BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Menurut Shelly-Rosenblatt (2012, p7), sistem adalah serangkaian komponen yang saling berhubungan yang menghasilkan hasil tertentu. Menurut James A. Hall (2011, p5), sistem adalah sebuah kelompok dari dua atau lebih komponen yang saling berhubungan atau subsistem untuk mencapai tujuan bersama. Dari definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem adalah komponenkomponen yang saling berkaitan dan bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan tertentu. 2.2 Pengertian Informasi Menurut Shelly-Rosenblatt (2012, p7), informasi adalah data yang telah diubah menjadi output yang lebih berharga bagi penggunanya. Menurut Mokoginta (2010, p1) ”Konsep Teknologi Informasi”, informasi dapat didefinsikan sebagai berikut : 1. Data yang disimpan, diproses, atau ditransmisikan. 2. Pengetahuan yang didapatkan dari pembelajaran, pengalaman, atau instruksi. 9 10 3. Data yang sudah diolah menjadi suatu bentuk lain yang lebih berguna yaitu pengetahuan atau keterangan yang ditujukan bagi penerima dalam pengambilan keputusan, baik masa sekarang atau yang akan datang. Maka dapat disimpulkan bahwa infomasi adalah kumpulan data yang telah diproses dan menjadi sebuah pengetahuan yang memiliki arti bagi penggunanya. 2.3 Pengertian Akuntansi Menurut Warren, Reeve dan Duchac ( 2011, p3), akutansi adalah sebuah sistem informasi yang memberikan laporan kepada pengguna mengenai kegiatan ekonomi dan kondisi dari sebuah bisnis. Menurut Stice/Stice/Albrecht/Swain (2008, p6), akuntansi secara resmi diartikan sebagai sebuah sistem yang menghasilkan “informasi kuantitatif, mengenai dasar keuangan, tentang entitas ekonomi yang diharapkan berguna untuk mengambil keputusan ekonomi”. Dari definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa akuntansi adalah sebuah sistem untuk mencatat, mengklasifikasi, mengolah, dan menyajikan data transaksi kejadian yang berhubungan dengan keuangan sehingga dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan. 11 2.4 Pengertian Sistem Informasi Menurut Shelly-Rosenblatt (2012, p7), sistem informasi yaitu menggabungkan teknologi informasi, orang, dan data untuk mendukung kebutuhan bisnis. Menurut Gelinas dan Dull (2008, p13), sistem informasi adalah sistem yang dibuat oleh manusia yang secara umum terdiri dari sekumpulan komponenkomponen berbasis komputer yang terintegrasi dan juga komponen-komponen manual yang dibentuk untuk mengumpulkan, menyimpan, dan mengatur data serta menyediakan output informasi untuk para penggunannya. Definisi di atas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah rangkaian aktifitas mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi kepada pemakai untuk tujuan tertentu. 2.5 Sistem Informasi Akuntansi 2.5.1 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Menurut Rama dan Jones yang diterjemahkan oleh M. Slamet Wibowo (2008, p17), Sistem Informasi Akuntansi-SIA (accounting information system-AIS) adalah subsistem sistem informasi manajemen (SIM) yang menyediakan informasi akuntansi dan keuangan seperti halnya informasi lain yang diperoleh dari pengolahan rutin transaksi akuntansi. Menurut Grande, Estébanez dan Colomina (2011, p26) ”The impact of Accounting Information Systems (AIS) on performance measures”, Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah alat yang bila dimasukkan ke dalam bidang sistem Informasi dan Teknologi (IT), yang dirancang untuk membantu dalam pengelolaan dan pengendalian topik yang terkait dengan ekonomi-keuangan daerah perusahaan. 12 Namun kemajuan yang menakjubkan dalam teknologi telah membuka kemungkinan menghasilkan dan menggunakan informasi akuntansi dari sudut pandang strategis. Berdasarkan pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa SIA adalah suatu sistem yang berbasis IT yang dibuat untuk mengumpulkan, mencatat, menyimpan, dan memproses data-data transaksi rutin menjadi suatu informasi akuntansi yang digunakan untuk pengambilan keputusan. 2.5.2 Kegunaan Sistem Informasi Akuntansi Menurut Rama dan Jones yang diterjemahkan oleh M. Slamet Wibowo (2008, p7-8), kegunaan sistem informasi akuntansi ada lima, yaitu: 1. Membuat laporan eksternal. Sistem informasi akuntansi untuk menghasilkan laporan-laporan khusus untuk memenuhi kebutuhan informasi dari para investor, kreditor, dinas pajak, badan-badan pemerintah, dan yang lain. 2. Mendukung aktivitas rutin. Para manajer memerlukan satu sistem informasi akuntansi untuk menangani aktifitas operasi rutin sepanjang siklus operasi perusahaan itu. 3. Mendukung pengambilan keputusan Informasi juga diperlukan untuk mendukung pengambilan keputusan yang tidak rutin pada semua tingkat dari suatu organisasi. 4. Perencanaan dan pengendalian. Suatu sitem informasi juga diperlukan untuk aktivitas perencanaan dan pengendalian. 