ANALISIS PENGARUH EKUITAS MEREK, PROMOSI PENJUALAN DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MINUTE MAID PULPY ORANGE (Pada Pelanggan Minute Maid Pulpy Orange Pada Warga Kecamatan Ciputat Timur Kabupaten Tangerang Selatan) Oleh: Ratih Kartini Asih 205081000151 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2013 SURAT PERNYATAAN Nama Mahasiswa : Ratih Kartini Asih NIM : 205081000151 Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Jurusan : Manajemen Pemasaran Dengan ini menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri yang merupakan hasil penelitian, pengolahan dan analisis saya sendiri serta bukan merupakan replikasi maupun saduran dari hasil karya atau hasil penelitian orang lain. Apabila terbukti skripsi ini plagiat atau replikasi, maka skripsi ini dianggap gugur dan harus melakukan penelitian ulang untuk menyusun skripsi baru dan kelulusan serta gelarnya dibatalkan. Demikian pernyataan ini dibuat dengan segala akibat yang timbul dikemudian hari menjadi tanggung jawab saya. Jakarta, Mei 2013 (Ratih Kartini Asih) ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh ekuitas merek, promosi penjualan, dan harga terhadap keputusan pembelian produk minuman Minute Maid Pulpy Orange. Pada penelitian ini menggunakan data primer dalam penyebaran kuesioner yang dilakukan di Tangerang dengan responden Warga Kecamatan Ciputat Timur Kabupaten Tangerang Selatan sebanyak 80 orang. Metode sampel yang digunakan adalah convenience sampling data yang digunakan data primer yang dikumpulkan melalui kuesioner analisis untuk pengujian hipotesis yang dilakukan dengan regresi berganda, hasil uji regresi ditemukan bahwa ekuitas merek, promosi penjualan dan harga berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian produk minuman Minute Maid Pulpy Orange. Selanjutnya berdasarkan adjusted R square dapat diketahui bahwa pengaruh ekuitas merek, promosi penjualan, dan harga dapat dijelaskan sebesar 34%. Kata Kunci: Ekuitas Merek, Promosi Penjualan, Harga dan Keputusan Pembelian i ABSTRACT This study aims to examine the effect of the brand equity, sales promotion, and the price towards purchasing decision product drink Minute Maid Pulpy Orange. This study is using primary data in deploying the questioner that was undertaken at Tangerang district with 80 people of respondents in East Ciputat, South Tangerang. The sampling method used was the convenience sampling data and the data that used in primary data which was collected through questionnaires analysis for hypothesis testing which was undertaken with double regression, and the regression test results were that brand equity, sales promotion and the price affect significantly to purchasing decision product drink Minute Maid Pulpy Orange. Furthermore, based on adjusted R square can be known that the effect of brand equity, sales promotion, and price can be explained by 34%. Keywords: Brand Equity, Sales Promotion, Price and Purchase Decision ii DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama : Ratih Kartini Asih 2. Jenis kelamin : Perempuan 3. Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 22April 1987 4. Agama : Islam 5. Alamat : Jl. Jati No. 20 Rt 001/009 Cirendeu - Ciputat II. III. PENDIDIKAN 1. SD Islam Ruhama : 1993 - 1999 2. SMPN 56 Jakarta : 1999 - 2002 3. SMUN 108 Jakarta : 2002 - 2005 4. UIN Syarif Hidayatullah : 2005-2013 DATA KELUARGA 1. Ayah : H. Sugiman 2. Ibu : Hj. Sutri Amiyati 3. Anak dari :Empat dari Empat bersaudara iii KATA PENGANTAR Alhamdulillah puji syukur saya haturkan kehadirat ALLAH SWT yang telah memberikan Taufik, Hidayah serta Inayah-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Analisis Pengaruh Ekuitas Merek, Promosi Penjualan, Dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Minuman Minute Maid Pulpy Orange”. Penulisan skripsi ini sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Ekonomi. Shalawat beriring salam semoga tercurahkan kepada manusia termulia Nabi Muhammad SAW yang telah membawa panji-panji islam sehingga tersebar ke seluruh persada bumi. Terima Kasih untuk semua pihak yang telah membantu penulis sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Penuis skripsi akan semakin tertunda dan tidak selesai tanpa bantuan semua pihak. Dengan segala kerendahan hati, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada : 1. Ayahanda dan ibunda tercinta, yang selalu memberikan limpahan kasih sayang, perhatian dan dukungan moril, spiritual maupun materil yang tiada henti. Semoga apa yang ayahanda dan ibunda berikan, memberikan balasan yang setimpal dari Allah SWT. Amin. 2. Bapak Yahya Hamza, Dr., MM selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan kesempatan, keluangan waktunya, mencurahkan perhatian dan memberikan banyak masukan untuk kesempurnaan skripsi ini. 3. Ibu Muniaty Aisyah, Ir.,MM selaku Dosen Pembimbing II yang memberikan kesempatan, keluangan waktunya, mencurahkan perhatian memberikan banyak masukan untuk kesempurnaan skripsi ini. iv 4. Bapak SuhendaS., Ag., MM selaku Ketua Jurusan Manajemen yang telah membantu selama ini. 5. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri Syar if Hidayatullah Jakarta. 6. Ibu Leis Suzanawaty, SE., M.Si, selaku Pudek I Fakultas Ekonomi Syarif Hidayatullah 7. Bapak Arief Mufraini, LC., M.Si Selaku Kortek Program Non Regular 8. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan segenap ilmunya sebagai bekal penulis kelak 9. Seluruh Staf dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah 10. Sahabat terbaikku, Qokhita S.E. makasihh bangeddd buat semua kenangannya. 11. Kakak2xku tercinta dan keponakanku t ersayang terima kasih atas motivasi dan doanya Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang dapat membangun dari berbagai piahak guna menyempurnakan skripsi ini mohon maaf atas kesalahan atau kekeliruan yang ada dalam skripsi ini. Jakarta, Mei 2013 Penulis v DAFTAR ISI ABSTRAK ........................................................................................................ ABSTRACT....................................................................................................... i ii DAFTAR RIWAYAT HIDUP ......................................................................... iii KATA PENGANTAR ....................................................................................... iv DAFTAR ISI ...................................................................................................... vi DAFTAR TABEL ............................................................................................. x DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xi BAB I BAB II PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah ........................................................ 1 B. Perumusan Masalah............................................................... 7 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................. 7 TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Bauran Promosi (Marketing Mix) ...................... 9 1. Produk (product) ............................................................. 9 2. Harga (price) ................................................................... 10 3. Tempat (place) ................................................................ 13 4. Promosi (promotion) ...................................................... 14 B. Ekuitas Merek ...................................................................... 16 1. Pengertian Ekuitas Merek .............................................. 16 2. Hubungan Ekuitas Merek Dengan Keputusan Pembelian 17 vi 3. Unsur-unsur Ekuitas Merek ........................................... 17 C. Promosi Penjualan ................................................................ 27 1. Pengertian Promosi Penjualan ....................................... 27 D. Harga ..................................................................................... 32 1. Pengertian harga ............................................................. 32 2. Penetapan Harga.............................................................. 34 3. Tujuan Penetapan Harga ................................................ 35 4. Kebijakan Harga ............................................................. 35 5. Strategi Penyesuaian Harga ............................................ 36 E. Keputusan Pembelian ............................................................ 38 1. Perilaku Konsumen ........................................................ 38 2. Proses Keputusan Pembelian ......................................... 40 F. Penelitian Terdahulu ............................................................. 45 G. Kerangka Pemikiran .............................................................. 50 H. Hipotesis ................................................................................ 51 BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian .................................................... 53 B. Metode Penentuan Sampel ................................................... 53 1. Populasi .......................................................................... 53 2. Sampel ............................................................................ 54 C. Metode Penguumpulan Data ................................................. 54 D. Metode Analisis..................................................................... 57 1. Analisis Kuantitatif ........................................................ 57 vii a. Uji Validitas ............................................................. 57 b. Uji Reliabilitas .......................................................... 57 2. Uji Asumsi Klasik .......................................................... 58 a. Uji Multikolinearitas ................................................ 58 b. Uji Normalitas .......................................................... 59 c. Uji Heteroskedastisitas ............................................. 60 d. Uji Autokorelasi ....................................................... 60 3. Analisis Regresi Linear Berganda .................................. 61 a. Regresi Linear Berganda .......................................... 62 b. Koefisien Determinasi (R2) ....................................... 63 1) Uji Simultan (Uji F) ............................................ 63 2) Uji t (Parsial) ...................................................... 64 E. Operasional Variabel Penelitian ............................................ 65 1. Variabel Penelitian .......................................................... 65 a. Variabel Dependen .................................................... 65 b. Variabel Independen ................................................. 66 F. Definisi Operasional .............................................................. 66 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Sejarah Minute Maid Pulpy................................................... 71 B. Gambaran Umum Responden ............................................... 73 C. Hasil dan Pembahasan .......................................................... 75 1. Hasil Uji Validitas .......................................................... 75 2. Hasil Uji Reliabilitas ....................................................... 77 viii 3. Hasil Uji Asumsi Klasik ................................................. 78 a. Hasil Uji Multikolinearitas ........................................ 78 b. Hasil Uji Heteroskedastisitas .................................... 79 c. Hasil Uji Normalitas ................................................. 80 d. Hasil Uji Autokolerasi ............................................. 82 4. Hasil Uji Hipotesis ......................................................... 83 a. Hasil Uji Koefisien Determinasi ............................... 84 b. Hasil Uji F (Simultan) ............................................... 85 c. Hasil Uji t (Parsial).................................................... 85 BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI A. Kesimpulan ........................................................................... 89 B. Implikasi ................................................................................ 90 C. Saran ...................................................................................... 92 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 93 LAMPIRAN ...................................................................................................... 96 ix DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ................................................................ 45 Tabel 3.1 Operasional Variabel Penelitian ............................................... 66 Tabel 4.1 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 73 Tabel 4.2 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pekerjaan Responden ................................................................................ 74 Tabel 4.3 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pendapatan Perbulan Responden ................................................................. 75 Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas .................................................................... 76 Tabel 4.5 Hasil Uji Reliabilitas ................................................................ 77 Tabel 4.6 Hasil Uji Multikolinearitas ....................................................... 79 Tabel 4.7 Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov................................................ 82 Tabel 4.8 Hasil Uji Autokorelasi ............................................................. 83 Tabel 4.9 Hasil Uji Koefisien Determinasi .............................................. 84 Tabel 4.10 Hasil Uji F ................................................................................ 85 Tabel 4.11 Hasil Uji t ................................................................................. 85 x DAFTAR GAMBAR Gambar 4.1 Hasil Uji Heteroskedastisitas ................................................... 80 Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas ................................................................ 81 xi BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Selain pangan atau makan merupakan kebutuhan pokok manusia, yang tidak kalah pentingnya dalam kehidupan manusia sehari-hari adalah minum. Minuman tersedia dalam jenis, bentuk dan macam yang beragam. Jenis, bentuk dan macam minuman yang dipilih dan dikonsumsi akan sangat ditentukan oleh masing-masing individu konsumen. Dengan semakin tumbuhnya industri pengolahann minuman, maka jenis bentuk dan macam minuman yang beredar semakin beragam. Produsen minuman yang semakin banyak menyebabkan persaingan meningkat, sehingga mereka bekerja keras untuk menampilkan produk minumannya sebaik mungkin agar dipilih dan dibeli konsumen. Untuk membedakan bahwa produk suatu produsen berbeda dengan produsen lainnya, mereka memberikan berbagai cirri khas yang berbeda kepada produk minuman mereka. Salah satu yang penting yang diberikan adalah merek. Para produsen dan pemasar minuman sangat penting untuk mengetahui bagaimana konsumen mengambil keputusan dalam memilih dan mengkonsumsi minuman. Pemahaman ini akan membantu mereka agar dapat memasarkan minuman dengan lebih efektif. Salah satu faktor penting yang perlu diketahui adalah memahami ekuitas merek apa yang dipertimbangkan oleh konsumen dalam memilih minuman . Penetapan merek menjadi isu utama yang terpenting dalam strategi pemasaran produk, hal ini dikarenakan dalam mengembangkan produk bermerek membutuhkan investasi pemasaran yang besar dan dalam jangka waktu yang panjang, khususnya dalam hal iklan, promosi dan kemasan yang memerlukan biaya yang sangat besar, nama merek 1 yang baik dapat menambah keberhasilan suatu produk. Selain itu merek juga merupakan stimuli yang akan mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Stimuli adalah komunikasi secara fisik, visual atau verbal yang dapat mempengaruhi respon individual (Assael, 2001:205). Dalam merebut konsumen diperlukan suatu strategi pemasaran yang tepat. Sebelum menentukan strategi pemasaran, hendaknya perusahaan mengidentifikasi keinginan konsumen yang belum dipuaskan, dengan cara menentukan barang yang hendak diproduksi, cara promosi, harga yang tepat dan saluran distribusinya. Konsumen membeli barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya, oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk mempelajari bagaimana perilaku konsumen dalam pengambil keputusan pembelian. Dalam kehidupan manusia sehari-hari pola hidup sehat sangatlah dibutuhkan. Banyak konsumen yang secara praktis mengkonsumsi minuman sari buah untuk keperluan menjaga kesehatan, salah satunya adalah dengan mengkonsumsi minuman sari buah Minute Maid Pulpy Orange. Di Indonesia, kategori minuman siap saji dengan kandungan jus buah ini merupakan salah satu kategori minuman yang tumbuh paling pesat dengan angka rata-rata pertumbuhan sebesar 12 persen dalam lima tahun terakhir. Hal ini dapat disebabkan oleh berkembangnya selera dan gaya hidup konsumen yang semakin beragam. Menurut Ketua Bidang Minuman Sari Buah Asosiasi Industri Minuman Ringan, Farchad Poeradisastra, banyaknya perusahaan yang menggarap bisnis pasar minuman sari buah sekarang ini disebabkan karena pertumbuhan pasar tersebut terbilang pesat. Saat ini bisnis minuman sari buah baru mendapat porsi 5% dari total pasar minuman, tetapi setiap tahun bisnis ini tumbuh 15% hingga 20%. Data Assosiasi Industri Minuman menunjukkan bahwa hingga pertengahan tahun 2008 sudah ada 20 perusahaan besar yang 2 menggarap pasar sari buah dan 35 Industri Kecil Menengah (IKM) yang juga bergerak di industri tersebut. Diantara perusahaan besar yang sudah masuk di industri minuman sari buah tersebut adalah Group ABC dengan “ABC Juice” kemasan kotak 250 ml, Unilever yang mengakuisisi merek minuman sari buah “Buavita” dan “Gogo” yang dimilikioleh PT UltraJaya Milk Industry, Nutrifood dengan meluncurkan