JURNAL ILMIAH PROGRESIF MANAJEMEN BISNIS (JIPMB), Volume 10, Nomor 1, Februari 2016 ISSN 2354-5682 53 ANALISIS HUBUNGAN CITRA MEREK (BRAND IMAGE) DAN PRILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR HONDA (Studi Kasus Pada PT Asia Surya Perkasa Cabang Pangkalpinang) MARDIANSYAH RIZAL RUBEN MANULLANG YUDI RAFANI Management Program STIE-IBEK Bangka Belitung Pangkal Pinang, Indonesia [email protected] Abstract-Authors in doing the research is empirically ti provide proof about the releationship of brand image (Brand Image) and the behavior of the consumer toward purchasing decision M otorcycles Honda Brand. The research of the correlation analysis of walking by to prove in every relationship in the analysis of each of the variables. As for the data that is in use is the primary data. The results show there is a connection variable brand image against the purchasing decisions of 0.587 meaning can be interpreted based on the correlation coefficient power indicator that shows the value of the correlation strength categories are. There is a connection variable behavior of consumers against purchasing decisions of 0.697 meaning can be interpreted based on the correlation coefficient power indicator that shows the strength of the correlation value categories. Keywords: Image of the brand (Brand Image), Consumer Behaviour and buying decision. I. PENDAHULUAN Perkembangan dunia usaha saat ini sudah mengalami peningkatan yang sangat tajam. Hal ini di tandai dengan ketatnya persaingan dalam dunia usaha menuntut setiap perusahaan untukmengamb il lang kah-lang kah serta memb entu k strateg i yang jitu dan efekt if g una memenang kan persaingan dengan ko mpet itor demi menjaga eksistensi yang dimiliki dan tentunya mempertahan kan bah kan men ing kat kan keuntungan atau profit yang d ihasilkan. Tanpa strategi yang jitu dan efektif perusahaan tidak akan dapat bertahan karena seiring waktu ko mp et ito r akan terus muncu l bersamaan deng an permint aan konsu men yang kian men ingkat. Hal in i dihadap i o leh setiap perusahaan yang mencari laba dan tidak terkecuali industri sepeda motor. Saat ini, perkembangan ju mlah penduduk yang cukup pesat serta beragamnya aktivitas kerja setiap orang memungkinkan segala aktivitas tersebut harus dilakukan secara cepat. Agar orang dapat melaku kan pekerjaan secara cepat, d ibutuhkan sarana pendukung, seperti saran a t ransp o rtas i. Transp ortas i merup akan alat y an g b erg un a u ntu k me min dah kan b aran g atau orang d ala m kuant itas tert entu , ke suatu te mpat tertentu, dalam jangka waktu tertentu. Kebutuhan akan alat transportasi dewasa ini telah menjad i kebutuhan primer. Diband ing dengan alat transportasi umu m, sebagian besar orang lebih memilih untuk menggunakan alat transportasi pribadi terutama sepeda motor guna menunjang aktivitas sehari-hari. Selain merupakan alat transportasi yang praktis dan lincah manakala d igunakan untuk melewati kemacetan baik dalam kota maupun luar kota, konsumsi bahanbakar sepeda motor lebih rendah jika dibandingkan dengan kendaraan roda empat. Kemudah an kred it seped a mot or sert a perilaku masyarakat yang cenderung konsu mtif pun menambah ju mlah pengguna sepeda motor dari waktu ke waktu. Berbagai produsen sepeda motor berlo mba-lo mba menciptakan aneka jenis varian sepeda motor guna memenuhi kebutuhan masyarakat alat transportasi, sehingga dewasa in i dapat d ilih at b erb ag ai jen is sep ed a mo to r d ari berbagai merek bermuncu lan. untuk dapat bersaing perusahaan juga harus mempertahan kan serta men jaga cit ra merek (brand image ) mereka yang sudah di kenal oleh masyarakat. Citra merek (brand image) merupakan serang kaian kepercayaan konsumen tentang merek tertentu sehingga merek tersebut melekat di p ikiran mereka.Cit ra terhadap merek berhubungan dengan sikap yang berupa keyakinan terhadap suatu merek, konsu men yang memiliki c it ra yang positif terhadap suatu merek akan leb ih memungkin kan untuk melakukan keputusan pembelian.Cit ra merek (brand image) merupakan persepsi konsu men serta apa yang konsumen pikirkan dan rasakan ket ika mendengar dan melihat nama suatu merek sehingga me mpermudah kan perusahaan untuk men jual p roduk yang d i tawarkan sehingga terjadilah yang namanya keputusan pembelian. Keg iatan mengenali citra merek (brand image) merupakan bentuk meyakin kan konsumen untuk membeli, sehingga penjualan akan men ing kat sesuai tujuan yang di harapkan, merek juga b isa berfungsi menarik min at konsu men, dengan merek yang baik, dapat dengan mudah di ingat oleh konsumen dan dapat mempengaruh i konsu men dalam pengamb ilan keputusan pembelian . Merek honda merupakan salah satu produk yang sudah terkenal d i indonesia, dikarenakan dengan adanya citra merek yang berkualitas mendukung masyarakat untuk membeli produk tersebut. selain itu p rilaku konsu men juga harus d i perhat ikan o leh perusahaan karena konsu men adalah setiap o rang pemakai barang dan jasa dalam masyrakat baik untuk diri sendiri, keluarga, maupun orang lain. Konsu men telah menjad i pusat perhatian produsen karena konsumen lah yang memutuskan bahwa ia akan membeli p roduk tertentu atau tidak. Oleh karena itu pemasar wajib memahami konsu men, apa saja www.stie-ibek.ac.id © 2016, Jurnal Progresif Manajemen Bisnis STIE-IBEK JURNAL ILMIAH PROGRESIF MANAJEMEN BISNIS (JIPMB), Volume 10, Nomor 1, Februari 2016 ISSN 2354-5682 yang di butuhkannya, apa seleranya, bagaimana konsu men mengamb il keputusan. Prilaku konsumen adalah proses dan akt ivitas ket ika seorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keing inan. Prilaku konsu men merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian . Pengert ian prilaku konsumen menurut Sch iffman dan Kannu k dalam Ristiyanti Prasetijo dan John J.O.I Ihalau w (2003) adalah proses yang dilalu i o leh seseorang dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan bertindak pasca konsu msi produk, jasa, maupun ide yang diharap kan b isa memenuh i kebutuhannya. Pengaruh yang mendasar prilaku konsu men antara lain disebab kan oleh fakto r internal yang menggerakkan dan mempengaruh i prilaku, yaitu : Su mber daya konsumen, motivasi dan ket rlibatan, pengetahuan, sikap, kepribad ian dan gaya hidup. Sumberdaya konsu men berkaitan dengan s ituasi pengamb ilan keputusan yang menyangkut waktu, uang , dan perhat ian (penerimaan info ramasi dan kemampuan pengolahan ). Mot ivasi dan keterlibatan berkaitan dengan keg iatan yang berkaitan yang berkepent ingan men jelaskan apa yang terjadi b ila prilaku diarah kan pada tu juan yang diberi energ i dan diakt ifkan, serta melihat bagaimana kehad iran dan ket idakhad irannya mempengaruhi p rilaku proses pengamb ilan keputusan. Baik keputusan membeli ataupun menggunakan suatu produk. Sedangkan pengetahuan berkaitan dengan in formasi mengenai produ k yang di simpan dalam ingatan konsu men, sikap menggambarkan sebagai evaluasi secara menyeluruh yang memung kinkan orang merespon dengan cara menguntungkan atau t idak menguntungkan secara konsisten berkenaan dengan cara menguntungkan atau tidak menguntungkan secara konsisten berkenaan dengan p rodu k dan berbagai alternat ive yang d iberiakan. Menurut kot ler dan A mstrong (2001) mengemu kakan bahwa dalam keadaan yang sama, persepsi seseorang terhadap sesuatu produk dapan berbeda-beda, hal ini disebabkan oleh adanya proses seleksi terhadap stimu lus yang ada. Selain persepsi akan muncul pu la sikap yaitu sikap konsumen dalam menilai suatu produk yang akan diminati untuk dimiliki atau di manfaat kan. Sikap sebagai suatu evaluasi yang menyelu ruh memungkinkan bag i konsumen untuk menanggapi dengan cara yang menguntungkan maupun tidak menguntungkan terhadap produk yang di nialai. Menurut Robin (2006) menyebutkan bahwa sikap adalah pernyataan-pernyataan atau penilaian evaluative berkenaan dengan obyek, orang, atau suatu peristiwa. Didalam sikap terdapat t iga ko mponen, yaitu : Cogn itive Co mponen, Affect ive Co mponen, Behav ioral Co mponen. Cognit ive Co mponen adalah kepercayaan konsu men dan pengetahuaan tentang obyek, yang d isebut dengan obyek disin i adalah atribut produk. Kepercayaan dan pengetahuan konsumen berkaitan dengan ketertarikan, hasrat, dan keinginan konsumen terhadap suatu produk /merek. Semakin posit if kepercayaan terhadap suatu produk / merek maka keselu ruhan ko mponen kogn it if akan mendukung sikap secara keselu ruhan. Affective Co mponen adalah emosional yang merefleksikan perasaan sesorang terhadap suatu obyek apakah obyek tersebut diing inkan atau d isukai. 