Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Program Studi Terbaik

advertisement
Nuraini Purwandari, Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Program Studi Terbaik ....
ISSN 2356 - 4393
Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Program
Studi Terbaik Pada Kalbis Institute Berbasis Web
Menggunakan Metode Analitycal Hierarchy Process
Nuraini Purwandari1), Mira Ziveria2)
Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Kalbis Institute
Jalan Pulomas Selatan Kav.22 Jakarta Timur 13210
1)
Email: [email protected]
2)
Email: [email protected]
Abstract: KALBIS Institute is one of the best private universities in Jakarta. This research aims to design
and create web-based decision support systems used for data processing activities by each program of
study at the KALBIS Institute include S1 Accounting, D3 Accounting, Management, Communication,
Information Systems, Information Technology and Master of Management. In this study using the
weighting method Analytical Hierarchy Process to determine the priority of Key Performance Indicator
using AHP turbo application. Based on the research results that the highest priority is the Information
Engineering with a score of 0.1971, Management with a score of 0.192, Information Systems with a
score of 0.1625, Communication with a score of 0.1422, Accounting S1 with a score of 0.1152, Master
of Management with a score of 0.0959 and Accounting D3 with a score of 0.0949.
Keywords: decision support system, analytic hierarchy process , key performance indicator, a webbased Turbo AHP
Abstrak: KALBIS Institute merupakan salah satu perguruan tinggi swasta terbaik di wilayah Jakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan membuat sistem pendukung keputusan berbasis web
digunakan untuk mengolah data kegiatan yang dilakukan oleh setiap program studi di KALBIS
Institute antara lain Akuntansi S1, Akuntansi D3, Manajemen, Ilmu Komunikasi, Sistem Informasi,
Teknik Informatika dan Magister Manajemen. Dalam penelitian ini menggunakan metode pembobotan
Analitycal Hierarchy Process (AHP) untuk mengetahui skala prioritas setiap Key Performance Indicator
(KPI) menggunakan aplikasi turbo AHP. Hasil dari proses ini berupa ranking prodi. Berdasarkan hasil
penelitian diperoleh hasil bahwa prioritas tertinggi adalah program studi Teknik Informatika dengan
skor 0.1971, Manajemen dengan skor 0.1921, Sistem Informasi dengan skor 0.1625, Ilmu Komunikasi
dengan skor 0.1422, Akuntansi S1 dengan skor 0.1152 dan Magister Manajemen dengan skor 0.0959
serta Akuntansi D3 dengan skor 0.0949.
Kata kunci: sistem pendukung keputusan, analytic hierarchy process, key performance indicator, turbo
AHP berbasis web
I. PENDAHULUAN
Perkembangan dunia pendidikan saat ini
memang cukup kompetitif sehingga mengharuskan
lembaga pendidikan untuk terus-menerus melakukan
perbaikan dan evaluasi diri, salah satu hal yang perlu
dilakukan adalah melakukan pengukuran kinerja.
Pengukuran kinerja merupakan gambaran mengenai
tingkat pencapaian pelaksanaan suatu program
kegiatan atau kebijakan dalam mewujudkan sasaran,
tujuan, visi dan misi organisasi yang dituangkan
melalui perencanaan strategis suatu organisasi.
Melihat begitu pentingnya akan pengukuran kinerja
tersebut, diharapkan setiap organisasi dapat diketahui
seberapa jauh kinerja yang telah dilakukan sehingga
hasilnya akan dapat dijadikan sebagai tolak ukur
dalam pengambilan keputusan selanjutnya[1].
KALBIS Institute merupakan salah satu
lembaga pendidikan di wilayah Jakarta yang memiliki
visi dan misi yaitu menjadi perguruan tinggi pilihan
di bidang sains, teknologi dan bisnis menghasilkan
lulusan berkualitas dan siap terap, serta berorientasi
pada inovasi, kewirausahaan dan globalisasi. Untuk
mencapai visi dan misi tersebut tentunya tidak lepas
dari kontribusi masing-masing program studi. Setiap
periode atau semester akan ditentukan program studi
terbaik untuk memotivasi agar meningkatkan kualitas
akademik serta kinerja tiap program studi.
111
01. Jurnal Nuraini SI 2015-2.indd 111
25/02/2016 9:58:34
Kalbiscentia,Volume 2 No.2 Agustus 2015
Berdasarkan latar belakang diatas, diperlukan
suatu sistem pengambilan keputusan (Decisions
Support System) untuk menentukan program studi
terbaik. Dalam penentuan program studi terbaik
oleh bagian akademik KALBIS Institute terdapat
beberapa faktor yang menjadi penilaiannya. Penilaian
ini berdasarkan penilaian kinerja yakni mahasiswa,
dosen, operasional perkuliahan, bidang penelitian dan
pengabdian pada masyarakat serta capaian lainnya.
Banyak metode yang dapat digunakan dalam sistem
pengambilan keputusan, salah satu metode tersebut
yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
Analytical Hierarchy Process (AHP) berdasarkan
Key Performance Indicator (KPI). Salah satu aplikasi
yang digunakan adalah Turbo AHP berbasis web
untuk memudahkan dalam pengambilan keputusan.
Oleh kareni itu, dalam penelitian ini mengambil judul
Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Program
Studi Terbaik Pada Kalbis Institute Berbasis Web
Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process.
II. METODE PENELITIAN
Metode penelitian merupakan cara utama yang
digunakan peneliti untuk mencapai tujuan dan
menentukan jawaban atas masalah yang diajukan.
Metode penelitian berhubungan dengan prosedur,
alat, desain penelitian yang dipergunakan didalam
melaksanaan penelitian. Tahapan proses dalam
penelitian ini mengalir sesuai dengan alur yang logis.
Tujuannya adalah memberikan petunjuk yang jelas,
teratur dan sistematis [1]. Tahapan penelitian ini
dapat dilihat pada Gambar 1.
Penjelasan langkah-langkah yang dilakukan
untuk melakukan penelitian di Kalbis Institute, seperti
yang digambarkan pada gambar 1. adalah:
1. Perumusan Permasalahan
Dalam penelitian ini dilakukan identifikasi
masalah yaitu dalam menentukan program studi
terbaik yang ada di Kalbis Institute. Dari sekian
jurusan yang terdiri dari Teknik Informatika, Sistem
Informasi, Akuntansi S1, Akuntansi D3, Manajemen,
Ilmu Komunikasi dan Magister Manajemen akan
dipilih satu program studi terbaik berdasarkan kriteria
tertentu yang ada pada Biro Penjamin Mutu Kalbis
Institute.
2. Studi Pendahuluan
Dalam penelitian ini terdapat dua jenis studi
yang dilakukan yaitu: a). Studi Literatur dan Review
Jurnal. Dukungan jurnal atau paper yang terkait,
teori dan bahan–bahan bacaan mengenai pengukuran
kinerja, Analytical Hierarchy Process (AHP), Key
Performance Index (KPI), strategi map perguruan
tinggi, jurnal-jurnal nasional maupun internasional
tentang teori pengambilan keputusan yang menunjang
dan membantu peneliti untuk memahami obyek
penelitian, dan b). Studi Lapangan atau Survey.
