1 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS RINGKASAN TEKS YANG DIDENGAR MELALUI MEDIA AUDIO PADA KELAS VI SDN 02 WANARATA SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Mualif Siswanto *) [email protected] Abstrak: rumusan masalah pada penelitian ini adalah seberapa besar peningkatan kemampuan menulis ringkasan teks yang didengar, dan bagaimana perubahan aktivitas peserta didik selama pembelajaran melalui media audio. Penelitian ini dilakukan sebanyak dua siklus. Penelitian tindakan kelas menunjukkan peningkatan kemampuan menulis ringkasan teks dan peningkatan keaktifan peserta didik selama proses pemebelajaran. Diperoleh hasil bahwa rata-rata tes kemampuan meringkas teks pada siklus I nilai rata-rata 70,56 (72,22%) peserta didik tuntas dan keaktifan peserta didik 66,67%. Pada siklus II nilai rata-rata 80,00 (94,44%) peserta didik tuntas dan keaktifan peserta didik 88,89%. Kata Kunci: kemampuan, menulis, ringkasan teks, media audio PENDAHULUAN Bahasa merupakan alat komunikasi dalam berinteraksi dengan lingkungan. Hal ini diperlukan pemberian wawasan kepada peserta didik mengenai bahasa sebagai alat komunikasi. Sasaran pembelajaran bahasa Indonesia adalah kemampuan berbahasa Indonesia dengan baik, baik lisan maupun tertulis. Kemampuan berbahasa yang dimaksud meliputi keamampuan mendengar, berbicara, membaca, dan menulis. Dari keempat kemampuan berbasa tersebut, kemampuan menulis atau bahasa tulis yang dirasa masih mengalami kesulitan bagi peserta kelas VI SDN 02 Wanarata. Dari pengalaman peneliti selama kegiatan pembelajaran di kelas VI semester 1 tentang menulis ringkasan teks peserta didik kurang tertarik dan kurang antusias. Hal ini terlihat jika pembelajaran menulis ringkasan teks perhatian peserta didik kurang fokus, serta kurang apresiatif terhadap tugas yang diberikan untuk segera dikerjakan. Pada umumnya hasil tulisan siswa dalam meringkas teks yang didengar tidak runtut kurang lengkap, beberapa pokok pikiran hilang, bahkan hanya menulis bagian alinea awal saja. Dari data yang menunjukkan bahwa dari 18 peserta didik kelas VI tahun pelajaran 2016/2017 hanya 8 peserta didik atau sebesar 44,44 % tuntas yang mencapai KKM 70 ke atas, diharapkan mencapai ketuntasan dengan batasan minimal 85%. 2 Rendahnya kemampuan menulis berdampak pada rendahnya nilai ratarata kelas pada mata pelajaran Bahasa Indonesia pada kompetensi dasar kemampuan menulis ringkasan teks yang didengar. Hal ini menjadi petunjuk adaya masalah sekaligus kesulitan belajar bagi peserta didik pada pelajaran Bahasa Indonesia kemampuan menulis ringkasan teks. Masalah ini jika tidak segera diatasi, dapat berdampak pada kemampuan memahami materi atau konsep yang lain. Pada kelas VI Bahasa Indonesia merupakan salah satu dari tiga mata pelajaran yang diujikan pada ujian sekolah berstandar provinsi sehingga akan mempengaruhi terhadap kelulusan peserta didik. Rendahnya hasil belajar yang dicapai peserta didik pada kompetensi kemampuan menulis ringkasan teks. Hal ini disebabkan banyak faktor diantaranya adalah faktor guru. Beberapa kesulitan peserta didik dalam menulis ringkasan teks adalah kurangnya media pembelajaran yang digunakan guru dalam pembelajaran, sehingga peserta didik kurang tertarik dan termotivasi terhadap pembelajaran. Untuk mengoptimalkan hasil belajar, terutama kemampuan membuat ringkasan, mestinya penggunaan media yang tepat merupakan syarat agar peserta didik tertarik dan dapat memusatkan perhatiannya. Adapun salah satu media yang sesuai untuk mengatasi kesulitan tersebut adalah media audio. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah 1) seberapa banyak peningkatan kemampuan meringkas teks yang didengar melalui media audio pada peserta didik kelas VI SDN 02 Wanarata semester 1 tahun pelajaran 2016/2017? 