13 5. Menerapkan pengendalian internal. Pengendalian interal (internal control) mencakup kebijakan-kebijakan, prosedur-prosedur, dan sistem informasi yang digunakan untuk melindungi asset-aset perusahaan dari kerugian atau korupsi, dan untuk memelihara keakuratan data keuangan. 2.5.3 Komponen Sistem Informasi Akuntansi Menurut Romney dan Steinbart (2006, p6), terdapat 6 komponen dalam sistem informasi akuntansi, yaitu : 1. People, yang mengoperasikan sistem dan melakukan berbagai macam fungsi. 2. Procedures and instructions, baik manual maupun otomatis termasuk dalam kegiatan pengumpulan, pemrosesan, dan penyimpanan data mengenai aktivitas organisasi. 3. Data, tentang organisasi dan proses bisnisnya. 4. Sotware, digunakan untuk memproses data organisasi. 5. Information technology infrastructure, termasuk didalamnya komputer, peralatan komunikasi jaringan. 6. Internal control and security measures, yang mengamankan data dalam sistem informasi akuntansi. 14 2.5.4 Siklus Sistem Informasi Akuntansi Menurut Rama dan Jones yang diterjemahkan oleh M. Slamet Wibowo (2008, p12), proses bisnis dapat disusun menjadi tiga siklus transaksi utama yaitu sebagai berikut : a. Siklus pemrolehan/pembelian (acquisition/purchasing cycle) Siklus pemrolehan mengacu pada proses pembelian barang dan jasa. b. Siklus konversi (conversion cycle) Siklus konversi mengacu pada sumber daya yang diperoleh menjadi barang-barang dan jasa. c. Siklus pendapatan (revenue cycle) Siklus pendapatan mengacu pada proses penyediaan barang dan jasa kepada pelanggan dan mengumpulkan uang kas. 2.6 Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Berbasis Orientasi Objek 2.6.1 Pengertian Analisis Sistem Menurut Satzinger, Jackson dan Burd (2010, p4), analisis sistem adalah proses untuk memahami dan menspesifikasikan ke dalam detil sebuah sistem informasi apa yang harus dicapai. Menurut Rama dan Jones (2006, p588), analisis sistem adalah kedua dari siklus hidup pengembangan system. Ini meliputi pembelajaran sistem yang sedang berjalan dan solusi yang diusulkan dalam bentuk lebih rinci daripada tingkat investigasi. Sasaran utama adalah untuk mengembangkan persyaratan untuk sistem yang baru. 15 Dari definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa analisis sistem adalah teknik mempelajari sistem yang sedang berjalan dengan mempelajari beberapa komponen yang ada dan merupakan persyaratan untuk sistem yang baru. 2.6.2 Pengertian Perancangan Sistem Menurut Satzinger, Jackson dan Burd (2010, p4), perancangan sistem adalah proses dari menspesifikasikan secara detail mengenai beberapa banyak komponen dari sistem informasi yang harus diimplementasikan secara fisik. Menurut Whitten dan Bentley (2009, p160), Desain sistem adalah teknik pemecahan masalah yang saling melengkapi (untuk analisis sistem) yang merakit kembali potongan komponen sistem menjadi sistem yang lengkap – dengan mengharapkan peningkatan sistem. Hal ini mungkin melibatkan penambahan, penghapusan, dan pengubahan potongan secara relatif terhadap sistem yang asli. Dari definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa perancangan sistem adalah kegiatan merancang sebuah sistem informasi secara detil dan lebih baik daripada sistem sebelumnya. 2.6.3 Pengertian Object Oriented Analysis and Design Menurut Shelly dan Rosenblatt (2012, p727), Object-Oriented Analysis and Design adalah sebuah metode yang digunakan untuk membuat benda-benda yang disebut actor, yang mewakili pengguna manusia yang akan berinteraksi dengan sistem. 16 Menurut Pandey, Singh dan Kansal ( 2011, p1), “Study of Object Oriented Analysis and Design Apporach”, Object Oriented Analysis and Design ( OOAD ) adalah sebuah metode yang terdiri dari proses ( method describing “how to”), teknik ( formalisms, models, notation ), dan alat (contoh : CASE). Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa, OOA&D merupakan suatu metode untuk analisa dan perancangan sistem yang berorientasi pada objek yang terbagi dalam empat aktivitas utama, yaitu problem domain analysis, application domain analysis, architectural design, dan component design. 2.6.4 UML (Unified Modelling Language) Menurut Rama dan Jones yang diterjemahkan oleh M. Slamet Wibowo (2008,p78), mendefinisikan UML (Unified Modelling Language) adalah sebuah bahasa yang digunakan untuk menentukan, memvisualisasikan, membangun, dan mendokumentasikan sistem informasi. UML dikembangkan sebagai suatu alat untuk analisis dan desain berorientasi objek. Menurut Whitten dan Bentley (2007,p371) UML adalah seperangkat konvensi pemodelan yang digunakan untuk menentukan atau menggambarkan sebuah sistem perangkat lunak dalam hal objek Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa UML adalah sebuah bahasa yang digunakan untuk menggambarkan sistem informasi dan sistem perangkat lunak yang berkaitan dengan objek yang digunakan untuk mendokumentasikan dan menjelaskan suatu informasi 17 2.6.5 UML (Unified Modeling Language) Class Diagram Menurut Shelly-Rosenblatt (2012, p262), class diagram menunjukkan kelas- kelas objek dan hubungan yang terlibat dalam use case. Seperti DFD, class diagram adalah model logis yang berevolusi menjadi model fisik dan akhirnya menjadi sebuah sistem informasi yang berguna. Menurut Satzinger, Jackson dan Burd (2012,p46), UML adalah himpunan standar model dan notasi yang didefinisikan oleh manajemen objek group (OMG), sebuah organisasi standar untuk pengembangan sistem. Dari definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa Class Diagram adalah model statis yang menunjukkan kelas-kelas dan hubungan antar kelas dalam sistem. 