varian terbaru “Nutrisari RTD Orange Juice”, PT SinarSosro yang baru saja mengakuisisi “Country Juice”, dan PT. Coca Cola Indonesia yang baru September 2008 lalu meluncurkan merek Minute Maid Pulpy Orange-nya (Jadi total merek buah saat ini adalah 60 merek. Minuman dengan kandungan jus buah merupakan kategori minuman terbesar ketiga di dunia. (Bestia:2009). Selain itu, merek juga sukses menciptakan suatu relasi kepercayaan dengan pelanggan. Merek memegang peranan yang sangat penting, salah satunya adalah menjembatani harapan konsumen. Dengan demikian terdapat adanya ikatan emosional yang tercipta antara konsumen dengan perusahaan penghasil produk melalui merek. Hermawan Kertajaya (2004:11) mengungkapkan bahwa merek merupakan indikator nilai suatu produk. Nilai bagi konsumen adalah perolehan manfaat fungsional dan emosional (Mahrinasari, 2006:189). Aaker (dalam Chan, 2010) menyebutkan bahwa ekuitas merek menyediakan nilai baik bagi konsumen maupun bagi produsen. Ekuitas merek antara lain menyediakan nilai bagi konsumen dengan meningkatkan kepercayaan diri dalam keputusan pembelian hingga diharapkan dengan ekuitas merek yang kuat dari perusahaan maka konsumen memilih perusahaan tersebut. Selanjutnya ia juga mengelompokkan ekuitas merek ini ke dalam lima kategori, yaitu : kesadaran merek, assosiasi merek, persepsi kualitas, 3 loyalitas merek, dan asset-aset merek lainnya. Semakin kuat ekuitas merek suatu produk, maka akan semakin kuat pula daya tariknya di mata konsumen untuk mengkonsumsi produk tersebut yang selanjutnya dapat menggiring konsumen untuk melakukan pembelian serta mengantarkan perusahaan untuk meraup keuntungan dari waktu ke waktu (Darmadi dkk, 2004:3) Penelitian tentang ekuitas merek telah banyak dilakukan di luar negeri maupun di Indonesia. Penelitian-penelitian tersebut secara langsung maupun tidak langsung mengungkapkan bahwa ekuitas merek berpengaruh positif terhadap keputusan konsumen untuk menggunakan suatu produk. Hal ini diperkuat dengan pernyataan Aaker (dalam Chan,2010) bahwa ekuitas merek mempengaruhi kepercayaan diri konsumen dalam keputusan pembelian. Terdapat 70% konsumen menggunakan merek yang kuat sebagai panduan dalam pembelian yang dilakukan (Davis dalam Chan, 2010). Pasar yang menyediakan begitu banyak berbagai pilihan produk dan merek , menyebabkan persaingan antar merek, setiap produk akan semakin tajam dalam merebut konsumen. Maka menjadi keharusan bagi (stakeholder) perusahaan untuk menciptakan suatu produk yang unik, yang memiliki perbedaan dengan produk lainnya (differentiation), sehingga dengan differentiation yang berhasil akan menjadi nomor satu di areanya. (Darul Islam dan tim. 2010:151). Dalam proses penyampaian produk kepada pelanggan dan untuk mencapai tujuan perusahaan yang berupa penjualan produk yang optimal, maka kegiatan pemasaran dijadikan tolak ukur oleh setiap perusahaan. Sebelum meluncurkan produknya perusahaan harus mampu melihat atau mengetahui apa yang dibutuhkan oleh konsumen. Sehingga sudah sewajarnya jika segala kegiatan perusahaan harus selalu dicurahkan untuk memenuhi kebutuhan konsumen dan kemudian konsumen akan memutuskan 4 membeli produk tersebut. Idealnya, pemasaran hendaknya menghasilkan seorang pelanggan yang siap untuk membeli (Kotler, 2007:7). Salah satu cara yang dapat digunakan untuk memperkenalkan produk kepada khalayak adalah melalui program promosi. Promosi merupakan suatu bentuk komunikasi pemasaran yang merupakan aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi atau membujuk, dan atau meningkatkan pasar sasaran atas membeli, menerima dan perusahaan dan produknya agar bersedia loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan (Hurriyati, 2008:58) .Promosi dapat dilakukan dengan menggunakan bauran promosi yang terdiri dari periklanan, humas, promosi penjualan, maupun personal selling. Personal selling sendiri adalah komunikasi langsung (tatap muka) antara penjual dan calon pelanggan untuk memperkenalkan suatu produk kepada calon pelanggan dan membentuk pemahaman pelanggan terhadap produk sehingga mereka kemudian akan mencoba dan membelinya. Personal selling merupakan juga komunikasi antar orang secara individual (Tjiptono, 2008:224). Termasuk sejumlah manfaat promosi penjualan mengalir ke produsen dan konsumen, promosi penjualan memungkinkan produsen menguji seberapa tinggi harga yang dapat mereka tetapkan dan seberapa besar minat konsumen terhadap produk baru tersebut, apabila produk tersebut sudah beredar di pasaran. Promosi penjualan membujuk konsumen mencoba produk (Kotler & Keller, 2007 : 266). Menurut Kotler dan Keller (2007:78) harga adalah salah satu unsur bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan, unsur-unsur lainnya menghasilkan biaya. Harga adalah unsur program pemasaran yang paling mudah disesuaikan, ciri-ciri produk, saluran bahkan promosi membutuhkan lebih banyak waktu. Harga juga mengkomunikasikan posisi nilai yang 5 dimaksudkan perusahaan tersebut kepada pasar tentang produk atau mereknya. Sebuah produk yang dirancang dan dipasarkan dapat menentukan premium harga dan mendapatkan laba besar. Kenyataan menunjukkan bahwa saat ini harga merupakan salah satu utama yang mempengaruhi keputusan pembelian yang dilakukan oleh konsumen. Apabila konsumen menerima harga tersebut maka produk laku, sebaliknya apabila menolaknya maka diperlukan peninjauan harga jualnya. Hampir semua penulis mendefinisikan keputusan pembelian sebagai suatu pilihan tindakan dari dua atau lebih pilihan alternatif. Dengan kata lain, orang yang mengambil keputusan harus mempunyai satu pilihan dari beberapa alternatif yang ada. Bila seseorang dihadapkan pada dua pilihan, yaitu membeli dan tidak membeli, dan kemudian dia memilih membeli, maka dia ada dalam posisi membuat suatu keputusan, dan semua orang pasti mengambil keputusan setiap hari dalam hidupnya. Para sarjana pemasaran telah menyusun “model urutan tahap” proses keputusan pembelian. Para konsumen melewati lima tahap, yaitu pengenalan masalah, pencarian informasi evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku pasca pembelian. Dari sini jelas bahwa proses pembelian, dimulai jauh sebelum pembelian aktual dilakukan dan memiliki dampak yang lama setelah itu. Namun, para konsumen tidak selalu harus melewati seluruh lima tahap ketika membeli produk mereka bisa melewati tahap Kotler dan Keller (2007:235). Salah satu faktor fundamental dalam studi perilaku konsumen adalah premis bahwa “ people often buy products not for what they do, but for what they mean”. Artinya, konsumen membeli sebuah produk bukan semata-mata karena mengejar manfaat fungsionalnya ,namun lebih dari itu juga mencari makna tertentu (seperti citra diri, gengsi, bahkan kepribadian). Ini 6 menunjukkan bahwa makna konsumsi sebuah produk bisa bermacam-macam bagi konsumen yang berbeda (Tjiptono, 2004:39). Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk membuat suatu penelitian terhadap konsumen Produk Minuman Minute Maid Pulpy Orange dengan judul: “Analisis Pengaruh Ekuitas Merek, Promosi Penjualan, Dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Minuman Minute Maid Pulpy Orange”. B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis merumuskan masalah yang akan diungkap dalam penelitian sebagai berikut: 1. Untuk menganalisis apakah ekuitas merek berpengaruh secara parsial terhadap keputusan pembelian pada produk Minuman Minute Maid Pulpy Orange. 2. Untuk menganalisis apakah promosi penjualan berpengaruh secara parsial terhadap keputusan pembelian pada produk Minuman Minute Maid Pulpy Orange 3. Untuk menganalisis apakah harga berpengaruh secara parsial terhadap keputusan pembelian pada produk Minuman Minute Maid Pulpy Orange. 4. Untuk menganalisis apakah ekuitas merek, promosi penjualan, dan harga berpengaruh secara simultan terhadap keputusan pembelian pada produk Minuman Minute Maid Pulpy Orange. C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Untuk merujuk pada masalah penelitian yang dirumuskan diatas maka tujuan penelitian ini adalah : 7 a. Untuk menganalisis pengaruh ekuitas merek, promosi penjualan, dan harga produk secara parsial terhadap keputusan pembelian Minuman Minute Maid Pulpy Orange. b. Untuk menganalisis pengaruh ekuitas merek, promosi penjualan, dan harga produk secara simultan terhadap keputusan pembelian Minuman Maid Pulpy Orange. c. Untuk menganalisis variabel bebas yang memiliki pengaruh dominan terhadap keputusan pembelian Minuman minute Maid Pulpy Orange. 2. Manfaat Penelitian a. Bagi penulis, penelitian ini dapat dijadikan pengetahuan sebagai sumber sumbangan yang cukup penting terhadap aplikasi langsung di masyarakat atas pengetahuan secara teori yang didapat selama dibangku kuliah dengan praktis. b. Bagi perusahaan atau pemasar produk minuman pada umumnya dapat dijadikan sebagai salah satu pertimbangan dan bahan acuan tentang bagaimana faktor-faktor tertentu mempengaruhi pengambilan keputusan pembelian konsumen. c. Bagi lembaga pendidikan, Sebagai salah satu hasil karya dan sebuah karya yang dapat dijadikan sebagai bahan wacana dan pustaka bagi mahasiswa atau pihak lain yang memiliki ketertarikan meneliti bidang yang sama. d. Bagi mahasiswa atau masyarakat Hasil penelitian ini dapat dipakai sebagai tambahan pengetahuan, disamping dapat digunakan sebagai sumber. 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Bauran Promosi (Marketing Mix) Berdasarkan pendapat Kotler dan Armstrong (2008;159) bauran promosi terdiri dari empat P, product (produk), price (harga), place (tempat), dan promotion (promosi). 1. Product (produk) a. Definisi Produk Kotler dan Armstrong (2008:266), mendefinisikan produk sebagai segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar agar menarik perhatian, akuisisi, penggunaan, atau konsumsi yang dapat memuaskan suatu keinginan dan kebutuhan. Dalam arti luas, produk meliputi objek-objek fisik, jasa, acara, orang, tempat, organisasi, ide atau bauran entitas-entitas ini. b. Klasifikasi produk Menurut Kotler dan Armstrong (2008:269-270) bahwa produk dan jasa dibagi menjadi dua kelompok besar berdasarkan tipe konsumen yang menggunakannya, yaitu produk konsumen dan produk industri. 1) Produk konsumen adalah produk dan jasa yang dibeli oleh konsumen akhir untuk konsumsi pribadi, meliputi produk kebutuhan sehari-hari, produk belanja, produk khusus, dan produk yang tidak dicari. 9 2) Produk industri, adalah produk yang dibeli untuk pemrosesan lebih lanjut atau untuk digunakan dalam menjalankan suatu bisnis. Perbedaan antara produk konsumen dengan produk industri terletak pada tujuan untuk apa produk itu dibeli. c. Atribut produk Atribut produk menurut Simamora dalam penelitian Wahyudi (2005:165), adalah faktor-faktor yang dipertimbangkan oleh pembeli pada saat membeli produk, seperti harga, kualitas, kemasan, kelengkapan fungsi (fitur), desain, layanan purna jual, dan lain-lain. 2. Price (harga) a. Pengertian harga Menurut Kotler (2007:78) harga adalah salah satu unsur bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan; unsur-unsur lainnya menghasilkan biaya. Harga barangkali adalah unsur program pemasaran yang paling mudah disesuaikan; ciri-ciri produk, saluran, bahkan promosi membutuhkan lebih banyak waktu. Harga juga mengkomunikasikan posisi nilai yang dimaksudkan perusahaan tersebut kepada pasar tentang produk atau mereknya. Sebuah produk yang dirancang dan dipasarkan dengan dapat menentukan premium harga dan mendapatkan laba besar. b. Penetapan Harga Menurut Kotler (2007:78) Sepanjang sejarah, umumnya harga ditetapkan oleh pembeli dan penjual yang saling bernegosiasi. Penjual akan meminta harga yang lebih tinggi daripada yang mereka harap 10 akan mereka terima, dan pembeli akan menawar kurang daripada yang mereka harap akan mereka bayar. Melalui tawar menawar, mereka akhirnya akan sampai pada harga yang diterima. Menurut Kotler (2005:139) harga juga merupakan salah satu elemen bauran pemasaran paling fleksibel, harga dapat berubah dengan cepat tidak seperti produk dan perjanjian distribusi. Harga merupakan komponen yang berpengaruh langsung terhadap laba perusahaan. Hal ini dapat terlihat pada persamaan berikut : Laba = Pendapatan Total – Biaya Total (Harga perunit × kuantitas yang terjual) – biaya total c. Orientasi Penetapan Harga Perusahaan menetapkan harga memiliki 3 maksud yaitu : 1) Berorientasi pada laba 2) Berorientasi pada penjualan 3) Berorientasi pada quo d. Tujuan penetapan harga Menurut Tjiptono dalam Zuliani (2005:3) Harga merupakan komponen yang berpengaruh langsung terhadap proses penentuan dimana seorang akan berbelanja. Penetapan harga itu sendiri cukup kompleks dan sulit. Harga, nilai, dan faedah (utility) merupakan konsep-konsep yang sangat berkaitan. Utility adalah atribut suatu produk yang dapat memuaskan kebutuhan. Sedangkan nilai adalah 11 ungkapan secara kuantitatif tentang kekuatan barang untuk menarik barang lain dalam pertukaran. Menurut Secara umum ada dua faktor utama yang perlu dipertimbangkan dalam menetapkan harga yaitu faktor internal perusahaan dan faktor lingkungan eksternal e. Menentukan kebijakan harga Menurut Kotler (2005:142), dalam menentukan kebijakan harga terdapat beberapa tahap yaitu : 1) Memilih tujuan penetapan harga 2) Menetukan permintaan 3) Memperkirakan biaya 4) Menganalisis biaya, harga dan tawaran pesaing 5) Memilih metode penetapan harga 6) Memilih harga akhir Dalam memilih harga akhir ini, perusahaan harus mempertimbangkan faktor-faktor tambahan yang meliputi penetapan harga perusahaan, dan dampak terhadap pihak lain. f. Penyesuaian Harga Menurut Kotler (2005:160) perusahaan biasanya tidak menetapkan hanya satu harga, melainkan struktur penetapan harga yang mencerminkan perbedaan dalam permintaan dan biaya geografis, tuntutan segmen pasar, waktu pembelian, tingkat pemesanan, frekuensi pengiriman, jaminan, kontrak perbaikan, dan faktor-faktor lainnya. Sebagai akibat dari pemberian diskon, potongan harga, dan dukungan 12 promosi, suatu perusahaan jarang merealisasikan laba yang sama dari setiap unit yang dijualnya. g. Penetapan Harga Promosi Strategi penetapan harga promosi sering merupakan permainan kalah-menang (zero-sumgame). Jika strategi tersebut berhasil, pesaing akan menirunya dan strategi itu kehilangan efektifitasnya, sebaliknya jika strategi tersebut tidak berhasil, perusahaan hanya akan membuangbuang uang. 3. Place (Tempat) Tempat (place) menurut mandey (2008:45) berkenaan dengan upaya menyampaikan produk yang tepat ke tempat pasar target. Menurut Alma dalam Mandey (2008:45) menyatakan bahwa pada umumnya pimpinan sependapat bahwa lokasi yang dekat kota, dekat dengan fasilitas umum, mudah dicapai, mudah mencari pemondokan atau mudah dijangkau dengan kendaraan umum cukup berperan sebagai bahan pertimbangan calon konsumen untuk memilih. Sementara itu menurut Hurriyati (2005:57), menyatakan bahwa terdapat beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan tempat atau lokasi, yaitu: (1) Akses, misalnya lokasi yang mudah dijangkau sarana transportasi umum. (2) Visibilitas, misalnya lokasi yang dapat dilihat dengan jelas dari tepi jalan. 13 (3) Traffic, dimana ada dua hal yang perlu dipertimbangkan, yaitu yang pertama, banyaknya orang yang lalu lalang dapat memberikan peluang besar terjadinya impulse buying, yang kedua, kepadatan dan kemacetan lalu lintas dapat pula menjadi hambatan. (4) Tempat parkir yang luas dan aman. (5) Ekspansi, tersedia tempat yang cukup untuk perluasan usaha di kemudian hari. (6) Lingkungan, yaitu daerah sekitar yang mendukung jasa yang ditawarkan. (7) Persaingan, yaitu lokasi pesaing. (8) Peraturan Pemerintah. 4. Promotion (promosi) a. Definisi promosi Buchari alma dalam Hurriyati (2005:57-58) mengatakan bahwa pada hakikatnya promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran, yang merupakan aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi atau membujuk, dan atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan. 14 b. Tujuan promosi Tujuan utama promosi menurut Hurriyati (2008:58) adalah menginformasikam, mempengaruhi dan membujuk, serta, memperingatkan pelanggan sasaran tentang perusahaan dan bauran pemasarannya. Secara rinci ketiga tujuan promosi tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut: 1) Menginformasikan (informing), dapat berupa menginformasikan pasar mengenai keberadaan suatu produk baru, memperkenalkan cara pemakaian yang baru dari suatu produk, menyampaikan perubahan harga kepada pasar, menjelaskan cara kerja suatu produk, menginformasikan jasa-jasa yang disediakan oleh perusahaan, meluruskan kesan yang keliru, mengurangi ketakutan atau kekhawatiran pembeli, dan membangun citra perusahaan. 2) Membujuk pelanggan sasaran (persuading), dapat berupa membentuk pilihan merek, mengalihkan pilihan ke merek tertentu, mengubah persepsi pelanggan terhadap atribut produk, mendorong pembeli untuk belanja saat itu juga, dan mendorong pembeli untuk menerima kunjungan wiraniaga (salesman). 3) Mengingatkan (remainding), dapat berupa mengingatkan pembeli bahwa produk yang bersangkutan dibutuhkan dalam waktu dekat, mengingatkan pembelian akan tempat-tempat yang menjual produk-produk perusahaan, membuat pembeli tetap ingat walaupun tidak ada kampanye iklan, dan menjadi agar ingatan pertama pembeli jatuh pada produk perusahaan. 