Tahap Studi Lapangan atau Survey dilakukan dengan
tujuan untuk mengetahui dan melihat secara langsung
dan lebih mendetail permasalahan yang akan diteliti,
sehingga diperoleh data–data yang diperlukan
yaitu menge nai gambaran umum jurusan, struktur
organisasi, data evaluasi diri, data analisa SWOT dan
data keuangan jurusan, Borang Akreditasi. Pada tahap
ini dilakukan dengan cara interview atau wawancara.
Interview yaitu suatu cara mendapatkan data
melalui wawancara langsung dengan orang yang
berhubungan langsung dengan masalah, serta
wawancara kepada pihak-pihak terkait dalam fakultas
teknik seperti Ketua program studi, Sekretaris prodi,
Dekan dan staff Karyawan. Metode penarikan
narasumber untuk wawancara menggunakan
teknik pengambilan purposif (purposive sampling).
Contohnya tinjauan umum Program Studi yaitu
sejarah, struktur organisasi, SDM dan visi misi
Program Studi.
Pada penelitian ini dilakukan di kampus
KALBIS Institute Jalan Pulomas Selatan Kav 22,
Jakarta Timur. Lokasi penelitian berada di ruang
Fakultas Ilmu Komputer dan Ilmu Komunikasi lantai
2 kampus KALBIS Institute. Wawancara dilakukan
di ruangan Biro Penjaminan Mutu KALBIS Institute.
KALBIS Institute adalah sebuah perguruan tinggi
swasta yang berlokasi di Jakarta, Indonesia. KALBIS
Institute bernaung di bawah Yayasan Pendidikan
KALBE (YPK) dan kualitas manajemen mutu
pendidikannya dikelola oleh Yayasan Pendidikan
Bina Nusantara (BINUS).
Pada tahun 2011, Yayasan Pendidikan KALBE
(YPK) bekerja sama dengan Bina Nusantara (BINUS)
mengubah nama ITBK menjadi KALBIS Institute.
Tahun 2012, Kalbe Education Foundation melakukan
pembangunan gedung kampus baru yang berlokasi
di Jalan Pulomas Selatan Kav. 22, Jakarta Timur.
Kampus dibangun pada area seluas 9.850 meter dan
mampu menampung sekitar 8.000 mahasiswa.
3. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk membantu Biro
Penjamin Mutu Kalbis Institute untuk memilih
program studi terbaik setiap tahunnya. Dengan adanya
aplikasi ini diharapkan nantinya Biro Penjamin Mutu
dapat menentukan program studi terbaik dengan
cepat dan tidak mengolah data secara manual dan
hasil yang didapatkan menjadi lebih akurat.
112
01. Jurnal Nuraini SI 2015-2.indd 112
25/02/2016 9:58:34
Nuraini Purwandari, Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Program Studi Terbaik ....
4. Identifikasi Varibel Penelitian
Dalam penelitian ini membahas tentang
penentuan atau pemilihan program studi terbaik
dengan mempertimbangkan faktor-faktor antara
lain mahasiswa, dosen, penelitian dan pengabdian
masyarakat, serta capaian lainnya.
Perumusan Permasalahan
Studi Pendahuluan
Studi Literatur atau
review Jurnal
Studi Lapangan atau
Survey
Tujuan Penelitian
Identifikasi Variabel Penelitian
Identifikasi KPI
(Key Performance Index)
Pembobotan KPI dengan
Metode AHP
Pengumpulan Data Untuk AHP
Hasil dan Kesimpulan
Gambar 1 Diagram alur penelitian
5. Identifikasi KPI (Key Performance Index)
Dalam penelitian ini dilakukan pengukuran
terhadap program studi berdasarkan KPI masingmasing yang bertujuan mendapatkan satu program
studi yang memiliki kinerja terbaik dibandingkan
program studi lainnya. Program studi terbaik ini akan
dinilai setiap tahun dan diumumkan pada rapat dosen
awal semester ganjil. Kriteria yang digunakan untuk
menentukan program studi terbaik dari tahun ke
tahun selalu mengalami perkembangan, disesuaikan
dengan KPI prodi setiap tahunnya. Kriteria yang
digunakan untuk menentukan program studi terbaik
tahun 2014 adalah:
1.Mahasiswa
· Jumlah mahasiswa baru
· Jumlah mahasiswa aktif
· Prestasi mahasiswa
2.Dosen
· Peningkatan JAFA dosen
· Kehadiran rapat dosen
· Kehadiran kegiatan pengembangan dosen
· Dosen terbaik 2014
3.Operasional Perkuliahan
· Kehadiran perkuliahan sesuai jadwal
· Kesesuaian GBPP dan KRP
· Ketepatan waktu pengumpulan soal ujian
· Ketepatan waktu pengumpulan nilai ujian
· Indeks Kinerja Dosen
4.Penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
· Jumlah dosen yang terlibat penelitian
· Jumlah dosen yang terlibat publikasi
· Jumlah dosen yang terlibat Pengabdian Kepada
Masyarakat (PKM)
· Jumlah penelitian yang dihasilkan
· Jumlah publikasi yang dihasilkan
· Jumlah PKM yang dihasilkan
5.Capaian Lainnya
· Data serapan anggaran prodi
· Pemenang IGE Awards Prodi
Kriteria tambahan yang digunakan untuk
menentukan program studi terbaik tahun 2015 adalah:
· Keaktifan mahasiswa (BEM, UKM, UKR,
HIMA)
· Keaktifan dosen (Keanggotaan Organisasi,
Kegiatan lain)
· Jumlah mahasiswa yang terlibat dalam PKM
6.Pembobotan KPI dengan Metode AHP
Metode yang digunakan untuk pembobotan
adalah
dengan menggunakan metode AHP.
Pembobotan ini dilakukan untuk mengetahui
pengaruh beberapa kriteria terhadap kinerja program
studi. Ada beberapa kriteria yang dijadikan dasar
untuk menentukan program studi terbaik. Kriteria
diturunkan dari Key Performance Indicator (KPI)
masing-masing program studi. KPI setiap tahunnya
ditentukan oleh Biro Penjamin Mutu. Pembobotan
dengan metode AHP untuk setiap kriteria yang ada
pada KPI didasarkan pada capaian setiap kriteria.