2.6.6 Hubungan dalam Class Diagram Menurut Satzinger, Jackson dan Burd (2005, p186), hubungan antar class diagram terdiri dari: 1. Zero to one (optional) (0..1) 2. One and only one (mandatory) (0..1) 3. One and only one alternate (mandatory) (1..1) 4. Zero or more (optional) (0..*) 5. Zero or more alternate (optional) (*) 6. One or more (mandatory) (1..*) Menurut Rama dan Jones (2006, p165), hubungan dalam class diagram dibagi menjadi tiga hubungan antar class diagram, yaitu: 1. One to one 18 Hubungan one to one diantara entity tidak dekat seperti hubungan one to many, tetapi dapat terjadi dalam AIS (Information Information System). 2. One to many / many to one Hubungan one to many atau hubungan many to one biasa digunakan dalam sistem akuntansi. 3. Many to many Hubungan many to many dapat diubah ke dalam dua hubungan dengan menambahkan suatu table diantaranya. 2.6.7 Pengertian Event Menurut Rama dan Jones yang diterjemahkan oleh M. Slamet Wibowo (2008, p3), event adalah aktivitas yang dilaksanakan oleh suatu bisnis untuk memperoleh, menghasilkan, serta menjual barang dan jasa. Menurut Rama dan Jones yang diterjemahkan oleh M. Slamet Wibowo (2008, p27) berpendapat bahwa, ada beberapa cara dalam mengidentifikasi event, yaitu : 1. Kenali event pertama dalam suatu proses ketika seseorang atau suatu departemen dalam sebuah organisasi menjadi bertanggung jawab terhadap suatu aktivitas 2. Abaikan aktivitas yang tidak memerlukan keikutsertaan agen 3. Kenali suatu event baru ketika tanggung jawab dipindahkan dari satu agen internal kea gen internal lainnya. 19 4. Kenali event baru ketika suatu proses sudah disela/diinterupsi dan dilanjutkan kemudian oleh agen internal yang sama. 5. Gunakan satu nama event dan uraian yang mencerminkan sifat umum dari event itu.sebuah katalog dari use case yang terdiri dari daftar kejadian di baris dan proses kunci dari informasi mengenai setiap kejadian di kolom. 2.6.8 Pengertian Event Table Menurut Satzinger, Jackson dan Burd (2010, p162), event Table adalah sebuah katalog dari use case yang terdiri dari daftar kejadian di baris dan proses kunci dari informasi mengenai setiap kejadian di kolom. Menurut Muhairat, Al-Qutaish, dan Abdelqader ( 2010, p1 ), “ UML Diagrams Generator : A New CASE Tool to Contruct the Use-Case and Class Diagrams from an Event Table ”, event Table adalah dokumentasi dari hasil analisa kejadian mengenali sekumpulan proses dari kejadian tersebut. Jadi kesimpulan dari pengertian event table adalah sebuah hasil dokumentasi yang disusun berdasarkan kolom dan baris yang berisi hasil analisa kejadian – kejadian dari sekumpulan proses. 2.6.9 Pengertian Workflow Table Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2010, p141), workflow table adalah urutan langkah-langkah untuk memproses transaksi bisnis. 20 Menurut, Rama dan Jones yang diterjemahkan oleh M Slamet Wibowo (2008,p95), workflow table adalah menyajikan informasi dalam bentuk dua kolom sederhana. Aktor yang melaksanakan aktivitas spesifik di daftarkan di dalam kolom pada sisi kiri. Aktivitas terkait didaftarkan pada sisi kanan. Dari definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa workflow table adalah table dua kolom yang berisi aktor dan urutan langkah-langkah untuk memproses transaksi bisnis. 2.6.10 Pengertian Overview Activity Diagram Menurut Rama dan Jones yang diterjemahkan oleh M Slamet Wibowo (2008, p61), overview activity diagram menyajikan tampilan tingkat tinggi dari proses bisnis dengan mendokumentasikan peristiwa penting, urutan peristiwa, dan informasi yang mengalir di antara peristiwa. Menurut Rama dan Jones yang diterjemahkan oleh M Slamet Wibowo (2008,p79), dalam menyiapkan Overview Activity Diagram terdapat langkah-langkah sebagai berikut : a. Membaca uraian narasi dan mengidentifikasi event-event penting b. Membubuhi keterangan pada narasi agar lebih jelas menunjukkan batasan kejadian dan nama-nama kejadian c. Menunjukkan agen yang terlibat dalam proses bisnis dengan menggunakan swimlane d. Membuat diagram untuk masing-masing event e. Menggambarkan dokumen yang dibuat dan digunakan dalam proses bisnis 21 f. Menggambarkan tabel (file) yang dibuat dan digunakan di dalam proses bisnis 2.6.11 Pengertian Detailed Activity Diagram Menurut Rama dan Jones yang diterjemahkan oleh M. Slamet Wibowo (2008, p61), detailed activity diagram menyediakan suatu penyajian yang lebih detil dari aktivitas yang berhubungan dengan satu atau dua kejadian yang ditunjukkan pada overview activity diagram. Menurut Rama dan Jones yang diterjemahkan oleh M Slamet Wibowo (2008,p102), dalam menyiapkan Detailed Activity Diagram terdapat langkahlangkah sebagai berikut : 1. Tambah penjelasan naratif untuk menunjukkan aktivitas 2. Buat tabel arus kerja 3. Identifikasi diagram terperinci yang diperlukan 4. Untuk setiap detailed activity diagram lakukan beberapa langkah pendahuluan sebagai berikut : 5. Buatlah swimlane untuk agen-agen yang terlibat pada satu atau beberapa kejadian yang ditunjukkan pada detailed diagram. 