15 B. Ekuitas Merek 1. Pengertian Ekuitas Merek Ekuitas merek (brand equity) adalah seperangkat asset dan liabilitas merek yang terkait dengan suatu merek, nama, symbol, yang mampu menambah atau mengurangi nilai yang diberikan oleh sebuah produk atau jasa baik pada perusahaan maupun pada pelanggan. (Darmadi dkk, 2004:4). Ekuitas merek adalah dampak pembeda positif setelah mengetahui nama merek terhadap respons konsumen kepada produk atau jasa dengan merek tersebut. Jadi, jelas bahwa ekuitas merek adalah sebuah aset yang harus dijaga. Lebih jauh Kotler mengatakan bahwa ekuitas merek menghasilkan konsumen yang mempunyai pilihan (preference) jika dihadapkan pada dua produk yang pada dasarnya hampir sama. Sejauh mana konsumen bersedia membayar lebih untuk merek tertentu merupakan patokan untuk menilai ekuitas merek (Kotler & Keller, 2009:334). Menurut David A. Aaker (Managing Brand Equity, 1991) dalam Darmadi dkk (2004:4), ekuitas merek dapat dikelompokkan ke dalam lima kategori, yaitu: a. Kesadaran Merek (Brand Awareness) b. Assosiasi Merek (Brand Association) c. Persepsi Kualitas (Perceived Quality) d. Loyalitas Merek (Brand Loyalty) e. Aset-aset merek Lainnya (Other Proprietary Brand Assets) 16 2. Hubungan Ekuitas Merek Dengan Keputusan Pembelian Suatu merek pada gilirannya akan memberi tanda pada konsumen mengenai sumber produk tersebut, kualitas produk, kelebihan-kelebihan produk dan melindungi konsumen maupun produsen dari pesaing yang berusaha memberikan produk-produk yang tampak identik. Merek akan memudahkan proses pengambilan keputusan oleh konsumen. Ekuitas merek dapat mempengaruhi rasa percaya diri konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian atas dasar pengalaman masa lalu dalam penggunaan atau kedekatan assosiasi dengan berbagai karakteristik merek. (Mahrinasari MS, 2006:192-194). Empat dimensi ekuitas merek dapat mempengaruhi alasan pembelian konsumen. Bahkan seandainya kesadaran merek, persepsi kualitas, dan assosiasi merek tidak begitu penting dalam proses pemilihan merek, ketiganya tetap dapat mengurangi keinginan atau rangsangan konsumen untuk mencoba merek-merek lain. Produk dengan ekuitas merek yang kuat akan dicari oleh konsumen karena mereka yakin bahwa produk dengan merek tersebut akan memberikan keuntungan bagi mereka sehingga penjualan produsen akan meningkat. (Darmadi dkk, 2004:6-7). 3. Unsur-unsur Ekuitas Merek Menurut David A.Aaker dalam Darmadi, (2004:4), ekuitas merek dapat dikelompokkan ke dalam lima kategori, yaitu sebagai berikut: 17 a. Kesadaran Merek (Brand Awareness) Kesadaran merek adalah kemampuan konsumen untuk mengidentifikasi merek dalam kondisi berbeda, seperti tercermin oleh pengenalan merek mereka atau prestasi pengingatan (Kotler & Keller, 2009:346). Kesadaran merek adalah kesanggupan seorang calon pembeli untuk mengenali atau mengingat kembali bahwa suatu merek merupakan bagian dari kategori produk tertentu. Bagian dari suatu kategori produk perlu ditekankan karena terdapat suatu hubungan yang kuat antara kategori produk dengan merek yang dilibatkan. Misalnya publikasi tentang penerbangan Garuda Indonesia tidak akan membantu kesadaran merek Kacang Garuda (Darmadi dkk, 2004:55). Peran kesadaran merek dalam ekuitas merek tergantung pada tingkatan akan pencapaian kesadaran di benak konsumen. Tingkatan kesadaran merek yang paling rendah adalah pengenalan merek (brand recognition) atau disebut juga sebagai tingkatan pengingatan kembali dengan bantuan (aided recall). Tingkatan berikutnya adalah tingkatan pengingatan kembali merek (brand recall) atau tingkatan pengingatan kembali merek tanpa bantuan (unaided recall) karena konsumen tidak perlu dibantu untuk mengingat merek. Tingkatan berikutnya adalah merek yang disebut pertama kali pada saat pengenalan merek tanpa bantuan yaitu Kesadaran Puncak Pikiran (top of mind). Puncak pikiran adalah kesadaran merek tertinggi yang merupakan pimpinan dari berbagai merek yang ada dalam pikiran konsumen. 18 b. Asossiasi Merek (Brand Association) Assosiasi merek menunjukkan persepsi yang terbentuk dalam benak responden mengenai karakteristik atau atribut-atribut produk yang dimiliki oleh suatu merek. Sebuah link terhadap merek akan lebih kuat ketika di dasari pada beberapa pengalaman merek atau diekspos melalui komunikasi. Sedangkan sebuah image menurut Aaker merupakan seperangkat assosiasi. (Arianis Chan, 2010:46). Assosiasi merek adalah segala kesan yang muncul di benak seseorang yang terkait dengan ikatannya mengenai suatu merek. Kesankesan yang terkait merek akan semakin meningkat dengan semakin banyaknya pengalaman konsumen dalam mengkonsumsi suatu merek atau dengan semakin seringnya penampakan merek tersebut dalam strategi komunikasinya, ditambah lagi jika kaitan tersebut didukung oleh suatu jaringan dari kaitan-kaitan lain (Darmadi dkk, 2004:69). Dan assosiasi-assosiasi yang terkait dengan suatu merek umumnya dihubungkan dengan berbagai hal (Darmadi, 2004:70-72), seperti berikut ini: 1) Atribut Produk (product attributes) Mengassosiasikan atribut atau karakteristik suatu produk merupakan strategi positioning yang paling sering digunakan. Mengembangkan assosiasi semacam ini efektif karena jika atribut tersebut bermakna, assosiasi dapat secara langsung diterjemahkan dalam alasan pembelian suatu merek. Misal, apa yang tercermin dalam 19 kata mobil Marcedes pasti berbeda dengan kata yang tercermin dalam mobil Suzuki. 2) Atribut Tak Berwujud (intangibles attributes) Suatu faktor tak berwujud merupakan atribut umum, seperti halnya persepsi kualitas, kemajuan teknologi, atau kesan nilai yang mengikhtisarkan serangkaian atribut yang objektif. 3) Manfaat Bagi Pelanggan (customers benefits) Karena sebagian besar atribut produk memberikan manfaat bagi pelanggan, maka biasanya terdapat hubungan antar keduanya. Contoh, mobil Mercedes sangat aman dan nyaman dikendarai (suatu karakteristik produk) dan memberikan kepuasan mengemudi bagi pelanggan (suatu manfaat pelanggan). Manfaat bagi pelanggan dapat dibagi dua, yaitu rational benefit (manfaat rasional) dan phsyhological benefit (manfaat psikologis). Manfaat rasional berkaitan erat dengan atribut dari produk yang dapat menjadi bagian dari proses pengambilan keputusan yang rasional. Manfaat psikologis sering kali merupakan konsekuensi ekstrem dalam proses pembentukan sikap, berkaitan dengan perasaan yang ditimbulkan ketika membeli atau menggunakan merek tersebut. Misalnya dalam merek produk Intel Inside terkandung manfaat processor komputer yang cepat. 4) Harga Relatif (relative price) Evaluasi terhadap suatu merek di sebagian kelas produk ini akan diawali dengan penentuan posisi merek tersebut dalam satu atau dua dari tingkat harga. 20 5) Penggunaan (applications) Pendekatan ini adalah dengan mengassosiasikan merek tersebut dengan suatu penggunaan atau aplikasi tertentu. 6) Pengguna/pelanggan (user/customer) Pendekatan ini adalah dengan mengassosiasikan sebuah merek dengan sebuah tipe pengguna atau pelanggan dari produk tersebut. Misalnya, Dimensions Kiddies dikaitkan dengan pemakainya yang adalah anak-anak. 7) Orang Terkenal/khalayak (celebrity/pearson) Mengkaitkan orang terkenal dengan sebuah merek dapat mentransfer assosiasi kuat yang dimiliki oleh orang terkenal ke merek tersebut. 8) Gaya Hidup/kepribadian (life style/personality) Assosiasi sebuah merekdengan suatu gaya hidup dapat diilhami oleh assosiasi para pelanggan merek tersebut dengan aneka kepribadian dan karakteristik gaya hidup yang hampir sama. Misalnya “Nagat” mencerminkan kepribadian yang maskulin, kuat dan berani. 9) Kelas produk (product class) Mengassosiasikan sebuah merek menurut kelas produknya. Misalnya Volvo mencerminkan nilai berupa prestise, performa, tinggi, keamanan dan lain-lain. 10) Para Pesaing (competitors) Mengetahui pesaing dan berusaha untuk menyamai atau bahkan mengungguli pesaing. 21 11) Negara/wilayah geografis (country/geographic area) Sebuah Negara dapat menjadi simbol yang kuat asalkan memiliki hubungan yang erat dengan produk, bahan, dan kemampuan. Contoh, Perancis di assosiasikan dengan mode pakaian dan parfum. Assosiasi tersebut dapat di eksploitasi dengan mengaitkan merek pada sebuah Negara. Contoh lain, mobil Mercedes mencerminkan budaya Jerman yang berkualitas tinggi, konsistensi tinggi dan keseriusan tinggi. c. Persepsi Kualitas (Perceived Quality) Persepsi kualitas adalah persepsi pelanggan terhadap keseluruhan kualitas atau keunggulan suatu produk atau jasa layanan berkenaan dengan maksud yang diharapkan. Karena persepsi kualitas merupakan persepsi dari pelanggan maka persepsi kualitas tidak dapat ditemukan secara objektif. Persepsi pelanggan akan melibatkan apa yang penting bagi pelanggan karena setiap pelanggan memiliki kepentingan (yang diukur secara relatif) yang berbeda-beda terhadap suatu produk atau jasa. Maka dapat dikatakan bahwa membahas persepsi kualitas berarti akan membahas keterlibatan dan kepentingan pelanggan. (Darmadi dkk, 2004:96). Mengacu pada pendapat David A. Garvin dalam Darmadi dkk (2004:98-99), dimensi persepsi kualitas dibagi menjadi tujuh, yaitu: 1) Kinerja melibatkan berbagai karakteristik operasional utama, misalnya karakteristik operasional mobil adalah kecepatan, akselerasi, system 22 kemudi dan kenyamanan. Karena faktor kepentingan pelanggan berbeda satu sama lain, seringkali pelanggan mempunyai sikap berbeda dalam menilai atribut-atribut kerja ini. Kecepatan akan diberi nilai tinggi oleh sebagian pelanggan, namun dianggap tidak relevan atau rendah oleh sebagian pelanggan lain yang lebih mementingkan atribut kenyamanan. 2) Pelayanan : mencerminkan kemampuan memberikan pelayanan pada produk tersebut. Misalnya mobil merek tertentu menyediakan pelayanan kerusakan atau servis mobil 24 jam di seluruh dunia. 3) Ketahanan : mencerminkan umur ekonomis dari produk tersebut. Misal mobil merek tertentu yang memposisikan dirinya sebagai mobil tahan lama walau telah berumur 12 tahun tetapi masih berfungsi dengan baik. 4) Keandalan : konsistensi dari kinerja yang dihasilkan suatu produk dari suatu pembelian ke pembelian berikutnya. 5) Karakteristik produk : bagian-bagian tambahan dari produk, seperti remote control sebuah video, system WAP, untuk telepon genggam dan lain sebagainya. Penambahan ini biasanya digunakan sebagai pembeda yang penting ketika dua merek produk terlihat hampir sama. Bagian-bagian tambahan ini memberi penekanan bahwa perusahaan memahami kebutuhan pelanggannya yang dinamis sesuai perkembangan. 23 6) Kesesuaian dengan spesifik :merupakan pandangan mengenai kualitas proses manufaktur (tidak ada cacat produk) sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan dan teruji. Misalnya sebuah mobil pada kelas tertentu dengan spesifikasi yang telah ditentukan seperti jenis dan kekuatan mesin, pintu, material untuk pintu mobil, ban, sistem pengapian dan lainnya. 7) Hasil : mengarah kepada kualitas yang dirasakan yang melibatkan enam dimensi sebelumnya. Jika perusahaan tidak dapat menghasilkan “hasil akhir” produk yang baik maka kemungkinan produk tersebut tidak akan mempunyai atribut kualitas yang penting. d. Loyalitas Merek (Brand Loyalty) Loyalitas merek adalah suatu ukuran keterkaitan pelanggan kepada sebuah merek. Ukuran ini mampu memberikan gambaran tentang mungkin tidaknya seorang pelanggan beralih ke merek produk yang lain, terutama jika pada merek tersebut didapati adanya perubahan, baik menyangkut harga ataupun atribut lain (Darmadi dkk, 2004:126). Dalam kaitannya dengan loyalitas merek suatu produk, didapati adanya beberapa tingkatan loyalitas merek. Masing-masing tingkatannya menunjukkan tantangan pemasaran yang harus dihadapi sekaligus asset yang dapat dimanfaatkan. Adapun tingkatan loyalitas merek tersebut (Darmadi dkk, 2004:128-129), adalah sebagai berikut: 1) Berpindah-pindah (Switcher) Pelanggan yang berada pada tingkat loyalitas ini dikatakan sebagai pelanggan yang berada pada tingkat paling dasar. Semakin tinggi 24 frekuensi pelanggan untuk memindahkan pembeliannya dari suatu merek ke merek-merek yang lain mengindikasikan mereka sebagai pembeli yang sama sekali tidak loyal atau tidak tertarik pada merek tersebut. Ciri yang paling nampak dari jenis pelanggan ini adalah mereka membeli suatu produk karena harganya murah. 2) Pembeli yang bersifat kebiasaan (Habitual buyer) Pembeli yang berada pada tingkat yang loyalitas ini dapat dikategorikan sebagai pembeli yang puas dengan merek produk yang dikonsumsinya atau setidaknya mereka tidak mengalami ketidakpuasan dalam mengkonsumsi merek produk tersebut. Pada tingkatan ini pada dasarnya tidak didapati alasan yang cukup untuk menciptakan keinginan untuk membeli merek produk yang lain atau berpindah merek terutama jika peralihan tersebut memerlukan usaha, biaya maupun berbagai pengorbanan lain. Dapat disimpulkan bahwa pembeli ini dalam membeli suatu merek produk didasarkan atas kebiasaan merek selama ini. 3) Pembeli yang puas dengan biaya peralihan (Satisfied buyer) Pada tingkatan ini, pembeli merek masuk dalam kategori puas bila mereka mengkonsumsi merek tersebut, meskipun demikian mungkin saja mereka memindahkan pembeliannya ke merek lain dengan menanggung biaya peralihan yang terkait dengan waktu, uang atau resiko kinerja yang melekat dengan tindakan mereka beralih ke merek. Untuk dapat menarik minat para pembeli yang masuk dalam tingkat 25 loyalitas ini maka para pesaing perlu mengatasi biaya peralihan yang harus ditanggung oleh pembeli yang masuk dalam kategori ini dengan menawarkan berbagai manfaat yang cukup besar sebagi kompensasinya. 4) Menyukai Merek (Like The Brand) Pembeli yang masuk dalam kategori loyalitas ini merupakan pembeli yang sungguh-sungguh menyukai merek tersebut. Pada tingkatan ini dijumpai perasaan emosional yang terkait pada merek. Rasa suka pembeli bisa saja didasari oleh assosiasi yang terkait dengan simbol, rangkaian pengalaman dalam menggunakan sebelumnya baik yang dialami pribadi maupun oleh kerabatnya ataupun disebabkan oleh persepsi kualitas yang tinggi. Meskipun demikian seringkali rasa suka ini merupakan suatu perasaan yang sulit di identifikasi dan di telusuri dengan cermat untuk dikategorikan ke dalam sesuatu yang spesifik. 5) Pembeli yang komit (Comitted buyer) Pada tahapan ini pembeli merupakan pelanggan yang setia. Mereka memiliki suatu kebanggaan sebagai pengguna suatu merek dan bahkan merek tersebut menjadi sangat penting bagi mereka dipandang dari segi fungsinya maupun sebagai suatu ekspresi mengenai siapa sebenarnya mereka. Pada tingkatan ini, salah satu aktualisasi loyalitas pembeli ditunjukkan oleh tindakan merekomendasikan dan mempromosikan merek tersebut kepada pihak lain. 26 C. Promosi Penjualan 1. Pengertian Promosi Penjualan Adalah bentuk langsung melalui penggunaan berbagai insentif yang dapat diatur untuk merangsang pembelian produk dengan segera dan atau meningkatkan jumlah barang yang dibeli pelanggan (Hurriyati, 2008:60). Tujuan promosi penjualan sangat beraneka ragam. Melalui promosi penjualan perusahaan dapat menarik pelanggan baru, mempengaruhi pelanggannya untuk mencoba produk pesaing, mendorong pelanggan membeli lebih banyak, menyerang aktivitas promosi pesaing, meningkatkan impulse buying (pembelian tanpa rencana sebelumnya), atau mengupayakan kerjasama yang lebih erat dengan pengecer. Menurut Kotler & Keller (2007:269) penggunaan alat-alat insentif promosi penjualan seharusnya memperhitungkan jenis pasar, tujuan promosi, kondisi pesaing, dan efektivitas biaya yang diperhitungkan, alatalat promosi konsumen yaitu: a. Contoh produk (sampel) adalah tawaran sejumlah produk atau jasa gratis yang di kirim dari rumah ke rumah, dikirim melalui pos, diambil di toko, disertakan pada produk lain, atau ditampilkan dalam tawaran iklan. b. Kupon adalah sertifikat yang memberi hak kepada pemegangnya atas potongan harga yang telah ditetapkan untuk produk tertentu, dikirimkan lewat pos, dimasukkan dalam produk lain atau dilampirkan atau disisipkan dalam iklan majalah atau koran. 27 c. Tawaran pengembalian uang atau rabat adalah memberikan pengurangan harga setelah pembelian, bukan pada saat di toko eceran : konsumen mengirimkan “bukti pembelian” yang telah ditentukan kepada produsen yang “mengembalikan uang” sebagian dari harga beli melalui pos. d. Paket Harga (transaksi potongan harga) yaitu menawarkan kepada konsumen penghematan dari harga biasa suatu produk, yang dikurangkan pada label atau kemasan. Satu kemasan yang dijual dengan pengurangan harga. e. Hadiah pemberian (premium) adalah barang yang ditawarkan dengan harga yang relatif rendah atau gratis sebagai insentif untuk membeli produk tertentu. f. Program frekuensi yaitu program yang memberikan imbalan yang terkait dengan frekuensi dan intensitas konsumen membeli produk atau jasa perusahaan tersebut. g. Hadiah (kontes, undian, permainan) yaitu tawaran kesempatan hadiah untuk memenangkan uang tunai, perjalanan, atau barang karena membeli sesuatu. Kontes mengharuskan konsumen menyerahkan masukan untuk dipelajari sekelompok juri yang akan memilih masukan terbaik. h. Imbalan berlangganan adalah nilai dalam bentuk tunai atau bentuk lain yang sebanding dengan loyalitas berlangganan penjual atau sekelompok penjual tertentu. 28 i. Pengujian gratis yaitu mengundang calon pembeli menguji coba produk tanpa biaya dengan harapan mereka akan membeli. j. Garansi produk adalah janji eksplisit atau implisit penjual bahwa produk tersebut akan bekerja sebagaimana telah ditentukan atau, kalau tidak, penjual tersebut akan memperbaikinya atau mengembalikan uang pelanggan tadi selama kurun waktu yang telah ditetapkan. k. Promosi bersama adalah dua atau lebih merek atau perusahaan bekerja sama dalam kupon, pengembalian uang, dan kontes meningkatkan daya tarik. l. Promosi silang adalah menggunakan satu merek untuk mengiklankan merek lain yang tidak bersaing. m. Pajangan dan peragaaan ditempat pembelian (POP- Point Of Purchase) adalah pajangan dan peragaan di tempat pembelian berlangsung di tempat-tempat pembelian atau penjualan. Promosi penjualan juga menentukan keberhasilan suatu program pemasaran. Betapapun berkualitasnya suatu produk, bila konsumen belum pernah mendengarnya dan tidak yakin bahwa produk itu akan berguna bagi mereka tidak akan pernah membelinya. Pentingnya promosi bisa digambarkan sebagai salah satu kekuatan perusahaan. Promosi penjualan lebih mempengaruhi perilaku dibandingkan dengan sikap. Pembelian segera adalah tujuan dari promosi penjualan . Karena itu lebih baik merencanakan suatu promosi penjualan untuk target pelanggan sehubungan dengan prilaku umum.Sasaran dari suatu promosi penjualan 29 tergantung pada perilaku umum target konsumen. Sekali para pemasar mengerti dinamika yang terjadi terhadap kategori produk dan telah menentukan konsumen dan perilaku konsumen, maka perusahaan dapat memilih alat promosi guna mencapai tujuan perusahaan. Pada hakikatnya promosi penjualan adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran. Yang dimaksud komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk dan/atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan. Komunikasi pemasaran juga bertujuan menunjukkan keberadaan suatu produk dipasaran. Promosi penjualan berhubungan erat dengan komunikasi. Ketika perusahaan mengembangkan produk baru, mengubah yang lama atau bahkan mencoba meningkatkan penjualan atas barang dan jasa yang ada, perusahaan harus menginformasikan pesan penjualannya kepada calon pelanggan. Para pemasar mengkomunikasikan informasi tentang perusahaan dan produkproduknya melalui program promosinya. Adapun tujuan utama dari promosi adalah menginformasikan, mempengaruhi, dan membujuk serta mengingatkan pelanggan tentang perusahaan dan bauran pemasarannya. Secara rinci tujuan promosi penjualan dapat dijabarkan sebagai berikut: a. Menginformasikan, dapat berupa : 1) Menginformasikan pasar mengenai keberadaan suatu produk baru. 30 2) Memperkenalkan cara pemakaian yang baru dari suatu produk. 