BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Komunikasi Pemasaran Philip Kotler menjelaskan bawa pemasaran adalah suatu proses social dan manajerial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk yang bernilai kepada pihak lain. Definisi pemasaran tersebut bertumpu pada konsep pokok sebagai berikut, kebutuhan, keinginan dan permintaan, produk, nilai (value) dan kepuasan pertukaran atau transaksi, pasar serta pemasaran dan pemasar. 1 Menurut Nickles komunikasi pemasaran merupakan kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh pembeli dan penjual yang sangat membantu dalam pengambilan keputusan di bidang pemasaran, serta mengarahkan pertukaran agar lebih memuaskan dengan cara menyadarkan semua pihak untuk berbuat lebih baik. Definisi ini menyatakan bahwa komunikasi pemasaran merupakan pertukaran informasi dua arah antara pihak-pihak atau lembaga-lembaga yang terlibat dalam pemasaran. Pihak-pihak yang terlibat akan mendengarkan, beraksi dan berbicara sehingga tercipta hubungan pertukaran yang memuaskan. 2 Sementara Fill mendefinisi komunikasi pemasaran sebagai proses manajemen dimana organisasi masuk untuk melakukan komunikasi kepada berbagai ragam masyarakat. 3 Menurut Swastha, komunikasi pemasaran adalah kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh pembeli dan penjual, dan merupakan kegiatan yang membantu dalam pengambilan 1 Kotler, Philp. Dasar – Dasar Pemasaran Jilid 2. Intermedia,1997. Halaman 27 B. Swasta Dharmesta dan Irawan. Manajemen Pemasaran Modern. 1990. Halaman 56 3 Fill, Chris. Marketing Communication: Context, Content, and Strategies. 2000. Hal 31 2 8 keputusan di bidang pemasaran serta mengarahkan pertukaran agar lebih memuaskan dengan cara menyadarkan semua pihak untuk berbuat yang lebih baik. 4 Sementara menurut Shimp komunikasi pemasaran mempunyai arti sangat luas yang mewakili semua elemen dalam bauran pemasaran (produk, harga, distribusi, dan promosi) yang menjadi fasilitator dalam pertukaran informasi untuk memberi suatu arti kepada konsumen. 5 2.2. Strategi Komunikasi Pemasaran John A. Byrne mendefinisikan strategi sebagai sebuah pola yang mendasar dari sasaran yang berjalan dan yang direncanakan, penyebaran sumber daya dan interaksi organisasi dengan pasar, pesaing dan faktor-faktor lingkungan. Sementara itu, Trout menjelaskan inti dari strategi komunikasi pemasaran adalah bagaimana bertahan hidup dalam dunia kompetitif, bagaimana membuat persepsi yang baik di benak konsumen, menjadi berbeda, mengenali kekuatan dan kelemahan pesaing, menjadi spesialisasi, menguasai satu kata yang sederhana di kepala, kepemimpinan yang memberi arah dan memahami realitas pasar dengan menjadi yang pertama daripada menjadi yang lebih baik. 6 2.2.1. Analisis SWOT Evaluasi terhadap keseluruhan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman disebut analisis SWOT. Tercakup di sini pemantauan lingkungan pemasaran internal dan eksternal. 1. Analisis lingkungan eksternal (analisis peluang dan ancaman) Suatu unit bisnis harus memantau kekuatan lingkungan makro (demografiekonomi, teknologi, politik-hukum, dan sosial-budaya) dan pelaku lingkungan 4 B. Swastha dan Irawan. Manajemen Pemasaran Modern. 1990. Hal 121 Shimp, Terence A. Periklanan Promosi, Aspek Tambahan , Komunikasi Pemasaran Terpadu Edisi 5 Jilid 1. Penerbit Erlangga, Jakarta, 2001. Hal 25 6 Brannan, Tom. Integrated Marketing Communication. 2005. Hal 2 5 mikro utama (pelanggan, pesaing, saluran distribusi, pemasok) yang mempengaruhi kemampuannya memperoleh laba. Peluang pemasaran adalah wilayah kebutuhan atau potensi permintaan pembeli di mana perusahaan dapat menggarapnya secara menguntungkan. 