Selasa, 23 Agustus 2016 DAMAI SEJATI (Bacaan: Matius 5:9)

advertisement
REC
A CHURCH WHERE CARE, TEACHING, AND MISSION MEET TOGETHER
Susunan Liturgi Ibadah Minggu
Panggilan beribadah
Pengkhotbah
Votum
Pengkhotbah
Bacaan Bertanggapan
Pujian Pengakuan Dosa
Doa Pengakuan Dosa Secara Pribadi
Doa Pengakuan Dosa
Berita Anugerah
Petunjuk Hidup baru
Pujian “Salam Damai” / “Shalom shalom”
Pujian Syukur 1
Pujian Syukur 2
Pengakuan Iman
Pujian
Doa Firman Tuhan
Khotbah
Liturgos & Jemaat
Liturgos & Jemaat
Jemaat
Liturgos
Liturgos
Liturgos & Jemaat
Liturgos & Jemaat
Liturgos & Jemaat
Liturgos & Jemaat
Liturgos & Jemaat
Liturgos & Jemaat
Pengkhotbah
Pengkhotbah
Persembahan
Liturgos & Jemaat
Doa Persembahan & Doa Syafaat
Pengumuman & Seri Pembinaan
Doxology /
“Kami memuji Kebesaran-Mu”
Doa berkat
Amin / “Thank You Lord”
Theme Song “Jesus At The Center“
Petugas Doa
Pengkhotbah
Hamba Tuhan REC
GEMBALA SIDANG SENIOR
Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M
Telp : 0815 5055 985
Email: [email protected]
Pengkhotbah
Pengkhotbah
Pengkhotbah
Pengkhotbah
GEMBALA BAVARIAN
Pdt. Reyco Wattimury, S.Th.
Telp.081-331515954
Email: [email protected]
GEMBALA LOKAL NGINDEN
Ev. Yohanes Dodik Iswanto, M.A
Telp : 0812 3378 0070
Email: ev.yohanesdodik@gmail.
com
2
e
Kh o tb ah M in gg u | #T E AC H I N G
MAGZ
UCAPAN BAHAGIA BAGIAN 3
(Matius 5:8-9) Mimbar REC | Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M
Orang yang suci hatinya (ayat 8) Yahudi cenderung terpaku pada
berbagai macam aturan. Relasi merang dimaksud “hati” di sini bu- eka dengan Allah bersifat legalistik.
kanlah organ dalam tubuh kita. Ketaatan dibatasi pada ritual dan trBukan pula sekadar perasaan. Hati adisi.
berdiri sebagai pusat kehidupan. Ini
mencakup pikiran dan perasaan. Tuhan Yesus beberapa kali menegur
Ini tentang aspek batiniah manusia. kesalahan ini. Dia menegur golonHati merujuk pada kondisi moral gan Farisi yang menjadikan tradisi
manusia sebagai pengganti firman
dan relijius manusia.
Allah (Mat 15:1-6). Mereka lebih
Ucapan tentang kesucian hati ini menekankan ritual yang eksternal
sebaiknya dipahami dalam konteks daripada kesucian internal (Mat
relijius pada waktu itu. Orang-orang 15:7-9). Hal ini adalah kesalahan fa-
Y
3
e
Kh o tb ah M in gg u | #T E AC H I N G
MAGZ tal, karena segala macam
kejahatan justru bermula
dari hati (Mat 15:18-19). Di kesempatan yang lain, Tuhan Yesus menegur mereka: “Hai kamu keturunan
ular beludak, bagaimanakah kamu
dapat mengucapkan hal-hal yang
baik, sedangkan kamu sendiri jahat? Karena yang diucapkan mulut
meluap dari hati” (Mat 12:34).
Teguran yang sama diberikan di
pasal 23:25-28. Golongan Farisi
mementingkan reputasi daripada
karakter. Mereka lebih memusingkan penampilan luar. Apa yang ada
dalam hati mereka justru kekotoran
dan kebusukan. Ini sebuah kesalahan besar. Allah tidak pernah terkesan dengan penampilan. Ia melihat
ke dalam hati manusia.
Sebagai kontras dengan mayoritas
bangsa Yahudi yang hatinya telah
menebal (13:15), warga kerajaan
Allah dituntut untuk mempunyai
kesucian hati (5:8). Hal ini tidak berarti bahwa kesalehan di luar tidak
penting. Sama seperti tindakan benar dimulai dari hasrat yang kuat
terhadap kebenaran (lapar dan haus
kebenaran), demikian pula kesucian
ritual dan tindakan harus dimulai
dari kesucian hati. Jadi, poin yang
hendak ditekankan adalah sumbernya. Penampilan luar yang baik tetapi tidak disertai dengan kebaikan
dari dalam adalah kemunafikan.
Kebaikan di dalam yang tidak terpancar keluar adalah pembohongan
diri sendiri. Yang di dalam pasti keluar. Yang di luar belum tentu berasal dari dalam.
Konsekuensi yang diterima oleh
orang-orang yang suci hatinya adalah “melihat Allah” (5:8b). Sama
seperti konsekuensi dalam ucapan
bahagia yang lain, melihat Allah
sebaiknya dipahami dari sisi kekinian dan futuristik. Dalam kaitan
dengan yang kekinian, Mazmur 24
mengajarkan bahwa melihat Allah
berarti menikmati semua kebaikan
Allah. Yang boleh menumpang di
rumah Allah adalah yang memiliki
kesucian hati (24:4). Mereka akan
menerima berkat dan keadilan (lit.
“kebenaran”) dari TUHAN, karena
mereka mencari wajah Allah (24:56). Hal yang sama diungkapkan oleh
Asaf dalam mazmurnya. TUHAN
baik kepada mereka yang tulus dan
bersih hatinya (Mzm 73:1).
4
e
Kh o tb ah M in gg u | #T E AC H I N G
MAGZ Dalam kaitan dengan yang
futuristik, melihat Allah
hanya terjadi pada Yerusalem Baru.
Di surga kelak kita akan melihat wajah Allah (Why 22:4; 1 Kor 13:12; 1
Yoh 3:2). Ini akan menjadi pengalaman yang menakjubkan bagi kita.
Di dunia ini tidak ada seorang pun
yang dapat melihat wajah Allah dalam kemuliaan-Nya yang sempurna
(Yoh 1:18; 1 Tim 1:17; 6:16). Siapa
saja yang berjumpa dengan Dia pasti akan mati. Tidak demikian halnya dengan di surga kelak. Kita akan
melihat Dia muka dengan muka
tanpa mengalami ketakutan dan kematian.
mun yang dibicarakan di sini lebih
dari itu. Kita diminta untuk menghadirkan kedamaian di tengah konflik.
Dalam bagian selanjutnya, Tuhan
Yesus memberikan beberapa contoh
konkrit tentang hal ini. Kita diperintahkan untuk membereskan pertengkaran dengan orang lain (5:23).
Langkah ini dipandang lebih penting daripada memberikan kurban
kepada Allah. Yang perlu dicatat,
perasaan tidak enak ini bukan ada
pada kita, tetapi pada orang lain
(ayat 23b “engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau”). Jikalau pada
Orang yang membawa damai orang lain saja kita dituntut untuk
segera menyelesaikan, apalagi jika
(ayat 9)
perasaan itu ada pada kita.
LAI:TB menerjemahkan hoi eirēnopoioi dengan “orang-orang yang
membawa damai,” padahal kata ini
lebih tepat diterjemahkan “pembuat damai” (versi Inggris “peacemakers”; dari kata eirēnē + poieō).
Tuntutan untuk membuat damai tidak boleh disamakan dengan menjaga perdamaian atau menghindari
pertengkaran. Kita memang tidak
boleh memulai suatu konflik, na5
e
Kh o tb ah M in gg u | #T E AC H I N G
MAGZ Tuhan Yesus juga melarang pembalasan dendam
(5:39-42). Ini merupakan salah satu
langkah membuat kedamaian. Bukan hanya tidak membalas, tetapi
kita juga dinasihati untuk memberikan lebih banyak daripada yang seharusnya. Jika kita mampu memberikan lebih banyak dan lebih baik
kepada orang yang berbuat jahat kepada kita, mengapa kita tidak mau
melakukannya?
