BCAJune06-page 1-9_Indonesia

advertisement
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
PERIODE ENAM BULAN BERAKHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005
ISI
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN ------------------------------------------------------------------------
Hal.
1
NERACA KONSOLIDASI
30 JUNI 2006 DAN 2005 -------------------------------------------------------------------------------------
2 -3
LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI
PERIODE ENAM BULAN BERAKHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005----------------------------------
4 -5
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI
PERIODE ENAM BULAN BERAKHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005----------------------------------
6 -7
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI
PERIODE ENAM BULAN BERAKHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005----------------------------------
8 -9
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
PERIODE ENAM BULAN BERAKHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005----------------------------------
PT Bank Central Asia Tbk
10 - 89
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
NERACA KONSOLIDASI
30 JUNI 2006 DAN 2005
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
AKTIVA
Catatan
2006
2005
Kas
2a,4
3.864.233)
2.700.272
Giro pada Bank Indonesia
2a,5
17.238.218)
10.301.654
Giro pada bank-bank lain, pihak ketiga
Penyisihan penghapusan aktiva produktif
2a,6
2q,6
198.421)
(2.081)
261.850
(2.467)
Penempatan pada bank-bank lain, pihak ketiga
Penyisihan penghapusan aktiva produktif
2k,7
2q,7
12.104.726)
(67.558)
6.613.983
(60.414)
Surat-surat berharga
Penyisihan penghapusan aktiva produktif
2l,8,36
2q,8
16.763.259)
(94.835)
24.286.605
(111.644)
Obligasi pemerintah
2l,9,36
48.542.390)
52.596.979
Surat-surat berharga yang dibeli dengan
janji dijual kembali
2m,10
-)
3.510.183
Tagihan derivatif
Penyisihan penghapusan aktiva produktif
Kredit yang diberikan
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
Pihak ketiga
Penyisihan penghapusan aktiva produktif
2h
2q
2n,2o,11
2c,3
2q,11
39.082)
(391)
42.100
(421)
516.822)
52.353.997)
(1.509.347)
299.567
43.410.570
(1.198.646)
Investasi dalam sewa guna usaha, pihak ketiga
Penyisihan penghapusan aktiva produktif
2i
2q
47.851)
(2.300)
65.616
(1.544)
Piutang pembiayaan konsumen, pihak ketiga
Penyisihan penghapusan aktiva produktif
2j
2q
753.813)
(26.618)
562.916)
(27.117)
Tagihan akseptasi, pihak ketiga
Penyisihan penghapusan aktiva produktif
2p,12
2q,12
2.202.573)
(23.989)
1.319.085
(14.371)
Penyertaan
Penyisihan penghapusan aktiva produktif
2r
2q
5.791)
(5.308)
5.791
(3.685)
Aktiva tetap, harga perolehan/revaluasi
Akumulasi penyusutan
2s
2s
3.751.594)
(1.791.353)
3.495.268
(1.532.676)
Aktiva pajak tangguhan, bersih
Aktiva lain-lain
Penyisihan penghapusan aktiva
2t,15
2q
JUMLAH AKTIVA
352.918)
2.491.483)
(50.000)
157.653.391)
272.724
1.990.311
(50.000)
148.732.489
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan
keuangan konsolidasi.
2
PT Bank Central Asia Tbk
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
NERACA KONSOLIDASI (Lanjutan)
30 JUNI 2006 DAN 2005
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
KEWAJ IBAN DAN EKUITAS
Catatan
2006
2005
KEWAJIBAN
Kewajiban segera
Simpanan dari nasabah
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
Pihak ketiga
Simpanan dari bank-bank lain, pihak ketiga
Kewajiban derivatif
Kewajiban akseptasi
Surat-surat berharga yang diterbitkan
Hutang pajak
Beban masih harus dibayar
Pinjaman yang diterima
Kewajiban lain-lain
Taksiran kerugian atas transaksi rekening
administratif
1.371.774)
1.089.172
37.338)
134.817.157)
392.793)
37.598)
1.767.384)
239.835)
637.573)
123.309)
546.391)
983.048)
26.019
128.286.489
231.137
51.754
1.300.443
471.628
199.610
115.210
515.534
767.947
32.390)
140.986.590)
23.507
133.078.450
1.423)
1.132
1.540.859)
3.895.354)
1.538.056)
3.878.288
(51.401)
203.446)
221.640
(14.953)
1.059.907)
388)
1.516
1.059.907
10.654
30
349.609)
313.635
2x
9.682.169)
16.665.378)
8.629.211
15.652.907
157.653.391)
148.732.489
13
2c,3
13
2h
2p,14
15
16
2q,17
JUMLAH KEWAJIBAN
HAK MINORITAS
EKUITAS
Modal saham dengan nilai nominal Rp 125 per saham:
Modal dasar: 44.000.000.000 saham
Modal ditempatkan dan disetor: 12.326.869.000
saham pada tanggal 30 Juni 2006 dan
12.304.449.000 saham pada tanggal 30 Juni 2005
Tambahan modal disetor
Modal saham diperoleh kembali (treasury stock):
13.625.000 saham, harga perolehan
Selisih kurs atas penjabaran laporan keuangan
(Rugi) laba belum direalisasi atas surat-surat berharga
dan obligasi pemerintah yang tersedia untuk dijual
Selisih penilaian kembali aktiva tetap
Opsi saham
Saldo laba
Telah ditentukan penggunaannya
Belum ditentukan penggunaannya (setelah eliminasi
saldo rugi sebesar Rp 25.853.162 juta melalui
kuasi reorganisasi pada tanggal 31)Oktober 2000)
1a,1c,18
19
1c,2z,18
2e
2l,8,9
2s,20
2w,21
JUMLAH EKUITAS
JUMLAH KEWAJIBAN DAN
EKUITAS
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan
keuangan konsolidasi.
3
PT Bank Central Asia Tbk
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI
PERIODE ENAM BULAN BERAKHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
Catatan
2006
2005
PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL:
Pendapatan bunga:
Bunga
Provisi dan komisi
2c,2f,3,24
2g
Beban bunga:
Bunga
Provisi dan komisi
8.259.168)
217.049)
5.995.863
170.414
8.476.217)
6.166.277
(3.798.888)
(198)
(2.509.831)
(396)
(3.799.086)
(2.510.227)
4.677.131)
3.656.050
26
2d
790.587)
87.751)
718.400
84.002
2l
2l
4.507)
520 )
166.154)
25.661
189.160
1.049.519)
1.017.223
2c,2f,3,25
Pendapatan bunga bersih
Pendapatan operasional lainnya:
Provisi dan komisi lainnya
Laba selisih kurs, bersih
Laba belum direalisasi akibat kenaikan nilai
wajar surat-surat berharga yang
diperdagangkan
Laba atas penjualan surat-surat berharga
Lain-lain
Jumlah pendapatan operasional lainnya
Beban penyisihan penghapusan aktiva produktif
(Beban) pemulihan taksiran kerugian atas transaksi
rekening administratif
Beban operasional lainnya:
Beban karyawan
Beban umum dan administrasi
Rugi belum direalisasi akibat penurunan nilai
wajar surat-surat berharga yang
diperdagangkan
Lain-lain
2q
(260.031)
(176.973)
(8.949)
2.820)
27
28
(1.403.874)
(1.095.355)
(1.171.386)
(827.436)
2l
-)
(64.637)
(34.457)
(73.626)
(2.563.866)
(2.106.905)
2.893.804)
2.392.215
2q,17
Jumlah beban operasional lainnya
LABA OPERASIONAL BERSIH
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan
keuangan konsolidasi.
4
PT Bank Central Asia Tbk
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI (Lanjutan)
PERIODE ENAM BULAN BERAKHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
Catatan
PENDAPAT AN NON-OPERASIONAL:
Laba penjualan aktiva tetap
Pendapatan sewa
Lain -lain, bersih
2s
LABA SEBELUM PAJAK
(BEBAN) PENGHASILAN PAJAK
Pajak kini
Pajak tangguhan
2006
2005
5.507)
8.079)
8.279)
21.865)
70.948
4.789
18.555
94.292
2.915.669)
2.486.507
2t,15
LABA SEBELUM BAGIAN LABA HAK
MINORITAS
(963.606)
90.521)
(704.074)
(26.514)
(873.085)
(730.588)
2.042.584)
HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH ANAK
PERUSAHAAN
(156)
LABA BERSIH
2.042.428)
LABA PER SAHAM (dalam rupiah penuh):
Laba operasional bersih
Dasar
Dilusian
1.755.919
(142)
1.755.777
2u,29
Laba bersih
Dasar
Dilusian
235)
235)
194)
194)
166)
166)
143)
142)
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan
keuangan konsolidasi.
5
PT Bank Central Asia Tbk
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI
PERIODE ENAM BULAN BERAKHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
Tambahan
modal
disetor
Modal
saham
Saldo,
31 Desember 2005
Laba bersih untuk periode
enam bulan
Rugi belum direalisasi atas suratsurat berharga dan obligasi
pemerintah yang tersedia untuk
dijual, bersih (Catatan 2l,8,9)
Laba yang direalisasi atas surat surat berharga dan obligasi
pemerintah yang tersedia untuk
dijual, bersih (Catatan 2l,8,9)
Selisih kurs atas penjabaran
laporan keuangan (Cat atan 2e)
Tantieme Dewan Komisaris dan
Direksi
Rugi
belum
direalisasi
atas
surat-surat
berharga dan
obligasi
Selisih
pemerintah
kurs atas
yang
penjabaran
tersedia
laporan
untuk
keuangan
dijual
Modal
saham
diperoleh
kembali
Selisih
penilaian
kembali
aktiva
tetap
Saldo laba
Telah
Belum
ditentukan
ditentukan
penggunaannya penggunaannya
Opsi
saham
Jumlah
ekuitas
1.539.888
3.889.441
-
225.270
(14.286)
1.059.907
3.813)
313.635
8.829.486)
15.847.154)
-
-
-
-
-)
-
-)
-
2.042.428)
2.042.428)
-
-
-
-
(567)
-
-)
-
-)
(567)
-
-
-
-
(100)
-
-)
-
-)
(100)
-
-
-
(21.824)
-)
-
-)
-
-)
(21.824)
-
-
-
-
-)
-
-)
-
(44.967)
(44.967)
Opsi saham (Catatan 21)
Penyisihan saldo laba untuk
Cadangan umum (Catatan 30)
971
5.913
-
-
-)
-
(3.425)
-
-)
3.459)
-
-
-
-
-)
-
-)
35.974
(35.974)
-)
Modal saham diperoleh kembali
Dividen kas
-
-
(51.401)
-
-
-)
-)
-
-)
-)
-
-)
(1.108.804)
(51.401)
(1.108.804)
1.540.859
3.895.354
(51.401)
203.446)
(14.953)
1.059.907
388)
349.609
9.682.169)
16.665.378)
Saldo,
30 Juni 2006
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.
PT Bank Central Asia Tbk
6
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI
PERIODE ENAM BULAN BERAKHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
Modal
saham
Saldo,
31 Desember 2004
Tambahan
modal
disetor
Selisih
kurs atas
penjabaran
laporan
keuangan
Laba
belum
direalisasi
atas
surat-surat
berharga
dan obligasi
pemerintah
yang
tersedia
untuk
dijual
Selisih
penilaian
kembali
aktiva
tetap
Saldo laba
Telah
Belum
ditentukan
ditentukan
penggunaannya penggunaannya
Opsi
saham
Jumlah
ekuitas
1.537.902
3.877.347
206.399
45.934)
1.059.907
10.843)
281.681
6.905.388)
13.925.401)
Laba bersih untuk periode
enam bulan
-
-
-
-
-
-
-
1.755.777
1.755.777
Rugi belum direalisasi atas surat-surat berharga
dan obligasi pemerintah yang tersedia untuk
dijual, bersih (Catatan 2l,8,9)
-
-
-
(52.033)
-
-
-
-
(52.033)
Rugi yang direalisasi atas surat -surat berharga
dan obligasi pemerintah yang tersedia untuk
dijual, bersih (Catatan 2l,8,9)
-
-
-
7.615)
-
-
-
-
7.615)
Selisih kurs atas penjabaran laporan keuangan
(Catatan 2e)
Opsi saham (Catatan 21)
Penyisihan saldo laba untuk
Cadangan umum (Catatan 30)
Saldo,
30 Juni 2005
-
-
15.241
-
-
-
-
-
15.241
154
941
-
-
-
(189)
-
-
906
-
-
-
-)
-
-
31.954
(31.954)
-)
1.538.056
3.878.288
221.640
1.516
1.059.907
10.654
313.635
8.629.211
15.652.907
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.
PT Bank Central Asia Tbk
7
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI
PERIODE ENAM BULAN BERAKHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005
(Dalam jutaan rupiah kecuali nilai nominal per saham)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI:
Penerimaan bunga, provisi dan komisi
Pembayaran bunga, provisi dan komisi
(Pembayaran untuk) p enerimaan dari transaksi valuta asing, bersih
Penerimaan dari pendapatan operasional lainnya
Penerimaan dari pendapatan non-operasional
Pembayaran untuk beban operasional lainnya
Pembayaran pajak penghasilan
Kenaikan/penurunan lainnya yang mempengaruhi kas:
Penempatan pada bank-bank lain
Surat-surat berharga untuk tujuan dip erdagangkan
Obligasi pemerintah untuk tujuan diperdagangkan
Surat-surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali
Kredit yang diberikan
Investasi dalam sewa guna usaha
Piutang pembiayaan konsumen
T agihan/kewajiban akseptasi
Aktiva lain-lain
Kewajiban segera
Simpanan dari nasabah
Simpanan dari bank-bank lain
Surat-surat berharga yang diterbitkan
Kewajiban lain-lain
Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI:
Perolehan aktiva tetap
Hasil penjualan aktiva tetap
Penerimaan dari surat-surat berharga yang tersedia untuk dijual
yang dijual dan jatuh tempo selama periode berjalan
Penerimaan dari penjualan obligasi pemerintah yang tersedia untuk
dijual
Pembelian surat-surat berharga untuk dimiliki hingga jatuh tempo
Penerimaan dari surat-surat berharga untuk dimiliki hingga jatuh
tempo yang dijual dan jatuh tempo selama periode berjalan
Dipindahkan
2006
2005
8.385.692)
(3.795.626)
(147.009)
959.931)
16.358)
(2.229.600)
(829.483)
5.959.300)
(2.504.932)
223.807)
910.658)
23.344)
(1.917.137)
(726.195)
2.712.801)
(11.106.461)
(9.818)
748.505)
946.606)
9.561)
(28.872)
(200.037)
(173.501)
794.026)
5.930.611)
88.406)
(412.604)
241.665)
(3.491.226)
11.282.696)
746.691)
(3.129.135)
(3.173.867)
13.344)
(36.691)
51.507)
460.460)
527.337)
(3.755.923)
(129.564)
46.589)
186.046)
1.901.151)
1.567.109)
(122.985)
13.661)
(191.761)
111.990)
56.150)
12.150)
1.070.007)
(1.115.532)
449.510)
(1.627.956)
1.625.507)
1.769.735)
1.526.808)
523.668)
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan
keuangan konsolidasi.
8
PT Bank Central Asia Tbk
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI (Lanjutan)
PERIODE ENAM BULAN BERAKHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005
(Dalam jutaan rupiah kecuali nilai nominal per saham)
2006
Pindahan
Pembelian obligasi pemerintah untuk dimiliki hingga jatuh tempo
Penerimaan dari obligasi pemerintah untuk dimiliki hingga jatuh tempo
yang jatuh tempo selama periode berjalan
Penerimaan dividen kas
2005
1.526.808)
(397.525)
523.668)
(2.497.757)
460.000)
40)
200.000)
72)
1.589.323)
(1.774.017)
21.075)
31.407)
3.447)
12)
(51.401)
(1.108.804)
(44.967)
548)
358)
-)
-)
-)
(1.180.638)
32.313)
Kenaikan (penurunan) bersih kas dan setara kas
Kas dan setara kas, awal periode
2.309.836)
18.991.036)
(174.595)
13.438.371)
Kas dan setara kas, akhir periode
21.300.872)
13.263.776)
Kas dan setara kas terdiri dari:
Kas
Giro pada Bank Indonesia
Giro pada bank-bank lain
3.864.233)
17.238.218)
198.421)
2.700.272)
10.301.654)
261.850)
21.300.872)
13.263.776)
-)
2.488.860)
2.034.776)
-)
3.437)
547)
Kas bersih yang diperoleh (digunakan) untuk
aktivitas investasi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN:
Penarikan bersih atas pinjaman yang diterima
Setoran modal saham dalam rangka program kompensasi manajemen
berbasis saham
Uang muka setoran modal dari eksekusi opsi saham
Pembelian kembali saham beredar
Pembayaran dividen kas
Pembayaran tantieme Dewan Komisaris dan Direksi
Kas bersih yang (digunakan) diperoleh dari
aktivitas pendanaan
SKEDUL TAMBAHAN UNTUK AKTIVITAS INVESTASI DAN
PENDANAAN YANG TIDAK MEMPENGARUHI KAS:
Reklasifikasi obligasi pemerintah dari kelompok dimiliki hingga jatuh
tempo ke kelompok diperdagangkan
Reklasifikasi obligasi pemerintah dari kelompok dimiliki hingga jatuh
tempo ke kelompok tersedia untuk dijual
Reklasifikasi nilai wajar opsi saham ke tambahan modal disetor untuk
opsi yang dieksekusi selama periode berjalan
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan
keuangan konsolidasi.
9
PT Bank Central Asia Tbk
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
PERIODE ENAM BULAN BERAKHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
1. Umum
a.
PT Bank Central Asia Tbk (“Bank”) didirikan di negara Republik Indonesia dengan akte notaris
Raden Mas Soeprapto tanggal 10 Agustus 1955 No. 38 dengan nama “N.V. Perseroan Dagang
Dan Industrie Semarang Knitting Factory”. Akte ini disetujui oleh Menteri Kehakiman dengan
No. J.A.5/89/19 tanggal 10 Oktober 1955 dan diumumkan dalam Tambahan No. 595 pada Berita
Negara No. 62 tanggal 3 Agustus 1956. Nama Bank telah diubah beberapa kali; berdasarkan akte
Wargio Suhardjo, SH, pengganti notaris Ridwan Suselo, tanggal 21)Mei 1974 No. 144, nama Bank
diubah menjadi PT Bank Central Asia.
Anggaran Dasar Bank telah mengalami beberapa kali perubahan, termasuk perubahan yang
dilakukan sehubungan dengan Penawaran Umum Perdana saham Bank pada bulan Mei 2000,
yang antara lain, mengubah status Bank menjadi perusahaan terbuka dan nama Bank menjadi
PTiBank Central Asia Tbk. Perubahan ini dilakukan dengan akte notaris Hendra Karyadi, SH,
tanggal 29 Desember 1999 No.)62, yang disetujui oleh Menteri Kehakiman dengan No.)C-21020
HT.01.04.TH.99 tanggal 31 Desember 1999 dan diumumkan dalam Tambahan No. 1871 pada Berita
Negara No. 30 tanggal 14 April 2000.
Perubahan terakhir sehubungan dengan penerbitan saham baru dalam rangka Program
Kompensasi Manajemen Berbasis Saham (Catatan 21), dimana eksekusi opsi telah dilakukan
hingga 9 Juni 2006, dilakukan dengan akte Hendra Karyadi, SH, tanggal 15 Juni 2006 No. 13.
Akte ini disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia
No. C-18025
HT.01.04.TH.2006 tanggal 20 Juni 2006.
Bank mulai beroperasi di bidang perbankan sejak tanggal 12 Oktober 1956. Sesuai dengan pasal 3
Anggaran Dasarnya, Bank beroperasi sebagai bank umum. Bank bergerak di bidang perbankan
dan jasa keuangan lainnya sesuai dengan peraturan yang berlaku di Indonesia. Bank memperoleh
ijin untuk melakukan aktivitas -aktivitas tersebut berdasarkan surat keputusan Menteri Keuangan
No. 42855/U.M.II tanggal 14 Maret 1957. Bank memperoleh ijin untuk melakukan kegiatan usaha
devisa berdasarkan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 9/110/Kep/Dir/UD tanggal 28
Maret 1977.
Bank berkedudukan di Jakarta dengan kantor pusat di Jalan Jenderal Sudirman kav. 22-23. Pada
tanggal 30 Juni 2006 dan 2005, Bank memiliki sejumlah cabang dan kantor perwakilan sebagai
berikut:
2006
Cabang dalam negeri
Kantor perwakilan luar negeri
Jumlah
2005
771
2
773
761
2
763
Cabang-cabang dalam negeri berlokasi di berbagai pusat bisnis utama yang tersebar di seluruh
Indonesia. Kantor-kantor perwakilan luar negeri berlokasi di Hong Kong dan Singapura.
PT Bank Central Asia Tbk
10
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
PERIODE ENAM BULAN BERAKHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
1. Umum (Lanjutan)
b.
Berdasarkan surat keputusan Badan Penyehatan Perbankan Nasional (“BPPN”)
No.)19/BPPN/1998 tanggal 28 Mei 1998, BPPN mengambil alih operasi dan manajemen Bank.
Sesuai dengan keputusan tersebut, status Bank diubah menjadi Bank Taken Over (BTO). Bank
ditetapkan untuk ikut serta dalam program rekapitalisasi bank berdasarkan keputusan bersama
Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Indonesia No.1117/KMK.017/1999 dan
No..31/15/KEP/GBI tanggal 26 Maret 1999 mengenai pelaksanaan program rekapitalisasi bank
untuk Bank Taken Over.
Sehubungan dengan program rekapitalisasi, pada tanggal 28 Mei 1999 Bank menerima
pembayaran sebesar Rp 60.877 milyar dari Pemerintah Republik Indonesia. Jumlah ini terdiri dari
(i) nilai pokok kredit yang diberikan kepada perusahaan afiliasi yang telah diserahkan kepada
BPPN (terdiri dari Rp 47.751 milyar yang dialihkan secara efektif pada tanggal 21)September 1998
dan Rp 4.975 milyar yang dialihkan secara efektif pada tanggal 26 April 1999), dan (ii) bunga yang
masih harus diterima atas kredit yang diberikan kepada perusahaan afiliasi terhitung sejak tanggal
efektif pengalihan sampai dengan tanggal 30 April 1999, sejumlah Rp)8.771 milyar, dikurangi
dengan (iii) kelebihan saldo Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (termasuk bunga) sejumlah Rp
29.100 milyar atas pembayaran rekapitalisasi dari Pemerintah melalui BPPN sejumlah Rp 28.480
milyar. Pada tanggal yang sama, Bank menggunakan penerimaan tersebut untuk membeli obligasi
pemerintah yang baru diterbitkan sejumlah Rp 60.877 milyar (terdiri dari obligasi dengan tingkat
bunga tetap sejumlah Rp 2.752 milyar dan obligasi dengan tingkat bunga variabel sejumlah Rp
58.125 milyar) melalui Bank Indonesia.
Berdasarkan surat keputusan Ketua BPPN No. SK-501/BPPN/0400 tanggal 25 April 2000, BPPN
mengembalikan Bank kepada Bank Indonesia yang berlaku efektif pada tanggal tersebut. Untuk
memenuhi persyaratan yang ditentukan dalam peraturan Bank Indonesia No.)2/11/PBI/2000
tanggal 31 Maret 2000, Bank Indonesia mengumumkan melalui Peng. No.)2/4/Bgub tanggal 28
April 2000, bahwa program pemulihan termasuk restrukturisasi Bank telah selesai dan Bank telah
dikembalikan ke dalam pengawasan Bank Indonesia.
c.
