peranan futures sebagai instrumen lindung nilai

advertisement
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA ARTIKEL ILMIAH
PERANAN FUTURES SEBAGAI INSTRUMEN
LINDUNG NILAI PORTOFOLIO SAHAM
BIDANG KEGIATAN:
PKM-AI
Diusulkan oleh:
Adri Patra Jaya
201110160311348/2011
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
MALANG
2014
HALAMAN PENGESAHAN
USULAN PROGAM KREATIVITAS MAHASISWA
1. Judul Kegiatan
2. Bidang Kegiatan
3.Bidang Ilmu
4. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap
b. NIM
c. Jurusan
d. Universitas/Institusi/Politeknik
e. Alamat Rumah dan No. Tel./HP
f. Alamat email
5. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis
6. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar
b. NIP
c. Alamat Rumah dan No. Tel/.HP
d. Email
: Peranan Futures Sebagai Instrumen
Lindung Nilai Portofolio Saham
() PKM-GT
: (√) PKM-AI
: ( ) Kesehatan
( ) MIPA
( ) Pendidikan
(√) Sosial Ekonomi
( ) Teknologi dan
Rekayasa
: Adri Patra Jaya
: 201110160311348
: Manajemen
: Muhammadiyah Malang
: Perum.Griya Pakistaji Asri Blok A.06
Kec. Wonoasih-Probolinggo
085749502224
: [email protected]
:3
Orang
: Drs. Warsono, M.M
: 19671220 199307 1001
: Jl. Margo Basuki, Perum Embong
Anyar 2 J4Mulyoagung
081-252 544 077
: [email protected]
Malang, 18 Juni 2014
Menyetujui
Ketua Jurusan
Ketua Pelaksana Kegiatan
Dra. Aniek Rumijati, M.M
NIP.1078909108
Adri Patra Jaya
NIM.201110160311348
Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan
Dosen Pendamping
Dr. Diah Karmiyati, Psi.
NIP.10988020064
Drs. Warsono, MM
NIP. 19671220199307100
LEMBAR PENGESAHAN SUMBER PENULISAN ILMIAH PKM-AI
1. Judul Kegiatan yang diajukan
“PERANAN FUTURES SEBAGAI INSTRUMEN LINDUNG NILAI
PORTOFOLIO SAHAM”
2. Sumber Penulisan
a. Rujukan atau Literature yang dibutuhkan dalam penyusunan artikel hasil
pemikiran ini diperoleh dari buku-buku Manajemen Lembaga
Keuangan, Teori Portofolio & Analisis Investasi, dan berbagai sumber
dari Internet.
b. Kegiatan Ilmiah lainnya : c. Tugas mata kuliah Teori Portofolio & Analisis Investasi yang diasuh
Drs.Warsono, M.M dengan judul “Peranan Futures Sebagai Instrumen
Lindung Nilai Portofolio Saham”. Adri Patra Jaya (201110160311348).
Keterangan ini dibuat dengan sebenarnya.
Mengetahui
Ketua Jurusan Manajemen
Malang, 18 Juni 2014
Ketua Penulis
Dra. Aniek Rumijati, M.M
Adri Patra Jaya
NIP. 1078909108
NIM:20111016031348
PERANAN FUTURES SEBAGAI INSTRUMEN LINDUNG NILAI
PORTOFOLIO SAHAM
Adri Patra Jaya
PROGAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS ILMU EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAAH MALANG
Email :[email protected]
ABSTRAKSI:. Gelombang globalisasi yang membuat ekonomi ataupun
pasar keuangan terintegrasi pada skala global, membuat arus perdagangan
barang dan jasa, modal, investasi dan tenaga kerja semakin meningkat sehingga
ekonomi dunia juga berkembang semakin maju.Sekuritas derivatif, seperti option
dan futures, merupakan kontrak perjanjian antara dua pihak untuk menjual atau
membeli sejumlah aktiva finansial atau komoditas pada tanggal tertentu di masa
datang dengan harga yang telah disepakati saat ini. kontrak futures merupakan
kewajiban antara dua pihak yang terikat dalam kontrak untuk memenuhi
perjanjian dalam kontrak. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui
peranan futures sebagai instrumen lindung nilai portofolio saham. Metode yang
digunakan adalah metode kepustakaan yaitu dengan memanfaatkan buku
literature yang berkaitan dengan tema untuk dijadikan referensi pengambilan
teori pendukung. Sekuritas derivatif dapat digunakan sebagai sarana lindung
nilai (hedging) dari aktiva atau kekayaan perusahaan. Dari kontrak opsi beli (call
option) dan jual (put option) yang sederhana dapat dikombinasikan dengan
strategi menggunakan sekuritas lain sehingga menghasilkan return atau payoff
yang dikehendaki oleh investor. Adapun untuk keberhasilan strategi-strategi
hedging menggunakan kontrak opsi, investor atau perusahaan tetap harus
mencermati pergerakan harga dari underlying instrument kontrak-kontrak
tersebut.