(10:34; bdk. ayat 21-22). Nasihat bijak Paulus sangat relevan dalam hal
ini: “Sedapat-dapatnya, kalau hal
itu bergantung padamu, hiduplah
dalam perdamaian dengan semua
orang!” (12:18).
Konsekuensi bagi para pembuat
kedamaian adalah “disebut anakanak Allah” (5:9b). Bentuk pasif
yang digunakan menyiratkan Allah
sebagai subjek. Allah akan menyebut para pembuat kedamaian seDasar dari dua tuntutan di atas ada- bagai anak-anak-Nya.
lah kasih (5:43-44). Jika kita hanya
mengasihi orang yang dekat atau Kalimat di atas tidak berarti bahwa
baik terhadap kita, menghadirkan membawa damai merupakan syarat
kedamaian untuk musuh akan men- menjadi anak-anak Allah. Kata kerjadi tugas yang sukar untuk dilaku- ja yang digunakan bukan “akan dikan. Sebaliknya, jika kita mengasi- jadikan,” melainkan “akan disebut.”
hi semua orang, kita akan mampu Kita sebaiknya melihat ini dalam
membawa kedamaian bagi mereka terang 5:43-48. Sebagai anak-anak
semua.
Allah, kita dituntut untuk meneladani Dia. Salah satunya adalah daAllah tentu saja tidak berharap bah- lam hal kasih (perdamaian). Itulah
wa kedamaian akan selalu ada. Se- bukti bahwa kita adalah anak-anak
baik apapun tindakan kita kepada Allah.
orang lain, konflik kadangkala tidak
terhindarkan. Sebagai contoh, se- Bukan hanya bukti, tetapi juga penbagai para pengikut Yesus, kita pas- gakuan dari Allah (“disebut anakti akan mengalami penganiayaan anak Allah”). Pengakuan ini seharusdari mereka yang menolak Dia nya menjadi berkat yang luar biasa
6
e
Kh o tb ah M in gg u | #T E AC H I N G
MAGZ bagi kita. Ini adalah kebanggaan kita. Allah tidak malu menyebut kita anak-anak-Nya. Allah bahkan mengakui hal tersebut.
Jika dikaitkan dengan aspek futuris dari konsekuensi ini, “disebut anakanak Allah” merujuk pada kemuliaan sebagai anak-anak Allah (8:19, 21,
23). Kelak kita akan diproklamasikan sebagai anak-anak-Nya di dalam
kemuliaan. Kita akan dibedakan dari orang-orang lain.
Hal ini sepatutnya menjadi penghiburan yang besar. Tatkala kita membuat
damai di dunia ini, kita seringkali merasa dirugikan. Kebebasan kita terampas. Perasaan kita tersakiti. Kita bahkan direndahkan di depan orang.
Namun, situasi ini akan terbalik pada saat penghakiman terakhir. Para
pembuat kedamaian akan dimuliakan. Soli Deo Gloria.
7
e
Po ko k Do a Syafaat & K at e k i s m u s H e i d e l b e r g | #TEACH ING
MAGZ
POKOK DOA SYAFAAT
•Berdoalah bagi orang percaya di manapun yang berada dalam kemiskinan. Kiranya mereka mengalami pengalaman rohani yang
indah bersama Tuhan.
•Berdoalah bagi gereja-gereja yang ditutup/ dibongkar gedungnya,
agar jemaat tetap beribadah dengan cara Tuhan.
•Berdoalah untuk misionaris di desa-desa terpencil yang menjalankan usaha kecil di rumah pribadi mereka sebagai alat untuk
penginjilan.
KATEKISMUS HEIDELBERG
Pertanyaan 77:
Dari mana timbul ketidaksempurnaan pengudusan dalam diri orangorang percaya?
Jawaban
Ketidaksempurnaan pengudusan dalam diri orang-orang percaya timbul
dari sisa-sisa dosa yang tetap ada dalam semua bagian mereka, dan dari
keinginan daging melawan roh, sehingga acap kali mereka mengalami
kegagalan disebabkan godaan, dan terjerumus ke dalam berbagai dosa;
pelayanan rohani mereka dihalang-halangi, dan perbuatan mereka yang
paling baik pun tidak sempurna dan cemar dalam pandangan Allah.
a. Rom 7:18, 23; Mar 14:66-72; Gal 2:11-12. b. Ibr 12:1. c. Yes 64:6; Kel
28:38.
8
e
Al l Ab o ut Mar r i age | #C AR E
MAGZ
Apa yang anda harapkan?
Menebus Realitas Pernikahan | Menanam Benih
K
arakter dari pernikahan dibentuk dalam ribuan momen kecil
dari mengatakan ya pada satu hal
dan tidak pada hal lain. Karakter
yang dibangun di momen-momen
kecil inilah membawa Anda kepada
keputusan dari momen-momen besar.
Jika saya kembali ke metafora kebun, tanah yang sudah dibersihkan tidak akan bersih untuk waktu
yang panjang. Dalam beberapa hari
Anda akan melihat rumput-rumput liar muncul, dan Anda akan
merasa jengkel karena rumput liar
telah menguasai petak tanah yang
telah Anda bersihkan dengan kerja
keras! Yang harus cepat Anda kerjakan setelah mencabut rumput
liar, adalah menanam benih sebagai
gantinya. Rumput liar tidak hilang
begitu saja, dan benih tidak segera
tumbuh. Dalam pernikahan, tidak
cukup hanya mengenali rumput liar
yang perlu dibuang dalam pernikahan Anda; Anda harus juga berpikir
tentang apa yang Allah kehendaki
untuk mengganti rumput liar itu.
9
e
MAGZ
Al l Ab o ut Mar r i age | #C AR E
RUMPUT LIAR DAN han. Saya tahu hal ini sulit diterima,
tetapi Anda dan saya harus meneriBENIH
Galatia 5:13-26 memberikan kita
pengertian dasar untuk melihat
cara mencabut dan menanam benih
yang harus menjadi bagian dari setiap pernikahan.
manya. Segala tindakan, reaksi, dan
respon kita kepada yang lain pada
dasarnya merupakan manipulasi.
Ketika secara tidak sadar Anda berusaha membuat pasangan Anda
mengikuti apa yang Anda inginkan
dan mengikuti apa yang Anda rasakan, Anda telah memanipulasi.
Tiga sarana yang memanipulasi pernikahan adalah ancaman, ganjaran,
dan rasa bersalah. Manipulasi didorong oleh kasih akan diri, bukan
kasih kepada orang lain.
Saudara-saudara,
…
janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan
untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang
lain oleh kasih…”Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri!” Tetapi jika kamu saling meng- BENANG MERAH
gigit dan saling menelan, awaslah,
supaya jangan kamu saling mem- Ada satu benang merah yang menbinasakan… Maksudku ialah: Hi- yatukan semua tindakan ini: Keeduplah oleh Roh, maka kamu tidak
akan menuruti keinginan daging…
– karena keduanya bertentangan…
Perbuatan daging telah nyata…
Tetapi buah Roh ialah…
DNA dari dosa adalah keegoisan
(2Kor 5:15). Keegoisan merupakan
salah satu rumput liar besar yang
menghimpit kehidupan pernikahan
kita. Pikirkan bagaimana keegoisan
dapat membentuk sebuah pernika10
e
Al l Ab o ut Mar r i age | #C AR E
MAGZ
goisan. Masalah terbesar
Anda bukanlah ketidaksempurnaan pasangan Anda. Pergumulan Anda yang terbesar adalah
keegoisan. Kita semua harus mencabut rumput ini terus-menerus,
juga semua rumput liar dari kata-kata dan tindakan yang menghancurkan yang tumbuh bersamanya.