Semakin tinggi capaian yang diperoleh prodi maka
bobotnya akan semakin tinggi, sebaliknya semakin
rendah capaian target prodi maka bobotnya akan
semakin kecil yaitu mendekati nilai nol. Berdasarkan
hasil identifikasi ada lima kriteria utama dan
setiap kriteria utama akan diuraikan lagi menjadi
beberapa kriteria yang diperoleh dari sumber data
Biro Penjamin Mutu. Kriteria mahasiswa terdiri
dari 3 buah KPI yaitu: 1). Mahasiswa baru (Sumber:
Marketing) adalah persentase capaian jumlah
mahasiswa baru dibandingkan dengan target yang
telah ditetapkan untuk setiap prodi, 2). Jumlah
mahasiswa aktif (Sumber: OPR) adalah persentase
113
01. Jurnal Nuraini SI 2015-2.indd 113
25/02/2016 9:58:34
Kalbiscentia,Volume 2 No.2 Agustus 2015
capaian jumlah mahasiswa aktif dibandingkan target
yang telah ditetapkan. Tidak mengurangi mahasiswa
yang melakukan cuti kuliah maupun tidak resmi,
tidak mengurangi mahasiswa yang melakukan pindah
proram studi, tidak membagi per angkatan mahasiswa
aktif, dan 3). Prestasi mahasiswa (Sumber: QA)
adalah jumlah prestasi/karya yang diperoleh oleh
mahasiswa pada saat mengikuti lomba berskala
institusi, nasional, maupun internasional
Kriteria Dosen terdiri dari 4 buah KPI yaitu:
1). Peningkatan JAFA dosen (Sumber: BDKAD)
adalah jumlah peningkatan JAFA dosen dari Tenaga
Pengajar ke Asisten Ahli, dari Asisten Ahli ke Lektor,
dari Lektor ke Lektor Kepala, dan dari Lektor Kepala
ke Guru Besar, 2). Kehadiran rapat (Sumber: OPR)
adalah persentase kehadiran dosen binaan prodi pada
rapat awal semester dan rapat persiapan UTS dan
UAS pada semester ganjil dan semester genap, 3).
Kehadiran kegiatan pengembangan dosen (Sumber:
BDKAD) adalah persentase kehadiran kegiatan
pengembangan dosen yaitu membandingkan jumlah
dosen yang diundang dengan jumlah dosen yang hadir,
dan 4).Dosen Terbaik (Sumber: BDKAD) adalah
prodi yang mendapatkan predikat dosen tetap terbaik
dan dosen tidak tetap terbaik akan mendapatkan
mendapatkan poin lebih tinggi dibandingkan dengan
prodi lainnya.
Kriteria Operasional Perkuliahan terdiri dari
5 buah KPI yaitu: 1). Kehadiran perkuliahan sesuai
jadwal. (Sumber: OPR) adalah persentase rata-rata
kehadiran dosen sesuai jadwal semester ganjil dan
genap, 2). Kesesuaian GBPP dan KRP (Sumber: OPR)
adalah persentase rata-rata kesesuaian GBPP dengan
KRP semester ganjil dan genap, 3). Ketepatan waktu
pengumpulan soal ujian. (Sumber: OPR) adalah
persentase ketepatan waktu pengumpulan soal UTS
dan UAS semester ganjil dan genap, 4). K e t e p a t a n
waktu pengumpulan nilai ujian (Sumber: OPR)
adalah persentase ketepatan waktu pengumpulan
nilai UTS dan UAS semester ganjil dan genap, dan 5).
Indeks Kinerja Dosen >= 3,25 (Sumber: OPR) adalah
Persentase rata-rata Indeks Kinerja Dosen lebih dari
3,25 semester ganjil dan genap.
Kriteria Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
terdiri dari 6 KPI yaitu: 1). Jumlah dosen yang terlibat
penelitian. (Sumber: P3KM) adalah Persentase
jumlah dosen yang terlibat penelitian. Persentase
dihitung berdasarkan jumlah semua dosen tetap prodi
yang terlibat, baik dosen tetap karyawan maupun
dosen tetap homebase prodi, 2). Jumlah dosen yang
terlibat publikasi. (Sumber: P3KM) adalah persentase
jumlah dosen yang terlibat publikasi. Persentase
dihitung berdasarkan jumlah semua dosen tetap prodi
yang terlibat, baik dosen tetap karyawan maupun
dosen tetap homebase prodi, 3). Jumlah dosen yang
terlibat PKM. (Sumber: P3KM) adalah Persentase
jumlah dosen yang terlibat PKM. Persentase dihitung
berdasarkan jumlah semua dosen tetap prodi yang
terlibat, baik dosen tetap karyawan maupun dosen
tetap homebase prodi, 4).
Jumlah penelitian
yang dihasilkan (Sumber: P3KM) adalah Jumlah
penelitian yang dihasilkan prodi setiap tahun, 5).
Jumlah pubilkasi (Sumber: P3KM) adalah Jumlah
publikasi yang dihasilkan prodi setiap tahun, dan
6). Jumlah kegiatan PKM (Sumber: P3KM) adalah
Jumlah PKM yang dihasilkan prodi setiap tahun.
Kriteria Capaiaan Lainnya terdiri dari 2 buah
KPI yaitu: 1). Data serapan anggaran prodi (Sumber:
Finance) adalah Persentase serapan anggaran prodi.
Yang terbaik adalah 85%-90%, dan 2). Pemenang
IGE Awards (Sumber: QA) adalah Prodi yang
memenangkan IGE Awards akan mendapatkan poin
lebih tinggi dibandingkan prodi lainnya.
A. Analisis Masalah
Dari hasil pengolahan data, akan memberikan
hasil urutan program studi potensial dengan
menggunakan metode pengambil keputusan AHP,
selanjutnya hasil ini akan dianalisis dan kemudian
menjadi bahan perbandingan oleh pihak Kalbis
Institute. Hasil akhir dari pengolahan data ini adalah
dipilihnya satu prodi serta kriteria-kriteria yang
menjadi prioritas pemilihan prodi. Diawali dengan
menghitung nilai Indeks Konsistensi (CI) yang
berguna untuk melihat konsistensi jawaban responden
dalam memberikan penilaian terhadap para prodi
dan serta kriteria-kriteria yang menjadi prioritas
pemilihan program studi. Proses pembobotan analisis
pemilihan prodi dengan metode AHP dapat dilihat
pada gambar 2.
Gambar 2. Tahapan pembobotan analisis
pemilihan Prodi
B. Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan meliputi beberapa tahap
dan melalui beberapa proses. Pengambilan keputusan
meliputi empat tahap yang saling berhubungan dan
114
01. Jurnal Nuraini SI 2015-2.indd 114
25/02/2016 9:58:34
Nuraini Purwandari, Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Program Studi Terbaik ....
berurutan. Empat proses tersebut yaitu,
1.Intelligence (Penelusuran Lingkup Masalah).Tahap
ini merupakan proses penelusuran dan pendeteksian
dari lingkup problematika serta proses pengenalan
masalah. Data masukan diperoleh, diproses, dan
diuji dalam rangka mengidentifikasi masalah.
2.Design (Perancangan Penyelesaian Masalah).
Tahap ini merupakan proses menemukan dan
mengembangkan alternative. Tahap ini meliputi
proses untuk mengerti masalah, menurunkan
solusi dan menguji kelayakan solusi.
3.Choice (Pemilihan Tindakan). Pada tahap ini
dilakukan proses pemilihan diantara berbagai
alternative tindakan yang mungkin dijalankan.
Tahap ini meliputi pencarian, evaluasi, dan
rekomendasi solusi yang sesuai untuk model yang
telah dibuat.