Berdasarkan surat Ketua Badan Pengawas Pasar Modal No. S-1037/PM/2000 tanggal 11 Mei 2000,
Bank menawarkan 662.400.000 saham melalui Penawaran Umum Perdana dengan jumlah nilai
nominal Rp 331.200 juta (harga penawaran Rp 1.400, dalam rupiah penuh, per saham), yang
merupakan 22% dari modal saham yang ditempatkan dan disetor, sebagai bagian dari divestasi
pemilikan saham Republik Indonesia yang diwakili oleh BPPN. Penawaran umum ini dicatatkan
pada Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya pada tanggal 31 Mei 2000.
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 12 April 2001 (notulen rapat dibuat oleh
notaris Hendra Karyadi, SH, dengan akte No. 25) menetapkan untuk dilakukannya pemecahan
nilai nominal saham (“stock split”) dari Rp 500, dalam rupiah penuh, per saham, menjadi Rp)250,
dalam rupiah penuh, per saham, dan meningkatkan jumlah saham ditempatkan sebanyak
147.199.300 saham (atau sejumlah 294.398.600 saham setelah stock split) melalui Program
Kompensasi Manajemen Berbasis Saham (“MSOP”). Stock split dilakukan dengan akte notaris
Hendra Karyadi, SH tanggal 12 April 2001 No. 30, yang disetujui oleh Menteri Kehakiman dan
Hak Asasi Manusia pada tanggal 18 April 2001.
PT Bank Central Asia Tbk
11
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
PERIODE ENAM BULAN BERAKHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
1. Umum (Lanjutan)
Berdasarkan surat Ketua Badan Pengawas Pasar Modal No. S-1611/PM/2001 tanggal 29)Juni
2001, Bank menawarkan lagi 588.800.000 saham dengan jumlah nilai nominal Rp 147.200 juta
(harga penawaran Rp 900, dalam rupiah penuh, per saham), yang merupakan 10% dari modal
saham ditempatkan dan disetor saat itu, sebagai bagian dari divestasi pemilikan saham Republik
Indonesia yang diwakili oleh BPPN. Penawaran umum ini dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan
Bursa Efek Surabaya pada tanggal 10 Juli 2001.
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 6Mei 2004 (notulen rapat dibuat oleh notaris
Hendra Karyadi, SH, dengan akte No. 16) menetapkan untuk dilakukannya stock split dari Rp 250,
dalam rupiah penuh, per saham menjadi Rp 125, dalam rupiah penuh, per saham. Stock split
dilakukan dengan akte notaris Hendra Karyadi, SH tanggal 18 Mei 2004 No. 40, yang disetujui
oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia pada tanggal 26)Mei 2004.
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 26 Mei 2005 (notulen rapat dibuat oleh notaris
Hendra Karyadi, SH, dengan akte No. 42) menyetujui untuk dilakukannya pembelian kembali
saham (buy back shares) oleh Bank, dengan ketentuan bahwa pembelian kembali saham disetujui
oleh Bank Indonesia, jumlah saham yang akan dibeli kembali tidak melebihi 5% dari jumlah
seluruh saham Bank yang telah diterbitkan hingga tanggal 31 Desember 2004, yaitu sebanyak
615.160.675 saham dan jumlah dana untuk pembelian kembali saham tidak melebihi Rp 2.153.060
juta. Dengan surat No. 7/7/DPwB2/PwB24/Rahasia tanggal 16 Nopember 2005, Bank Indonesia
tidak berkeberatan dengan rencana pembelian kembali saham Bank. Per tanggal 30 Juni 2006,
Bank telah membeli kembali 13.625.000 saham beredar dengan nilai keseluruhan pembelian
sebesar Rp 51.401 juta.
d.
Pada tanggal 30 Juni 2006 dan 2005, Bank memiliki penyertaan pada anak perusahaan sebagai
berikut :
PT BCA Finance (dahulu PT Central Sari Finance)
PT BCA Finance, sebuah perusahaan yang berdomisili di Indonesia dan berlokasi di Wisma
Milenia Lantai 1, Jalan MT Haryono 16, Jakarta, bergerak di bidang sewa guna usaha
(multifinance) dan beroperasi sejak tahun 1995. Persentase pemilikan Bank di PT BCA Finance
pada tanggal 30 Juni 2006 dan 2005 adalah sebesar 99,58%. Jumlah aktiva PT BCA Finance pada
tanggal 30)Juni 2006 dan 2005 masing-masing berjumlah Rp 816.623 juta dan Rp 726.192 juta.
Berdasarkan akte notaris F.X. Budi Santoso Isbandi, SH tanggal 7 Maret 2005 No. 25, PT)Central
Sari Finance diubah namanya menjadi PT BCA Finance. Akte tersebut disetujui oleh Menteri
Kehakiman dan Hak Asasi Manusia dengan No. C-08091 HT.01.04.TH.2005 tanggal 28)Maret
2005.
PT Bank Central Asia Tbk
12
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
PERIODE ENAM BULAN BERAKHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
1. Umum (Lanjutan)
BCA Finance Limited
BCA Finance Limited (“BFL”), sebuah perusahaan yang berdomisili di Hong Kong dan berlokasi
di Gloucester Tower ruangan 3402 – 3404, 11 Pedder Street, Central, Hong Kong, bergerak di
bidang deposit taking dan telah beroperasi sejak tahun 1975. Persentase pemilikan Bank di BFL
pada tanggal 30 Juni 2006 dan 2005 adalah sebesar 99,99%. Jumlah aktiva BFL pada tanggal
30)Juni 2006 dan 2005 masing-masing berjumlah ekuivalen Rp 369.844 juta dan Rp 385.532 juta.
BCA Remittance Limited
BCA Remittance Limited (“BRL”), sebuah perusahaan yang berdomisili di Hong Kong dan
berlokasi di Shops 106 dan 107, Causeway Bay Center, 15-23 Sugar Street, Hong Kong, bergerak
di bidang jasa pengiriman uang (remittance services) dan telah beroperasi sejak tahun 2000.
Persentase pemilikan Bank di BRL pada tanggal 30 Juni 2006 dan 2005 adalah sebesar 99,99%.
Jumlah aktiva BRL pada tanggal 30 Juni 2006 dan 2005 masing-masing berjumlah ekuivalen Rp 412
juta dan Rp 595 juta.
e.
Susunan pengurus Bank pada tanggal 30 Juni 2006 dan 2005 adalah sebagai berikut:
2006
2005
Presiden Komisaris
Komisaris-komisaris
Eugene Keith Galbraith
Tonny Kusnadi
Cyrillus Harinowo*
Renaldo Hector Barros*
Raden Pardede*
Eugene Keith Galbraith
Tonny Kusnadi
Cyrillus Harinowo*
Renaldo Hector Barros*
Raden Pardede
Presiden Direktur
Wakil Presiden Direktur
Djohan Emir Setijoso
Aswin Wirjadi
Jahja Setiaatmadja
Dhalia Mansor Ariotedjo
Anthony Brent Elam
Suwignyo Budiman
Tan Ho Hien / Subur Tan**
Djohan Emir Setijoso
Aswin Wirjadi
Jahja Setiaatmadja
Dhalia Mansor Ariotedjo
Anthony Brent Elam
Suwignyo Budiman
Tan Ho Hien / Subur Tan**
Direktur-direktur
* Komisaris Independen
** Direktur Kepatuhan
f.
Pada tanggal 30 Juni 2006 dan 2005, Bank mempekerjakan masing-masing 20.586 dan 20.896
karyawan tetap.
g.
Laporan keuangan konsolidasi telah disetujui untuk diterbitkan oleh manajemen pada tanggal
14 Agustus 2006.
PT Bank Central Asia Tbk
13
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
PERIODE ENAM BULAN BERAKHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
2. Ikhtisar kebijakan akuntansi yang signifikan
Dalam pembukuan dan pelaporan keuangannya, Bank dan anak perusahaan (“Perseroan”) menganut
kebijakan akuntansi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Kebijakankebijakan akuntansi yang penting, yang diterapkan secara konsisten dalam penyusunan laporan
keuangan konsolidasi periode enam bulan berakhir 30 Juni 2006 dan 2005, adalah sebagai berikut:
a.
Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasi Perseroan, yang disajikan dalam jutaan rupiah, disusun atas dasar
akrual, kecuali untuk bunga atas kredit non-performing, kredit yang dibeli dari BPPN dan aktiva
produktif lainnya yang dicatat pada saat kas diterima (cash basis). Perseroan juga menerapkan
konsep nilai historis dalam penyusunan laporan keuangannya, kecuali untuk instrumen derivatif
(Catatan 2h), investasi dalam surat-surat berharga dan obligasi pemerintah tertentu (Catatan 2l)
dan kredit tertentu yang diberikan (Catatan 2n) yang disajikan dengan nilai wajar, serta aktiva
tetap tertentu yang telah dinilai kembali (Catatan 2s ).
Laporan keuangan konsolidasi disusun sesuai dengan Pernyataan Standa r Akuntansi Keuangan
(“PSAK”) No. 31 (Revisi 2000), “Akuntansi Perbankan” dan Pedoman Akuntansi Perbankan
Indonesia 2001 yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia dan Ikatan Akuntan Indonesia.
Laporan arus kas konsolidasi menyajikan perubahan dalam kas dan setara kas dari aktivitas
operasi, investasi dan pendanaan. Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan metode
langsung. Kas dan setara kas terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank-bank
lain.
b.
Prinsip konsolidasi
Laporan keuangan konsolidas i mencakup akun-akun dari Bank dan anak perusahaannya dengan
persentase pemilikan melebihi 50%.
Anak perusahaan yang dikonsolidasi pada tanggal 30 Juni 2006 dan 2005 adalah sebagai berikut:
% pemilikan
PT BCA Finance (dahulu PT Central Sari Finance)
BCA Finance Limited
BCA Remittance Limited
99,58
99,99
99,99
Seluruh transaksi dan saldo antar perusahaan yang signifikan telah dieliminasi dalam laporan
keuangan konsolidasi, sehingga laporan keuangan konsolidasi hanya mencakup transaksi dan
saldo dengan pihak lain.
PT Bank Central Asia Tbk
14
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
PERIODE ENAM BULAN BERAKHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
2. Ikhtisar kebijakan akuntansi yang signifikan (Lanjutan)
c.
Transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa
Dalam laporan keuangan konsolidasi ini, istilah pihak yang mempunyai hubungan istimewa
digunakan sesuai dengan PSAK No. 7, “Pengungkapan pihak-pihak yang mempunyai hubungan
istimewa”, sebagai berikut:
(i)
perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara (intermediaries), mengendalikan, atau
dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan perusahaan
pelapor (termasuk holding companies , subsidiaries dan fellow subsidiaries);
(ii)
perusahaan asosiasi ( associated company);
(iii)
perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu
kepentingan hak suara di perusahaan pelapor yang berpeng aruh secara signifikan, dan
anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan anggota
keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi
perorangan tersebut dalam transaksinya dengan perusahaan pelapor);
(iv) karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab
untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan perusahaan pelapor yang
meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari perusahaan serta anggota
keluarga dekat orang-orang tersebut;
(v)
perusahaan di mana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara
langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam (iii) atau (iv),
atau perusahaan di mana setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas
perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota dewan
komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari perusahaan pelapor dan perusahaanperusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan perusahaan
pelapor.
Seluruh transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, yang dilakukan dengan
syarat dan kondisi yang sama maupun berbeda dengan pihak yang tidak mempunyai hubungan
istimewa, diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasi.
Transaksi dengan perusahaan milik negara/entitas yang dikendalikan dan berkaitan dengan
PT Perusahaan Pengelola Aset (dahulu BPPN) sebagai pemegang saham Bank tidak diungkapkan
sebagai transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
d.
Penjabaran transaksi dalam valuta asing
Transaksi-transaksi dalam valuta asing dijabarkan ke dalam rupiah dengan menggunakan kurs
pada tanggal transaksi.
Saldo akhir periode aktiva moneter dan kewajiban moneter dalam valuta asing dijabarkan ke dalam
rupiah dengan kurs tengah Reuters pukul 16:00 WIB.
PT Bank Central Asia Tbk
15
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
PERIODE ENAM BULAN BERAKHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
2. Ikhtisar kebijakan akuntansi yang signifikan (Lanjutan)
Kurs valuta asing utama pada tanggal 30 Juni 2006 dan 2005 adalah sebagai berikut:
Valuta asing
1
1
1
1
1
100
1
Dollar AS (USD)
Dollar Australia (AUD)
Dollar Singapura (SGD)
Dollar Hong Kong (HKD)
Pound Inggris (GBP)
Yen Jepang (JPY)
EURO (EUR)
2006
2005
Rp
Rp
9.263,00
6.880,47
5.829,56
1.192,61
16.985,07
8.070,41
11.774,38
9.752,50
7.433,85
5.791,96
1.254,82
17.573,04
8.832,99
11.783,46
Laba (rugi) kurs, yang telah maupun yang belum direalisasi, dikreditkan (dibebankan) dalam
laporan laba rugi konsolidasi periode yang bersangkutan.
e.
Penjabaran laporan keuangan dalam valuta asing
Neraca cabang dan anak perusahaan Bank yang berdomisili di luar Indonesia yang disajikan
dalam valuta asing, dijabarkan ke dalam rupiah dengan kurs tengah Reuters pukul 16:00 WIB,
kecuali untuk akun-akun ekuitas yang dijabarkan dengan kurs historis. Laporan laba rugi dalam
valuta asing merupakan akumulasi dari laporan laba rugi bulanan selama periode berjalan yang
dijabarkan ke dalam rupiah dengan rata-rata kurs tengah Reuters untuk bulan yang bersangkutan.
Selisih kurs atas penjabaran laporan keuangan dalam valuta asing disajikan terpisah di neraca
konsolidasi sebagai Selisih Kurs atas Penjabaran Laporan Keuangan pada bagian ekuitas.
f.
Pendapatan dan beban bunga
Pendapatan dan beban bunga diakui dengan menggunakan metode akrual. Diskonto dan premi
diamortisasi dengan metode garis lurus dan dicatat sebagai penyesuaian atas bunga.
Pengakuan pendapatan bunga dari kredit dan aktiva produktif lainnya dihentikan pada saat kredit
dan aktiva produktif lainnya tersebut diklasifikasikan sebagai non -performing (kurang lancar,
diragukan dan macet). Pendapatan bunga dari kredit dan aktiva produktif lainnya yang
diklasifikasikan sebagai non -performing dilaporkan sebagai tagihan kontinjensi dan diakui
sebagai pendapatan pada saat pendapatan tersebut diterima (cash basis).
Kredit yang pembayaran angsuran pokok atau bunganya telah lewat 90 hari atau lebih setelah
jatuh tempo, atau kredit yang pembayarannya secara tepat waktu diragukan, secara umum
diklasifikasikan sebagai kredit non -performing. Kredit non -performing terdiri dari kredit yang
digolongkan sebagai kredit kurang lancar, diragukan dan macet. Bunga yang telah diakui tetapi
belum tertagih akan dibatalkan pada saat kredit diklasifikasikan sebagai non -performing.
PT Bank Central Asia Tbk
16
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
PERIODE ENAM BULAN BERAKHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
2. Ikhtisar kebijakan akuntansi yang signifikan (Lanjutan)
Seluruh penerimaan kas yang berhubungan dengan kredit non -performing yang digolongkan
sebagai diragukan dan macet diakui terlebih dahulu sebagai pengurang pokok kredit. Kelebihan
penerimaan kas di atas pokok kredit diakui sebagai pendapatan bunga dalam laporan laba rugi
konsolidasi periode yang bersangkutan.
Pendapatan bunga dari kredit yang dibeli dari BPPN diakui pada saat pendapatan tersebut
diterima (cash basis).
g.
Pendapatan provisi dan komisi
Pendapatan provisi dan komisi, termasuk yang berhubungan langsung dengan kegiatan
pemberian kredit dan/atau mempunyai jangka waktu tertentu dan jumlahnya signifikan, diakui
sebagai pendapatan ditangguhkan dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus
selama jangka waktu kredit. Saldo pendapatan provisi dan komisi yang ditangguhkan dari kredit
yang diselesaikan sebelum jatuh tempo, diakui sebagai pendapatan pada saat penyelesaian
kredit. Pendapatan provisi dan komisi yang tidak berkaitan langsung dengan jangka waktu
tertentu diakui pada saat terjadinya transaksi.
h.
Instrumen derivatif
Seluruh instrumen derivatif (termasuk derivatif tertentu yang melekat pada kontrak-kontrak lain)
dicatat sebagai aktiva atau kewajiban di neraca konsolidasi dan dicatat sebesar nilai wajarnya.
Perubahan nilai wajar dari instrumen derivatif diakui sebagai laba (rugi) periode berjalan atau
pendapatan komprehensif lain (other comprehensive income) tergantung pada tujuan dari
instrumen derivatif yang bersangkutan dan apakah memenuhi kriteria untuk diklasifikasikan
sebagai akuntansi lindung nilai. Akuntansi untuk laba atau rugi yang berkaitan dengan
perubahan nilai wajar atas instrumen derivatif dan pengaruhnya terhadap laporan keuangan
konsolidasi tergantung dari tujuan lindung nilai dan apakah lindung nilai tersebut menunjukkan
efektifitas yang tinggi (highly effective) dalam pencapaian saling hapus (offsetting) antara selisih
nilai wajar arus kas dari aktiva atau kewajiban yang dilindungi nilainya.
i.
Akuntansi untuk transaksi sewa guna usaha
Kontrak sewa guna usaha yang dilakukan anak perusahaan dikategorikan sebagai direct
financing lease apabila memenuhi semua kriteria sebagai berikut:
(i)
Penyewa guna usaha memiliki hak opsi untuk membeli aktiva yang disewagunausahakan
pada akhir masa sewa guna usaha dengan harga yang telah disetujui bersama pada saat
dimulainya perjanjian sewa guna usaha.
(ii)
Seluruh pembayaran berkala yang dilakukan oleh penyewa guna usaha ditambah dengan
nilai sisa mencakup pengembalian harga perolehan barang modal yang disewagunausaha
serta bunganya, sebagai pendapatan perusahaan sewa guna usaha (full payout lease).
(iii)
Masa sewa gu na usaha minimum 2 (dua) tahun.
PT Bank Central Asia Tbk
17
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
PERIODE ENAM BULAN BERAKHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
2. Ikhtisar kebijakan akuntansi yang signifikan (Lanjutan)
Jika salah satu kriteria tersebut di atas tidak terpenuhi, maka transaksi sewa guna usaha
dikelompokkan sebagai transaksi sewa-menyewa biasa (operating lease ).
Tagihan sewa guna usaha disajikan sebesar nilai pokok pinjaman yang belum dibayar dikurangi
penyisihan penghapusan tagihan sewa guna usaha.
Pendapatan sewa guna usaha dari kontrak yang dikategorikan sebagai direct financing lease
dihitung dengan menggunakan metode pembiayaan (financing method). Dengan metode ini,
kelebihan dari tagihan sewa guna usaha dan nilai sisa aktiva yang disewagunausahakan di atas
harga perolehan aktiva yang bersangkutan dicatat sebagai pendapatan sewa guna usaha yang
ditangguhkan, yang akan diakui sebagai pendapatan sesuai dengan jangka waktu kontrak sewa
guna usaha.
Pengakuan pendapatan sewa guna usaha dihentikan, jika menurut manajemen terdapat indikasi
bahwa penyewa guna usaha tidak dapat memenuhi kewajiban pembayaran angsuran bulanannya
secara tepat waktu. Secara umum, indikasi ini berupa keterlambatan pembayaran angsuran
bulanan (pokok dan bunga) lebih dari tiga bulan. Pendapatan sewa guna usaha dari tagihan sewa
guna usaha non-performing ini diakui sebagai pendapatan dalam laporan laba rugi konsolidasi
pada saat kas diterima (cash basis).
j.
Akuntansi untuk pembiayaan konsumen
Piutang pembiayaan konsumen disajikan sebesar jumlah angsuran yang belum dibayar dikurangi
pendapatan pembiayaan konsumen yang ditangguhka n. Pendapatan pembiayaan konsumen
yang ditangguhkan merupakan selisih antara jumlah angsuran yang belum dibayar dengan nilai
pokok pembiayaan, dan diakui sebagai pendapatan selama jangka waktu perjanjian berdasarkan
tingkat pengembalian efektif.
k.
Penempatan pada bank -bank lain
Penempatan pada bank-bank lain disajikan sebesar saldo penempatan, dikurangi pendapatan
bunga yang ditangguhkan dan penyisihan penghapusan penempatan pada bank-bank lain
tersebut, yang jumlahnya ditentukan berdasarkan evaluasi manajemen atas kolektibilitas masingmasing penempatan pada akhir periode.
l.
Surat-surat berharga dan obligasi pemerintah
Surat-surat berharga terdiri dari Sertifikat Bank Indonesia, obligasi pemerintah, obligasi korporasi,
wesel tagih, Floating Rate Notes, Medium Term Notes, unit penyertaan di reksa dana dan suratsurat berharga pasar uang.
Investasi dalam surat-surat berharga dan obligasi pemerintah diklasifikasikan ke dalam salah satu
dari kelompok berikut ini: dimiliki hingga jatuh tempo (held -to-maturity), diperdagangkan
(trading), dan tersedia untuk dijual (available-for-sale).
PT Bank Central Asia Tbk
18
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
PERIODE ENAM BULAN BERAKHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
2. Ikhtisar kebijakan akuntansi yang signifikan (Lanjutan)
Surat-surat berharga dan obligasi pemerintah yang diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki
hingga jatuh tempo disajikan dalam neraca konsolidasi sebesar harga perolehan setelah
amortisasi premi atau diskonto, kecuali surat-surat berharga tertentu yang telah dinilai kembali
sebesar nilai wajarnya sebagai akibat dari kuasi reorganisasi pada tanggal 31 Oktober 2000
(Catatan 2x). Penurunan nilai wajar di bawah harga perolehan (termasuk amortisasi premi dan
diskonto) yang tidak bersifat sementara dicatat sebagai penurunan permanen nilai investasi dan
dibebankan dalam laporan laba rugi konsolidasi periode yang bersangkutan.
Surat-surat berharga dan obligasi pemerintah yang diklasifikasikan dalam kelompok
diperdagangkan dan tersedia untuk dijual dinilai dengan nilai wajar pada tanggal neraca. Laba
atau rugi, yang telah maupun yang belum direalisasi akibat selisih antara nilai wajar dan harga
perolehan surat-surat berharga dan obligasi pemerintah untuk tujuan diperdagangkan, diakui atau
dibebankan dalam laporan laba rugi konsolidasi periode yang bersangkutan. Selisih antara nilai
wajar dan harga perolehan surat-surat berharga dan obligasi pemerintah yang tersedia untuk
dijual, yang belum direalisasi, dicatat sebagai unsur ekuitas setelah pengaruh pajak tangguhan
dan akan diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi pada periode dimana surat-surat berharga
dan obligasi pemerintah tersebut dijual. Nilai wajar ditentukan berdasarkan harga pasar.
Investasi dalam unit penyertaan di reksa dana dinilai berdasarkan Nilai Aktiva Bersih (Net Asset
Value) pada tanggal neraca.
Laba atau rugi yang direalisasi dari penjualan surat-surat berharga dan obligas i pemerintah diakui
atau dibebankan dalam laporan laba rugi konsolidasi periode yang bersangkutan berdasarkan
metode identifikasi khusus.
m.