MENANAM BENIH
kui bahwa kita telah menggantikan
agenda-Nya dengan agenda kita
yang egois, maka kita dapat dengan
bebas mulai saling mengasihi dengan cara yang dimungkinkan oleh
anugerah-Nya. Di sinilah manipulasi digantikan dengan pelayanan.
Ketimbang berusaha menarik pasangan Anda ke dalam pelayanan
Anda, Anda bersukacita dan puas
dalam menemukan cara-cara untuk
melayani dia. Anda ingin mengerjakan hal-hal yang membuat pasangan
Anda bersukacita. Anda ingin berbagi duka dan membawakan beban
istri Anda. Ketika keinginan-keinginan ini bekerja timbal balik, pernikahan Anda tidak menjadi sempurna, tetapi menjadi sebuah tempat
di mana kesatuan, pengertian, dan
kasih yang nyata menjadi hidup,
bernafas, dan bertumbuh.
Kita harus berkomitmen menanam
benih-benih yang baik dari hubungan yang sehat ke dalam tanah pernikahan kita. Hal ini akan memerlukan pengertian, komitmen, disiplin,
dan ketekunan.
Masalah dalam pernikahan kita pertama-tama bukan karena kita tidak
cukup saling mengasihi; masalahnya adalah kita tidak cukup mengasihi Allah, sehingga, kita tidak dapat
PERTOLONsaling mengasihi seperti yang seha- PERHATIAN:
GAN DIBUTUHKAN
rusnya.
Artinya, pertama-tama perbaikilah
pernikahan secara vertikal. Hanya
setelah kita mengakui kekurangan
kita akan kasih kepada Allah – rencana, maksud, dan panggilan-Nya
– dan hanya setelah kita menga-
Perubahan dalam pernikahan Anda
dimulai dengan mengakui kebutuhan Anda. “Allah, ada saatnya saya
melakukan yang benar, tetapi seringkali saya salah melakukannya.
Saya meyakinkan diri saya bahwa
11
e
Al l Ab o ut Mar r i age | #C AR E
MAGZ saya akan melakukannya
dengan lebih baik, tetapi saya jatuh lagi, akankah Engkau
menguatkan saya dengan anugerah-Mu sehingga saya dapat mengasihi seperti panggilan yang Engkau berikan kepada saya?”
berarti mencari alasan untuk bersyukur.
Melayani dengan kasih membutuhkan komitmen kepada damai sejahtera. Itu berarti kita akan dengan
senang hati mengabaikan pelanggaran kecil. Kita akan dengan cepat
Jika Anda ingin mencabut rum- rela mengampuni.
put liar keegoisan dari pernikahan
Anda dan membuat agenda untuk Melayani dengan kasih berarti juga
mengasihi, maka pertimbangkan berkomitmen untuk merespon paskata-kata ini: kasih, sukacita, damai angan dengan cara baik hati dan
sejahtera, kesabaran, kemurahan, memperlakukan pasangan hanya
kebaikan, kesetiaan, kelemahlem- dengan apa yang baik.
butan, dan penguasaan diri (Gal Melayani dengan kasih juga berarti
5:22-23).
bahwa Anda setia kepada janji-janji yang Anda buat ketika Anda meBerkomitmenlah mencari cara-cara nikah.
yang nyata untuk mengasihi suami
atau istri Anda. Di mana dia cend- Melayani dengan kasih berarti bererung menjadi kecewa atau terbe- komitmen kepada kelemahlembubani? Bagaimana Anda dapat men- tan. Itu berarti sesuatu tidak menjadi
yatakan kasih sayang yang khusus rusak dalam proses penanganannya.
untuk dia? Masalahnya adalah apa- Melayani dengan kasih berarti
kah kita melihatnya dan apakah berkomitmen kepada latihan sekita berkomitmen menanggapinya hari-hari dari pengendalian diri.
ketika kita melihatnya. Apakah pasangan Anda menyebut Anda sebagai
orang yang mengasihi?
Melayani dengan kasih berarti berkomitmen terhadap sukacita. Itu
12
e
Al l Ab o ut Mar r i age | #C AR E
MAGZ MENANAM
BENIH Jika Anda berkomitmen mencabut
YANG BAIK MEMBU- dan menanam dalam perjuangan
batiniah sehari-hari, Anda tidak
TUHKAN PERTOLONGAN
sendirian! Allah beserta kita. Allah
tahu betapa besar perjuangan kita.
Dia tahu betapa dalamnya peperangan yang terjadi di dalam diri kita.
Sehingga, untuk menolong pernikahan kita, Dia tidak hanya memberikan rangkaian prinsip; Dia memberikan diri-Nya.
Jika Anda hendak mencabut rumput liar yang sudah berakar yang sudah berakar dalam di hati yang egois dan menanam benih kasih yang
mengorbankan diri ke dalam tanah
pernikahan Anda, Anda membutuhkan pertolongan. Sebab pertempuran besar di pernikahan bukanlah
dengan pasangan Anda, pertempu- Imanuel sudah memasuki pernikaran besarnya adalah pertempuran han kita. Dia tidak sedang berdiri di
luar pernikahan Anda, Dia masuk
di dalam hati Anda.
ke dalam hati Anda, sehingga Dia
Jika Anda ingin memiliki pernika- dapat berperang bagi Anda di hati
han yang berisikan persatuan, pen- Anda. Hal ini berarti bahwa Dia
gertian, dan kasih, Anda harus rela berjuang melawan insting gelap dari
bertarung setiap hari melawan diri dosa yang masih tinggal di dalam
Anda sendiri. Ada pemikiran-pe- Anda, walau Anda tidak melakumikiran,
sikap-sikap,
keingi- kannya!
nan-keinginan, motivasi-motivasi,
pilihan-pilihan, tujuan-tujuan yang Jikalau Anda adalah anak-anak Alberpusat pada diri yang harus dicab- lah, maka pernikahan Anda bukan
ut dari tanah hati Anda, dan benih sekadar persatuan dari dua orang;
baru harus ditanam menggantikan- lebih tepatnya persatuan dari tiga
nya. Dan Anda perlu mengingat pribadi. Harapan bagi pernikahan
bahwa mencabut dan menanam bu- Anda tidak ditemukan pada paskan hal yang dilakukan hanya satu angan Anda, melainkan pada Pribkali, tetapi harus menjadi gaya hid- adi Ketiga yang tidak terlihat, yang
up sehari-hari dari persatuan Anda. telah membuat diri-Nya menjadi
13
e
Al l Ab o ut Mar r i age | #C AR E
MAGZ bagian dari persatuan Anda. Dia telah datang kepada Anda sehingga Anda memiliki segala sesuatu yang Anda perlukan untuk mencabut apa yang perlu Anda cabut dan menanam apa yang perlu
Anda tanam sehingga pernikahan Anda dapat menjadi apa yang telah
Allah rancangkan.
Ringkasan Bagian Komitmen 2, Bab 8, dari buku:
What Did You Expect? Redeeming the Realities of Marriage – Paul David
Tripp
~ bersambung ~
14
e
Ap ak ah o r an g K r i s t e n b o l e h m e r ayak an u l ang tahu n? | #Q and A
MAGZ
Apakah orang Kristen boleh merayakan
ulang tahun?
Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M
(Lanjutan tgl 14 Agustus 2016)
B
agi sebagian besar orang, pertanyaan ini terkesan konyol. Kita sudah
terbiasa mengadakan dan menghadiri pesta ulang tahun. Apa yang
salah dengan itu?
Tidak demikian dengan para pengikut Saksi Yehuwah. Menurut mereka,
perayaan ulang tahun adalah dosa. Orang yang menaati Alkitab tidak seharusnya melangsungkan pesta ulang tahun.
Beberapa argumen telah dirumuskan untuk mendukung pandangan ini.
Mereka meyakini bahwa perayaan ulang tahun berasal dari tradisi kafir.