54 Perasaan konsu men disin i berkaitan dengan harapan konsumen terhadap produk / merek, bah wa produ k/ merek tersebut diharapakan dapat memenuhi keinginan konsu men sesuai dengan kebutuhannya. Behavioral Componen adalah merefleksikan kecendrungan dan prilaku aktual suatu obyek, dimana ko mponen ini menunjukkkan kecendrungan melaku kan suatu tindakan. Tindakan dapat diartikan sebagai keputusan untuk mengeksekusikan pembelian atau pemakaian suatu produk. Keputusan pembelian menjad i suatu hal yang pen ting untuk diperhatikan karena hal ini tentu akan men jad i suatu pertimbangan bagaimana suatu strategi pemasaran yang akan dilaku kan perusahaan berikutnya. Keberhasilan perusahaan dalam mempengaruh i konsumen dalam keputusan pembelian sangat di dukung melalu i upaya membangun ko munikasi kepada konsumen dengan membangun merek kepada konsumen dengan strategi pemasaran, serta melaku kan inovasi untuk varian-varians baru pada suatu produk. Proses pengamb ilan keputusan pembelian yang ru mit seringkali melibat kan beberapa keputusan. Suatu keputusan melibatkan pilihan diantara dua atau lebih alternatif tindakan . Persaingan yang begitu ketat sekarang ini membuat perusahaan perusahaan harus mampu memain kan strategi pemasaran yang handal dan mampu menarik minat konsumen sehingga mampu memenang kan pasar. Produk yang memiliki kualitas yang baik dengan diferensiasi yang juga baik akan menjad i produk yang kemung kinan besar memiliki konsumen yang loyal. Dengan memahami bagaimana prilaku konsumen akan memberikan su mbangsih bagi perusahaan untuk meru muskan strategi perusahaan yang nantinya akan d iimp lementasikan dalam suatu produk hendak diproduksi, jauh sebelumnya telah diketahui apa yang menjad i kebutuhan dan keinginan konsumen. Fakto r-fakto r yang memp engaruhi terdapat 4 faktor internal yang relevan terhadap proses pembuatan keputusan pembelian : 1) Motivasi ( motivation) merupakan suatu dorongan yang ada dalam d iri manusia untuk mencapai tujuan tetrtentu. 2) Persepsi (perception) merupakan hasil pemaknaan seseorang terhadap stimu lasi atau kejadian yang diterimanya berdasarkan info rmasi dan pengalamannya terhadap rangsangan tersebut. 3) Pembentu kan sikap (attitude formation) merupakan penilaian yang ada dalam d iri seseorang yang mencermin kan sikap suka/tidak suka seseorang akan suatu hal. 4) Integrasi ( integration) merupakan kesatuan antara sikap dan tindakan. Integrasi merupakan respon atas sikap yang diamb il. Perasaan suka akan mendo rong seseorang untuk membeli dan perasaan t idak suka akan membu lat kan tekat seseorang untuk tidak membeli produk tersebut. Dengan adanya cit ra merek (brand image) yang baik dan pemahaman akan prilaku konsumen yang tepat d i harapkan pen jualan akan dapat terus men ingkat .Berkaitan dengan pentingnya citra merek (brand image) dan prilaku konsumen, maka hal in i perlu d iperhat ikan o leh PT. AS P (Asia Surya Perkasa ) pang kalpinang yaitu perusahaan yang bergerak di b idang penjualan sepeda bermotor merek “HONDA” d imana dalam upaya mengantisipasi persaingan www.stie-ibek.ac.id © 2016, Jurnal Progresif Manajemen Bisnis STIE-IBEK JURNAL ILMIAH PROGRESIF MANAJEMEN BISNIS (JIPMB), Volume 10, Nomor 1, Februari 2016 ISSN 2354-5682 yang semakin ketat dengan perusahaan lainnya, serta untuk leb ih mening kat kan pen jualan produ knya maka perusahaan perlu melakukan evaluasi untuk mempertahan kan Cit ra Merek (Brand Image) dan memahami Prilaku Konsu men guna untuk mempermudah akan Keputusan Pembelian dan mempero leh profit yang maksimal serta tujuan perusahaan lainnya. II. LANDASAN TEORI 1. Pengertian Manajemen Manajemen hanya merupakan alat untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Manajemen yang baik akan memudahkan terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat. Dengan manajemen, daya guna dan hasil guna unsur-unsur manajemen akan dapat ditingkat kan. Menurut Hasibuan (2012) Adapun unsur-unsur manajemen itu terdiri dari ; a) Man,b) Money,c) Method, d) Machines, e) Materials, dan f) Market, d isingkat 6 M. Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Timbul pertanyaan tentang : apa yang diatur, apa tujuannya diatur, mengapa harus diatur, siapa yang mengatur, dan bagaimana mengaturnya. Adapun penjelasan sebagai berikut : 1) Yang diatur adalah semua unsur manajemen, yakni 6 M . 2) Tujuan diatur adalah agar 6 M leb ih berdaya guna dan berhasil guna dalam mewujudkan tujuan. 3) Harus diatur supaya 6 M itu bermanfaat optimal, terkoordinasi dan terintegrasi dengan baik dalam menunjang terwu judnya tujuan organisasi. 4) Yang mengatur adalah pimp inan dengan kepemimp inannya yaitu pimpinan puncak, manajer madya, dan supervise. 5) Mengaturnya adalah dengan melaku kan kegiatan urutan urutan fungsi manajemen tersebut. Menurut Hasibuan (2012) manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainya secara efekt if dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Dari definisi diatas dapat disimpulkan manajemen adalah suatu ilmu dan seni dalam mengatur guna mencapai sasaran yang ingin dicapai melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya. 2. Dasar-Dasar Manajemen Hasibuan (2012) mengemukakan ada 6 dasar manajemen yaitu : 1) Adanya kerja sama d i antara sekelo mpok orang dalam ikatan formal. 2) Adanya tujuan bersama serta kepentingan yang sama yang akan dicapai. 3) Adanya pembagian kerja, tugas, dan tanggung jawab yang teratur. 4) Adanya hubungan formal dan ikatan tata tertib yang baik. 5) Adanya sekelo mpok orang dan pekerjaan yang akan dikerjakan 6) Adanya human organization. 3. Bidang dan Pendekatan Manajemen Secara singkat bidang dan pendekatan manajemen dikemu kakan pada tabel dibawah in i. 55 TABEL 1. Bidang dan Pendekatan Manajemen Bidang -Bidang Berbagai Pendekatan Manajemen Manajemen 1. Manajemen Su mber Empirical case approach Daya Manusia Interpersonal behavior 2. Manajemen approach Pembelanjaan Group behavior approach 3. Manajemen Produksi Cooperative social approach 4. Manajemen Biaya Socio technological system 5. Manajemen Pemasaran approach 6. Manajemen Decision theory approach Perkantoran Communication center 7. Manajemen Risiko approach 8. Manajemen Mathematical approach BerdasarkanSasaran Operational approach 9. Manajemen Mutu (TQC & QCC) Sumber : Hasibuan (2012) 4. Fungsi-Fungsi Manajemen Fungsi-fungsi manajemen yang dikemu kakan para penulis tidak sama, tergantung pada sudut pendekatan dan pandangan mereka, untuk bahan perbandingan dikemu kakan pembagian fungsi-fungsi manajemen pada tabel di bawah in i. TABEL 2. Fungsi-Fungsi Manajemen G.R. Terry 1. 2. 3. 4. Planning Organizing Actuating Controling Louis A. Allen Planning Organizing Motivating Controling Leading Planning Organizing Controling Harold Koontz Drs. P. Siagian Planning Organizing Commanding Coordinating Controling Planning Organizing Staffing Directing Controling Planning Organizing Motivating Controling Evaluating W.H. Newman Luther G ullick Henry Fa yol 1. 2. 3. 4. 5. John F. Mee 1. Planning 2. Organizing 3. Assembling Resources 4. Directing 5. Controling 6. ------7. ------- Lyndall F. Urwick Planning Organizing Staffting Forecasting Planning Organizing Directing Coordinating Reporting Budgeting Commanding Coordinating Controling ------- MC. Na ma ra Planning Programming Budgeting System Prof . DrsOe y Liang Lee Perencanaan Pengorganisasi an Pengarahan Pengkoordinasi an Pengontrolian John.D.Millet Directing Facilitating Sumber : Hasibuan (2012) Fungsi-fungsi ini pada dasarnya harus dilaksanakan oleh setiap manajer secara berurutan supaya proses manajemen itu diterapkan secara baik. 5. Citra Merek (Brand Image) a) Pengert ian Cit ra Merek (Brand Image ) Sebuah citra merek (b rand image) terkenal dan terpercaya merupakan aset yang tidak ternilai. Keah lian yang paling unik dari pemasaran yang profesional adalah kemampuannya untuk menciptakan, memelihara www.stie-ibek.ac.id © 2016, Jurnal Progresif Manajemen Bisnis STIE-IBEK JURNAL ILMIAH PROGRESIF MANAJEMEN BISNIS (JIPMB), Volume 10, Nomor 1, Februari 2016 ISSN 2354-5682 melindungi, dan meningkatkan merek. Pengertian citra merek menurut (Setiadi,2003).Konsumen yang memiliki citra yang positif terhadap suatu merek, akan lebih memungkinkan untuk melakukan pembelian Menurut Kotler (2000) menyebutkan bahwa para pembeli mungkin mempunyai tanggapan yang berbeda terhadap citra perusahaan atau merek. Menurut Susanti (2007)Brand Image (citra merek) adalah persepsi masyarakat terhadap perusahaan atau produknya. Menurut Grewal, Krishnan, Baker, dan Bo rin dalam Lin (2007), semakin baik citra merek, maka semakin konsumen memberikan pengakuan terhadap kualitas produknya. Konsumen biasanya mengambil keputusan pembelian secara sing kat apab ila terd ap at beberapa merek yan g sejen is yan g menawarkan man faat yang sama. Seh ingga citra merek sering d igunakan sebagai salah satu fakto r untu k menentu kan keputusan pembelian suatu produk. Menurut Maja Hribar (2007) Dimana h al in i menyang kut bagaimana seo rang konsu men mengg ambarkan apa yang mereka pikirkan mengenai sebuah merek dan apa yang mereka rasakan mengenai merek tersebut ketika mereka memikirkannya. Hal in i sejalan dengan penjelasan Setiadi (2003) mengenai persepsi yang mengatakan bahwa persepsi merupakan proses dimana seseorang memilih, mengorganisasikan, mengartikan masukan informasi untuk menciptakan suatu gambaran yang berarti di dunia ini. Dari beberapa pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan, bahwa citra merek merupakan salah satu kekuatan perusahan untuk mempermudah menjual dan memasarkan produk yang akan di tawarkan kepada konsumen, bahwa citra merek merupakan suatu alat untuk mempermudah atau meyakinkan konsumen untuk melakukan suatu pengambilan keputusan. b) Faktor-Faktor Pembentuk Citra Merek Schiffman dan Kanuk (dalam Farrah,2005) menyebutkan faktor-faktor pembentuk citra merek adalah sebagai berikut: 1) Kualitas atau mutu, berkaitan dengan kualitas produk barang yang ditawarkan oleh produsen dengan merek tertentu. 