Surat-surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali/surat -surat berharga yang dijual
dengan janji dibeli kembali
Surat-surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo) merupakan jaminan
kredit yang diberikan dan diakui sebagai tagihan sebesar harga jual kembali surat-surat berharga
yang bersangkutan dikurangi pendapatan bunga yang belum dihasilkan. Selisih antara harga beli
dan harga jual kembali diperlakukan sebagai pendapatan bunga yang belum dihasilkan dan diakui
sebagai pendapatan sesuai dengan jangka waktu sejak surat-surat berharga tersebut dibeli
hingga dijual kembali.
Surat-surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (repo) diakui sebagai kewajiban
sebesar harga beli yang telah disepakati oleh Bank dan nasabahnya, dikurangi beban bunga
dibayar dimuka. Selisih antara harga jual dan harga beli kembali diperlakukan sebagai beban
bunga dibayar dimuka dan diakui sebagai beban bunga sesuai dengan jangka waktu sejak suratsurat berharga tersebut dijual hingga dibeli kembali.
PT Bank Central Asia Tbk
19
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
PERIODE ENAM BULAN BERAKHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
2. Ikhtisar kebijakan akuntansi yang signifikan (Lanjutan)
n.
Kredit yang diberikan
Kredit yang diberikan disajikan sebesar jumlah pokok kredit dikurangi penyisihan penghapusan
kredit yang diberikan. Jumlah bruto kredit yang direstrukturisasi mencakup pokok kredit, bunga,
dan beban lainnya yang dikapitalisasi ke pokok kredit. Bunga yang dikapitalisasi ke pokok kredit
tersebut diakui sebagai pendapatan bunga ditangguhkan.
Kredit yang dibeli dari BPPN disajikan sebesar saldo nilai pokok pinjaman dikurangi penyisihan
penghapusan kredit dan pendapatan bunga yang ditangguhkan. Pendapatan bunga yang
ditangguhkan merupakan selisih antara nilai pokok pinjaman dan harga perolehan/harga beli.
Pendapatan bunga yang ditangguhkan diakui sebagai pendapatan hanya apabila harga
perolehan/harga beli dari kredit tersebut sudah diterima seluruhnya (sebesar pembayaran dari
debitur yang bersangkutan).
Kredit dalam rangka pembiayaan bersama (kredit sindikasi) diakui sebesar pokok kredit yang
merupakan porsi tagihan Perseroan.
o.
Restrukturisasi kredit bermasalah
Selama periode enam bulan berakhir 30 Juni 2006 dan 2005, jenis restrukturisasi kredit bermasalah
yang dilakukan oleh Perseroan adalah dengan modifikasi persyaratan kredit.
Dalam hal restrukturisasi kredit bermasalah yang dilakukan hanya dengan modifikasi persyaratan
kredit, Perseroan mencatat dampak restrukturisasi tersebut secara prospektif dan tidak mengubah
nilai tercatat kredit yang diberikan pada tanggal restrukturisasi, kecuali jika jumlahnya melebihi
nilai tunai penerimaan kas masa depan yang ditentukan dalam persyaratan baru. Jika nilai tunai
penerimaan kas masa depan sebagaimana ditentukan dalam persyaratan baru dari kredit yang
diberikan tersebut lebih rendah daripada nilai tercatat kredit yang diberikan, Perseroan harus
mengurangi saldo kredit yang diberikan ke suatu jumlah yang sama dengan jumlah nilai tunai
penerimaan kas masa depan. Jumlah pengurangan tersebut diakui sebagai kerugian dalam laporan
laba rugi konsolidasi periode yang bersangkutan.
p.
Tagihan dan kewajiban akseptasi
Tagihan dan kewajiban akseptasi dinyatakan sebesar nilai nominal letters of credit (L/C) atau nilai
realisasi L/C yang diaksep oleh bank pengaksep (accepting bank).
q.
Penyisihan penghapusan aktiva dan taksiran kerugian atas transaksi rekening administratif
Perseroan membentuk penyisihan penghapusan aktiva produktif (terdiri dari giro pada bank-bank
lain, penempatan pada bank-bank lain, surat-surat berharga kecuali Sertifikat Bank Indonesia dan
obligasi pemerintah, tagihan derivatif, kredit yang diberikan, investasi dalam sewa guna usaha,
piutang pembiayaan konsumen, tagihan akseptasi, penyertaan dan aktiva lain-lain), penyisihan
penghapusan aktiva non produktif (agunan yang diambil alih, properti terbengkalai, rekening
antar kantor dan suspense account), dan taksiran kerugian atas transaksi rekening administratif.
PT Bank Central Asia Tbk
20
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
PERIODE ENAM BULAN BERAKHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
2. Ikhtisar kebijakan akuntansi yang signifikan (Lanjutan)
Penyisihan penghapusan aktiva dan taksiran kerugian ini dibentuk berdasarkan estimasi atas
kerugian yang mungkin timbul. Jumlah penyisihan dan taksiran kerugian ini, yang menurut
manajemen cukup untuk menutup risiko kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya
aktiva dan transaksi rekening administratif, didasarkan atas evaluasi kolektibilitas masing-masing
aktiva dan transaksi rekening administratif. Evaluasi manajemen atas kolektibilitas masing-masing
aktiva dan transaksi reke ning administratif dilakukan berdasarkan sejumlah faktor subjektif,
termasuk keadaan ekonomi/prospek usaha saat ini maupun yang diantisipasi untuk masa yang
akan datang, kondisi keuangan, kemampuan membayar dan faktor-faktor lain yang relevan,
dimana khusus untuk Bank selama periode enam bulan berakhir 30 Juni 2006 dibentuk sesuai
dengan ketentuan dalam Peraturan Bank Indonesia No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 dan
perubahannya, Peraturan Bank Indonesia No. 8/2/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006, dan selama
periode enam bulan berakhir 30 Juni 2005 dibentuk sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan
Bank Indonesia No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005.
Pembentukan penyisihan penghapusan aktiva dan taksiran kerugian atas transaksi rekening
administratif yang diterapkan oleh Bank pada tanggal 30 Juni 2006 sesuai dengan Peraturan Bank
Indonesia No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 dan perubahannya, Peraturan Bank Indonesia
No. 8/2/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006, dan pada tanggal 30 Juni 2005 sesuai dengan Peraturan
Bank Indonesia No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005, sebagai berikut:
1. Penyisihan umum sekurang-kurangnya 1% dari saldo aktiva produktif dengan kualitas lancar.
2. Penyisihan khusus untuk aktiva dan transaksi rekening administratif dengan kualitas:
Penggolongan
Dalam perhatian khusus
Kurang lancar
Diragukan
Macet
Persentase minimum
5%
15%
50%
100%
Penyisihan khusus untuk aktiva produktif dan transaksi rekening administratif dengan
kualitas dalam perhatian khusus, kurang lancar, diragukan dan macet dihitung atas jumlah
pokok pinjaman setelah dikurangi dengan nilai agunan yang diperkenankan.
Untuk kredit yang telah direstrukturisasi, evaluasi manajemen Bank atas kolektibilitas kredit
selama periode enam bulan berakhir 30 Juni 2006 dibentuk sesuai dengan ketentuan dalam
Peraturan Bank Indonesia No .)7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 dan perubahannya, Peraturan
Bank Indonesia No . 8/2/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006, dan selama periode enam bulan
berakhir 30 Juni 2005 dibentuk sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Bank Indonesia No.
7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005.
Untuk kredit yang dibeli dari BPPN, evaluasi manajemen Bank atas kolektibilitas kredit dilakukan
berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 4/7/PBI/2002 tanggal 27 September 2002. Berdasarkan
peraturan ini, kredit yang dibeli dari BPPN digolongkan lancar dalam jangka waktu satu tahun
sejak tanggal pembelian dan dilakukan penyisihan umum sekurang-kurangnya 1% dari nilai
tercatat (saldo nilai pokok pinjaman dikurangi pendapatan bunga yang ditangguhkan).
PT Bank Central Asia Tbk
21
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
PERIODE ENAM BULAN BERAKHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
2. Ikhtisar kebijakan akuntansi yang signifikan (Lanjutan)
Penyesuaian atas penyisihan penghapusan aktiva dan taksiran kerugian atas transaksi rekening
administratif dicatat dalam periode dimana penyesuaian tersebut diketahui atau dapat ditaksir
secara wajar. Penyesuaian ini termasuk penambahan penyisihan penghapusan aktiva dan
penambahan taksiran kerugian transaksi rekening administratif, maupun pemulihan aktiva dan
transaksi rekening administratif yang telah dihapuskan sebelumnya.
Aktiva dan transaksi rekening administratif dihapuskan dengan mengurangi penyisihan
penghapusan yang bersangkutan atau taksiran kerugian atas transaksi rekening administratif,
apabila menurut manajemen aktiva dan transaksi rekening administratif tersebut tidak mungkin
tertagih lagi.
r.
Penyertaan
Penyertaan dalam saham dengan pemilikan kurang dari 20% dicatat dengan metode biaya (cost
method), sementara untuk pemilikan antara 20%-50% dicatat dengan menggunakan metode
ekuitas (equity method). Penyertaan dengan kepemilikan lebih dari 50% dikonsolidasikan
(Catatan 2b). Bagian laba (rugi) dari penyertaan yang dicatat dengan metode ekuitas dikreditkan
(dibebankan) dalam laporan laba rugi konsolidasi periode yang bersangkutan. Penurunan nilai
penyertaan di bawah harga perolehan yang tidak bersifat sementara dicatat sebagai penurunan
nilai penyertaan dan dibebankan dalam laporan laba rugi konsolidasi periode yang bersangkutan.
s.
Aktiva tetap
Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No. 384/KMK.04/1998 tanggal 14 Agustus 1998,
Bank telah melakukan penilaian kembali aktiva tetap tertentu pada tanggal 31 Desember 1998 dan
31 Oktober 2000 (Catatan 2x) . Jumlah selisih penilaian kembali aktiva tetap sebesar Rp )1.059.907
juta (Catatan 20) merupakan selisih antara nilai wajar dan nilai tercatat aktiva tetap pada tanggal
31)Desember 1998 dan 31 Oktober 2000. Selisih penilaian kembali aktiva tetap disajikan sebagai
akun terpisah di bagian ekuitas di neraca. Aktiva tetap yang telah dinilai kembali tersebut dicatat
s ebesar nilai wajar/nilai revaluasi dan disusutkan berdasarkan sisa umur aktiva.
Aktiva tetap (selain tanah) dan aktiva tetap yang telah dinilai kembali disajikan sebesar harga
perolehan/nilai revaluasi dikurangi akumulasi penyusutan. Penyusutan dihitung sejak bulan
aktiva yang bersangkutan digunakan, dengan metode garis lurus (straight-line method ) untuk
bangunan, dan metode saldo menurun ganda (double-declining -balance method) untuk aktiva
tetap lainnya, berdasarkan taksiran masa manfaat sebagai berikut:
Bangunan
Peralatan kantor dan perabot
Kendaraan
:
:
:
20 tahun (kecuali BFL 50 tahun)
2 – 8 tahun
4 – 8 tahun
Tanah disajikan sebesar harga perolehan/revaluasi dan tidak diamortisasi.
PT Bank Central Asia Tbk
22
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
PERIODE ENAM BULAN BERAKHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
2.
Ikhtisar kebijakan akuntansi yang signifikan (Lanjutan)
Beban pemeliharaan normal dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi periode berjalan,
sedangkan perbaikan, penambahan, renovasi, dan perluasan yang jumlahnya material dan
memperpanjang masa manfaat dikapitalisasi. Aktiva tetap yang tidak digunakan lagi atau dijual,
dikeluarkan dari kelompok akun aktiva tetap yang bersangkutan, dan laba atau ruginya disajikan
dalam laporan laba rugi konsolidasi periode yang bersangkutan.
t.
Pajak penghasilan
Perseroan menerapkan metode aktiva dan kewajiban dalam menghitung beban pajaknya. Dengan
metode ini, aktiva dan kewajiban pajak tangguhan diakui pada setiap tanggal pelaporan sebesar
perbedaan temporer aktiva dan kewajiban untuk tujuan akuntansi dan tujuan pajak. Metode ini
mengharuskan pengakuan manfaat pajak di masa akan datang, seperti kompensasi rugi fiskal, jika
kemungkinan realisasi manfaat tersebut di masa mendatang cukup besar (probable).
u.
Laba per saham
Laba per saham dasar dihitung berdasarkan laba operasional bersih atau laba bersih dibagi
dengan jumlah rata-rata tertimbang saham beredar pada periode yang bersangkutan. Saham yang
diterbitkan untuk dijual secara kas diperhitungkan dalam jumlah rata-rata tertimbang saham
beredar apabila kas telah diterima.
Laba per saham dilusian dihitung dengan menggunakan metode yang sama, kecuali bahwa ke
dalam perhitungannya dimasukkan dampak dilutif dari opsi saham (Catatan 2w).
v.
Kewajiban imbalan pasca -kerja
Kewajiban Bank atas imbalan pasca-kerja dihitung sebesar nilai kini dari estimasi jumlah
kewajiban imbalan pasca-kerja di masa depan yang timbul dari jasa yang telah diberikan oleh
karyawan pada masa kini dan masa lalu, dikurangi dengan nilai wajar aktiva bersih dana pensiun.
Perhitungan dilakukan oleh aktuaris independen dengan metode projected-unit-credit.
Imbalan pasca-kerja yang diperoleh karyawan dibebankan dalam laporan laba rugi konsolidasi
dengan metode garis lurus (straight-line method) selama estimasi sisa masa kerja rata-rata
karyawan hingga imbalan pasca-kerja menjadi hak karyawan (vested). Imbalan pasca-kerja yang
telah menjadi hak karyawan diakui segera sebagai beban pada saat terjadinya.
w.
Program kompensasi manajemen berbasis saham
Bank memberikan opsi saham kepada manajemen dan karyawan tertentu. Beban kompensasi
dinilai pada tanggal pemberian opsi saham dengan menggunakan nilai wajar dari opsi saham
tersebut dan diakui selama masa bakti karyawan hingga opsi saham tersebut menjadi hak
karyawan (vesting period).
Nilai wajar dari opsi saham yang diberikan ditaksir dengan menggunakan metode penentuan
harga opsi Binomial (Binomial option pricing model).
PT Bank Central Asia Tbk
23
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
PERIODE ENAM BULAN BERAKHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
2. Ikhtisar kebijakan akuntansi yang signifikan (Lanjutan)
x.
Kuasi reorganisasi
Pada tanggal 31 Oktober 2000, Bank menerapkan PSAK No. 51, “Akuntansi Kuasi Reorganisasi”,
untuk mendapatkan laporan yang dimulai dari “awal yang baik” (fresh start). Pelaporan “fresh
start” mengharuskan penilaian kembali seluruh aktiva dan kewajiban yang tercatat dengan
menggunakan nilai wajarnya dan eliminasi atas saldo rugi (defisit). Dengan penerapan kuasi
reorganisasi, saldo rugi Bank pada tanggal 31 Oktober 2000 sebesar Rp 25.853.162 juta telah
dieliminasi ke akun tambahan modal disetor. Penerapan kuasi reorganisasi ini telah disetujui oleh
Bank Indonesia melalui surat No. 3/165/DPwB2/IDWB2 tanggal 21 Pebruari 2001 dan oleh para
pemegang saham di dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 12 April 2001
(notulen rapat dibuat oleh notaris Hendra Karyadi, SH dalam aktenya No. 25).
Nilai wajar dari aktiva dan kewajiban Bank ditentukan berdasarkan harga pasar. Apabila harga
pasar tidak tersedia atau tidak mencerminkan ukuran yang relevan untuk nilai wajar, taksiran nilai
wajar didasarkan pada nilai tunai atau diskonto penerimaan kas masa depan dengan
mempertimbangkan tingkat risiko yang dihadapi.
y.
Informasi segmen
Perseroan mengidentifikasi segmen operasi berdasarka n lokasi cabang. Setiap segmen
memberikan berbagai pelayanan jasa perbankan dan keuangan. Pendapatan dari setiap segmen
diakui berdasarkan lokasi aktiva dan pelanggannya. Harga antar segmen ditentukan secara wajar
(arm’s length basis). Beban yang timbul akan dibebankan pada setiap segmen pada saat beban
terjadi. Kebijakan akuntansi yang diterapkan oleh setiap segmen sama dengan yang dijelaskan
dalam ikhtisar kebijakan akuntansi yang signifikan. Seluruh transaksi antar segmen telah
dieliminasi.
z.
Modal s aham diperoleh kembali (treasury stock)
Perseroan menerapkan metode biaya c( ost method) dalam mencatat modal saham diperoleh
kembali (treasury stock).
Modal saham diperoleh kembali dicatat sebesar harga perolehan kembali saham dan disajikan
sebagai pengurang modal saham.
aa.
Penggunaan taksiran
Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum
menyebabkan manajemen perlu membuat taksiran-taksiran dan asumsi-asumsi yang
mempengaruhi jumlah aktiva dan kewajiban yang dilaporkan serta pengungkapan aktiva dan
kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan keuangan dan jumlah pendapatan dan beban yang
dilaporkan selama periode pelaporan. Hasil aktual dapat berbeda dari taksiran-taksiran tersebut.
PT Bank Central Asia Tbk
24
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
PERIODE ENAM BULAN BERAKHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
3. Transaksi dan saldo dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa
Perseroan melakukan transaksi keuangan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, yang
dilakukan sesuai dengan syarat dan kondisi yang serupa seperti yang dilakukan dengan pihak ketiga.
Perincian saldo dan transaksi yang sig nifikan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa yang
tidak dikonsolidasikan pada tanggal 30 Juni 2006 dan 2005, serta periode enam bulan yang berakhir
pada tanggal-tanggal tersebut adalah sebagai berikut:
2006
Jumlah
Kredit yang diberikan (Catatan 11)
Aktiva lain-lain (Catatan 22)
Simpanan dari nasabah dan bank-bank lain
(Catatan 13)
Bank garansi yang diberikan kepada nasabah
(Catatan 22)
Pendapatan bunga (Catatan 24)
Beban bunga (Catatan 25)
2005
Persentase
dari jumlah
Jumlah
Persentase
dari jumlah
516.822
127.920
0,9775%
5,1343%
299.567
-
0,6853%
-
37.338
0,0276%
26.019
0,0202%
902
34.717
294
0,0699%
0,4203%
0,0077%
1.100
11.897
360
0,0961%
0,1984%
0,0143%
4. Kas
2006
Rupiah
Valuta asing
2005
3.601.579
262.654
2.527.498
172.774
3.864.233
2.700.272
Pada tanggal 30 Juni 2006 dan 2005, kas di mesin ATM masing-masing berjumlah Rp 2.672.097 juta dan
Rp 1.568.803 juta.
25
PT Bank Central Asia Tbk
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
PERIODE ENAM BULAN BERAKHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
5. Giro pada Bank Indonesia
Merupakan giro wajib minimum (“GWM”) yang diwajibkan oleh Bank Indonesia sesuai dengan
peraturan yang berlaku, tanpa bunga, kecuali untuk jumlah GWM tertentu berbunga 6,5% per tahun
untuk periode enam bulan berakhir 30 Juni 2006 dan 3% per tahun untuk periode enam bulan berakhir 30
Juni 2005.
2006
Rupiah
Valuta asing
2005
16.807.952)
430.266)
17.238.218)
9.939.836
361.818
10.301.654
6. Giro pada bank -bank lain
Pihak ketiga:
2006
Rupiah
Valuta asing
Jumlah giro pada bank-bank lain, sebelum penyisihan
penghapusan aktiva produktif
1.567)
196.854)
2.261)
259.589)
198.421)
261.850)
(14)
(2.067)
(2.081)
(13)
(2.454)
(2.467)
196.340)
259.383)
Penyisihan penghapusan aktiva produktif:
Rupiah
Valuta asing
Jumlah giro pada bank-bank lain, bersih
2005
Tingkat bunga rata-rata setahun selama periode berjalan:
2006
%
Rupiah
Valuta asing
2005
%
1,46)
5,75)
0,67
3,23
Manajemen yakin bahwa saldo penyisihan penghapusan aktiva produktif yang telah dibentuk cukup
untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya giro pada bank-bank lain.
Pada tanggal 30 Juni 2006 dan 2005, seluruh saldo giro pada bank-bank lain diklasifikasikan sebagai
“lancar”.
26
PT Bank Central Asia Tbk
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
PERIODE ENAM BULAN BERAKHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
7. Penempatan pada bank -bank lain
Jangka waktu
Pihak ketiga:
Call money:
Rupiah
2006
Hingga 1 bulan
Lebih dari 1 bulan hingga 3 bulan
Hingga 1 bulan
Lebih dari 1 bulan hingga 3 bulan
Valuta asing
Deposito:
Rupiah
Hingga 1 bulan
Lebih dari 1 bulan hingga 3 bulan
Hingga 1 bulan
Lebih dari 1 bulan hingga 3 bulan
Lebih dari 6 bulan hingga 12 bulan
Lebih dari 12 bulan
Valuta asing
Pendapatan bunga yang ditangguhkan
Jumlah penempatan pada bank-bank lain, sebelum penyisihan
penghapusan aktiva produktif
Penyisihan penghapusan aktiva produktif:
Rupiah
Valuta asing
Jumlah penempatan pada bank-bank lain, bersih
2005
6.500.000)
-)
5.149.903)
185.260)
1.875.000)
1.171.000)
1.753.387)
1.513.117)
11.835.163)
6.312.504)
4.949)
-)
-)
11.926)
11.926)
242.974)
-)
4.581)
11.801)
29.058)
12.548)
243.813)
271.775)
301.801)
(2.212)
(322)
12.104.726)
6.613.983)
(12.550)
(55.008)
(67.558)
(26.506)
(33.908)
(60.414)
12.037.168)
6.553.569)
Mutasi penyisihan penghapusan aktiva produktif selama periode enam bulan berakhir 30.Juni 2006 dan
2005 adalah sebagai berikut:
Rupiah
2006:
Saldo awal periode
Pemulihan (penambahan) penyisihan penghapusan aktiva
produktif
Selisih kurs yang timbul dari penyisihan penghapusan
aktiva produktif dalam valuta asing
Valuta asing
Jumlah
(23.888)
(49.339)
(73.227)
11.338)
(8.313)
3.025)
-)
2.644)
2.644)
27
PT Bank Central Asia Tbk
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
PERIODE ENAM BULAN BERAKHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
Saldo akhir periode
(12.550)
(55.008)
(67.558)
28
PT Bank Central Asia Tbk
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
PERIODE ENAM BULAN BERAKHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
7. Penempatan pada bank -bank lain (Lanjutan)
Rupiah
2005:
Saldo awal periode
Penambahan penyisihan penghapusan aktiva produktif
Selisih kurs yang timbul dari penyisihan penghapusan
aktiva produktif dalam valuta asing
Saldo akhir periode
Valuta asing
Jumlah
(12.345)
(14.161)
(12.593)
(20.186)
(24.938)
(34.347)
-)
(26.506)
(1.129)
(33.908)
(1.129)
(60.414)
Tingkat bunga rata-rata setahun selama periode berjalan:
2006
%
2005
%
Call money:
Rupiah
Valuta asing
10,79
4,60
7,16
2,67
Deposito:
Rupiah
Valuta asing
8,87
3,07
6,16
3,68
Manajemen yakin bahwa saldo penyisihan penghapusan aktiva produktif yang telah dibentuk cukup
untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya penempatan pada bank-bank
lain.
Pada tanggal 30 Juni 2006 dan 2005, seluruh saldo penempatan pada bank-bank lain diklasifikasikan
sebagai “lancar”.
