1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Data menurut United

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Data menurut United Nations Children’s Fund (UNICEF) tahun
2012 setiap tiga menit di Indonesia satu anak meninggal dunia. Selain itu,
setiap satu jam satu perempuan meninggal dunia ketika melahirkan atau
sebab-sebab lain yang berhubungan dengan kehamilan. Sebagian besar
kematian anak di Indonesia terjadi pada masa baru lahir (neonatus),
bulan pertama kehidupan. Sedangkan menurut data United Nation
Development Program (UNDP) tahun 2015 juga mengemukakan angka
kematian ibu di Indonesia 190 kematian per 100.000 kelahiran. Angka
Kematian Ibu (AKI) di Jawa Tengah tergolong masih tinggi yaitu 126,55
per 100.000 kelahiran hidup. Penyebab angka kematian ibu yaitu
perdarahan 22,93%, Hipertensi 28,1 0%, Infeksi 3,66%, Gangguan sistem
peredaran darah 4,93%, penyebab lain 42,33% (Yudianto, 2015).
Angka Kematian Bayi di negara maju dibawah 25 per 1000
kelahiran hidup. Data dari Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia
(SDKI) tahun 2012 Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia sebesar 40
per
1.000 kelahiran
hidup.
AKB
dapat
menggambarkan tingkat
permasalahan kesehatan masyarakat yang berkaitan dengan faktor
penyebab kematian bayi, tingkat pelayanan antenatal, status gizi ibu
hamil, tingkat keberhasilan program KIA dan KB, serta kondisi lingkungan
dan sosial ekonomi. Angka Kematian Bayi (AKB) di Jawa Tengah adalah
10.08 per 1000 kelahiran hidup. Angka Kematian Bayi (AKB) di
kabupaten Banyumas termasuk lima zona merah kematian bayi yaitu
1
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Kusmiati, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017
2
dengan jumlah 258 kasus kematian bayi. Kasus kematian bayi di
Indonesia disebabkan oleh prematuritas. Selain itu, faktor lainnya seperti
kelainan kongenital, asfiksia neonatorum, insufisiensi plasenta, perlukaan
kelahiran, dan lain-lain. Dua hal yang banyak menentukan penurunan
kematian perinatal ialah tingkat kesehatan serta gizi wanita hamil dan
mutu pelayanan kebidanan yang tinggi diseluruh negri (Prawirohardjo,
2014 h;10).
Data menurut Dinas Kesehatan Banyumas tahun 2016 AKI di
kabupaten banyumas sebanyak 22 kasus. Dari jumlah kasus tersebut
terjadi pada saat kehamilan sebanyak 3 kasus, persalinan 2 kasus, dan
masa nifas sebanyak 17 kasus. Angka Kematian Ibu (AKI) yang
disebabkan oleh perdarahan merupakan penyebab yang tertinggi. AKI
berdasarkan perdarahan yeng penting ialah perdarahan antepartum.
Perdarahan antepartum yang terjadi pada saat kehamilan disebabkan
oleh plasenta previa dan solusio plasenta. Sedangkan kejadian Angka
Kematian Ibu (AKI) pada masa postpartum (Nifas) disebabkan oleh
retensio plasenta, atonia uteri, trauma kelahiran. Selain itu, Angka
Kematian Ibu (AKI) disebabkan karena abortus dan kehamilan ektopik
(Prawirohardjo, 2014 h;8).
Usaha untuk menekan angka kematian ibu pada masa reproduksi
salah satunya dengan keluarga berencana (KB). Fungsinya KB yaitu
untuk mencegah jarak kehamilan yang terlalu dekat. Pencapaian peserta
KB aktif terhadap pasangan usia subur di Provinsi Jawa Tengah
sebanyak 78,6%. Sedangkan pasangan usia subur yang tidak terlayani
KB di Provinsi Jawa Tengah sebanyak 10,6%. Di kabupaten banyumas
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Kusmiati, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017
3
pencapai peserta KB aktif terhadap pasangan usia subur sebanyak
77,4%. Sedangan pasangan usia subur yang tidak terlayani KB di
kabupaten Banyumas sebanyak 11,9% (Yudianto, 2015).
Tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi
(AKB) dapat diminimalisir melalui pelayanan dan asuhan kebidanan
komprehensif secara optimal. Bidan memiliki peranan penting dalam
menurunkan AKI dan AKB. Untuk itu, bidan harus memiliki kualifikasi oleh
filosofi asuhan kebidanan. Salah satu upaya untuk meningkatkan
kualifikasi bidan yaitu dengan menerapkan model asuhan kebidanan yang
berkelanjutan dalam pendidikan klinik (Yudianto, 2015)
Seorang bidan harus mampu melakukan pengawasan, perawatan,
serta memberi saran yang diperlukan kepada wanita selama hamil,
bersalin, dan setelah melahirkan. Selain itu, bidan harus mampu
memimpin persalinan sebagai bagian tenggung jawabnya dan merawat
bayi baru lahir serta bayi berusia beberapa bulan. Perawatan ini meliputi
tindakan preventif, deteksi kondisi abnormal pada ibu dan anak, usaha
memperoleh bantuan medis, dan pelaksanaan tindakan darurat pada saat
pertolongan medis tidak ada. Bidan juga memiliki tugas untuk memberi
konseling dan pendidikan kesehatan, tidak hanya untuk wanita, tetapi
untuk keluarga dan komunitas. Pendidikan ini melibatkan pendidikan
antenatal dan persiapan menjadi orang tua, keluarga berencana, dan
perawatan anak (Yudianto. 2015).
Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis akan melakukan
studi kasus dengan judul “Asuhan Kebidanan Komprehensif Kehamilan
Normal, Persalinan Normal, Bayi Baru Lahir, Nifas Normal, dan Keluarga
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Kusmiati, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017
4
Berencana pada seorang perempuan hamil trimester dua di Desa
Kembaran wilayah kerja Puskesmas Kembaran 1.
B. Tujuan
1.
Tujuan Umum
Untuk melaksanakan Asuhan Kebidanan Komprehensif dari
Kehamilan, Persalinan, Bayi Baru Lahir, Nifas dan Keluarga
Berencana menggunakan pendekatan 7 langkah Varney dan sesuai
standar asuhan kebidanan serta pendokumentasian SOAPIE.
2.
Tujuan Khusus
a. Mampu
melakukan
asuhan
kehamilan
dengan
melakukan
pengkajian, merumuskan diagnosa, perencanaan, implementasi,
dan evaluasi serta mendokumentasikan SOAPIE.
b. Mampu
melakukan
asuhan
persalinan
dengan
melakukan
pengkajian, merumuskan diagnosa, perencanaan, implementasi,
dan evaluasi serta mendokumentasikan SOAPIE.
c. Mampu melakukan asuhan Nifas dengan melakukan pengkajian,
merumuskan diagnosa, perencanaan, implementasi, dan evaluasi
serta mendokumentasikan SOAPIE.
d. Mampu melakukan asuhan bayi baru lahir dengan melakukan
pengkajian, merumuskan diagnosa, perencanaan, implementasi,
dan evaluasi serta mendokumentasikan SOAPIE.
e. Mampu
melakukan
asuhan
keluarga
berencana
dengan
melakukan pengkajian, merumuskan diagnosa, perencanaan,
implementasi, dan evaluasi serta mendokumentasikan SOAPIE.
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Kusmiati, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017
5
C. Ruang Lingkup
1.
Sasaran
Pengambilan studi kasus ini adalah Ny T umur 26 tahun G1P0A0
hamil trimester II dan III, ibu bersalin, bayi baru lahir, nifas, dan
perencanaan keluarga berencana.
2.
Tempat
Tempat pengambilan kasus ini di Desa Tambaksari wilayah kerja
Puskesmas Kembaran 1.
3.
Waktu
Pengambilan kasus di lakukan pada bulan Januari 2017 dan
rencana penyusunan karya tulis ilmiah ini dimulai dari bulan januari
sampai bulan juni 2017.
D. Metode Pengumpulan Data
Dalam pengambilan kasus penulis menggunakan metode studi
kasus dengan pendekatan 7 langkah varney dan pendokumentasian
menggunakan SOAPIE. Sedangkan tekhnik pengumpulan data dilakukan
menggunakan data primer dan data sekunder.
1.
Data Primer
a.
Wawancara
Wawancara
merupakan
metode
pengumpulan
data
dengan cara mewawancarai langsung responden yang diteliti,
sehingga memberikan hasil secara langsung.
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Kusmiati, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017
6
b.
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik adalah sebuah proses pengkajian
kesehatan yang bersifat obyektif. Pemeriksaan fisik meliputi
inspeksi, palpasi, auskultasi, dan perkusi.
c.
Observasi
Observasi merupakan suatu proses pengumpulan data
dengan melakukan pengamatan terhadap responden.
2.
Data Sekunder
a.
Dokumentasi
Dokumentasi
merupakan
metode
pengumpulan
data
dengan cara mengambil data asli responden.
b.
Studi pustaka
Penulis menggunakan buku sebagai acuan referensi
dengan kasus yang berkaitan dengan Asuhan Komprehensif
dari Kehamilan, Persalinan, Bayi Baru Lahir, Nifas dan
Keluarga Berencana.
c.
Media elektronik
Penulis menggunakan media elektronik untuk mencari
junal-jurnal yang berhubungan dengan kehamilan.
E. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan proposal Karya Tulis Ilmiah ini meliputi :
1.
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan
studi kasus, pembatasan kasus, metode pengumpulan data,
sistematika penulisan.
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Kusmiati, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017
7
2.
BAB II TINJAUAN TEORI
Dalam bab ini berisi tentang Asuhan Kebidanan Komprehensif
dimulai dari Kehamilan, Persalinan, Bayi Baru Lahir, Nifas, dan
Keluarga Berencana dengan pendekatan pola fikir 7 langkah Varney
dan pendokumentasian menggunakan metode SOAP.
3.
BAB III TINJAUAN KASUS
Berisi tentang tinjauan kasus Ny. P dan Bayi Ny. P dengan
Asuhan Kebidanan Komprehensif dimulai dari Kehamilan, Persalinan,
Bayi Baru Lahir, Nifas, dan Keluarga Berencana dengan pendekatan
pola fikir 7 langkah Varney dan pendokumentasian menggunakan
metode SOAPIE
4.
BAB IV PEMBAHASAN
Berisi tentang masalah dan penatalaksanaan asuhan di lapangan
dengan kesenjangan teori
5.
BAB V PENUTUP
Bab
ini
berisi
kesimpulan
kasus
dan
saran,
kesimpulan
merupakan jawaban dari tujuan dan merupakan inti dari pembahasan
kasus Asuhan Komprehensif pada NY. P umur 23 tahun G1P0A0 dari
Kehamilan, Persalinan, Bayi Baru Lahir, Nifas, dan Keluarga
Berencana.
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Kusmiati, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017
Download