6. Tambahkan segi empat panjang untuk setiap aktivitas di dalam kejadian yang didokumentasikan pada detailed diagram. 7. Gunakan garis tanpa putus untuk menunjukkan urutan aktivitas. 8. Atur dokumen yang dibuat atau digunakan oleh aktivitas-aktivitas di dalam diagram itu. 22 9. Gunakan garis putus-putus untuk menghubungkan aktivitas dan dokumen. 10. Dokumentasikan setiap tabel yang dibuat, dimodifikasi atau digunakan oleh aktivitas dalam diagram yang ada dalam kolom komputer. 11. Gunakan garis putus-putus untuk menghubungkan aktivitas dan tabel. 2.6.12 Pengertian Use Case Menurut Shelly-Rosenblatt (2012, p259), use case menggambarkan langkahlangkah dalam suatu fungsi bisnis yang spesifik atau proses. Menurut Satzinger, Jackson & Burd (2012, p69), use case adalah aktivitas yang dilakukan oleh sistem, biasanya dalam menanggapi permintaan oleh pengguna sistem. Dari definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa use case adalah suatu cara untuk menggambarkan langkah-langkah bagaimana suatu proses bisnis menanggapi permintaan oleh pengguna sistem. 2.6.13 Pengertian Use Case Diagram Menurut Shelly-Rosenblatt (2012, p261), use case diagram adalah ringkasan visual dari beberapa use case yang terkait dalam sebuah sistem atau subsistem. Seperti yang ditulis oleh Denis, Wixom, dan Roth (2009, p501-502), use case diagram biasanya digunakan untuk meringkas kumpulan use case menjadi sebuah bagian logis dari sistem (atau keseluruhan sistem). Dari definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa use case diagram adalah sebuah diagram yang meringkas kumpulan use case menjadi suatu kesatuan urutan logis. 23 2.6.14 Pengertian Rancangan Database Menurut Conolly dan Begg (2005, p15), database adalah sebuah kumpulan data yang saling berhubungan secara logis, dan sebuah penjelasan dari data tersebut, yang di desain untuk menemukan data yang dibutuhkan oleh sebuah organisasi. Menurut Whitten & Bentley ( 2009, p518 ), Database merupakan kumpulan file yang saling terkait. Dari pengertian diatas, dapat didefinisikan bahwa rancangan database merupakan sebuah kumpulan dari data yang berhubungan secara logikal. Selain kumpulan data, database juga berisi deskripsi dari data-data tersebut. Menurut Conolly dan Begg (2005, p291), ada tiga tahapan rancangan database, yaitu : a. Conceptual Database Design Proses untuk membangun satu model dari keterangan yang dipergunakan pada satu perusahaan, tidak terikat dari semua bahan pertimbangan fisik. b. Logical Database Design Proses untuk membangun satu model dari keterangan yang dipergunakan pada satu perusahaan berdasarkan pada satu model data yang spesifik, tetapi tidak terikat dari DBMS tertentu dan bahan pertimbangan fisik lain. c. Physical Database Design Proses untuk menghasilkan satu deskripsi tentang implementasi dari penyimpangan sekunder basis data; ini menggambarkan hubungan dasar, data organisasi, dan tolak ukur yang dipergunakan untuk mencapai akses efisien ke data, dan apapun batasan integritas berhubungan dan ukuran jaminan keamanan. 24 2.6.15 Pengertian Database Management System (DBMS) Menurut Shelly-Rosenblatt (2012, p392), Database Management System (DBMS) adalah sebuah kumpulan alat, fitur, dan interface yang memungkinkan pengguna untuk menambah, memperbaharui, mengelola, mengakses, dan menganalisis data dalam database. Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2010, p488), Database Managemet System (DBMS) adalah sistem perangkat lunak yang mengelola dan mengontrol akses ke database. Dari definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa DBMS adalah sistem perangkat lunak yang memungkinkan pengguna untuk menambah, memperbaharui, mengelola, mengakses, dan menganalisis data dalam database. 2.6.16 Pengertian Structured Query Language (SQL) Menurut Connoly dan Begg (2010, p185), Structured Query Language (SQL) merupakan bahasa basis data yang mengijinkan pengguna untuk membuat basis data dan struktur hubungan dalam basis data, menampilkan tugas manajemen data (insert, menyediakan modifikasi, dan penghapusan data) dan menyediakan query yang sederhana maupun kompleks. Menurut Awadesh Kumar Sharma et. al. (2010, p896), “An Extended SQL For Fuzzy Multidatabase” SQL adalah bahasa yang digunakan untuk memanipulasi data dalam database tunggal. Klasik SQL berhubungan dengan relasi tunggal sebagai obyek manipulasi mana sebagai kebutuhan saat ini adalah untuk memungkinkan set hubungan sebagai obyek. 