Kata Kunci : Sekuritas Derivatif,futures contract,lindung nilai (hedging),saham.
ABSTRACT: Wave of globalization which makes economic or financial market is
integrated on a global scale, making the flow of trade in goods and services,
capital, and labor investments increase so that the world economy is also growing
increasingly maju.Sekuritas derivatives, such as options and futures, is a
contractual agreement between two parties to buy or sell a financial asset or
commodity at a specified future date at a price agreed today. futures contract is
an obligation between two parties who are under contract to fulfill the contract
agreement. The purpose of this paper is to determine the role of futures as a
hedging instrument stock portfolio. The method used is to utilize the methods of
literature is literature books related to the themes to be used as a reference
collection supporting the theory. Derivative securities can be used as a means of
hedging (hedging) of the company's assets or wealth. Of option contracts
purchased (call option) and sell (a put option) that can be combined with a simple
strategy of using other securities so as to produce the desired return or payoff by
investors. As for the success of hedging strategies using options contracts, the
investor or the company still must look at the price movement of the underlying
instrument such contracts.
Keywords : Derivative securities, futures contracts, hedging (hedging), stock
I. PENDAHULUAN
Gelombang globalisasi yang membuat ekonomi ataupun pasar keuangan
terintegrasi pada skala global, membuat arus perdagangan barang dan jasa, modal,
investasi dan tenaga kerja semakin meningkat sehingga ekonomi dunia juga
berkembang semakin maju. Namun demikian liberalisasi ekonomi telah membuat
ekonomi dunia juga semakin komplek dan volatilitas ekonomi ataupun keuangan
juga semakin tinggi, sehingga resiko yang dihadapi oleh agen ekonomi semakin
meningkat, yang berarti mengelola ekonomi juga semakin tidak mudah. Dengan
demikian otoritas ekonomi menghadapi masalah dan tantangan yang semakin
berat untuk menjaga stabilitas ekonomi makro ataupun sistem keuangan. Oleh
karena itu peranan futures sebagai instrumen lindung nilai portofolio saham yang
baik bukan lagi menjadi suatu pilihan,tapi keharusan.
Lindung nilai atau dalam bahasa Inggris disebut hedge dalam dunia
keuangan dapat diartikan sebagai suatu investasi yang dilakukan khususnya untuk
mengurangi atau meniadakan risiko pada suatu investasi lain. Lindung nilai adalah
suatu strategi yang diciptakan untuk mengurangi timbulnya risiko bisnis yang
tidak terduga, di samping tetap dimungkinkannya memperoleh keuntungan dari
invetasi tersebut. Lindung nilai (hedging) merupakan salah satu manfaat dari
futures, yaitu melindungi nilai aset yang dijadikan patokan dari ancaman risiko
ketidakpastian perubahan harga di masa depan. Adapun pihak yang melakukan
hedging adalah hedger. Para hedger dapat melakukan perdagangan komoditi fisik
ataupun non fisik dan juga memanfaatkan kontrak futures untuk menurangi risiko
perubahan harga di masa depan (Tandelilin, 2001). Hedging merupakan suatu
tindakan pengamanan terhadap suatu harta atau aset yang dimiliki oleh seseorang,
sehingga tidak berada dalam posisi memiliki harta netto (posisi kelebihan) atau
pada posisi kewajiban netto (posisi kekurangan) dalam dana atau aset tersebut
(Lindert & Kindleberger, 1995). Tidak semua lindung nilai (hedging) merupakan
instrumen keuangan. Misalnya saja seorang produser yang melakukan ekspor ke
negara lain dapat melakukan lindung nilai atas risiko nilai tukar mata uang dengan
cara menghitung biaya-biaya produksinya dalam mata uang yang diinginkannya.
Beberapa macam jenis instrumen derivatif yang dapat berguna sebagai instrumen
lindung nilai(hedging) adalah forward contract dan future contract.