3) Menyampaikan perubahan harga kepada pasar. 4) Menjelaskan cara kerja suatu produk. 5) Menginformasikan jasa-jasa yang disediakan oleh perusahaan. 6) Meluruskan kesan yang keliru. b. Membujuk pelanggan sasaran untuk : 1) Membentuk pilihan merk. 2) Mengalihkan pilihan ke merk tertentu. 3) Mengubah persepsi pelanggan terhadap atribut produk. 4) Mendorong pembeli untuk belanja saat itu juga. c. Mengingatkan dapat terdiri atas : 1) Mengingatkan pembeli bahwa produk yang bersangkutan dibutuhkan 2) Mengingatkan pembeli akan tempat-tempat yang menjual produk ke perusahaan. 3) Membuat pembeli ingat meskipun tidak ada iklan. (pondokskripsi.wordpress.com/2009/12/20/analisis-pengaruhpromosi.) 2. Hubungan Masyarakat (public relation) Public relation merupakan fungsi manajemen yang mengevaluasi sikap publik, mengidentifikasi kebijakan dan prosedur organisai demi kepentingan public, dan melaksanakan program aksi dan komunikasi untuk membentuk pemahaman dan akseptansi public (Fandy Tjiptono, 2008:556). 31 D. Harga 1. Pengertian harga Menurut Kotler dan Armstrong (2008:345) dalam arti sempit, harga adalah jumlah yang ditagihkan atas suatu produk atau jasa. Lebih luas lagi, harga adalah jumlah semua nilai yang diberikan oleh pelanggan untuk mendapatkan keuntungan dari memiliki atau menggunakan suatu produk atau jasa. Sedangkan Swastha dan Irawan dalam Suwarni (2009:22) menjelaskan bahwa harga, adalah jumlah uang (ditambah beberapa produk apabila mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari produk dan pelayanannya. Terdapat dimensi dalam harga, menurut Fandy Tjiptono, dkk (2008:467), yaitu: a. Harga merupakan pernyataan nilai dari suatu produk. Dalam hal ini, terjadi pelanggan akan membandingkan antara persepsi terhadap manfaat dengan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan suatu produk. b. Harga merupakan aspek yang tampak jelas bagi para pembeli. Bagi konsumen yang tidak paham dengan hal teknis dalam pembelian, harga menjadi satu-satunya faktor yang mereka mengerti, tidak jarang pula harga dijadikan semacam indikator kualitas. c. Harga merupakan determinan utama dari permintaan, berdasarkan hukum permintaan, besar kecilnya harga mempengaruhi kuantitas yang dibeli konsumen. 32 d. Harga berkaitan langsung dengan pendapatan dan laba. Harga merupakan satu-satunya unsur bauran pemasaran yang mendatangkan pemasukan yang akan mempengaruhi pada besar kecilnya laba dan pangsa pasar yang diperoleh. e. Harga bersifat fleksibel, artinya dapat disesuaikan secara cepat, dimana harga merupakan elemen yang mudah berubah dan diadaptasikan dengan dinamika pasar. Menurut Fandy Tjiptono, dkk (2008:471), harga memainkan peranan penting dalam perekonomian makro, konsumen dan juga perusahaan. a. Bagi perekonomian Harga mempengaruhi tingkat upah, sewa, bunga dan laba. Harga merupakan regulator dasar dalam system perekonomian, karena berpengaruh terhadap alokasi faktor produksi. b. Bagi konsumen Mayoritas pembeli agak sensitif terhadap harga, namun juga mempertimbangkan faktor lain, seperti kualitas dan kepercayaan. c. Bagi perusahaan Harga merupakan determinan utama bagi permintaan pasar atas produk bersangkutan. Harga mempengaruhi posisi bersaing dan pangsa pasar perusahaan. Dengan kata lain perusahaan mendapatkan uang melalui harga yang dibebankan atas produk atau jasa yang dijualnya. Berdasarkan pendapat para ahli diatas peneliti menyimpulkan bahwa harga , adalah sejumlah nilai termasuk uang yang dikorbankan oleh pelanggan 33 untuk mendapatkan sejumlah manfaat dan kombinasi dari produk, jasa serta pelayanannya. 2. Penetapan Harga Perusahaan biasanya menyesuaikan harga dasar mereka untuk memperhitungkan perbedaan pelanggan dan perubahan situasi. Dibawah ini merupakan strategi penyesuaian harga menurut Fandy Tjiptono, dkk (2008:482), ada beberapa cara penetapan harga, yaitu: a. Penetration Pricing Perusahaan menggunakan harga murah sebagai dasar utama menstimulasi permintaan. Perusahaan berusaha menaikkan tingkat penetrasi produknya di pasar, dengan cara menstimulasi permintaan primer dan meningkatkan pangsa pasar (mendapatkan pelanggan baru) berdasarkan faktor harga. b. Parity Pricing Perusahaan menetapkan harga dengan tingkat yang sama atau mendekati tingkat harga pesaing. Implikasinya, program ini berusaha mengurangi peranan harga sehingga program pemasaran lainnya (produk, distribusi, dan promosi) yang dijadikan fokus utama dalam menerapkan strategi pemasaran. c. Premium Pricing Program ini menetapkan harga diatas tingkat harga pesaing. Dalam kasus introduksi bentuk atau kelas produk baru yang belum ada pesaing langsungnya, harga premium ditetapkan lebih tinggi dibandingkan bentuk produk yang bersaing. 34 3. Tujuan Penetapan Harga Menurut Assauri dalam Suwarni (2009:22), tujuan penetapan harga adalah memperoleh laba yang maksimum, mendapatkan share pasar tertentu, memperoleh laba dari segmen pasar (market skimming), mencapai tingkat hasil penerimaan penjualan maksimum, mencapai keuntungan yang ditargetkan, serta memposisikan produk. Sedangkan tujuan penetapan harga menurut Keegan dalam Suwarni (2009:22), adalah meraup laba pada segmen pasar (market skimming), penetrasi pasar, dan menambahkan laba pada biaya produksi (cost plus). 4. Kebijakan Harga Menurut Kotler (2005:142), kebijakan harga meliputi: a. Memilki tujuan penetapan harga Pertama-tama perusahaan tersebut memutuskan dimana ingin memposisikan tawaran pasarnya maka jelas tujuan perusahaan. b. Menentukan permintaan Setiap harga akan menghasilkan tingkat permintaan yang berbeda dan arena itu mempunyai pengaruh yang berbeda terhadap tujuan pemasaran suatu perusahaan. c. Memperkirakan harga Permintaan batas harga yang tinggi yang dapat ditentukan perusahaan bagi produknya. 35 d. Menganalisis biaya, harga, dan tawaran pesaing Adanya kemungkinan harga yang ditentukan permintaan pasar dan biaya perusahaan, perusahaan tersebut harus memperhitungkan biaya, harga, dan kemungkinan harga pesaing. e. Memilih metode penetapan harga Dengan tiga C, jadwal permintaan konsumen (customer demand schedule), fungsi biaya (cost function), dan harga pesaing (competitor price), perusahaan akan siap memilih harga. f. Memilih harga akhir Dalam memilih harga akhir, perusahaan harus mempertimbangkan faktorfaktor yang meliputi penetapan harga psikologis, kebijakan penetapan harga perusahaan dan dampak harga terhadap pihak lain. 5. Strategi Penyesuaian Harga Beberapa strategi penyesuaian harga, yaitu (Kotler, 2007:102): a. Penetapan harga geografis (tunai, imbal dagang, dan barter) Penetapan harga geografis melibatkan perusahaan tersebut memutuskan bagaimana cara menetapkan harga produknya untuk pelanggan yang berbeda di lokasi dan negara yang berbeda. 1) Barter Pertukaran barang secara langsung, tanpa uang dan tanpa keterlibatan pihak ke-3 2) Kesepakatan kompensasi Penjual menerima sekian persen pembayaran dalam bentuk tunai dan sisanya dalam bentuk produk 36 3) Persetujuan beli kembali Penjual menjual pabrik peralatan atau teknologi kepada Negara lain dan setuju menerima produk yang dihasilkan dengan peralatan yang dipasok tersebut sebagai sebagian pembayaran. 4) Imbal beli Penjual menerima pembayaran penuh dalam bentuk tunai, tetapi setuju menggunakan sebagian besar uang tersebut di negara tadi dalam kurun waktu yang ditetapkan. b. Kebanyakan perusahaan akan menyesuaikan daftar harganya dan memberikan diskon atau potongan harga (discounts and allowances) untuk pembayaran yang lebih cepat, pembelian dalam jumlah besar, dan pembelian diluar musim. c. Penetapan harga psikologis Penetapan harga yang mempertimbangkan psikologi harga dan bukan hanya ekonomi. Adapun aspek lain penetapan harga psikologi adalah (Kotler dan Armstrong 1997:341) : 1) Harga pembanding Adalah harga yang diingat oleh pembeli dan dijadikan pembanding ketika mengamati suatu produk. 2) Penetapan harga untuk promosi Untuk sementara waktu untuk perusahaan menetapkan harga dibawah harga terdaftar dan kadang-kadang bahkan biaya produksi untuk peningkatan penjualan jangka pendek. 37 3) Penetapan harga murah 4) Menawarkan kombinasi yang tepat dari mutu dan jasa yang baik dengan harga yang terjangkau atau murah. E. Keputusan Pembelian 1. Perilaku Konsumen a. Definisi perilaku konsumen Menurut Assosiasi Pemasaran Amerika yang dikutip oleh Nugroho J Setiadi (2008:3), perilaku konsumen merupakan interaksi dinamis antara afeksi dan kognisi, perilaku, dan lingkungannya dimana manusia melakukan kegiatan pertukaran dalam hidup mereka. Perilaku konsumen tidak hanya mengamati kegiatan-kegiatan yang tampak jelas dan mudah diamati saja yang merupakan suatu bagian dari proses pengambilan keputusan, melainkan hendaknya juga menyangkut pada kegiatan-kegiatan yang sulit dan tidak dapat diamati yang selalu menyertai pembelian. Jadi analisa perilaku konsumen harus menganalisa kegiatan-kegiatan yang jelas terlihat dari prosesproses yang sulit diamati dan berarti selain mempelajari apa yang dibeli konsumen juga mempelajari dimana konsumen membeli, bagaimana cara membelinya, serta dalam kondisi yang bagaimana barang dan jasa tersebut dibeli. Perusahaan sebagai komponen utama dalam menciptakan produk harus betul-betul memahami bagaimana konsumen 38 memberikan tanggapan terhadap ciri produk, harga dan sebagainya agar mempunyai keuntungan yang besar melebihi pesaing-pesaingnya. Karena itu perusahaan menanamkan banyak upaya dalam meneliti hubungan antara rangsangan pemasaran dan tanggapan konsumen. Perilaku konsumen saling berkaitan dengan keputusan pembelian. Untuk mengetahui keputusan konsumen maka diperlukan analisis keputusan pembelian, berikut pengertian keputusan pembelian serta lebih dijelaskan proses keputusan pembelian. b. Pengertian keputusan pembelian Begitu pentingnya pengambilan keputusan dalam setiap kegiatan dapat dilihat dari pendapat Nitisemito dalam Dahmiri (2008:23), yang mengatakan bahwa kemampuan seseorang sebagian diukur dalam ketepatan pengambilan keputusan, sebab keputusan seseorang dapat mempengaruhi efisien atau tidaknya kegiatan yang dilakukan. Sementara itu dari sisi konsumen, bila keputusan tepat maka akan dapat mempertinggi tingkat kepuasan yang diperoleh. Keputusan menurut Schiffman dan kanuk dalam Niken dan Zahrida Zainal W (2008:47), adalah pemilihan dari dua atau lebih alternative pilihan. Dengan kata lain, seseorang berada dalam posisi membuat keputusan apakah seseorang akan memutuskan untuk membeli atau tidak membeli produk, untuk memilih antara merek A dan merek B, atau untuk memilih menghabiskan waktu dengan melakukan A atau B. 39 Sedangkan Hawkins, Mothersbaugh, dan Best dalam Niken dan Zahrida Zainal W (2008:47), menjelaskan bahwa keputusan konsumen menghasilkan gambaran evaluasi yang hati-hati terhadap atribut dari produk, merek atau jasa dan pemilihan solusi terhadap kebutuhan. Keputusan konsumen tidak berfokus hanya kepada merek atau situasi dimana produk dibeli atau digunakan. Melihat pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa keputusan pembelian adalah sikap dari hasil pemutusan yang ditetapkan oleh pembeli setelah mempertimbangkan jenis produk, merek, kuantitas, waktu, produsen, tenaga penjual dan metode pembayaran untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan. Dalam penelitian ini dimaksud keputusan pembelian adalah perhatian, kesukaan, atau keinginan untuk melakukan pembelian di mini market yang kemudian diaplikasikan. Pengertian keputusan pembelian menurut Kotler dalam Suyatna (2009:25) adalah suatu kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mempergunakan barang yang ditawarkan. 2. Proses Keputusan Pembelian Menurut Kotler dan Armstrong (2008:179), bahwa proses keputusan pembeli terdiri dari lima tahap, meliputi pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku pasca pembelian. Jelas proses pembelian dimulai jauh sebelum pembelian sesungguhnya dan berlanjut dalam jangka waktu yang lama setelah pembelian. 40 Pemasar harus memusatkan perhatian pada keseluruhan proses pembelian dan bukan hanya pada keputusan pembelian. Berikut adalah proses dari penjelasan proses keputusan pembelian, yaitu ; a. Pengenalan masalah Menurut Kotler dan Armstrong (2008:179), proses pembelian dimulai dengan pengenalan kebutuhan (need recognition). Pada tahap ini, pembeli menyadari suatu masalah atau kebutuhan. Kebutuhan dapat dipicu oleh rangsangan internal ketika salah satu kebutuhan normal seseorang (rasa lapar, haus, seks) timbul pada tingkat yang cukup tinggi sehingga menjadi dorongan. Kebutuhan juga bisa dipicu oleh rangsangan eksternal. Contohnya, melalui iklan atau diskusi dengan teman. Pada tahap ini pemasar harus meneliti konsumen untuk menemukan jenis kebutuhan atau masalah apa yang timbul, apa yang menyebabkannya, dan bagaimana masalah itu bisa mengarahkan konsumen pada produk tertentu ini. b. Pencarian informasi Menurut Solomon dalam Niken dan Zahrida Zainal W (2008:48), setelah konsumen mengetahui kebutuhan mereka, kemudian mereka mencari informasi mengenai kebutuhan tersebut, hal ini sering disebut prepurchase search. Menurut Schiffman dan Kanuk dalam Niken dan Zahrida Zainal W (2008:48), Prepurchase search dimulai ketika seseorang merasa memiliki kebutuhan yang harus dipenuhi dengan pembelian atau konsumsi produk pengalaman di masa lalu dapat menyediakan informasi kepada konsumen 41 untuk membuat pemilihan di masa yang akan datang, namun ketika seseorang tidak memiliki pengalaman di masa lalu, seseorang tersebut dapat mencari di lingkungannya informasi yang berguna untuk menentukan pemilihan. Pengalaman di masa lalu umumnya disebut pengalaman internal, sedangkan informasi dari lingkungan, baik berupa informasi marketing, ataupun informasi yang bukan bersifat komersial disebut eksternal informasi. Umumnya konsumen menggabungkan informasi internal dan eksternal. Menurut Hawkins et al dalam Niken dan Zahrida Zainal W (2008:48), terdapat lima sumber informasi utama yang tersedia untuk konsumennya, yaitu : 1) Ingatan di masa yang lalu, pengalaman pribadi dan pembelajaran tentang lingkungan 2) Sumber daya personal, seperti dari teman, keluarga dan lainnya 3) Sumber daya independen, seperti majalah, kelompok konsumen, dan agen pemerintah 4) Sumber daya marketing, seperti sales, website, dan iklan 5) Experiental Sources, seperti inspeksi pada produk yang di uji coba. c. Evalusi Alternatif Evaluasi alternatif menurut Kotler dan Armstrong (2008:237) terdapat beberapa konsep dasar yang akan membantu memahami proses evaluasi konsumen. 42 Pertama, konsumen berusaha memenuhi kebutuhan. Kedua, konsumen mencari manfaat tertentu dari solusi produk. Ketiga, konsumen memandang masing-masing produk sebagai sekumpulan atribut dengan kemampuan yang berbeda-beda dalam memberikan manfaat yang digunakan untuk memuaskan kebutuhan itu. Namun menurut Kotler dan Armstrong (2008:180-181) bagaimana cara konsumen mengevaluasi alternatif bergantung pada konsumen pribadi dan situasi pembelian tertentu. Dalam beberapa kasus, konsumen menggunakan kalkulasi yang cermat dan pemikiran yang logis, tetapi di waktu yang lain, konsumen yang sama hanya sedikit melakukan evaluasi atau bahkan tidak mengevaluasi dan sebagai gantinya mereka membeli berdasarkan dorongan atau bergantung pada intuisi. Terkadang konsumen pun membuat keputusan pembelian sendiri, terkadang mereka meminta nasihat pembelian dari teman, pemandu konsumen, atau wiraniaga. d. Keputusan pembelian Menurut Kotler dan Armstrong (2008:181) pada tahap evaluasi, konsumen menentukan peringkat merek dan membentuk niat pembelian. Pada umumnya keputusan pembelian konsumen adalah membeli merek yang paling disukai, tetapi dua faktor bisa berada antara niat pembelian dan keputusan pembelian. Faktor pertama adalah sikap orang lain dan faktor kedua adalah faktor situasional yang tidak diharapkan, seperti pendapatan, harga, dan manfaat produk yang diharapkan. Namun, kejadian tak terduga bisa mengubah niat pembelian. Sebagai contoh, 43 ekonomi mungkin memburuk, pesaing dekat mungkin menurunkan harganya, atau seorang teman mungkin memberitahu anda, bahwa ia pernah kecewa dengan mobil yang anda sukai. Oleh karena itu, preferensi dan niat pembelian tidak selalu menghasilkan pilihan pembelian yang aktual. e. Perilaku Pasca pembelian Menurut Kotler dan Keller (2008:243) tahap terakhir dalam proses keputusan pembelian adalah perilaku pasca pembelian. Setelah pembelian, konsumen mungkin mengalami ketidaksesuaian karena memperhatikan fitur-fitur tertentu yang mengganggu atau mendengar hal-hal yang menyenangkan tentang merek lain, dan akan selalu siaga terhadap informasi yang mendukung keputusannya. Menurut Kotler dan Armstrong (2008:181) bahwa kepuasan atau ketidakpuasan pembeli ditentukan oleh hubungan antara ekspektasi konsumen dan kinerja anggapan produk. Jika produk tidak memenuhi ekspektasi, konsumen kecewa, tetapi sebaliknya jika produk memenuhi ekspektasi, konsumen akan puas dan jika produk melebihi ekspektasi, konsumen akan sangat puas. Semakin besar kesenjangan antara ekspektasi dan kinerja, maka semakin besar pula, ketidakpuasan konsumen. Hal ini menunjukkan bahwa penjual hanya boleh menjanjikan apa yang dapat diberikan mereknya sehingga pembeli terpuaskan. 