TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN

advertisement
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
A. Latar Belakang Masalah
Tanggung jawab sosial perusahaan merupakan suatu topik bisnis yang banyak
dibicarakan. Topik ini sekaligus menarik, karena menimbulkan perdebatan seru baik
pada tingkat filosifis-teoretis maupun pada tingkat praktis. Antara lain dipersoalkan
dan diperdebatkan mengenai apakah memang perusahaan punya tanggung jawab
moral dan sosial?
Kalaupun ada,manakah lingkup tanggung jawab itu? Apakah
dalam kaitan dengan tanggung jawab sosial perusahaan itu, suatu perlu ketrlibatan
dalam kegiatan sosial yang berguna bagi masyarakat atau tidak?
Bagaimana
tanggung jawab perusahaan itu dapat dioprasionalkan dalm suatu perusahaan?
B. Pembahasan
1. Syarat bagi Tanggung Jawab Moral
Dalam membahas prinsip-prinsip etika profesi dan prinsip-prinsip etika bisnis,
kita telah menyinggung tanggung jawab sebagai salah satu prinsip etika yang penting.
Persoalan polemic yang harus dijawab pada tempat pertama adalah manakah kondisi
bagi adanya tanggung jawab
moral. Manakah kondisi yang relevan yang
memungkinkan kita menuntut agar seseorang bertanggung jawab atas tindakanya.
Paling kurang ada tiga syarat penting bagi tanggung jawab moral. Pertama,
tanggung jawab mengandaikan bahwa suatu tindakana dilakukan dengan sadar dan
tahu. Tanggung jawab hanya bisa di tuntut dari seseorang kalua ia bertindak dengan
sadar dan tahu mengenai tindakannya itu serta konsekuensi dari tindakannya. Kalau
seseorang
tidak tahu mengenai baik dan buruknya secara moral, dia dengan
sendirinya tidak bisa punya tanggung jawab moral atas tindakanya. Kedua, tanggung
jawab juga mengandaikan adanya kebebasan pad tempat pertama.Artinya, tanggung
jawab hanya mungkin relevan dan dituntut dari seseorang atas tindakanya itu
dilakukan secara bebas. Ini beratrti orang tersebut melakukan tindakan itu bukan
dalam keadaan dipaksan atau terpaksa. Ia sendiri secara bebas dan suka rela
melakukan tindakan itu. Jadi, kalua seseorang terpaksa atau dipaksa melakukan suatu
tindakan, secara moral ia tidak bisa dituntut bertanggung jawab atas tindakanya itu.
Ketiga, tanggung jawab juga mensyaratkan bahwa orang yang melakukan tindakan
tertentu memang mau melakukan tindakan itu. Ia sendiri mau dan bersedia melakukan
tindakan itu.
Berdasarkan ketiga syarat di atas, dapat disimpulkan bahwa hanya orang yang
berakal budi dan punya kemauan bebas yang bisa bertanggung jawab atas
tindakannya, dan karena itu relevan untuk menuntut pertanggung jawaban moral
darinya. Bahkan secara lebih tepat lagi, hanya orang yang telah dapat menggunakan
akal budinya secara normal dan punya kemauan bebas atas tindakanya brada dalam
kendalinya dapat bertanggung jawab secara moral atas tindakanya.
2. Status Perusahaan
Perusahaan adalah sebuah badan hukum. Artinya, perusahaan dibentuk
berdasarkan hukum tertentu dan disahkan dengan hukum atau aturan legal tertentu.
Itu berarti perusahaan adalah bentukan manusia, yang eksistensinya diikat
berdasarkan aturan hukum yang sah.
De George secara khusus membedakan dua macam pandangan mengenai stastus
perusahaan . Pertama, melihat perusahaan sebagai sepenuhnya ciptaan hukum, dan
Karena itu ada hanya berdasrkan hukum. Menurut pandangan ini, perusahaan
diciptakan oleh Negara dan tidak mungkin ada tanpa Negara.