Forward Contract adalah kontrak penyerahan kemudian adalah perjanjian
antara dua pihak, dimana satu pihak diwajibkan menyerahkan sejumlah asset
tertentu pada tanggal tertentu yang akan datang dan pihak lainnya wajib
membayar sesuai dengan jumlah tertentu yang dikenakan atas asset pada tanggal
penyerahan. Sebagai kesepakatan pribadi antara dua pihak, forward contract diatur
secara khusus untuk memenuhi kebutuhan masing-masing pihak, oleh karena itu
sifatnya disebut private (bergantung pada pribadi kedua belah pihak). Tujuan dari
kontrak ini adalah untuk melindungi kedua belah pihak dari fluktuasi nilai asset
yang mungkin terjadi selama kurun waktu tertentu, yaitu sejak kontrak
ditandatangani hingga penyerahan atau pembayaran yang dilakukan.Sedangkan
future contract adalah perjanjian atau kesepakatan untuk membeli atau menjual
asset tertentu pada saat tententu dengan atau pada harga tertentu dalam kurun
waktu tertentu di masa yang akan datang. Hal ini senada dengan definisi menurut
Eiteman, dkk (2010) future contract adalah sebuah alternatif dari kontrak forward
yang menuntut penyerahan suatu jumlah faluta asing standar di masa depan
dengan waktu, tempat, dan harga yang sudah ditentukan.
Future contract berbeda dengan forward contract dimana future contract
bentuknya sudah standard (sudah dibuat baku), telah disekuritisasi dan
diperdagangkan di pasar tententu, di tengah-tengah masyarakat. Kontrak tidak
dilakukan secara pribadi oleh dua pihak, tetapi dilakukan melalui bursa yang
terorganisir.
II. TUJUAN
Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui peranan futures sebagai
instrumen lindung nilai portofolio saham.
III. METODOLOGI
Dalam penilaian peranan futures sebagai instrumen lindung nilai
portofolio saham pada penulisan ini dipakai data sekunder dari berbagai sumber.
Metode yang digunakan adalah metode kepustakaan yaitu dengan memanfaatkan
buku literature yang berkaitan dengan tema untuk dijadikan referensi pengambilan
teori pendukung.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN FUTURES DAN INSTRUMEN LINDUNG NILAI
(HEDGING)
Kontrak berjangka atau juga dikenal dengan sebutan futures contract
dalam dunia keuangan merupakan suatu kontrak standard yang diperdagangkan
pada bursa berjangka, untuk membeli ataupun menjual aset acuan dari instrumen
keuangan pada suatu tanggal dimasa akan datang, dengan harga tertentu. Tanggal
dimasa akan datang tersebut disebut dengan istilah tanggal penyerahan atau
dikenal juga dengan istilah delivery date atau tanggal penyelesaian akhir (final
settlement date). Suatu kontrak berjangka menimbulkan "kewajiban" kepada
pemegang kontrak guna melaksanakan pembelian atau penjualan dimana berbeda
dengan kontrak opsi yang memberikan "hak" dan "bukan kewajiban". Pada
kontrak berjangka ini, kedua belah pihak "wajib" untuk melaksanakan kewajiban
masing-masing pada tanggal penyelesaian, dimana sipenjual akan menyerahkan
komoditi yang dijadikan aset acuan kepada pembeli dan pembeli wajib membeli
dengan harga penyelesaian yang telah disepakati. Apabila kontrak berjangka
dilakukan dengan cara penyelesaian tunai ( tanpa penyerahan barang) maka
pelaku perdagangan berjangka yang mengalami kerugian wajib untuk mentransfer
sejumlah uang tunai kepada pelaku perdagangan yang memperoleh keuntungan.
Kontrak berjangka dengan penyerahan tunai hanya diperbolehkan kalau harga
penyelesaian aset acuan sudah dapat diterima umum seperti misalnya harga saham
yang diperdagangkan di bursa saham. Untuk bebas dari kewajiban pada tanggal
penyelesaian akhir maka pemegang posisi pada kontrak berjangka harus
melakukan perhitungan atas posisinya baik dengan melakukan penjualan posisi
"long" ataupun melakukan pembelian kembali posisi "short" yang secara efektif
akan menutup posisi kontrak berjangka serta kewajibannyanya berdasarkan
kontrak tersebut.