44 F. Penelitian Terdahulu Peneliti/ No Judul Variabel Analisis Hasil Tahun 1 Darul Islam, Pengaruh Kesadaran Merek, Analisis Dari hasil penelitian A. Yahya Kesadaran Asosiasi merek, regresi menunjukkan bahwa Suryawinata, Merek , kesan Kualitas, berganda kesadaran merek, asosiasi Mohammad Assosiasi, Keputusan merek dan kesan kualitas Arief (2010) Merek dan Pembelian. berpengaruh terhadap Kesan Kualitas keputusan pembelian baik Terhadap secara simultan dan secara Keputusan parsial, yang artinya Ho membeli Ponsel ditolak dan Ha diterima. merek nokia 2. Santi Pengaruh Promosi Analisis Dari hasil Budiman Promosi Penjualan, regresi signifikansi melalui uji t, uji (2007) Penjualan dan Periklanan, dan berganda F, Periklanan Terhadap determinasi Terhadap Keputusan menunjukkan bahwa kedua Keputusan Pembelian variable dan pengujian uji koefisien (R2) bebas yang Pembelian digunakan dalam penelitian Produk Nestle ini yaitu promosi penjualan Dancow dan periklanan memiliki pengaruh yang signifikan 45 dan positif, sedangkan untuk pengujian koefisien (R2) determinasi ditunjukkan dengan yang signifikan dan positif, sedangkan untuk pengujian koefisien determinasi (R2) ditunjukkan dengan melihat bahwa kedua variabel independen mampu menjelaskan sebesar 26,5% dan sisanya dijelaskan oleh variabel lain yang tidak teliti atau diluar model regresi. 3. Sofwan Analisis Merek, Harga, Analisis Dari hasil penelitian (2010) Pengaruh Iklan dan regresi menunjukkan bahwa Merek, Harga, Keputusan berganda promosi dan Iklan Di Pembelian penjualan periklanan Televisi terhadap Terhadap pembelian. Keputusan hasil Pembelian Mie berganda, dan berpengaruh keputusan Berdasarkan analisis dari 46 regresi uji t Instan Indomie. diperoleh secara temuan bahwa parsial semua variabel penelitian yaitu , merek, harga, dan iklan di televisi berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian mie instan Indomie. Dari hasil uji F bahwa secara simultan variabel merek, harga, dan iklan di televisi berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian mie instan. 4. Fadly dan Analisis Ekuitas Merek, Analisis Kesimpulan dari penelitian Inneke Pengaruh Loyalitas Merek regresi ini bahwa secara serempak Qomariyah Faktor-faktor dan Keputusan linier ekuitas merek yang terdiri (2008) Ekuitas Merek Pembelian berganda dari variabel kesadaran Sepeda Motor merek, kesan kualitas, Merek Honda assosiasi Terhadap loyalitas merek berpengaruh Keputusan sangat signifikan terhadap Pembelian keputusan pembelian sepeda merek, 47 dan (Study Kasus motor merek Honda di pada Lingkungan Universitas Sumatera Utara, dan secara Sumatera Utara) parsial Universitas variabel loyalitas merek, kesan kualitas, dan assosiasi merek berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian sepeda motor merek Honda lingkungan di Universitas Sumatera Utara, sedangkan variabel kesadaran merek tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen dalam melakukan pembelian sepeda motor merek Honda. Variabel yang dominan berpengaruh terhadap keputusan pembelian sepeda motor merek lingkungan Honda di Universitas 48 Sumatera variabel Utara adalah loyalitas merek. Hal ini berarti bahwa sepeda motor merek Honda telah memberikan keterikatan emosional yang dipengaruhi oleh kepuasan yang dirasakan oleh konsumen yang telah menggunakan sepeda motor merek Honda 49 G. Kerangka Pemikiran Berdasarkan pemaparan teori-teori di atas bias digambarkan kerangka pemikiran sebagai berikut : Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran Ekuitas Merek Promosi Penjualan Harga (X1) (X2) (X3) Keputusan Pembelian (Y) Teknik Analisis Uji Validitas / Reliabilitas Uji Asumsi Klasik Uji Multikoleniaritas Uji Normalitas Uji Heteroskedastisitas Uji Regresi Uji F dan uji T dan Uji T Kesimpulan Implikasi dan Saran 50 H. Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap suatu rumusan masalah penelitian, oleh karena itu rumusan masalah penelitian disusun dalam bentuk kalimat pertanyaan. (Sugiyono, 2009:93). Dalam penelitian ini hipotesis yang dikembangkan adalah : 1. Ho1 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel ekuitas merek secara parsial terhadap keputusan pembelian produk minuman minute maid pulpy orange. Ha1 : Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel ekuitas merek secara parsial terhadap keputusan pembelian produk minuman minute maid pulpy orange. 2. Ho2 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel promosi penjualan secara parsial terhadap keputusan pembelian produk minuman minute maid pulpy orange. Ha2 : Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel promosi penjualan secara parsial terhadap keputusan pembelian produk minuman minute maid pulpy orange, 3. Ho3 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel harga secara parsial terhadap keputusan pembelian produk minuman minute maid pulpy orange. Ha3 : Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel harga secara parsial terhadap keputusan pembelian produk minuman minute maid pulpy orange. 51 4. Ho4 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel ekuitas merek, promosi penjualan dan harga secara simultan terhadap keputusan pembelian produk minuman minute maid pulpy orange. Ha4 : Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel ekuitas merek, promosi penjualan dan harga secara simultan terhadap keputusan pembelian produk minuman minute maid pulpy orange. 52 BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Tujuan tempat penelitian yang peneliti tentukan adalah sebagai objek penelitian untuk mengetahui apakah ada pengaruh faktor Ekuitas Merek, Promosi Penjualan dan Harga terhadap Keputusan Pembelian pada konsumen Produk Minuman Minute Maid Pulpy Orange. Variabel-variabel yang diteliti untuk dianalisis adalah ekuitas merek, promosi penjualan, harga sebagai variabel independen (X), dan pengaruhnya terhadap keputusan pembelian sebagai variabel dependen (Y). Adapun objek dari penelitian ini adalah Warga Kecamatan Ciputat Timur Kabupaten Tangerang Selatan. B. Metode Penentuan Sampel 1. Populasi Populasi adalah sekelompok atau kumpulan subjek atau objek yang akan dikenai generalisasi hasil penelitian, sedangkan sampel adalah bagian populasi yang akan diteliti. (Duwi Priyatno,2010:8). Populasi dalam pengertian lain adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimilki oleh populasi tersebut. (Sugiyono, 2009:115). Populasi dalam 53 penelitian ini adalah konsumen yang membeli Produk Minuman Minute Maid Pulpy Orange. 2. Sampel Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode convenience sampling, yaitu istilah umum yang mencakup variasi luasnya prosedur pemilihan responden. Convenience sampling berarti unit sampling yang ditarik mudah dihubungi, tidak menyusahkan, mudah untuk mengukur, dan bersifat kooperatif (Hamid, 2007:30). Metode convenience sampling digunakan karena peneliti memiliki kebebasan untuk memilih sampel dengan cepat dari elemen populasi yang datanya mudah diperoleh peneliti. Responden yang digunakan warga kecamatan ciputat timur kabupaten tangerang selatan. C. Metode Penguumpulan Data Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah : 1. Data primer Data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data. (Sugiyono, 2009:193). Data primer dari penelitian ini di peroleh dari kuesioner yang diisi oleh responden. Pengertian kuesioner adalah tekhnik terstruktur untuk memperoleh data yang terdiri dari serangkaian pertanyaan, tertulis atau verbal, yang dijawab responden (Malholtra, 2009:325). Dalam melakukan penelitian, data yang dikumpulkan akan digunakan untuk mememecahakan masalah yang ada sehingga data-data tersebut harus benar-benar dapat dipercaya 54 dan akurat. Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh melalui metode kuesioner. Kuesioner ini terdapat rancangan pertanyaan yang berhubungan langsung dengan masalah penelitian, dimana jawaban-jawaban yang diperoleh akan diolah sedemikian rupa untuk dapat menjawab hipotesis yang telah dibangun, guna dapat membantu dalam memecahkan masalah yang diteliti. Peneliti menggunakan skala Semantic Differensial untuk mengetahui tingkat keputusan pembelian produk minuman Minute Maid Pulpy Orange dengan menentukan skor pada setiap pertanyaan. Skala semantic diferensial merupakan skala yang dipakai untuk mengukur skala yang dipakai untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang/sekelompok orang tentang fenomena sosial hanya bentuknya tidak ada pilihan ganda maupun checklist tetapi tersusun dalam satu garis kontinum yang jawabannya “sangat positif” diletakkan pada bagian kanan garis, dan “sangat negatif’ diletakkan pada bagian kiri garis. (Sugiyono, 2009:138). Metode ini dibuat dengan menempatkan dua (dua) skala penilaian dalam titik eksrtim yang berlawanan yang biasa disebut bipolar. Biasanya di antara titik ekstrim didapati 5 titik-titik butir skala dimana responden menilai suatu konsep atau lebih pada setiap butir skala. Untuk lebih jelas tampilan butir-butir skala semantic differensial sebagai berikut : 1 2 Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju 3 4 Kurang Setuju Setuju 5 Sangat Setuju 55 Skala ini juga digunakan untuk mengukur sikap, hanya bentuknya tidak pilihan ganda maupun checklist, tetapi tersusun dalam satu garis yang jawaban “sangat positif” terletak di bagian kanan garis, dan jawaban “sangat negatif” terletak di bagian kiri garis, atau sebaliknya. Data yang diperoleh adalah data interval, dan biasanya skala ini digunakan untuk mengukur sikap/karakteristik tertentu yang dipunyai oleh seseorang. Skala ini banyak digunakan karena mudah dibuat, bebas memasukkan pernyataan yang relevan, realibilitas yang tinggi dan aplikatif pada berbagai aplikasi. Penelitian ini menggunakan sejumlah statement dengan skal 5 yang menunjukkan setuju atau tidak setuju terhadap statement tersebut. 1 = sangat tidak setuju 2 = tidak setuju 3 = netral (ragu-ragu) 4 = setuju 5 = sangat setuju Skala ini mudah dipakai untuk penelitian yang terfokus pada responden dan objek. Jadi peneliti dapat mempelajari bagaimana respon yang berbeda dari tiap-tiap responden. 2. Data Sekunder Data sekunder adalah sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya melalui orang lain atau lewat dokumen. (Sugiyono, 2009:193). Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini berupa studi kepustakaan, jurnal, literatur-literatur yang 56 berkaitan dengan permasalahan, majalah-majalah perekonomian, dan informasi dokumentasi lain yang dapat diambil melaui sistem on-line (internet). Dalam proses ini, peneliti mengumpulkan data-data yang berkaitan dan berhubungan dengn penelitin. Sehingga dapat menjadi materi pendukung dalam penelitian tersebut. Sumber studi kepustakaan ini berasal dari buku konsentrasi mata kuliah, jurnal-jurnal ilmiah, website, majalah, literaturliteratur serta publikasi-publikasi lain yang layak dijadikan sumber. D. Metode Analisis 1. Analisis Kuantitatif a. Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut menurut Imam Ghozali (2011:52). Uji validitas dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan r tabel dan bernilai positif, maka instrument tersebut dikatakan valid. b. Uji Reliabilitas Uji Realiabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kusioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang 57 terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu menurut Imam Ghazali (2011:47). Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60 (Nunnaly,1994) dalam Imam Ghazali (2011:48). 2. Uji Asumsi Klasik a. Uji Multikolinearitas Uji Multikolinearitas bertujuan untuk mengukur apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen) model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen menurut Imam Ghazali (2011:105). Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak orthogonal. Variabel orthogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolonieritas di dalam model regresi adalah sebagai berikut: 1) Nilai R2 yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel independen banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel dependen. 2) Menganalisis matriks korelasi variabel-variabel independen. Jika antar variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi (umumnya di atas 0,60), maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolonieritas. Tidak adanya korelasi yang tinggi antar variabel independen tidak berarti bebas dari multikolonieritas dapat disebabkan karena adanya efek kombinasi dua atau lebih variabel independen. 58 3) Multikolonieritas dapat juga dilihat dari (1) nilai tolerance dan lawannya (2) variance inflation factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Tolerance mengukur variabelitas variabel independen terpilih yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF = 1 / tolerance). Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai tolerance < 0,10 atau sama dengan nilai VIF > 10. b. Uji Normalitas Menurut Imam Ghazali (2011:160) uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki disrtibusi normal. Pengujian normalitas dalam penelitian ini adalah dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan ploting data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data residual normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya. Sedangkan dasar pengambilan keputusan untuk uji normalitas data adalah : (Ghozali, 2011:163). 1) Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. 59 2) Jika data menyebar jauh dari diagonal dan / atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. c. Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Cara mendeteksinya adalah dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik Scatterplot antara SRESID dan ZPRED, dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu x adalah residual (Y prediksi - Y sesungguhnya) yang telah di studentizedi. Sedangkan dasar pengambilan keputusan untuk uji heteroskedastisitas adalah (Ghazali, 2011:139). 1) Jika ada pola tertentu, seperti titik yang ada membentuk pola tertentu teratur (bergelombang, melebur kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. 2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. d. Uji Autokorelasi Autokorelasi menurut Imam Ghazali (2011:110) uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada 60 periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Masalah ini timbul karena residual (kesalahan pengganggu) tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Cara mudah untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi dapat juga menggunakan uji Durbin – Watson (DW test). Tabel 3.2 Durbin – Watson (DW test) Hipotesis nol Keputusan Jika Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0 < d < dl Tidak ada autokorelasi positif No decision dl < d < du Tidak ada autokorelasi negatif Tolak 4 – dl < d < 4 Tidak ada autokorelasi negatif No decision 4 – du < d < 4 – dl Tidak ada autokorelasi, postif atau negatif Tidak ditolak du < d < 4 – du Sumber : Imam Ghazali (2011:111) 3. Analisis Regresi Linear Berganda Analisis linear berganda adalah hubungan secara linear antara dua atau lebih variabel independent (X1, X2, X3,….. Xn) dengan variabel dependen (Y), dimana analisis ini untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan dan untuk 61 mengetahui arah hubungan antara variabel independen dan dependen apakah masing-masing variabel berhubungan positif atau negatif (Duwi Priyatno, 2010:61). Persamaan regresi dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen atau bebas yaitu Ekuitas Merek (X1), Promosi Penjualan (X2), dan Harga (X3) terhadap Keputusan Pembelian (Y). a. Regresi Linear Berganda Rumus matematis dari regresi berganda yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Y= a+b1X1+b2X2+b3X3+e Keterangan : Y= Keputusan Pembelian a = constanta b1= Koefisien regresi antara ekuitas merek dengan keputusan pembelian b2 = Koefisien regresi antara promosi penjualan dengan keputusan pembelian b3 = koefisien regresi antara harga dengan keputusan pembelian x1 = Variabel ekuitas merek x2 = Variabel promosi penjualan x3 = Variabel harga e= error disturbances 62 b. Koefisien Determinasi (R2) Uji kofisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel independen (Ghazali, 2011:97). Nilai R2 yang semakin mendekati 1, berarti variabelvariabel bebas memberikan semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel terikat. Untuk Standard Error of Estimate (SEE) yang dihasilkan dari pengujian ini, semakin kecil ZEE, maka akan membuat persamaan regresi semakin tepat dalam memprediksi variabel terikat. 1) Uji Simultan (Uji F) Uji Statistik F Pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen/terikat (Ghazali, 2011:98). Uji ini dilakukan dengan membandingkan antara nilai F hitung dengan nilai F tabel dengan menggunakan tingkat signifikan sebesar 5%. Jika nilai F hitung lebih besar dari F tabel maka secara serentak seluruh variabel bebas mempengaruhi variabel terikat. Selain itu, dapat juga dengan melihat nilai probabilitas. Jika nilai probabilitas lebih kecil daripada 0,05 (untuk signifikansi = 5%), maka variabel bebas secara serentak berpengaruh terhadap variabel terikat. Sedangkan jika nilai probabilitas lebih besar dari pada 0,05 maka variabel bebas secara serentak tidak berpengaruh terhadap terikat. 