Kedua, pandangan yang tidak memusatkan perhatian pada status
legal
perusahaan melainkan pada perusahaan sebagai suatu usaha bebas dan produktif.
Menurut pandangan ini, perusahaan terbentuk oleh orang atau kelompok orang
tertentu untuk melakukan kegiatan tertentu dengan cara tertentu secara bebas demi
kepentingan orang atau orang-orang tadi.
Karena menurut pandangan kedua, perusahaan bukan bentuk negara atau
masyarakat, maka perusahaan menetapkan sendiri tujuannya dan beroperasi
sedamikian rupa untuk mencapai kepantingan para pendirinya.
Tanggung jawab sosial perusahaan sangat erat kaitannya dengan pertanyaanpertanyaan berikut:
•
Apakah memang perusahaan punya tanggung jawab moral dan sosial ?
•
Kalau ada, manakah lingkup tanggung jawab itu ?
•
Apakah, terkait dengan tanggung jawab sosial perusahaan itu, perusahaan perlu
terlibat dalam kegiatan sosial yang berguna bagi masyarakat atau tidak ?
•
Bagaimana tanggung jawab sosial perusahaan itu dapat dioperasionalkan dalam
suatu perusahaan ?
Tanggung jawab sosial perusahaan hanya dinilai dan diukur berdasarkan sejauh
mana perusahaan itu berhasil mendatangkan keuntungan sebesar-besarnya (Milton
Friedman,The Social Responsibilities of Business to Increase Its Profits, New York
Times Magazine,13-09-1970)
Ini hanyalah bentuk tanggung jawab legal…
 Anggapan bahwa perusahaan tidak punya tanggung jawab moral sama saja
dengan mengatakan bahwa kegiatan perusahaan bukanlah kegiatan yang
dijalankan oleh manusia
 Tanggung jawab moral perusahaan dijalankan oleh staf manajemen
 Tanggung jawab legal tidak dapat dipisahkan dari tanggung jawab moral
Sesungguhnya, pada tingkat operasional bukan hanya staf manajemen yang
memikul tanggung jawab sosial dan moral perusahaan ini, melainkan seluruh
karyawan….
3. Lingkup Tanggung jawab Sosial
Kalau pada akhirnya bisa diterima bahwa perusahaan mempunyai tanggung jawab
moral dan social, pertanyaan menarik yang perlu dijawab adalah apa sesungguhnya
tanggung jawab social dan moral perusahaan itu. Apa saja yang termauk dalam apa
yang kita kenal sebagai tanggung jawab sosial perusahaan?. Dengan kata lain,
manakah lingkup dari tanggung jawab sosial dan moral suatu perusahaan itu?
Pada tempat pertama harus dikatakan bahwa tanggung jawab sosial menunjukkan
kepedulian perusahaan terhadap kepentingan pihak-pihak lain secara lebih luas dari
pada sekadar terhadap kepentingan perusahaan belaka. Dengan konsep tanggung
jawab sosial perusahaan mau dikatakan bahwa kendati secara moral adalah baik
bahwa perusahaan mengejar keuntungan , tidak dengan sendirinya perusahaan
dibenarkan untuk mencapai keuntungan itu dengan mengorbankan kepentingan
pihak-pihak lain . Artinya, keuntungan dalam bisnis tidak mesti dicapai dengan
mengorbankan kepentingan pihak lain, termasuk kepentingan masyarakat luas.
Dengan demikian, dengan konsep tanggung jawab sosial dan moral perusahaan
mau dikatakan bahwa suatu perusahaan harus bertanggung jawab atas tindakan dan
kegiatan bisnisnya yang mempunyai pengaruh atas orang – orang tertentu,
masyarakat srta lingkungan di mana perushaan itu beropersi. Secara positif ini berarti
perusahaan harus menjalankan kegiatan bisnisnya sedemikian rupa sehingga pada
akhirnya akan dapat ikut menciptakan suatu masyarakat yang baik dan sejahtera.