4.Implementation (Pelaksanaan Tindakan). Tahap
implementasi adalah tahap pelaksanaan dari
keputusan yang telah diambil. Pada tahap ini perlu
disusun serangkaian tindakan yang terencana,
sehingga hasil keputusan dapat dipantau dan
disesuaikan apabila diperlukan perbaikan proses
pengambilan keputusan, seperti terlihat pada
gambar 3.
Gambar 3. Fase proses pengambilan keputusan
C. Perencanaan Sistem
Perencanaan sistem yang diusulkan dalam
penelitian ini menggunakan Unified Modeling
Language (UML). UML merupakan kepanjangan
dari Unified Modeling Language yaitu bahasa
spesifikasi standar untuk mendokumentasi kan,
menspesifikasikan,
dan
membangun
sistem
perangkat lunak. Dapat dikatakan UML merupakan
sebuah tool untuk membuat sebuah objek atau model
untuk merancang dalam pembuatan software atau
aplikasi yang berorientasi pada pada objek. Sistem
yang dibuat dalam penelitian ini merupakan sistem
pemilihan prodi berupa alur atau prosedur dalam
pemilihan prodi.
Perancangan sistem digunakan sebagai alat
pengambilan keputusan. Perancangan sistem
menyediakan suatu struktur yang bisa digunakan
untuk memahami fungsi-fungsi dari suatu sistem,
pejelasan dari input ke dalam sistem dan output yang
dikeluarkan oleh sistem. Untuk menunjukkan alir
data dalam sistem atau prosedur secara logik yaitu
menggunakan Unified Modeling Language (UML).
Diagram UML yang dipakai antara lain usecase
diagram.
D. Analisis Yang Sedang Berjalan
Langkah-langkah yang dilakukan dalam
menganalisis sistem yang sedang berjalan antara lain:
1.Mengidentifikasi Masalah. Mengidentifikasi
(mengenal)
masalah
merupakan
langkah
pertama yang dilakukandalam tahap analisis
sistem. Masalah (problem) dapat didefinisikan
sebagai suatu pertanyaan yang diinginkan untuk
dipecahkan. Masalah inilah yang menyebabkan
sasaran dari sistem tidak dicapai. Tugas-tugas
yang harus dilakukan oleh seorang analis
sistem
adalah mengidentifikasi penyebab
masalah, mengidentifikasi titik keputusan, dan
mengidentifikasi personil-personil kunci.
2.Memahami kerja dari sistem yang ada. Langkah
kedua dari tahap analisis sistem dapat terdiri
dari beberapa tugas yang perlu dilakukan, yaitu
menentukan jenis penelitian, merencanakan jadual
penelitian, mengatur jadual wawancara, mengatur
jadual observasi, membuat agenda wawancara,
dan mengumpulkan hasil penelitian.
3.
Menganalisis hasil penelitian. Langkah ini
dilakukan berdasarkan data yang telah diperoleh
dari hasil penelitian yang telah dilakukan.
4.
Mengumpukan hasil penelitian. Fakta atau
data yang diperoleh dari hasil penelitian harus
dikumpulkan sebagai suatu dokumentasi sistem
lama. Fakta-fakta yang perlu didokumentasikan
dari hasil penelitian sistem lama adalah: a).
Waktu untuk melakukan suatu kegiatan, kegiatan
pemilihan program studi di Kalbis Institute
dilakukan setiap satu tahun sekali, b).Kesalahankesalahan melakukan kegiatan di sistem lama,
fakta ini diperoleh dari hasil observasi, dan data
ini akan digunakan untuk analisis kendala suatu
kegiatan, c).Pengambilan sample dan elemenelemen data, dan d). Teknologi yang dilakukan
pada sistem lama masih menggunakan Microsoft
Excel dalam mengumpulkan data.
5.Menganalisis kelemahan sistem. Analisis sistem
perlu menganalisis masalah yang terjadi untuk
115
01. Jurnal Nuraini SI 2015-2.indd 115
25/02/2016 9:58:34
Kalbiscentia,Volume 2 No.2 Agustus 2015
dapat menemukan jawaban apa penyebab
sebenarnya dari masalah yang timbul.
Selama meneliti sistem yang berjalan pada
pemilihan program studi Kalbis Institute, maka
peneliti menemukan masalah dalam proses penilaian
masih menggunakan sistem manual berdasarkan
data yang ada, proses tersebut terasa belum efektif
sehingga bisa menimbulkan beberapa masalah
diantaranya; 1).Tidak tersedia suatu database untuk
menyimpan data prodi sehingga memungkinkan
terjadi kehilangan arsip, dan 2). Proses seleksi atau
pemilihan prodi membutuhkan waktu yang cukup
lama untuk mengambil keputusan. Hal ini disebabkan
karena adanya suatu ketidakefektifan dari setiap
proses yang sudah ada. Selain itu sistem yang ada
sekarang mengharuskan mengambil keputusan yang
Program
Studi
cepat untuk memperoleh hasil prodi terbaik.
E. Gambaran Umum Sistem Yang Diusulkan
Sistem pemilihan prodi terbaik yang akan
dirancang dan kemudian diterapkan di dalam
menentukan prodi terbaik setiap tahunnya
mempunyai karakteristik sebagai suatu sistem
yang dapat mendukung dalam proses pengambilan
keputusan secara tepat. Selain itu sistem tersebut
dapat mengolah semua data masukan yang ada dalam
sistem kemudian dapat menghasilkan suatu output
atau keluaran yang sesuai dengan kebutuhan. Adapun
usecase pemilihan program studi Kalbis Institute
yang sedang diusulkan saat ini dilihat pada gambar 4.
Mengadakan Rapat
Dosen
Input Tujuan
(Goal)
Mengecek Kegiatan
Operasional
Perkuliahan
Input Kategori
Membuat Penelitian
Program
Studi
Input Alternative
Biro
Penjamin
Mutu
Mengikuti PKM
(Pengabdian
Masyarakat)
Kalkulasi / Hitung
Mengikuti Lomba
atau Seminar
Mengumumkan
Hasil Prodi Terbaik
Melihat Hasil
Pengumuman Prodi
Terbaik
Gambar 4. Use case sistem pemilihan Prodi yang
sedang diusulkan
F. Use Case Diagram Sistem Pemilihan Prodi
Yang Sedang Berjalan
Permodelan
ini
dimaksudkan
untuk
menggambarkan kegiatan – kegiatan dan hubungan
yang terjadi antara para aktor dan usecase didalam
sistem yang sedang berjalan. Adapun usecase
pemilihan program studi Kalbis Institute yang sedang
berjalan saat ini dilihat pada gambar 5.