7 2. Analisis lingkungan internal (analisis kekuatan dan kelemahan) Selain mengetahui peluang yang menarik di lingkungannya, unit bisnis perlu juga memiliki keahlian yang dibutuhkan untuk berhasil memanfaatkan peluang tersebut. Setiap unit bisnis harus mengevaluasi kekuatan dan kelemahannya secara periodik. 8 George Stalk dalam Kotler, konsultan manajemen terkemuka, menyatakan bahwa perusahaan yang memenangkan persaingan adalah perusahaan yang memiliki kemampuan internal yang unggul, tidak hanya memiliki kompetensi inti. Setiap perusahaan harus mengelola beberapa proses dasar, seperti pengembangan produk baru, penciptaan penjualan, dan pemenuhan pesanan. 9 2.2.2. Analisis STP Menurut Soemanagara segmentasi merupakan hal pertama yang dilakukan pada komunikasi pemasaran dalam melakukan analisa dan perencanaan, strategi dibangun berdasarkan informasi-informasi penting yang menyangkut data-data faktual yang diperoleh dari berbagai sumber. Segmentasi adalah pembagian karakteristik tertentu pada konsumen seperti geografis, demografis, psikologis, dan sosio-kultural. 10 7 Kotler, Philip., dan Kevin Lane Keller. Manajemen Pemasaran. Indeks. 2007, Hal 64 Ibid. Hal 65. 9 Ibid. Halaman 67 10 Soemanagara Rd, Strategic Marketing Communication, Konsep Strategis dan Terapan. Alfabeta, Bandung, 2008. Halaman 68 8 Strategi komunikasi pemasaran akan dapat terwujud jika dalam pelaksanaanya menggunakan media yang tepat, serta menyesuaikan dengan segmentasi pasar yaitu segmen besar atau kecil. Lokal atau nasional, penjualan jangka panjang atau jangka pendek serta berbagai dampaknya. Hal tersebut dilakukan guna menghasilkan komunikasi pemasaran yang efektif dan efisien. Suatu organisasi atau perusahaan yang menjual produk kepada pasar tentunya mengalami keandala atau hambatan dalam menarik konsumen. Artinya tidak semua perusahaan berhasil menarik konsumen meskipun dengan cara yang sama. Hal ini terjadi karena kebutuhan yang beraneka ragam antara yang satu dengan yang lainnya. Beberapa perusahaan tentu memiliki posisi yang berlainan dari perusahaan lain dalam melakukan pelayanan terhadap segmen-segmen pasar tertentu. Penetapan pasar sasaran memerlukan tiga langkah pokok, yaitu: 1. Segmentasi pasar Segmentasi pasar yaitu pembagian suatu pasar menjadi kelompok-kelompok pembeli yang berbeda yang memerlukan produk atau ramuan pemasaran tersendiri. Perusahaan mengidentifikasi cara-cara untuk melakukan segmentasi pasar dan mengembangkan profil dari segmen-segmen yang telah dihasilkan. Pasar terdiri dari banyak pembeli, yang mana mereka memiliki perbedaan dalam satu atau beberapa hal. Seperti, perbedaan dalam keinginan, sumberdaya, lokasi, sikap pembelian dan praktek-praktek pembelian mereka. Apabila mensegmentasi suatu pasar, suatu perusahaan harus membedakan variabel segmentasi. Baik secara tunggal maupun kombinasi dengan harapan untuk mendapatkan suatu cara yang bermanfaat guna melihat struktur pasar. Ada empat variabel-variabel utama, yaitu : a. Segmentasi Geografik, yaitu perusahaan melakukan program pemasaran di satu atau beberapa daerah geografik. b. Segmentasi Demografik, adalah suatu proses yang membagi-bagi pasar menjadi kelompok-kelompok berdasarkan variabel-variabel demografik seperti, ukuran keluarga, pekerjaan dan pendidikan. c. Segmentasi Psikografik Pembeli dibagi menjadi kelompok-keiompok berdasarkan kelas sosial, gaya hidup, karakteristik dan kepribadian. d. Segmentasi Perilaku Pembeli dibagi menjadi kelompok-keiompok berdasarkan pengetahuan, sikap, kegunaan, tanggapan mereka terhadap suatu produk. Segmentasi pasar dimaksudkan sebagai kegiatan membagi pasar ke dalam kelompok-kelompok yang berbeda, sehingga dengan melakukan segmentasi pasar, kegiatan pemasaran dan komunikasi pemasaran yang digunakan akan lebih terarah. Hal ini terjadi karena segmentasi pasar dialokasikan kepada pasar potensial yang paling menguntungkan serta dapat menentukan cara-cara promosi yang efektif. 