8. Surat-surat berharga
Akun ini terdiri dari surat-surat be rharga untuk tujuan diperdagangkan, tersedia untuk dijual dan dimiliki
hingga jatuh tempo, sebagai berikut:
Harga perolehan
(setelah
amortisasi
premi/diskonto)
a. Surat -surat berharga untuk
diperdagangkan:
Rupiah:
Sertifikat Bank Indonesia
Obligasi korporasi
Unit penyertaan di reksa dana
12.132.061
93.487
100.000
12.325.548
Jumlah surat-surat berharga untuk diperdagangkan
2006
Penyesuaian
nilai wajar
akibat kuasi
reorganisasi
-
Laba (rugi)
belum
direalisasi
-)
(3.623)
30.460)
26.837)
Nilai wajar
12.132.061
89.864
130.460
12.352.385
12.352.385
29
PT Bank Central Asia Tbk
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
PERIODE ENAM BULAN BERAKHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
30
PT Bank Central Asia Tbk
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
PERIODE ENAM BULAN BERAKHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
8. Surat-surat berharga (Lanjutan)
2006
Penyesuaian
nilai wajar
akibat kuasi
reorganisasi
Harga perolehan
(setelah
amortisasi
premi/diskonto)
b. Surat -surat berharga yang tersedia
untuk dijual:
Rupiah:
Obligasi korporasi
262.816
-
Laba (rugi)
belum
direalisasi
Nilai wajar
(10.825)
251.991
.
Jumlah surat-surat berharga yang tersedia untuk dijual
Harga perolehan
(setelah
amortisasi
premi/diskonto)
c. Surat -surat berharga untuk dimiliki
hingga jatuh tempo:
Rupiah:
Obligasi korporasi
Medium Term Notes
Wesel tagih
Valuta asing:
Surat berharga pasar uang
Floating Rate Notes, Medium
Term Notes
Wesel tagih
251.991
2006
Penyesuaian
nilai wajar
akibat kuasi
reorganisasi
Penyisihan
penurunan
nilai
permanen
Nilai buku
1.854.130
400.000
166.887
2.421.017
(3.484)
-)
-)
(3.484)
-)
-)
-)
-)
1.850.646
400.000
166.887
2.417.533
144.919
-)
-)
144.919
1.318.480
281.034
1.744.433
-)
-)
-)
(3.083)
-)
(3.083)
1.315.397
281.034
1.741.350
Jumlah surat-surat berharga untuk dimiliki hingga jatuh tempo
Jumlah surat-surat berharga
4.158.883
16.763.259
PT Bank Central Asia Tbk
29
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
PERIODE ENAM BULAN BERAKHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
8. Surat-surat berharga (Lanjutan)
Harga perolehan
(setelah
amortisasi
premi/diskonto)
a. Surat -surat berharga untuk
diperdagangkan:
Rupiah:
Sertifikat Bank Indonesia
Obligasi korporasi
Unit penyertaan di reksa dana
2005
Penyesuaian
nilai wajar
akibat kuasi
reorganisasi
18.621.572
122.226
100.000
18.843.798
-
Laba (rugi)
belum
direalisasi
Nilai wajar
-)
(482)
21.744)
21.262)
Jumlah surat-surat berharga untuk diperdagangkan
b. Surat -surat berharga yang tersedia
untuk dijual:
Rupiah:
Obligasi korporasi
18.865.060
336.810
-
9.291
Jumlah surat-surat berharga yang tersedia untuk dijual
Harga perolehan
(setelah
amortisasi
premi/diskonto)
c. Surat -surat berharga untuk dimiliki
hingga jatuh tempo:
Rupiah:
Obligasi korporasi
Surat berharga pasar uang
Medium Term Notes
Wesel tagih
Valuta asing:
Surat berharga pasar uang
Floating Rate Notes, Medium
Term Notes
Wesel tagih
18.621.572
121.744
121.744
18.865.060
346.101
346.101
2005
Penyesuaian
nilai wajar
akibat kuasi
reorganisasi
Penyisihan
penurunan
nilai
permanen
Nilai buku
1.928.976
597.370
400.000
124.297
3.050.643
(3.614)
(3.614)
-
1.925.362
597.370
400.000
124.297
3.047.029
252.643
-
-
252.643
1.535.950
243.069
2.031.662
-
(3.247)
(3.247)
1.532.703
243.069
2.028.415
Jumlah surat-surat berharga untuk dimiliki hingga jatuh tempo
Jumlah surat-surat berharga
5.075.444
24.286.605
PT Bank Central Asia Tbk
30
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
PERIODE ENAM BULAN BERAKHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
8. Surat-surat berharga (Lanjutan)
Surat-surat berharga berdasarkan klasifikasi menurut BI:
2006
2005
15.009.381)
22.231.251)
16.012)
(3.484)
15.021.909)
30.553)
(3.614)
22.258.190)
1.683.001)
1.962.840)
(3.083)
1.679.918)
(3.247)
1.959.593)
Kurang lancar:
Harga perolehan (setelah amortisasi premi/diskonto)
11.245)
13.091)
Macet:
Harga perolehan (setelah amortisasi premi/diskonto)
50.187)
55.731)
16.763.259)
24.286.605)
(28.899)
(65.936)
(94.835)
(36.400)
(75.244)
(111.644)
16.668.424)
24.174.961)
Rupiah:
Lancar:
Harga perolehan (setelah amortisasi premi/diskonto)
Laba belum direalisasi dari perubahan nilai wajar suratsurat berharga untuk diperdagangkan dan yang tersedia
untuk dijual
Penyesuaian nilai wajar akibat kuasi reorganisasi
Valuta asing:
Lancar:
Harga perolehan (setelah amortisasi premi/diskonto)
Penyisihan penurunan nilai permanen surat-surat
berharga
Jumlah surat-surat berharga, sebelum penyisihan penghapusan
aktiva produktif
Penyisihan penghapusan aktiva produktif:
Rupiah
Valuta asing
Jumlah surat-surat berharga, bersih
Rincian surat-surat berharga yang tersedia untuk dijual dan untuk dimiliki hingga jatuh tempo
berdasarkan periode jatuh tempo:
2006
2005
a. Surat-surat berharga yang tersedia untuk dijual, nilai wajar:
Lebih dari 1 tahun hingga 5 tahun
Lebih dari 5 tahun
251.991)
-)
251.991)
197.108)
148.993)
346.101)
711.995)
1.181.922)
b. Surat-surat berharga untuk dimiliki hingga jatuh tempo, nilai buku:
Hingga 1 tahun
PT Bank Central Asia Tbk
31
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
PERIODE ENAM BULAN BERAKHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
Lebih dari 1 tahun hingga 5 tahun
Lebih dari 5 tahun
2.085.833)
1.361.055)
4.158.883)
PT Bank Central Asia Tbk
1.782.382)
2.111.140)
5.075.444)
32
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
PERIODE ENAM BULAN BERAKHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
8.
Surat-surat berharga (Lanjutan)
Mutasi (rugi) laba yang belum direalisasi untuk surat-surat berharga dalam kelompok tersedia untuk
dijual selama periode enam bulan berakhir 30 Juni 2006 dan 2005 adalah sebagai berikut:
Rupiah
2006:
Saldo awal periode
Penambahan rugi yang belum direalisasi selama periode
berjalan
Rugi yang direalisasi atas penjualan surat berharga selama
periode berjalan
Saldo akhir periode
2005:
Saldo awal periode
Penambahan rugi yang belum direalisasi selama tahun
berjalan
Laba yang direalisasi atas penjualan surat -surat berharga
selama tahun berjalan
Saldo akhir periode
Valuta asing
Jumlah
(314)
-
(314)
(7.816)
-
(7.816)
553)
-
553)
(7.577)
-
(7.577)
12.832)
-
12.832)
(3.499)
-
(3.499)
(42)
-
(42)
9.291)
-
9.291)
Penerimaan dari surat-surat berharga dalam kelompok tersedia untuk dijual yang dijual dan yang jatuh
tempo selama periode enam bulan berakhir 30 Juni 2006 dan 2005 adalah masing-masing sebesar
Rp.56.150 juta dan Rp 12.150 juta.
Selama periode enam bulan berakhir 30 Juni 2005, Bank melakukan penjualan surat-surat berharga
untuk dimiliki hingga jatuh tempo sejumlah Rp 270.546 juta dengan laba penjualan sebesar Rp 11.188
juta. Penjualan tersebut dilakukan oleh Bank sehubungan dengan adanya penurunan signifikan ris iko
kredit perusahaan penerbit efek.
PT Bank Central Asia Tbk
33
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
PERIODE ENAM BULAN BERAKHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
8.
Surat-surat berharga (Lanjutan)
Tingkat bunga rata-rata setahun selama periode berjalan:
2006
%
Rupiah:
Sertifikat Bank Indonesia
Obligasi korporasi
Surat berharga pasar uang
Medium Term Notes
Wesel tagih
Valuta asing:
Surat berharga pasar uang
Floating Rate Notes, Medium Term Notes
Exchange Offer
Wesel tagih
2005
%
12,61)
12,78)
12,64)
10,08)
24,93)
7,67)
12,78)
8,10)
9,52)
20,07)
4,24)
7,26)
-)
9,41)
4,28)
7,71)
5,58)
6,36)
Mutasi penyisihan penghapusan aktiva produktif selama periode enam bulan berakhir 30.Juni 2006 dan
2005 adalah sebagai berikut:
Rupiah
2006:
Saldo awal periode
Pemulihan (p enambahan) penyisihan penghapusan aktiva
produktif
Selisih kurs yang timbul dari penyisihan penghapusan
aktiva produktif dalam valuta asing
Saldo akhir periode
2005:
Saldo awal periode
Penambahan penyisihan penghapusan aktiva
produktif
Selisih kurs yang timbul dari penyisihan penghapusan
aktiva produktif dalam valuta asing
Saldo akhir periode
PT Bank Central Asia Tbk
Valuta asing
Jumlah
(32.099)
(62.183)
(94.282)
3.200)
(7.047)
(3.847)
-)
3.294)
3.294)
(28.899)
(65.936)
(94.835)
(30.921)
(38.712)
(69.633)
(5.479)
(34.824)
(40.303)
-)
(1.708)
(1.708)
(36.400)
(75.244)
(111.644)
34
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
PERIODE ENAM BULAN BERAKHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
8.
Surat-surat berharga (Lanjutan)
Berikut ini adalah ikhtisar peringkat efek yang dimiliki Bank berdasarkan laporan yang diperoleh dari
PT Pemeringkat Efek Indonesia (PT Pefindo), PT Kasnic Credit Rating Indonesia atau Standard &
Poor’s, masing-masing pada tanggal 30 Juni 2006 dan 2005:
2006
PT BPD DKI
PT Bank Buana Indonesia Tbk
PT Bank Ekspor Indonesia (Persero)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Pan Indonesia Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Tabungan Negara (Persero)
PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk
PT Alfa Retailindo Tbk
Antam Finance Limited
PT Astra Graphia Tbk
PT Astra Sedaya Finance
PT Berlian Laju Tanker Tbk
PT Branta Mulia Tbk
PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk
PT Duta Pertiwi Tbk
PT Federal International Finance
Freeport – McMoRan Copper & Gold Inc.
PT HM Sampoerna Tbk
PT Indofood Sukses Makmur Tbk
PT Indosat Tbk
PT Indosiar Visual Mandiri Tbk
PT Jasa Marga (Persero)
PT Lautan Luas Tbk
PT Medco Energi Internasional Tbk
PT Oto Multi Artha
PT Perkebunan Nusantara VII
PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)
Perum Pegadaian
PGN Euro Finance Ltd.
PT Pupuk Kalimantan Timur Tbk
PT Selamat Sempurna Tbk
PT Serasi Auto Raya Tbk
PT Sinar Sosro
PT Surya Citra Televisi
PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk
PT Tunas Baru Lampung Tbk
PT Bank Central Asia Tbk
2005
idAidAidA+
B+
idAidA+
idA
idA B
idAidAAidA
idAidBBB
idA+
B+
idAA+
idAA
idAA+
idBBB
idA+
idAidAAidA +
idAidA
idA A
B+
idA +
idAidA+
idAidAAA
idBBB
idBBB
idBBB+
idBBB+
idA+
B+
idA idA+
idA idA
idA B
idA idAAidA
idA idBBBidBBBidA+
B+
idAA+
idAA
idAA+
idA idA+
idA idAAidA+
idA idA idAA
B+
idA+
idA+
idBBB+
idA idAAA
idBBB
35
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
PERIODE ENAM BULAN BERAKHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT Tunas Financindo Sarana
PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Co. Tbk
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
idBBB+
idA-
idA idBBB+
idA -
Manajemen yakin bahwa saldo penyisihan penghapusan aktiva produktif yang telah dibentuk cukup
untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya surat-surat berharga.
PT Bank Central Asia Tbk
36
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
PERIODE ENAM BULAN BERAKHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
9. Obligasi pemerintah
Akun ini terdiri dari obligasi rekapitalisasi pemerintah yang diperoleh dalam rangka rekapitalisasi Bank
(Catatan 1b) dan yang dibeli dari pasar sekunder; dan obligasi non-rekapitalisasi pemerintah. Surat
Edaran Bank Indonesia No. 3/18/DPM tanggal 31 Juli 2001 memperbolehkan seluruh obligasi pemerintah
yang diterima dalam rangka rekapitalisasi bank untuk diperdagangkan di pasar sekunder.
Rincian obligasi pemerintah untuk tujuan diperdagangkan, tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga
jatuh tempo pada tanggal 30 Juni 2006 dan 2005 adalah sebagai berikut:
2006
a.
b.
Rupiah:
Obligasi rekapitalisasi pemerintah - rekapitalisasi Bank:
Tingkat bunga variabel
Obligasi non-rekapitalisasi pemerintah:
Tingkat bunga tetap
-
1.775.612
9.803
-
Jumlah obligasi pemerintah untuk diperdagangkan
9.803
1.775.612
307.928
-
372.953
1.010.865
680.881
1.010.865
646.870
-
1.327.751
1.010.865
2.064.237
30.559.202
2.064.237
32.391.995
32.623.439
34.456.232
9.415.456
9.904.965
4.373.279
4.329.139
46.412.174
48.690.336
792.662
1.120.166
Tersedia untuk dijual, nilai wajar:
Rupiah:
Obligasi rekapitalisasi pemerintah - rekapitalisasi Bank:
Tingkat bunga tetap
Obligasi rekapitalisasi pemerintah - dari pasar sekunder:
Tingkat bunga tetap
Valuta asing:
Obligasi non-rekapitalisasi pemerintah:
Tingkat bunga tetap
Jumlah obligasi pemerintah tersedia untuk dijual
c.
2005
Diperdagangkan, nilai wajar:
Dimiliki hingga jatuh tempo, harga perolehan setelah amortisasi
premi/diskonto:
Rupiah:
Obligasi rekapitalisasi pemerintah - rekapitalisasi Bank:
Tingkat bunga tetap
Tingkat bunga variabel
Obligasi rekapitalisasi pemerintah - dari pasar sekunder:
Tingkat bunga tetap
Obligasi non-rekapitalisasi pemerintah:
Tingkat bunga tetap
Valuta asing:
Obligasi non-rekapitalisasi pemerintah:
Tingkat bunga tetap
PT Bank Central Asia Tbk
37
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
PERIODE ENAM BULAN BERAKHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
Jumlah obligasi pemerintah yang dimiliki hingga jatuh tempo
47.204.836
49.810.502
Jumlah obligasi pemerintah
48.542.390
52.596.979
PT Bank Central Asia Tbk
38
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
PERIODE ENAM BULAN BERAKHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
9. Obligasi pemerintah (Lanjutan)
Rincian obligasi pemerintah yang tersedia untuk dijual dan untuk dimiliki hingga jatuh tempo
berdasarkan periode jatuh tempo:
a.
Tersedia untuk dijual, nilai wajar:
2006
Hingga 1 tahun
Lebih dari 1 tahun hingga 5 tahun
Lebih dari 5 tahun
2005
954.798
240.246
132.707
1.327.751
-)
870.660
140.205
1.010.865
b. Dimiliki hingga jatuh tempo, harga perolehan setelah amortisasi premi/diskonto:
2006
Lebih dari 1 tahun hingga 5 tahun
Lebih dari 5 tahun
2005
4.463.415
42.741.421
5.514.341
44.296.161
47.204.836
49.810.502
Selama periode enam bulan berakhir 30 Juni 2006 dan 2005, Bank melakukan reklasifikasi obligasi
pemerintah dari kelompok dimiliki hingga jatuh tempo ke kelompok diperdagangkan dan tersedia untuk
dijual, sebagai berikut:
2006
2005
Diperdagangkan:
Harga perolehan, setelah amortisasi premi/diskonto
Rugi belum direalisasi
-
2.500.000
11.140
Tersedia untuk dijual:
Harga perolehan, setelah amortisasi premi/diskonto
Laba belum direalisasi
2.032.777
1.999
-
Reklasifikasi obligasi pemerintah dari kelompok dimiliki hingga jatuh tempo ke kelompok
diperdagangkan dan tersedia untuk dijual dilakukan sehubungan dengan maksud Bank untuk
mengurangi obligasi rekapitalisasi pemerintah yang diterima dalam rangka rekapitalisasi Bank, sesuai
dengan persetujuan Bank Indonesia , dan karena jatuh tempo obligasi sudah dekat.
PT Bank Central Asia Tbk
39
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
PERIODE ENAM BULAN BERAKHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
9. Obligasi pemerintah (Lanjutan)
Mutasi (rugi) laba yang belum direalisasi untuk obligasi pemerintah dalam kelompok tersedia untuk
dijual selama periode enam bulan berakhir 30 Juni 2006 dan 2005 adalah sebagai berikut:
Rupiah
2006:
Saldo awal periode
Penambahan laba (rugi) yang belum direalisasi selama
periode berjalan
Laba yang direalisasi atas penjualan obligasi
pemerintah selama periode berjalan
Selisih kurs yang timbul dari laba (rugi) yang belum
direalisasi dalam valuta asing
Saldo akhir periode
2005:
Saldo awal periode
Penambahan rugi yang belum direalisasi selama
periode berjalan
Rugi yang direalisasi atas penjualan obligasi
pemerintah selama periode berjalan
Saldo akhir periode
Valuta asing
Jumlah
(13.972)
-)
(13.972)
7.916)
(569)
7.347)
(653)
-)
(653)
-)
(6.709)
(98)
(667)
(98)
(7.376)
33.102)
-)
33.102)
(48.534)
-)
(48.534)
7.657)
(7.775)
-)
-)
7.657)
(7.775)
Penerimaan dari penjualan obligasi pemerintah dalam kelompok tersedia untuk dijual selama periode
enam bulan berakhir 30 Juni 2006 dan 2005 adalah masing-masing sebesar Rp 1.070.007 juta dan
Rp 449.510 juta.
Tingkat bunga rata-rata setahun selama periode berjalan:
2006
Rupiah:
Obligasi rekapitalisasi pemerintah - rekapitalisasi Bank
Obligasi rekapitalisasi pemerintah - dari pasar sekunder
Obligasi non-rekapitalisasi pemerintah
Valuta asing:
Obligasi non-rekapitalisasi pemerintah
2005
12,91%
10,71%
11,35%
7,81%
10,35%
11,46%
5,66%
5,58%
10. Surat-surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali
Merupakan tagihan kepada pihak ketiga atas pembelian surat-surat berharga dengan janji dijual kembali.