Mengadakan Rapat
Dosen
Monitoring Kualitas
Program Studi
Mengecek Kegiatan
Operasional
Perkuliahan
Mengevaluasi
Kinerja Prodi
Membuat Penelitian
Mengikuti PKM
(Pengabdian
Masyarakat)
Implementasi Balance
Score Card dalam
Pemilihan Prodi terbaik
Membuat Tabel
Perhitungan di
Ms.Excel
Mengikuti Lomba
atau Seminar
Menghitung Total
Nilai Prodi
Melihat Hasil
Pengumuman Prodi
Terbaik
Mengumumkan
Hasil Prodi Terbaik
Biro
Penjamin
Mutu
Gambar 5. Use case sistem pemilihan Prodi yang
sedang berjalan
G. Analisis Data Menggunakan Metode AHP
Dalam metode AHP dilakukan langkah-langkah
untuk menentukan solusi yang diinginkan, diawali
dengan mendefinisikan masalah dan tujuan, menyusun
hirarki, menentukan pair wise comparison, membuat
matriks perbandingan dalam pemilihan program studi
Kalbis Institute.
1. Penyusunan Hirarki
Membuat struktur hirarki diawali dengan
tujuan utama (goal) sebagai level teratas, selanjutnya
menyusun level hirarki yang berada dibawahnya
dengan mengisi kriteria-kriteria yang cocok untuk
mempertimbangkan atau menilai alternatif yang
ditentukan. Tiap kriteria memiliki intensitas yang
berbeda-beda. Struktur hirarki dalam penelitian ini
tentang pemilihan program studi Kalbis Institute
dapat dilihat pada gambar 6.
Pada gambar 6 menunjukkan faktor-faktor dan
alternatif yang tersusun dalam struktur hirarki. Level
1 menyatakan tujuan yaitu pemilihan Prodi Kalbis
Institute, sedangkan level 2 menunjukkan faktorfaktor yang berpengaruh dalam pemilihan program
studi yaitu mahasiswa, dosen, operasi perkuliahan,
penelitian & pengabdian masyarakat dan capaian
116
01. Jurnal Nuraini SI 2015-2.indd 116
25/02/2016 9:58:34
Nuraini Purwandari, Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Program Studi Terbaik ....
lainnya. Pada level terakhir merupakan alternatif yang
dijadikan bahan pertimbangan untuk memutuskan
goal ada 7 yaitu Akuntansi S1, Akuntansi D3,
Manajemen, Teknik Informatika, Sistem Informasi,
Ilmu Komunikasi dan Magister Manajemen.
Pemilihan Program Studi Terbaik
Kalbis Institute
Tujuan Akhir
Kriteria
Alternative
Keputusan
Mahasiswa
Dosen
Operasional
Perkuliahan
Penelitian dan
Pengabdian
Masyarakat
Capaian
Lainnya
Akuntansi S1
Akuntansi D3
Manajemen
Teknik informatika
Sistem Informasi
Ilmu Komunikasi
Magister
Manajemen
Akuntansi S1
Akuntansi D3
Manajemen
Teknik informatika
Sistem Informasi
Ilmu Komunikasi
Magister
Manajemen
Akuntansi S1
Akuntansi D3
Manajemen
Teknik informatika
Sistem Informasi
Ilmu Komunikasi
Magister
Manajemen
Akuntansi S1
Akuntansi D3
Manajemen
Teknik informatika
Sistem Informasi
Ilmu Komunikasi
Magister
Manajemen
Akuntansi S1
Akuntansi D3
Manajemen
Teknik informatika
Sistem Informasi
Ilmu Komunikasi
Magister
Manajemen
Gambar 6. Struktur hirarki pemilihan Prodi
Kalbis Institute
2. Hasil Pengumpulan Data dari Biro Penjamin Mutu
Data yang diperoleh melalui wawancara yang
sistematis dilakukan dengan Kepala Biro Penjamin
Mutu KALBIS Institute Ibu Yuli Kartika Dewi, SE,
MM. Isi materi wawancara meliputi mekanisme
penilaian prodi terbaik dari tujuh prodi yang ada
di KALBIS Institute dengan memperhatikan
faktor antara lain mahasiswa, dosen, operasional
perkuliahan, penelitian, publikasi dan pengabdian
kepada masyarakat, data serapan anggaran dana, serta
capaian lain-lainnya.
Wawancara disusun dengan cara memberikan
pertanyaan seberapa penting penilaian dari masingmasing kriteria pemilihan prodi terhadap semua
faktor kriteria penilaian. Hasil wawancara bersifat
kemudian hasil wawancara yang bersifat kualitatif
diubah menjadi kuantitatif menggunakan skala dasar
AHP.
3. Penilaian Prodi Dengan AHP
Dalam penelitian ini membahas tentang
penentuan atau pemilihan program studi terbaik
dengan mempertimbangkan faktor-faktor antara
lain mahasiswa, dosen, operasional perkuliahan,
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, serta
capaian lainnya menggunakan metode Analytical
Hierarchy Process (AHP). Alternatif yang digunakan
diambil dari 7 program studi yang ada di ITBK yaitu
Akuntansi D3, Akuntasni S1, Manajemen S1, Ilmu
Komunikasi S1, Teknik Informatika S1, Sistem
Informasi S1, dan Magister Manajemen S2.
H. Implementasi Aplikasi Dengan Turbo AHP
Hasil pengolahan data dengan Turbo AHP
untuk mengetahui nilai akhir dari perbandingan
nilai dan membandingkan masing-masing kriteria
dengan masing-masing program studi. Perancangan
aplikasi dengan Turbo AHP berbasis web bertujuan
untuk mempermudah proses pengambilan keputusan
dalam pemilihan program studi. Hasil pengolahan
data dengan Turbo AHP dengan perhitungan manual
tidak jauh berbeda sehingga pengolahan data dengan
aplikasi Turbo AHP dapat mempersingkat waktu
perhitungan pemilihan Prodi Kalbis Institute.
Ada beberapa istilah yang perlu diketahui
oleh pengguna aplikasi Turbo AHP, antara lain:1).
Model. Model adalah template siap pakai yang dapat
digunakan pengguna untuk membuat questionnaire
baru. Ketika membuat model baru, pengguna harus
menentukan nama model, goal definition, kriteria, dan
alternative. Contoh nama model adalah : Pemilihan
Program studi (Prodi). Pada suatu model bisa terdapat
beberapa questionnaire, 2). Goal Definition. Tujuan
yang ingin dicapai dari suatu model. Contohnya:
Memilih Program Studi Terbaik di Kalbis Institute,
3). Kriteria dan Alternative. Kriteria adalah faktorfaktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan.
Sedangkan alternative adalah kemungkinan solusi
yang dapat dipilih oleh decision maker berdasarkan
kriteria tertentu. Contoh kriteria dari model Pemilihan
Program studi (Prodi) adalah Mahasiswa, Dosen,
Operasional Perkuliahan, Penelitian dan Pengabdian
Masyarakat, serta Capaian lainnya. Sedangkan
contoh alternative dari model Pemilihan Program
studi (Prodi) adalah Akuntansi S1, Akuntansi D3,
Manajemen, Teknik Informatika, Sistem Informasi,
Ilmu Komunikasi, dan Magister Manajemen, dan 4).