Hedging atau “lindung-nilai” berasal dari kata-dasar “hedge”. Menurut
kamus Merriam-Webster (http://www.merriam-webster.com/dictionary/hedge)
definisi HEDGE: 1hedge
noun \ˈhej\ 1 a : a fence or boundary formed by a
dense row of shrubs or low trees. b : barrier, limit 2 : a means of protection or
defense (as against financial loss). Lindung nilai atau dalam bahasa Inggris
disebut hedge dalam dunia keuangan dapat diartikan sebagai suatu investasi yang
dilakukan khususnya untuk mengurangi atau meniadakan risiko pada suatu
investasi lain. Lindung nilai adalah suatu strategi yang diciptakan untuk
mengurangi timbulnya risiko bisnis yang tidak terduga, di samping tetap
dimungkinkannya memperoleh keuntungan dari invetasi tersebut.
Seorang hedger atau pelaku lindung nilai biasanya akan melakukan
investasi pada suatu sekuritas yang diyakininya memiliki harga di bawah nilai
pasar yang seharusnya dan menggabungkannya dengan sekuritas lainnya yang
berhubungan dengan sekuritas tersebut. Holbrook Working, seorang perintis teori
lindung nilai menyebut teori ini dengan istilah “speculation in the basis”
(spekulasi dasar), di mana dasarnya adalah perbedaan antara nilai teoritis lindung
nilai dengan nilai pasar sesungguhnya. Beberapa bentuk risiko yang diambil
merupakan suatu risiko yang menyatu dari kegiatan bisnis yang dilakukan, dan
beberapa merupakan hal yang wajar pada bisnis tertentu seperti misalnya pada
bidang usaha pertambangan minyak dimana risiko kenaikan dan penurunan harga
adalah hal yang wajar.
Beberapa bentuk risiko lainnya adalah tidak diinginkan namun tidak dapat
dihindari tanpa dilakukan lindung nilai. Misalnya seseorang yang memiliki toko,
tentunya dapat mengatasi risiko alami yang timbul seperti persaingan, kualitas
barang yang jelek, barang yang tidak diminati, dan lainnya. Namun, risiko
musnahnya sediaan barang dagangan oleh kebakaran adalah suatu risiko yang
tidak diinginkan, tetapi dapat dilakukan lindung nilai dengan mengasuransikan
tokonya terhadap risiko kebakaran. Tidak semua lindung nilai merupakan
instrumen keuangan. Misalnya saja seorang produser yang melakukan ekspor ke
negara lain dapat melakukan lindung nilai atas risiko nilai tukar mata uang dengan
cara menghitung biaya-biaya produksinya dalam mata uang yang diinginkannya.
Perbankan dan lembaga keuangan lainnya menggunakan lindung nilai untuk
mengendalikan ketidak sesuaian antara aktiva dan kewajibannya seperti misalnya
ketidak sesuaian saat jatuh tempo antara posisi jual, suku bunga pinjaman tetap
dan deposito jangka pendek.
B. PERANAN FUTURES SEBAGAI INSTRUMEN LINDUNG NILAI
PORTOFOLIO SAHAM
i. Saham
Saham (stock) merupakan salah satu instrumen pasar keuangan
yang paling popular. Menerbitkan saham merupakan salah satu pilihan perusahaan
ketika memutuskan untuk pendanaan perusahaan. Pada sisi yang lain, saham
merupakan instrument investasi yang banyak dipilih para investor karena saham
mampu memberikan tingkat keuntungan yang menarik. Saham dapat didefinisikan
sebagai tanda penyertaan modal seseorang atau pihak (badan usaha) dalam suatu
perusahaan atau perseroan terbatas. Dengan menyertakan modal tersebut, maka
pihak tersebut memiliki klaim atas pendapatan perusahaan, klaim atas asset
perusahaan, dan berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Pada dasarnya, ada dua keuntungan yang diperoleh investor dengan membeli atau
memiliki saham: 1. Dividen
2. Capital Gain
1. Dividen merupakan pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan
dan berasal dari keuntungan yang dihasilkan perusahaan. Dividen diberikan
setelah mendapat persetujuan dari pemegang saham dalam RUPS. Jika seorang
pemodal ingin mendapatkan dividen, maka pemodal tersebut harus memegang
saham tersebut dalam kurun waktu yang relatif lama yaitu hingga kepemilikan
saham tersebut berada dalam periode dimana diakui sebagai pemegang saham
yang berhak mendapatkan dividen. Dividen yang dibagikan perusahaan dapat
berupa dividen tunai artinya kepada setiap pemegang saham diberikan dividen
berupa uang tunai dalam jumlah rupiah tertentu untuk setiap saham - atau dapat
pula berupa dividen saham yang berarti kepada setiap pemegang saham diberikan
dividen sejumlah saham sehingga jumlah saham yang dimiliki seorang pemodal
akan bertambah dengan adanya pembagian dividen saham tersebut.