11 2. Penetapan pasar sasaran Penetapan pasar sasaran yaitu mengevaluasi keatraktifan setiap segmen kemudian memilih salah satu atau lebih dari segmen-segmen pasar tersebut untuk dilayani. Ada tiga faktor yang harus ditelaah oleh perusahaan. Ketika mengevaluasi segmen-segmen pasar yang berbeda, antara lain : 1. Ukuran dan pertumbuhan segmen 11 Kotler, Amstong, 1992, Dasar-dasar Pemasaran, Jakarta: Intermedia. Halaman 304 Pada tahap ini perusahaan mengumpulkan kemudian menganalisis data tentang penjualan terakhir, proyeksi laju pertumbuhan penjualan, dan marjin laba yang diharapkan untuk berbagai segmen. Bagi perusahaan tentu lebih memilih segmen-segmen pasar dengan penjualan yang lebih besar. tingkat pertumbuhan tinggi dan marjin laba yang tinggi. 2. Kemenarikan struktural segmen Perusahaan harus menelaah beberapa faktor struktural utama yang mempengaruhi kemenarikan (daya tarik) segmen dalam jangka panjang. Contohnya adalah perusahaan harus menilai dampak pesaing yang ada dan potensial, baik dari segi informasinya (format isi), cover, maupun gaya bahasa. Kekuasaan atau daya relatif pembeli juga mempengaruhi kemenarikan segmen. Apabila para pembeli dalam suatu segmen memiliki daya tawar-menawar yang relatif tinggi dibandingkan dengan penjual, mereka akan mencoba menekan harga. menuntut mutu atau layanan yang lebih besar, dan menciptakan suasana persaingan. 3. Sasaran dan sumber daya perusahaan Jika suatu perusahaan telah cocok dengan segmen pasar sasaran, perusahaan hendaknya tetap mempertimbangkan lagi tentang keterampilan sumberdaya yang dimilikinya, serta memperhatikan segmen pasar yang dituju. Misalnya konsumen yang menjadi sasaran adalah mahasiswa dan masyarakat menengah yang berpendidikan. Tentu saja strategi yang dilakukan dalam menyampaikan informasi (dalam bentuk berita) harus menggunakan bahasa yang baik dan mudah dipahami. Jika perusahaan yang bersangkutan kurang memiliki dan tidak dapat dengan segera memperoleh kekuatan-kekuatan yang dibutuhkan, maka kemungkinan besar ia akan kalah bersaing dengan perusahaan sejenis yang lebih bagus mutunya. Jika ingin berhasil dalam suatu segmen, perusahaan harus mengerahkan ketrampilan dan sumber daya yang superior, yang lebih handal serta lebih hebat dari yang dimiliki para pesaing. 3. Penentuan posisi pasar Nama merek seringkali diciptakan dan diasosiasikan dengan nama dan kebutuhan tertentu, bukan semata-mata fisik produk. Beberapa diantaranya diasosiasikan dengan kedudukan profesional, kelas sosial, gaya hidup. penggunaan produk. ataupun kepentingan penyalur. Hal ini diciptakan untuk membentuk citra atau posisi. Posisi tersebut diciptakan sebagai salah satu langkah penting perusahaan untuk merebut perhatian pasar. Posisi ini dicapai melalui suatu komunikasi periklanan dengan strategi merebut konsumen. Positioning adalah suatu proses atau upaya untuk menempatkan suatu produk, merek, perusahaan, individu, atau apa saja dalam alam pikiran mereka yang dianggap sebagai sasaran atau konsumennya. Upaya itu dianggap perlu karena situasi masyarakat atau pasar konsumen sudah Over Communicated. 