Mereka juga berpendapat bahwa gereja mula-mula tidak pernah meraya15
e
MAGZ
Ap ak ah o r an g K r i s t e n b o l e h m e r ayak an u l ang tahu n? | #Q and A
kan ulang tahun. Satu-satunya yang perlu diperingati adalah kematian, bukan kelahiran
(bdk. Pkt 7:1). Itu pun hanya berlaku
untuk kematian Yesus Kristus. Di
samping itu, Alkitab mencatat dua
perayaan ulang tahun saja (Firaun
dan Herodes). Keduanya dikisahkan dengan cara yang sangat negatif
(Kej 40:20-22; Mrk 6:21-29).
hun juga menyatakan dengan tegas
tentang kelahiran Yesus dari anak
dara Maria.
Berikutnya kita perlu mengkaji
ulang keabsahan argumen historis
yang dipaparkan. Apa yang disebut
“kafir” dalam perayaan ulang tahun
ternyata lebih banyak berhubungan dengan roh-roh jahat dan harapan-harapan palsu berdasarkan asBagaimana kita sebaiknya menyika- trologi, dsb. Tidak semua perayaan
pi ajaran di atas? Pertama-tama, kita ulang sekarang ini layak diletakkan
perlu menunjukkan bahwa kelahi- pada kategori yang sama.
ran juga sesuatu yang penting. Paling tidak, hal ini berlaku pada ke- Keyakinan bahwa gereja mula-mula
lahiran Yesus Kristus. Para malaikat tidak pernah merayakan ulang tamenyanyikan pujian sukacita di de- hun juga sedikit problematis. Alkitab
pan para gembala untuk menyam- tidak mencatat segala sesuatu yang
but kelahiran Yesus Kristus (Luk ingin kita ketahui. Sesuatu yang ti2:13-14). Para gembala pun berge- dak pernah disinggung belum tentu
gas untuk melihat bayi itu (Luk 2:15- tidak ada. Mungkin hal itu dianggap
19). Orang-orang majus datang dari tidak terlalu penting atau relevan
negeri yang jauh hanya untuk mer- dengan penulisan suatu kitab dalam
ayakan kelahiran Yesus Kristus dan Alkitab. Melarang sesuatu hanya gamemberikan hadiah kepada-Nya ra-gara tidak ada catatan tentang hal
(Mat 2:1-14). Para rasul beberapa itu merupakan sebuah kesalahan
kali menyinggung tentang kelahiran umum yang disebut argumen dari
Yesus sebagai bagian penting dari ketidakadaan (argument from siinjil (Gal 4:4). Pengakuan Iman Ra- lence). Ketidakadaan seringkali mesuli yang sudah berusia ratusan ta- mang benar-benar tidak ada! Kita
16
e
MAGZ
Ap ak ah o r an g K r i s t e n b o l e h m e r ayak an u l ang tahu n? | #Q and A
baru boleh melarang sesuatu jika ada larangan eksplisit maupun
implisit terhadap hal itu.
Sehubungan dengan kisah perayaan ulang tahun Firaun dan Herodes, kita
perlu memahami pesan dari cerita tersebut. Tidak ada petunjuk apapun
di dalam teks yang menyatakan secara eksplisit maupun implisit bahwa
perayaan ulang tahun adalah dosa. Yang negatif bukanlah perayaan itu
sendiri, melainkan cara merayakannya. Lagipula, Saksi Yehuwah telah
menafsirkan kisah ini secara tidak konsisten. Jikalau perayaan ulang tahun
Firaun dipandang negatif karena menyebabkan kematian juru roti, mengapa mereka tidak menganggap perayaan itu sebagai hal yang positif dari
sisi juru minuman yang dibebaskan? Dalam kasus Herodes, bukankah
yang salah adalah permintaan isteri dan anak Herodes (Mrk 6:24-28)?
Kesalahan Herodes bukan terletak pada keputusannya untuk mengadakan perayaan, tetapi kecerobohannya dalam memberikan hadiah untuk
anaknya. Kesalahannya yang lain adalah tidak mau menolak atau berusaha mengubah permintaan anaknya. Ia lebih mementingkan wibawa ucapannya di depan banyak orang daripada melakukan yang benar.
Jadi, perayaan ulang tahun bersifat netral. Orang Kristen tidak dilarang
maupun diharuskan untuk merayakannya. Selama motivasi dan cara perayaan tidak bertentangan dengan firman Allah, hal itu sah-sah saja untuk
dilakukan. Jika kita ingin bersyukur atas kasih setia Tuhan, hal itu justru
memuliakan Dia. Sebaliknya, jika kita hanya menginginkan memeriahannya belaka, mungkin ada cara lain yang lebih memuliakan Tuhan daripada sekadar menggelar pesta yang meriah. Pada akhirnya, apapun juga
yang kita lakukan, lakukanlah itu untuk kemuliaan Allah (1 Kor 10:31).
Soli Deo Gloria.
17
e
Do ctrin e Do es M at t e r | #T E AC H I N G
MAGZ
P E NE B U S A N TE R B ATA S
(Lanjutan tgl 14 Agustus 2016)
K
eberatan:
Pernyataan-pernyataan Alkitab yang tampaknya bersifat universal. Argumentasi kami terhadap keberatan ini adalah kenyataan bahwa seringkali Alkitab menggunakan kata
dunia atau semua dalam pengertian
yang terbatas. Kata-kata ini harus
selalu ditafsirkan dalam konteksnya
dan dalam terang Alkitab secara keseluruhan. Kita juga melakukan hal
yang sama pada saat kita membaca
mengenai peristiwa-peristiwa yang
terjadi disekitar kita. Misalnya, bila
surat kabar memberitakan ada sebuah kapal tenggelam tetapi semua
orang dapat diselamatkan, maka
kata “semua orang” berarti semua
orang yang berada di dalam kapal
itu, bukan semua orang didunia.
Demikian juga dengan Alkitab. Ketika Lukas menulis bahwa Kaisar
Agustus menyuruh mendaftarkan
“semua orang di seluruh dunia” dan
“semua orang mendaftarkan diri”
(Luk. 2:1-3), kita tahu bahwa kata
18
e
MAGZ
Do ctrin e Do es M at t e r | #T E AC H I N G
semua di sini bukan berarti semua. Karena bangsa jepang, cina dan inggris tidak
mendaftarkan diri.
lihan akan datang kepada-Nya, atau
orang-orang dari segala bangsa –
orang-orang Yahudi dan non-Yahudi, orang-orang Hottentot di Afrika
Selatan, orang-orang Swedia di Eropa utara akan ditarik kepada-Nya.
Tetapi satu hal jelas bagi kita: tidak
semua orang didunia ini ditarik
datang kepada-Nya. Semua disini
tidak berarti semua.
Paulus dua kali menyatakan bahwa
“segala sesuatu halal (diperbolehkan)” baginya (1 Kor 6:12; 10:23),
tapi kita mengetahui dari bagian-bagian lain dari surat-suratnya bahwa tidak semua hal halal (diperbolehkan) baginya. Paulus jelas tidak Demikian juga di dalam 1 Korintus
memperbolehkan dirinya untuk 15:22 Paulus menggunakan istilah
berbuat dosa.
yang kelihatan universal: “Karena
sama seperti semua orang mati daKetika Yesus berkata: “dan Aku, apa- lam persekutuannya dengan Adam,
bila Aku ditinggikan dari bumi, Aku demikian pula semua orang akan
akan menarik semua orang datang dihidupkan kembali dalam persekepada-Ku” (Yoh. 12:32), jelas bagi kutuan dengan Kristus.” Disini kita
kita bahwa semua disini tidak be- melihat dengan jelas bahwa setiap
rarti semua. Karena berjuta-juta orang didunia mati dalam persekuorang kafir bahkan belum pernah tuan dengan Adam (bdk. Rm. 5:12),
mendengar tentang Yesus, apala- tetapi jelas juga bagi kita bahwa tigi ditarik datang kepada-nya. Dan dak setiap orang mati dalam perseada berjuta-juta orang lain yang kutuan dengan Kristus. Ada banyak
sudah mendengar tentang Yesus, orang yang tidak disalibkan bersadan bukannya tertarik kepada-Nya, ma Kristus. Orang-orang itu memtetapi mereka membenci Dia. Kata benci Dia.