Surat-surat berharga tersebut diklasifikasikan sebagai transaksi kredit dengan jaminan sebagai berikut:
Jenis surat berharga
Harga jual
PT Bank Central Asia Tbk
Pendapatan
bunga yang
belum
Nilai bersih
40
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
PERIODE ENAM BULAN BERAKHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
Jangka waktu kontrak
2005:
Obligasi rekapitalisasi
pemerintah, rupiah
Hingga 1 bulan
Lebih dari 1 bulan hingga 3 bulan
PT Bank Central Asia Tbk
kembali
dihasilkan
2.918.551
609.784
(17.487)
(665)
2.901.064
609.119
3.528.335
(18.152)
3.510.183
41
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
PERIODE ENAM BULAN BERAKHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
11. Kredit yang diberikan (Lanjutan)
2006
Lancar
Pindahan, bersih
Dalam
perhatian
khusus
Kurang lancar
Diragukan
Macet
Jumlah
1.927.474)
276.609)
21.981)
185)
-)
2.226.249)
618.041)
71.699)
775)
-)
831)
691.346)
(6.180)
611.861)
(5.457)
66.242)
(116)
659)
-)
-)
(831)
-)
(12.584)
678.762)
301.481)
-)
-)
-)
-)
301.481)
(3.017)
298.464)
-)
-)
-)
-)
-)
-)
-)
-)
(3.017)
298.464)
10.135)
-)
-)
-)
-)
10.135)
(101)
10.034)
-)
-)
-)
-)
-)
-)
-)
-)
(101)
10.034)
33.952)
-)
-)
-)
-)
33.952)
(340)
33.612)
-)
-)
-)
-)
-)
-)
-)
-)
(340)
33.612)
Pertambangan
Penyisihan
penghapusan aktiva
produktif
507.842)
-)
-)
-)
-)
507.842)
(5.078)
502.764)
-)
-)
-)
-)
-)
-)
-)
-)
(5.078)
502.764)
Lain-lain
Penyisihan
penghapusan aktiva
produktif
15.110)
-)
-)
-)
-)
15.110)
(151)
14.959)
-)
-)
-)
-)
-)
-)
-)
-)
(151)
14.959)
3.399.168)
342.851)
22.640)
185)
-)
3.764.844)
Perdagangan, restoran
dan hotel
Penyisihan penghapusan
aktiva produktif
Pertanian dan sarana
pertanian
Penyisihan
penghapusan aktiva
produktif
Konstruksi
Penyisihan
penghapusan aktiva
produktif
Pengangkutan,
pergudangan dan
komunikasi
Penyisihan
penghapusan aktiva
produktif
Jumlah valuta
asing, bersih
PT Bank Central Asia Tbk
42
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
PERIODE ENAM BULAN BERAKHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT Bank Central Asia Tbk
43
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
PERIODE ENAM BULAN BERAKHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
11. Kredit yang diberikan (Lanjutan)
2006
Dalam
perhatian
khusus
Lancar
Jumlah kredit yang diberikan
Jumlah penyisihan
penghapusan aktiva
produktif
Penyesuaian nilai wajar akibat
restrukturisasi kredit
Pendapatan yang ditangguhkan
atas kredit yang dibeli dari
BPPN
Jumlah kredit yang diberikan,
bersih
Kurang lancar
Diragukan
Macet
Jumlah
50.143.607)
1.900.079)
245.103)
126.667)
453.029)
52.868.485
(688.833)
(219.919)
(83.444)
(63.336)
(452.632)
(1.508.164)
-)
-)
-)
-)
(397)
(397)
(2.432)
-)
-)
-)
-)
(2.432)
49.452.342)
1.680.160)
161.659)
63.331)
-)
51.357.492)
Anak perusahaan, valuta
asing:
Kredit yang diberikan
Penyisihan penghapusan
aktiva produktif
Jumlah kredit yang diberikan –
konsolidasi, bersih
5.163)
(1.183)
51.361.472)
PT Bank Central Asia Tbk
44
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
PERIODE ENAM BULAN BERAKHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
11. Kredit yang diberikan (Lanjutan)
Kredit yang diberikan menurut jenis industri:
2005
Lancar
Dalam
perhatian
khusus
Kurang lancar
Diragukan
Macet
Jumlah
PT Bank Central Asia Tbk:
Rupiah:
Manufaktur
Penyisihan penghapusan
aktiva produktif
Jasa bisnis
Penyisihan penghapusan
aktiva produktif
Perdagangan, restoran dan
hotel
Penyisihan penghapusan
aktiva produktif
Pertanian dan sarana
pertanian
Penyisihan penghapusan
aktiva produktif
Konstruksi
Penyisihan penghapusan
aktiva produktif
Pengangkutan,
pergudangan dan
komunikasi
Penyisihan
penghapusan aktiva
produktif
Dipindahkan, bersih
8.584.470)
600.637)
17.461)
6.953)
18.939)
9.228.460)
(90.378)
8.494.092)
(83.554)
517.083)
(5.321)
12.140)
(3.477)
3.476)
(18.939)
-)
(201.669)
9.026.791)
4.774.629)
51.557)
665)
8.813)
1.996)
4.837.660)
(61.568)
4.713.061)
(2.578)
48.979)
)
(100)
565)
(4.407)
4.406)
(1.996)
-)
(70.649)
4.767.011)
11.551.639)
127.483)
20.208)
33.917)
43.331)
11.776.578)
(115.516)
11.436.123)
(6.374)
121.109)
(3.031)
17.177)
(16.959)
16.958)
(43.331)
-)
(185.211)
11.591.367)
1.414.261)
50. 449)
2.071)
760)
4.473)
1.472.014)
(29.354)
1.384.907)
(14.155)
36.294)
(311)
1.760)
(380)
380)
(4.473)
-)
(48.673)
1.423.341)
1.931.409)
4.007)
-)
251)
825)
1.936.492)
(19.314)
1.912.095)
(202)
3.805)
-)
-)
(126)
125)
(825)
-)
(20.467)
1.916.025)
1.648.139)
11.442)
4.951)
6.011)
2.827)
1.673.370)
(16.816)
1.631.323)
(573)
10.869)
(743)
4.208)
(3.006)
3.005)
(2.827)
-)
(23.965)
1.649.405)
29.571.601)
738.139)
35.850)
28.350)
-)
)
30.373.940)
PT Bank Central Asia Tbk
45
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
PERIODE ENAM BULAN BERAKHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
11. Kredit yang diberikan (Lanjutan)
)
2005
Lancar
Pindahan, bersih
Jasa sosial/pelayanan
masyarakat
Penyisihan
penghapusan aktiva
produktif
Pertambangan
Penyisihan
penghapusan aktiva
produktif
Listrik, gas dan air
Penyisihan
penghapusan aktiva
produktif
Lain-lain
Penyisihan penghapusan
aktiva produktif
Jumlah rupiah, bersih
Valuta asing:
Manufaktur
Penyisihan penghapusan
aktiva produktif
Jasa bisnis
Penyisihan penghapusan
aktiva produktif
Dipindahkan, bersih
Dalam
perhatian
khusus
Kurang lancar
Diragukan
Macet
Jumlah
29.571.601)
738.139)
35.850)
28.350)
-)
30.373.940)
258.752)
4.206)
586)
57)
190)
263.791)
(2.588)
256.164)
)
85.345)
(211)
3.995)
(88)
498)
(29)
28)
(190)
-)
(3.106)
260.685)
-)
-)
168)
446)
85.959)
(856)
84.489)
-)
-)
-)
-)
(84)
84)
(446)
-)
(1.386)
84.573)
208.156)
-)
1.169)
-)
-)
209.325)
(2.082)
206.074)
-)
-)
(175)
994)
-)
-)
-)
-)
(2.257)
207.068)
8.293.699)
158.095)
29.933)
36.395)
44.312)
8.562.434)
(83.084)
8.210.615)
(7.905)
150.190)
(4.490)
25.443)
(18.198)
18.197)
(44.312)
-)
(157.989)
8.404.445)
38.328.943)
892.324)
62.785)
46.659)
-)
39.330.711)
1.210.977)
209.240)
93.865)
346.367)
25.325)
1.885.774)
(17.749)
1.193.228)
(61.425)
147.815)
(52.290)
41.575)
(291.229)
55.138)
(25.325)
-)
(448.018)
1.437.756)
172.704)
238)
-)
-)
-)
172.942)
(1.728)
170.976)
(12)
226)
-)
-)
-)
-)
-)
-)
(1.740)
171.202)
1.364.204)
148.041)
41.575)
55.138)
-)
1.608.958)
PT Bank Central Asia Tbk
46
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
PERIODE ENAM BULAN BERAKHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
11. Kredit yang diberikan (Lanjutan)
2005
Lancar
Pindahan, bersih
Perdagangan, restoran
dan hotel
Penyisihan penghapusan
aktiva produktif
Pertanian dan sarana
pertanian
Penyisihan
penghapusan aktiva
produktif
Konstruksi
Penyisihan
penghapusan aktiva
produktif
Pengangkutan,
pergudangan dan
komunikasi
Penyisihan
penghapusan aktiva
produktif
Jasa sosial/pelayanan
masyarakat
Penyisihan
penghapusan aktiva
produktif
Pertambangan
Penyisihan
penghapusan aktiva
produktif
Jumlah valuta
asing, bersih
Dalam
perhatian
khusus
Kurang lancar
Diragukan
Macet
Jumlah
1.364.204)
148.041)
41.575
55.138)
-)
1.608.958)
436.781)
43.373)
-
695)
1.213)
482.062)
(4.368)
432.413)
(2.169)
41.204)
-
(348)
347)
(1.213)
-)
(8.098)
473.964)
335.890)
15.848)
-
-)
-)
351.738)
(3.359)
332.531)
(10.488)
5.360)
-
-)
-)
-)
-)
(13.847)
337.891)
15.557)
-)
-
377)
-)
15.934)
(158)
15.399)
-)
-)
-
(189)
188)
-)
-)
(347)
15.587)
47.322)
-)
-
-)
-)
47.322)
(476)
46.846)
-)
-)
-
-)
-)
-)
-)
(476)
46.846)
3.753)
-)
-
-)
-)
3.753)
(38)
3.715)
-)
-)
-
-)
-)
-)
-)
(38)
3.715)
727.444)
-)
-
-)
-)
727.444)
(7.274)
720.170)
-)
-)
-
-)
-)
-)
-)
(7.274)
720.170)
2.915.278)
194.605)
41.575
55.673)
-)
3.207.131)
PT Bank Central Asia Tbk
47
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
PERIODE ENAM BULAN BERAKHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
11. Kredit yang diberikan (Lanjutan)
2005
Lancar
Jumlah kredit yang diberikan
Jumlah penyisihan penghapusan
aktiva produktif
Penyesuaian nilai wajar akibat
restrukturisasi kredit
Pendapatan yang ditangguhkan
atas kredit yang dibeli dari
BPPN
Jumlah kredit yang diberikan,
bersih
Dalam
perhatian
khusus
Kurang lancar
Diragukan
Macet
Jumlah
41.700.927)
1.276.575)
170.909)
440.764)
143.877)
43.733.052)
(456.706)
(189.646)
(66.549)
(338.432)
(143.877)
(1.195.210)
(9.596)
-)
-)
(402)
-)
(9.998)
(47.347)
-)
-)
-)
-)
(47.347)
41.187.278)
1.086.929)
104.360)
101.930)
-)
42.480.497)
Anak perusahaan, valuta
asing:
Kredit yang diberikan
Penyisihan penghapusan
aktiva produktif
Jumlah kredit yang diberikan –
konsolidasi, bersih
34.430)
(3.436)
42.511.491)
Kredit yang diberikan menurut periode jatuh tempo berdasarkan perjanjian kredit:
2006
Rupiah:
Hingga 1 tahun
Lebih dari 1 tahun hingga 5 tahun
Lebih dari 5 tahun
2005
25.195.438)
14.118.037)
9.511.771)
20.345.268)
12.893.432)
6.807.383)
48.825.246)
40.046.083)
1.710.319)
1.237.295)
1.100.788)
1.492.455)
1.137.429)
1.091.515)
4.048.402)
3.721.399)
52.873.648)
43.767.482)
Dikurangi:
Penyesuaian nilai wajar akibat restrukturisasi kredit
Pendapatan yang ditangguhkan atas kredit yang dibeli dari BPPN
(397)
(2.432)
(9.998)
(47.347)
Jumlah kredit yang diberikan, sebelum penyisihan penghapusan
aktiva produktif
52.870.819)
43.710.137)
Valuta asing:
Hingga 1 tahun
Lebih dari 1 tahun hingga 5 tahun
Lebih dari 5 tahun
PT Bank Central Asia Tbk
48
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
PERIODE ENAM BULAN BERAKHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
11. Kredit yang diberikan (Lanjutan)
Kredit yang diberikan menurut periode yang tersisa sampai dengan tanggal jatuh tempo:
2006
Rupiah:
Hingga 1 tahun
Lebih dari 1 tahun hingga 5 tahun
Lebih dari 5 tahun
Valuta asing:
Hingga 1 tahun
Lebih dari 1 tahun hingga 5 tahun
Lebih dari 5 tahun
28.307.852)
14.589.502)
5.927.892)
23.216.026)
12.135.501)
4.694.556)
48.825.246)
40.046.083)
1.876.114)
1.637.904)
534.384)
1.680.507)
1.378.373)
662.519)
4.048.402)
3.721.399)
52.873.648)
43.767.482)
(397)
(2.432)
(9.998)
(47.347)
52.870.819)
43.710.137)
Dikurangi:
Penyesuaian nilai wajar akibat restrukturisasi kredit
Pendapatan yang ditangguhkan atas kredit yang dibeli dari BPPN
Jumlah kredit yang diberikan, sebelum penyisihan penghapusan
aktiva produktif
2005
Kredit yang diberikan tersebut di atas merupakan kredit yang diberikan dalam rupiah dan valuta asing
dengan berbagai bentuk jaminan termasuk real estate, bangunan, aktiva berwujud lainnya, jaminan
perusahaan dan pribadi.
Giro, tabungan dan deposito berjangka yang dijaminkan untuk kredit yang diberikan masing-masing
sebesar Rp 2.343.782 juta dan Rp 1.946.481 juta pada tanggal 30 Juni 2006 dan 2005 (Catatan 13).
Tingkat bunga rata-rata setahun selama periode berjalan:
2006
2005
%
Rupiah
Valuta asing
%
15,24
10,03
PT Bank Central Asia Tbk
12,04
8,18
49
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
PERIODE ENAM BULAN BERAKHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
Kredit yang diberikan kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa dilakukan dengan
persyaratan dan kondisi yang sama seperti yang diberikan kepada pihak ketiga. Kredit yang diberikan
kepada karyawan Bank terdiri dari kredit untuk pembelian kendaraan, rumah dan keperluan lainnya
dengan berbagai jangka waktu dan dibayar kembali melalui pemotongan gaji setiap bulan.
PT Bank Central Asia Tbk
50
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
PERIODE ENAM BULAN BERAKHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
11. Kredit yang diberikan (Lanjutan)
Kredit yang diberikan kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa (tidak termasuk entitas milik
negara) pada tanggal 30 Juni 2006 dan 2005 adalah sebagai berikut:
2006
PT Djarum
PT Duta Graha Indah
PT Armorindo Artha
PT Mitra Agrimart Lestari
Lain-lain
2005
468.594
37.083
1.983
1.733
7.429
277.943
6.791
1.401
13.432
516.822
299.567
Dalam laporannya kepada Bank Indonesia, Bank menyatakan bahwa Batas Maksimum Pemberian Kredit
(BMPK) pada tanggal 30 Juni 2006 dan 2005 telah memenuhi ketentuan BMPK, baik untuk pihak yang
mempunyai hubungan istimewa maupun pihak ketiga.
Kredit sindikasi dengan pembagian risiko secara proporsional terhadap jumlah pendanaan Bank adalah
sebagai berikut:
2006
Sebagai partisipan, partisipasi Bank berkisar antara 7% - 62,5%
dan 9% - 62,5% masing-masing pada periode enam bulan
berakhir 30 Juni 2006 dan 2005, saldo pada tanggal 30 Juni
2006 USD 27.687.790 dan Rp 518.552 juta, tanggal 30 Juni
2005 USD 27.665.522 dan Rp 531.082 juta
Sebagai arranger, partisipasi Bank berkisar antara 32,70% 49,83% dan sebesar 52% masing-masing pada periode enam
bulan berakhir 30 Juni 2006 dan 2005, saldo pada tanggal
30 Juni 2006 USD 49.760.121 dan Rp 676.762 juta, tanggal 30
Juni 2005 Rp 611.763 juta
PT Bank Central Asia Tbk
2005
775.024
800.890
1.137.690
611.763
1.912.714
1.412.653
51
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
PERIODE ENAM BULAN BERAKHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
11. Kredit yang diberikan (Lanjutan)
Kredit non -performing Bank (diklasifikasikan sebagai kurang lancar, diragukan dan macet) pada
tanggal 30 Juni 2006 dan 2005, setelah dikurangi penyesuaian nilai wajar akibat restrukturisasi kredit,
dan pendapatan yang ditangguhkan atas kredit yang dibeli dari BPPN, masing-masing sejumlah
ekuivalen Rp 824.402 juta dan Rp 755.148 juta (1,56% dan 1,73% dari jumlah kredit yang diberikan
Perseroan), dengan pendapatan bunga atas kredit non-performing masing-masing sejumlah ekuivalen
Rp 69.371 juta dan Rp 40.548 juta, yang mana dari jumlah tersebut masing-masing nihil dan sejumlah
ekuivalen Rp 243.813 juta (0,00% dan 0,56% dari jumlah kredit yang diberikan Perseroan) merupakan
kredit bermasalah dalam proses restrukturisasi.
Selama periode enam bulan berakhir 30 Juni 2006 dan 2005, kredit Bank yang telah direstrukturisasi
masing-masing sejumlah Rp 118.228 juta Rp 59.299 juta, dengan penyisihan penghapusan aktiva
produktif masing-masing sejumlah Rp 17.738 juta dan Rp 3.342 juta. Atas kredit yang telah
direstrukturisasi tersebut, Bank tidak mempunyai komitmen untuk memberikan tambahan kredit.
Mutasi penyisihan penghapusan kredit yang diberikan selama periode enam bulan berakhir 30 Juni 2006
dan 2005 adalah sebagai berikut:
Rupiah
2006:
Saldo awal periode
(Penambahan) pemulihan penyisihan
penghapusan aktiva produktif
Selisih kurs yang timbul dari penyisihan
penghapusan aktiva produktif dalam valuta
asing
Penghapusan kredit
Penerimaan kembali kredit yang telah
dihapuskan
Saldo akhir periode
2005:
Saldo awal periode
Penambahan penyisihan penghapusan aktiva
produktif
Selisih kurs yang timbul dari penyisihan
penghapusan aktiva produktif dalam valuta
asing
Penghapusan kredit
Penerimaan kembali kredit yang telah
dihapuskan
Saldo akhir periode
Valuta asing
Jumlah
(935.447)
(413.733)
(1.349.180)
(374.605)
113.056)
(261.549)
-)
83.500)
20.603)
507)
20.603)
84.007)
(3.217)
(11)
(3.228)
(1.229.769)
(279.578)
(1.509.347)
(609.440)
(469.956)
(1.079.396)
(107.818)
(7.109)
(114.927)
1.971
(9.667)
3.649
(9.667)
5.620
(85)
(191)
(276)
(715.372)
(483.274)
(1.198.646)
PT Bank Central Asia Tbk
52
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
PERIODE ENAM BULAN BERAKHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
11. Kredit yang diberikan (Lanjutan)
Bank tidak memberikan penambahan kredit kepada debitur atas kredit yang dibeli dari BPPN dalam
periode enam bulan berakhir 30 Juni 2006 dan 2005.
Mutasi kredit yang dibeli dari BPPN selama periode enam bulan berakhir 30 Juni 2006 dan 2005, sesuai
dengan Peraturan Bank Indonesia No. 4/7/PBI/2002 tanggal 27 September 2002, adalah sebagai berikut:
Rupiah
Valuta asing
2006:
Saldo awal periode
Penerimaan pembayaran kredit
Selisih kurs yang timbul dari kredit yang dibeli
dari BPPN dalam valuta asing
-
Saldo akhir periode
31.213)
(9.122)
-
(1.792)
(1.792)
-
20.299)
20.299)
3.765)
-
39.104
(2.414)
42.869
(2.414)
Saldo akhir periode
2005:
Saldo awal periode
Penerimaan pembayaran kredit
Selisih kurs yang timbul dari kredit yang dibeli
dari BPPN dalam valuta asing
31.213)
(9.122)
Jumlah
-
(640)
(640)
3.765
36.050
39.815
Mutasi pendapatan yang ditangguhkan atas kredit yang dibeli dari BPPN selama periode enam bulan
berakhir 30 Juni 2006 dan 2005 adalah sebagai berikut:
Rupiah
2006:
Saldo awal periode
Selisih kurs yang timbul dari pendapatan
yang ditangguhkan dalam valuta asing
Saldo akhir periode
2005:
Saldo awal periode
Selisih kurs yang timbul dari pendapatan
yang ditangguhkan dalam valuta asing
Saldo akhir periode
PT Bank Central Asia Tbk
Valuta asing
-)
2.580)
Jumlah
2.580)
-)
(148)
(148)
-)
2.432)
2.432)
-
2.450
2.450
-
123
123
-
2.573
2.573
53
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
PERIODE ENAM BULAN BERAKHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
11. Kredit yang diberikan (Lanjutan)
Selama periode enam bulan berakhir 30 Juni 2006 dan 2005, jumlah pendapatan bunga dan pendapatan
lainnya yang diterima dari kredit yang dibeli dari BPPN masing-masing berjumlah Rp 1.204 juta dan
Rp 1.839 juta.
Manajemen yakin bahwa saldo penyisihan penghapusan aktiva produktif yang telah dibentuk cukup
untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya kredit yang diberikan.
12. Tagihan akseptasi
2006
Bank, pihak ketiga:
Rupiah
Lancar
Valuta asing
Lancar
Bukan bank, pihak ketiga:
Rupiah
Lancar
Valuta asing
Lancar
Dalam perhatian khusus
Kurang lancar
Jumlah tagihan akseptasi, sebelum penyisihan
penghapusan aktiva produktif
Penyisihan penghapusan aktiva produktif:
Rupiah
Valuta asing
Jumlah tagihan akseptasi, bersih
PT Bank Central Asia Tbk
2005
9.361)
383
17.517)
21.030
335.149)
37.607
1.809.241)
22.780)
8.525)
1.242.387
17.678
1.840.546)
1.260.065
2.202.573)
1.319.085
(3.307)
(20.682)
(375)
(13.996)
(23.989)
(14.371)
2.178.584)
1.304.714
54
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
PERIODE ENAM BULAN BERAKHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT Bank Central Asia Tbk
55
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
PERIODE ENAM BULAN BERAKHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
12. Tagihan akseptasi (Lanjutan)
Tagihan akseptasi menurut periode yang tersisa sampai dengan tanggal jatuh tempo:
Hingga 1 bulan
Lebih dari 1 bulan hingga 30bulan
Lebih dari 3 bulan hingga 6 bulan
Lebih dari 6 bulan hingga 12 bulan
Rupiah
2006
Valuta
asing
Jumlah
50.287
98.547
195.676
344.510
567.479
576.506
375.442
338.636
1.858.063
617.766
675.053
571.118
338.636
2.202.573
Rupiah
14.764
7.747
15.479
37.990
2005
Valuta
Asing
Jumlah
373.105
408.027
279.475
220.488
1.281.095
387.869
415.774
294.954
220.488
1.319.085
Mutasi penyisihan penghapusan aktiva produktif selama periode enam bulan berakhir 30 Juni 2006 dan
2005 adalah sebagai berikut:
Rupiah
2006:
Saldo awal periode
Penambahan penyisihan penghapusan aktiva produktif
Selisih kurs yang timbul dari penyisihan penghapusan
aktiva produktif dalam valuta asing
Saldo akhir periode
2005:
Saldo awal periode
(Penambahan) pemulihan penyisihan penghapusan aktiva
produktif
Selisih kurs yang timbul dari penyisihan penghapusan
aktiva produktif dalam valuta asing
Saldo akhir periode
Valuta asing
Jumlah
(1.291)
(2.016)
(16.195)
(4.868)
(17.486)
(6.884)
-)
(3.307)
381)
(20.682)
381)
(23.989)
(161)
(31.049)
(31.210)
(214)
17.357
17.143
-
(304)
(304)
(375)
(13.996)
(14.371)
Manajemen yakin bahwa saldo penyisihan penghapusan tagihan akseptasi yang telah dibentuk cukup
untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya tagihan akseptasi.
PT Bank Central Asia Tbk
56
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
PERIODE ENAM BULAN BERAKHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
13. Simpanan dari nasabah dan bank -bank lain
Simpanan dari nasabah:
2006
Giro:
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa:
Rupiah
Valuta asing
Pihak ketiga:
Rupiah
Valuta asing
- Giro
- BCA Dollar
- BCA Ekstra
Jumlah giro dari nasabah
Tabungan:
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa:
Rupiah
Pihak ketiga:
Rupiah
- Tahapan
- Tapres
- Tabungan Ekstra
Jumlah tabungan dari nasabah
Deposito berjangka:
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa:
Rupiah
Valuta asing
Pihak ketiga:
Rupiah
Valuta asing
Jumlah deposito berjangka dari nasabah
PT Bank Central Asia Tbk
2005
107
902
224
1.307
1.009
1.531
22.463.945
23.302.722
3.678.521
4.215.196
3.441
30.361.103
2.897.433
3.004.422
16.488
29.221.065
30.362.112
29.222.596
33.960
21.574
58.851.954
3.701.013
268
62.553.235
62.239.888
4.694.147
18.315
66.952.350
62.587.195
66.973.924
45
2.324
2.369
453
2.461
2.914
37.743.351
4.159.468
41.902.819
28.810.529
3.302.545
32.113.074
41.905.188
32.115.988
57
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
PERIODE ENAM BULAN BERAKHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT Bank Central Asia Tbk
58
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
PERIODE ENAM BULAN BERAKHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
13. Simpanan dari nasabah dan bank -bank lain (Lanjutan)
2006
Jumlah simpanan dari nasabah:
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
Pihak ketiga
2005
37.338
134.817.157
134.854.495
26.019
128.286.489
128.312.508
281.734
87.048
368.782
176.629
38.933
215.562
368.782
215.562
24.011
15.575
Jumlah deposito berjangka dari bank-bank lain
24.011
15.575
Jumlah simpanan dari bank-bank lain - pihak ketiga
392.793
231.137
Simpanan dari bank-bank lain:
Giro:
Pihak ketiga:
Rupiah
Valuta asing
Jumlah giro dari bank-bank lain
Deposito berjangka:
Pihak ketiga:
Rupiah
Deposito berjangka berdasarkan jangka waktu:
Rupiah
1 bulan
3 bulan
6 bulan
12 bulan
31.381.022
4.992.010
651.135
743.240
37.767.407
2006
Valuta asing
3.839.043
190.401
67.649
64.699
4.161.792
Jumlah
Rupiah
35.220.065
5.182.411
718.784
807.939
41.929.199
24.179.768
2.372.221
539.641
1.734.927
28.826.557
PT Bank Central Asia Tbk
2005
Valuta asing
2.986.544
187.826
60.729
69.907
3.305.006
Jumlah
27.166.312
2.560.047
600.370
1.804.834
32.131.563
59
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
PERIODE ENAM BULAN BERAKHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
13. Simpanan dari nasabah dan bank -bank lain (Lanjutan)
Deposito berjangka menurut periode yang tersisa sampai dengan tanggal jatuh tempo:
Rupiah
Hingga 1 bulan
Lebih dari 1 bulan hingga
3 bulan
Lebih dari 3 bulan hingga
6 bulan
Lebih dari 6 bulan hingga
12 bulan
2006
Valuta asing
Jumlah
Rupiah
2005
Valuta asing
Jumlah
32.434.481
3.841.054
36.275.535
24.962.030
3.033.692
27.995.722
4.532.891
238.617
4.771.508
1.817.346
171.734
1.989.080
512.867
55.619
568.486
479.952
47.586
527.538
287.168
37.767.407
26.502
4.161.792
313.670
41.929.199
1.567.229
51.994
1.619.223
28.826.557
3.305.006
32.131.563
Tingkat bunga rata-rata setahun selama periode berjalan:
2006
2005
Rupiah
Valuta asing
Rupiah
Valuta asing
%
%
%
%
Nasabah:
Giro
Tabungan
Deposito berjangka
1,98
4,54
10,72
2,39
3,38
1,98
3,74
5,51
0,74
0,99
Bank-bank lain:
Giro
Deposito berjangka
1,21
7,45
0,24
-
1,29
4,58
0,20
-
Simpanan yang dijaminkan untuk kredit yang diberikan Perseroan pada tanggal 30 Juni 2006 dan 2005
(Catatan 11) adalah sebagai berikut:
2006
Giro
Tabungan
Deposito berjangka
5.994
87.597
2.250.191
2.343.782
PT Bank Central Asia Tbk
2005
2.000
22.688
1.921.793
1.946.481
60
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
PERIODE ENAM BULAN BERA KHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
15. Pajak penghasilan (Lanjutan)
2006
2005
Pindahan
Pendapatan yang ditangguhkan atas restrukturisasi
kredit
Akumulasi bagian rugi perusahaan asosiasi
Kewajiban imbalan pasca-kerja
Rugi belum direalisasi atas surat-surat berharga dan
obligasi pemerintah untuk tujuan diperdagangkan
dan yang tersedia untuk dijual
Penyusutan aktiva tetap
211.798 *
169.258)
119 *
4.606 *
117.716 *
2.999)
4.606)
88.919)
7.510 *
47 *
8.961)
-
Aktiva pajak tangguhan
341.796 *
274.743)
-*
(7.527)
341.796*
267.216)
Anak perusahaan – BCA Remittance Limited
Kewajiban pajak tangguhan, bersih
(11)*
(18)
Anak perusahaan – PT BCA Finance (dahulu
PT.Central Sari Finance)
Aktiva pajak tangguhan, bersih
Jumlah aktiva pajak tangguhan, bersih
11.133 *
352.918 *
5.526)
272.724)
Kewajiban pajak tangguhan:
Penyusutan aktiva tetap
Aktiva pajak tangguhan, bersih –
PT Bank Central Asia Tbk
*
Termasuk pengaruh pajak tangguhan atas rugi yang belum direalisasi atas surat-surat berharga dan
obligasi pemerintah yang tersedia untuk dijual yang dicatat di ekuitas, sebesar Rp 6.408 juta.
g.