Konsep tanggung jawab sosial perusahaan sesungguhnya mengacu pada kenyataan,
sebagaimana telah dikatakan diatas bahwa perusahaan adalah badan hukum yang
dibentuk oleh manusia dan terdiri dari manusia.
Dalam perkembangan etika bisnis yang lebih mutakhir, muncul gagasan yang
lebih komprehensif mengenai lingkup tanggung jawab sosial perusahaan ini. Sampai
sekarang ada empat bidang yang dianggap dan diterima sebagai termasuk dalam apa
yang disebut sebagai tanggung jawab sosial perusahaan.
Pertama, keterlibatan perusahaan dalam kegiatan-kegiatan sosial yang berguna
bagi kepentinganm masyarakat luas. Keterlibatan perusahaan dalam kegiatan sosial
ini secara tradisional dianggap sebagai wujud paling pokok, bahkan satu-satunya, dari
apa yang disebut sebagai tanggung jawab sosial perusahaan.
Kedua, perusahaan telah diuntungkan dengan mendapat hyak untuk mengelola
sumber daya alam yang ada dalam masyarakat tersebut dengan mendapatkan
keuntungan- keuntungan bagi perusahaan tersebut. Demikian pula, sampai tingkat
tertentu, masyarakat telah menyediakan tenaga-tenaga professional bagi perusahaan
yang sangat berjasa mengembangkan perusahaan tersebut. Karena itu keterlibatan
sosial merupakan semacam balas jasa terhadap masyarakat.
Ketiga, dengan tanggung jawab sosial, perusahaan memperlibatkan komitmen
moralnya untuk tidak melakukan kegiatan-kegiatan bisnis tertentu yang dapat
merugikan kepentingan masyarakat luas.
Keempat, dengan keterlibatan sosial, perusahaan tersebut manjalin hubungan
sosial yang lebih baik dengan masyarakat dan dengan demikian perusahaan tersebut
akan lebih diterima kehadiranya dalam masyarakat tersebut.
•
Keterlibatan perusahaan dalam kegiatan sosial yang berguna bagi kepentingan
masyarakat luas
•
Keuntungan ekonomis
4. Argumen yang Menentang Perlunya Keterlibatan Sosial Perusahaan
Dari keempat lingkup tanggung jawab sosial perusahaan diatas, lingkup pertama
menimbulkan suatu kontrovesi yang hebat yang memperlibatkan dua pandangan yang
saling bertentangan antara yang menentang dan yang mendukung perlunya
keterlibatan sosial sebagai salah satu wujud tanggung jawab sosial perusahaan.
•
Tujuan utama Bisnis adalah Mengejar Keuntungan Sebesar-besarnya
Argumen paling keras yang menentang keterlibatan perusahaan dalam berbagai
kegiatan social sebagai wujud tanggung jawab social perusahaan adalah paham
dasar bahwa tujuan utama, bahkan satu-satunya, dari kegiatan bisnis adalah
mengejar keuntungan besar.
•
Tujuan yang terbagi-bagi dan Harapan yang membingungkan
Yang mau dikatakan di sini adalah bahwa keterlibatan sosial sebagai wujud
tanggung jawab sosial perusahaan akan menimbulkan minat dan perhatian yang
bermacam ragam, yang pada akhirnya akan mengalihkan, bahkan mengacaukan
perhatian para pemimpin perusahaan. Asumsinya, keberhasilan perushaan dalam
bisnis modern penuh persaingan yang ketat sangat ditentukan oleh konsentrasi
seluruh perusahaan, yang ditentukan oleh pemimpin perusahaan.