2) bagaimana perubahan aktivitas belajar menulis ringkasan teks yang didengar melalui media audio pada peserta didik kelas VI SDN 02 Wanarata semester 1 tahun pelajaran 2016/2017? Tujuan penelitian ini adalah 1) mendeskripsikan peningkatan kemampuan menulis ringkasan teks yang didengar melalui media audio pada peserta didik kelas VI SDN 02 Wanarata semester 1 tahun pelajaran 2016/2017. 2) mendeskripsikan perubahan aktivitas belajar menulis ringkasan teks yang didengar melalui media audio pada peserta didik kelas VI SDN 02 Wanarata semester 1 tahun pelajaran 2016/2017. Penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai acuan guru dalam pembelajaran menulis ringkasan teks yang didengar dengan menggunakan media audio. Di samping itu juga dapat diterapkan dalam membantu membangkitkan perubahan aktivitas peserta didik dalam pembelajaran menulis ringkasan teks yang didengar. 3 LANDASAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN Hakikat Kemampuan Kemampuan setiap peserta didik dalam menerima informasi dari guru berbedabeda yang merupakan karakter peserta didik dalam suatu kelas membawa kecakapan tersendiri yang sangat unik. Adapun hakikat dari kemampuan atau abilities ialah bakat yang melekat pada seseorang untuk melakukan suatu kegiatan secara phisik atau mental yang ia peroleh sejak lahir, belajar, dan dari pengalaman (Soehardi, 2003:24). Menurut Syafaruddin (dikutip Saguh Miliarto, 2015:34) “kemampuan diartikan sebagai melakukan tindakan melalui upaya yang sistematis dan rasional yang berakumulasi menjadi suatu keterampilan sesorang yang menghasil kecerdasan intelektual dan fisik melalui proses pengalaman, pendidikan dan latihan sehingga dapat melakukan sesuatu itu lebih bermanfaat”. Dari pendapat yang diuraikan di atas peneliti menyimpulkan bahwa kemampuan adalah kecakapan atau potensi menguasai suatu keahlian yang sistematis dan rasional yang merupakan bawaan sejak lahir melalui proses pengalaman, pendidikan, latihan atau praktik, dan digunakan untuk melakukan sesuatu. Pengertian Menulis Tarigan (1983) mengemukakan bahwa menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafis yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafis tersebut. Sedangkan Robert Lodo (dalam Suriamiharja, 1996:1) mengatakan bahwa menulis adalah menempatkan simbol-simbol grafis yang menggambarkan suatu bahasa yang dimengerti oleh seseorang kemudian dapat dibaca oleh orang lain yang memahami bahasa tersebut beserta simbol-simbol grafiknya. Dari pendapat yang diuraikan di atas peneliti menyimpulkan bahwa menulis adalah melukiskan simbol-simbol grafis atau lambang-lambang yang menggambarkan suatu bahasa yang dimengerti seseorang kemudian dapat dibaca orang lain. Pengertian Meringkas 4 Dalam Gorys Keraf (1984:262) mengartikan ringkasan adalah suatu cara yang efektif untuk menyajikan suatu karangan yang panjang dalam bentuk singkat . Menurut Retno Winarni (2009:30) pengertian ringkasan adalah gagasan tertulis yang disampaikan bersifat singkat karena tidak menggunakan kata yang mubazir dan berulang. Seluruh kata yang digunakan dalam kalimat dan fungsinya. Dari kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan pengertian meringkas adalah gagasan tertulis yang disajikan dalam bentuk karangan yang singkat dan mewakili keseluruhan dari suatu teks. Pengertian Media Dalam kegiatan pembelajaran yang digunakan dalam mengenalkan dan mempermudah dalam penyampaian materi dikenal dengan alat peraga. Namun akhir-akhir ini istilah alat peraga mulai dipopulerkan dengan istilah media. Media berasal dari kata latin dan secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. Berikut