Sesuai dengan peraturan perpajakan di Indonesia, Bank dan anak perusahaannya di Indonesia
melaporkan/menyetorkan pajak untuk setiap perusahaan sebagai suatu badan hukum yang terpisah
(pelaporan pajak penghasilan konsolidasi tidak diperbolehkan) berdasarkan sistem self assessment. Fiskus
dapat menetapkan/mengubah pajak-pajak tersebut dalam waktu sepuluh tahun sejak saat terhutangnya
pajak.
h.
Pajak-pajak Bank tahun 2003 lainnya telah diperiksa oleh fiskus dan ditetapkan kekurangan pajak yang
seluruhnya berjumlah Rp 160.604 juta. Bank telah menyetorkan seluruh tambahan pajak tersebut di tahun
2005 dan mengajukan keberatan atas koreksi pajak-pajak tersebut di tahun 2006.
PT Bank Central Asia Tbk
61
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
PERIODE ENAM BULAN BERA KHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
16. Pinjaman yang diterima
Tingkat bunga
rata-rata setahun
Rupiah:
(1) Kredit Likuiditas dari Bank Indonesia:
Kredit Pemilikan Rumah
(KPR/KPRS/KPRSS),
jatuh tempo antara 30 Juni 2007
sampai 1 Januari 2013
Kredit Koperasi (KKPA), jatuh
tempo antara 15 April 2006
sampai 30 April 2008
Kredit Usaha Tani (KUT), jatuh
tempo 30 September 2000,
perpanjangan perjanjian masih
dalam proses
(2) Pinjaman dari bank-bank lain dan lembaga
keuangan lainnya:
PT Bank Permata Tbk
PT Bank NISP Tbk
PT Bank Buana Indonesia Tbk
PT Bank DBS Indonesia
PT Bank Chinatrust Indonesia
The Hongkong and Shanghai
Banking Corporation Limited,
cabang Indonesia
PT Bank Multicor
Lain-lain
(3) Pinjaman dua tahap (two-step loans):
Pinjaman dari Japan Bank for
International Cooperation
Pinjaman dari International Bank for
Reconstruction and Development
Valuta Asing:
(4) Pinjaman dari bank lain
(5) Lain-lain
2006
2005
%
%
2006
2005
5,26
5,19
2.595
3.137
7,24
7,43
324
750
-
-
583
583
3.502
4.470
15,37
12,00
15,13
13,05
-
9,94
7,63
10,26
10,81
10.000
1.076
10.000
100.000
-
20.000
3.850
50.000
35.000
14,40
7,50
14,14
10,35
16,67
80.000
9.250
587
105.000
396
210.913
214.246
7,87
4,91
36.133
54.313
8,92
5,86
459
36.592
917
55.230
4,53
4,57
138.945
156.439
295.384
180.421
61.167
241.588
546.391
515.534
PT Bank Central Asia Tbk
62
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
PERIODE ENAM BULAN BERA KHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
16. Pinjaman yang diterima (Lanjutan)
(1)
Kredit likuiditas rupiah dari Bank Indonesia
Kredit likuiditas rupiah dari Bank Indonesia merupakan fasilitas kredit yang diperoleh Bank
sebagai bank swasta nasional di Indonesia, untuk disalurkan kepada debitur-debitur di Indonesia
yang memenuhi persyaratan program fasilitas kredit yang bersangkutan.
(2)
Pinjaman dari bank-bank lain
Merupakan pinjaman untuk modal kerja PT BCA Finance (dahulu PT Central Sari Finance) dari
bank-bank lain dengan rincian fasilitas sebagai berikut:
Pinjaman bank
PT Bank Permata Tbk
PT Bank NISP Tbk
PT Bank Buana Indonesia Tbk
PT Bank DBS Indonesia
PT Bank Chinatrust Indonesia
PT Hongkong and Shanghai
Banking Corporation Limited,
cabang Indonesia
PT Bank Multicor
Jumlah fasilitas
Fasilitas tersedia sejak
Jatuh tempo fasilitas
50.000
17 Pebruari 2006
17 Pebruari 2007
7.093
479
23 Desember 2003
23 Agustus 2004
30 Nopember 2006
30 Agustus 2007
50.000
10 Maret 2006
10 Maret 2007
100.000
26 Juli 2005
10 Maret 2009
50.000
30 Maret 2005
18 Pebruari 2006
185.260
28 April 2005
30 April 2007
37.000
29 Juli 2005
25 Agustus 2008
Seluruh fasilitas pinjaman dijaminkan dengan tagihan sewa guna usaha dan piutang pembiayaan
konsumen kecuali untuk fasilitas pinjaman dari PT Bank NISP Tbk dan PT Bank Multicor yang
dijaminkan dengan deposito berjangka anak perusahaan dan tagihan sewa guna usaha.
Perjanjian pinjaman di atas mewajibkan anak perusahaan menjaga rasio keuangan signifikan
sebagai berikut:
i.
rasio hutang terhadap ekuitas adalah maksimum 10 kali kecuali PT Bank DBS Indonesia yang
mensyaratkan maksimum 6 kali dan PT Bank Chinatrust Indonesia yang mensyaratkan
maksimum 8 kali.
ii. rasio laba bersih sebelum pajak terhadap beban bunga yang dipersyaratkan oleh PT Bank
Buana Indonesia Tbk minimum 1,2 kali.
PT Bank Central Asia Tbk
63
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
PERIODE ENAM BULAN BERA KHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT Bank Central Asia Tbk
64
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
PERIODE ENAM BULAN BERA KHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
16. Pinjaman yang diterima (Lanjutan)
(3)
Pinjaman dua tahap (two-step loans) merupakan pinjaman yang pada awalnya diberikan kepada
Pemerintah Indonesia, yang kemudian disalurkan kepada debitur yang memenuhi persyaratan
melalui bank-bank di Indonesia.
Fasilitas-fasilitas yang diberikan adalah sebagai berikut:
a.
Dari Overseas Economic Cooperation Fund (OECF-AJDF) (sekarang Japan Bank for
International Cooperation):
§
SSI Program, yang bertujuan untuk membiayai industri berskala kecil.
§
PAE Program, yang bertujuan untuk membiayai perusahaan-perusahaan yang
bermaksud untuk membeli peralatan pencegah polusi.
Proyek-proyek yang terlibat di dalam refinancing, bidang umum dan administrasi, pajak dan
cukai, kompensasi, dan pembelian tanah tidak diperkenankan untuk mendapatkan kredit dari
program-program tersebut di atas.
b.
Dari Export-Import Bank of Japan (sekarang Japan Bank for International Cooperation):
§
EBJ III
Fasilitas ini bertujuan untuk membiayai proyek-proyek umum dan swasta yang
disetujui oleh Pemerintah dan sesuai dengan prioritas Pemerintah.
§
EBJ IV dan AJDF
Fasilitas ini bertujuan untuk membiayai proyek-proyek yang memberikan kontribusi
positif dalam mengembangkan investasi, terutama untuk industri berskala kecil.
c.
Dari Asian Development Bank (ADB):
§
d.
DFL, yang bertujuan untuk membiayai proyek-proyek pengembangan.
Dari International Bank for Reconstruction and Development:
§
AFP, yang bertujuan untuk membiayai proyek-proyek pertanian.
PT Bank Central Asia Tbk
65
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
PERIODE ENAM BULAN BERA KHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT Bank Central Asia Tbk
66
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
PERIODE ENAM BULAN BERA KHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
16. Pinjaman yang diterima (Lanjutan)
Persyaratan fasilitas-fasilitas pinjaman tersebut adalah sebagai berikut:
Fasilitas pinjaman
Fasilitas
tersedia
sejak
Overseas Economic Cooperation Fund (OECF - AJDF)
(sekarang Japan Bank for International Cooperation):
SSI
JPY
435.332.797
PAE
JPY 3.710.000.000
1993
1993
15 Agustus 1998
15 Agustus 1998
Export -Import Bank of Japan
(sekarang Japan Bank for International Cooperation):
EBJ III
JPY 1.000.000.000
EBJ IV
JPY 1.100.000.000
AJDF
JPY
905.000.000
1991
1992
1994
15 Januari 1994
15 Juli 1995
15 Desember 1997
Asian Development Bank (ADB):
DFL
Jatuh tempo
angsuran pertama
USD
20.000.000
1990
15 Juli 1993
International Bank for Reconstruction and
Development (IBRD):
AFP
USD
5.000.000
1995
30 September 1998
Dalam menyalurkan fasilitas pinjaman dua tahap (two-step loans) kepada debitur, Bank
diharuskan untuk melakukan pengawasan bahwa proyek yang dibiayai tersebut:
§
§
memperhatikan kepentingan umum dan nasional;
menjaga dan melestarikan lingkungan hidup.
Fasilitas-fasilitas pinjaman akan jatuh tempo dalam jangka waktu 15 tahun (kecuali untuk OECFAJDF: 20 tahun dan AFP: 12 tahun) dengan tenggang waktu maksimum 3 tahun (kecuali untuk
OECF-AJDF: 5 tahun), terhitung sejak tanggal penarikan pertama pinjaman, dan dibayar dalam 24
kali angsuran setengah-tahunan (kecuali untuk OECF-AJDF: 30 angsuran setengah -tahunan dan
AFP: 18 angsuran setengah-tahunan) terhitung sejak tanggal jatuh tempo angsuran pertama.
Walaupun jumlah fasilitas pinjaman dinyatakan dalam valuta asing, berdasarkan perjanjian
pinjaman, saldo hutang Bank kepada Bank Indonesia/Pemerintah Republik Indonesia untuk
fasilitas-fasilitas pinjaman ini akan dibayar dalam rupiah (sejumlah ekuivalen rupiah dari jumlah
penarikan fasilitas pinjaman dengan menggunakan kurs pada tanggal penarikan pinjaman),
kecuali untuk fasilitas DFL.
Tingkat bunga fasilitas tersebut di atas dihitung berdasarkan suku bunga rata-rata SBI tigabulanan selama enam bulan terakhir dengan penyesuaian tertentu, kecuali untuk DFL, yaitu
sebesar tingkat bunga rata-rata tertimbang dari suku bunga deposito bank dalam valuta asing di
Indonesia selama periode enam bulan terakhir, yang tidak boleh lebih re ndah dari suku bunga
pinjaman yang diterima Bank ditambah 1,75%.
Pada tahun 2005, fasilitas pinjaman DFL dan EBJ III telah dilunasi seluruhnya.
PT Bank Central Asia Tbk
67
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
PERIODE ENAM BULAN BERA KHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
16. Pinjaman yang diterima (Lanjutan)
(4)
Pinjaman dari bank lain merupakan pinjaman Bank dari Raiffeisen Zentralbank Österreich AG,
cabang Singapura, berdasarkan perjanjian fasilitas tanggal 16 Agustus 2004, dengan jumlah
maksimum fasilitas sebesar USD 19.000.000. Pada tanggal 31 Desember 2004, seluruh fasilitas
telah ditarik oleh Bank. Periode fasilitas selama 24 bulan sejak tanggal penarikan. Sampai dengan
tanggal 30 Juni 2006 dan 2005, Bank telah melunasi fasilitas pinjaman tersebut masing-masing
sebesar USD 4.000.000 dan USD 500.000.
(5)
Pinjaman lain-lain terdiri dari fasilitas cerukan dari bank-bank lain.
17. Taksiran kerugian atas transaksi rekening administratif
Merupakan taksiran kerugian atas L/C, bank garansi yang diterbitkan dan transaksi rekening
administratif lainnya. Mutasi taksiran kerugian atas transaksi rekening administratif untuk periode
enam bulan berakhir 30 Juni 2006 dan 2005 adalah sebagai berikut:
2006
Saldo awal periode
(Penambahan) pemulihan taksiran kerugian atas transaksi
administratif
Selisih kurs dari taksiran kerugian atas transaksi rekening
adm Pemulihan inistratif dalam valuta asing
Saldo akhir periode
2005
(24.200)
(25.865)
(8.949)
2.820)
759
(32.390)
(462)
(23.507)
Manajemen yakin bahwa saldo taksiran kerugian atas transaksi rekening administratif yang telah
dibentuk cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul dari transaksi rekening administratif.
PT Bank Central Asia Tbk
68
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
PERIODE ENAM BULAN BERA KHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
18. Modal saham
Modal saham pada tanggal 30 Juni 2006 dan 2005 adalah sebagai berikut:
2006
Jumlah saham
Modal dasar dengan nilai nominal
Rp 125 per saham
Belum ditempatkan
Ditempatkan dan disetor
Modal saham diperoleh kembali
Saham beredar
44.000.000.000
(31.673.131.000)
12.326.869.000
(13.625.000)
12.313.244.000
2005
Nilai nominal
Jumlah saham
5.500.000
(3.959.141)
1.540.859
(51.401)
1.489.458
Nilai nominal
44.000.000.000)
(31.695.551.000)
12.304.449.000)
12.304.449.000)
5.500.000)
(3.961.944)
1.538.056)
1.538.056)
Komposisi pemegang saham pada tanggal 30 Juni 2006 dan 2005, berdasarkan Daftar Pemegang Saham
yang diterbitkan oleh Biro Administrasi Efek, adalah sebagai berikut:
2006
Jumlah
saham
Nilai
nominal
%
Rp juta
FarIndo Investments (Mauritius) Ltd. qq Farallon Capital
Management LLC, Sdr. Bambang Hartono dan Sdr. Robert
Budi Hartono*
Anthony Salim
Direksi:
Djohan Emir Setijoso
Aswin Wirjadi
Jahja Setiaatmadja
Dhalia Mansor Ariotedjo
Anthony Brent Elam
Suwignyo Budiman
Subur Tan
Pemegang saham lainnya
Modal saham diperoleh kembali, harga perolehan
Eksekusi opsi saham yang belum diaktekan
*
6.306.010.000
788.251
51,16
217.039.988
27.130
1,76
15.600.000
7.000.000
6.103.500
4.426.000
5.666.000
4.000.000
4.530.500
1.950
875
763
553
708
500
567
0,13
0,06
0,05
0,03
0,04
0,03
0,04
5.756.518.012
719.565
46,70
12.326.894.000
1.540.862
100,00
(13.625.000)
(25.000)
12.313.244.000
(51.401)
(3)
1.489.458
Seperti tercatat di Bank Indonesia sesuai surat No. 5/31/DPIP/Prz/Rahasia tanggal 9 Juni 2003.
PT Bank Central Asia Tbk
69
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
PERIODE ENAM BULAN BERA KHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT Bank Central Asia Tbk
70
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
PERIODE ENAM BULAN BERA KHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
18. Modal saham (Lanjutan)
2005
Jumlah
saham
Nilai
nominal
%
Rp juta
Menteri Keuangan Republik Indonesia** (dahulu Negara
Republik Indonesia qq Badan Penyehatan Perbankan
Nasional)
FarIndo Investments (Mauritius) Ltd. qq Farallon Capital
Management LLC, Sdr. Bambang Hartono dan
Sdr. Robert Budi Hartono*
Anthony Salim
Direksi:
Djohan Emir Setijoso
Aswin Wirjadi
Jahja Setiaatmadja
Dahlia Mansor Ariotedjo
Anthony Brent Elam
Mohamad Mossadeq Dick Noordeen
Suwignyo Budiman
Pemegang saham lainnya
618.236.200 )
77.280 )
5,02 )
6.306.010.000 )
788.251 )
51,25 )
217.039.988 )
27.130 )
1,77 )
15.600.000 )
9.000.000 )
6.778.500 )
1.666.000 )
6.666.000 )
2.500.000 )
2.400.000 )
1.950 )
1.125 )
847 )
208 )
833 )
313 )
300 )
0,13 )
0,07 )
0,06 )
0,01 )
0,05 )
0,02 )
0,02 )
5.119.360.312 )
639.920 )
41,60 )
12.305.257.000)
1.538.157)
100,00)
(808.000)
(101)
12.304.449.000)
1.538.056)
Eksekusi opsi saham yang belum diaktekan
Pada tanggal 30 Juni 2006 dan 2005, sejumlah masing-masing 25.000 saham (nilai nominal Rp 3 juta)
dan 808.000 saham (nilai nominal Rp 101 juta) yang berasal dari eksekusi opsi saham belum diaktekan.
Pemegang saham lainnya terdiri dari pemegang saham yang memiliki kurang dari 5% jumlah saham
beredar.
*
**
Seperti tercatat di Bank Indonesia sesuai surat No. 5/31/DPIP/Prz/Rahasia tanggal 9 Juni 2003.
Berdasarkan Surat Menteri Keuangan Republik Indonesia No. S-81/MK.01/2004 tanggal 24 Maret 2004, jo
Keppres No. 15 Tahun 2004 tentang Pengakhiran Tugas dan Pembubaran Badan Penyehatan Perbankan
Nasional.
PT Bank Central Asia Tbk
71
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
PERIODE ENAM BULAN BERA KHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
19. Tambahan modal disetor
Tambahan modal disetor pada tanggal 30 Juni 2006 dan 2005 terdiri dari:
2006
Tambahan modal disetor dari pembayaran modal saham
Eliminasi atas saldo rugi melalui kuasi reorganisasi tanggal
31.Oktober 2000 (Catatan 2x)
Tambahan modal disetor dari eksekusi opsi saham (Catatan 21)
2005
29.453.007)
29.453.007)
(25.853.162)
3.599.845)
295.509)
3.895.354)
(25.853.162)
3.599.845)
278.443)
3.878.288)
20. Selisih penilaian kembali aktiva tetap
Sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan No. 384/KMK.04/1998 tanggal 14 Agustus 1998, Bank
telah melakukan penilaian kembali aktiva tetap tertentu pada tanggal 31 Desember 1998. Penilaian
kembali aktiva tetap tersebut berdasarkan laporan penilaian PT Ujatek Baru tanggal 24 Maret 1999 yang
menggunakan pendekatan data pasar, dan menghasilkan selisih penilaian kembali aktiva tetap sebagai
berikut:
Nilai wajar
Nilai buku fiskal
1.542.030)
(498.560)
Selisih penilaian kembali aktiva tetap, fiskal
1.043.470)
Selisih penilaian kembali aktiva tetap, basis pajak, di atas telah disetujui oleh Kantor Pelayanan Pajak
Jakarta Tamansari dengan surat No. KEP-2111/WPJ.05/KP.09/1999 tanggal 3 Oktober 1999.
Pada tanggal 31 Oktober 2000, Bank melakukan penilaian kembali aktiva tetap tertentu sehubungan
dengan kuasi reorganisasi (Catatan 2x). Penilaian kembali aktiva tetap tersebut berdasarkan laporan
penilai PT Ujatek Baru tanggal 20 Desember 2000 yang menggunakan pendekatan data pasar, dan
menghasilkan selisih penilaian kembali aktiva tetap sebagai berikut:
Nilai wajar
Nilai buku fiskal
344.604)
(203.477)
Selisih penilaian kembali aktiva tetap, fiskal
Selisih penilaian kembali yang dialokasikan ke tambahan modal disetor akibat kuasi
reorganisasi (Catatan 2x)
Sisa selisih penilaian kembali aktiva tetap
Jumlah selisih penilaian kembali aktiva tetap
141.127)
(124.690)
16.437)
1.059.907)
Selisih penilaian kembali aktiva tetap di atas telah disetujui oleh Kantor Pelayanan Pajak Perusahaan
Masuk Bursa dengan surat No. KEP-04/WPJ.06/KP.0404/2001 tanggal 15 Juni 2001.
PT Bank Central Asia Tbk
72
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
PERIODE ENAM BULAN BERA KHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
21. Program kompensasi manajemen berbasis saham
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 12 April 2001 (notulen dibuat oleh notaris Hendra
Karyadi, SH, dalam akte No. 25) memutuskan untuk meningkatkan modal ditempatkan melalui
penerbitan 147.199.300 saham melalui program kompensasi manajemen berbasis saham. Opsi saham
tersebut diberikan kepada Dewan Direksi dan manajemen Bank. Setiap opsi saham memberikan hak
kepada pemegang opsi untuk membeli satu saham baru Bank dengan harga eksekusi Rp 1.775, dalam
rupiah penuh, per saham. Efek dari stock split (Catatan 1c) pada hak opsi saham yang diberikan adalah
meningkatnya jumlah hak opsi saham menjadi 294.398.600 dengan harga eksekusi Rp 887,50, dalam
rupiah penuh, per saham. Harga eksekusi tersebut ditetapkan berdasarkan rata-rata harga penutupan
harian saham Bank di pasar selama 25 hari sebelum pengumuman Rapat Umum Pemegang Saham Luar
Biasa yang disebutkan di atas. Opsi tersebut akan memperoleh hak kompensasi (vest) selama tiga
tahun dimana satu-per-tiga bagian opsi tersebut akan memperoleh hak kompensasi setiap tahunnya
dimulai pada tanggal 21 Nopember 2001, dan akan habis masa berlakunya pada tanggal 21 Nopember
2006. Opsi tersebut tidak boleh dipindahtangankan dan dijual.
Efek dari stock split yang dilakukan pada tahun 2004 (Catatan 1c) adalah meningkatnya jumlah hak
opsi saham dan perubahan harga eksekusi dari Rp 887,50, dalam rupiah penuh, per saham menjadi
Rp.443,75, dalam rupiah penuh, per saham.