25 Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa (Structured Query Language) SQL adalah bahasa basis data yang digunakan untuk membuat suatu database. 2.6.17 Pengertian Primary Key Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2010, p491), primary key adalah kunci yang digunakan untuk mengidentifikasi secara unik baris dari tabel database relasional. Menurut Shelly-Rosenblatt (2012, p402), primary key adalah bidang atau kombinasi dari bidang yang unik dan minimal mengidentifikasi anggota tertentu dari suatu entitas. Dari definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa primary key adalah kunci yang digunakan untuk mengidentifikasi anggota tertentu dari suatu entitas secara unik. 2.6.18 Pengertian Foreign Key Menurut Shelly-Rosenblatt (2012, p402), foreign key adalah bidang atau kombinasi dari bidang yang unik dan minimal mengidentifikasi anggota tertentu dari suatu entitas. Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2010, p491), foreign key adalah nilai bidang disimpan dalam satu tabel database relasional yang juga ada sebagai nilai kunci utama dalam tabel lain database relasional. Dari beberapa definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa foreign key adalah nilai yang disimpan dalam satu tabel database relasional dan bersifat unik yang digunakan untuk mengidentifikasi anggota tertentu dari suatu entitas. 26 2.6.19 Pengertian Rancangan Formulir Menurut Rama dan Jones terjemahan M Slamet Wibowo (2008,p354), Formulir adalah dokumen terpola yang berisi field kosong yang dapat diisi pengguna dengan data. Ketika formulir ditampilkan di layar komputer, data yang dimasukkan di field kosong disimpan si suatu tabel data atau lebih. Menurut Rama dan Jones yang diterjemahkan oleh M.Slamet Wibowo (2008,p334) elemen antarmuka formulir (form interface elements) merupakan objekobjek pada formulir yang digunakan untuk memasukkan informasi atau melakukan tindakan. Menurut Rama dan Jones yang diterjemahkan oleh M.Slamet Wibowo (2008,p335), elemen formulir antarmuka dapat dibagi menjadi : 1. Kotak Teks Kotak teks (text boxes) adalah ruang pada formulir yang digunakan untuk memasukkan informasi yang ditambahkan ke tabel atau untuk menampilkan informasi yang dibaca dari tabel. 2. Label Label membantu pengguna untuk memahami informasi apa yang perlu dimasukkan. 3. Fitur pencarian Fiture pencarian (look-up feature) sering kali ditambahkan ke kotak teks yang digunakan untuk memasukkan kunci asing. 4. Tombol perintah Tombol perintah (common button) digunakan untuk melakukan suatu tindakan. 27 5. Tombol radio Tombol radio (radio button) memungkinkan pengguna unutk memilih salah satu dari beberapa pilihan. 6. Kotak cek Kotak cek (check boxes) mirip dengan tombol radio, tetapi dapat memilih lebih dari satu opsi. 2.6.20 Rancangan Layar Menurut Rama dan Jones (2006, p271), elemen interface adalah objek-objek pada form yang digunakan untuk memasukkan informasi dan atau menjalankan perintah segala aspek dari form dikontrol dengan elemen interface. Beberapa objek tersebut menyediakan kesempatan menyediakan kesempatan untuk mengembangkan internal control pada entry. Menurut Satzinger, Jackson, Burd ( 2009, p549 ), Merancang user interface dapat diartikan merancang input dan output yang terlibat ketika pengguna berinteraksi dengan komputer untuk melaksanakan suatu tugas. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa rancangan layar adalah Jadi dapat disimpulkan Rancangan Layar adalah rancangan input dan output yang terlibat pada layar komputer ketika sistem berkomunikasi dengan sistem yang terkait lainnya yang sedang beroperasi dan pemakai yang sedang berinteraksi dengan komputer untuk bekerja. Menurut Rama dan Jones yang diterjemahkan oleh M. Slamet Wibowo (2008, p335), elemen rancangan layar meliputi : 28 1. Text Boxes Ruang dalam formulir yang digunakan untuk memasukkan informasi yang akan ditambahkan ke dalam tabel dan digunakan untuk menampilkan informasi dari tabel. 2. Labels Membantu pengguna mengerti informasi yang dibutuhkan untuk dimasukkan ke dalam formulir. 3. Look up feature Umumnya ditambahkan ke text boxes yang digunakan untuk memasukkan foreign key. 4. Command button Digunakan untuk menampilkan sebuah aktivitas. 5. Radio button Memungkinkan pengguna unutk memilih salah satu dari pilihan yang ada. 6. Check boxes Memungkinkan pengguna untuk memilih lebih dari satu pilihan dari beberapa pilihan yang disediakan. 2.6.21 Rancangan Laporan Menurut Rama dan Jones yang diterjemahkan oleh M. Slamet Wibowo (2008, p250), laporan adalah penyajian data yang terpola dan tersusun. Laporan dibuat dan digunakan sebagai suatu bagian integral dari proses bisnis. 