63 2) Uji t (Parsial) Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas / independen secara individual dalam menerangkan vriasi variabel dependen (Ghazali, 2011:98). Uji statistik t dilakukan dengan membandingkan antara niali t hitung dengan nilai t tabel dengan menggunakan tingkat signifikansi sebesar 5%. Karena menggunakan hipotesis dua arah, ketika mencari t tabel, nilai dibagi 2 menjadi 0,025 dan df didapat dari rumus n-2, dimana n adalah jumlah data. Hipotesis nol (H0) dapat di uji jika parameter (b1) sama dengan nol atau : Ho : b1 = 0 Hal tersebut berlaku jika variabel independen tidak signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis Ha dapat dijadikan parameter dari variabel yang tidak sama dengan nol atau : H1 : b1 = 0 Hal tersebut mengindikasikan bahwa variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Menurut Santoso (2010:170) dasar pengambilan keputusan dalam uji statistik t ini adalah sebagai berikut: 1). Jika nilai probabilitas signifikansi di bawah 0,05 maka variabel independen secara individual berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen sehingga hipotesis alternatifnya di terima. 64 2.) Jika nilai probabilitas signifikansinya di atas 0,05 maka variabel independen secara individual tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen sehingga hipotesis alternatifnya (Ha) ditolak. E. Operasional Variabel Penelitian 1. Variabel Penelitian Variabel penelitian suatu konsep yang beragam atau bervariasi. (Duwi Priyatno, 2010:8). Pengertian lain mengenai variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudia ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2009:58). Variabel yang digunakan dalam penelitian dapat diklasifikasikan menjadi (1) variabel independen (bebas), yaitu variabel yang menjelaskan dalam mempengaruhi variabel lain, dan (2) variabel dependen atau terikat, yaitu variabel yang dijelaskan dan dipengaruhi oleh variabel dependen. a. Variabel Dependen Variabel dependen yang sering disebut variabel output, kriteria, dan konsekuen atau variabel terikat. Variabel ini merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2009:59). Variabel dependen adalah variabel yang nilainya tergantung pada variabel lain, dimana nilainya akan berubah jika 65 variabel yang mempengaruhinya berubah. Variabel dalam penelitian ini adalah keputusan pembelian (Y). b. Variabel Independen Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen. Variabel ini sering disebut juga variabel stimulus, predictor, atau antecedent (Sugiyono, 2009:59). Variabel independen dalam penelitian ini terdiri dari: 1) Ekuitas Merek (X1) 2) Promosi penjualan (X2) 3) Harga (X3) F. Definisi Operasional Pengertian dari variabel-variabel yang diteliti dan akan dilakukan analisis lebih lanjut yaitu ekuitas merek, promosi penjualan, harga dan keputusan pembelian dapat dijelaskan sebagai berikut. Tabel 3.3 Variabel Penelitian dan Definisi operasional Variabel Sub variabel Indikator skala Kesadaran Ordinal Merek (Brand Ekuitas Merek Puncak pikiran (Top of Mind) Awareness) (X1) sumber : Darmadi dkk Assosiasi Merek Atribut produk 66 (2004:4) (Brand Manfaat pelanggan Association) Harga Relatif Gaya Hidup/kepribadian Loyalitas Merek Kelas Produk Para Pesaing Pembeli yang bersifat (Brand Loyalty) Kupon (habitual buyer) Voucher potongan Ordinal harga yang diberikan kepada konsumen Hadiah (kontes, Mengadakan kontes undian, dan atau undian setiap akhir permainan) pekan Promosi Premium Penjualan (X2) (Hadiah Kotler & Keller Pemberian) Memberikan hadiah pada saat pembelian (2007:269) Imbalan Berlangganan Paket Harga Imbalan kepada konsumen yang setia Memberikan paket 67 Khusus harga khusus pada waktu penjualan berbeda Promosi Bersama Promosi Silang Bekerjasama dengan merek lain Mempromosikan merek lain yang tidak bersaing Pajangan dan Peragaan di Pemasangan produk disetiap outlet tempat pembelian Penetapan harga psikologis Penetapan harga Harga (X3) Harga yang ditetapkan Ordinal sesuai dengan kualitas promosi Pemberian harga promosi tiap bulan Kotler & dilakukan Armstrong (2006:9-20) Terdapat pengembalian sejumlah dana (cash back) syarat terpenuhi Penetapan harga dinamis Harga setiap produk relatif terjangkau 68 Keputusan Pengenalan pembelian (Y) masalah Identifikasi akan kebutuhan dan harapan Kotler (2003: tentang produk 224-229) minuman Pencarian Ordinal informasi Pencarian informasi mengenai produk yang dibutuhkan dan diharapkan Evaluasi alternatif Kesesuaian antara pilihan produk yang tersedia dengan kebutuhan dan harapan Analisis perbandingan kualitas dari beberapa merek produk minuman sejenis Membeli produk yang disukai sekaligus dibutuhkan dan sesuai dengan yang diharapkan 69 Keputusan pembelian Membeli produk minuman karena harga Membeli produk minuman karena kualitasnya Perilaku Pasca Pembelian Mendapat kepuasan dari produk tersebut Melakukan pembelian ulang 70 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Sejarah Minute Maid Pulpy Pada tahun 1945, The National Research Corporation (NRC) Boston, Massachusetts, Amerika Serikat, mengembangkan minuman sari buah jeruk dalam bentuk bubuk dari buah jeruk asli untuk keperluan US Army selama masa perang. Tentara Amerika Serikat memerlukan 227.000 kg konsentrat jus jeruk untuk digunakan dalam perang sehingga NRC mendirikan sebuah cabang usaha baru yaitu The Florida Food Corporation. Cabang usaha ini didirikan oleh John M. Fox. Perusahaan ini memenangkan kontrak dengan pemerintah senilai US$ 750.000. Kemudian perang berakhir dan kontrak dibatalkan sebelum pabrik pertama dapat didirikan. Tetapi dengan investasi, perusahaan dapat bergerak maju dengan produk tersebut. Dari pada menjual bubuk ke pasar, perusahaan memutuskan untuk membuat konsentrat jus jeruk dan bentuk beku, menggunakan proses yang menghilangkan 80 persen air dalam jus jeruk. Sebuah firma pemasaran di Boston mengusulkan sebuah nama untuk produk ini yaitu Minute Maid yang berarti cepat dan mudah disajikan. Pada bulan April 1946, perusahaan berganti nama Vacuum Foods Corporation dengan dana terbatas untuk periklanan. Fox membagikan sampel produk secara gratis dengan sistem door to door sampai permintaan terhadap produk tersebut meningkat. Hal ini kemudian menjadikan perusahaan sebagai 71 perusahaan sukses berskala nasional. Kemudian tahun 1949, perusahaan mengadopsi nama menjadi Minute Maid Corporation. Minute Maid kemudian dibeli oleh Coca-Cola pada tahun 1960. Pada tahun 1967, Minute Maid dipindahkan ke Houston, Texas dan digabungkan dengan Duncan Foods untuk membentuk divisi The Coca-Cola Foods. Pada tahun 1973, perusahaan meluncurkan minuman ready to drink pertama kalinya yaitu produk jus jeruk dingin di Amerika Serikat. Dan bersaing dalam produk yang sama dengan perusahaan Tropicana. Tahun 1985, The Coca-Cola Company membeli sebuah bangunan kantor dari Bechtel Corporation di 2000 St. James Place di Houston yang kemudian ditempati oleh Minute Maid sebagai kantor mereka yang baru. Tahun 1966, Minute Maid Corporation berganti nama menjadi The Minute Maid Company. The Coca-Cola Company menjual produk jeruk Minute Maid di Florida tahun 1997. Tahun 2001, divisi Minute Maid dalam Coca-Cola meluncurkan merek Simply Orange. Divisi Minute Maid telah melakukan merger secara utuh dengan Coca-Cola Amerika Utara pada tahun 2003. Di bulan Januari tahun 2008, Minute Maid mengumumkan kepindahan kantor utamanya ke Sugar Land, Texas. Kantor utamanya berlokasi di pusat kota Sugar Land dan mulai dibuka pada tahun Februari 2009. Saat ini berbagai produk minuman Minute Maid Pulpy sudah dijual di lebih dari 100 negara di seluruh dunia. Minute Maid Pulpy mulai diperkenalkan di Indonesia dengan diluncurkannya Minute Maid Pulpy Orange tahun 2008 oleeh PT. Coca-Cola Amatil Indonesia. Minute Maid 72 Pulpy Orange sendiri telah mencatat kesuksesan di berbagai negara seperti China dan India, sebelum diperkenalkan ke Indonesia. Selanjutnya pada tahun 2011, PT. Coca-Cola Bottling Indonesia meluncurkan Minute Maid Pulpy O’Mango dan Minute Maid Pulpy Tropical. Melihat kesuksesan peluncuran ketiga produk unggulannya, pada tahun 2012 PT. Coca-Cola meluncurkan kembali produk Minute Maid Pulpy Lemon dengan sensasi rasa yang lebih asam dari ketiga rasa Minute Maid Pulpy. B. Gambaran Umum Responden Gambaran umum responden menggambarkan tentang karakteristik responden yang merupakan sesuatu yang erat hubungannya dengan ciri responden secara individu, atau dengan kata lain karakteristik responden akan keadaan, sifat atau ciri-ciri khusus yang dapat memberikan gambaran tentang keadaan responden tersebut. Adapun karakteristik konsumen yang diteliti meliputi: 1. Responden Menurut Jenis Kelamin Jenis kelamin yang dijadikan sebagai responden tentang keputusan pembelian Minuman Minute Maid Pulpy Orange adalah sebagai berikut: Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden JenisKelamin Frequency Valid Percent Valid Percent Cumulative Percent laki-laki 38 47.5 47.5 47.5 perempuan 42 52.5 52.5 100.0 Total 80 100.0 100.0 Sumber: Data Primer diolah, 2013 73 Dari data 4.1 di atas menunjukkan bahwa sebanyak 42 responden didominasi oleh perempuan, sedangkan sisanya sebanyak 38 responden berjenis kelamin laki-laki. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat konsumen minuman Minute Maid Pulpy Orange didominasi oleh perempuan. 2. Responden Menurut Pekerjaan Pada tabel 4.2 berikut ini disajikan deskripsi responden berdasarkan pekerjaan responden. Tabel 4.2 Pekerjaan Responden Pekerjaan Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid siswa/mahasiswa 43 53.8 53.8 53.8 karyawan 18 22.5 22.5 76.2 Pegawai Negeri Sipil (PNS) 11 13.8 13.8 90.0 8 10.0 10.0 100.0 80 100.0 100.0 ibu rumah tangga Total Sumber: Data Primer diolah, 2013 Dari data 4.2 di atas menunjukkan bahwa sebanyak 43 responden yang melakukan pembelian minuman Minute Maid Pulpy Orange adalah para siswa/mahasiswa, sebanyak 18 responden adalah para karyawan, sebanyak 11 responden adalah para Pegawai Negeri Sipil (PNS), sedangkan sisanya sebanyak 8 responden adalah para ibu rumah tangga yang melakukan pembelian minuman Minute Maid Pulpy Orange. 3. Responden Menurut Pendapatan Perbulan Pada tabel 4.3 berikut ini disajikan deskripsi responden berdasarkan pedapatan perbulan responden. 74 Tabel 4.3 Pendapatan Perbulan Responden PendapatanPerbulan Frequency Valid Rp. 100.000 s.d Rp. 500.000 Percent Valid Percent Cumulative Percent 43 53.8 53.8 53.8 Rp. 500.001 s.d Rp. 1.500.000 18 22.5 22.5 76.2 Rp. 1.500.001 s.d Rp. 2.500.000 11 13.8 13.8 90.0 Rp. 2.500.001 s.d Rp. 5.000.000 8 10.0 10.0 100.0 80 100.0 100.0 Total Sumber: Data Primer diolah, 2013 Dari data 4.3 di atas menunjukkan bahwa sebanyak 43 responden memiliki pendapatan perbulan berkisar antara Rp. 100.000 s.d Rp. 500.000, sebanyak 18 responden memiliki pendapatan perbulan sebesar Rp. 500.001 s.d Rp. 1.500.000, sebanyak 11 responden memiliki pendapatan perbulan sebesar Rp. 1.500.001 s.d Rp. 2.500.000, sedangkan sisanya sebanyak 8 responden memiliki pendapatan perbulan sebesar Rp. 2.500.001 s.d Rp. 5.000.000. C. Hasil dan Pembahasan 1. Hasil Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pernyataan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Uji signifikansi dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan r tabel untuk degree of freedom (df) = n-k, dalam hal ini n adalah sampel. Pada penelitian ini jumlah sampel (n) = 80 dan besarnya df dapat dihitung 80-2 dengan df = 78 dan alpha = 0.05 didapat rtabel = 0.185. suatu kuesioner dinyatakan valid apabila rhitung > rtabel, uji 75 validitas dari empat variabel yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu ekuitas merek (X1), promosi penjualan (X2), penetapan harga (X3), dan keputusan pembelian (Y). Hal ini dapat dilihat pada (Ghozali, 2011: 51 ). Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas Variabel Penelitian Ekuitas Merek (X1) Pernyataan Aitem 1 Aitem 2 Aitem 3 Aitem 4 Aitem 5 Aitem 6 Aitem 7 Aitem 8 Aitem 9 Aitem 10 Promosi Penjualan (X2) Aitem 1 Aitem 2 Aitem 3 Aitem 4 Aitem 5 Aitem 6 Penetapan Harga (X3) Aitem 1 Aitem 2 Aitem 3 Aitem 4 Keputusan Pembelian (Y) Aitem 1 Aitem 2 Aitem 3 Aitem 4 Aitem 5 Aitem 6 Aitem 7 Aitem 8 Aitem 9 Sumber: Data Primer diolah, 2013 rhitung rtabel 0.613 0.692 0.290 0.700 0.667 0.555 0.684 0.294 0.533 0.510 0.298 0.703 0.660 0.755 0.618 0.533 0.779 0.691 0.783 0.720 0.647 0.533 0.606 0.274 0.703 0.529 0.554 0.609 0.467 0.185 0.185 0.185 0.185 0.185 0.185 0.185 0.185 0.185 0.185 0.185 0.185 0.185 0.185 0.185 0.185 0.185 0.185 0.185 0.185 0.185 0.185 0.185 0.185 0.185 0.185 0.185 0.185 0.185 Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid 76 2. Hasil Uji Reliabilitas Uji reliabilitas adalah untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel/konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel/handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Suatu konstruk atas variabel dikatakan reliabel jika medmberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60 (Nunally, 1967 dalam Ghazali, 2011). Hasil pengujian reliabilitas tabel 4.5 untuk keempat variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini: Tabel 4.5 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Penelitian Ekuitas Merek (X1) Pernyataan Aitem 1 Aitem 2 Aitem 3 Aitem 4 Aitem 5 Aitem 6 Aitem 7 Aitem 8 Aitem 9 Aitem 10 Promosi Penjualan (X2) Aitem 1 Aitem 2 Aitem 3 Aitem 4 Aitem 5 Aitem 6 Penetapan Harga (X3) Aitem 1 Aitem 2 Aitem 3 Aitem 4 Bersambung pada halaman selanjutnya Cronbach’s Alpha if Item Deeleted 0.823 0.816 0.859 0.818 0.818 0..829 0.819 0.848 0.831 0.835 0.842 0.772 0.781 0.755 0.788 0.813 0.831 0.865 0.830 0.856 Cronbach Alpha Keterangan Reliabel 0.60 0.60 0.60 0.60 0.60 0.60 0.60 0.60 0.60 0.60 0.60 0.60 0.60 0.60 0.60 0.60 0.60 0.60 0.60 0.60 Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel 77 Tabel 4.5 (Lanjutan) Variabel Penelitian Pernyataan Cronbach’s Alpha if Item Deeleted Keputusan Pembelian (Y) Aitem 1 0.775 0.60 Reliabel Aitem 2 0.786 0.60 Reliabel Aitem 3 0.778 0.60 Reliabel Aitem 4 0.814 0.60 Reliabel Aitem 5 0.764 0.60 Reliabel Aitem 6 0.786 0.60 Reliabel Aitem 7 0.783 0.60 Reliabel Aitem 8 0.776 0.60 Reliabel Aitem 9 Sumber: Data Primer diolah, 2013 0.836 0.60 Reliabel Cronbach Alpha Keterangan Reliabel Berdasarkan dari tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa pernyataan dalam kuesioner ini reliabel karena mempunyai nilai cronbach’s alpha lebih besar dari 0.60. Hal ini menunjukkan bahwa setiap aitem pernyataan yang digunakan akan mampu memperoleh data yang konsisten yang berarti bila pernyataan itu diajukan kembali akan diperoleh jawaban yang relatif sama dengan jawaban sebelumnya. 3. Hasil Uji Asumsi Klasik a. Hasil Uji Multikolinearitas Pada tabel 4.6 ini disajikan hasil uji multikolinearitas. Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi diotemukan adanya korelasi antar variabel independen. Untuk menguji multikolonieritas dilakukan dengan melihat (1). Nilai 78 tolerance (TOL) dan lawannya, (2) variance inflation factor (VIF), Berikut ini hasil pengujian multikolonieritas : Tabel 4.6 Hasil Uji Multikolinearitas Coefficientsa Collinearity Statistics Model 1 Tolerance VIF (Constant) Ekuitas Merek .970 1.031 Promosi Penjualan .981 1.019 Harga .975 1.026 a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian Sumber: Data Primer diolah, 2013 Berdasarkan tabel 4.6 dapat diketahui bahwa setiap variabel memiliki nilai Tolerance tidak kurang dari 0.10 dan nilai Variance Inflation Faktor (VIF) tidak lebih dari 10. Analisis ini menunjukkan bahwa tidak terdapat gejala multikolinearitas terhadap variabel penelitian. Sehingga layak untuk digunakan dalam pengujian selanjutnya. Hal ini sesuai dengan Ghazali (2011 :95-96) dalam mendeteksi ada atau tidaknya multikolonieritas di dalam model regresi. b. Hasil Uji Heteroskedastisitas Pada gambar 4.1 ini disajikan hasil uji heteroskedastisitas. Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Hasil pengujian heteroskedastisitas berupa grafik scatter plot, berikut hasil pengujiannya 79 Gambar 4.1 Hasil Uji Heteroskedastisitas Sumber: Data Primer diolah, 2013 Gambar 4.1 menunjukkan titik-titik menyebar secara acak dan tidak membentuk pola tertentu serta tersebar diatas dan dibawah angka 0 (nol) pada sumbu Y. ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas sehingga model regresi layak digunakan untuk memprediksi keputusan pembelian berdasarkan masukan atas variabel ekuitas merek, promosi penjualan, dan penetapan harga. Hal ini sesuai dengan pernyataan uji heteroskedastisitas menurut Ghazali (2011:125) bahwa model regresi yang baik adalah homoskedastisitas, yaitu : varians dari residual pengamatan ke pengamatan yang lain tetap. c. Hasil Uji Normalitas Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual adalah dengan melihat grafik histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendeteksi distribusi normal. Namun demikian hanya dengan melihat histogram hal ini dapat 80 menyesatkan khususnya untuk jumlah sampel yang kecil. Metode yang lebih handal adalah dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas Sumber: Data Primer diolah, 2013 Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa data penelitian memiliki penyebaran dan distribusi yang normal karena data memusat pada nilai rata-rata dan median atau nilai plot PP terletak digaris diagonal, maka dapat dikatakan bahwa data tersebut berdistribusi normal. Untuk menegaskan hasil uji normalitas di atas, maka peneliti melakukan uji kolmogorov-smirnov dengan hasil sebagai berikut: Tabel 4.7 81 Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Ekuitas Merek N Normal Parametersa Most Extreme Differences Promosi Penetapan Penjualan Harga 80 37.11 5.222 .178 .153 -.178 1.593 .125 Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) 80 23.51 3.098 .200 .200 -.159 1.789 .333 80 15.11 3.379 .179 .151 -.179 1.597 .122 Keputusan Pembelian 80 33.64 4.144 .126 .122 -.126 1.130 .155 a. Test distribution is Normal. Sumber: Data Primer diolah, 2013 Berdasarkan hasil uji kolmogorof-Smirnov di atas, terlihat nilai Asymp.Sig memiliki nilai > 0.05. Hal ini menunjukkan bahwa data pada penelitian ini terdistribusi secara normal dan model regresi tersebut layak dipakai untuk memprediksi variabel dependen yaitu keputusan pembelian berdasarkan masukan variabel independen yaitu ekuitas merek, promosi penjualan, dan penetapan harga. Maka data penelitian layak digunakan sebagai penelitian. d. Hasil Uji Autokolerasi Hasil uji Autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regensi linear ada kolerasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokolerasi. Autokolerasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu satu sama lainnya. Berikut ini adalah hasil dari uji Autokorelasi: 82 Tabel 4.8 Hasil Uji Autokorelasi Model Summaryb Model 1 R .747 R Square a .713 Adjusted Std. Error of R Square the Estimate .675 Durbin-Watson 4.160 2.229 a. Predictors: (Constant), Penetapan Harga, Promosi Penjualan, Ekuitas Merek b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian Sumber: Data Primer diolah, 2013 Uji Autokolerasi yang digunakan adalah Uji Durbin-Watson (DW test), untuk melihat apakah terjadi adanya atau tidak adanaya autokolerasi bisa ditentukan dengan kriteria berikut ini: Angka D-W dibawah -2, berarti ada autokolerasi positif Angka D-W diantara -2 sampai +2, berarti tidak ada autokolerasi Angka D-W diatas +2, berarti ada autokolerasi negatif Hasil uji autokolerasi diatas menunjukkan nilai statistik Durbin Watson sebesar 2.229, maka disimpulkan bahwa tidak terjadi autokolerasi. 