2. Capital Gain merupakan selisih antara harga beli dan harga jual. Capital
gain terbentuk dengan adanya aktivitas perdagangan saham di pasar sekunder.
Misalnya Investor membeli saham ABC dengan harga per saham Rp 3.000
kemudian menjualnya dengan harga Rp 3.500 per saham yang berarti pemodal
tersebut mendapatkan capital gain sebesar Rp 500 untuk setiap saham yang
dijualnya.
Sebagai instrument investasi, saham memiliki risiko, antara lain: 1. Capita Loss
2. Risiko Likuidasi
1. Capita Loss merupakan kebalikan dari Capital Gain, yaitu suatu kondisi
dimana investor menjual saham lebih rendah dari harga beli. Misalnya saham PT.
XYZ yang di beli dengan harga Rp 2.000,- per saham, kemudian harga saham
tersebut terus mengalami penurunan hingga mencapai Rp 1.400,- per saham.
Karena takut harga saham tersebut akan terus turun, investor menjual pada harga
Rp 1.400,- tersebut sehingga mengalami kerugian sebesar Rp 600,- per saham. 2.
2. Risiko Likuidasi merupakan perusahaan yang sahamnya dimiliki,
dinyatakan bangkrut oleh Pengadilan, atau perusahaan tersebut dibubarkan.
Dalam hal ini hak klaim dari pemegang saham mendapat prioritas terakhir setelah
seluruh kewajiban perusahaan dapat dilunasi (dari hasil penjualan kekayaan
perusahaan). Jika masih terdapat sisa dari hasil penjualan kekayaan perusahaan
tersebut, maka sisa tersebut dibagi secara proporsional kepada seluruh pemegang
saham.
ii. Futures
Futures contract adalah sebuah perjanjian atau komitmen dua pihak, untuk
mengirimkan atau menerima instrumen finansial atau komoditas pada tanggal
tertentu di masa datang, dengan harga yang telah ditentukan pada waktu
penandatanganan kontrak. Pihak yang telah setuju untuk mengirim sesuatu
dinamakan pihak yang menjual kontrak atau “go short”. Sedangkan pihak lain
yang setuju untuk menerima dinamakan pihak yang membeli kontrak atau “go
long”. Berbeda dengan kontrak opsi dimana individu yang terlibat pada kontrak
mempunyai hak, bukan kewajiban, untuk membeli dan menjual aktiva finansial,
kontrak futures mengatur bahwa individu yang terlibat kontrak berkewajiban
melakukan pengiriman dan penerimaan. Transaksi futures atau forwards juga
berbeda dari transaksi “spot” yang mana mewajibkan pihak bertransaksi untuk
melakukan pengiriman segera atau delivery “on the spot” pada harga spot.
Futures Contract diperdagangkan pada bursa yang telah terorganisasi,
sedangkan kontrak forward dilakukan secara langsung antar dua pihak atau
menggunakan jasa pihak bank. Selain itu terdapat empat perbedaan pokok antara
kontrak futures dan forwards, yaitu:
(a) Futures contract sudah sangat standardized, artinya bahwa bursa tempat
perdagangan futures telah menentukan tanggal jatuh temponya kontrak, lokasi
pengiriman, kualitas dan kuantitas yang jelas dari barang yang akan dikirimkan
pada setiap kontrak. Jadi para individu atau pihak yang terlibat tidak perlu
negosiasi lagi mengenai hal-hal ketentuan seperti diatas. Standardisasi di bursa
inilah yang juga menyebabkan pasar untuk futures sangat likuid.
(b) Bursa futures menjamin kinerja masing-masing lembaga kliring yang terlibat
di
perdagangan futures. Setiap lembaga kliring juga menjamin kinerja dari masingmasing.
pedagang (traders). Jaminan ini meningkatkan likuiditas bursa futures.
(c) Untuk membatalkan atau keluar dari sebuah kontrak yang telah dibeli (dijual),
satu pihak dapat menjual (membeli) kontrak yang identik. Bursa dapat
membatalkan posisi long (short) pertama dengan posisi short (long) kedua,
sehingga posisi bersih adalah nol.