2) Dapat dipercaya atau diandalkan, berkaitan dengan pendapat atau kesepakatan yang dibentuk oleh masyarakat tentang suatu produk yang dikonsumsi. 3) Kegunaan at au man faat , y ang terkait den gan fun gsi dari suatu produk barang yang bisa dimanfaatkan oleh konsumen. 4) Pelayanan, yang berkaitan dengan tugas produsen dalam melayani konsumennya. 5) Res iko, berkaitan dengan besar kecilnya akibat atau untung dan rugi yang mungkin dialami oleh konsumen. 6) Harga, yang dalam hal in i berkaitan dengan tinggi rendahnya atau banyak sedikitnya jumlah uang yang dikeluarkan konsumen untuk mempengaruh i suatu produk, juga dapat mempengaruhi cit ra jangka panjang. 7) Cit ra yang d imiliki o leh merek it u send iri, y aitu yang beru pa pandangan, kesepakatan dan informasi yang berkaitan dengan suatu merek dari produk tertentu. 56 c) Faktor yang Mempengaruhi Citra Merek Sutisna (2001) menyatakan bahwa brand image memiliki 3 variabel pendukung, yaitu: 1) Cit ra Pembuat/ Perusahaan (Corporate Image ) merupakan seku mpulan asosiasi yang dipersepsikan konsumen terhadap perusahaan yang membuat suatu produk atau jasa. 2) Citra Pemakai (User Image) merupakan sekumpulan asosiasi yang dipersepsikan konsumen terhadap pemakai yang menggunakan suatu barang atau jasa. 3) Citra Produk (Product Image) merupakan sekumpulan asosiasi yang dipersepsikan konsumen terhadap suatu produk 6. Kriteria Merek Menilai baik-t idaknya suatu merek dapat dilihat dari kriteriakriteria mengenai merek yang baik. Ada beberapa kriteria merek yang baik, yaitu : (Setiawan, 2006) : a. Terlindung dengan baik b. Mudah diucapkan c. Mudah Diingat d. Mudah dikenali e. Menarik f. Menampilkan manfaat produk atau saran penggunaan produk g. Menonjolkan citra perusahaan atau produk h. Menonjolkan perbedaan produk dibanding pesaing 7. Hubungan Brand Image dengan Keputusan Pembelian Wicaksono (2007), mengemukakan pentingnya pengembangancitra merek d alam keputusan pemb elian . Brand image yang d ikelo la dengan baik akan menghasilkan konsekuensi yang positif, meliputi: a. Meningkat kan pemahaman terhadap aspek-aspek perilaku konsumen dalam mengambil keputusan pembelian. b. Memperkaya orientasi konsumsi tehadap hal-hal yang bersifat simbolis lebih dari fungsi-fungsi produk. c. Meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk. d. Meningkatkan keunggulan bersaing berkelanjutan, meng ingat inovasi teknologi sangat mudah untuk ditiru oleh pesaing. Menciptakan kesan men jad i salah satu karateristik dasar dalam o rientasi pemasaran modern yaitu lewat pemberian perhat ian leb ih serta penciptaan merek yang kuat. Implikasi dari hal tersebut menjadikan merek suatu produk menciptakan image dari produk itu sendiri di benak pikiran konsumen dan menjadikan motivasi dasar bagi konsumen dalam memilih suatu produk (Aaker dalam Vranesevic, 2003). 8. Indikator Citra Merek Citra (Image) yang memiliki merek d idalam pikiran konsumen cenderung memberikan kont ribusi y ang leb ih penting terhadap kesuksesan sebuah merek dibanding karakteristik aktual yang dimiliki merek, sehingga pemasar berusaha untu k menciptakan cit ra merek (brand image) atau produk yang konsisten dengan citra diri konsumen yang kira kira sesuai pada seg men pasar yang ditargetkan . Ind ikator yang mencermin kan keberadaan citra merek d irang ku m oleh Keller (1993) dalam skripsi Sarwo Edi (2013) yaitu: 1) Mudah di kenali www.stie-ibek.ac.id © 2016, Jurnal Progresif Manajemen Bisnis STIE-IBEK JURNAL ILMIAH PROGRESIF MANAJEMEN BISNIS (JIPMB), Volume 10, Nomor 1, Februari 2016 ISSN 2354-5682 Selain dengan logo, sebuah merek dikenal melalui pesan dan cara dimana produk dikemas dan disajikan kepada para konsumen yang disebut trade dress. Melalui komunikasi yang intensif, suatu bentuk produk khusus dapat menarik perhatian dan mudah dikenali oleh konsumen. Sehingga trade dress sering melayani fungsi yang sama seperti merek dagang, yaitu deferensiasi produk dan jasa dipasar yang dapat dimintakan perlindungan hukum. 2) Reputasi yang baik Bagi perusahaan citra berarti persepsi masyarakat terhadap jati diri perusahaan. Persepsi ini didasarkan pada apa yang masyarakat ketahui atau kira tentang perusahaan yang bersangkutan. Oleh karena itulah perusahaan yang sama belum tentu memiliki citra yang sama pula dihadapan orang. Citra perusahaan menjadi salah satu pegangan bagi konsumen dalam mengambil keputusan penting. Citra yang baik akan menimbulkan dampak positif bagi perusahaan, sedangkan citra yang buruk melahirkan dampak negatif dan melemahkan kemampuan perusahaan dalam persaingan. 57 buying behavior). c. Konsep yang memberi acuan pada proses berpikirnya manusia dalam berkeputusan (Theories to guide the thinking process). 11. Faktor faktor yang mempengaruhi prilaku konsumen Menurut Bilson Simamora (2004) faktor-fakor yang berp engaruh pada prilaku konsumen yaitu : a) Faktor Kebudayaan Faktor kebudayaan mempunyai pengaruh yang paling luas dan paling dalam terhadap prilaku konsumen. Pemasar harus memahami peran yang dimainkan oleh kultur,sub kultur,dan kelas sosial pembeli; 1) Kultur Kultur adalah faktor penentu paling pokok dari keinginan dan prilaku seseorang. 2) Subkultur Subkultur merupakan segmen pasar yang penting, dan pemasar sering menemukan manfaat dengan merancang produk yang di sesuaikan dengan kebutuhan subkultur 3) Selalu di ingat tersebut. Artinya elemen merek yang dipilih hendaknya yang 3) Kelas social mudah diingat dan disebut/diucapkan. Simbol, logo, nama Kelas sosial adalah susunan yang relatif permanen dan yang digunakan hendaknya menarik, unik sehingga menarik teratur dalam suatu masyrakat yang anggotanya perhatian masyarakat untuk diingat dan dikonsumsi. mempunyai nilai,minat dan prilaku yang sama. b) Faktor Sosial. 9. Prilaku Konsu men Prilaku konsumen juga akan dipengaruhi oleh faktor a) Pengert ian Prilaku Konsu men sosial seperti kelompok kecil, keluarga, peran dan status Menurur Ujang Sumarwan (2011) menyatakan bahwa : sosial dari konsumen.faktor faktor ini sangat mempengaruhi perilaku konsumen adalah semua keg iatan, tindakan, serta tanggapan konsumen, oleh karena itu pemasar harus benarproses psikolog is yang mendorong tindakan tersebut pada benar memperhitungkannya untuk menyusun strategi saat sebelu m membeli, ket ika memb eli, menggun akan , pemasaran. menghab is kan p rodu k dan jasa setelah melaku kan hal 1) Kelo mpok hal d iat as atau keg iatan mengev aluas i. Prilaku seseorang dipengaruhi oleh banyak kelompok Ph ilip Kot ler & Kev in Lan e Keller (2009) kecil. Kelo mpok yang berpengaruh langsung dan menyatakan p erilaku konsu men ad alah stud i tent ang didalam mana seseorang menjadi anggotanya disebut bagaiman a ind iv id u, kelo mpo k, d an o rgan isasi kelo mpok keanggotaan. Ada yang disebut dengan me milih, memb eli, men ggunakan, dan bagaimana kelo mpok primer, di mana anggotanya berintraksi secara barang, jasa, ide, atau pen galaman untu k memu askan tidak formal seperti keluarga, temen, dan sebagainya. kebutuhan dan keing inan mereka. Adapula yang disebut dengan kelompok skunder, yaitu Nembah F. Hart imb u l Gint ing (2011:33) seseorang berintraksi secara formal tetapi tidak reguler mendefin isikan p erilaku konsu men adalah t indakan 2) Keluarga pero rangan dalam mep ero leh, menggun akan serta Anggota keluarga pembeli dapat memberikan pengaruh me mbuang b arang d an jasa eko no mi, t ermasu k proses yang kuat terhadap prilaku pembeli pengamb ilan keputusan sebelu m men etap kan t ind akan . 3) Peran dan status Menu rut Sup rant o & Nand an Limakrisn a (2007) Posisi seseorang dalam tiap kelo mpok dapat ditentukan mendefin isikan prilaku konsu men sebagai interaks i dari segi peran dan status. Tiap peran membawa status din amis ant ara ko gn isi, afeksi, perilaku , dan yang mencerminkan penghargaan umum oleh ling ku nganny a d i mana man usia melaku kan keg iatan masyrakat. pertu karan dalam h idup mereka. c) Faktor Pribadi Tu juan pe masaran adalah memen uh i kebutuhan Keputusan sesorang pembeli juga dipengaruhi oleh dan keing inan konsu men deng an sasaran agar karateristik pribadi seperti umur dan tahap daur hidup konsu men pu as. Unt u k itu pemasar h arus meng enal pembeli, jabatan, keadaan ekonomi, gaya hidup, konsu men dengan mempelajari keig inan , persepsi, kepribadiaan dan konsep diri pembeli yang preferensi dan perilaku belan ja konsu men (Kot ler, bersangkutan. 2000). d) Usia dan tahap daur hidup. Orang akan mengubah barang dan jasa yang mereka beli 10. Prilaku Konsumen sepanjang kehidupan mereka.kebutuhan dan selera Menurut Setiadi (2003) studi mengenai per ilaku seseorang akan berubah sesuai dengan usia. konsumen akan menghasilkan tiga informasi penting yaitu : 1. Pekerjaan. a. Orientasi pandang konsumen (A cconsumer orientation). Pekerjaan seseorang mempengaruhi barang dan jasa b. Berbagai fakta tentang perilaku berbelanja (Facts about yang dibelinya. Dengan demikian pemasar dapat www.stie-ibek.ac.id © 2016, Jurnal Progresif Manajemen Bisnis STIE-IBEK JURNAL ILMIAH PROGRESIF MANAJEMEN BISNIS (JIPMB), Volume 10, Nomor 1, Februari 2016 ISSN 2354-5682 mengidentifikasi kelo mpok yang berhubungan dengan jabatan yang mempunyai minat diatas rata-rata terhadap produk mereka. 