•
Biaya Keterlibatan Sosial
Keterlibatan sosial sebagai wujud dari tanggung jawab sosial perusahaan malah
dianggap memberatkan masyarakat,alasanya,biaya yang digunakan
untuk
keterlibatan sosial perusaan itu bukan biaya yang disediakan oleh perusaahan
itu,melainkan merupakan biaya yang telah diperhitungkan sebagai salah satu
komponen dalam harga barang dan jasa yang ditawarkan dalam pasar.
•
Kurangnya Tenaga Terampil di Bidang Kegiatan Sosial
Argumen ini menegaskan kembali mitos bisnis amoral yang telah kita lihat
di depan.Dengan argument ini mau dikatakan bahwa para pimpinan perusahaan
tidak propesional dalam membuat pilihan dan keputusan moral.mereka hanya
propfesionaldalam bidang bisnis dan ekonomi.karena itu,perusahaan tidak punya
tenaga terampil yang siap untuk melakukan kegiatan-kegiatan sosial tertentu.
5. Argumen yang Mendukung Perlunya Keterlibatan Sosial Perusahaan
•
Kebutuhan dan Harapan Masyarakat yang Semakin Berubah
Setiap kegiatan bisnis dimaksudkan untuk mendatangkan keuntungan.ini tidak
bias disangkal.namun dalam masyarakat yang semakin berubah,kebutuhan dan
harapan masyarakat terhadap bisnis pun ikut berubah.karena itu,untuk bias
bertahan dan berhasildalam persaingan bisnis modern yang ketat ini,para pelaku
bisnis semakin menyadari bahwa mereka tidak bisa begitu saja hanya
memusatkan perhatian pada upaya mendatangkan keuntungan sebesar-besarnya.
•
Terbatasnya Sumber Daya Alam
Argumen ini didasarkan pada kenyataan bahwa bumi kita ini mempunyai sumber
daya alam yang terbats.bisnis justru berlangsung dalam kenyataan ini,dengan
berupaya memanfaatkan secara bertanggung jawab dan bijaksana sumber daya
alam yang terbatas itu demi memenuhikebutuhan manusia.
•
Lingkungan Sosial yang Lebih Baik
Bisnis berlangsung dalam suatu lingkungan sosial yang mendukung kelangsungan
dan keberhasilan bisnis itu untuk masa yang panjang.ini punya implikasi etis
bahwa bisnis mempunyai kewajiban dan tanggungjawab moral dan sosial untuk
memperbaiki lingkungan sosialnya kea rah yang lebih baik.semakin baiknya
lingkungan sosial dengan sendirinya akan ikut memperbaiki iklim bisnis yang
ada.Dengan semakin sebaiknya kondisi lapangan kerja,kekerasan sosial akibat
pengangguran bisa dikurangi atau diatasi.
•
Perimbangan Tanggung Jawab dan Kekuasaan
Keterlibatan sosial khususnya, maupun tanggung jawab sosial perusahaan secara
keseluruhan, juga dilihat sebagai suatu pengimbangan kekuasaan bisnis modern
yang semakin raksasa dewasa ini. Alasanya, bisnis mempunyai kekuaswaan sosial
yang sangat besar. Bisnis mempengaruhi lingkungan, konsumen, kondisi
masyarakat bahkan kehidupan budaya dan moral masyarakat, serta banyak bidang
kehidupan lainnya.
•
Bisnis Mempunyai Sumber Daya yang Berguna
Argumen ini mau mengatakan bahwa bisnis atau perusahaan sesungguhnya
mempunyai sumber daya yang sangat potensial dan berguna bagi masyarakat.
Perusahaan tidak hanya punya dana, melainkan juga tenaga professional dalam
segala bidang yang dapat dimanfaatkan atau dapat disumbangkan bagi
kepentingan kemajuan masyarakat.