12 Dengan demikian maka positioning berkaitan dengan masalah persaingan. Namun persoalannya adalah bagaimana seorang produsen memposisikan produk atau mereknya di antara para pesaing. Pada prinsipnya perusahaan ingin melakukan kegiatan positioning memerlukan suatu ketekunan dan kejernihan berpikir dalam memandang produk dan pasar yang sedang dijaiankan. Suatu perencanaan dan kegiatan baik memerlukan 12 Kasali, Rhenald, 1995, Manajemen Perikalanan (Konsep dan Aplikasinya di Indonesia), Jakarta: PT Pustaka Utama Grafiti.. Halaman 157 dukungan data berupa hasil penelitian yang dilakukan oleh pihak ketiga untuk menjamin objektivitasnya. Langkah-langkah dalam menentukan strategi positioning adalah : 1. Identifikasi para pesaing Tugas pertama adalah melakukan identifikasi atas sejumlah pesaing yang ada di pasar, baik produk sejenis, produk pengganti, maupun bentuk usaha turunannya. 2. Persepsi konsumen Melakukan penelitian tentang persepsi konsumen terhadap produk pesaing. Hal ini dilakukan dengan mencari berbagai atribut pembanding, antara lain berkaitan dengan karakteristik produk, manfaat bagi konsumen dan sebagainya. Tujuan dari langkah ini adalah untuk memperoleh sejumlah atribut yang dianggap penting oleh konsumen. 3. Menentukan posisi pesaing Hal ini untuk mengetahui posisi yang diduduki oleh pesaing dilihat dari berbagai sudut pandang. Di dalam pasar swalayan dapat diklasifikasikan menurut tingkah laku dari konsumen secara efektif yaitu menarik perhatian konsumen, menciptakan keyakinan konsumen dan memberi kesan secara keseluruhan. 4. Menganalisa preferensi Konsumen Mengetahui posisi yang dikehendaki oleh konsumen terhadap suatu produk tertentu. Pada tahap ini produsen perlu mengkaji kembali, adakah celah yang belum di tempati oleh pesaing namun mencerminkan adanya permintaan potensial dari konsumen. 5. Menentukan posisi merek Hal-hal yang perlu dipertimbangkan adalah : a. Analisa Ekonomi, terdiri dan analisa terhadap luas dan potensi pasar serta kemungkinan untuk memasuki pasar tersebut. b. Positioning adalah suaiu komitmen terhadap segmentasi pasar, yang berarti memilih segmen pasar. c. Tidak melakukan perubahan terhadap iklan yang sudah dikenal oleh konsumen. d. Mempertimbangkan simbol merek atau produk adaiah hal yang sangat penting karena posisinya sebagai identitas bagi suatu perusahaan. 6. Ikuti Perkembangan Posisi Posisi merk atau merek dalam jangka waktu tertentu perlu ditinjau dan dinilai kembali apakah masih sesuai dengan zamannya. Hal tersebut penting karena konsumen setiap waktu tentu saja menginginkan format baru, serta menghendaki sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya. 13 2.3. Bauran Komunikasi Pemasaran Bauran pemasaran atau marketing mix merupakan kombinasi dari empat variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan, yaitu produk, struktur harga, saluran distribusi dan kegiatan promosi. Bauran pemasaran ini merupakan variabel-variabel yang dipakai sebagai sarana untuk memenuhi atau melayani kebutuhan dan keinginan konsumen. Variabel-variabel yang terdapat dalam bauran pemasaran sering dikenal dengan 4P yang terdiri dari “product, price, place dan promotion”. Bauran pemasaran adalah serangkaian variabel 13 Kasali, Rhenald, 1995, Manajemen Perikalanan (Konsep dan Aplikasinya di Indonesia), Jakarta: PT Pustaka Utama Grafiti.. Halaman 164-165 pemasaran terkendali yang dipakai oleh produsen untuk menghasilkan tanggapan yang dikehendaki produsen dari pasar sasarannya. 14 Kegiatan-kegiatan ini perlu dikombinasikan dan dikoordinir agar dapat melakukan tugas pemasaran seefektif mungkin. Jadi tidak hanya sekedar memilih kombinasi yang terbaik saja, tetapi harus mengkoordinir berbagai macam elemen dari bauran pemasaran tersebut untuk melaksanakan program pemasaran secara efektif. Elemen pokok dalam bauran pemasaran, antara lain : a. Product (produk) Merupakan suatu barang, jasa atau gagasan yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan ke dalam pasar, yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. 