2. Gaya hidup Orang yang berasal dari subkultur, kelas sosial dan pekerjaan yang sama dapat mempunyai gaya hidup yang berbeda. Gaya hidup seseorang menunjukkan pola kehidupan orang yang bersangkutan yang tercermin dalam kegiatan, minat dan pendapatannya. 3. Keadaan ekonomi Keadaan ekonomi sangat mempengaruhi pilihan produk. Pemasar yang produknya peka terhadap pendapatan dapat dengan seksama memperhatikan kecenderungan dalam pendapatan pribadi, tabungan, dan tingkat bunga. e) Faktor Psikologis Faktor bersifat psikologis adalah kebutuhan yang timbul dari keadaan fisiologis tertentu seperti kebutuhan untuk diakui, harga diri, atau kebutuhan untuk diterima oleh lingkungannya. Pilihan pembelian seseorang juga dipengaruhi oleh faktor psikologis yang utama, yaitu motivasi, perseps i, proses belajar, serta kepercayaan, dan sikap 1) Motivasi Kebanyakan dari kebutuhan-kebutuhan yang ada tidak cukup kuat untuk memotivasi seseorang untuk bertindak pada suatu saat tertentu. Suatu kebutuhan akan berubah menjadi motif apabila kebutuhan itu telah mencapai tingkat tertentu. 2) Persepsi Proses dimana individu memilih, meru muskan,dan menafsirkan masukan informasi untuk menciptakan suatu gambaran yang berarti mengenai dunia. 3) Proses belajar Menjelaskan perubahan dalam prilaku seseorang yang timbul dari pengalaman dan kebanyakan dari prilaku manusia adalah hasil proses belajar. 4) Kepercayaan dan sikap Melalui tindakan dan proses belajar, orang akan mendapatkan kepercayaan dan sikap yang kemudian mempengaruhi prilaku pembeli. Kepercayaan adalah suatu pemikiran yang deskriftif yang dimiliki seseorang tentang sesuatu. Sedangkan sikap adalah organisasi dari motivasi, perasaan emosianal, persepsi, dan proses kognitif kepada semua aspek. 58 c) Prilaku membeli berdasarkan kebiasaan (Hanitual buying behavior ) Dalam hal ini, konsumen membeli suatu produk berdasarkan kebiasaan, bukan berdasarkan kesetiaan terhadap merek. d) Prilaku pembeli yang mencari keragaman (Variety Seeking Buying Behavior) Prilaku yang membeli keterlibatan yang rendah, namun masih terdapat perbedaan merek nyang jelas.konsumen berprilaku dengan tuuan mencari keragaman dan bukan kepuasan. Jadi merek dalam prilaku ini bukan merupakan suatu yang mutlak. 13. Perspektif Prilaku Konsumen Menurut John C. Mowen / Michael Minor (2002) ada tiga persfektif prilaku konsumen, yaitu : 1) Perspektif Pengambilan Keputusan (decision-making perspective) Menggambarkan seseorang konsumen sedang melakukan serangkaian langkah-langkah tertentu pada saat melakukan pembelian. Langkah-langkah ini termasuk pengenalan masalah, mencari,evaluasi alternatif, memilih, dan evaluasi pasca perolehan. 2) Perspektif pengalaman (experiential perspective) atas pembelian konsumen menyatakan bahwa untuk beberapa hal konsumen tidak melakukan pembelian sesuai dengan proses pengambilan keputusan yang rasional. Namun, mereka membeli produk dan jasa tertentu untuk memperoleh kesenangan, menciptakan fantasi, atau perasaan emosi saja. 3) Persfektif pengaruh prilaku (behavioral influence perspective) mengasumsikan bahwa kekuatan lingkungan memaksa konsumen untuk melakukan pembelian tanpa harus terlebih dahulu membangun perasaan atau kepercayaan terhadap produk. Konsumen tidak saja melalui proses pengambilan keputusan rasional, namun juga bergantung pada perasaan untuk membeli produk atau jasa tersebut. 14. Keputusan Pembelian a) Pengertian Keputusan Pembelian Perilaku pembelian konsumen adalah perilaku pembelian akh ir dari konsu men, baik ind ividu al maupun rumah tangga yang membeli barang-barang dan jasa untuk konsumsi pribadi (Kotler dan Armstrong, 2008).Definisi keputusan pembelian menurut Kotler dan Armstrong (2001) 12. Tipe-Tipe Perilaku Konsumen adalah tahap dalam proses pengambilan keputusan pembeli Menurut Bilson Simamora(2004) ada empat prilaku dimana konsumen benar-benar membeli. konsumen yaitu; Sedangkan menurut Swasta (2000) keputusan a) Prilaku membeli yang rumit( Complex Buying Behavior) pembelian adalah salah satu tahap dari keseluruhan proses Prilaku membeli yang rumit membutuhkan keterlibatan mental dan kegiatan-kegiatan fisik lainnya yang terjad i yang tinggi dalam pembelian dengan berusaha menyadari dalam proses pembelianpadasuatu periode dan waktu perbedaan-perbedaan yang jelas diantara merek yang ada. tertentu serta pemenuhan kebutuhan tertentu atau dengan b) Prilaku membeli untuk mengurangi ketidakcocokan ( kat a lain merup akan suatu rang kaian tahap an yang Dissonance Reducing Buying Behavior ) diambil oleh seorang konsumen. Prilaku membeli semacam ini mempunyai keterlibatan b) Peranan dalam Keputusan Pembelian yang tinggi dan konsumen menyadari hanya terdapat Suatu proses keputusan pembelian bukan sekedar sedikit perbedaan diantara berbagai merek. Prilaku mengetahui berbagai faktor yang akan mempengaruhi membeli ini terjadi untuk pembelian produk yang pembeli, tetapi berdasarkan peranan dalam pembelian dan harganya mahal, tidak sering dibeli, berisiko, dan keputusan untuk membeli. Pihak yang terlibat dalam proses membeli secara relatif cepat karena perbedaan merek pembelian menurut Bilson simamora (2004), kelima peranan tidak terlihat. tersebut meliputi: www.stie-ibek.ac.id © 2016, Jurnal Progresif Manajemen Bisnis STIE-IBEK JURNAL ILMIAH PROGRESIF MANAJEMEN BISNIS (JIPMB), Volume 10, Nomor 1, Februari 2016 ISSN 2354-5682 a) Pemrakarsa (Initiator), yaitu orang yang menyarankan membeli suatu barang atau jasa tertentu. b) Pemberi pengaruh (Influencer), yaitu orang yangpandangan/nasihatnya memberi bobot dalam pengambilan keputusanakhir. c) Pengambilan keputusan (Decider),yaitu orang yang mengambil keputusan pembelian. d) Pembeli (Buyer), yaitu orang yang melakukan pembelian nyata. e) Pemakai (user), yaitu orang yang menggunakan atau meng konsumsi barang atau jasa. c) Tahap-tahap Proses Keputusan Pembelian Proses Pengambilan Keputusan Pembelian menurut bilson simamora (2004) tah ap-tah ap yang dilewat i pembeli untuk mencapai keputusan membeli melewat i lima tahap, yaitu: 1. Pengenalan Masalah 2. Pengenalan masalah, adalah proses dimulai saat pembeli menyadari adanya masalah atau kebutuhan. Pembeli merasakan ad anya perbed aan antara yang nyata dan yang d iing in kan . Kebutuhan ini disebabkan karena adanya rangsangan internal maupun eksternal. Dari pengalaman sebelumnya orang telah belajar, bagaimana mengatasi dorongan ini dan dimotivasi ke arah yang diketahuinya akan memuaskan dorongan ini. 3. Pencarian Informasi 4. Pencarian in formas i, adalah d imana seorang konsumen mung kin terdorong kebutuhannya atau juga mencari in formas i lebih lanjut. Pencarian informasi ada dua jenis menurut tingkatannya : 1) Perhat ian y ang men ing kat y ang d itandai dengan pencarian informasi yang sedang-sedang saja. 2) Pencarian info rmasi secara aktif yang dilaku kan dengan mencari informasi dari segala sumber. 5. Evaluasi Alternatif Evaluasi alternat if adalah konsu men memp roses in formas i tentang p ilihan merek untu k membuat keputusan akhir. 6. Keputusan Pembelian Keputusan pembelian, adalah pada tahap evaluasi, konsumen menyusun merek-merek dalam h impunan pilihan serta membentuk n ilai pembelian. Biasanya konsu men akan memilih merek yang disukai tetapi ada pula fakto r yang mempengaruh i seperti sikap orang lain dan faktor-faktor keadaan tidak terduga. 7. Perilaku pembelian Perilaku pembelian adalah perilaku sesudah pembelian terhadap suatu produk, dimana konsumen akan mengalami beberapa tingkat kepuasan atau ketidakpuasan. 1) Kepu asan sesudah pembelian. Konsu men mendasarkan h arap annya kepada info rmasi yang mereka terima tentang p roduk. Jika kenyataan yang mereka dapat ternyata berbeda dengan yang diharapkan maka mereka akan tidak puas. Bila produk tersebut memenuhi harapan mereka maka mereka akan merasa puas. 59 2) Tindakan sesudah pembelian. Pen jualan perusahaan berasal dari dua kelompok yaitu pelanggan baru dan pelanggan ulang. Mempertahankan pelanggan lama adalah lebih penting dari pada menarik pelanggan baru. Oleh karena itu, perusahaan harus memerhat ikan kepuasan pelanggan. Jikakonsumen merasa puas ia akan memperlihat kan kemung kinan untu k membeli lagi produk tersebut. d) Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Proses keputusan konsumen dalam membeli atau mengkonsumsi produk atau jasa akan dipengaruhi oleh keg iatan o leh pemasar dan lembaga lainnya serta penilain dan persepsi konsumen itu sendiri. Proses keputusan pembelian akan tediri dari pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi altenatif, pembelian, kepuasan konsumen Pemahaman tentang factorfaktor yang mempengaruhi keputusan konsumen akan memberikan pengetahuan kepada pemasar bagaimana menyusun strategi dan komunikasi pemasaran yang lebih baik. Setiad i (2003) keputusan pembelian yang akan dilaku kan oleh konsumen sangat dipengaruhi oleh faktor kebudayaan, sosial, p ribadi dan psiko logis: 1) Faktor kebudayaan merupakan faktor penentu yang mendasari Keing in an dan perilaku seseoran g. Fakto r kebudayaan mempunyai pengaruh yang paling luas dan paling dalamterhadap perilaku konsumen. Pemasaran harus memahami peran yang dimain kan oleh budaya, sub-budayanya, dan kelas sosial pembeli. 