(d) Setiap akhir hari perdagangan, keuntungan dan kerugian pada setiap transaksi
dapat dihitung. Jika terjadi keuntungan pada posisi tertentu, maka bursa akan
membayar cash kepada lembaga kliring yang menjamin seorang pedagang.
Sebaliknya, jika terjadi kerugian pada suatu posisi, maka lembaga kliring yang
memberi penjaminan seorang pedagang akan membayar kerugian tersebut secara
cash kepada bursa.
Tujuan dari kontrak futures pada instrumen keuangan adalah untuk
mengalihkan risiko perubahan pada harga sekuritas di masa datang dari satu pihak
ke pihak lain dalam kontrak tersebut. Karena itu instrumen futures ini
menawarkan suatu cara untuk mangatur tingkat risiko yang ada di pasar finansial.
Sebagai contoh, Pihak A berjanji untuk mengirimkan sebuah obligasi kepada B
pada tanggal 1 September pada harga $980. Jika harga pasar obligasi tersebut
jatuh menjadi $900 pada tanggal 1 September, pihak B akan merugi sebesar $80
karena B berjanji akan membayar $980 kepada A atas pengiriman obligasi
tersebut. Dengan masuk kedalam perjanjian, pihak A men-transfer risiko
perubahan harga obligasi selama waktu tertentu ke pihak B. Perlu diketahui
bahwa pihak B, dengan menanggung risiko perubahan harga, dapat memperoleh
keuntungan jika harga obligasi tersebut naik.
iii.
Prinsip Dasar Hedging (Lindung Nilai) Menggunakan Futures
Fungsi utama dari pasar futures adalah untuk mengalihkan atau mentransfer risiko harga dari pihak hedger ke pihak spekulator. Atau, bahwa risiko
tersebut dialihkan dari orang yang bersedia membayar untuk menghindari risiko
kepada orang yang berani menanggung risiko dengan harapan memperoleh
keuntungan. Aktivitas lindung nilai dalam hal ini adalah penggunaan transaksi
futures sebagai pengganti
atau substitusi sementara dari transaksi di pasar spot. Sepanjang harga spot dan
harga futures bergerak bersama-sama, adanya kerugian pada satu posisi (spot atau
futures akan dihapuskan (offset) dengan adanya keuntungan atau profit di posisi
lainnya. Ketika jumlah kerugian dan keuntungan sama besar, maka lindung nilai
ini
dinamakan lindung nilai sempurna (perfect hedge). Pada sebuah pasar dimana
kontrak futures dinilai dengan benar, lindung nilai sempurna seharusnya akan
menghasilkan tingkat pengembalian sebesar tingkat bunga pada sekuritas tak
berisiko. Pada prakteknya aktivitas lindung nilai tidaklah semudah ini. Jumlah
kerugian dan keuntungan pada sebuah transaksi lindung nilai akan ditentukan oleh
hubungan antara harga spot dan harga futures ketika sebuah transaksi lindung nilai
itu dimulai dan diselesaikan. Selisih dari harga spot dan harga futures dinamakan
basis.
Basis = Harga Spot – Harga Futures
Jika harga kontrak futures dinilai berdasarkan nilai teoritisnya, maka
selisih antara harga spot dan harga futures adalah cost of carry, yaitu biaya-biaya
transaksi, pembiayaan, atau penyimpanan yang timbul. Risiko yang ditanggung
oleh hedger adalah risiko basis, risiko perubahan basis karena kontrak futures
dihargai secara salah dibandingkan dengan harga spot-nya. Maka dari itu,
aktivitas lindung nilai berkenaan dengan substitusi risiko harga oleh risiko basis;
atau digantikannya risiko bahwa harga futures akan berubah oleh risiko basis
futures (selisih harga spot dan futures) akan berubah.