Ikhtisar dari program kompensasi berbasis saham dan mutasinya sepanjang periode enam bulan
berakhir 30 Juni 2006 dan 2005 adalah sebagai berikut:
2006
2005
Jumlah opsi
Jumlah opsi
Opsi beredar, awal periode
Opsi yang dieksekusi
Opsi yang dibatalkan
8.403.500
(7.792.500)
-
24.296.500)
(2.043.500)
(5.000)
Opsi beredar, akhir periode
611.000
22.248.000)
Opsi yang dapat dieksekusi pada akhir periode
611.000
22.248.000)
PT Bank Central Asia Tbk
73
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
PERIODE ENAM BULAN BERA KHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
22. Komitmen dan kontinjensi
Pada tanggal 30 Juni 2006 dan 2005, komitmen dan kontinjensi Perseroan adalah sebagai berikut:
Jenis valuta
Jumlah dalam valuta asing
2006
2005
2006
2005
Komitmen
Kewajiban komitmen:
Fasilitas kredit yang belum
digunakan nasabah
Fasilitas L/C yang diberikan
kepada nasabah
Rp
USD
Lainnya,
ekuivalen
USD
Rp
USD
Lainnya,
ekuivalen
USD
132.729.988
84.425.360
6.265.910
7.073.845
146.666.421
95.426.790
10.936.123
13.763.978
15.658.659
1.229.478
15.075.680
823.358
58.041
16.946.178
68.988
15.968.026
175.708
1.358.571
128.563
930.650
101.301
1.635.580
134.233
1.193.446
18.581.758
17.161.472
62.509
6.811
17.949
22.558
51
69.371
41
40.548
10.694
706
11.400
2.937
2.937
80.771
43.485
1.126.623
160.958
999.452
137.528
2.137
1.289.718
8.191
1.145.171
Kontinjensi
Tagihan kontinjensi:
Pendapatan bunga atas kredit
non-performing
Bank garansi yang diterima
Rp
USD
Lainnya,
ekuivalen
USD
Rp
USD
735.300
2.313.034
5.485
4.260
76.250
-
Kewajiban kontinjensi:
Bank garansi yang diberikan
kepada nasabah
Rp
USD
Lainnya,
ekuivalen
USD
17.376.450
14.101.883
230.637
839.852
PT Bank Central Asia Tbk
74
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
PERIODE ENAM BULAN BERA KHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
Lainnya
Lainnya,
ekuivalen
USD
-
PT Bank Central Asia Tbk
204.319
-
1.993
1.289.718
1.147.164
75
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
PERIODE ENAM BULAN BERA KHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
22. Komitmen dan kontinjensi (Lanjutan)
Pada tanggal 11 April 2006, Bank menandatangani perjanjian sewa-menyewa dengan PT Grand
Indones ia (pihak yang mempunyai hubungan istimewa), dimana Bank akan menyewa secara jangka
panjang dari PT Grand Indonesia ruangan kantor seluruhnya seluas 28.166,88m2 senilai
USD 35.631.103,20 termasuk Pajak Pertambahan Nilai, dengan hak opsi untuk juga menyewa secara
jangka panjang ruangan tambahan dengan luas 3.264,80m2 senilai USD 4.129.972 termasuk Pajak
Pertambahan Nilai. Transaksi sewa-menyewa tersebut telah mendapat persetujuan dari Direksi dan
Pemegang Saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Ba nk pada tanggal 25 Nopember
2005 (notulen dibuat oleh notaris Hendra Karyadi, SH, dengan akte No. 11). Perjanjian sewa-menyewa
tersebut dimulai sejak 1 Juli 2007 dan berakhir 30 Juni 2035. Bank diwajibkan membayar uang muka pada
tanggal 5 Desember 2005 sebesar USD 3.244.092,50 termasuk Pajak Pertambahan Nilai dan sepuluh kali
cicilan masing-masing sebesar USD 3.238.701,07 termasuk Pajak Pertambahan Nilai selama periode 15
April 2006 sampai dengan 31 Desember 2006. Pada tanggal 30 Juni 2006, Bank telah membayar sebesar
USD 12.960.195,71 termasuk Pajak Pertambahan Nilai dan dicatat sebagai aktiva lain-lain.
Perseroan menghadapi beberapa tuntutan hukum, pengurusan administrasi dan klaim yang belum
terselesaikan, yang berhubungan dengan kegiatan usaha Perseroan. Adalah tidak mungkin untuk
memastikan apakah Perseroan akan memenangkan masalah atau tuntutan hukum tersebut, atau
dampaknya jika Perseroan kalah. Namun demikian, manajemen Perseroan yakin bahwa hasil keputusan
masalah atau tuntutan hukum tersebut tidak akan membawa dampak yang signifikan pada hasil usaha,
posisi keuangan, atau likuiditas Perseroan.
23. Transaksi tunai valuta asing yang belum diselesaikan
Kontrak pembelian dan penjualan tunai valuta asing yang belum diselesaikan pada tanggal 30 Juni 2006
dan 2005 adalah sebagai berikut:
2006
Jenis
valuta
Kontrak pembelian tunai
valuta asing yang belum
diselesaikan
Kontrak penjualan tunai
valuta asing yang belum
diselesaikan
Jumlah dalam
valuta asing
2005
Rp juta
Jumlah dalam
valuta asing
Rp juta
USD
JPY
SGD
HKD
AUD
EUR
CAD
CHF
SEK
55.785.247
3.186.000
9.772.130
1.055.000
2.000.000
186.915
725.850
516.739
18.573
11.654
7.259
23.549
1.404
926
580.104
27.822.075
275.540.000
3.282.650
6.194.037
1.500.000
500.000
122.960
128.170
-
271.335
24.338
19.013
7.772
11.151
5.892
975
974
341.450
USD
JPY
EUR
AUD
SGD
11.233.355
155.000.000
850.000
550.000
793.450
104.055
12.509
10.008
3.784
4.625
134.981
17.197.400
195.000.000
410.000
1.420.000
-
167.718
17.224
4.831
10.556
200.329
PT Bank Central Asia Tbk
76
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
PERIODE ENAM BULAN BERA KHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT Bank Central Asia Tbk
77
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
PERIODE EN AM BULAN BERAKHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
33. Informasi segmen (Lanjutan)
Berdasarkan produk:
2006
Kredit
Aktiva
Kredit yang diberikan, bersih
Pendapatan bunga dari pihak eksternal
Penda patan fee-based dari pihak eksternal
51.361.472
51.361.472
3.839.332
96.975
Tresuri
Lain-lain
Jumlah
94.682.540
4.419.836
2.916
11.609.379
856.850
157.653.391
51.361.472
8.259.168
956.741
2005
Kredit
Aktiva
Kredit yang diberikan, bersih
Penda patan bunga dari pihak eksternal
Pendapatan fee-based dari pihak eksternal
42.511.491
42.511.491
2.389.384
73.699
Tresuri
Lain-lain
Jumlah
97.396.425
3.606.479
2.649
8.824.573
831.212
148.732.489
42.511.491
5.995.863
907.560
34. Jatuh tempo aktiva dan kewajiban
Jatuh tempo aktiva dan kewajiban pada tanggal 30 Juni 2006 adalah sebagai berikut:
Hingga
1 bulan
Aktiva :
Kas
Giro pada Bank
Indonesia
Giro pada bank-bank lain,
bersih
Penempatan pada bankbank lain, bersih
Surat-surat berharga,
bersih
Obligasi pemerintah
Tagihan derivatif, bersih
Kredit yang diberikan
Penyisihan penghapusan
aktiva produktif
Investasi dalam sewa
guna usaha, bersih
Piutang pembiayaan
konsumen, bersih
Tagihan akseptasi, bersih
Penyertaan, bersih
Aktiva tetap, bersih
Aktiva pajak tangguhan,
bersih
Aktiva lain-lain, bersih
>1 - 3 bulan
>3 bulan 1 tahun
> 1 - 5 tahun
Lebih dari
5 tahun
Tanpa bunga
Jumlah
-
-
-
-
-
3.864.233
3.864.233
8.776.073
-
-
-
-
8.462.145
17.238.218
196.340
-
-
-
-
-
196.340
11.784.083
11.900
11.926
229.259
-
-
12.037.168
12.739.859
5.306.600
135.955
646.869
5.332.430
661.927
4.340.691
19.544.53 9
2.397.317
39.209.755
16.224. 974
733.366
4.345.075
6.462.276
38.691
-
16.668.424
48.542.390
38.691
52.870.819
-
-
-
-
-
(1.509.347)
(1.509.347)
529
-
18.784
26.238
-
-
45.551
9.303
610.967
-
667.690
-
185.112
899.927
-
532.780
-
-
483
1.960.241
727.195
2.178.584
483
1.960.241
-
-
-
-
-
352.918
2.441.483
352.918
2.441.483
39.423.754
6.794.844
25.662.906
58.620.323
11.540.717
15.610.847
157.653.391
PT Bank Central Asia Tbk
78
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
PERIODE EN AM BULAN BERAKHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
34. Jatuh tempo aktiva dan kewajiban (Lanjutan)
Hingga
1 bulan
Kewajiban:
Kewajiban segera
Simpanan dari nasabah
Simpanan dari bank-bank
lain
Kewajiban derivatif
Kewajiban akseptasi
Surat-surat berharga yang
diterbitkan
Hutang pajak
Beban masih harus
dibayar
Pinjaman yang diterima
Kewajiban lain-lain
Taksiran kerugian atas
transaksi rekening
administratif
Posisi neto
>1 - 3 bulan
>3 bulan 1 tahun
> 1 - 5 tahun
Lebih dari
5 tahun
Tanpa bunga
Jumlah
129.216.331
4.766.008
872.156
-
-
1.371.774
-
1.371.774
134.854.495
377.293
522.509
5.500
537.243
10.000
707.632
-
-
37.598
-
392.793
37.598
1.767.384
-
-
199.683
-
-
-
40.152
637.573
239.835
637.573
156.439
-
138.945
-
203.165
-
16.000
-
31.842
-
123.309
983.048
123.309
546.391
983.048
-
-
-
-
-
32.390
32.390
130.272.572
5.447.696
1.992.636
16.000
31.842
3.225.844
140.986.590
(90.848.818)
1.347.148
23.670.270
58.604.323
11.508.875
12.385.003
16.666.801
35. Posisi devisa neto
Posisi devisa neto (“PDN”) Bank pada tanggal 30 Juni 200 6 dihitung berdasarkan Peraturan Bank
Indonesia No. 5/13/PBI/2003 tanggal 17 Juli 2003 dan perubahannya, Peraturan Bank Indonesia No. 6/
20/PBI/2004 tanggal 15 Juli 2004 dan No. 7/37/PBI/2005 tanggal 30 September 2005. Posisi devisa
neto Bank pada tanggal 30 Juni 2005 dihitung berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 5/13/PBI/
2003 tanggal 17 Juli 2003 dan perubahannya, Peraturan Bank Indonesia No. 6/20/PBI/2004 tanggal
15 Juli 2004.
Berdasarkan peraturan-peraturan tersebut diatas , bank-bank diwajibkan untuk memelihara posisi
devisa neto (termasuk semua kantor cabang dalam dan luar negeri) secara keseluruhan dan untuk
neraca set inggi-tingginya 20% dari modal (pada tanggal 30 Juni 2005, bank-bank yang telah
memenuhi kriteria untuk wajib memenuhi kewajiban penyediaan modal minimum dengan
memperhitungkan risiko pasar (Catatan 37), diwajibkan memelihara posisi devisa neto secara
keseluruhan dan untuk neraca setinggi -tingginya 30% dari modal).
Posisi devisa neto secara keseluruhan merupakan angka penjumlahan dari nilai absolut untuk jumlah
dari (i) selisih bersih aktiva dan kewajiban untuk setiap mata uang asing dan (ii) selisih bersih tagihan
dan kewajiban, berupa komitmen dan kontinjensi di rekening administratif (transaksi rekening
administratif) untuk setiap mata uang asing, yang semuanya dinyatakan dalam rupiah. Sedangkan
posisi devisa neto untuk neraca, menurut peraturan yang berlaku pada tanggal 30 Juni 2006,
merupakan angka penjumlahan dari selisih bersih aktiva dan kewajiban dalam neraca untuk setiap
mata uang asing yang semuanya dinyatakan dalam rupiah (menurut peraturan yang berlaku pada
tanggal 30 Juni 2005, merupakan angka penjumlahan dari nilai absolut dari selisih bersih aktiva dan
kewajiban dalam neraca untuk setiap mata uang asing, yang semuanya dinyatakan dalam rup iah).
PT Bank Central Asia Tbk
79
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
PERIODE EN AM BULAN BERAKHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
35. Posisi devisa neto (Lanjutan)
Posisi devisa neto Bank pada tanggal 30 Juni 2006 dan 2005 adalah sebagai berikut:
Posisi
devisa neto
untuk neraca
(selisih bersih
aktiva dan
kewajiban )
USD
SGD
JPY
EUR
AUD
GBP
HKD
CHF
DKK
CAD
SAR
SEK
MYR
Lain-lain
Jumlah
Jumlah modal
(Catatan
37)
Persentase
PDN
terhadap
modal
362.407
(9.278)
4.606
(13.832)
(1.846)
1.177
(9.364)
(1.409)
46
148
347
(524)
(254)
582
2006
Selis ih
bersih
tagihan dan
kewajiban
di rekening
administratif
25.398
13.948
(12.913)
13.541
3.475
11.662
1.404
926
-
Posisi
devisa
neto secara
keseluruhan
(nilai
absolut)
387.805
4.670
8.307
291
1.629
1.177
2.298
5
46
148
347
402)
254)
582
Selisih
bersih
aktiva
dan
kewajiban
2005
Selisih
bersih
Posisi devisa
tagihan dan
neto untuk
kewajiban
neraca
di rekening
(nilai
administratif
absolut)
356.750
(15.106)
65
8.234
609
1.221
(4.082)
94
7
(431)
473
415
(259)
92
(376.359)
19.013
7.116
1.186
595
7.772
974
975
-
Posisi
devisa
neto secara
keseluruhan
(nilai
absolut)
356.750
15.106
65
8.234
609
1.221
4.082
94
7
431
473
415
259
92
19.609
3.907
7.181
9.420
1.204
1.221
3.690
1.068
7
544
473
415
259
92
49.090
332.806
407.961
387.838
15.527.744
15.527.744
14.517.090
2,143%
2,62 7 %
14.517.090
2,672%
0,338%
36. Reklasifikasi akun
Beberapa akun dalam neraca konsolidasi tanggal 30 Juni 2005 telah direklasifikasi agar sesuai dengan
penyajian akun dalam neraca konsolidasi tanggal 30 Juni 2006:
Sebelum
reklasifikasi
NERACA KONSOLIDASI
Aktiva
Surat -surat berharga
Obligasi pemerintah
29.735.910
47.147.674
PT Bank Central Asia Tbk
Reklasifikasi
(5.449.305)
5.449.305
Setelah
reklasifikasi
24.286.605
52.596.979
80
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
PERIODE EN AM BULAN BERAKHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
37. Rasio kewajiban penyediaan modal minimum
Perhitungan rasio kewajiban penyediaan modal minimum dilakukan sesuai dengan Surat Edaran Bank
Indonesia No. 7/10/DPNP tanggal 31 Maret 2005 sebagai perubahan atas Surat Edaran Bank Indonesia
No. 3/30/DPNP tanggal 14 Desember 2001 dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 5/23/DPNP tanggal
29 September 2003.
Peraturan Bank Indonesia No. 3/21/PBI/2001 tanggal 13 Desember 2001 mewajibkan bank-bank untuk
memenuhi rasio kewajiban penyediaan modal minimum sebesar 8%. Peraturan Bank Indonesia
No. 5/12/PBI/2003 tanggal 17 Juli 2003 mewajibkan bank-bank di Indonesia dengan kualifikasi
tertentu untuk memperhitungkan risiko pasar (market risk) dalam perhitungan rasio kewajiban
penyediaan modal minimum dan wajib memenuhi rasio kewajiban penyediaan modal minimum
sebesar 8% dengan memperhitungkan risiko pasar, berlaku 18 bulan setelah peraturan ini ditetapkan.
Rasio kewajiban penyediaan modal minimum Bank pada tanggal 30 Juni 2006, dihitung berdasarkan
peraturan Bank Indonesia dengan memperhitungkan risiko pasar, adalah sebagai berikut:
2006
Komponen modal:
A. Modal inti:
Modal disetor
Cadangan tambahan modal
Modal saham diperoleh kembali
B. Modal pelengkap:
Cadangan revaluasi aktiva tetap
Cadangan umum penyisihan penghapusan aktiva produktif
1.540.859
12.615.945
(51.401)
14.105.403
1.059.907
811.910
1.871.817
Jumlah modal inti dan modal pelengkap
Penyertaan
Jumlah modal
15.977.220
(449.476)
15.527.744
Aktiva tertimbang menurut risiko
65.302.449
Rasio kewajiban penyediaan modal minimum yang tersedia
23,78%
Rasio kewajiban penyediaan modal minimum Bank pada tanggal 30 Juni 2006 tanpa memperhitungkan
risiko pasar adalah 23,91% .
Rasio kewajiban penyediaan modal minimum Bank pada tanggal 30 Juni 2005 dengan
memperhitungkan risiko pasar adalah 25,79% dan tanpa memperhitungkan risiko pasar adalah 25,85%.
Sesuai dengan peraturan Bank Indonesia No. 3/21/PBI/2001 tanggal 13 Desember 2001, rasio
kewajiban penyediaan modal minimum harus dihitung tanpa memperhitungkan dampak dari pajak
tangguhan.
PT Bank Central Asia Tbk
81
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
PERIODE EN AM BULAN BERAKHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
38. Manajemen risiko
Bank menyadari bahwa dalam melaksanakan kegiatannya, selalu terdapat risiko melekat (inheren)
dalam setiap kegiatan Bank, yaitu dalam bentuk risiko kredit, risiko likuiditas, risiko pasar atas nilai
tukar valuta asing dan tingkat suku bunga, risiko operasional, risiko hukum, risiko strategik, risiko
reputasi, dan risiko kepatuhan.
Untuk itu Bank telah mengimplementasikan suatu Kerangka Dasar Manajemen Risiko (Risk
Management Framework) terpadu, yang merupakan sarana untuk penentuan strategi, organisasi,
kebijakan dan pedoman/prosedur, serta infrastruktur manajemen risiko untuk memastikan bahwa
semua risiko yang dihadapi Bank dapat dikenali, diukur, dipantau dan dikendalikan dengan baik.
Bank memiliki Komite Manajemen Risiko untuk merekomendasikan kebijakan dan membahas
permasalahan risiko yang dihadapi Bank secara keseluruhan.
Selain komite tersebut, terdapat beberapa komite lain yang bertugas untuk menangani risiko-risiko
secara lebih spesifik yaitu antara lain: Komite Kebijakan Perkreditan, Komite Pemutus Kredit dan
Komite Aktiva dan Pasiva (Asset and Liability Committee - ALCO).
Manajemen aktiva dan pasiva
ALCO bertanggung jawab atas pengevaluasian, pengusulan dan penerapan strategi pendanaan dan
investasi Bank. Ruang lingkup ALCO adalah mengelola risiko likuiditas, risiko tingkat suku bunga dan
risiko nilai tukar valuta asing; meminimalkan biaya pendanaan serta mempertahankan likuiditas pada
saat yang bersamaan; dan mengoptimalkan perolehan pendapatan bunga Bank dengan pengalokasian
dana secara hati-hati pada aktiva produktif. ALCO diketuai oleh Presiden Direktur (merangkap
anggota), dengan an ggota lainnya terdiri dari lima orang direktur (selain Direktur Kepatuhan), Kepala
Divisi Tresuri, Kepala Divisi Keuangan dan Akuntansi, Kepala Grup Bisnis Korporasi, Kepala Divisi
Bisnis Kecil dan Menengah, Kepala Divisi Perbankan Konsumer, Kepala Unit Bisnis Perbankan
Internasional, Kepala Unit Bisnis Kredit Konsumer, Kepala Unit Bisnis Kartu Kredit dan Kepala
Satuan Kerja Manajemen Risiko. Anggota ALCO mengadakan rapat sekurang-kurangnya sekali dalam
sebulan dan bertanggung jawab langsung kepada Direksi.
Proses pengelolaan aktiva dan pasiva Bank dimulai dengan pengkajian parameter ekonomi yang
mempengaruhi Bank, yang umumnya terdiri dari tingkat inflasi, penyediaan uang, tingkat suku bunga
SBI, nilai tukar dollar AS terhadap rupiah dan faktor makro ekonom i lainnya. Risiko likuiditas, valuta
asing dan tingkat suku bunga dikaji oleh Satuan Kerja Manajemen Risiko dan dilaporkan kepada
ALCO. ALCO kemudian menentukan strategi penetapan tingkat bunga simpanan dan kredit
berdasarkan kondisi dan persaingan di pasar.
Manajemen risiko kredit
Dengan telah diterbitkannya Peraturan Bank Indonesia No. 5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003
mengenai Penerapan Manajemen Risiko Bank Umum maka program kerja Bank dalam manajemen
risiko diarahkan dan dikembangkan sesuai dengan pedom an/peraturan Bank Indonesia tersebut.
Langkah-langkah persiapan, pengembangan dan penyempurnaan yang diperlukan dalam rangka
penerapan manajemen risiko yang efektif adalah melaksanakan diagnosa dan analisa terhadap
organisasi, kebijakan, prosedur serta pengembangan sistem manajemen risiko untuk selanjutnya
disusun rencana penyempurnaannya dan sampai saat ini seluruh Action Plan penerapan manajemen
risiko yang disusun pada bulan Maret 2004 telah dilaksanakan. Saat ini Bank sedang mengembangkan
sistem informasi manajemen risiko kredit, antara lain melalui proyek data warehouse dan Business
Credit Organization System (BCOS).
PT Bank Central Asia Tbk
82
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
PERIODE EN AM BULAN BERAKHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
38. Manajemen risiko (Lanjutan)
Organisasi perkreditan terus dikembangkan dan disempurnakan dengan berbasiskan penerapan prinsip
“emp at mata” (“four eyes principle”) dimana keputusan kredit ditentukan oleh dua pihak yaitu dari sisi
analisa risiko kredit dan sisi pengembangan bisnis . Saat ini Bank sedang mengembangkan organisasi
perkreditan yang sesuai dengan segmentasi debitur yaitu korporasi, komersial, SME (Small and
Medium Enterprise) dan konsumer. Fokus pengembangan adalah pada pemisahan fungsi analisa risiko
kredit dan fungsi pengembangan bisnis dalam proses keputusan kredit masing-masing segmen debitur.
Penyempurnaan kebijakan perkreditan Bank terus dilakukan sejalan dengan pedoman Bank Indonesia
serta lebih sesuai dengan “ International Best Practices”.
Penyempurnaan prosedur dan sistem manajemen risiko perkreditan dilakukan melalui pengembangan
“loan origination system” atau alur kerja proses pengolahan kredit sehingga proses kredit yang efektif
dan efisien dapat tercapai. Pengembangan sistem pengukuran profil risiko debitur terus dikembangkan
agar dapat diterapkan secara menyeluruh. Proses pembangunan database telah mulai dilakukan.