“semua” dalam perkataan Tuhan Yesus inidapat berarti salah satu dari Dengan melihat adanya begitu bandua hal berikut ini: semua orang pi- yak ayat (yang masih dapat ditam19
e
Do ctrin e Do es M at t e r | #T E AC H I N G
MAGZ
bahkan lagi) dimana semua bukanlah semua dalam arti semua
orang didunia, maka tidak mungkin bagi kita untuk tanpa perenungan yang mendalam menyatakan bahwa ayat-ayat ini membuktikan
bahwa Kristus mati bagi setiap orang. Konteks dari ayat-ayat ini harus
dipelajari dengan teliti. Bila kita meneliti konteks dari Roma 8:32 dan 2
Korintus 5:14-15, jelas kita lihat bahwa yang dimaksudkan oleh Paulus
adalah bahwa Kristus mati bagi semua orang pilihan Allah.
Bersambung………
Sumber: Lima Pokok Calvinisme oleh H. Palmer
20
e
Jan gan m em b er an gu s m u l u t l e m bu yg s g m e ngi ri k|#D OYO U KNOW
MAGZ
JANGAN MEMBERANGUS MULUT LEMBU
YANG SEDANG MENGIRIK
F
rase “jangan memberangus mulut lembu yang sedang mengirik”
muncul sebanyak 3 kali dalam Alkitab, 1 kali di Perjanjian Lama (Ulangan 25:4) dan 2 kali dalam Perjanjian Baru (1 Kor. 9:9; 1 Tim 5:18).
Ulangan 25:4 Janganlah engkau
memberangus mulut lembu yang
sedang mengirik.
1 Kor 9:9 Sebab dalam hukum
Musa ada tertulis: “Janganlah engkau memberangus mulut lembu
yang sedang mengirik!” Lembukah
yang Allah perhatikan?
1 Tim 5:18Bukankah Kitab Suci
berkata: “Janganlah engkau memberangus mulut lembu yang sedang
mengirik,” dan lagi “seorang pekerja
patut mendapat upahnya.
Banyak yang bertanya, Apa artinya
memberangus? Apa artinya mengirik? Memberangus itu artinya menutup moncong/mulut (dalam hal ini
moncong lembu). Sedangkan mengirik merupakan istilah persawahan yang artinya adalah tindakan
memisahkan biji-bijian dari tangkai. Jika yang mengirik adalah bina21
e
Jan gan m em b er an gu s m u l u t l e m bu yg s g m e ngi ri k|#D OYO U KNOW
MAGZ
tang, maka biasanya berkas-berkas, entah gandum
atau padi, disusun menjadi sebuah
tumpukan, nantinya lembu akan
menginjak-injak
berkas-berkas
tersebut sampai lepas dari tangkai.
Secara literal, frase “jangan memberangus mulut lembu yang sedang
mengirik” berarti jangan menutup
moncong lembu yang sedang bekerja mengirik (gandum, padi, dll). Namun apakah frase ini hanya sekedar
larangan perintah yang sifatnya literal begitu?
Untuk memahami frase “jangan
memberangus mulut lembu yang
sedang mengirik” yang dipakai oleh
Alkitab, setidaknya konteks tiga
ayat di atas akan sangat membantu memberikan gambaran maksud
frase tersebut.
Ulangan 25:4
Sepintas lalu keberadaan Ulangan
25:4 tidak ada hubungannya dengan hukum-hukum lain yang ada
di kitab Ulangan. Mulai dari Ulangan 24:10 hingga 25:3, hukum-hukum yang muncul bersifat beraneka macam (Miscellaneous Laws).
Rangkaian aneka macam hukum
dari Ulangaan 24:10-25:3 nampaknya menekankan pada perlakuan
yang adil serta manusiawi terhadap
sesama manusia. Hukum-hukum
tersebut mencakup perlakuan yang
baik terhadap orang miskin, kaum
yang terpinggirkan, para pendatang,
anak-anak yatim dan para janda.
Selanjutnya, Ulangan 25:5-19 berbicara tentang hukum levirate.
Jika memang Ulangan 24:10-25:3
bahkan dilanjutkan dengan 25:5-10
berbicara tentang hubungan antara
sesama manusia, maka kemunculan
Ulangan 25:4 akan terasa janggal.
Ulangan 25:4 berbicara tentang perlakukan terhadap lembu yang pastinya diitujukan kepada manusia sebagai pemilik lembu. Jika memang
ditujukan kepada pemilik lembu,
mengapa dilarang memberangus
lembu yang sedang mengirik? Apakah si pemilik ketakutan jika lembu yang sedang mengirik itu akan
makan gandumnya, atau dengan
kata lain si pemilik hanya memperhitungkan faktor ekonomis?
22
e
MAGZ
Jan gan m em b er an gu s m u l u t l e m bu yg s g m e ngi ri k|#D OYO U KNOW
1 Korintus 9:9 dan 1 Timotius 5:18
Di antara banyak penafsiran tentang bagaimana memahami frase “jangan
memberangus mulut lembu yang sedang mengirik”, entah secara literal
atau hanya sekedar metafora, ada dua ayat yang di satu sisi membantu
memahami frase tersebut. Namun di sisi lain, kemunculan dua ayat yang
mengutip frase tersebut justru memicu para penafsir untuk sekali lagi
memahami ulang atau mengkonfirmasi arti frase “jangan memberangus
mulut lembu yang sedang mengirik”. 2 ayat tersebut adalah 1 Korintus 9:9
dan 1 Timotius 5:18. Yang cukup menarik adalah konteks 2 ayat ini hampir sama.
1 Korintus 9:9 dan 1 Timotius 5:18 sama-sama berbicara tentang para
pelayan di gereja yang berhak mendapat ‘upah’ dari apa yang mereka kerjakan. Kedua ayat yang berbicara tentang ‘upah’ untuk para pelayan di
gereja, sama-sama mengutip ayat yang berasal dari Ulangan 25:4. 1 Korintus mengutip ayat tersebut dan menyebutnya sebagai ‘hukum Musa’,
sedangkan 1 Timotius menyebutnya dengan ‘Kitab Suci’.
Kesimpulan
Penempatan frase “jangan memberangus mulut lembu yang sedang mengirik” baik di Ulangan 24:5, 1 Kor 9:9 dan 1 Tim 5:18 dipahami sebagai sebuah frase yang jika disebutkan orang pada waktu itu akan memahaminya
sebagai berikut : setiap orang yang bekerja, berhak mendapat bagian dari
apa yang telah dikerjakannya. Sebagaimana lembu yang sedang bekerja
mengirik, ketika dia mau memakan dari hasil irikannya, maka pemilik
tidak perlu menghukumnya dengan cara menutup moncong.
NK_P
23
e
B AB V | #MI S S I O N
MAGZ
KONVERSI
unsur pertobatan inilah yang tidak
hadir dalam sebagian besar kotbah
penginjilan modern, meskipun perKONVERSI DAN
tobatan sangat penting dalam pemPERTOBATAN
beritaan Tuhan kita (Mis. Mark 1:15;
Pertama kita akan membahas kon- Luk 13:3,5) dan para rasul-Nya (mis
versi dan ketuhanan Kristus. Pada Kis 2:38; 3:19; 17:30).
bab ke dua yang berbicara mengenai penginjilan, kita melihat bahwa Hal yang paling dibutuhkan dalam
pertobatan dan iman adalah tuntut- mengkotbahkan pertobatan pada
an ganda dari Injil dan kita telah me- masa kini adalah integritas dan relihat dalam bab ini bahwa keduanya alisme. Dalam seluruh penginjilan
membentuk konversi. Sayangnya harus memiliki integritas. Kekha(Lanjutan tgl 14 Agustus 2016)
24
e
MAGZ
B AB V | #MI S S I O N
watiran kita untuk memenangkan orang agar
bisa mengalami konversi, terkadang
menyebabkan kita tidak mau bicara tentang panggilan untuk bertobat. Namun kesengajaan unuk menutupi aspek ini dari pemberitaan
kita, sama dengan ketidakjujuran
dan tidak bijaksana. Yesus sendiri
tidak pernah memperingan harga
yang harus dibayar dalam menjadi
seorang murid, tetapi memanggil
semua yang ingin menjadi murid
untuk “duduk dahulu membuat anggaran biayanya,” karena jika mereka ingin mengikuti Dia, maka Dia
mengharuskan mereka untuk menyangkal diri, memikul salib dan
memberi nyawa mereka. Ingatlah
segala jenis pengambilan keputusan yang mengorbankan kejujuran
di atas altar statistic pasti akan menimbulkan korban lain, korban dari
kebodohan kita sendiri. Kita wajib
mengajarkan bahwa hidup baru dalam Kristus pasti akan membawa
sikap, ambisi dan standar yang baru.