Macam-Macam Hedging dengan Futures
(a) Cross Hedging
Futures Contract yang digunakan untuk melindungi nilai suatu posisi
dimana sebuah portofolio atau satu instrumen tidak identik dengan underlying
instrument-nya dinamakan cross hedging (hedging silang). Cross hedging sangat
umum dilakukan pada manajemen portofolio atau manajemen aktiva/kewajiban
karena tidak adanya kontrak futures untuk spesifik saham atau obligasi. Disini
cross hedging menimbulkan satu risiko lagi – risiko bahwa pergerakan harga
sebuah underlying instrument tidak dapat secara persis mengikuti pergerakan
harga portofolio atau instrumen yang dilindungi nilainya. Karena itu efektivitas
dari sebuah cross hedge ditentukan oleh:
1. Hubungan antara harga spot dari underlying instrument dan harga futures-nya
2. Hubungan antara nilai pasar portofolio dan harga spot dari underlying
instrument
kontrak futures
(b) Short Hedging
Short hedge digunakan untuk perlindungan terhadap penurunan pada harga
spot dari instrumen finansial atau portofolio di masa datang atau perlindungan
terhadap kenaikan tak terduga dari tingkat suku bunga. Dalam melaksanakan short
hedge, pihak hedger akan menjual kontrak futures (dimana dia berjanji untuk
melakukan pengiriman). Dengan adanya short hedge, maka pihak hedger telah
menetapkan harga masa datang saat itu, dan mengalihkan risiko perubahan harga
kepada pihak pembeli kontrak.
(c) Long Hedging
Long hedge digunakan untuk perlindungan terhadap kenaikan pada harga
spot dari instrumen finansial atau portofolio di masa datang atau perlindungan
terhadap penurunan yang tak terduga pada tingkat suku bunga. Dalam
melaksanakan long hedge, pihak hedger membeli kontrak futures (dimana dia
berjanji untuk menerima pengiriman).
Sebagai contoh ilustrasi kedua jenis lindung nilai akan digunakan kontrak
futures dengan underlying instrument-nya adalah tingkat suku bunga. Lembaga
keuangan sangat sering menggunakan kontrak futures ini untuk mengantisipasi
adanya kenaikan dan penurunan suku bunga di pasar. Contoh 1: Misalnya sebuah
bank dengan negative gap (nilai aktiva lebih rendah daripada kewajiban) berniat
melindungi dirinya dari adanya kenaikan suku bunga yang akan menurunkan
profitabilitas. Jika suku bunga di pasar naik, maka tingkat pengembalian dari
pinjaman dengan bunga tetap (sebagai aktiva bank) tidak akan meningkat sebesar
dari suku bunga simpanan (deposito) yang harus dibayarkan bank kepada
nasabahnya. Pihak bank akan melakukan short hedge di pasar suku bunga futures
dengan cara menjual kontrak futures pada obligasi. Kontrak obligasi ini dipilih
karena sifatnya yang jangka panjang dan pembayaran kupon tetap adalah sama
dengan aktiva bank yang berupa pinjaman berbunga tetap jangka panjang. Misal
pihak bank memulai kontrak pada bulan Maret dan berjanji untuk mengirim atau
menjual obligasi di bulan September pada harga 110-22 (artinya harga obligasi
adalah 110 dan 22/32 dari nilai pari) atau sebesar $110,687.50. Obligasi seharga
ini menawarkan tingkat pengembalian sebesar 7%. Pihak pembeli dari kontrak ini
adalah seorang spekulator yang berharap suku bunga di pasar turun. Pada bulan
September ternyata suku bunga pasar naik sehingga harga kontrak obligasi
tersebut menjadi $90,812.50 atau menawarkan 9% tingkat pengembalian. Disini
pihak bank sebagai hedger, akan memperoleh keuntungan sebesar: (keuntungan
bank merupakan kerugian spekulator)
V. PENUTUPAN
Sekuritas derivatif, seperti option dan futures, dapat digunakan sebagai
sarana lindung nilai (hedging) dari aktiva atau kekayaan perusahaan. Dari kontrak
opsi beli (call option) dan jual (put option) yang sederhana dapat dikombinasikan
dengan strategi menggunakan sekuritas lain sehingga menghasilkan return atau
payoff yang dikehendaki oleh investor. Adapun untuk keberhasilan strategistrategi hedging menggunakan kontrak opsi, investor atau perusahaan tetap harus
mencermati pergerakan harga dari underlying instrument kontrak-kontrak
tersebut. Kontrak opsi pada suku bunga digunakan oleh pemegang obligasi untuk
melindungi investasinya dari perubahan suku bunga sebagaimana kontrak opsi
pada indeks saham yang dapat digunakan oleh pemegang saham. Untuk
melindungi investasi di luar negeri, investor dalam negeri dapat menggunakan
kontrak opsi pada mata uang tertentu.