15 Produk juga merupakan suatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, untuk dibeli, digunakan atau dikonsumsi sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan. Keberadaan suatu produk berasal dari pengidentifikasian kebutuhan masyarakat sebab produk dapat bersifat tangible dan intangible. Produk jasa menurut kotler merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan. 16 b. Price (Harga) Merupakan sebuah alat tukar untuk mendapatkan barang atau jasa dalam pemenuhan kebutuhan dimana harga terbentuk atas manfaat yang didapat dari memiliki atau menggunakan produk atau jasa yang nilainya ditetapkan oleh pembeli dan penjual melalui tawar-menawar atau 14 Kotler, 1990. Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan, dan Pengendalian. Jakarta. Erlangga. Halaman 41 Simamora, Henry. Manajemen Pemasaran Internasional, Jilid I dan II. Jakarta. Salemba Empat. 2000. Halaman 440 16 Kotler, Philip. Marketing Management. New Jersey. Prantice Hall. 2000. Halaman 428 15 ditetapkan oleh penjual untuk satu harga yang sama terhadap semua pembeli. Tinggi rendahnya harga yang harus dibayar oleh konsumen juga dipengaruhi oleh berbagai segmen kehidupan seperti sosial, politik, budaya dan sebagainya. Harga adalah jumlah uang yang telah disepakati oleh calon pembeli dan penjual untuk ditukar dengan barang atau jasa dalam transaksi bisnis normal. c. Place (Tempat) Merupakan lokasi dimana seluruh kegiatan dalam bauran pemasaran berhubungan dengan kegiatan yang disebut dengan distribusi. Pemenuhan tempat yang strategis merupakan suatu hal yang sangat penting, selain mengingat konsumen membutuhkan kemudahan dalam pemenuhan kebutuhannya, untuk kemudahan pendistribusian yang dapat memperendah biaya yang harus dikeluarkan. Untuk produk industri jasa, place diartikan sebagai tempat pelayanan jasa. Keputusan mengenai lokasi pelayanan jasa yang akan digunakan melibatkan pertimbangan bagaimana penyerahan jasa kepada pelanggan dan dimana itu akan berlangsung. Tempat juga penting sebagai lingkungan dimana dan bagaimana jasa akan diserahkan, sebagai bagaian dari nilai dan manfaat jasa. Keanekaragaman jasa membuat penyeragaman strategi tempat menjadi sulit. Masalah ini melibatkan bagaimana interaksi antara organisasi penyedia jasa dan pelanggan serta keputusan tentang apakah organisasi tersebut membutuhkan satu lokasi atau beberapa lokasi. Terdapat tiga macam tipe interaksi antara penyedia jasa dan pelanggan yang berhubungan dengan pemilihan lokasi, yaitu sebagai berikut : 1. Pelanggan mendatangi penyedia jasa 2. Penyedia jasa mendatangi pelanggan, atau 3. Penyedia jasa dan pelanggan melakukan interaksi melalui perantara. Bagi produsen, konsep tempat adalah bagaimana mendekatkan produk kepada konsumen agar tersedia dalam tempat dan jumlah yang tepat. Sedangkan bagi konsumen, konsep tempat adalah kenyamanan atau kemudahan untuk memperoleh produk. 17 d. Promotions (Promosi) Michael Ray mendefinisikan promosi sebagai : “The coordination of all seller initiated efforts to set up channels of informations and persuasion to sells goods and services or promote an idea .Koordinasi dari seluruh upaya yang dimulai pihak penjual untuk membangun berbagai saluran informasi dan persuasi untuk menjual barang dan jasa atau memperkenalkan suatu gagasan” Promosi adalah pengkomunikasian informasi antara penjual dan pembeli potensional/pihak-pihak lainnya dalam saluran distribusi guna mempengaruhi sikap dan perilakunya. 