Karena dalam konversi orang Kristen bukan hanya semua yang lama
yang berlalu, tetapi akan digantikan
oleh semua yang baru (2 Kor 5:17).
Selain memiliki integritas ketika
berkotbah tentang pertobatan dan
ketuhanan Kristus, kita juga harus
memiliki realisme. Tidak cukup
hanya dengan memanggil orangorang untuk bertobat dalam pengertian yang kabur, seolah-olah
konversi bisa terjadi dalam keadaan
vakum secara mistis, yang dari sana
semua kehidupan nyata terhisap ke
dalamnya. Ketika Yohanes Pembaptis menyerukan untuk bertobat dan dibaptis, dia menekankan
agar orang-orang yang merespon
“menunjukkan buah yang sesuai
dengan pertobatan itu.” Dan dia
tidak hanya berhenti di situ. Dia
melanjutkan dengan masalah-masalah yang spesifik. Orang kaya harus berbagi kelebihan mereka dengan orang yang membutuhkan. Para
pemungut cukai harus mengembalikan apa yang diambilnya. Dan
para prajurit tidak boleh lagi menggunakan kekuasaan mereka untuk
merampok orang, tetapi puas dengan pendapatan mereka (Luk 3:8,
10-14). Yesus terlihat melakukan hal
yang sama, karena Zakheus menjadi
memahami, agar bisa menjadi murid, dia perlu mengembalikan apa
yang sudah dia ambil dengan tidak
25
e
B AB V | #MI S S I O N
MAGZ
benar. Sesudah itu dia memberikan setengah dari hartanya kepada orang miskin, mungkin karena dia sudah tidak bisa lagi
mengingat sebagian besar orang ang telah dirampoknya. Kita juga perlu
memberi penjelasan yang realistis dan konkret tentang dampak-dampak
masa kini dari pertobatan, konversi dan ketuhanan Yesus Kristus.
KONVERSI DAN GEREJA
Dampak kedua dari konversi adalah keanggotaan gereja. Ada beberapa
orang penting yang berpendapat pada hari ini, bahwa orang-orang yang
telah bertobat tidak diwajibkan untuk menjadi anggota suatu gereja. Dr.
M.M. Thomas mengajukan apa yang dia sebut “persekutuan sekuler yang
berpusat pada Kristus di luar gereja dan – dalam konteks India- komunitas agama Hindu.” Dia menjelaskan pandangannya ini dengan menambahkan, bahwa “konversi kepada Kristus,” tidak harus berarti “konversi
kepada komunitas Kristen.” Sebaliknya para petobat perlu membangun
“persekutuan iman yang berpusat pada Kristus di dalam masyarakat, budaya dan agama di tempat mereka hidup, mengubah struktur dan nilai
yang ada di dalamnya.” dalam pandangannya ini, juga termasuk penolakan terhadap baptisan, karena baptisan telah menjadi bukan sekedar
tanda persekutuan dengan Kristus, tetapi lebih kepada proselitisme ke
dalam komunitas agama dan sosial politik.”
Bersambung.......
26
e
MAGZ
Fam ily Fel l ows h i p | #C AR E
RENUNGAN HARIAN
Senin, 22 Agustus 2016
BERKENANKAH IA?
(Bacaan: Yesaya 1: 11-17)
Bagi Yesus kesucian itu tidak terjadi di dalam perilaku, tetapi di dalam
hati. Orang Israel di dalam teks ini melakukan yang sebaliknya, mereka
menekankan tentang puasa, tentang persembahan, tentang sunat namun
mereka mengabaikan tentang hati yang mengasihi Allah dan sesama. Itu
sebabnya Allah menegur mereka dengan keras,”Untuk apa itu korbanmu
yang banyak-banyak? Jangan lagi membawa persembahanmu yang tidak
sungguh, sebab baunya adalah kejijikan bagi-Ku.”
Mungkin kita bertanya bukankah persembahan adalah hal yang baik?
mengapa Allah memandang persembahan orang israel sebagai kejijikan
di dalam teks ini? Jawabannya adalah karena Allah menghendaki kesucian, dan kesucian tidak terjadi pada aktifitas yang terlihat, tetapi terjadi
di dalam hati. Mungkin ada banyak aktifitas rohani yang kita lakukan
saat ini, namun jika hati saudara tidak dipenuhi dengan kesucian ilahi,
semuanya adalah kejijikan bagi Allah.
Tidak sedikit orang Kristen yang terlihat rohani karena melakukan semua
aktifitas rohani, namun sudahkah kita melakukannya dengan hati yang
suci? Seorang yang suci hatinya akan selalu peka terhadap pimpinan Roh
Kudus. Kepekaan inilah yang akan menghasilkan berbagai hal yang berkenan di hadapan Tuhan. Manusia terbatas dalam menilai hati yang suci
karena tidak terlihat, namun Allah menjadikan hal itu sebagai penilaian
utama. Ia berkenan ditemui hanya oleh orang yang suci hatinya (Mat 5:8).
27
e
MAGZ
Fam ily Fel l ows h i p | #C AR E
Selasa, 23 Agustus 2016
DAMAI SEJATI
(Bacaan: Matius 5:9)
Damai bukanlah keadaan di mana dapat kumpul bersama, mengabaikan
perbedaan, kesalahan dan juga dosa. Ini adalah kompromi dan bukan damai. Ketika Yesus lahir di dalam dunia, Ia hadir di tengah situasi yang
penuh dengan pertentangan. Banyak orang menolak, menghina, melecehkan, menganiaya dan menyalibkan Dia. Apakah Yesus bukan pembawa
damai? namun sesungguhnya damai yang dibawa Yesus mengobati akar
persoalan yang sesungguhnya. Tanpa itu, tidak ada damai sejati.
Menjadi pembawa damai berarti harus berkorban seperti Yesus. Ia harus
berkorban nyawa untuk mendamaikan Allah dengan manusia. Jika saudara ingin menjadi pembawa damai, saudara harus memiliki hati yang sama
dengan Yesus yaitu mengasihi orang lain. Kasih itu yang menggerakkan
kita untuk memberikan kebutuhan utama orang lain yaitu Injil. Hanya Injil yang dapat memberikan kedamaian sejati bagi setiap manusia, karena
ia akan didamaikan dengan Allah. Kedamaian apapun selain itu adalah
kedamaian yang semu. Tidak ada kedamaian sejati melalui prestasi, materi, keluarga dan lainnya, sebab semuanya dengan mudahnya berubah.
Hanya perdamaian dengan Allah yang dapat memberikan damai yang sesungguhnya. Itulah yang sudah Yesus kerjakan bagi kita. Ia pun ingin kita
menjadi pemberita Injil, itu sebabnya sebelum naik ke surga Ia memberikan amanat untuk menjadi saksiNya sampai ke ujung bumi, membaptis
dan menjadikan semua bangsa muridNya.
Kiranya kita menjadi anak-anak Tuhan yang mau memberitakan Injil.
Karena hanya Injil yang dapat memberikan damai sejati bagi manusia.