2) Fakto r sosial terd iri atas kelo mpo k referens i, keluarga serta peran dan status seseorang dalam ling kung annya. Perilaku konsumen juga akandipengaruhi oleh faktor-faktor sosial seperti kelo mpok kecil, keluarga,peran dan status sosial dari konsumen. 3) Fakto r p rib ad i t erd iri d ari u mu r dan t ah apan dalam siklus hidup, pekerjaan, keadaan ekono mi, gaya hidup, keperibadian dan konsep diri. Keputusan seorang pembeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi sepert i u mur dan tahap daur-h idup pembeli, jabatan, keadaan ekono mi, gaya hidup, kepribadian dan konsep diri pembeli yang bersangkutan. 4) Faktor ps iko lo g is terdiri atas motivasi, persepsi, proses belajar serta kepercayaan diri dan sikap. Pilihan pembelian seseorang juga dipengaruhi oleh faktor psikologi yang utama, yaitu faktor motivasi, persepsi, proses belajar, serta kepercayaan dan sikap. Simamora (2005: 15) terdapat lima peran yang terjad i dalam keputusan pembelian yaitu: 1) Pemrakarsa: o rang yang pertamakali menyaran kan membeli suatu produk atau jasa. 2) Pemberi pengaruh : orang yang p andangan atau nasehatnya memberi bobot dalam pengambilan keputusan akhir. www.stie-ibek.ac.id © 2016, Jurnal Progresif Manajemen Bisnis STIE-IBEK JURNAL ILMIAH PROGRESIF MANAJEMEN BISNIS (JIPMB), Volume 10, Nomor 1, Februari 2016 ISSN 2354-5682 3) Peng amb il keputusan : o rang y ang sangat men entu kan sebag ian atau keselu ruhan keputusan pemb elian, apakah pembeli, apa yang d ibeli, kapan hendak memb eli, b agaimana cara me mbeli, dan diman a akan me mbeli. 4) Pembeli: o rang yang melaku kan pemb elian nyata. 5) Pemakai: orang yang meng konsu ms i atau menggunakan produk atau jasa. e) Indikator Proses Keputusan Pembelian Swasta (2000) keputusan pembelian adalah salah satu tahap dari keseluruhan proses mental dan kegiatan-kegiatan fis ik lainnya yang terjadi dalam proses pembelian pada suatu periode dan waktu tertentu serta pemenuhan kebutuhan tertentu atau dengan kata lain merupakan suatu rangkaian tahapan yang diambil oleh seorang konsumen. 1) Pen genalan masalah adalah t ahap d imana konsu men meng enali adanya suatu masalah atau kebutuhan. 2) Pencarian info rmas i adalah tahap dimana konsu men telah tertarik untuk mencari leb ih banyak in formasi, dilaku kan dengan cara meningkatkan perhatian atau aktif mencari informasi. 3) Evalu asi berbagai alternat if adalah tahap d imana konsu men menggunakan info rmasi y ang telah didapat untu k mengev aluasi merek-merek alternatif. 4) Keputusan pembelian adalah (dalam h al in i keputusan me milih p rodu k) adalah tahap d imana konsu men ben ar-benar melaku kan pembelian. 5) Perilaku pasca pembelian ad alah tindakan leb ih lan jut setelah melakukan pembelian berdasarkan keputusan atau ketidakpuasan. 15. Kerangka pemikiran PT ASP (Asia Surya Perkasa ) adalah merupakan perusahaan yang bergerak di bidang penjualan sepeda motor merek “HONDA“ sebagai perusahaan penjual sepeda motor, maka perusahaan perlu memperhatikan mengenai masalah citra merek ( brand image ) dan prilaku konsumen terhadap keputusan pembelian sepeda motor. Untuk meng etahu i hubun gan antara cit ra merek (b rand i ma ge ) dan p rilaku konsumen yang mempun yai hubung an sign ifikan terh adap keputusan p en jualan sepeda mot or maka alat an alisis y ang d iperg unakan adalah ko elas i lin ier berganda. Berdasarkan u raian d i atas maka hubun gan cit ra merek (bran d i mage) dan prilaku ko nsu men dalam kaitann ya den gan kep utusan pe,mb elian sepeda moto r honda d apat d i jab arkan d alam b entu k kerang ka p ikir berikut in i : GA M BA R 1. KERA N GKA B ERPI KIR 60 III. METODOLOGI PENELITIAN 1. Tempat dan waktu penelit ian Dalam penulisan penilitian in i, penulis menentukan obyek penilitian yaitu pada salah satu perusahaan sepeda motor yang terdapat di kota pangkalpinanag, yaitu tepatnya pada perusahaan PT Asia Surya Perkasa yang beralamat di Jalan Jendral Ah mad Yan i no.147 Pangkalpinang. Adapun waktu yang dimanfaatkan untuk melaku kan penelit ian dan pengumpulan sejumlah data yang diperlukan adalah dari bulan maret sampai bulan jun i 2016. 2. Populasi Dan Sampel Penelitian a) Populasi Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karateristik t ertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemud ian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2007).Populasi dalam penelitian in i adalah seluruh konsumen di PT Asia Surya Perkasa cabang Pangkalpinang dari bulan Januari 2015 sampai Maret 2016 yang berjumlah 2.568 orang baik dengan pembayaran cash maupun kredit. b) Sampel Penelit ian Sampel adalah bagian dari ju mlah dan karateristik yang dimiliki oleh populasi tersebut ( Sugiyono, 2007 ). Sedangkan sutrisno hadi (2004) mengemukakan bahwa tidak ada ketetapan mutlak berapa persen suatu sample harus diambil dari populasi. Sampel pada penelitian ini adalah konsumen yang cash maupun kredit motor honda di perusahaan PT Asia Surya Perkasa cabang Pangkalpinang. Besar sampel berju mlah 100responden di dapat dengan menggunakan perhitungan rumus (Slovin seperti yang di kutip oleh Manullang, 2013) besarnya sampel dalam penelit ian ini menggunakan ru mus : N n= N.d 2 + 1 Keterangan : D = Glagat pendugaan N = Ukuran Sample N = Ukuran Populasi Yang masih dapat ditoleransi sebesar 10 % Berdasarkan ru mus tersebut, maka ju mlah sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah: N n= N.d 2 + 1 2568 n= 2568 (0.1)2 + 1 CITRA M EREK (BRAND IMA GE) (X1) KEPUTUSAN PEMBELIAN (Y) PRILAKU KONSUM EN (X2) 2568 n= = 96, 25 26,68 n = 96,25 Sumber : Data diolah peneliti tahun 2016 www.stie-ibek.ac.id © 2016, Jurnal Progresif Manajemen Bisnis STIE-IBEK JURNAL ILMIAH PROGRESIF MANAJEMEN BISNIS (JIPMB), Volume 10, Nomor 1, Februari 2016 ISSN 2354-5682 Untuk mempermudah penulis dalam mengambil sampel, maka digenapkan menjadi 100 sampel. Berdasarkan perhitungan diatas didapat ukuran sampel adalah 100 orang. Sehingga dalam penelitian ini ditetapkan ukuran sampel sebesar 100 responden. Menurut Surachmad (2001), ju mlah diatas sudah memenuhi syarat untuk dijadikan sampel karena sudah lebih dari 30 orang.Adapun kriteria sample adalah : 1) Responden yang sudah membeli sepeda motor merek honda cash maupun kredit di PT Asia Surya Perkasa cabang pangkalpinang 2) Perempuan maupun laki-laki 3) Umur > 17 4) Kesadaran baik 5) Mampu berko monikasi (berbicara / menulis) 2. Operasional Variabel Penelit ian Dan untuk mempermudah pembahasan dalam penulisan skripsi, penelitian in i menggunakan variabel-variabel sebagai berikut : a) Variabel Bebas (Independent Variable) Variabel bebas merupakan variabel yang menjadi sebab terjadinya/terpengaruhnya variabel terikat. Maka yang men jadi variabel bebasnya adalah variabel-variabel yang mempengaruhi hubungan citra merek (brand image) dan prilaku konsumen terhadap keputusan pembelian sepeda motor merek honda di perusahaan PT Asia Surya Perkasa Cabang Pangkalpinang yang meliputi : 1. Citra Merek (Brand Iamge) :X1 2. Prilaku Konsumen : X2 b) Variabel terikat ( Dependent Variab le ) Variabel terikat merupakan variabel yang nilainya berhubungan dengan variabel bebas. Maka yang men jadi variabel terikat adalah keputasan pembelian sepeda motor merek honda di PT Asia Surya Perkasa cabang pangkalpinang (Y). Operasional variabelnya sebagai berikut : TABEL 3. HUBUNGAN VA RIA BEL, INDIKATOR, DAN SKA LA Variabel Penelitian Indikator Citra Merek (X1 ) Schiffman dan Kanuk (dalam Farrah,2005) 1. Kualitas atau mutu 2. Dapat dipercaya/diandalkan 3. Kegunaan atau manfaat 4. Pelayanan 5. Resiko 6. Harga 7. Citra yang dimiliki oleh merek itu sendiri a. Faktor Kebudayaan 1. Kultur 2. Sub kultur 3. Kelas Sosial b. Faktor Sosial 1. Kelompok 2. Keluarga 3. Peran dan Status c. Faktor Pribadi 1. Usia dan tahap daur hidup 2. Pekerjaan 3. Gaya Hidup 4. Keadaan Ekonomi d. FaktorP sikologis Prilaku Konsumen (X2) Simamora (2004) Skal a Like rt 1-5 Like rt 1-5 61 1. 2. 3. 4. Keputusan Pembelian (Y) Swasta (2000) 1. 2. 3. 4. 