Komite Kebijakan Perkreditan bertanggung jawab untuk merumuskan kebijakan dan strategi
perkreditan, terutama yang berkaitan dengan prinsip kehati-hatian dalam perkreditan; memantau
penerapan kebijakan dan strategi perkreditan agar dapat dilaksanakan secara konsisten dan konsekuen;
dan merumuskan pemecahan atas kendala penerapannya.
Komite Pemutus Kredit memiliki tanggung jawab untuk mengevaluasi dan memberikan keputusan
kredit sesuai dengan batas wewenang/jenis kredit yang ditetapkan oleh Direksi melalui Rapat Komite
Pemutus Kredit atau Edaran Direksi; memberikan pengarahan lebih lanjut dalam hal perlu diadakan
analisa kredit yang lebih mendalam dan komprehensif, bilamana informasi yang ada belum mencukupi
untuk digunakan dalam pengambilan keputusan; melakukan koordinasi dengan ALCO dalam hal aspek
pendanaan kredit; melaksanakan tugasnya terutama yang berkaitan dengan pemberian persetujuan
kredit berdasarkan kemahiran profesionalismenya secara jujur, objektif, cermat dan seksama; dan
menolak permintaan dan/atau pengaruh pihak-pihak penerima kredit saat memberikan persetujuan
kredit, sehingga persetujuan kredit tidak bersifat formalitas saja.
Bank juga telah mengembangkan sistem pemeringkat risiko debitur yang lebih dikenal dengan Internal
Credit Risk Rating System . Internal Credit Risk Rating terdiri atas 10 kategori peringkat risiko dari
yang paling baik RR1 sampai dengan yang paling buruk RR10. Pemberian peringkat kepada setiap
debitur menjadi suatu masukan yang berharga yang membantu pejabat yang berwenang dalam
memutuskan suatu usulan perkreditan dengan lebih baik.
Dalam konteks manajemen risiko yang lebih luas, pengembangan database atas Internal Credit Risk
Rating terus dilakukan karena Internal Credit Risk Rating merupakan salah satu komponen utama
dalam pengukuran risiko yang dikaitkan dengan ketentuan permodalan yang disebutkan oleh Basel
Accord II untuk metode IRB (Internal Rating Based) Approach. Selain itu hasil pengukuran risiko
yang berbasiskan rating ini juga dapat menjadi sarana dalam pengembangan “pricing” yang lebih
sesuai dengan tingkat risiko dari debitur sesuai dengan ketentuan yang ada pada Peraturan Bank
Indonesia No. 5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003 berkaitan dengan risk-based pricing, dan juga dalam
rangka pengembangan portofolio perkreditan.
Dalam tahap awal pengelolaan portofolio ini dilakukan untuk menghindarkan risk concentration
dengan menentukan limit-limit antara lain sektor industri, eksposur perseorangan dan grup usaha.
Seiring dengan perkembangan rating database, teknologi, sum ber daya manusia, tingkat kompleksitas
bank, pasar serta regulasi yang mendukung, manajemen portofolio akan dikembangkan secara lebih
aktif dan dinamis yang mengarah kepada alokasi yang optimal dari modal Bank dalam suatu tingkat
risiko /risk appetite yang bisa diterima.
PT Bank Central Asia Tbk
83
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
PERIODE EN AM BULAN BERAKHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
38. Manajemen risiko (Lanjutan)
Pada tahun 2008, sesuai regulasi Bank Indonesia, Bank akan mengimplementasikan Standar dized
Approach untuk memenuhi ketentuan Bank Indonesia dalam menghitung kebutuhan modal minimum
Bank. Tahap persiapan seperti gap analysis antara kondisi BCA saat ini dengan kondisi yang
dipersyaratkan dalam implementasi Standar dized Approach telah mulai dilaksanakan.
Manajemen risiko likuiditas
Bank sangat mementingkan penjagaan kecukupan likuiditas dalam memenuhi komitmennya kepada
para nasabah dan pihak lainnya, baik dalam rangka pemberian kredit, pembayaran kembali simpanan
nasabah, maupun untuk memenuhi kebutuhan likuiditas operasional. Kebijakan dan strategi likuiditas
secara keseluruhan ini dilakukan oleh ALCO dan secara operasional oleh Divisi Tresuri.
Bank menjaga likuiditas dengan mempertahankan jumlah aktiva likuid yang cukup untuk membayar
simpanan para nasabah dan menjaga agar jumlah aktiva yang jatuh tempo pada setiap periode dapat
menutupi jumlah kewajiban yang jatuh tempo.
Aktiva likuid Bank terutama terdiri dari penempatan pada bank-bank lain dan lembaga keuangan
lainnya, SBI, giro pada Bank Indonesia dan kas. Apabila Bank memerlukan likuiditas, dengan segera
Bank dapat menarik cadangan dana dalam giro pada Bank Indonesia, menjual SBI dengan perjanjian
pembelian kembali atau mencari pinjaman di pasar uang antar bank di Indonesia. Cadangan utama
Bank terdiri dari cadangan Giro Wajib Minimum dan kas di kantor-kantor cabang.
Saat ini peraturan Bank Indonesia mewajibkan bank-bank di Indonesia untuk menjaga likuiditas (Giro
Wajib Minimum) secara harian, dalam bentuk simpanan pada Bank Indonesia sekurang-kurangnya
sebesar 13% dari kewajiban pihak ketiga bu kan dalam rupiah (karena Bank memiliki dana pihak ketiga
diatas Rp 50 triliun dan L oan to Deposit Ratio dibawah 40%) dan 3% dari kewajiban pihak ketiga
dalam valuta asing (termasuk bank).
Bank menentukan tingkat suku bunga simpanan berdasarkan kondisi pasar dan persaingan. Tingkat
suku bunga pada umumnya bervariasi tergantung pada jangka waktu dan besarnya simpanan. Tingkat
suku bunga giro dan tabungan bersifat mengambang dan ditinjau secara berkala sesuai dengan kondisi
pasar, sedangkan tingkat suku bunga deposito berjangka bersifat tetap sesuai dengan jangka waktunya.
Manajemen risiko nilai tukar valuta asing
Perdagangan valuta asing Bank diatur dalam ketentuan dan kebijakan internal dan peraturan Bank
Indonesia mengenai posisi devisa neto (PDN). Bank Indonesia membatasi posisi devisa neto
(gabungan cabang dalam dan luar negeri) untuk semua jenis valuta asing pada neraca maupun rekening
administratif tidak boleh melebihi 20% dari modal bank.
Dalam mengelola risiko nilai tukar valuta asingnya, Bank memusatkan pengelolaan posisi devisa neto
pada Divisi Tresuri, yang menggabungkan laporan posisi devisa neto harian dari semua cabang. Secara
umum, setiap cabang diharuskan untuk menutup risiko nilai tukar valuta asingnya pada setiap akhir
hari kerja, walaupun ada batas toleransi posisi devisa neto untuk setiap cabang tergantung pada
besarnya aktivitas transaksi valuta asing di cabang tersebut. Bank membuat laporan posisi devisa neto
harian yang menggabungkan posisi devisa neto dalam neraca maupun rekening administratif o( ffbalance sheet accounts ).
Pendapatan Bank dari perdagangan valuta asing terutama diperoleh dari transaksi yang dilakukan oleh
nasabahnya. Saat ini, Bank pada umumnya tidak melakukan perdagangan untuk mencari keuntungan,
meskipun memang ada kalanya Bank memiliki posisi devisa neto dalam jumlah terbatas, sesuai dengan
ketentuan internal dan pandangan Bank terhadap pergerakan nilai tukar valuta asing.
PT Bank Central Asia Tbk
84
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
PERIODE EN AM BULAN BERAKHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
38. Manajemen risiko (Lanjutan)
Kewajiban Bank dalam valuta asing terutama terdiri dari simpanan dan pinjaman yang diterima dalam
dollar AS. Untuk memenuhi peraturan posisi devisa neto, Bank mempertahankan aktivanya yang
terdiri dari penempatan pada bank-bank lain dan kredit yang diberikan dalam dollar AS.
Manajemen risiko tingkat suku bunga
Komponen utama kewajiban Bank yang sensitif terhadap pergerakan tingkat suku bunga adalah
simpanan, sedangkan aktiva Bank yang sensitif adalah obligasi pemerintah, surat -surat berharga dan
kredit yang diberikan. ALCO secara berkala memantau perkembangan pasar dan menyesuaikan tingkat
suku bunga simpanan dan kredit yang diberikan.
Untuk mengukur risiko atas pergerakan tingkat suku bunga, Bank umumnya menggunakan analisa
pendapatan bunga bersih (interest rate margin) dan selisih tingkat bunga (spread), dan juga mengkaji
laporan analisa jatuh tempo (maturity gap analysis) yang dibu at berdasarkan repricing schedule aktiva
dan kewajiban. Analisa spread tingkat suku bunga (interest rate spread analysis ) dilakukan dengan
membandingkan rata-rata pendapatan bunga ( average yield) dengan rata-rata beban bunga atau biaya
pendanaan (cost of funds). Analisa gap memberikan gambaran status karakteristik jatuh tempo dan
repricing posisi neraca. Bank membuat dua jenis laporan analisa gap, satu untuk aktiva dan kewajiban
dalam rupiah, dan satu lagi dalam valuta asing. Karena komposisi aktiva dan kew ajibannya serta
ketersediaan instrumen hedging di pasar domestik, kemampuan Bank untuk menyesuaikan gap
sensitivitas tingkat suku bunganya sangat terbatas.
Bank menentukan tingkat suku bunga simpanan dengan memantau pergerakan tingkat suku bunga SBI
dan mengkaji tingkat suku bunga simpanan yang ditawarkan oleh bank pesaing. Tingkat suku bunga
kredit ditetapkan dengan menambahkan marjin tertentu atas biaya pendanaan Bank (termasuk biaya
pendanaan giro wajib minimum).
Manajemen risiko operasional
Pada tahun 2008, Basel Accord II merencanakan akan memasukkan risiko operasional sebagai salah
satu komponen di dalam perhitungan kecukupan modal suatu bank. Namun Bank Indonesia dalam
merencanakan Road Map to Basel II-nya akan menerapkan hal tersebut pada kwartal 1 tahun 2009.
Dalam rangka antisipasi pemberlakuan rencana tersebut, maka pada tahun 2002 Bank telah mulai
melaksanakan Risk Self-Assessment (tahap awal) ke seluruh cabang/kanwil dan beberapa divisi di
Kantor Pusat. Salah satu tujuannya adalah untuk mensosialisasikan risk culture (budaya mengelola
risiko ) yang merupakan syarat utama dalam pengelolaan risiko . Dengan meningkatnya risk culture
diharapkan akan mampu meningkatkan budaya pengendalian risiko pada setiap karyawan dalam
melaksanakan aktifitas usaha sehari-hari.
Setiap pejabat tertinggi di masing-masing unit kerja (risk owner) diminta untuk melakukan penilaian
risiko -risiko yang ada di unit kerjanya (Risk Self-Assessment). Khusus untuk risiko-risiko yang
memperoleh nilai tinggi dalam self-assessment yang dilakukan, cabang diminta untuk membuat
rencana kerja dengan tujuan untuk memperkecil risiko tersebut dan memudahkan cabang dalam
mengendalikan dan memantau risiko tersebut.
Dalam pelaksanaannya, Risk Self-Assessment (RSA) masih terus dilakukan dan disemp urnakan dengan
tujuan untuk lebih menanamkan “awareness” dalam pengelolaan risiko bagi staf cabang terkait. Saat
ini sedang dilakukan implementasi RSA tahap keempat. Pada tahun 2006 program RSA telah
disempurnakan dengan memasukan unsur kontrol dalam penilaian sehingga nama RSA diubah menjadi
Risk Control Self Assessment (RCSA).
PT Bank Central Asia Tbk
85
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
PERIODE EN AM BULAN BERAKHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
38. Manajemen risiko (Lanjutan)
Mulai awal tahun 2003, Bank juga mengembangkan Incident Reporting System (IRS) yaitu database
kasus/kerugian-kerugian yang terjadi di seluruh unit kerja, yang bertujuan untuk memudahkan dalam
menganalisa jenis kasus atau permasalahan yang dihadapi Bank, sehingga dapat segera diambil
tindakan perbaikan dan pencegahan atas kasus yang ada, agar risiko kerugian yang mungkin timbul
dapat diminimumkan. Selain itu IRS juga digunakan sebagai dasar untuk perhitungan alokasi beban
modal (capital charge), berdasar metode Advanced Measurement Approach untuk menentukan
besarnya cadangan atas risiko operasional dan pemantauan secara berkesinambungan terhadap
kejadian -kejadian yang dapat menimbulkan risiko operasional dan kerugian operasional yang telah
terjadi pada Bank. Program Incident Reporting System (IRS) yang telah diimplementasikan di seluruh
Kantor Wilayah dan cabang juga akan disempurnakan, dimana program yang dimaksud juga akan
berganti nama menjadi Loss Event Datab ase (LED).
Sejak tahun 2006 ini dikembangkan juga aplikasi ORMIS yaitu integrasi antara RCSA dan LED secara
on-line dengan beberapa penambahan fit ur seperti penilaian kontrol pada setiap risiko di unit kerja.
Pada tahun 2008, sesuai regulasi Bank Indonesia, Bank akan mengimplementasikan Basic Indicator
Approach intuk memenuhi ketentuan Bank Indonesia dalam menghitung kewajiban penyediaan modal
minimum Bank (sebagai tahap awal implementasi).
Selain itu, untuk mengenali dan mengendalikan risiko atas suatu produk/layanan baru, pada bulan
Nopember 2002 Bank telah mengeluarkan ketentuan product sign-off procedures, yaitu suatu prosedur
yang mengharuskan adanya persetujuan dari unit -unit kerja terkait untuk suatu produk/layanan baru
yang akan diluncurkan ke pasar. Dengan demikian risiko yang mungkin timbul dari produk/layanan
baru tersebut dapat diantisipasi lebih awal.
Manajemen risiko hukum
Risiko hukum adalah risiko yang disebabkan oleh adanya kelemahan aspek yuridis, yang antara lain
disebabkan adanya tuntutan hukum, ketiadaan peraturan perundang-undangan yang mendukung, atau
kelemahan perikatan seperti tidak dipenuhinya syarat sahnya kontrak dan pengikatan agunan yang
tidak sempurna.
Parameter yang digunakan dalam menilai risiko hukum adalah potensi kerugian akibat tuntutan pihak
lain terhadap Bank.
Untuk mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan risiko hukum, maka Bank telah
memiliki Satuan Kerja Hukum dan Kepatuhan (SKHK) di Kantor Pus at dan unit kerja hukum di
beberapa kanwil dan cabang.
Dalam rangka mitigasi risiko hukum, Satuan Kerja Hukum dan Kepatuhan telah melakukan hal-hal
sebagai berikut:
a)
Membuat acuan dokumen hukum, antara lain perjanjian kredit, pengikatan agunan, perjanjian
kerjasama, perjanjian kerja karyawan, menelaah kembali setiap perjanjian sebelum ditandatangani
oleh pejabat Bank dan memberikan pendapat hukum atas permasalahan hukum yang terjadi.
b)
Membuat manual kerja bagi staf hukum kanwil dan cabang sebagai pedoman untuk
mengendalikan risiko hukum dalam wilayah/cabang yang bersangkutan.
c)
Mengadakan forum komunikasi secara periodik untuk meningkatkan kompetensi staf hukum
kanwil dan cabang, sosialisasi modus operandi kasus yang pernah terjadi dan pedoman
penanganan kasus secara hukum.
PT Bank Central Asia Tbk
86
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
PERIODE EN AM BULAN BERAKHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
38. Manajemen risiko (Lanjutan)
d)
Meminta cabang membuat laporan hasil pengendalian risiko hukum secara periodik kepada Satuan
Kerja Hukum dan Kepatuhan.
e)
Meminta pendapat konsultan hukum independen atau pendapat dari instansi yang berwenang
dalam hal terdapat peraturan yang tidak atau kurang jelas atau multi tafsir.
Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003, Bank telah membuat
Kebijakan Pengendalian Risiko Hukum yang telah diimplementasikan pada tahun 2005.
Manajemen risiko reputasi
Risiko reputasi adalah risiko yang disebabkan oleh adanya publikasi negatif yang terkait dengan
kegiatan usaha Bank atau persepsi negatif terhadap Bank.
Penilaian atas risiko reputasi dilakukan dengan menggunakan parameter-parameter seperti frekuensi
keluhan dan publikasi negatif serta pencapaian penyelesaian keluhan serta service level. Penilaian
tersebut disusun dalam laporan profil risiko reputasi setiap triwulan.
Organisasi pendukung yang secara khusus menangani risiko reputasi terdiri dari Sekretariat
Perusahaan, Divisi Perbankan Konsumer, Divisi Pengembangan Operasi (DPO), Unit Bisnis Kartu
Kredit, Kantor Cabang Utama dan Kantor Cabang Pembantu.
Untuk mengelola dan mengendalikan risiko reputasi, Bank didukung oleh fasilitas HaloBCA (layanan
telepon 24 jam untuk informasi, saran dan keluhan).
Kebijakan/pedoman manajemen risiko reputasi sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 5/8/PBI/
2003 tanggal 19 Mei 2003 telah tercakup dalam Kebijakan Dasar Manajemen Risiko Bank tahun 2004
dan Kebijakan Manajemen Risiko Reputasi. Di samping itu Bank juga telah mempunyai Pedoman
Komunikasi dan Pedoman Penyelesaian Keluhan.
Manajemen risiko reputasi antara lain menyempurnakan pedoman yang ada dengan Peraturan Bank
Indonesia No. 7/7/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang Penyelesaian Pengaduan Nasabah dan
Surat Edaran Bank Indonesia No. 7/24/DPNP tanggal 18 Juli 2005 tentang Penyelesaian Pengaduan
Nasabah, telah diimplementasikan secara internal.
Manajemen risiko strategik
Risiko strategik adalah risiko yang antara lain disebabkan adanya penetapan dan pelaksanaan strategi
Bank yang tidak tepat atau kurang responsifnya Bank terhadap perubahan eksternal.
Parameter yang digunakan dalam menilai risiko strategik adalah realisasi kredit, secondary reserves,
dana pihak ketiga dan fee-based income.
Selama semester I tahun 2006, profil risiko strategik Bank tergolong rendah, yang merupakan hasil
penilaian:
1. Risiko strategik inheren yang rendah, dilihat dari aktivitas fungsional perkreditan, tre suri dan
investasi serta operasional dan jasa.
PT Bank Central Asia Tbk
87
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
PERIODE EN AM BULAN BERAKHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
38. Manajemen risiko (Lanjutan)
2. Sistem pengendalian risiko strategik yang kuat, dengan pertimbangan:
• Dewan Komisaris dan Direksi turut aktif dalam pengawasan dan pemantauan atas penentuan
dan pelaksanaan strategi usaha Bank.
• Bank memiliki Satuan Kerja Perencanaan dan Pembinaan Wilayah/SKPPW dengan misi
mendukung dan meningkatkan kemantapan pertumbuhan Bank melalui perencanaan,
pengembangan riset dan pendayagunaan organisasi serta pembinaan wilayah dan cabang.
• Adanya kebijakan, prosedur dan penetapan batas risiko strategik untuk mengukur kemajuan
yang dicapai dan kinerja sesuai jadwal yang ditetapkan.
• Pengelolaan dan pengendalian risiko strategik didukung dengan aplikasi pendukung seperti
financial model , sumber-sumber data/informasi yang terpercaya, evaluasi dan analisa kinerja
yang dilakukan secara bulanan, triwulanan, setengah tahunan dan tahunan.
• Pengembangan infrastrutur pendukung terus dilakukan dari waktu ke waktu, seperti telah
diimplementasikannya penggunaan perangkat lunak “Hyperion Budgeting Systems” secara
terintegrasi serta on-line dalam proses pembuatan anggaran Bank.
Rencana pengembangan manajemen risiko strategik adalah:
•
•
Mempertajam perumusan arahan strategi bisnis untuk meningkatkan kinerja Bank.
Meningkatkan cakupan dan kualitas analisa data-data internal dan eksternal dalam rangka
memitigasi risiko strategik.
Manajemen risiko kepatuhan
Risiko kepatuhan merupakan risiko yang timbul karena Bank tidak mematuhi atau tidak melaksanakan
peraturan dan ketentuan lain yang berlaku.
Parameter yang digunakan dalam menilai risiko kepatuhan adalah tingkat kepatuhan Bank dalam
memenuhi peraturan dan ketentuan lain yang berlaku, seperti Kewajiban Pemenuhan Modal Minimum
(KPMM), Kualitas Aktiva Produktif, Pembentukan Penyisihan Aktiva Produktif (PPAP), Batas
Maksimum Pemberian Kredit (BMPK), Posisi Devisa Neto (PDN) dan besarnya penalti atau denda.
Untuk mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan risiko kepatuhan, maka sejak tahun
2002 Bank telah membentuk Sat uan Kerja Hukum dan Kepatuhan (SKHK).
Dalam rangka melakukan mitigasi terhadap risiko kepatuhan, SKHK melakukan compliance review
atas setiap rancangan kebijakan dan keputusan kredit serta produk atau aktivitas baru dengan peraturan
dan ketentuan lain yang berlaku, terutama peraturan Bank Indonesia.
Untuk memantau kepatuhan unit kerja terkait terhadap peraturan dan ketentuan lainnya, maka SKHK
telah melakuk an uji kepatuhan secara berkala, termasuk didalamnya pelaksanaan Prinsip Mengenal
Nasabah.
PT Bank Central Asia Tbk
88
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
PERIODE EN AM BULAN BERAKHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
38. Manajemen risiko (Lanjutan)
Profil risiko
Sesuai dengan ketentuan pasal 24 Peraturan Bank Indonesia No. 5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003,
Bank wajib menyampaikan laporan profil risiko atas delapan jenis risiko tersebut di atas kepada Bank
Indonesia. Laporan profil risiko tersebut memuat laporan tentang tingkat dan trend seluruh exposur e
risiko yang relevan dan sesuai dengan kompleksitas usaha B ank.
Laporan profil risiko yang disampaikan oleh Satuan Kerja Manajemen Risiko kepada Bank Indonesia
memuat substansi yang sama dengan laporan profil risiko yang disampaikan oleh Satuan Kerja
Manajemen Risiko kepada Dewan Komisaris, Direksi dan Komite Manajemen Risiko.
Berdasarkan hasil penilaian sendiri (self assessment ) terhadap profil risiko BCA posisi 30 Juni 2006,
maka peringkat/predikat risiko komposit BCA adalah rendah (low). Predikat risiko komposit tersebut
merupakan hasil gabungan dari penilaian terhadap risiko inheren (inherent risk) yang rendah (low) dan
sistem pengendalian risiko (risk control system) yang sangat andal (strong). Hal ini menunjukkan
bahwa penerapan manajemen risiko pada seluruh aktivitas fungsional di BCA telah berada pada jalur
yang benar. Meskipun kondisi ekonomi nasional pada semester I tahun 2006 kurang kondusif bagi
dunia usaha dan perbankan, namun BCA tetap mampu untuk mengelola seluruh risiko yang ada
sehingga predikat risiko BCA tetap rendah (low ). Trend peringkat risiko BCA pada periode berikutnya
diperkirakan akan tetap/stabil.
39. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA
Sejak tanggal 1Juli 2006 sampai dengan tanggal 14 Agustus 2006, Bank telah membeli kembali
14.010.000 saham dengan nilai keseluruhan pembelian sebesar Rp 58.903 juta.
PT Bank Central Asia Tbk
89
Download