4. Hasil Uji Hipotesis Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dengan menggunakan model analisis regresi berganda (multiple regression analysis), yaitu: a. Hasil Uji Koefisien Determinasi Uji ini dilakukan untuk mengukur kemampuan variabelvariabel independen, yaitu ekuitas merek, promosi penjualan, dan penetapan harga dalam menjelaskan variasi variabel dependen, yaitu keputusan pembelian. Hasil uji koefisien determinasi dapat dilihat pada kolom adjusted R square, yang ditampilkan pada tabel berikut: 83 Tabel 4.9 Hasil Uji Koefisien Determinasi Model Summaryb Model 1 R .747 R Square a .713 Adjusted Std. Error of R Square the Estimate .675 4.160 Durbin-Watson 2.229 a. Predictors: (Constant), Penetapan Harga, Promosi Penjualan, Ekuitas Merek b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian Sumber: Data Primer diolah, 2013 Tabel 4.9 menunjukkan nilai R sebesar 0.747 atau 74.7%. Hal ini berarti bahwa hubungan atau korelasi antara ekuitas merek, promosi penjualan, dan penetapan harga adalah kuat karena berada dikisaran 0.70-0.899 (Riduwan dan Engkos Achmad Kuncoro, 2007: 62). Nilai Adjusted R Square sebesar 0.713 atau 71.3%, ini menunjukkan bahwa variabel keputusan pembelian yang dapat dijelaskan oleh variabel ekuitas merek, promosi penjualan, dan penetapan harga adalah sebesar 71.3%, sedangkan sisanya sebesar 0.287 atau 28.7% (1-0.713) dijelaskan oleh faktor-faktor lain diluar penelitian ini. Faktor-faktor lain tersebut antara lain: citra merek dan lain sebagainya. Standar Error of Estimate (SEE) sebesar 2.229. makin kecil nilai SEE akan membuat model regresi semakin tepat dalam memprediksi variabel dependen. b. Hasil Uji F (Simultan) Untuk menunjukkan apakah semua variabel independen yang digunakan dalam model regresi mempunyai pengaruh yang signifikan secara bersama-sama terhadap variabel dependen maka digunakan uji F, hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut: 84 Tabel 4.10 Hasil Uji F ANOVAb Model 1 Sum of Squares Regression df Mean Square 41.412 3 214.804 Residual 1315.075 76 17.304 Total 1356.487 79 F Sig. 12.414 .000a a. Predictors: (Constant), Penetapan Harga, Promosi Penjualan, Ekuitas Merek b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian Sumber: Data Primer diolah, 2013 Berdasarkan tabel 4.10 di atas, diketahui bahwa nilai signifikan sebesar 0.000 atau lebih kecil dari nilai probabilitas (p-value) 0.05 (0.000 < 0.05), ini berarti bahwa variabel independen yaitu ekuitas merek, promosi penjualan, dan penetapan harga berpengaruh signifikan secara simultan terhadap keputusan pembelian. c. Hasil Uji t (Parsial) Hasil uji t dapat dilihat pada tabel 4.11, jika nilai probability t lebih kecil dari 0.05 maka Ha diterima dan menolak H0, sedangkan jika nilai probability t lebih besar dari 0.05 maka H0 diterima dan menolak Ha. Tabel 4.11 Hasil Uji t Coefficientsa Unstandardized Coefficients Model 1 (Constant) B Std. Error 26.316 4.842 Ekuitas Merek .070 .091 Promosi Penjualan .136 Harga .101 Standardized Coefficients Beta t Sig. 5.435 .000 .088 6.767 .002 .153 .102 7.891 .034 .140 .508 8.723 .011 a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian Sumber: Data Primer diolah, 2013 85 Maka dalam bentuk Koefisien Regresi Berganda adalah : Y = a = 26,316 + 0,070 X1 + 0,136 X2 + 0,101 X3 + e d. Hasil interpretasi uji t menunjukkan bahwa : Dimana Y = Keputusan Pembelian, maka hasil interpretasi yang di dapat adalah : X1 (Ekuitas Merek) berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian (Y), dan jika Ekuitas Merek (X1) naik, maka Keputusan Pembelian (Y) akan naik pada produk minuman Minute Maid Pulpy Orange . X2 (Promosi Penjualan) berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian (Y), dan jika Promosi Penjualan (X2) naik, maka Keputusan Pembelian (Y) akan naik pada produk minuman Minute Maid Pulpy Orange. X3 (Harga) berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian (Y), dan jika Harga (X3) naik, maka Keputusan Pembelian (Y) akan naik pada produk minuman Minute Maid Pulpy Orange. 86 Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh : Hipotesis 1: Pengaruh Ekuitas Merek terhadap Keputusan Pembelian. Dari hasil uji hipotesis 1 dapat dilihat pada tabel 4.11, dapat terlihat bahwa thitung koefisien ekuitas merek adalah 6.767, sedangkan ttabel bisa dihitung pada tabel t-test, dengan α = 0.05, karena digunakan hipotesis dua arah, ketika mencari ttabel, nilai α dibagi 2 menjadi 0.025 dan df = 78 (didapat dari rumus n-2, dimana n adalah jumlah data, 80 – 2 = 78). Didapat ttabel adalah 1.99. Variabel ekuitas merek memiliki nilai p-value 0.002 (0.002 < 0.05), sedangkan thitung > ttabel (6.767 > 1.99) maka hipotesis alternatif pertama (Ha1) diterima, dan hipotesis nol (H0) ditolak, berarti secara parsial terdapat pengaruh antara variabel independen ekuitas merek (X1) terhadap variabel dependen keputusan pembelian (Y). Fadly dan Inneke Qomariyah (2008) yang menunjukkan bahwa secara serempak ekuitas merek yang terdiri dari variabel kesadaran merek, kesan kualitas, assosiasi merek, dan loyalitas merek berpengaruh sangat signifikan terhadap keputusan pembelian. 87 Hipotesis 2: Pengaruh Promosi Penjualan terhadap Keputusan Pembelian. Dari hasil uji hipotesis 2 dapat dilihat pada tabel 4.11, dapat terlihat bahwa thitung koefisien promosi penjualan adalah 7.891, sedangkan ttabel bisa dihitung pada tabel t-test, dengan α = 0.05, karena digunakan hipotesis dua arah, ketika mencari ttabel, nilai α dibagi 2 menjadi 0.025 dan df = 78 (didapat dari rumus n-2, dimana n adalah jumlah data, 80 – 2 = 78). Didapat ttabel adalah 1.99. Variabel promosi penjualan memiliki nilai p-value 0.034 (0.034 < 0.05), sedangkan thitung > ttabel (7.891 > 1.99) maka hipotesis alternatif kedua (Ha2) diterima, dan hipotesis nol (H0) ditolak, berarti secara parsial terdapat pengaruh antara variabel independen promosi penjualan (X2) terhadap variabel dependen keputusan pembelian (Y). Santi Budiman (2007) yang menyatakan bahwa promosi penjualan berpengaruh posaitif terhadap keputusan pembelian. Hal ini berarti promosi penjualan salah satu faktor yang mendorong dalam pembelian produk. Hipotesis 3: Pengaruh Penetapan Harga terhadap Keputusan Pembelian. Dari hasil uji hipotesis 3 dapat dilihat pada tabel 4.11, dapat terlihat bahwa thitung koefisien penetapan harga adalah 8.723, sedangkan ttabel bisa dihitung pada tabel t-test, dengan α = 0.05, karena digunakan hipotesis dua arah, ketika mencari ttabel, nilai α dibagi 2 menjadi 0.025 dan 88 df = 78 (didapat dari rumus n-2, dimana n adalah jumlah data, 80 – 2 = 78). Didapat ttabel adalah 1.99. Variabel penetapan harga memiliki nilai p-value 0.011 (0.011 < 0.05), sedangkan thitung > ttabel (8.723 > 1.99) maka hipotesis alternatif ketiga (Ha3) diterima, dan hipotesis nol (H0) ditolak, berarti secara parsial terdapat pengaruh antara variabel independen penetapan harga (X3) terhadap variabel dependen keputusan pembelian (Y). Variabel harga memiliki nilai probabilitas signifikan sebesar 0.000 jauh lebih kecil dari 0,05 yang berarti Ha3 diterima. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian Sofwan (2010) yang menunjukkan bahwa harga yang tinggi akan memberikan pengaruh yang tinggi terhadap keputusan pembelian, sehingga harga berhubungan positif terhadap keputusan pembelian. 89 BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI A. Kesimpulan Berdasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan mengenai analisis pengaruh ekuitas merek, promosi penjualan, dan harga terhadap keputusan pembelian, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagaiberikut : 1. Berdasarkan hasil uji regresi berganda secara parsial, hasil uji t menunjukkan bahwa : a. Variabel ekuitas merek (X1) berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian (Y). Karena nilai thitung>ttabel yaitu (6,767 > 1,99). b. Variabel promosi penjualan (X2) berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian (Y). Karena nilai thitung>ttabel yaitu (7,891 > 1,99). c. Variabel harga (X3) berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian (Y). Karena nilai thitung>ttabel yaitu (8,723 > 1,99). 2. Berdasarkan hasil uji regresi berganda secara simultan, hasil uji F menunjukkan bahwa ketiga variable independenya itu ekuitas merek, promosi penjualan, dan harga dengan nilai signifikan sebesar 0,000 memberikan kontribusi yang besar Pembelian. 89 terhadap variabel Keputusan 3. Berdasarkan hasil uji analisis regresi berganda ditemukan bahwa variable Promosi Penjualan paling dominan berpengaruh secara signifikan terhadap Keputusan Pembelian. B. Implikasi Berdasarkan hasil analisis menyatakan bahwa variable ekuitas merek, promosi penjualan, dan harga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian. Dari hasil analisis maka didapatkan beberapa implikasi pada penelitiani ini, antara lain: Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi perusahaan PT. Coca-Cola Amatil Indonesia, terutama dari segi ekuitas merek, yaitu salah satu cara yang dapat dilakukan olehMinute Maid Pulpy Orange untuk meningkatkan kemauan konsumen pada merek Minute Maid Pulpy Orange adalah dengan cara menyebutkan bahwa suatu merek pada gilirannya akan memberi tanda pada konsumen mengenai sumber produk tersebut, kualitas produk, kelebihankelebihan produk dan melindungi konsumen maupun produsen Minute Maid Pulpy Orange dari pesaing yang berusaha memberikan produk-produk yang tampak identik, agar konsumen, tidak terpengaruh dengan banyaknya merekmerek minuman instan atau sari buah yang bermunculan di pasaran. Dalam hal promosi penjualan, Minute Maid Pulpy Orange di harapkan untuk lebih mempengaruhi perilaku dibandingkan dengan sikap. Pembelian segera adalah tujuan dari promosi penjualan. Apabila Minute Maid Pulpy Orange mampun menjelaskan informasi mengenai keunggulan-keunggulan 90 pada Minute Maid Pulpy Orange tersebut, bukan tidak mungkin konsumen akan melakukan pembelian terhadap Minute Maid Pulpy Orange. Karena itu lebih baik merencanakan suatu promosi penjualan untuk target pelanggan sehubungan dengan perilaku umum target konsumen. Sekali para pemasar mengerti dinamika yang terjadi terhadap kategori produk dan telah menentukan konsumen dan perilaku konsumen, maka perusahaan dapat memilih alat promosi guna mencapai tujuan perusahaan Minute Maid Pulpy Orange. Harga juga tak kalah penting dalam menentukan konsumen dalam keputusan pembelian guna mendapatkan manfaat. Hasil menunjukkan bahwa harga dapat membantu konsumen dalam memutuskan untuk membeli produk Minuman Minute Maid Pulpy Orange itu sendiri. Penelitian ini hanya mengukur variable ekuitas merek, promosi penjualan, dan harga terhadap keputusan pembelian. Kelemahan pada penelitian ini adalah tidak dicantumkannya usia responden pada kuesioner yang disebarkan oleh peneliti, maka dari itu disarankan bagi penelitian lain untuk lebih cermat atau lebih teliti dan meningkatkan penelitian dengan menambah variabel-variabel lain yang mempengaruhi terhadap keputusan pembelian, serta menambahkan teori-teori terbaru dan lebih baik untuk kedepannya. 91 C. Saran Penelitian ini dimasa mendatang diharapkan dapat hasil yang berkualitas lagi dengan adanya beberapa masukan mengenai beberapa hal: 1. Penelitian selanjutnya agar lebih memperhatikan waktu penelitian 2. Penelitian selanjutnya di harapkan dapat menambah jumlah sampel penelitian serta memperluas wilayah sampel penelitian sehingga dapat diperoleh hasil penelitian dengan tingkat generalisasi yang lebih tinggi. 3. Penelitian selanjutnya diharapkan melakukan kuesioner dengan jumlah yang merata sejabotabek. 4. Penelitian selanjutnya diharapkan tidak hanya melakukan penyebaran kuesioner, tetapi juga melakukan wawancara langsung kepada responden untuk memperoleh data yang lebih berkualitas. 5. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambah variabel independen lainnya. 92 DAFTAR PUSTAKA Adiyarti, Sisna, “Tingkat Kesadaran Merk (Brand Awareness) Mahasiswa Universitas Mercu Buana Jurusan Marketing Communication and Advertising Pada Minuman Ringan “Minute Maid Pulpy”, Universitas Mercu Buana, Jakarta, 2012 Bestia, Ela, “Tingkat Komunikasi Pemasaran”. FISIP UI. Jakarta, 2009 Chan, Arianis. “Pengaruh Ekuitas Merek Terhadap Proses Keputusan Pembelian Konsumen: Studi Kasus Bank Muamalat Indonesia Cabang Bandung” Jurnal Administrasin Bisnis, Vol. 6 No.1, Agustus, 2010. Dahmiri. “Analisis Persepsi Konsumen Terhadap Keputusan Membeli Perumahan Griya Kembar Lestari Di Kota Jambi (The Analysis Of Consumers Perception On Consumers Decision To Buy House At Griya Kembar Lestari in Jambi)”, Jurnal Percikan, Volume 94, Edisi November, 2008. Darul Islam, A. Yahya Suryawinata, Mohammad Arief “Pengaruh Kesadaran Merek , Assosiasi Merek dan Kesan Kualitas Terhadap Keputusan Membeli Ponsel Merek Nokia”, (Jurnal 2010) Durianto, et.all. “Strategi Menaklukkan Pasar: Melalui Riset Ekuitas dan Perilaku Merek”, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2004. Ghozali, Imam, „Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19”. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Hamid, Abdul. “Panduan Penulisan Skripsi”, FEIS UIN Press, Jakarta, 2007. Hurriyati, Ratih. “Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen”. Cetakan Kedua. ALFABETA CV. 2005. Hurriyati, Ratih. “Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen”. Cetakan Kedua. ALFABETA CV. 2008. Kotler Philip, “Manajemen Pemasaran”, Edisi Millenium, PrenHallindo, Jakarta, 2002. Kotler Philip. “Manajemen Pemasaran”, Edisi Ke Sebelas Jilid 2. PT. Indeks kelompok Gramedia. Jakarta. 2005. 93 Kotler & Kevin Lane Keller. “Manajemen Pemasaran”. Edisi 12 Bahasa Indonesia Jilid 2. Pengalih Bahasa Benyamin Molan, Pearson Education Inc, New Jersey, 2006. Kotler, Philip. “Manajemen Pemasaran”, Edisi Ke Sebelas Jilid 1. PT. Indeks Kelompok Gramedia. Jakarta. 2007. Kotler & Keller. “Manajemen Pemasaran”. Edisi 12 Bahasa Indonesia Jilid 1 & 2. PT. Indeks, Jakarta 2007. Kotler, Philip dan Gary Armstrong. “Prinsip-Prinsip Pemasaran, Edisi Ke-12 Jilid 1, Ahli Bahasa Bob Sabran”, Erlangga, Jakarta, 2008. Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller “Manajemen Pemasaran Edisi Kedua Belas Jilid 1, PT Indeks Kelompok Gramedia, Jakarta, 2009. Mahrinasari “Analisis Faktor Penentu Ekuitas Merek (Studi Kasus Pada Produk Tabungan, Tiga Bank Umum Terbesar Di Provinsi Lampung)”, Jurnal Bisnis dan Manajemen, Vol. 2 No. 3, Mei, Lampung, 2006. Niken dan Zainal W Zahrida. “Pengaruh Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian : Sebuah Studi Empiris Jamu Langsing Cair Perusahaan Jamu Paten Di Jakarta”, Lembaga Penelitian Fakultas Ekonomi Universitas Tarumanegara, Jakarta 2008. Priyatno, duwi, “Paham Analisa statistic Data dengan SPٍ”, Cetakan Pertama, Mesdiakom, Yogyakarta: 2010. (pondokskripsi.wordpress.com/2009/12/20/analisis-pengaruh-promosi). Qomariah, Inneke dan Fadly. “Analisis Pengaruh Faktor-faktor Ekuitas Merek Sepeda Motor Merek Honda terhadap Keputusan Pembelian (Study kasy\us pada Universitas Sumatera Utara)” Jurnal Manajemen BIsnis dan Manajemen, Vol. 1, No. 2, Mei, Surakarta, 2008. Santi Budiman. “Pengaruh Promosi Penjualan dan Periklanan Terhadap Keputusan Pembelian Produk Nestle Dancow Di Pamella Swalayan Supermarket Jogjakarta”. Jurnal Optimal, Vol. 4, No. 2. 2007. Sugiyono. “Statistika Untuk Penelitian” CV. Alfabeta, Bandung, 2009. Sutisna. “Perilaku Konsumen : Komunikasi Pemasaran”, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2003. 94 Suwarni. “Marketing mix Strategy Dalam Meningkatkan Volume Penjualan”, Jurnal Ekonomi Bisnis Tahun 14, Nomor 1, Malang, Maret, 2009. Tjiptono, Fandy, dkk, “Pemasaran Strategik”, Yogyakarta : Andi, 2008. Wahyudi, Dewi Urip. “Pengaruh Motivasi, PersepsiDan Sikap Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Merek Honda Di Kawasan Surabaya Barat” , Jurnal Manajemen Dan Kewirausahaan, Vol 10, No. 1, Universitas Kristen Petra, Surabaya, 2008. Zuliani, Siti. “Pengaruh Lokasi Dan Harga Terhadap Keputusan Berbelanja Di Mini Market Sarinah Swalayan Ngalian Semarang” Skripsi Universitas Negeri Semarang, 2005. 95 Lampiran1 :Kuesioner Penelitian KUESIONER PENELITIAN PENGARUH EKUITAS MEREK, PROMOSI PENJUALAN DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA PRODUK MINUMAN MINUTE MAID PULPY ORANGE (PadaPelanggan Minute Maid Pulpy Orange Pada Warga Kecamatan Ciputat Timur Kabupaten Tangerang Selatan ) Dalam rangka penyelesaian tugas akhir sebagai mahasiswa Program Strata Satu Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, saya : Nama : Ratih Kartini Asih NIM : 205081000151 Fakultas/Jurusan : Ekonomi dan Bisnis/Manajemen Bermaksud melakukan penelitian ilmiah untuk penyusunan skripsi dengan judul “Pengaruh Ekuitas Merek, Promosi Penjualan dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Produk Minuman Minute Maid Pulpy Orange“. Maka saya mohon bantuan Bapak/Ibu/Saudara untuk mengisi kuesioner guna memperoleh data tentang judul tersebut. Bersar harapan saya, Bapak/Ibu/Saudara dapat memberikan jawaban yang sebenarnya, sehingga jawaban tersebut dapat kami gunakan untuk menganalisis data yang tepat dan obyektif. 