BAB I PENDAHULUAN

advertisement
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Jantung merupakan pusat kehidupan bagi manusia. Jantung adalah organ
yang sangat penting bagi tubuh kita. Yaitu berfungsi untuk memompa darah
ke seluruh tubuh kita. Bila organ ini terganggu makan aktivitas kehidupan
manusia juga akan terganggu. Penyakit jantung ini bisa digolongkan penyakit
yang berbahaya. Penyakit ini disebabkan oleh banyak faktor, contohnya rokok
dan makanan yang dikonsumsi,
Dengan seiring bertambahnya umur kita
harus dapat menjaga kesehatan tubuh kita sendiri.
Tingkat
kematian dan
kecacatan di
Indonesia disebabkan oleh
meningkatnya angka kejadian penyakit jantung dan pembuluh darah. Penyakit
jantung dikategorikan sebagai penyakit dalam yang tidak terlihat dengan mata,
tetapi sangat terasa efeknya. Penyakit jantung dapat menyerang siapa dan
kapan saja.
Penyakit jantung bawaan adalah salah satu jenis penyakit jantung pada
anak yang sering terjadi. Penyakit jantung bawaan (PJB) adalah penyakit
dengan kelainan pada struktur jantung atau fungsi sirkulasi jantung yang
dibawa sejak lahir dan terjadi akibat adanya gangguan atau kegagalan
perkembangan struktur jantung pada fase awal perkembangan janin [1].
Menurut Maret Dimes, satu daripada 125 bayi yang lahir di United States
memiliki kelainan jantung bawaan. Bahkan, kelainan ini adalah yang paling
umum diantara semua cacat lahir. Dalam The 2nd International Pediatric
Cardiology Meeting di Cairo, Egypt, 2008 dr. Sukma Tulus Putra lebih lanjut
mengungkapkan 45,000 bayi Indonesia terlahir dengan PJB tiap tahun. Dari
220 juta penduduk Indonesia, diperhitungkan bayi yang lahir mencapai
6,600,000 dan 48,800 diantaranya adalah penyandang PJB. Sebuah total yang
sangat besar dan tidak menutup kemungkinan jumlahnya akan terus
meningkat.
2
Menurut Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia
(PERKI) sekitar 8 – 10 bayi dari 1000 kelahiran hidup dan 30% diantaranya
telah memberikan gejala pada minggu – minggu pertama kehidupan. Bila
tidak terdeteksi secara dini dan tidak ditangani dengan baik, 50% kematiannya
akan terjadi pada bulan pertama kehidupan. Di negara maju hampir semua
jenis PJB telah dideteksi dalam masa bayi bahkan pada usia kurang dari 1
bulan, sedangkan di negara berkembang banyak yang baru terdeteksi setelah
anak lebih besar, sehingga pada beberapa jenis PJB yang berat mungkin telah
meninggal sebelum terdeteksi.
Kelainan jantung bawaan dibagi atas dua kelompok yaitu PJB nonsianotik dan PJB sianotik. Insiden PJB non-sianotik yang banyak dijumpai
yaitu defek septum ventrikel sebanyak 37%, duktus arteriosus persisten 7%,
defek septum atrium 7%, stenosis pulmonal 7%, dan stenosis aorta 3%,
sedangkan insidensi PJB sianotik yang banyak dijumpai yaitu Tetralogy of
Fallot sebanyak 5% dan transposisi arteri besar 4% [2].
Peran dokter spesialis di bidang ini sangat dibutuhkan. Tetapi peran dokter
memiliki keterbatasan waktu dalam melakukan konsultasi antara dokter
dengan pasien, karena jumlah pasien yang begitu banyak. Ini akan menjadi
kendala bagi pasien yang ingin konsultasi dengan dokter mengenai penyakit
jantung bawaan. Selain itu keterbatasan biaya juga bisa jadi masalah bagi
masyarakat.
Dengan berkembangnya teknologi komputer yang sudah ada yaitu sistem
pakar yang termasuk pembelajaran bidang studi kecerdasan buatan, dapat
dimanfaatkan untuk mengatasi permasalahan tersebut. Teknologi ini dapat
meniru kecerdasan manusia. Sistem pakar adalah suatu cabang kecerdasan
buatan yang menggunakan pengetahuan-pengetahuan khusus yang dimiliki
para ahli untuk menyelesaikan masalah tertentu [8]. Sistem pakar akan bekerja
seperti layaknya seorang pakar atau ahli. Sistem ini akan bekerja memberikan
gejala-gejala penyakit jantung bawaan dan memberikan jawaban yang
nantinya pasien akan tahu mengenali jenis penyakit jantung bawaan yang
dideritanya serta memberikan cara penanggulangan dari penyakit tersebut.
3
Dengan adanya masalah tersebut penulis berkeinginan untuk membuat
sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit jantung bawaan berbasis web
menggunakan metode naive bayes. Dengan adanya sistem pakar berbasis web
ini diharapkan dapat mempermudah masyarakat untuk mengetahui jenis-jenis
penyakit yang diderita sesuai dengan gejala-gejala yang muncul serta solusi
dari penyakit yang diderita.
1.2 Rumusan Masalah
Dengan adanya latar belakang yang sudah dijelaskan di atas, maka dapat
diambil rumusakan masalah yaitu bagaimana merancang sistem pakar untuk
mendiagnosa penyakit jantung bawaan menggunakan metode naive bayes.
1.3 Batasan Masalah
1. Sistem pakar ini hanya mendiagnosis penyakit jantung bawaan.
2. Metode yang akan digunakan adalah metode naive bayes.
3. Aplikasi sistem pakar ini menggunakan bahasa pemrograman PHP.
4. Aplikasi ini untuk mendiagnosa bayi umur 1-3 tahun.
5. Input yang digunakan adalah gejala penyakit jantung bawaan.
6. Output yang dihasilkan adalah jenis penyakit jantung bawaan dan cara
penanggulangannya.
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah mampu menghasilkan sistem pakar yang
dapat mendiagnosa penyakit jantung bawaan.
1.5 Manfaat Penelitian
1. Bagi akademik
Dapat
memberikan
informasi
kepada
peneliti
mengembangkan sistem lebih luas dan lebih kompleks.
2. Bagi penulis
lain
untuk
dapat
4
Dapat menerapkan pelajaran yang diajarkan di bangku kuliah ke dalam
dunia kerja sehingga lebih siap untuk terjun ke dunia kerja.
3. Bagi user
Memberikan kemudahan bagi masyarakat awam dan para ahli untuk
mendiagnosa penyakit jantung bawaan yang diderita oleh masyarakat dan
memberikan cara penanggulangan yang bisa dilakukan.
Download