28
e
MAGZ
Fam ily Fel l ows h i p | #C AR E
Rabu, 24 Agustus 2016
JAGALAH HATI
(Bacaan: Amsal 4:23)
Seorang Bapak dipercaya untuk pengadaan barang bagi kepentingan operasional perusahaan. Suatu saat ia membeli barang dengan jumlah yang
sangat besar dan mendapatkan potongan harga sampai 25 %. Setelah proses pembelian dan pembayaran selesai, si pemasok barang berkata, apakah kwitansinya ditulis sesuai harga kesepakatan semula sehingga diskon
tidak dicantumkan. Si Bapak menjawab, tulis saja sesuai dengan harga
yang perusahaan harus bayar. Meskipun bapak tersebut bisa melakukannya tanpa diketahui orang lain, namun ia tetap menjaga hatinya murni.
Salomo di dalam bagian ini meminta kita menjaga hati dengan segala kewaspadaan, sebab hati manusia memancarkan kehidupan. Alkitab
versi FAYH menerjemahkan dengan baik, yaitu “jagalah hatimu, karena
hatimu memengaruhi segala sesuatu dalam hidupmu”. Setiap tindakan
dan perilaku kita merupakan buah yang tampak dari apa yang ada dalam
hati kita.
Salomo juga memberitahu cara menjaga hati yaitu dengan segala kewaspadaan. Kewaspadaan menunjukan kualitas maksimal dari usaha kita
di dalam menjaga hati, karena ketika sedikit saja kita membiarkan hati
kita dikendalikan oleh dosa, maka semua tindakan yang serong lainnya
akan muncul. Sudahkah kita menjaganya dengan kewaspadaan?
29
e
MAGZ
Fam ily Fel l ows h i p | #C AR E
Kamis, 25 Agustus 2016
PASTI MENDERITA
(Bacaan: Matius 5:9-12)
Seorang bernama Wang Ming Tao pernah berkata, “Aku tidak layak untuk
menderita demi nama Yesus. Namun jika Allah memberikan hak istimewa itu padaku, aku akan menganggapnya sebagai suatu berkat yang besar.”
“Berbahagialah orang yang menderita”, Wang Ming Tao sangat memahami pelajaran ini dengan baik.
Di sinilah letaknya perbedaan antara orang yang berpikir secara rohani
dan orang yang berpikir menurut daging. Orang yang berpikir menurut
daging akan menganggap penderitaan demi kebenaran adalah hal yang
bodoh, tetapi orang yang berpikir secara rohani akan menganggapnya sebagai suatu hak istimewa untuk menderita demi nama Yesus, menderita
oleh sebab kebenaran.
Paulus di dalam 2 Timotius 3:12 mengatakan bahwa orang yang hidupnya
saleh di dalam Tuhan Yesus, pasti akan menderita penganiayaan. Jika
saudara adalah orang saleh di dalam Yesus tidak mungkin luput dari penganiayaan. Jika kita tidak rela menderita menganiayaan, Yesus memberitahu kita dengan terus-terang, “Janganlah menjadi orang Kristen. Bentuk
penganiayaan yang kita alami hari ini tentunya berbeda dengan penderitaan Yesus dan murid-muridnya di abad permulaan, tetapi hal yang sama
adalah kita akan tetap menderita demi kebenaran.
30
e
MAGZ
Fam ily Fel l ows h i p | #C AR E
Jumat, 26 Agustus 2016
HATI YANG PEKA
(Bacaan: Yeremia 4:14)
Yeremia menggunakan berbagai macam cara dan ungkapan perasaan
serta emosi untuk menyampaikan bagaimana dahsyatnya penghukuman
bagi bangsa Yehuda. Ia memberitahukan, mengabarkan, meniup sangkakala, dan berseru keras-keras (5). Ia menangisi, meratapi (‘aduh, dadaku, dadaku!’), dan menggeliat kesakitan hingga tidak dapat berdiam diri
karena rentetan gelombang kehancuran dahsyat yang akan terjadi akibat
dosa-dosa bangsa Yehuda (19-20). Yeremia adalah seorang hamba Allah yang merindukan adanya kedamaian di tanah Yehuda. Ia mendiagnosa dengan tepat bahwa persoalan yang sedang terjadi di Yehuda terletak
pada hati bangsa Yehuda yang tidak mau bertobat. Itu sebabnya Allah
seolah-oleh membiarkan mereka diterpa gelombang masalah. Pukulan
keras yang berupa “hukuman” adalah cara terakhir Allah agar umat-Nya
bertobat. Ia harus menurunkan tangan keras-Nya untuk mencegah umatNya binasa. Apa yang telah dilakukan Yeremia memberi teladan bagi kita.
Ia tidak menunjukkan sikap sok suci, sok benar lalu menghakimi sebuah
bangsa yang memang sudah sarat dengan dosa-dosa yang menjijikkan. Sebaliknya Yeremia, menangisi dosa-dosa bangsanya, mengidentifikasikan
dirinya dengan mereka yang akan menerima konsekuensi dosa dan tetap
tinggal bersama bangsanya ketika mereka akan menghadapi segala bencana kehancuran.
Sejauh manakah kita terlibat dalam menggumuli keterpurukan bangsa
kita? Apakah kita pun memiliki hati seperti Yeremia yang mau mengidentifikasikan dirinya dengan bangsanya? Tidak ada solusi konkrit tanpa keterlibatan nyata melalui kehadiran kita dalam hidup bangsa kita.
31
e
MAGZ
Fam ily Fel l ows h i p | #C AR E
Sabtu, 27 Agustus 2016
MENGUSAHAKAN PERDAMAIAN
(Bacaan: Roma 12:18)
Pada umumnya manusia menginginkan kehidupan yang damai. Tidak
ada peperangan, tidak ada kerusuhan, tidak ada kekerasan, kejahatan dan
tidak ada perselisihan. Bayangkan betapa indahnya jika semua manusia
hidup berdampingan secara harmonis. Sayangnya itu hanyalah utopia
saja, karena ada banyak sekali orang yang berhenti hanya pada bermimpi
dan berharap. Karena orang yang berharap demikianpun justru melakukan yang sebaliknya, Mereka terus fokus pada perbedaan dan akibatnya hidup dikuasai permusuhan. Mungkinkah kita mencapai dunia yang
damai jika kita yang hidup di dalamnya tidak pernah bisa belajar untuk
berdamai?
Paulus memberikan sebuah perintah penting dalam ayat ini. “Sedapat-dapatnya, kalau hal itu bergantung padamu, hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang!” Perintah ini menyadarkan kita bahwa di sekeliling kita
ada banyak orang yang sulit di sekitar kita, dan kita harus tetap mengusahakan kedamaian dengan mereka.
Banyak orang mengharapkan hidup dalam perdamaian, tetapi mereka
mengharapkan orang lain yang melakukan langkah pertama, bukan dirinya. Ada anggapan, orang yang diajak berdamai mungkin saja merasa besar kepala. Namun Paulus mengingatkan, ”Sedapat-dapatnya, kalau
hal itu bergantung padamu, hiduplah dalam perdamaian dengan semua
orang.”
32
e
MAGZ
P E N G UM UM AN
AGENDA MINGGU INI
Hari / Tanggal
Pukul
Senin, 22 Agustus 2016
23.00
Selasa, 23 Agustus 2016
18.30
Rabu, 24 Agustus 2016
19.00
Kamis, 25 Agustus 2016
06.00
19.00
Jumat, 26 Agustus 2016
18.30
Sabtu, 27 Agustus 2016
06.00
18.30
22.00
Minggu, 28 Agustus 2016
Keterangan
Siaran rohani “Grace Alone” Pdt.
Yakub Tri Handoko, Th.M di Radio Bahtera Yudha , 96,4 FM
HUT: Bp. Hendro Prawira
HUT : Bp. Fatony Salim
STAR : EKSPOSISI ROMA 4
Oleh: Yohanes Dodik Iswanto, M.A.