18 2.3.1. Bauran Promosi Komunikasi pemasaran adalah bagian dari bauran pemasaran atau strategi pemasaran (marketing mix) yang merupakan kombinasi dari berbagai tahapan atau elemen yang diperlukan mulai tahap perencanaan sampai dengan tahap eksekusi atau keseluruhan pelaksanaan operasi pemasaran. Bauran pemasaran sederhana yang telah dikenal sejak dahulu adalah konsep 4P, Bauran pemasaran ini dikemukakan pertama kali oleh Jeromi McCarthy dari Kanada. 4P tersebut terdiri dari product (produk), place (tempat), price (harga), dan promotion (promosi). Secara rinci ada lima tujuan strategi komunikasi pemasaran. Promosi adalah bagian dari strategi pemasaran sebagai cara untuk berkomunikasi dengan pasar dengan mengunakan komposisi bauran promosi (promotion mix) yaitu; 2.3.1.1. Periklanan (Advertising) 17 18 Simamora, Henry. Manajemen Pemasaran Internasional, Jilid I dan II. Jakarta. Salemba Empat. 2000. Halaman 36 Ibid. Halaman 754 Periklanan bersifat dapat menjangkau masyarakat luas (massal), tidak menggunakan pribadi secara langsung terhadap audien (impersonal), dan dapat menyampaikan gagasan secara meyakinkan dan menimbulkan efek yang dramatif (ekspresif) 2.3.1.2. Promosi penjualan (Sales Promotion) Promosi penjualan sangat komunikatif karena mampu menciptakan respon audien terhadap perusahaan. Insetif yang berupa hadiah, kupon undian, potongan hagrga, dsb. Mampu mengundang calon pembeli untuk datang. 2.3.1.3. PR (Public Relation) Karena informasi lebi banyak bersifat berita dari lembaga formal (TV, radio, dan sebagainya) atau dari orang yang dikenal sehinnga lebih dipercaya dari pada iklan. Akan tetapi karena sumber informasi bukan dari internal perusahaan maka sulit dikendalikan agar sesuai dengan tujuan perusahaan. Selain itu relasi publik mampu menciptakan suasana yang dramatif. 2.3.1.4. Penjualan Personal (Personal Selling) Promosi ini bersifat personal sehingga responsif terhadap perilaku audien. Penjualan personal mampu membina relasi antara perusahaan terhadap konsumen. 2.3.1.5. Identitas Produk (Product Identity) Atribut produk mampu menciptakan simbol-simbol yang diharapkan konsumen. Karena keunggulan terhadap pesaing, produk mempunyai daya tarik tersendiri sehingga dapat menentukan posisi produk terhadap pesaing-pesaingnya. 19 2.4. Radio Radio adalah buah perkembangan teknologi yang memungkinkan suara ditransmisikan secara serempak melalui gelombang radio di udara. Radio siaran (radio broadcast) adalah suatu 19 Jefkins, Frank. 1997, Periklanan Edisi Ketiga, Jakarta: Erlangga. Halaman 8 aspek dari komunikasi. Karena itu proses radio siaran dipelajari dan diteliti oleh ilmu komunikasi. Radio merupakan teknologi komunikasi penemuan Marconi yang menggunakan sistem dua arah. Komunikasi disampaikan secara langsung dari sumber berita kepada pendengar dan para pendengar pun dapat merespon berita secara langsung. Radio Merupakan salah satu sarana penyampaian pesan iklan yang banyak digunakan. Format Program radio yang ditawarkan biasanya menjangkau segmen-segmen pendengar tertentu Pada dasarnya Radio siaran dibedakan sebagai berikut : 1. Radio Siaran Pemerintah (Government Ownership and Operation Broadcasting) Badan Radio siaran ini dimiliki dan dikuasai Pemerintah Pengelolaannya diserahkan kepada salah satu departemen. Pemerintah Republik Indonesia misalnya menempatkan RRI pada department penerangan dan radio siaran ini menyandang misi dari pemerintah. 2. Radio Siaran Semi Pemerintah (Public Corporation Broadcasting) Radio siaran dengan bentuk organisasi corporation. Hidup dan keberlangsungan radio sebagian besar adalah iuran radio dan usaha sendiri seperti penerbitan. 3. Radio Siaran Swasta Badan Radio swasta ini dimiliki perorangan dan sifatnya komersial .dengan lisensi pemerintah, biaya untuk kelangsungan hidup radio diperoleh dari periklanan dan pensponsoran acara .sebagai radio komersil yang hidup dari iklan, kehilangan pelanggan merupakan masalah bagi badan radio swasta. 