ini berbagai ilmuan mengkomunikasikan mendefinisikan pesan kepada tentang peserta media didik agar sebagai pesan alat dalam pembelajaran sampai dan dapat diterima dengan mudah. Media pendidikan atau pengajaran didefinisakn Gagne dan Relsel dalam Mulyani Sumantri (2001:152) sebagai alat-alat fisik yang pesan-pesan instruksional dikomunikasikan. Selanjutnya Dirje Borman Rumampak, Mulyani Sumantri (2001:152) mendefinisakn media sebagai alat yang dipergunakan sebagai media komunikasi data yang bertujuan untuk meningkatkan efektivitas proses belajar mengajar. Menurut pengertian Arsyad (2002:4) media adalah semua bentuk perantara yang digunakan oleh manusia untuk menyampaikan atau menyebar ide, gagasan atau pendapat, sehingga ide, gagasan atau pendapat yang dikemukakan itu sampai kepada penerima. Dari pendapat yang disampaikan di atas dapat peneliti simpulkan bahwa media adalah benda atau alat-alat fisik yang dapat dimanipulasi, dilihat, didengar, dibaca dan dapat dipergunakan dalam kegiatan belajar mengajar guna menyampaikan ide, gagasan atau pendapat sehingga ide, gagasan atau pendapat itu sampai kepada penerima. 5 Pengertian Media Audio Media auditif adalah media yang hanya mengandalkan kemampuan suara saja seperti: radio, casset recorder, piringan hitam. Pengertian media audio menurut Engkuswara dan Rachman Natawidjaya (1984:88) media audio adalah alat peraga yang dapat menyampaikan pesan yang dapat diterima oleh alat indera telinga atau pesan yang dapat didengar. Pengertian media audio menurut Mulyani Sumantri dan H. Johar Permana (2001:173-174) media audio merupakan jesnis media yang didengar, media berkarakteristik pemanipulasian peran hanya dilakukan melalui bunyi dan suara. Dari pendapat yang disampaikan di atas dapat peneliti simpulkan bahwa media audio adalah alat peraga yang dapat didengar oleh alat indera telinga yang dapat menyampaikan pesan dalam bentuk bunyi dan suara. Kerangka Berpikir Pada kondisi awal hasil belajar peserta didik kelas VI SDN 02 Wanarata semester 1 tahun pelajaran 2016/2017 pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, khusus kemampuan menulis ringkasan teks masih di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Hal ini terjadi karena gaya mengajar guru masih menggunakan pembelajaran konvensional (pembelajaran dengan paradigma lama), yaitu pembelajaran yang terpusat pada guru (Teacher Centered Oriented) dan belum memanfaatkan media pembelajaran yang optimal, sehingga membuat peserta didik tidak tertarik dan membosankan. Dalam pembelajarannya pun peserta didik lebih banyak yang pasif. Untuk mengatasi permasalahan tersebut di atas perlu suasana pembelajaran yang baru yang menekankan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik (Student Centered Oriented). Sebagaimana uraian di atas pembelajaran dengan suasana baru, guru perlu menggunakan media pembelajaran. Dalam hal ini media pembelajaran merupakan suatu sarana yang wajib ada dalam proses pembelajaran. Dengan media yang dapat didengar dapat merangsang perhatian dan minat peserta sehingga timbul ketertarikan terhadap kegiatan belajar. Media yang sesuai dengan permasalahan yang dihadapi peserta didik yaitu membuat ringkasan teks yang didengar merupakan jenis media yang mampu menampilkan suara. Media yang dimaksud adalah media audio seperti tape recorder bahkan jaman sekarang media HP (Hand Phone) dengan fasilitas media player. Kelebihan media audio mudah dioperasikan, mudah dipindah, dan dapat diperdengarkan secara berulang-ulang. Dengan menggunakan media audio, maka kemampuan menulis ringkasan teks dan aktivitas peserta didik akan meningkat. 