Questionnaire. Qustionnaire adalah hasil kalkulasi
dari analisa masalah pada model. Pada questionnaire
terdapat informasi bobot kriteria dan alternative, serta
hasil keputusan akhir yang dihitung menggunakan
metode AHP.
III. PEMBAHASAN
A. Decision Support System
Decission Support System (DSS) adalah
pengambilan keputusan atau pemilihan beberapa
tindakan alternatif yang ada untuk mencapai satu
atau beberapa tujuan yang telah ditetapkan. Sistem
pendukung keputusan (SPK) adalah suatu sistem
berbasis komputer yang menghasilkan berbagai
alternatif keputusan untuk membantu manajemen
117
01. Jurnal Nuraini SI 2015-2.indd 117
25/02/2016 9:58:35
Kalbiscentia,Volume 2 No.2 Agustus 2015
dalam menangani berbagai permasalahan yang
terstruktur ataupun tidak terstruktur dengan
menggunakan data dan model [2].
B. Key Performance Index
KPI (singkatan bahasa Inggris: key performance
indicators), atau indikator kinerja utama (IKU)
dalam bahasa Indonesia, adalah metrik finansial
ataupun non-finansial yang digunakan untuk
membantu suatu organisasi menentukan dan
mengukur kemajuan terhadap sasaran organisasi.
KPI digunakan dalam intelijen bisnis untuk menilai
keadaan kini suatu bisnis dan menentukan suatu
tindakan terhadap keadaan tersebut. KPI sering
digunakan untuk menilai aktivitas-aktivitas yang
sulit diukur seperti keuntungan pengembangan
kepemimpinan, perjanjian, layanan, dan kepuasan.
KPI umumnya dikaitkan dengan strategi
organisasi yang contohnya diterapkan oleh teknikteknik seperti kartu skor berimbang (BSC, balanced
score card). KPI berbeda tergantung sifat dan strategi
organisasi. KPI merupakan bagian kunci suatu
sasaran terukur yang terdiri dari arahan, KPI, tolok
ukur, target, serta kerangka waktu [3].
C. Analytical Hierarchy Process
Analytic Hierarchy Process (AHP) telah diterima
sebagai model pengambilan keputusan yang bersifat
multikriteria, oleh orang-orang akademik maupun
praktisi. Kriteria-kriteria dibandingkan dalam bentuk
perbandingan berpasangan, untuk membentuk suatu
matriks preferensi, demikian pula halnya dengan
alternatif-alternatif. Salah satu kehandalan AHP
adalah dapat melakukan analisis secara simultan
dan terintegrasi antara parameter parameter yang
kualitatif atau bahkan yang ’intangible’ dan yang
kuantitatif. AHP menggunakan struktur hierarki,
matriks, dan algebra linier dalam memformulasikan
prosedur pengambilan keputusan. Disamping itu,
AHP juga menggunakan prinsip-prinsip eigenvector
dan eigenvalue dalam proses pembobotan. Hirarki
didefinisikan sebagai suatu representasi dari sebuah
permasalahan yang kompleks dalam suatu struktur
multi level dimana level pertama adalah tujuan,
yang diikuti level faktor, kriteria, sub kriteria, dan
seterusnya ke bawah hingga level terakhir dari
alternatif. Dengan hirarki, suatu masalah yang
kompleks dapat diuraikan ke dalam kelompokkelompoknya yang kemudian diatur menjadi suatu
bentuk hirarki sehingga permasalahan akan tampak
lebih terstruktur dan sistematis [4].
Tahap-tahap atau prosedur AHP meliputi halhal sebagai berikut :
1.Mendefenisikan struktur hierarki masalah
2.Penilaian kriteria dan alternatif dengan melakukan
perbandingan berpasangan.
3.Membuat matriks berpasangan kriteria, Tabel 2
Skala Penilaian Perbandingan Berpasangan.
4.Membuat matriks berpasangan kriteria terhadap
kriteria
5.Menjumlahkan matrik kolom
6.Menghitung nilai elemen kolom kriteria dengan
cara membagi setiap nilai elemen kolom dengan
jumlah matrik kolom
7.Menentukan prioritas kriteria jumlah baris (n
kriteria)
8.Menghitung prioritas alternatif dengan membuat
matrik berpasangan alternatif terhadap alternatif
sebanyak jumlah kriteria.
9.Hitung konsistensi
........................ (1)
Keterangan :
Y = perkalian antara matriks perbandingan dengan
bobot
X = hasil matriks perbandingan normalisasi
n = jumlah baris / attribut
Konsisensi Indeks (CI)
...................... (2)
Keterangan :
lmaks = nilai konsistensi
n
= jumlah baris
10.Consistency Ratio (CR), merupakan pernyataan
yang menyatakan seberapa besar derajat
Inconsistency dari penetapan nilai perbandingan
antar kriteria yang telah dibuat, yaitu :
...................... (3)
Keterangan :
CR= Consistency Ratio
CI= Consistency Index
RI= Index Random
Apabila nilai CR ≤ 0,10 maka data konsisten
dapat ditoleransi tetapi bila CR ≥ 0,10 maka data
tidak konsisten dan perlu dilakukan revisi. Apabila
nilai CR= 0, dapat dikatakan Perfectly Consistent.
Dasar berpikirnya metode AHP adalah proses
membentuk skor secara numerik untuk menyusun
rangking setiap alternatif keputusan berbasis pada
bagaimana sebaiknya alternative itu dicocokkan
dengan kriteria pembuat keputusan. Adapun struktur
hirarki AHP ditampilkan pada gambar 7.
118
01. Jurnal Nuraini SI 2015-2.indd 118
25/02/2016 9:58:35
Nuraini Purwandari, Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Program Studi Terbaik ....
Tabel 1. Daftar Random Index (RI)
Tabel 1. Daftar Random Index (RI)
Ukuran Matriks
1,2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Nilai RI
0,00
0,58
0,90
1,12
1,24
1,32
1,41
1,45
1,49
1,51
1,58
dapat ditentukan sendiri oleh decision maker dengan
menggunakan metode AHP (Analytic Hierarchy
Process).
E. Unified Modelling Language
Unified Modelling Language (UML) merupakan
kepanjangan dari Unified Modeling Language yaitu
bahasa spesifikasi standar untuk mendokumentasikan,
menspesifikasikan, dan membangun sistem perangkat
lunak. Dapat dikatakan UML merupakan sebuah
tool untuk membuat sebuah objek atau model untuk
merancang dalam pembuatan software atau aplikasi
yang berorientasi pada pada objek misalnya java dan
yang
lainnya
Tabel 2 Hasil Penilaian Alternative Penilaiaan Program Studi Kalbis Institute Dengan Aplikasi
Turbo
AHP dalam bentuk diagram.
UML adalah bahasa model standar untuk
Program Studi
Hasil
Prioritas
pengembangan cetak biru perangkat lunak. Bahasa
Penilaian
model merupakan bahasa yang memiliki kamus kata
Teknik
0.1971
1
dan aturan yang berpusat pada gambaran konseptual
Informatika
dan fisik dari suatu system. UML sebagai bahasa
Manajemen
0.1921
2
model menyatakan bagaimana membuat dan membaca
Sistem Gambar 7. Struktur
0.1625
hirarki AHP 3
model dengan benar, namun tidak menyatakan model
Informasi
apa yang harus dibuat dan kapan seharusnya dibuat.
