonegoro menegaskan, tidak akan ada lagi anggaran bansos dari kementerian yang sifatnya amal (charity) dan dapat dikategorikan sebagai belanja yang tidak produktif. "Kita tidak boleh memberikan social assistance (bantuan sosial) yang sifatnya charity, harus jelas. Kalau memberikan cash transfer (transfer tunai) itu harus kondisional," kata Bambang Brodjonegoro. Bambang Brodjonegoro mencontohkan Brazil yang belakangan pertumbuhan ekonominya melambat, namun ketika negara tersebut ekonominya tumbuh lumayan tinggi, berhasil menurunkan Rasio Gini (Rasio untuk mengukur kesenjangan) dari 0,4 menjadi 0,3. "Brazil berhasil lakukan itu karena Brazil lakukan conditional cash transfer dalam skala masif. Jadi cash transfer tetap penting, tapi harus conditional. Kalau ada cash transfer tanpa conditional, itu akan konsumtif dan tidak lagi produktif," ujar Bambang Brodjonegoro. Bambang Brodjonegoro menambahkan, efisiensi dalam penggunaan anggaran belanja dengan mengalokasikan belanja yang sifatnya konsumtif menjadi produktif, dapat membantu menciptakan ruang fiskal untuk membiayai program-program unggulan yang diusung pemerintahan baru. "Jadi, efisienesi belanja menciptakan ruang yang lebih besar untuk mewujudkan program-program yang diusung presiden," kata Bambang Brodjonegoro. Seksi Informasi Hukum – Ditama Binbangkum Sumber berita: 1. Antaranews.com, Jumat, tanggal 7 November 2014. 2. Indonesiaheadline.com, Jumat, tanggal 7 November 2014. Catatan: Bansos adalah semua pengeluaran negara dalam bentuk transfer uang/barang yang diberikan kepada masyarakat melalui kementerian negara/lembaga dan/atau pemerintah daerah guna melindungi masyarakat dari kemungkinan terjadinya berbagai risiko sosial. Bansos dapat berupa uang ataupun barang. Belanja bansos adalah pengeluaran berupa transfer uang, barang, atau jasa yang diberikan pemerintah pusat/daerah kepada masyarakat guna melindungi masyarakat dari kemungkinan terjadinya resiko sosial, meningkatkan kemampuan ekonomi, dan/atau kesejahteraan masyarakat. Bansos yang diberikan dapat berupa: uang, barang dan atau jasa. Adapun tujuan dari pemberian bansos adalah: 1. Rehabilitasi Sosial: ditujukan untuk memenuhi dan mengembangkan kemampuan sesorang yang mengalami disfungsi sosial agar dapat melaksanakan fungsi sosialnya secara wajar. 2. Perlindungan Sosial : ditujukan utk mencegah dan menangani resiko dari guncangan dan kerentanan sosial seseorang, keluarga, masyarakat agar kelangsungan hidupnya dapat dipenuhi sesuai dengan kebutuhan dasar minimal. 3. Pemberdayaan Sosial: ditujukan untuk menjadikan seseorang atau masyarakat yang mengalami masalah sosial mempunyai daya sehingga mampu memenuhi kebutuhan dasarnya. 4. Jaminan Sosial: merupakan skema yang melembaga untuk menjamin penerima bantuan agar dapat memenuhi kebutuhan dasar hidupnya yang layak. 5. Penangulangan Kemiskinan: merupakan kebijakan program dan kegiatan yang dilakukan terhadap orang, keluarga, masyarakat yang tidak mempunyai atau mempunyai sumber mata pencaharian dan tidak dapat memenuhi kebutuhan yang layak bagi kemanusiaan. 6. Penanggulangan Bencana: merupakan serangkaian upaya yang ditujukan untuk rehabilitasi. Mekanisme mengenai pemberian bansos yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 81 Tahun 2012 tentang Belanja Bantuan Sosial pada Kementerian Negara/Lembaga, sedangkan mekanisme mengenai pemberian bantuan sosial yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah sebagaimana diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 2012. Seksi Informasi Hukum – Ditama Binbangkum Program-Program Bansos Melalui Kementerian Negara/Lembaga Pemanfaatan alokasi Bantuan Sosial dalam APBN tahun 2014 sebesar Rp91,8 triliun tersebut diarahkan untuk mendukung tercapainya sasaran pembangunan nasional, antara lain melalui: 1. Program Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa sebesar Rp9,0 triliun (a.l. untuk pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan) di Kementerian Dalam Negeri. 2. Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian sebesar Rp1,3 triliun (a.l. untuk Perluasan Areal dan Pengelolaan Lahan Pertanian) di Kementerian Pertanian. 3. Program Pendidikan Dasar sebesar Rp11,3 triliun (a.l. untuk Bantuan Siswa Miskin (BSM) siswa Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Tunjangan Profesi Guru (TPG) guru swasta) di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 4. Kegiatan Pembinaan, Pengembangan Pembiayaan dan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan sebesar Rp19,9 triliun (terutama untuk penyelenggaraan Penerimaan Bantuan Iuran (PBI) Jaminan Kesehatan) di Kementerian Kesehatan. 5. Program Pendidikan Islam sebesar Rp11,9 triliun (a.l. untuk Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan BSM siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs), Madrasah Aliyah (MA) serta TPG guru swasta) di Kementerian Agama. 6. Kegiatan Jaminan Kesejahteraan Sosial (Bantuan Tunai Bersyarat/Program Keluarga Harapan) bagi Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) sebesar Rp4,5 triliun di Kementerian Sosial. 7. Program Pembinaan dan Pengembangan Infrastruktur Permukiman sebesar Rp3,7 triliun (a.l. untuk pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan) di Kementerian Pekerjaan Umum. 8. Kegiatan Tanggap Darurat Penanganan Bencana Alam sebesar Rp3,0 triliun untuk penanganan kejadian bencana alam selama tahun 2014 melalui Bagian Anggaran Bendahara Umum Negara (BA BUN). (www.anggaran.depkeu.go.id))/dja/edef-konten-view.asp?id=977 Seksi Informasi Hukum – Ditama Binbangkum