29 Menurut Whitten & Bentley ( 2009, p550 ), Laporan atau outputs yang menggambarkan informasi bagi pengguna sistem. Output adalah komponen yang dapat dilihat dari sistem informasi yang bekerja atau berfungsi. Jadi dapat disimpulkan laporan adalah informasi yang berisi data yang telah diolah dari sistem informasi sehingga bermanfaat bagi suatu organisasi untuk keperluan proses bisnis. Menurut Rama dan Jones yang diterjemahkan oleh M.Slamet Wibowo (2008,p267), elemen rancangan laporan dapat dibagi menjadi : 1. Label Boxes dan Text Boxes Dua elemen penting dari segala laporan adalah label dan data. Dalam microsoft access, elemen-elemen ini ditunjukkan oleh label boxes dan text boxes. 2. Grouping Attribute Laporan yang berkelompok, dikelompokkan oleh sesuatu. 3. Group Header Group header dapat digunakan untuk menyajikan informasi yang umum pada kelompok. 4. Group Detail Transaksi yang terjadi pada kelompok didaftarkan di dalam kelompok secara rinci dan lengkap. 5. Group Footer Group footer juga dapat digunakan untuk menyediakan informasi yang berguna dalam laporan yang berkelompok. 30 2.6.22 Pengertian Navigation Diagram Menurut Satzinger, Jackson & Burd (2012,p504), navigation adalah proses mengakses objek dengan penggalian pengenalan suatu objek dari objek lain yang saling berkaitan. Menurut Mathiassen (2000, p344), navigation diagram adalah suatu statechart diagram khusus yang menekankan terhadap keseluruhan perubahan dari user interface. Dari definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa navigation diagram adalah proses mengakses objek dari suatu interface yang saling berkaitan yang dibentuk dengan diagram. 2.7 Sistem Informasi Penjualan Tunai 2.7.1 Pengertian Penjualan Tunai Menurut Arif dan Wibowo (2008, p78), penjualan tunai adalah penjualan barang dagangan dengan menerima pembayaran kas atau tunai secara langsung dari pelanggan pada saat terjadinya penjualan. Menurut Warren, Reeve dan Duchac (2005, p238), penjualan tunai biasanya dimasukan dalam cash register dan dicatat dalam akun. Dari definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa penjualan tunai adalah pembayaran atas suatu barang sebelum barang diserahkan kepada pembeli. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa penjualan tunai adalah penjualan barang dagangan secara tunai . 31 2.7.2 Pengertian Sistem Informasi Penjualan Berdasarkan pendapat Warren, Reeve, dan Fess (2008, p270) dalam bukunya yang diterjemahkan oleh Aria Farahmita, Amanugrahani, dan Taufik Hendrawan menuliskan bahwa perusahaan bisa menjual barang dagang secara tunai. Penjualan tunai biasanya diproses melalui register kas dan dicatat dalam akun-akun. Menurut Romney, Marshall dan Steinbart (2006, p72), sistem informasi akuntansi penjualan merupakan suatu sistem yang dapat memberikan informasi tentang hasil dari pada penjualan , baik itu penjualan tunai maupun kredit. Dengan adanya sistem informasi akuntansi penjualan, maka pihak manajemen bisa mengambil suatu keputusan mengenai volume penjualan per periode. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi penjualan adalah suatu sistem yang memberikan informasi mengenai hasil dari suatu penjualan yang diproses melalui register kas dan dicatat dalam akun-akun. 2.7.3 Prosedur Penjualan Tunai Berdasarkan Rama dan Jones (2008, p165-166) dalam bukunya yang diterjemahkan oleh M. Slamet Wibowo menuliskan, prosedur penjualan dalam siklus pendapatan meliputi : 1. Merespons pertanyaan pelanggan Pertanyaan pelanggan bisa ditangani oleh tenaga penjual. Tenaga penjualan memainkan peran penting dalam membantu para pelanggan untuk memahami suatu produk perusahaan dan memilih produk yang sesuai untuknya. 32 2. Membuat perjanjian dengan para pelanggan untuk menyediakan barang dan jasa di masa yang akan datang. Contoh dari perjanjian tersebut meliputi pesanan pelanggan untuk produk atau jasa serta kontrak antara perusahaan dengan pelanggan untuk penyerahan barang atau jasa di masa depan. Karyawan penting di dalam fungsi ini adalah petugas pencatat pesanan dan tenaga penjualan. 3. Menyediakan jasa atau mengirim barang ke pelanggan Fungsi ini sangat penting dalam proses pendapatan. Untuk jasa, karyawan pentingnya adalah para penyedia layanan. Untuk barang, petugas gudang dan pengirimian memainkan peran yang aktif. 4. Mengakui klaim atas barang dan jasa yang disediakan Pada kejadian ini, perusahaan mengakui klaimnya terhadap pelanggan dengan mencatat piutang dan menagih pelanggan. 5. Menerima kas Pada suatu waktu dalam siklus pendapatan, kas diperoleh dari pelanggan. 