Ilmu Turbo AHP 0.1422
4
D. Aplikasi
a. Peran UML
Komunikasi
Aplikasi
AHP
yang fungsinya
sama
AkuntansiTurbo
S1
0.1152
5
Beberapa peran UML antara lain,
sepertiMagister
aplikasi Expert 0.0959
Choice dengan6 tambahan 1.Visualisasi. Menggambarkan ide dalam notasi
fitur Manajemen
untuk manajemen model. Langkah-langkah
dan semantik yang lebih mudah dipahami oleh
yang Akuntansi
harus dilakukan
pada pembuatan
D3
0.0949
7 Aplikasi
siapapun.
Turbo AHP adalah melakukan analisis metode AHP, 2.Spesifikasi. Spesifikasi dari semua keputusan
kemudian merancang diagram UML, membuat
penting yaitu analisis, perancangan, dan penerapan
physical database, merancang user interface aplikasi,
yang harus diambil dalam pengembangan dan
setup project aplikasi menggunakan Netbeans IDE,
deployment sistem.
konfigurasi Framework Code Igniter, membuat 3.Konstruksi. UML bukan bahasa pemrograman
controller, model, dan view yang diperlukan.
visual. Model UML dapat dihubungkan secara
langsung dengan beberapa bahasa pemrograman.
a.Forward engineering: menghasilkan kode dari
model.
b.Reverse engineering: membangun model dari
kode.
4.
Dokumentasi. UML mencakup dokumentasi
arsitektur sistem dan rincinya.
b.Use case Diagram
Use
case
diagram
menggambarkan
fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem.
Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat
sistem, dan bukan “bagaimana”. Sebuah use case
Gambar 8. Tampilan aplikasi Turbo AHP
merepresentasikan sebuah interaksi antara actor
Turbo AHP adalah DSS Generator berbasis dengan sistem. Langkah pertama untuk analisis
web yang dapat dimanfaatkan oleh decision maker kebutuhan adalah mencari sesuatu yang berinteraksi
sebagai alat bantu pengambilan keputusan terhadap dengan sistem. Dalam use case, sesuatu diluar sistem
suatu masalah berdasarkan kriteria pengambilan yang berinteraksi dengan sistem disebut actor. Actor
keputusan dan kemungkinan alternatif solusi yang class digunakan untuk memodelkan dan menyatakan
119
01. Jurnal Nuraini SI 2015-2.indd 119
25/02/2016 9:58:35
Kalbiscentia,Volume 2 No.2 Agustus 2015
peran untuk “pemakai” dari sistem, termasuk manusia
dan sistem lain. Simbol-simbol yang digunakan
dalam Use case diagram ditunjukkan oleh tabel 3.
Tabel 3 Simbol use case diagram
Karakteristik use case: a).Use cases adalah
interaksi atau dialog antara sistem dan actor, termasuk
pertukaran pesan dan tindakan yang dilakukan oleh
sistem, b). Use cases diprakarsai oleh actor dan
mungkin melibatkan peran actor lain. Use cases harus
menyediakan nilai minimal kepada satu actor, c).U se
cases bisa memiliki perluasan yang mendefinisikan
tindakan khusus dalam interaksi atau use case lain
mungkin disisipkan, dan d). Use case class memiliki
objek use case yang disebut skenario. Skenario
menyatakan urutan pesan dan tindakan tunggal.
Gambar 10 Models Library
a.Edit Model. Edit Model digunakan jika pengguna
ingin merubah nama model, goal definition, dan
category model.
F. Pengolahan Data Dengan Turbo AHP
Langkah-langkah dalam mengolah data
menggunakan Turbo AHP adalah sebagai berikut,
1.Create New Model
Menu Create New Model digunakan untuk
membuat model baru. Untuk membuat model baru,
pengguna harus mengisi form yang sudah disediakan
dengan lengkap ditunjukkan gambar 9.
2.Models Library
Menu Models Library menampilkan daftar
semua model yang pernah dibuat oleh pengguna.
Pada Models Library terdapat informasi seperti nama
model, goal definition, kriteria, alternative, category
model, dan tanggal pembuatan model tersebut.
Model yang ingin ditampilkan juga dapat di filter
berdasarkan category ataupun disortir berdasarkan
nama model baik secara ascending atau descending.
Dapat dilihat pada gambar 10.
Gambar 11 Edit model
b. Edit Kriteria dan Edit Alternative. Pengguna dapat
mengubah nama kriteria dengan memilih action
Edit Kriteria. Sedangkan action Edit Alternative
digunakan untuk mengubah nama alternatif.
Gambar 12 Edit kriteria dan edit alternative
Gambar 9 Create new model
c. View Questionnaire
Dengan memilih action View Questionnaire,
pengguna akan dialihkan ke halaman Questionnaire
Manager. Pada halaman ini, terdapat daftar
questionnaire berupa hasil kalkulasi dari tiap
model yang dipilih. Pengguna dapat menghapus
questionnaire dengan memilih action Delete
Questionnaire. Pengguna juga dapat membuat
questionnaire baru dengan menekan tombol Add
New Questonnaire.
120
01. Jurnal Nuraini SI 2015-2.indd 120
25/02/2016 9:58:35
Nuraini Purwandari, Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Program Studi Terbaik ....
Gambar 13 Questionnare manager
d.Delete Model
Pengguna dapat menghapus model dengan
memilih action Delete Model pada halaman Models
Library.
3.Add New Questionnaire
Setelah pengguna menekan tombol Add New
Questionnaire, pengguna akan dialihkan ke halaman
Kriteria dan Alternative Preferences. Pada tahap ini
penguna diharuskan memberi nilai bobot suatu kriteria
terhadap kriteria lain dari skala 1-9. Pemberian nilai
bobot ini untuk mengetahui tingkat kepentingan suatu
kriteria terhadap kriteria lain.
Pengguna juga diharuskan memberikan nilai
bobot suatu alternatif terhadap alternatif lain pada
tiap-tiap kriteria.
Gambar 16 Calculation result
5.Calculation Result
Setelah pengguna menekan tombol Compute
pada halaman Kriteria dan Alternative Preferences,
pengguna akan dialihkan ke halaman Calculation
Result. Halaman ini menampilkan hasil kalkulasi
aplikasi Turbo AHP berdasarkan nilai bobot yang
pengguna berikan pada kriteria dan alternatif di
halaman Kriteria
dan Alternative Preferences
ditunjukkan pada gambar 16.
6.Export Calculation Result to Excel Format
Klik tombol Export Your Decision to Excel
Format. Kemudian akan muncul kotak konfirmasi
download klik OK.