•
Keuntungan Jangka Panjang
Argumen ini mau menunjukan bahwa bagi perusahaan \, tanggung jawab sosial
secara keseluruhan, termasuk keterlibatan perusahaan dalam berbagai kegiatan
sosial, merupakan suatu nilai yang sangat positif bagi perkembangan dan
kelangsungan perusahaan itu dalam jangka panjang. Dengan tanggung jawab dan
keterlibatan sosial tercipta suatu citra yang sangat positif di mata masyarakat
mengenai perusahaan itu.
6. Implementasi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Setelah kita melihat bahwa perusahaan punya tanggung jawab sosial dan moral
dan juga sudah meninjau lingkup tanggung jawab sosial itu serta perlunya tanggung
jawab sosial, termasuk keterlibatan perusahaan dalam berbagai kegiatan sosial, ada
baiknya kita lihat juga bagaimana tanggung jwab sosial dan moral itu terimplementasi
dalam kegiatan bisnis perusahaan. Prinsip utama dalam suatu organisasi professional,
termasuk perusahaan adalah bahwa struktur mengikuti strategi. Artinya, struktur
suatu organisasi didasarkan dan ditentukan oleh stretegi dari organisasi atau
perusahaan itu. Maka, pada tempat pertama harus dirumuskan terlebih dahulu strategi
dari perusahan. Model dan gaya kepemimpinan sangat ikut menentukan struktur
organisasi dan implementsi serta tujuan dan misi yang ingin dicapai perusahaa.
•
Prinsip utama dalam suatu organisasi profesional, termasuk perusahaan, adalah
bahwa struktur mengikuti strategi
•
Artinya, struktur suatu organisasi didasarkan ditentukan oleh strategi dari
organisasi atau perusahaan itu
•
Strategi yang diwujudkan melalui struktur organisasi demi mencapai tujuan dan
misi perusahaan perlu dievaluasi secara periodik, salah satu bentuk evaluasi yang
mencakup nilai-nilai dan tanggung jawab sosial perusahaan adalah Audit Sosial
C. Kesimpulan
 Hanya orang yang berakal budi dan punya kemauan bebas yang bisa bertanggung
jawab atas tindakannya, dan karena itu relevan untuk menuntut pertanggung
jawaban moral darinya. Bahkan secara lebih tepat lagi, hanya orang yang telah
dapat menggunakan akal budinya secara normal dan punya kemauan bebas atas
tindakanya brada dalam kendalinya dapat bertanggung jawab secara moral atas
tindakanya.
 Perusahaan adalah sebuah badan hukum. Artinya, perusahaan dibentuk
berdasarkan hukum tertentu dan disahkan dengan hukum atau aturan legal
tertentu. Itu berarti perusahaan adalah bentukan manusia, yang eksistensinya
diikat berdasarkan aturan hukum yang sah.
De George secara khusus membedakan dua macam pandangan mengenai stastus
perusahaan . Pertama, melihat perusahaan sebagai sepenuhnya ciptaan hukum,
dan Karena itu ada hanya berdasrkan hukum. Menurut pandangan ini, perusahaan
diciptakan oleh Negara dan tidak mungkin ada tanpa Negara.
 Konsep tanggung jawab sosial dan moral perusahaan mau dikatakan bahwa suatu
perusahaan harus bertanggung jawab atas tindakan dan kegiatan bisnisnya yang
mempunyai pengaruh atas orang – orang tertentu, masyarakat srta lingkungan di
mana perushaan itu beropersi. Secara positif ini berarti perusahaan harus
menjalankan kegiatan bisnisnya sedemikian rupa sehingga pada akhirnya akan
dapat ikut menciptakan suatu masyarakat yang baik dan sejahtera. Konsep
tanggung jawab sosial perusahaan sesungguhnya mengacu pada kenyataan,
sebagaimana telah dikatakan diatas bahwa perusahaan adalah badan hukum yang
dibentuk oleh manusia dan terdiri dari manusia.
Daftar Pustaka
 DR. A.Keraf Sonny“Etika Bisnis”Yogyakarta : Kanisius,1998
Download