Futures contract berbeda dengan kontrak spot dimana pembeli (penjual)
kontrak mempunyai kewajiban untuk menerima (mengirim) sejumlah aktiva
finansial atau komoditas tertentu di masa datang dengan harga yang telah
disepakati sekarang. Disini kontrak futures mengalihkan (men-transfer) risiko
perubahan harga barang dari pihak yang tidak menyukai risiko ke pihak lain yang
bersedia menanggung risiko. Short hedging digunakan untuk perlindungan
terhadap penurunan harga spot dan long hedging sebagai perlindungan terhadap
kenaikan harga spot. Kesulitan menemukan underlying instrument yang identik
dengan instrumen yang akan dihedging dapat diatasi dengan adanya cross
hedging. Cross hedging atau hedging silang ini umum dilakukan pada manajemen
portofolio atau manajemen aktiva/kewajiban karena tidak adanya kontrak futures
untuk spesifik saham atau obligasi.
DAFTAR PUSTAKA:

Nasarudin, M. Irsan dan Indra Surya. 2004. Teori Portofolio. Jakarta:
Prenada Media.

Pratomo, Eko Priyo dan Ubaidillah Nugraha. 2009. Teori Portofolio &
Analisis Investasi. Edisi Kedua. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Siamat. 2004. Manajemen Lembaga Keuangan. Edisi Keempat. Jakarta:
Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

“Futures Contract” diakses dari http://www.
http://mikoedoankz.wordpress.com/2013/11/14/derivatif-lindungnilai/.co.id/content.dir/g pada tanggal 16 Juni 2014

“Lindung Nilai” diakses dari http://www.
http://id.wikipedia.org/wiki/Lindung_nilai pada tanggal 15 Juni 2014
LAMPIRAN
1. Biodata Ketua dan Anggota kelompok PKM
a. Biodata Ketua kelompok
 Nama Lengkap
: Adri Patra Jaya
 TTL
: Pasuruan, 17 Juli 1993
 Jenis Kelamin
: Laki-laki
 Agama
: Islam
 NIM/Angkatan
: 201110160311348/ Angkatan 2011
 Jurusan
: Manajemen
 Alamat Asal
: Perum.Griya Pakistaji Asri Blok A.06
Kec. Wonoasih-Probolinggo
 Alamat
di Malang
: Jl. Candi Blok 2A Karangbesuki
 No. Telp
: 085749502224
 Email
: [email protected]
Malang, 18 Juni 2014
Ketua Kelompok
Adri Patra Jaya
NIM. 201110160311348
b. Biodata Anggota Kelompok










Nama Lengkap
TTL
Jenis Kelamin
Agama
NIM/Angkatan
Jurusan
Alamat Asal
Alamat di Malang
No. Telp
Email
: Arif Purwanto
: Probolinggo, 10 November 1992
: Laki-laki
: Islam
: 201110180311128/ Angkatan 2011
: Manajemen
: Jl.Kademangan no.147, Kab.Probolinggo
: Jl. Tlogo Al-Kautsar no.88, Malang
: 085749559557
: [email protected]
Malang, 18 Juni 2014
Anggota Kelompok
Choryatur Robitoh
NIM. 201110180311128
c. Biodata Anggota Kelompok









Nama Lengkap
TTL
Jenis Kelamin
Agama
NIM/Angkatan
Jurusan
Alamat Asal
Alamat di Malang
No. Telp
: Dani Hermawan
: Probolinggo, 14 April 1993
: Laki-laki
: Islam
: 201010160311322/2011
: Manajemen
: Ds.Ngopak-Krajan gg.2, Kab.Probolinggo
: Jl. Tirto Utomo,Gg.7 No.12, Malang
: 085646843538

Email
: [email protected]
Malang, 18 Juni 2014
Anggota Kelompok
Dani Hermawan
NIM. 201010160311322
d. Biodata Dosen Pembimbing PKM
 Nama
: Drs. Warsono, M.M
 NIP
: 196712201993071001
 Tempat/ tanggal lahir
: Temanggung, 20 Desember 1967
Jabatan Struktural
: Pembantu Dekan III
 Fakultas/Program Studi : Ekonomi dan Bisnis / Manajemen
 Bidang Keahlian
: Manajemen Keuangan
 Alamat
: Perum. Embong Anyar 2 J4 Mulyoagung
 Telpon
: 081252544077
 E-mail
:[email protected]
Malang, 04 Januari2014
Dosen Pendamping
Drs. Warsono, MM
NIP.196712201993071001
Download