5. Motivasi Persepsi Proses Belajar Kepercayaan dan Sikap Pengenalan Masalah PencarianInformasi Evaluasi Berbagai Alternatif Keputusan Pembelian Prilaku Pasca Pemebelian Like rt 1-5 Sumber : Dio lah Peneliti Tahun 2016 3. Metode Pengumpulan Data Dalam penulisan ini, metode pengumpulan data yang penulis tempuh adalah sebagai berikut : a) Data Primer 1) Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama, baik dari indiv idu ataupun perusahaan. Data didapatkan melalu i cara sebagai berikut : Observasi: yaitu penulis melaku kan pengamatan langsung terhadap konsumen yang membeli sepeda motor dengan cara cash maupun kredit diperusahaan PT Asia Surya Perkasa cabang pangkalpinang. Kuesioner: untuk mendapatkan data mengenai gambaran riel terhadap objek penelitian, penulis datang langsung keru mah konsumen yang cash maupun kred it sepeda motor merek honda atau konumen yang melakukan servis ke Honda di PT Asia Surya Perkasa dengan cara memberikan lembaran pertanyaan pertanyaan yang diajukan kepada pihak berhubungan langsung dengan masalah yang akan di teliti oleh responden sendiri. Metode penarikan sample dinamakan metode purposive sampling, yaitu responden yang kebetulan diju mpai atau dapat di ju mpai, cara menentukan skala likert dengan lima alternatif jawaban sebagai berikut : Sangat Setuju (SS) d iberi nilai =5 Setuju (S) di beri nilai =4 Kurang Setuju (KS)diberi n ilai =3 Tidak Setuju (TS) diberi nilai =2 Sangat tidak Setuju (STS) d iberi nilai =1 b) Data Sekunder Data skunder merupakan data yang diperoleh melalu i library research dengan cara membaca dan mempelajari literatur-literatur, baik yang berupa buku-buku perpustakaan, catatan kuliah, serta refrensi-refrensi lain yang berhubungan dengan penelitian. 4. Pengolahan Data Untuk mengetahui hasil penilitian berhubungan atau tidak maka penulis melaku kan pengolahan data dengan melakukan menyebar kusioner kepada konsumen, setelah selesai di sebar penulis melakukan rekapan dan di entry ke excel dan melaku kan pengolahan menggunakan spss 22 sehingga menumukan hasil pendapat dari masyarakat mengenai Citra Merek dan Prilaku Konsumen terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Merek Honda berhubungan atau tidak. 5. Metode Analisis Data www.stie-ibek.ac.id © 2016, Jurnal Progresif Manajemen Bisnis STIE-IBEK JURNAL ILMIAH PROGRESIF MANAJEMEN BISNIS (JIPMB), Volume 10, Nomor 1, Februari 2016 ISSN 2354-5682 Untuk melaku kan analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan Citra Merek (Brand Image) dan Prilaku Konsumen terhadap Keputusan Pembelian sepeda motor merek HONDA d i PT Asia Surya Perkasa cabang Pangkalpinang, penelitian akan menggunakan analisis korelasi serta pengujian hipotesis. 6. Uji Valid itas dan Uji Reliabilitas a) Uji Valid itas Validitas merupakan ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi sebagai alat ukur, atau kemampuan untuk mengukur apa yang hendak di ukur. Suatu instrumen dapat dilaku kan mempunyai validitas yang tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukurnya, dan memberikan hasil ukur sesuai dengan maksud dilakukan pengukuran seperti yang telah dinyatakan oleh Azwar (2000) dan manullang (2013). Mengingat pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuisioner, maka kesanggupan dan kesungguhan responden dalam men jawab pertanyaan pertanyaan merupakn hal yang sangat penting dalam penelitian. Keabsahan suatu penelitan sangat ditentukan oleh alat ukur yang digunakan. Apabila alat ukur yang digunakan tidak valid dan tidak reliabel, maka hasil penelitian yang dialakukan tidak akan menggambarkan keadaan yang sesungguhnya, sehingga ketepatanpengujian suatu hipotesis tentang hubungan variabel penelitian dapat diragukan. Sugiyono (2007) mengemu kakan bahwa valid itas menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur itu mengukur apa yang ingin di ukur. Pengujian terhadap valid t idaknya butir pertanyaan dilakukan dengan cara membandingkan nilai koefisien (r hitung) masing-masing item pertanyaan dengan nilai ko relasi tabel (r tabel) pada taraf a =0,05, jika r hitung > r tabel maka butir pertanyaan dinyatakan valid. b) Uji Reliabilitas Realib ilitas menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten bila dilakukan pengukuran terhadap gejala yang sama dengan alat ukur yang sama Sugiyono, (2007). Uji reliabilitas ini dilaku kan dengan menggunakan formula Alpha Cronbach Nurgiyantoro (2000) dengann rumus sebagai berikut : K ƩO2 b R = 1K-1 Oi 2 62 nƩ xy -Ʃ xƩy R= n (Ʃ x2 )-( Ʃ x)2 n ((Ʃy 2 )-( Ʃy)2 dimana : r = koefisien korelasi n = ukuran sample x = nilai variabel bebas y = nilai variabel terikat 7. Korelasi Korelasi merupakan suatu kajian terhadap hubungan satu variabel yang disebut sebagai variabel terikat (dependent variabel) dengan satu variabel bebas (independent variabel). Tujuan utama dalam analisis ini adalah untuk mengetahui seberapa kuat hubungan variabel bebas ( independent variabel ) terhadap variabel terikat (dependent variabel). Sebelum melakukan pengujian korelasi maka data dan variabel yang digunakan perlu di uji valid itas dan realib ilitasnya. a) Interpretasi Kekuatan Korelasi TABEL 4. INTERPRETASI KOEFISIEN KORELASI Interval Tingkat hubungan 0,00 – 0,199 0,30 – 0,399 0,40 – 0,599 0,60 – 0,799 0,80 – 1,000 Sumber : Sugiyono (2007) Sangat Rendah Rendah Sedang Kuat Sangat Kuat b) Signifikansi Hasil Korelasi Setelah angka korelasi didapat, maka bagian kedua dari output SPSS adalah menguji apakah angka ko relasi yang didapat bener-bener signifikan atau dapat digunakan untuk menjelaskan hubungan dua variabel. Hipotesis : Ho: tidak ada hubungan (korelasi) antara dua variabel, berarti angka korelasi adalah 0. Ha: ada hubungan (korelasi) antara dua variabel, atau angka korelasi tidak 0. Uji dilaku kan dua sisi karena yang akan dicari adalah ada atau tidak hubungan dua variabel. IV. PEMBAHASAN Keterangan : r = koefisien reliabilitas k = ju mlah butir pertanyaan Oi2 = varian butir pertanyaan O2b = varian skor tes 1. Penyajian Data Penelitian Data konsumen yang membeli sepeda motor merek Honda di PT Asia Surya Perkasa Pangkalp inang sebagai berikut: Untuk mengetahui hubungan antara variabel terikat (dependent variabel) dengan variabel bebas (independen variabel) menggunakan uji korelasi. Menutut Sugiyono (2007). Bentuk hubungan matematika antara variabel tersebut adalah : TABEL 5. DATA RESPONDEN BERDASARKAN USIA Usia Prosentase (%) 17-30 tahun 31-40 tahun 41-50 tahun 64% 20% 6% www.stie-ibek.ac.id © 2016, Jurnal Progresif Manajemen Bisnis STIE-IBEK JURNAL ILMIAH PROGRESIF MANAJEMEN BISNIS (JIPMB), Volume 10, Nomor 1, Februari 2016 ISSN 2354-5682 51-60 tahun Jumlah Sumber: Data dio lah peneliti 10% 100% Tabel 5 karateristik responden berdasarkan usia, menunjukkan bahwa usia konsumen yang melakukan pembelian sepeda motor Honda di Perusahaan PT Asia Surya Perkasa Cabang Pangkalpinang di dominasi oleh konsumen dengan usia 17 - 30 tahun. Hal in i dapat dilihat dari keseluruhan responden yang ada dengan usia 17 -30 tahun berju mlah 64 responden atau ( 64 % ), sedangkan karateristik responden terendah usia 41-50 tahun berjumlah 6 responden atau 6%. TABEL 6 DATA RESPONDEN BERDASARKAN JENIS KELAMIN Jenis Kelamin Prosentase (%) Laki-laki 59% Perempuan 41% Jumlah 100% Sumber: Data dio lah penelit i Setelah dilaku kan perhitungan dengan teknik korelasi “product Moment” diperoleh Koefisien Korelasi r hitung instrumen dengan sampel sebanyak 100 orang (n = 100 orang), dengan = 0.05 pada derajat bebas (df) 98 didapat nilai r tabel 0,197 (Ghozali: 2009, dan Manullang: 2013 ), artinya bila r hitung < r tabel, maka butir instrumen tersebut tidak valid dan apabila r hitung > r tabel, maka butir instrumen tersebut dapat digunakan (valid). Dari perhitungan statistik untuk masing-masing variabel, ternyata bahwa r hitung yang diperoleh leb ih besar dari r tabel, sehingga dikatakan bahwa rata-rata semua butir kuesioner berpredikat valid. Nilai-n ilai koefisien korelasi untuk uji validitas instrumen setiap variabel, disajikan sebagai berikut : Tabel 8 karateristik responden berdasarkan pendidikan, menunjukkan bahwa konsumen yang melakukan pembelian sepeda motor Honda di Perusahaan PT Asia Surya Perkasa Cabang Pangkalpinang di dominasi oleh konsumen dengan pendidikan SMA. Hal in i dapat dilihat dari keseluruhan responden yang ada bahwasanya konsumen yang mempuny ai pendidikan SMA berju mlah 39 responden atau ( 39% ), sedangkan konsumen yang mempunyai pendidikan S3 berju mlah 1 responden atau ( 1%). Variabel Citra Merek (X1 ) Nilai koefisien korelasi dari hasil uji validitas untuk variabel Citra Merek dapat dilihat pada Tabel 5.4. TABEL 9. Rekap itulasi Nilai r Untuk Uji Validitas Instrumen Penelit ian Variabel Citra Merek (X1 ) No mor r-hitung r-tabel Keterangan Kuesioner 1 0,415 0,197 Valid 2 0,436 0,197 Valid 3 0,458 0,197 Valid 4 0,404 0,197 Valid 5 0,417 0,197 Valid 6 0,573 0,197 Valid 7 0,579 0,197 Valid 8 0,430 0,197 Valid 9 0,424 0,197 Valid Sumber: Data dio lah penelit i Tabel 7, karateristik responden berdasarkan jenis kelamin, menunjukkan bahwa konsumen yang melakukan pembelian sepeda motor merek Honda di PT Asia Surya Perkasa Cabang Pangkalp inang didominasi oleh konsumen laki-laki. Hal ini dapat dilihat dari keseluruhan respond en yang ada bahwasanya konsumen laki-laki berju mlah 59 atau (59%), sedangkan konsumen perempuan berju mlah 41 responden atau ( 41% ). TABEL 8. DATA RESPONDEN BERDASARKAN PENDIDIKAN Pendidikan Prosentase (%) SD 2% SMP 3% SMA 39% D3 24% S1 29% S2 2% S3 1% Su mber: Data dio lah penelit i 63 Berdasarkan data yang tertera pada Tabel 9, dapat diketahui bahwa nilai koefisien korelasi untuk uji validitas instrumen variabel Cit ra Merek (X1) yang diperoleh ratarata lebih besar dari r-tabel dan instrumen sebanyak 9 butir pernyataan dikatakan valid. Variabel Prilaku konsumen (X2 ) Nilai koefisien korelasi dari hasil uji validitas untuk variabel Prilaku Konsumen dapat dilihat pada Tabel 10. TABEL 10. Rekap itulasi Nilai r Untuk Uji Validitas Instrumen Penelit ian Variabel Prilaku konsumen (X2 ) No mor r-hitung r-tabel Keterangan Kuesioner 1 0,432 0,197 Valid 2 0,464 0,197 Valid 3 0,545 0,197 Valid 4 0,418 0,197 Valid 5 0,434 0,197 Valid 6 0,476 0,197 Valid 7 0,409 0,197 Valid Su mber: Data diolah peneliti 2. Uji Valid itas dan Reliabilitas Uji reliab ilitas dan validitas terhadap data sebelum di olah dilaku kan pemeriksaan terhadap konsistensi alat ukur dan validitas dari masing-masing kuesioner. Untuk memperoleh Berdasarkan data yang tertera pada Tabel 10, dapat hasil perhitungan yang akurat, proses penghitungan diketahui bahwa nilai Koefisien Korelasi untuk uji menggunakan program SPSS 22. validitas instrumen variabel Prilaku Konsumen (X2 ) yang www.stie-ibek.ac.id © 2016, Jurnal Progresif Manajemen Bisnis STIE-IBEK JURNAL ILMIAH PROGRESIF MANAJEMEN BISNIS (JIPMB), Volume 10, Nomor 1, Februari 2016 ISSN 2354-5682 diperoleh rata-rata lebih besar dari r-tabel dan instrumen sebanyak 4 butir pernyataan dikatakan valid. Variabel Keputusan Pembeliaan (X3 ) Nilai Koefisien Korelasi dari hasil uji validitas untuk variabel Keputusan Pembelian dapat dilihat pada Tabel 11. TABEL 11. Rekap itulasi Nilai r Untuk Uji Validitas Instrumen Penelit ian Variabel Keputusan Pembelian (Y) No mor r-hitung r-tabel Keterangan Kuesioner 1 0,606 0,197 Valid 2 0,573 0,197 Valid 3 0,347 0,197 Valid 4 0,422 0,197 Valid 5 0,355 0,197 Valid 6 0,590 0,197 Valid 7 0,499 0,197 Valid 8 0,403 0,197 Valid 9 0,533 0,197 Valid 10 0,541 0,197 Valid 11 0,495 0,197 Valid 12 0,451 0,197 Valid 13 0,427 0,197 Valid Sumber: Data dio lah penelit i Berdasarkan data yang tertera pada Tabel 11 dapat diketahui bahwa nilai koefisien korelasi untuk uji validitas instrumen variabel Keputusan Pembelian (X3 ) yang diperoleh rata-rata lebih besar dari r-tabel dan instrumen sebanyak 4 butir pernyataan dikatakan valid. a) Uji Reliabilitas Melalui perhitungan dengan bantuan program SPSS 22 dipero leh nilai Koefisien Reliabilitas Alpha Cronbach (Ghozali, 2009: 48), dapat dilihat pada tabel 12. TABEL 12 Koefisien Reliab ilitas No. VA RIABEL 1. 2. 3. Citra Merek (X1 ) Prilaku Konsumen(X2 ) Keputusan Pembelian(Y) Sumber: Data dio lah penelit i Koefisien Reliab ilitas (Alpha) 0,743 0,715 0,826 Hasil Koefisien Reliab ilitas (Alpha) yang tertera pada Tabel 12 dapat dikatakan bahwa instrumen yang digunakan andal, artinya suatu instrumen yang dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data atau mengukur obyek yang telah ditetapkan karena instrumen tersebut sudah tergolong baik dimana koefisien reliabilitas alpha > dari alpha correctit alpha item correlation atau suatu variabel dikatakan reliable jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0.60 (Ghozali: 2009, Manullang:2013). 64 Hasil o lahan data menggunakan program SPSS 22, hubungan/korelasi antara variabel independen (variabel bebas) terhadap variabel dependen (variabel terikat) dapat silihat pada tabel berikut: TABEL V.8 Hubungan Citra Merk dan Prilaku Konsumen Terhadap Minat Beli Correlations Keputusan Citra Perilaku Pembelian Merk Konsumen Keputusan Pearson 1 ,587** ,679** Pembelian Correlation Sig. (2,000 ,000 tailed) N 100 100 100 Citra Merk Pearson ,587** 1 ,430** Correlation Sig. (2,000 ,000 tailed) N 100 100 100 Perilaku Pearson ** ** ,679 ,430 1 Konsumen Correlation Sig. (2,000 ,000 tailed) N 100 100 100 Sumber : Data Diolah Penelit i Pada pengujian korelasi/ hubungan maka yang diuji adalah: 1) Kekuatan (magnitude) Koefisien Korelasi 2) Uji Hipotesis Korelasi Pengujian Kekuatan (magnitude) Koefisien Korelasi dapat dijelaskan sebagai berikut: Kekuatan (magnitude) Koefisien Korelasi variabel Citra Merek terhadap Keputusan Pembelian dengan nilai 0,587 Berdasarkan indikator kekuatan (magnitude) Koefisien Korelasi bahwa nilai tersebut menunjukkan kekuatan (magnitude) Korelasi kategori sedang, di sebabkan banyaknya merek motor lain yang bermunculan sehingga membuat konsumen men jadi bahan pertimbangan untuk memilih produk apa yang ingin mereka beli, sehingga membuat hubungan/korelasi antara citra merek dan Keputusan Pembelian men jadi SEDANG. Kekuatan (magnitude) koefisien korelasi variabel Prilaku Konsumen terhadap Keputusan Pembelin dengan nilai 0,697 Berdasarkan indikator kekuatan (magnitude) Koefisien Korelasi bahwa nilai tersebut menunjukkan kekuatan (magnitude) Korelasi kategori KUAT, di sebabkan konsumen merasa nyaman terhadap pemakaian serta iritnya bahan bakar motor Honda sehingga tidak mudah untuk konsumen pindah untuk memakai produk lain walaupun produk lain banya bermunculan, maka terjadilah hubungan Prilaku Konsumen terhadap Keputusan Pembelian memiliki hubungan yang kuat. Pengujian Hipotesis Antara Variabel Independen (variabel bebas) terhadap Variabel Dependen (variabel terikat ). Indikator yang digunakan adalah jika nilai sign pada output SPSS < 0,025 maka keputusan hipotesisnya adalah 3. Analisis dan Interpretasi Hasil www.stie-ibek.ac.id © 2016, Jurnal Progresif Manajemen Bisnis STIE-IBEK JURNAL ILMIAH PROGRESIF MANAJEMEN BISNIS (JIPMB), Volume 10, Nomor 1, Februari 2016 ISSN 2354-5682 tolak Ho, terima H1 dan jika n ila sign > 0,025 maka keputusan hipotesisnya terima Ho. Uji Hipotesis Variabel Citra Merek terhadap Variabel Keputusan Pembelian Ho: Diduga tidak terdapat hubungan variabel Citra Merek terhadap variabel Keputusan Pembelian sepeda motor merek Honda di PT. Asia Surya Perkasa Cabang Pangkalpinang. H1 : Diduga terdapat hubungan variabel Citra Merek terhadap variabel Keputusan Pembelian sepeda motor merek Honda di PT. Asia Surya Perkasa Cabang Pangkalpinang. Pada tabel diatas menunjukkan bahwa nilai sign pengujian hipotesis varibel Cit ra Merek terhadap variabel Keputusan Pembelian adalah 0,000. Jika dibandingkan nilai sign (0,000) dengan indikator Korelasi yaitu 0,025 maka dapat diketahui bahwa keputusan hipotesisnya adalah tolak Ho, terima H1 bahwa terdapat hubungan antara variabel Cit ra Merek terhadap variabel Keputusan Pembelian sepeda motor merek Honda di PT Asia Surya Perkasa Cabang Pangkalpinang Uji Hipotesis Variabel Prilaku Konsumen Terhadap Variabel Keputusan Pembelian Ho: Diduga tidak terdapat hubungan variabel Prilaku Konsumen terhadap variabel Keputusan Pembelian sepeda motor merek Honda di PT Asia Surya Perkasa Cabang Pangkalpinang. H1 : Diduga terdapat hubungan variabel Prilaku Konsumen terhadap variabel Keputusan Pembelian sepeda motor merek Honda di PT Asia Surya Perkasa Cabang Pangkalpinang. Pada tabel diatas menunjukkan bahwa nilai sign pengujian hipotesis varibel Prilaku Konsumen terhadap variabel Keputusan Pembelian adalah 0,000. Jika dibandingkan nilai sign (0,000) dengan indikator Korelasi yaitu 0,025 maka dapat diketahui bahwa keputusan hipotesisnya adalah tolak Ho, terima H1 bahwa terdapat hubungan antara variabel Prilaku Konsumen terhadap variabel Keputusan Pembelian sepeda motor merek Honda di PT Asia Surya Perkasa Cabang Pangkalpinang. 4. Pembahasan Hasil Penilitian Hasil u ji statistik bahwa uji valid itas yang dilakukan untuk menguji semua pernyataan yang diuji valid serta uji reliabilitas menunjukkan bahwa semua variabel yang diuji reliabel (layak). Dari uji kekuatan (magnitude) Koefisien Korelasi menunjukkan bahwa variabel Prilaku Konsumen terhadap variabel Keputusan Pembelian memiliki hubungan yang sangat kuat, semua itu dengan di buktikan Kekuatan (magnitude) Koefisien Korelasi variabel Prilaku Konsumen terhadap Keputusan Pembelian dengan nilai 0,697 Berdasarkan indikator kekuatan (magnitude) Koefisien Korelasi bahwa nilai tersebut menunjukkan kekuatan (magnitude) korelasi kategori KUAT di sebabkan konsumen merasa nyaman terhadap pemakaian serta iritnya bahan bakar motor Honda sehingga tidak mudah untuk konsumen pindah untuk memakai produk lain walaupun produk lain banyak 65 bermunculan, maka terjadilah hubungan Prilaku Konsumen terhadap Keputusan Pembelian memiliki hubungan yang kuat. Hasil penelitian in i sesuai dengan teori dimana Simamo ra (2004) menyatakan bahwa prilaku konsumen itu di pengaruhi beberapa faktor : a) Faktor Kebudayaan, b) Faktor Sosial, c) Faktor Pribadi, d) Faktor Psiko logis. Prilaku Konsumen yang terbentuk dalam rangka memutuskan untuk pembelian sebuah produk sering di dorong atas aspek yang berkaitan dengan faktor psiko logis salah satunya aspek persepsi. Pada aspek persepsi individu akan memilih, meru muskan, dan menafsirksan data untuk menghadirkan informasi dalam mengambil keputusan pembelian. Dalam hal ini, Honda memiliki tehnologi mesin yang relatif muktahir mampu untuk menggunakan bahan bakar yang relatif irit. Hal in i lah yang menghadirkan persepsi yang positif pada faktor psiko logis untuk mendorong terbentuknya prilaku konsumen dengan hubungan yang kuat terhadap keputusan pembelian. Adapun yang mendorong prilaku konsumen untuk memutuskan sebuah keputusan pembelian juga dapat di lihat dari faktor sosial salah satunya keluarga dimana ketika di dalam keluarga tersebut sudah merasakan rasa nyaman dalam