Gambar 14 Kriteria preferences
4.Categories Manager
Menu Categories Manager menampilkan semua
daftar kategori model. Pada Categories Manager juga
terdapat informasi jumlah model yang menggunakan
kategori tersebut. Selain itu, pada menu ini pengguna
juga dapat melakukan perubahan nama kategori
dengan memilih action Edit Model, kemudian
menambah kategori baru, dan menghapus kategori
yang sudah ada.
Gambar 15 Categories manager
Gambar 17 Export calculation result to Excel
format
Langkah selanjutnya adalah membuka file
your_decision.xls yang sudah didownload.
Gambar 18 Hasil export Excel format
121
01. Jurnal Nuraini SI 2015-2.indd 121
25/02/2016 9:58:36
Ukuran Matriks
Nilai RI
1,2
0,00
3
0,58
4
0,90
5
Kalbiscentia,Volume 2 No.2 Agustus 2015 1,12
6
1,24
7
1,32
Pada perhitungan
dengan menggunakan
aplikasi
8
1,41
9
1,45
Turbo AHP penilaian prodi dengan menggunakan
10
1,49masing-masing
Turbo AHP diperoleh
nilai untuk
11
1,51
program studi seperti terlihat pada tabel 2.
12
1,58
hasil perhitungan manual tidak tepat sesuai dengan
hasil keluaran menggunakan aplikasi Turbo AHP.
Oleh karena itu perlu ketelitian dalam menganalisis
asumsi-asumsi atau algoritma yang digunakan dalam
metode AHP. Dalam operasional sistem yang sudah
Tabel 2 Hasil penilaian alternative penilaiaan Program Studi
Tabel 2 Hasil Penilaian Alternative Penilaiaan Program Studi Kalbis Institute Dengan Aplikasidirancang
Turbo AHP agar berjalan dengan baik maka diperlukan
Kalbis Institute dengan aplikasi Turbo AHP
suatu implementasi aplikasi proses seleksi pemilihan
Program Studi
Hasil
Prioritas
program studi dengan prosedur AHP.
Penilaian
Teknik
Informatika
Manajemen
Sistem
Informasi
Ilmu
Komunikasi
Akuntansi S1
Magister
Manajemen
Akuntansi D3
0.1971
1
0.1921
0.1625
2
3
0.1422
4
0.1152
0.0959
5
6
0.0949
7
V. DAFTAR RUJUKAN
[1] Mehariono. 2009. Pengukuran kinerja Berbasis
Kompetensi. Ghalia Indonesia : Bogor.
[2] Saaty, 1990, “Multikriteria Decision Making :The
Analytic Hierarchy process-Planing Prioroty Setting,
Resource Allocation. McGraww-Hill, New York.
[3] Kaplan, Robert S. dan David P. Norton. 2000.
Balanced Scorecard : Menerapkan Strategi Menjadi
Aksi. Diterjemahkan oleh Peter R. Yosi Pasla, M.B.A.
IV. SIMPULAN
Berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap
sistem pemilihan program studi terbaik pada Kalbis
Institute bahwa sistem pemilihan tersebut masih
dilakukan menggunakan bantuan Microsoft Excel.
Untuk itu pada penelitian ini membuat pemilihan
program studi dengan menggunakan metode
Analytical Hierarchy Process (AHP) dalam memilih
program studi serta mengimplementasikan ke dalam
aplikasi Turbo AHP berbasis web.
Berdasarkan hasil penelitian tentang sistem
pendukung keputusan pemilihan program studi terbaik
menggunakan metode Analytical Hierarchy Process
(AHP) yang diimplementasikan pada aplikasi Turbo
AHP diperoleh hasil bahwa prioritas tertinggi adalah
program studi Teknik Informatika dengan skor 0.1971
disusul Manajemen dengan skor 0.1921. Pada urutan
ketiga adalah Sistem Informasi dengan skor 0.1625
disusul Ilmu Komunikasi dengan skor 0.1422.
Pada urutan kelima adalah Akuntansi S1 dengan
skor 0.1152 dan prioritas selanjutnya adalah
Magister Manajemen dengan skor 0.0959 serta
Akuntansi D3 dengan skor 0.0949. Sedangkan
hasil penilaian dari biro penjamin mutu adalah
program studi Teknik Informatika pada urutan
pertama dengan total nilai 33, disusul urutan
kedua adalah Manajemen dengan total nilai 28
dan yang ketiga adalah Sistem Informasi dengan
total nilai 27.
Rekomendasi
Dari analisis yang dilakukan terhadap penelitian
ini ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu
Jakarta : Erlangga.
[4]
Thomas L. Saaty (2010), Analytic Hierarchy Process,
Prosiding : Jurnal Vol. VI of the AHP Series, , 478
pp., RWS Publ., 2000 (revised). ISBN 0-9620317-63. Fakultas Teknik. 2008. Borang Akreditasi Program
Studi SI Teknik Informatika Universitas Trunojoyo.
Bangkalan.
[5] Yuwono, Sony, Edy Sukarno dan Muhammad Ichsan.
2006.
Petunjuk
Praktis
Penyusunan
Balanced
Scorecard Menuju Organisasi yang berfokus pada
strategi. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Umum.
[6] Roy, B., M. Paruccini, 1994, Multiple Kriteria Aid
for Decision inEnvironmental Management,
in:
“Applying Multiple Kriteria Aid for Decision to
Environmental Management”. Edit by M. Paruccini,
EUROCOURSES: Environmental Management, Vol.
3, Kluwer Academic Publishers, Dordrecht, NL.
[7] Kustiyahningsih, Yeni., Handayani Thandrasa. 2005.
“Perencanaan Arsitektur
Enterprise
dan
sistem
pengukuran kinerja dengan Balanced Score Card
pada Institusi Pendidikan Tinggi”. Prosiding Seminar
Nasional Pascasarjana V, ISBN 979-545-027-1
[8] Kustiyahningsih, Yeni, 2010. “Malcolm Baldrige
Kriteria untuk meningkatkan kualitas Perguruan
Tinggi berbasis Web”. Jurnal Teknika, Vol. 1 No. 1
2010, STT YPM, ISSN 7626348099
[9] Muslim, Erlinda dan Setio Agung Wibowo. 2006.
Perancangan Balanced Scorecard Sebagai Alat
Pengukur Kinerja Perusahaan. Yogyakarta : Seminar
on Application and Research in Industrial Technology.
[10] Rochmasari, Lia, dkk. 2010. “Penentuan Prioritas
Usulan Sertifikasi Guru Dengan Metode AHP)”.
Jurnal Teknologi Informasi, ISSN 1414-9999 Volume
6 Nomor1.
122
01. Jurnal Nuraini SI 2015-2.indd 122
25/02/2016 9:58:36
Nuraini Purwandari, Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Program Studi Terbaik ....
[11] Widiyanto, Suryawirawan. 2008. Aplikasi Metode
Balanced Scorecard Untuk Pengukuran Kinerja
Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Yogyakarta:
Seminar Nasional Aplikasi Sains dan Teknologi.
123
01. Jurnal Nuraini SI 2015-2.indd 123
25/02/2016 9:58:36
Download