20 2.3.2. Format Radio 20 Effendy, Onong uchjana. Radio siaran teori dan praktek. 1991. Halaman 1 Format berarti susunan item program dalam satu-satuan waktu. Saat ini, format radio semakin beragam, karena saran targetnya juga semakin banyak. Music radio, old time radio, all-news, sport radio, talk radio, religious radio, dan radio ramalan cuaca adalah jenis format berdasarkan pilihan content tertentu. Yang paling lazim ditemukan adalah format yang disusun berdasarkan genre musik tertentu. Misalnya, Top 40, country, jazz, rock, new age, adult contemporary, oldies, adult standards, hispanik, dangdut, campursari, dan lainlain. Tetapi, tak jarang, radio diformat berdasarkan hobi (misalnya, radio otomotif, radio untuk pehobi memancing, dan lain-lain), gender (misalnya, radio female dan mustika untuk perempuan), isu (misalnya, radio metro untuk berbagi informasi lalu lintas dan hukum, radio komunitas untuk aktivisme sosial), profesi, kelas usia, dan lain-lain. 21 Format merupakan salah satu alat pemasaran yang ampuh. Radio dengan format yang tajam dianggap mampu melayani segmen yang juga signifikan. Sementara, radio tanpa format dianggap radio tanpa identitas. 22 2.3.3. Khalayak Radio Memanfaatkan media komunikasi massa secara optimal, tidak cukup hanya mengandalkan pemahan seputar kelebihan dan kekurangan meida itu sendiri. Mesti diketahui pula siapa dan bagaimana sosok khalayak atau konsumen yang dihadapi. Apa sifat-sifat merek, dan bagaimana mereka kelak akan memproses informasi yang diperoleh dari media komunikasi massa tersebut. 23 2.3.4. Daya Tarik Radio 21 Astuti, Santi Indra. Jurnalisme Radio.Simbiosa Rekatama Media, Bandung. 2008. Halaman 9 Ibid. Halaman 11 23 Ibid. Halaman 41 22 Visualisasi kesan yang dibentuk berdasarkan pendengaran atas bebunyian radio ada di dalam benak sang pendengar sendiri. Pendengar, dengan kata lain, menciptakan theater of mind dalam benaknya, bedasarkan apa yang didengarnya. Kekuatan radio bertumpu pada bunyi. Bunyi yang kita dengar di radio terdiri dari tiga komponen: 1. Voice / Words Voice / Words merupakan salah satu daya tarik radio. Style sebuah radio mempengaruhi style sang penyiar. 2. Musik Inilah alasan pertama yang paling banyak disebut ketika seseorang ditanya mengapa mereka senang mendengarkan radio. Apapun format yang diusung oleh radio, musik menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari siaran. Ini juga berlaku untuk radioradio berformat talk program, atau radio yang basisnya adalah informasi dan diskusi. 3. Special Effect Special effect adalah bebunyian yang digunakan untuk membangkitkan mood, suasana, atau efek-efek teatrikal tertentu. Fungsinya mengilustrasikan atau mendramatisasi pesan yang disampaikan. 2.5. Brand (Pemerekan) Adapun pengertian merek (brand) Dalam Prinsip Pemasaran menurut Philip Kotler “A brand is a name, term, sign, symbol or design or combination of them, intended to identify the goods or service of one seller of group of sellers and differentiate them from those of competitors.”(Brand adalah kombinasi nama, istilah, tanda, simbol atau desain atau dari mereka, dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa dari satu penjual dari sekelompok penjual dan membedakannya dari para pesaing) Brand/Merek/cap Sangat mewarnai komunikasi pemasaran karena manusia begitu sangat menyukai komunikasi dengan simbol. Dalam keperluan dengan efektivitas dan efisiensi tentu permainan simbol-simbol dalam komunikasi pemasaran menjadi marak dan fokus dari tujuan pemasaran itu sendiri. 24 24 Philip Kotler, 2001. Halman 357