6. Menyetorkan kas ke bank Agen yang terlibat di sini adalah kasir dan bank. 7. Menyusun laporan Berbagai macam laporan mungkin dibuat untuk siklus pendapatan. Contohnya mencakup daftar pesanan, daftar pengiriman, dan daftar penerimaan kas. 33 2.7.4 System File Menurut Rama dan Jones (2008, p195) dalam bukunya yang diterjemahkan oleh M. Slamet Wibowo, sistem file terdiri dari: "file transaksi (transaction file) digunakan untuk mencatat informasi mengenai berbagai kejadian di dalam proses bisnis organisasi. Atribut-atribut record transaksi meliputi data transaksi, pelaku yang berhubungan dengan transaksi. Adapun contoh transaction file, antara lain: 1. Tr_Purchase_Order 2. Tr_Invoice 3. Tr_Sales_Order File induk (master file) menyimpan data acuan dan data ringkasan tentang berbagai entitas yang berkaitan dengan kejadian. Adapun contoh master file, antara lain: 1. Ms_Customer 2. Ms_Supplier 3. Ms_Employee 4. Ms_Inventory 2.7.5 Fungsi yang terkait dalam Penjualan Tunai Menurut pendapat Rama dan Jones (2008,p165-166) yang diterjemahkan oleh M.Slamet Wibowo menuliskan, unit yang terkait dalam sistem penjualan adalah : 1. Agen Eksternal Agen eksternal adalah orang-orang atau unit organisasi yang berada di luar perusahaan. Contohnya meliputi pelanggan, pemasok dan bank. 2. Agen Internal 34 Agen internal adalah orang-orang atau unit organisasi yang bertanggung jawab atas berbagai kejadian di dalam suatu proses bisnis. SIA sering kali menelusuri informasi mengenai agen internal yang bertanggung jawab untuk kejadian di dalam proses bisnis. 2.7.6 Dokumen Yang Terkait Dalam Sistem Informasi Penjualan Menurut Mulayadi (2008, p463), dokumen yang digunakan dalam penjualan tunai adalah sebagai berikut: a. Faktur Penjualan Tunai Dokumen ini digunakan untuk merekam berbagai informasi yang diperlukan oleh manajemen mengenai transaksi penjualan tunai. b. Pita Register Kas Dokumen ini dihasilkan oleh fungsi kas dengan cara mengoperasikan mesin register kas. Pita ini merupakan bukti penerimaan kas yang dikeluarkan oleh fungsi kas dan merupakan dokumen pendukung faktur penjualan tunai yang dicatat dalam jurnal penjualan. 2.7.7 Laporan Yang Dihasilkan Dalam Sistem Informasi Penjualan Transaksi penjualan tunai dicatat oleh perusahaan dengan menggunakan catatan akuntansi.menurut mulyadi (2001 : 468) catatan akuntansi yang digunakan yaitu: a. Jurnal penjualan b. Jurnal penerimaan kas c. Jurnal umum 35 d. Kartu persediaan e. Kartu gudang Jurnal penjualan merupakan catatan akuntansi yang digunakan oleh bagian akuntansi untuk mencatat dan meringkas data penjualan. Jurnal penerimaan kas digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat penerimaan kas dari berbagai sumber. Jurnal umum digunakan oleh fungsi akuntansi untuk penerimaan kas dari ebrbagai sumber. Jurnal umum digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat harga pokok produk yang dijual. Kartu persediaan digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat berkurangnya harga pokok produk yang dijual, kartu persediaan ini diselenggarakan oleh fungsi akuntansi untuk mengawasi mutasi dan persediaan barang yang disimpan di gudang, sedangkan kartu gudang adalah catatan yang berisi data kuantitas persediaan yang disimpan di gudang. 2.8 Pengendalian Intenal 2.8.1 Pengertian Pengendalian Internal Menurut Gelinas dan Dull (2008, p216) yang terdapat dalam committee of sponsoring organization (COSO), “pengendalian internal didefinisikan sebagai suatu proses yang dipengaruhi oleh suatu dewan direksi, manajemen, dan pihak personal lainnya dalam suatu entitas, yang dirancang untuk menyediakan jaminan atau keyakinan yang layak atau memadai berkenaan dengan pencapaian tujuan dengan kategori sebagai berikut : efektivitas dan efisiensi operasi, keandalan laporan keuangan, dan kesesuaian dengan hukum dan peraturan yang berlaku”. Menurut Rama dan Jones (2008,p132), pengendalian internal (internal control) adalah suatu proses yang dipengaruhi oleh dewan direksi entitas, manajemen, dan 36 pesonel lainnya, yang dirancang untuk memberikan kepastian yang beralasan terkait dengan pencapaian sasaran kategori sebagai berikut : efektifitas dan efisiensi operasi, keandalan laporan keuangan, dan ketaatan terhadap hukum dan peraturan ygn berlaku. Dari definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pengendalian internal adalah prosedur dan kebijakan yang dibuat oleh manajemen untuk memberi jaminan atas tercapainya efisiensi dan efektivitas operasional keseluruhan, kehandalan pelaporan keuangan, pengamanan terhadap aset, ketaatan/kepatuhan terhadap undang-undang, kebijakan dan peraturan lainnya. 2.8.2 Komponen Sistem Pengendalian Internal Menurut Rama dan Jones (2006, p124-125), komponen-komponen yang berhubungan dengan pengendalian internal terdiri dari lima komponen, yaitu : 1. Control environment Berhubungan dengan beberapa faktor yang disusun organisasi untuk mengontrol kesadaran para karyawannya. Faktor tersebut berhubungan dengan integritas, nilai etika, filosofi manajemen, dan operating style. Hal ini juga termasuk cara manajemen menetapkan otoritas dan tanggung jawab, mengatur, dan mengembangkan sumber daya manusia serta perhatian dan petunjuk dari board of directors. 2. Risk Assessment Merupakan proses identifikasi dan analisis terhadap resiko yang dapat menghambat pencapaian tujuan pengendalian internal. 