Pelaksanaan pembelajaran Kesenian Mu

advertisement
BAB IV
PENUTUP
1.1
KESIMPULAN
Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa:
Pelaksanaan pembelajaran Kesenian Musik Perkusi di Sanggar Lare Mentes
adalah program pendidikan alternatif untuk pembelajaran anak-anak Desa Towangsan
sekaligus korban bencana gempa jogya 2006 yang butuh pelayanan dan pendampingan
pendidikan dikarenakan kondisi serta situasi yang tidak mendukung untuk melanjutkan
pendidikan berkualitas. Proses pembelajaran di sanggar ini hampir sama dengan
sekolah formal pada umumnya, yaitu proses belajar mengajar di dalam kelas atau
ruangan yang didampingi oleh fasilitator. Di Sanggar Lare Mentes, anak-anak belajar
bertani, bercocok tanam, beternak, belajar aktif berbahasa inggris, computer, dan
belajar bermain segala alat musik. Program pembelajaran yang sangat menonjol adalah
program kesenian musik perkusi. Musik dapat mempersatukan anak-anak dengan latar
belakang apapun karena musik adalah bahasa universal dan perkusi dasarnya adalah
bunyi bukan nada sehingga memudahkan anak dalam pembelajarannya. Dengan begitu,
anak-anak bisa meningkatkan kapasitas intelektualnya sambil menyalurkan dan
mengembangkan bakatnya masing-masing.
Adapun aspek pendukung dalam pembelajaran anak melalui program kesenian
musik perkusi di Sanggar Lare Mentes diantaranya adalah tersedianya sarana dan
prasarana yang memadai, partisipasi warga Desa Towangsan dan orang tua anak dalam
66
setiap kegiatan yang dilakukan, Pengurus dan anak didik yang selalu menjaga
konsistensinya dalam proses belajar mengajar ini. Sementara aspek penghambatnya
adalah beragamnya latar belakang anak sehingga dalam penerapan disiplin dan
penanganannya pun beragam, dan sikap ‘moody’ anak yang terkadang mempengaruhi
intensitas proses belajar tersebut.
Dampak program pembelajaran ini sendiri bagi anak adalah pembentukan
karakter yang mengarah pada perubahan lebih baik. Seperti: sikap yang lebih percaya
diri; berani berekspresi dan kritis, keterampilan bertambah, sikap disiplin dan termanagement, lebih inovatif dalam berkarya dan bermusik. Hal ini pun dapat dilihat dari
kreasi mereka dalam festival-festival musik perkusi yang semakin meningkat.Selain itu
yang didapat dari pembelajaran anak melalui program kesenian musik perkusi ini bagi
masyarakat Desa Towangsan yakni dengan adanya potensi-potensi muda berbakat yang
dapat berpartisipasi dalam pengembangan desa, kualitas bermusik anak-anak yang
semangkin bertambah dapat membantu kegiatan perayaan-perayaan di desa, serta
perubahan dari kemampuan berpola pikir membuat pilihan dan kemampuannya dalam
membangun kehidupan yang lebih baik bagi anak-anak maupun lingkungan sekitarnya.
1.2
SARAN
Untuk lebih meningkatkan efektifitas program kesenian musik perkusi di Sanggar
Lare Mentes, Pundung, Towangsan, Klaten ini, peneliti mempunyai beberapa saran sebagai
berikut:
67
1. Karena beragamnya latar belakang anak didik, maka pihak sanggar sebaiknya sering
mengadakan perkumpulan atau diskusi kecil lebih banyak lagi sekedar bertukar ide
maupun bercerita perkembangan diri dalam proses pembelajaran yang dapat lebih
mengakrabkan mereka, serta dapat meninimalisir perbedaan yang dapat menghambat
proses belajar mengajar.
2. Agar sanggar membuka pendaftaran atau rekrutmen anak-anak yang ingin bergabung
dalam pelayanan pendidikan alternatif secara lebih terbuka lagi, tidak hanya anak-anak
di Desa Towangsan tetapi juga tidak menutup kemungkinan anak-anak jalanan untuk
mendapatkan pendidikan dan pembelajaran di sanggar.
68
Download