Latihan Musik KU 3
HUT : Sdr. Harris Wibisono
HUT : Sdri. Helen Puspa Ratna
Doa Pagi
Latihan Musik KU 1 dan KU 2
HUT: Bp. Andreas Kurniadi
KTB CPC Tema : Intentional living
Pembicara :Hendriyanto Tjong, M.B.A
di Resto Jenggala
HUT : Sdri. Nona Agustin
Doa Pemuridan
Persekutuan Pemuda
Siaran rohani “Grace Alone” Pdt.
Yakub Tri Handoko, Th.M di Radio Mercury, 96 FM
HUT: Bp. Tjandra Hari Susanto
HUT : Ibu Sulamita
HUT : Sdri. Handayani
HUT: Sdr. Budhi Trisno
HUT : Ibu Lie Tjai Ha
HUT : Sdri. Tirsana W.Koilola
33
e
JADWAL P E NATAL AYANAN
IBADAH UMUM
MAGZ
Minggu, 21 Agustus 2016
Penatalayanan
Ibadah
Remaja
(Pk. 09.30
WIB)
Ibadah
Umum I
(Pk. 07.00)
Ibadah
Umum II
(Pk. 09.30)
Ibadah
Umum
III
(Pk. 17.00)
Cab. Ba- Cab. Bavarvarian
ian
(07.00)
Uc a p a n B e r b a h a g i a : b a g i a n 3
(Mat 5:9-12)
Tema
Pengkhotbah
Ev. Heri
Kristanto
Liturgos
Ev. Heri
Kristanto
Pelayan
Musik
Sdr. Michael
Sdr. Aurel
Sdr. Arka
Sdr. Andreas
Pelayan
LCD
Sdri. Caroline
Ev. Yohanes Dodik Iswanto, M.A
Ibu Debby
Sdr. Andy
Y
Bp. Willy
Sdr. Kevin
Sdri. Ririt
Sdri. Henny
Sdr. Ishak
Sdr. Hizkia
Sdr. Yoga
Sdr. Haris
Sdr. Willy
Sdri. Zizi
Pdt. Novida Lassa, M.Th
Sdri.
Debby
Sdri. Lina
Sdr. Ishak
Bp. Haryadi
Sdr. Ishak
Sdr. Haryadi
Sdr. Amir
Sdr. Toni
Sdr. Hizkia
Sdri. Marlin
Ibu Santi
Bp. Budio- Bp. Donny
Sdri. Mino
Bp. Suyono
Bp. BudijanSdri. Lina
Penyambut
chelle B
Ibu Endang Sdr. Ishak
to
Sdri. Elvi
Jemaat
Sdri. CaroIbu Titik
Ibu Dewi Sdri. Nataline
lia
Sdri. Krisna Ibu Eriana
Doa Syafaat
Doa
Persembahan
(Pk. 09.30)
Sdr. Sebas- Bp. BudijanIbu Hariati
tian
to
Sdr. Mito
Sdri. Eka
Sdri.
Debby
Sdri. Lina
Sdri. Elvi
Sdr. Mito
Sdr. Andrew
Sdr. Fredy
Sdr. Dennis
Sdri. Clara
Ev. Heri
Petugas
Minggu Ini
Ev. Heri
Bp. Budi
SG
Ev. Heri
Singer
Ibu Vena
Sdr. Joseph
Sdri,. Cintha
Sdr. Joseph
Sdri. Lia
Sdri. Risty
34
e
JADWAL P E NATAL AYANAN
IBADAH UMUM
MAGZ
Minggu, 28 Agustus 2016
Penatalayanan
Ibadah
Remaja
(Pk. 09.30
WIB)
Ibadah
Umum I
(Pk. 07.00)
Ibadah
Umum II
(Pk. 09.30)
Ibadah
Umum
III
(Pk. 17.00)
Pengkhotbah
Ev. Heri
Kristanto
Liturgos
Sdr. Sebastian
Ev. Yohanes Dodik Iswanto, M.A
Ibu Wilis
Bp. Eliazar
Sdr. Ikhsan
Sdr. Andy
Pelayan
Musik
Sdr. Calvin
Pelayan
LCD
Sdr. Evan
Sdr. Lutfi
Sdri. Melissa
Sdr. Kevin
Sdr. Igo
Sdri. Dewi
Ibu Suani
Ibu Fenissa
Ibu Vena
Sdri. Dessy
A
Bp. Bobby
Bp. Hendri
T
Ibu Melly
Bp. Santoso
Ibu Ike
Bp. Donny
Sdr. Nobel
Sdr. Yono
TEAM
Bp. Yakub
(Pk. 09.30)
Sdri.
Eveelyn
Ibu Vena
Pdt. Reyco Wattimury,
S.Th.
Sdr. Sumito
Bp. Yefta
Sdri. Jane
Sdr. Ishak
Sdr. Haryadi
Sdr. Amir
Sdr. Willy
Sdr. Hizkia
Sdri. Wella
Sdri. Nini
Sdri. Lina
Sdri. Olin
Sdri. Clara
Sdr. Sumito
Bp. Yefta
Ibu Carla
Sdri. Nini
Sdri. Clara
Sdri. Kezia
Sdri. Laura
Sdr. Esau
Sdri.
Risty
Sdr. Esau
Sdr. Oka
Doa Syafaat
Doa
Persembahan
(07.00)
Uc a p a n B e r b a h a g i a : b a g i a n 4
Tema
Penyambut
Jemaat
Cab. Ba- Cab. Bavarvarian
ian
Bp. Bobby
Petugas
Minggu Ini
Ev. Dodik
Bp. Hendri
Singer
Sdri. Risty
Bp. Stevi
Sdr. Joseph
Sdri. Henny
35
e
JADWAL P E NATAL AYANAN
MAGZ
SEKOLAH MINGGU
21 Agustus 2016
28 Agustus 2016
Liturgis
Naomi dan Fefe
Kak Debby
Pelayan Musik
Kak Tika
Kak Wie
Doa Pra/Pasca SM
Kak Venna
Kak Kezia
Tema
Cornelius menjadi percaya
Gereja Antiokhia
Sion
Kak Budi
Kak Budi
Getsemani
Kak Suani
Kak Suani
Yerusalem
Kak Venna
Kak Venna
Nazareth
Kak Evelyn
Kak Dessy
Betlehem
Kak Debby
Kak Santi
Penatalayanan
(Pk. 09.30 WIB)
(Pk. 09.30 WIB)
IBADAH PEMUDA
Keterangan
Sabtu, 20 Agustus
2016
Sabtu, 27 Agustus
2016
Tema
Tunduk pada perintah
Iman dan perbuatan
Pengkhotbah
Pdt. Reyco W
Pdt. Reyco W
Litrugos
Sdri. Lia
Sdri. Christine
Pelayan Musik
TEAM
TEAM
Pelayan LCD
Sdr. Kevin
Sdri. Marlin
Penyambut Jemaat
Sdr. Nelki
Sdri. Diana
Sdri. Putri
Sdr. Anel
Petugas Doa
Sdri. Risty
Sdr. Fredi
Singer
Sdri. Olin
Sdri. Clara
Sdr. Efraim
Sdri. Clara
(Pk. 18.30 WIB)
(Pk. 18.30 WIB)
36
e
Data Keh adir an Je m aat
DATA KEHADIRAN JEMAAT
MAGZ
Ibadah
Hari/Tanggal
Jumlah Jemaat
Keterangan
Umum 1
Minggu, 14 Agustus
2016
27 orang
Umum 2
Minggu, 14 Agustus
2016
75 orang
Umum 3
Minggu, 14 Agustus
2016
166 orang
Remaja
Minggu, 14 Agustus
2016
14
Pemuda
Minggu, 14 Agustus
2016
16
Cab. Bavarian KU 1
Minggu, 14 Agustus
2016
24 orang
SM : - orang
Cab. Bavarian KU 2
Minggu, 14 Agustus
2016
54 orang
SM : 2 orang
POS Batam
Minggu, 14 Agustus
2016
18 orang
SM: 72 orang
Remaja: 34 orang
SM: 34 orang
37
Download