3. Control activities 37 Merupakan kebijakan dan prosedur yang dikembangkan oleh organisasi untuk menangani resiko-resiko yang mungkin dan telah ada. Control activities mencakup : a. Perfomance reviews, kegiatan yang berhubungan dengan analisis terhadap kinerja, misalnya dengan membandingkan hasil yang didapat dengan anggaran, standar perhitungan, dan data pada periode sebelumnya. b. Segregation duties, terdiri dari penetapan tanggung jawab untuk mengotorisasi transaksi, melakukan transaksi, mencatat transaksi, dan menjaga aset yang dilakukan oleh karyawan yang berbeda. c. Application control, berhubungan dengan aplikasi SIA. d. General control, berhubungan dengan pengawasan yang lebih luas yang berhubungan dengan berbagai aplikasi. 4. Information and Communication Sistem informasi perusahaan adalah kumpulan dari prosedur (baik otomatis maupun manual) dan pencatatan dalam memulai, mencatat, memproses, dan melaporkan kejadian atas proses-proses yang terjadi dalam organisasi. Dan komunikasi berhubungan dengan menyediakan pemahaman atas peraturan dan tanggungjawab individu. 5. Monitoring Manajemen harus mengawasi pengendalian internal untuk memastikan bahwa pengendalian internal organisasi berjalan sesuai tujuan yang ditetapkan. 38 2.8.3 Tujuan Sistem Pengendalian Internal Menurut Gondodiyoto (2007, p260), tujuan disusunnya system control atau pengendalian internal komputerisasi adalah untuk : 1. Menignkatkn pengamanan (improve safeguard) asset sistem informasi (data/catatan akuntansi (accounting records) yang bersifat logical assets, maupun physical assets seperti hardware. Infrastructures, da sebagainya). 2. Menigkatkan integritas data (improve data integrity), sehingga dengan data yang benar dan konsisten akan dapat dibuat laporan yang benar. 3. Meningkatkan efisiensi sistem (improve system effeciciency). 4. Meningkatkan efektivitas sistem (improve system effectiveness). 2.9 Penerimaan Kas 2.9.1 Pengertian Penerimaan Kas Menurut Romney dan Steinbart (2006, p371), aktifitas terakhir didalam siklus pendapatan berhubungan dengan penerimaan kas. Kasir akan melaporkan penerimaan, mengenai remmitance pelanggan dan akan menyetorkan uang ke bank. Menurut Warren, Reeve dan fess (2005, p284), kas termasuk uang koin, uang kertas, cek, money order dan deposito yang tersedia untuk langsung digunakan baik yang ada dibank maupun di institusi lainnya. Dari uraian diatas, dapat disimpulkan penerimaan kas digunakan sebagai sumber dana bagi suatu perusahaan untuk membiayai kegiatan perusahaan. Penerimaan kas dapat dibagi menjadi dua bentuk, yaitu penerimaan kas dalam bentuk uang tunai dan penerimaan kas dalam bentuk cek, giro dan transfer melalui bank. 39 2.9.2 Prosedur Penerimaan Kas Menurut James A. Hall ( 2007 , p114-115,”Prosedur penerimaan kas sebagai berikut : 1. Bagian Surat Bagian surat memisahkan cek dan pemberitahuan pengiriman uang, serta membuat daftar pemberitahuan pembayaran. Cek-cek ini beserta salinan dari daftar pemberitahuan pembayaran akan dikirimkan ke bagian penerimaan kas. Pemberitahuan pengiriman uang dan satu salinan dari daftar pemberitahuan pembayaran akan dikirimkan ke bagian piutang usaha. 2. Bagian Penerimaan Kas Staf Administrasi bagian penerimaan kas merekonsiliasi cek dan daftar pemberitahuan pembayaran serta membuat beberapa slip penyimpanan. Melalui terminal yang ada, staf adminitrasi tersebut akan membuat record voucher jurnal untuk total kas yang diterima. Staf administrasi tersebut akan mengarsip daftar pemberitahuan pembayaran dan satu salinan dari slip penyimpanan. Pada akhir jam kerja, staf administrasi tersebut akan menyimpan uang kas ke bank. 3. Bagian Piutang Usaha Staf Administrasi bagian piutang usaha akan menerima dan merekonsiliasi pemberitahuan pengiriman uang dan daftar pemberitahuan pembayarannya. Melalui terminal yang ada, Staf administrasi tersebut akan membuat file transaksi penerimaan kas berdasarkan tiap pemberitahuan pengiriman uang. Staf Administrasi kemudian mengarsip pemberitahuan pengiriman uang dan daftar pemberitahuan pembayaran. 40 4. Bagian Pemrosesan Data Pada akhir jam kerja, program batch merekonsiliasi voucher jurnal bersama dengan file transaksi utnuk berbagai kas yang diterima, serta memperbarui SUB-PIUTANG USAHA dan berbagai akun pengendalian (akun pengendalian Piutang Usaha dan Kas) dalam buku besar. Proses ini menggunakan metode akses langsung yang telah dijelaskan sebelumnya. Terakhir, sistem tersebut menghasilkan daftar transaksi yang akan direkonsiliasi oleh staff administrasi piutang usaha sekali lagi, dengan daftar pemberitahuan pembayarannya. 2.9.3 Laporan Yang Dihasilkan Dari Penerimaan Kas Menurut Mulyadi (2001, p462-463), informasi yang umumnya diperlukan oleh manajemen penerimaan kas dari penjualan tunai adalah : a. Jumlah pendapatan penjualan menurut jenis produk atau kelompok produk selama jangka waktu tertentu. b. Jumlah kas yang diterima dari penjualan tunai. c. Jumlah harga pokok produk yang dijual selama jangka waktu tertentu. d. Nama dan alamat pembeli, informasi ini diperlukan dalam penjualan produk tertentu.