96 Atas kesediaan bantuan dan partisipasi Bapak/Ibu/Saudara saya mengucapkan banyak terima kasih. IDENTITAS RESPONDEN 1. Nama : ………………………………………….. (bolehtidakdiisi) 2. JenisKelamin : ( ) Laki-Laki ( )Perempuan 3. Pekerjaan 4. PendapatanPerbulan :( ) Siswa / Mahasiswa ( ) Karyawan ( ) PegawaiNegeriSipil (PNS) ( ) IbuRumahTangga : ( ) Rp 100.000 s.dRp 500.000 ( ) Rp 500.001 s.dRp 1.500.000 ( ) Rp 1.500.001 s.d Rp2.500.000 ( ) Rp 2.500.001 s.dRp 5.000.000 5. TanggalPengisian : ………………………………………………………............ 6. TandaTangan :……………………………………………………...........… 97 PETUNJUK PENGISISAN ANGKET A. Istilah diri anda sebelum melakukan pengisian angket. B. Berikut ini keterangan alternatif pilihan jawaban yang tersedia, yaitu: SS = Sangat Setuju Skor = 5 S = Setuju Skor = 4 RR = Ragu Skor = 3 TS = Tidak Setuju Skor = 2 STS = Sangat Tidak Setuju Skor = 1 C. Pilihan salah satu jawaban yang menurut anda paling tepat dengan memberi tanda check list ( ) atau tanda silang (X) pada kontak yang disediakan di bawah ini: 98 No. Pertanyaan AlternatifJawaban EkuitasMerek (X1) SS S RR TS STS Brand Awareness 1. Untuk membeli merek minuman sari buah yang pertama kali yang ada di pikiran saya adalah Minute maid pulpy orange 2. Minuman sari buah yang rasanya enak menurut saya adalah Minute maid pulpy orange 3. Minuman sari buah yang menyehatkan menurut saya adalah Minute maid pulpy orange Brand Assosiation 4. Bagi saya minuman Minute maid pulpy orange memiliki kemasan yang menarik 5. Bagi saya Minute maid pulpy orange memiliki kandungan jus dengan bulir jeruka sli di dalamnya yang menyegarkan bagi tubuh 6. Bagi saya harga yang diberikan Minute maid pulpy orange termasuk terjangkau dibandingkan dengan minuman sari buah sejenisnya 7. Bagi saya karena memilki kandungan vitamin C yang baik untuk kesehatan bagi tubuh maka Minute maid pulpy orange baik dikonsumsi untuk kebutuhan sehari-hari 8. Minute maid pulpy orange lebih unggul daripada minuman sari buah sejenisnya 99 9. Bagi saya Minute maid pulpy orange berbeda dengan minuman sari buah lainnya karena memiliki kekhasan bulir jeruk asli di dalamnya Brand Loyalty 10. Saya merasa paling sering membeli minuman sari buah merek Minuman Minute maid pulpy orange 100 No. Pertanyaan PromosiPenjualan (X2) 1. Adanya potongan harga mendorong saya untuk membeli Minute maid pulpy orange 2. Pada supermarket tertentu memberikan sample gratis, menarik keinginan saya untuk mencoba Minute Maid Pulpy Orange 3. Dengan sering membeli Minute maid pulpy orange di took tertentu, biasanya saya mendapatkan hadiah tertentu 4. Dengan memberikan special harga“3 gratis 1” mendorong saya untuk membeli Minute maid pulpy orange 5. Dengan membagikan gratis minuman buavita mendorong saya untuk membeli Minute maid pulpy orange 6. Dengan membagikan gratis produk coca cola mendorong saya untuk membeli Minute maid pulpy orange AlternatifJawaban SS S RR TS STS 101 No. Pertanyaan Harga (X3) 1. Harga minuman Minute maid pulpy orange sesuai dengan kualitasnya 2. Minute maid pulpy orange setiap akhir tahun biasanya memberikan harga promosi 3. Minute maid pulpy orange sering memberikan potongan harga 4. Harga yang ditetapkan Minute maid pulpy orange relatif terjangkau di banding produk lain yang sejenis AlternatifJawaban SS S RR TS STS 102 No. Pertanyaan KeputusanPembelian (Y) 1. Ketika saya ingin membeli minuman sari buah saya akan membeli Minute maid pulpy orange 2. Setelah melihat Minute maid pulpy orange di billboard karena ada informasi iklan maka saya akan membeli Minute maid pulpy orange 3. Ketika saya haus dan ingin membeli sari buah saya akan membeli Minute maid pulpy orange dan ternyata rasa dan harganya sesuai yang saya harapkan 4. Setelah membeli Minute maid pulpy orange dan produk sejenisnya yang paling cocok dengan lidah saya adalah Minute maid pulpy orange 5. Ketika setelah meminum ternyata rasanya sesuai dengan yang saya harapkan 6. Saya membeli Minute maid pulpy orange karena harganya sesuai dengan kantong saya 7. Setelah saya membeli Minute maid pulpy orange saya puas dengan kualitas dan rasanya 8. Saya mersa puas setelah meminum Minute maid pulpy orange 9. Saya akan berniat untuk membeli kembali Minute maid pulpy orange AlternatifJawaban SS S RR TS STS 103 Lampiran 2: Jawaban Responden Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 JenisKelamin 1 1 1 1 2 2 2 2 1 1 1 1 2 2 2 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 Responden JenisKelamin Responden JenisKelamin 31 2 61 1 32 2 62 1 33 1 63 1 34 1 64 2 35 1 65 2 36 1 66 2 37 1 67 2 38 1 68 2 39 1 69 2 40 1 70 1 41 1 71 1 42 1 72 1 43 1 73 1 44 2 74 1 45 2 75 2 46 2 76 2 47 2 77 2 48 2 78 2 49 2 79 2 50 2 80 2 51 2 52 1 53 1 54 2 55 2 56 2 57 2 58 2 59 2 60 2 104 Responden Pekerjaan Responden Pekerjaan Responden Pekerjaan 1 1 31 4 61 1 2 1 32 4 62 1 3 1 33 4 63 1 4 1 34 2 64 1 5 1 35 2 65 1 6 1 36 2 66 1 7 1 37 2 67 1 8 1 38 2 68 1 9 2 39 2 69 1 10 2 40 1 70 2 11 2 41 1 71 2 12 2 42 1 72 2 13 2 43 1 73 3 14 3 44 1 74 3 15 3 45 1 75 3 16 3 46 1 76 1 17 3 47 1 77 1 18 3 48 1 78 1 19 3 49 1 79 1 20 3 50 1 80 1 21 2 51 1 22 2 52 1 23 2 53 1 24 2 54 1 25 3 55 1 26 4 56 1 27 4 57 1 28 4 58 1 29 4 59 1 30 4 60 1 105 Responden PendapatanPerbulan Responden PendapatanPerbulan Responden 1 1 31 4 61 2 1 32 4 62 3 1 33 4 63 4 1 34 2 64 5 1 35 2 65 6 1 36 2 66 7 1 37 2 67 8 1 38 2 68 9 2 39 2 69 10 2 40 1 70 11 2 41 1 71 12 2 42 1 72 13 2 43 1 73 14 3 44 1 74 15 3 45 1 75 16 3 46 1 76 17 3 47 1 77 18 3 48 1 78 19 3 49 1 79 20 3 50 1 80 21 2 51 1 22 2 52 1 23 2 53 1 24 2 54 1 25 3 55 1 26 4 56 1 27 4 57 1 28 4 58 1 29 4 59 1 30 4 60 1 PendapatanPerbulan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 3 3 3 1 1 1 1 1 106 Ekuitas Merek (X1) Responden aitem1 aitem2 aitem3 aitem4 aitem5 aitem6 aitem7 aitem8 aitem9 aitem10 Totalaitem 1 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 37 2 5 5 5 4 5 4 3 4 3 5 43 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 36 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 36 5 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 36 6 5 4 4 5 4 5 5 5 4 4 45 7 3 4 3 4 3 4 4 4 2 3 34 8 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 37 9 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 39 10 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 38 11 5 4 4 5 5 4 4 4 5 5 45 12 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5 45 13 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 38 14 4 4 4 4 3 4 3 3 5 3 37 15 2 2 2 4 2 4 3 4 2 2 27 16 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 37 17 3 2 2 2 1 4 4 4 2 1 25 18 5 3 4 4 3 4 4 4 3 3 37 19 2 2 2 3 2 3 2 3 3 2 24 20 3 4 4 4 4 3 3 3 2 4 34 21 5 5 5 5 5 4 4 4 4 2 43 22 4 4 2 4 5 4 4 2 4 4 37 23 5 3 4 3 4 5 4 4 3 4 39 24 4 3 4 4 4 4 5 4 4 4 40 25 2 4 2 4 4 4 4 4 4 2 34 26 4 4 4 4 4 4 4 4 5 2 39 27 4 4 4 5 4 3 3 3 4 3 37 28 4 5 4 4 5 4 4 4 4 2 40 29 2 4 2 4 4 4 4 4 4 4 36 30 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 37 31 3 3 3 3 3 4 4 4 4 2 33 32 2 4 2 4 4 4 4 4 4 2 34 33 4 4 2 4 5 4 4 4 4 3 38 34 4 4 2 4 4 4 4 4 4 5 39 35 4 4 2 4 5 4 3 3 3 4 36 36 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 40 37 38 39 5 4 5 5 4 3 5 2 4 5 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44 38 37 107 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 4 2 4 4 4 2 2 3 5 4 4 4 4 4 5 4 4 2 2 3 5 4 4 4 3 2 4 4 4 4 5 4 5 4 2 4 3 3 4 4 4 5 4 2 2 5 3 4 4 4 4 5 4 5 4 2 2 5 3 4 3 3 4 4 4 4 4 5 4 3 3 4 4 2 4 2 4 4 4 2 4 3 4 4 4 2 2 3 5 2 4 2 4 3 4 4 4 2 3 2 2 2 2 3 5 2 4 4 2 4 3 4 4 4 5 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 2 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 3 4 4 4 2 4 4 4 4 5 4 2 3 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 2 3 5 4 4 4 3 4 5 4 5 4 4 4 3 4 4 4 3 4 5 2 4 4 4 2 2 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 2 2 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 5 2 2 4 4 4 3 4 4 2 2 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 2 2 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 2 2 3 5 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 2 4 5 3 4 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 2 2 2 4 4 4 4 5 4 5 3 2 2 2 2 4 4 4 4 2 2 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 2 39 37 38 40 40 34 24 25 45 39 40 36 35 38 50 35 40 34 24 25 45 39 40 37 33 34 38 39 36 40 44 38 37 39 37 38 25 77 78 79 80 5 4 4 4 5 3 4 3 4 4 4 2 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 45 39 40 37 108 Promosi Penjualan (X2) Responden aitem1 aitem2 aitem3 aitem4 aitem5 aitem6 Totalaitem 1 4 4 4 4 4 4 24 2 4 4 4 4 4 4 24 3 4 4 4 4 4 4 24 4 5 4 5 5 5 5 29 5 3 3 4 3 3 3 19 6 4 4 4 4 4 4 24 7 4 4 4 4 3 4 23 8 5 5 5 1 1 1 18 9 4 3 4 3 4 3 21 10 4 4 4 5 4 5 26 11 3 3 3 3 3 3 18 12 4 4 4 4 4 4 24 13 4 3 3 3 3 4 20 14 4 4 4 4 3 4 23 15 4 4 4 4 3 4 23 16 4 4 4 4 3 4 23 17 3 3 3 2 3 3 17 18 4 4 4 3 2 4 21 19 4 4 4 4 3 4 23 20 4 4 4 4 3 4 23 21 4 4 4 4 4 5 25 22 4 3 4 3 4 4 22 23 4 4 3 4 4 5 24 24 4 4 4 2 4 4 22 25 4 4 4 4 4 5 25 26 5 5 5 5 4 5 29 27 4 4 4 4 4 3 23 28 4 3 4 3 4 4 22 29 4 4 4 4 4 4 24 30 4 4 4 4 4 4 24 31 4 4 4 4 4 4 24 32 5 5 5 5 5 5 30 33 4 4 4 4 4 5 25 34 4 3 3 3 4 5 22 35 4 3 4 3 4 4 22 36 4 4 4 4 4 4 24 37 4 4 4 4 4 4 24 38 4 4 4 4 4 4 24 39 3 2 3 4 3 4 19 109 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 3 4 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 3 3 4 5 4 2 5 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 3 4 4 3 4 5 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 3 4 5 4 4 5 1 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 3 3 4 4 4 5 5 4 3 4 4 4 4 5 4 4 4 5 3 3 4 5 4 2 5 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 5 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 3 3 5 3 5 1 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 4 2 5 2 4 3 3 3 2 4 5 4 4 5 3 4 4 5 4 3 5 3 4 5 5 5 5 2 4 5 4 4 5 3 4 4 5 19 21 23 27 25 17 30 12 24 22 23 22 21 24 25 24 24 26 24 24 24 30 24 22 23 23 23 25 29 30 24 21 24 25 24 24 26 24 24 24 30 110 Harga (X3) Responden aitem1 aitem2 aitem3 aitem4 Totalaitem 1 4 4 4 4 16 2 4 3 4 3 14 3 4 4 3 4 15 4 4 4 4 2 14 5 4 4 4 4 16 6 5 5 5 5 20 7 4 4 4 4 16 8 4 3 4 3 14 9 4 4 4 4 16 10 4 4 4 4 16 11 4 4 4 4 16 12 5 5 5 5 20 13 4 4 4 4 16 14 4 3 3 3 13 15 4 3 4 3 14 16 4 4 4 4 16 17 4 4 4 4 16 18 4 4 4 4 16 19 3 2 3 4 12 20 3 3 3 3 12 21 5 5 5 4 19 22 4 3 4 4 15 23 5 5 5 4 19 24 1 1 1 1 4 25 3 4 4 5 16 26 4 5 4 4 17 27 3 3 4 4 14 28 4 4 3 4 15 29 3 3 4 3 13 30 3 3 3 3 12 31 5 5 5 5 20 32 3 3 3 3 12 33 3 4 1 3 11 34 4 4 5 4 17 35 2 5 1 2 10 36 4 4 4 4 16 37 1 1 1 1 4 38 3 4 4 5 16 39 4 5 4 4 17 111 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 3 4 3 3 5 4 5 4 5 1 3 4 3 4 5 4 4 4 5 1 3 4 3 4 3 4 5 4 4 4 5 2 5 1 3 4 3 4 5 4 5 3 4 3 3 5 4 5 3 5 1 4 5 3 4 3 4 4 3 5 1 4 5 3 4 3 4 3 4 4 3 5 3 5 4 4 5 3 4 3 4 3 4 3 4 3 5 4 5 4 5 1 4 4 4 5 5 5 5 4 5 1 4 4 4 3 4 5 5 5 5 4 5 3 5 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 3 3 5 4 4 4 4 1 5 4 4 4 4 4 3 4 4 1 5 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 14 15 13 12 20 16 19 15 19 4 16 17 14 17 17 17 16 15 19 4 16 17 14 15 13 17 17 17 16 15 19 12 19 13 16 17 14 17 17 17 17 112 Keputusan Pembelian (Y) Responden aitem1 aitem2 aitem3 aitem4 aitem5 aitem6 aitem7 aitem8 aitem9 Totalaitem 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 2 4 3 4 3 4 4 4 4 4 34 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 35 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 34 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 40 6 5 5 5 5 4 3 4 4 4 39 7 4 4 4 4 4 5 2 4 4 35 8 4 3 4 3 4 4 3 4 4 33 9 4 4 4 4 4 5 4 4 4 37 10 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 11 4 4 4 4 4 4 3 2 5 34 12 5 5 5 5 5 5 4 4 5 43 13 4 4 4 4 4 3 4 4 4 35 14 4 3 3 3 4 4 4 4 2 31 15 4 3 4 3 4 4 3 4 4 33 16 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 17 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 18 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 19 3 2 3 4 3 2 2 3 3 25 20 3 3 3 3 3 3 3 3 4 28 21 4 4 4 4 4 3 4 4 5 36 22 4 4 4 4 4 3 3 3 3 32 23 4 4 4 4 4 3 4 3 3 33 24 4 4 4 4 4 2 2 2 3 29 25 5 5 5 5 5 5 5 5 4 44 26 3 4 4 4 4 4 4 4 5 36 27 5 2 4 4 2 2 3 2 4 28 28 4 3 4 4 4 3 4 4 4 34 29 5 4 4 4 4 4 4 4 4 37 30 4 4 4 4 4 4 5 5 4 38 31 4 3 2 5 2 3 3 4 2 28 32 5 4 4 5 5 4 4 5 3 39 33 3 4 4 4 4 3 5 3 3 33 34 4 4 4 2 4 2 3 4 5 32 113 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 4 4 4 4 2 3 4 1 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 2 3 4 2 4 4 4 5 4 3 3 3 5 2 3 4 5 3 5 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 3 3 3 1 5 4 3 3 4 2 5 5 4 4 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 1 5 3 5 4 4 3 4 5 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 3 5 3 4 3 3 4 4 4 2 3 4 2 5 2 4 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 2 5 1 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 2 2 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 3 5 3 4 4 2 4 4 4 3 2 5 1 5 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 2 3 4 4 4 4 2 3 3 4 5 4 3 3 5 3 3 3 4 5 4 4 4 4 2 3 3 4 5 4 3 3 3 4 5 4 4 4 4 2 3 30 35 36 36 25 28 35 16 41 31 37 32 34 30 36 33 33 30 30 35 33 30 37 34 32 33 34 38 35 36 35 33 36 36 36 36 33 38 29 35 30 114 76 77 78 79 80 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 3 3 3 3 3 2 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 5 2 3 3 34 35 32 26 31 115 Lampiran 3: Jawaban Karakteristik Responden JenisKelamin Frequency Valid Percent Valid Percent Cumulative Percent laki-laki 38 47.5 47.5 47.5 perempuan 42 52.5 52.5 100.0 Total 80 100.0 100.0 Pekerjaan Frequency Valid Percent Valid Percent Cumulative Percent siswa/mahasiswa 43 53.8 53.8 53.8 karyawan 18 22.5 22.5 76.2 PegawaiNegeriSipil (PNS) 11 13.8 13.8 90.0 8 10.0 10.0 100.0 80 100.0 100.0 iburumahtangga Total PendapatanPerbulan Frequency Valid Percent Valid Percent Cumulative Percent Rp. 100.000 s.dRp. 500.000 43 53.8 53.8 53.8 Rp. 500.001 s.dRp. 1.500.000 18 22.5 22.5 76.2 Rp. 1.500.001 s.dRp. 2.500.000 11 13.8 13.8 90.0 Rp. 2.500.001 s.dRp. 5.000.000 8 10.0 10.0 100.0 80 100.0 100.0 Total 116 Lampiran 4: Hasil Validitas dan Reabilitas Variabel Ekuitas Merek (X1) Case Processing Summary N Cases Valid Excluded % 80 a Total 100.0 0 .0 80 100.0 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha .845 N of Items 10 Item-Total Statistics Scale Mean if Item Scale Variance if Deleted Item Deleted aitem1 aitem2 aitem3 aitem4 aitem5 aitem6 aitem7 aitem8 aitem9 aitem10 33.40 33.39 33.86 33.28 33.19 33.21 33.29 33.31 33.44 33.65 21.154 21.304 23.513 22.151 21.496 22.802 22.334 25.205 23.135 21.572 Corrected Item- Cronbach's Alpha Total Correlation if Item Deleted .613 .692 .290 .700 .667 .555 .684 .294 .533 .510 .823 .816 .859 .818 .818 .829 .819 .848 .831 .835 117 Lampiran 5: Hasil Validitas dan Reabilitas Variabel Promosi Penjualan (X2) Case Processing Summary N Cases % Valid Excluded 80 a Total 100.0 0 .0 80 100.0 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items .823 6 Item-Total Statistics Scale Mean if Item Scale Variance if Deleted Item Deleted aitem1 aitem2 aitem3 aitem4 aitem5 aitem6 19.36 19.66 19.55 19.70 19.74 19.55 8.462 6.758 6.934 6.010 6.728 6.504 Corrected Item- Cronbach's Alpha Total Correlation if Item Deleted .298 .703 .660 .755 .618 .533 .842 .772 .781 .755 .788 .813 118 Lampiran 6: Hasil Validitas dan Reabilitas Variabel Penetapan Harga (X3) Case Processing Summary N Cases % Valid Excluded 80 a Total 100.0 0 .0 80 100.0 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items .880 4 Item-Total Statistics Scale Mean if Item Scale Variance if Deleted Item Deleted aitem1 aitem2 aitem3 aitem4 11.40 11.39 11.18 11.38 6.420 6.899 6.172 7.225 Corrected Item- Cronbach's Alpha Total Correlation if Item Deleted .779 .691 .783 .720 .831 .865 .830 .856 119 Lampiran 7: Hasil Validitas dan Reabilitas Variabel Keputusan Pembelian (Y) Case Processing Summary N Cases % Valid Excluded 79 a Total 98.8 1 1.2 80 100.0 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items .809 9 Item-Total Statistics Scale Mean if Item Scale Variance if Deleted Item Deleted aitem1 aitem2 aitem3 aitem4 aitem5 aitem6 aitem7 aitem8 aitem9 29.77 29.92 29.84 29.73 29.86 30.24 29.92 30.01 29.96 13.973 13.840 13.857 15.710 13.147 13.544 13.404 13.346 15.550 Corrected Item- Cronbach's Alpha Total Correlation if Item Deleted .647 .533 .606 .274 .703 .529 .554 .609 .467 .775 .786 .778 .814 .764 .786 .783 .776 .836 120 Lampiran 8: Hasil Regresi Linear Berganda Variables Entered/Removedb Model Variables Entered 1 PenetapanHarga, PromosiPenjualan, EkuitasMereka Variables Removed Method . Enter a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: KeputusanPembelian Model Summaryb Model 1 R .747 R Square a Change Statistics Adjusted Std. Error of R Square the Estimate R Square Change F Change df1 .713 .675 4.160 .713 12.414 df2 3 Sig. F Change 76 Durbin-Watson .000 2.229 a. Predictors: (Constant), PenetapanHarga, PromosiPenjualan, EkuitasMerek b. Dependent Variable: KeputusanPembelian ANOVAb Model 1 Sum of Squares Regression df Mean Square 41.412 3 214.804 Residual 1315.075 76 17.304 Total 1356.487 79 F Sig. 12.414 .000a a. Predictors: (Constant), PenetapanHarga, PromosiPenjualan, EkuitasMerek b. Dependent Variable: KeputusanPembelian Coefficientsa Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model B 1 26.316 4.842 EkuitasMerek .070 .091 PromosiPenjualan .136 PenetapanHarga .101 (Constant) Std. Error Beta Collinearity Statistics t Sig. Tolerance VIF 5.435 .000 .088 6.767 .002 .970 1.031 .153 .102 7.891 .034 .981 1.019 .140 .508 8.723 .011 .975 1.026 a. Dependent Variable: KeputusanPembelian 121 122 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test EkuitasMerek N Normal Parametersa Most Extreme Differences Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative 80 37.11 5.222 .178 .153 -.178 1.593 .125 PromosiPenjualan 80 23.51 3.098 .200 .200 -.159 1.789 .333 PenetapanHarga 80 15.11 3.379 .179 .151 -.179 1.597 .122 KeputusanPembeli an 80 33.64 4.144 .126 .122 -.126 1.130 .155 a. Test distribution is Normal. 123