pemakaian sepeda motor merek Honda sehingga mereka memberikan ru jukan untuk membeli sepeda motor merek Honda, Hal in i lah yang membuat keluarga pada faktor sosial mempunyai hubungan yang positif buat konsumen untuk mengambil sebuah keputus an pembelian sepeda motor merek Honda. Faktor pribadi juga sangat mendorong prilaku konsumen untuk memutuskan pembelian salah satunya dapat di lihat dari aspek pekerjaan, d imana ketika orang yang sudah bekerja akan sangat mudah dalam pengamb ilan sebuah keputusan pembelian sepeda motor merek Honda. Hal in i lah yang membuat sebuah pekerjaan itu memiliki hubungan yang positif kuat dalam mendorong terbentuknya prilaku konsumen dengan hubungan yang kuat terhadap keputusan pembelian. Selain tiga faktor d i atas tadi ada lagi faktor yang mendorong prilaku konsumen dalam pengambilan sebuah keputusan yaitu faktor kebudayaan terdiri dari aspek kultur, subkultur, kelas sosial. Ku ltur memiliki dorongan yang positif kuat karena merupakan faktor penentu paling pokok dari keinginan dan prilaku konsumen dalam pengamb ilan keputusan pembelian sepeda motor merek Honda, subkultur juga ikut mendorong prilaku konsumen dalam pengamb ilan keputusan karena merupakan segmen pasar yang terpenting akan terjad inya keputusan pembelian. Sedangkan variabel Citra Merek terhadap variabel Keputusan Pembelian memiliki hubungan/korelasinya sedang, semua itu dengan di buktikan Kekuatan (magnitude) koefisien korelasi variabel Citra merek terhadap keputusan pembelian dengan nilai 0,587 Berdasarkan indikator kekuatan (magnitude) koefisien korelasi bahwa nilai tersebut menunjukkan kekuatan (magnitude) korelasi kategori SEDANG di sebabkan banyaknya merek motor lain yang bermunculan sehingga membuat konsumen menjadi bahan pertimbangan untuk memilih produk apa yang ingin mereka beli. Hasil penelitian in i sesuai dengan teori dimana Schiffman dan kanuk ( dalam Farah 2005) menyatakan bahwa Citra Merek itu di pengaruhi beberapa faktor: a) kualitas dan mutu, b) dapat di percaya atau di andalkan, c) kegunaan dan manfaat, d) pelayanan, e) resiko. Citra Merek yang terbentuk www.stie-ibek.ac.id © 2016, Jurnal Progresif Manajemen Bisnis STIE-IBEK JURNAL ILMIAH PROGRESIF MANAJEMEN BISNIS (JIPMB), Volume 10, Nomor 1, Februari 2016 ISSN 2354-5682 dalam rangka memutuskan untuk pembelian sebuah produk sering di dorong atas beberpa aspek yaitu kualitas dan mutu. Pada aspek kualitas dan mutu akan berkaitan dengan kualitas produk barang yang di tawarkan oleh honda motor dengan varian produk honda untuk membantu mengambil keputusan pembelian. Dalam hal ini Honda memiliki kualitas produk yang di tawarkan menghadirkan sebuah kualitas dan mutu yang positif pada faktor Citra Merek. hal in i lah yang mendorong terbentuknya Citra Merek dengan hubungan yang sedang terhadap keputusan pembelian d i karenakan belu m sepenuhnya membuat hati masyrakat yakin terhadap keseluruhan kualitas dan mutu produk Honda. Adapun yang mendorong Citra Merek juga dapat di lihat dari aspek dapat di percaya dan di andalkan dalam aspek ini berkaitan dengan pendapat atau kesepakatan yang di bentuk oleh masyrakat tentang suatu produk yang di konsumsi dalam mengambil keputusan pembelian. Dalam hal ini masyrakat sudah yakin bahwa honda dapat di percaya dan di andalkan. Faktor kegunaan atau manfaat juga mendorong dalam pengambilan keputusan di karena kan honda memiliki banyak manfaat bagi masyrakat untuk berdagang apalagi motor tipe cup seperti revo, supra x banyak digunakan orang untuk berdagang. Aspek pelayanan juga sangat mendorong dalam pengambilan keputusan. Dengan pelayanan dan sikap yang baik terhadap konsumen itu akan membantu kita untuk mempermudah konsumen dalam pengambilan keputusan, di karenakan konsumen merasa puas dengan pelayanan yang di laku kan team marketing dalam men jelaskan produk serta fitur yang ada di motor Honda. Selain beberapa aspek di atas aspek resiko juga mendorong dalam pengambilan keputusan, di mana honda memiliki fitur keamanan dalam mengurangi resiko contohya fitur: Side Stand Switch (standar kaki samping bawah), Brake Loc k (double pengereman depan belakang bersamaan), Key Shutter (kunci pengaman) dengan beberapa fitur di atas mungkin membantu mengurangi resiko saat memakai motor merek Honda. Pengujian Hipotesis menunjukkan bahwa semua variabel citra merek dan variabel prilaku konsumen berhubungan/ berkorelasi terhadap variabel keputusan pembelain. Ha ini ditunjukkan bahwa n ilai sign < dari 0,025. V. PENUTUP 1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai Hubungan Citra Merek dan prilaku Konsumen terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Merek Honda di PT Asia Surya Perkasa Cabang Pangkalpinang, maka kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: a) Terdapat hubungan variabel Citra Merek terhadap Keputusan Pembelian sepeda motor merek honda di PT Asia Surya Perkasa Cabang Pangkalpinang dengan nilai 0,587 d i interprestasikan dengan berdasarkan indikator kekuatan koefisien ko relasi bahwa nilai tersebut menunjukkan kekuatan korelasi kategori SEDANG, dengan demikian pengidentifikasi masalah butiran s atu di bab 1 tidak terbukti secara emp iris. b) Terdapat hubungan variabel Prilaku Konsumen terhadap Keputusan Pembelian sepeda motor merek honda di PT Asia Surya Perkasa Cabang Pangkalpinang dengan nilai 66 0,697 d i interprestasikan dengan berdasarkan indikator kekuatan koefisien ko relasi bahwa nilai tersebut menunjukkan kekuatan korelasi kategori KUAT, dengan demikian pengidentifikasi masalah nomor dua di bab 1 tidak terbukti secara empiris. 2. Saran a) Dalam rangka men ingkatkan Citra Merek motor Honda PT Asia Surya perkasa Cabang Pangkalpiang serta men ingkatkan penguasaan pangsa pasar di pangkalpinang maka yang perlu di lakukan dengan melaku kan promosi secara rutin, melaku kan pelayanan sepenuh hati terhadap konsumen serta menjelaskan dengan detail tentang keleb ihan produk honda. b) Penjualan merupakan tujuan utama d ilakukannya keg iatan perusahaan dalam menghasilkan barang/jasa, mempunyai tujuan akhir yaitu menjual barang/jasa tersebut kepada masyarakat/konsumen sehingga pimpinan perusahaan PT Asia Surya Perkasa Cabang Pangkalpinang perlu melakukan penelitian dalam rangka meningkat kan Citra Merek Motor Honda Cabang Pangkalpinang. DAFTAR PUSTAKA [1] Amelia Fristiana, Dessy “Pengaruh Citra M erek dan Harga terhadap Keputusan Pembelian pada Ramai Sw alayan Peterongan Semarang”. Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis. 2012 [2] Azwar, S. 2000. “Reliabilitas dan Validitas”.Yogyakarta : Pustaka Pelajar Offset Nurgiyantoro,. Teori Pen gkajian Fiksi.Yogyakarta : Gajah M ada University Press Gramedia. 2000. [3] Edi, Sarwo.“Pengaruh Pengaruh citra merek, sikap konsumen dan asosiasi merek terhadap proses keputusan pembelian konsumen”. Skripsi M anajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang. 2008. [4] Fadil dan Inneke Qamariyah. “Analisi Pengaruh Faktor-Faktor Ekuitas M erek Sepeda M otor M erek Honda terhadap Keputusan Pembelian:Studi Kasus pada Universitas Sumatra Utara”. Jurnal M anajemen Bisnis. 1(2): 48-58. 2008. [5] Ghozali, Imam. “Aplikasi Analisis M ultivariate dengan Program SPSS “.Semarang : UNDIP. 2009. [6] Hasibuan,S.P. Drs.H.M elayu.”Manajemen Sumber Daya Manusia”. Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2012. [7] Kotler, P. & Armstrong. “Prinsip -Prinsip Pemasaran 1”. Edisi keduabelas. Jakarta: Erlangga. 2008. [8] Kotler, Philip, dan Kevin Lane Keller.. “M anajemen Pemasaran Jilid 1”, edisi Ketiga Belas, Terjemahan Bob Sabran, MM. Jakarta: Erlangga. 2009 [9] Nela Evelina, H andoyo DW, Sari Listyorini. “ Pengaruh Citra M erek, Kualitas Produk, Harga dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Kartu Perdana TelkomFlexy (Studi kasus pada konsumen TelkomFlexy di Kecamatan Kota Kudus Kabupaten Kudus)” Jurnal Sosial dan Politik, 2012. [10] Setiadi, Nugroho J. “Perilaku Konsumen”. Jakarta: Prenada M edia. Utama. 2003. [11] Simamora, Bilson. ReM arketing For Business Recovery. Jakarta: Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama. 2001. [12] ________.“2004. Panduan Riset Perilaku Konsumen. Jakarta: Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama. 1-11. www.stie-ibek.ac.id © 2016, Jurnal Progresif Manajemen Bisnis STIE-IBEK JURNAL ILMIAH PROGRESIF MANAJEMEN BISNIS (JIPMB), Volume 10, Nomor 1, Februari 2016 ISSN 2354-5682 [13] Schiffman dan Kanuk. “Perilaku Konsumen Edisi Ketujuh”. Jakarta: Salemba Empat. 2004. [14] Sugiyono. (2007). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Sutrisno Hadi. (2004). Statistik. Jilid 3. Yogyakarta: ANDI. [15] Urip Wahyuni, Dewi. “Pengaruh M otivasi, Persepsi dan Sikap Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda M otor M erek “Honda” di Kawasan Surabaya Barat”. Jurnal M anajemen dan Kewirausahaan. 10 (1): 30-37. 2008. [16] Yoga Wiratama, Aditya. “Analisis Pengaruh Produk, Persepsi Harga, Dan Citra M erek Terhadap Keputusan Pembelian Sepatu Olahraga M erek Nike Di Kota Semarang”. Skripsi. Semarang: Universitas Diponegoro. 2012. www.stie-ibek.ac.id © 2016, Jurnal Progresif Manajemen Bisnis STIE-IBEK 67