6 Hipotesis Tindakan Berdasarkan landasan teori dan kerangka berpikir yang diuraikan di atas hipotesis tindakan penelitian ini adalah penggunaan media audio dapat meningkatkan kemampuan menulis ringkasan teks yang didengar dan meningkatkan perubahan aktivitas belajar pada peserta didik kelas VI SDN 02 Wanarata semester 1 tahun pelajaran 2016/2017. METODE PENELITIAN Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan di SDN 02 Wanarata pada peserta didik kelas VI semester 1 tahun pelajaran 2016/2017. Penelitian ini dilaksanakan selama 1 bulan ( 4 kali pertemuan) pada bulan Oktober 2016, yang dilaksanakan dalam dua siklus, yaitu tanggal 11 Oktober 2016 siklus I dan tanggal 29 Oktober 2016 untuk siklus II. Dalam penelitian ini jenis datanya berupa data kualitataif dan data kuantitatif yang terdiri atas hasil tes yang diberikan kepada peserta didik pada setiap siklus, untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar pada pembelajaran menulis ringkasan teks yang didengar dengan menggunakan media audio. Di samping itu untuk mengetahui aktivitas peserta didik terhadap pembelajaran dengan menggunakan media audio disiapkan daftar pengamatan. Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah kemampuan menulis ringkasan teks yang didengar pada peserta didik kelas VI SDN 02 Wanarata semester 1 tahun pelajaran 2016/2017 dengan jumlah peserta didik sebanyak 18 anak yang terdiri dari 8 laki-laki dan 10 perempuan. Kelas tersebut dijadikan sumber data penelitian dengan pertimbangan bahwa pada materi kemampuan menulis ringkasan teks yang didengar dengan KKM 70, ketuntasan secara klasikal pada kondisi awal baru mencapai 44,44% atau hanya 8 peserta didik dari 18 peserta didik, sedangkan ketuntasan yang ditetapkan 85% atau lebih kurang 15 peserta didik yang harus tuntas. Hal ini berarti sekurang-kurangnya sebanyak 40,56% atau lebih kurangnya 7 peserta didik lagi yang harus dituntaskan. Instrumen pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan instrumen tes dan non tes. instrumen tes dengan memberi tugas meringkas teks dengan terlebih dahulu mendengarkan teks yang didengarkan melalui suara dari media audio secara berulangulang. Tes ini digunakan untuk mengetahui tingkat penguasaan materi yang diterima oleh peserta didik. Sedangkan non tes berupa lembar observasi untuk mengetahui kesulitan belajar peserta didik dan mendorong guru meningkatkan kemampuan mengajarnya. 7 Analisis data yang dilakukan adalah teknik kuatitatif dan kualitatif. Analisis kuatitatif data dari hasil tes dihitung secara persentase. Hasil penghitungan kemampuan menulis ringkasan teks dengan media audio. Sedangkan analisis kualitatif digunakan untuk menganalisis data non tes yang diperoleh dari lembar observasi yang dilakukan oleh observer. Indikator kinerja penelitian ini adalah meningkatnya kemampuan menulis ringkasan teks yang didengar dengan ketuntasan minimal 70 dan rata-rata kelas 85%. Sedangkan indikator pencapaian kuantitatif adalah meningkatnya keaktifan belajar peserta didik selama proses pembelajaran yaitu 85% dari jumlah peserta didik. Prosedur penelitian ini dilakakan melalui dua siklus dengan masing-masing siklus dilaksanakan berdasarkan tahapan-tahapan. Tahapan penelitian tindakan kelas terdiri atas empat kegiatan yaitu, 1) perencanaan, 2) tindakan, 3) pengamatan, 4) refleksi. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANNYA Hasil penelitian tindakan kelas ini diperoleh dari pelaksanaan prasiklus, siklus I, dan siklus II dan dilakukan secara berjenjang. Uraian hasil tiap-tiap siklus adalah sebagai berikut: Prasiklus Pada kondisi awal penelitian ini peneliti menjumpai adanya permasalahan dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia yaitu menulis ringkasan teks yang didengar masih sangat kurang. Hal ini terlihat dari perolehan nilai dan aktivitas peserta didik yang rendah selama mengikuti pelajaran bahasa Indonesia. Prestasi dan aktivitas belajar peserta didik yang kurang disebabkan berbagai faktor, diantaranya adalah pembelajaran yang masih menggunakan cara konvensional hanya berupa ceramah, pembelajaran yang berpusat pada guru (Teacher Centered Oriented), peserta kurang telibat dalam pembelajaran sehingga mengakibatkan kurangnya antusias peserta didik dalam pembelajaran. Tabel 1. Prestasi Belajar Prasiklus No 1 2 3 4 5 6 Nilai (x) 100 90 80 70 60 50 f f.x Persentase 0 0 1 7 6 3 0 0 80 490 360 150 0% 0% 5,56% 38,89% 33,33% 16,67% Keterangan Rata-rata kelas 1120/18 = 62,22 Ketuntasan 8 peserta didik atau 8/18 = 44,44 % 8 7 40 1 40 5,56% Jumlah 18 1120 100% Dari tabel 1 di atas dapat diperoleh keterangan bahwa peserta didik kelas VI yang berjumlah 18 peserta didik yang mendapatkan nilai ≥ KKM 70 hanya berjumlah 8 anak, dengan persentase ketuntasan 44,44%. Hal ini berarti perlu peningkatan hasil belajar peserta didik kelas VI untuk mencapai hasil yang maksimal. Keadaan pembelajaran yang terjadi adalah: 1) masih menggunakan pembelajaran konvensional (belajar dengan paradigma lama) di mana peserta didik belum berpartisipasi secara aktif dalam kegiatan pembelajaran, 2) bersifat Teacher Centered Oriented yaitu belajar terpusat pada guru yang mengacu pada ketuntasan materi semata. Tabel 2. Hasil Aktivitas Belajar Prasiklus No Keaktifan f Persentase 1 Kurang aktif 14 77,78% 2 Aktif 4 22,22% 3 Sangat aktif 0 0% Jumlah 18 100% Keterangan Peserta didik yang kurang aktif 14 (77,78%) Peserta didik yang aktif 4 (22,22 %) Dari tabel 2 di atas dapat dilihat tingkat keaktifan peserta didik selama proses pembelajaran sangat rendah, 14 peserta didik dari 18 atau 77,78% kurang aktif, kurang semangat dan hanya mendengarkan penjelasan guru, 4 peserta didik atau 22,22% aktif, mau bertanya hal-hal yang kurang jelas dan menjawab pertanyaan yang menjurus kepada teknik meringkas, dan belum ada adalah sangat aktif dalam pembelajaran. Siklus I Peningkatan Kemampuan Menulis Ringkasan Teks yang Didengar Meningkatnya persentase dan nilai rata-rata kelas belajar peserta didik dari sebelumnya membawa dampak yang cukup signifikan. Penggunaan audio sebagai media pebelajaran membawa efek rangsang peningkatan kemampuan menulis ringkasan teks yang didengar. Rekapitulasi hasil peningkatan kemampuan menulis ringkasan teks yang didengar dapat dilihat pada deskripsi yang ditunjukkan dalam bentuk tabel berikut. Tabel 3. Prestasi Belajar Siklus I 9 No 1 2 3 4 5 6 7 Nilai (x) 100 90 80 70 60 50 40 Jumlah f 0 0 6 7 5 0 0 18 f.x 0 0 480 490 300 0 0 1270 Persentase 0% 0% 33,33% 38,89% 27,78% 0% 0% 100% Keterangan Rata-rata kelas 1270/18 = 70,56 Ketuntasan 13 peserta didik atau 13/18 = 72,22 % Dari tabel 3 tersebut di atas dapat diketahui peserta didik yang mencapai KKM atau tuntas ada 13 atau 72,22%, peserta didik yang belum tuntas ada 5 atau 27,78% sedangkan rata-rata kelasnya adalah 70,56. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan kemampuan menulis ringkasan teks yang didengar. Aktivitas Belajar Peserta Didik Keaktifan peserta didik dapat dilihat dari hasil observasi selama proses pembelajaran menulis ringkasan teks yang didengar dengan menggunakan audio. Hasil observasi keaktifan peserta didik selama proses pembelajaran dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 4. Hasil Aktivitas Belajar Siklus I No Keaktifan f Persentase 1 Kurang aktif 6 33,33% 2 Aktif 10 55,56% 3 Sangat aktif Jumlah 2 18 11,11% 100% Keterangan Peserta didik yang kurang aktif 6 (33,33%) Peserta didik yang aktif/sangat aktif 12 (66,67 %) Dari tabel 4 di atas dapat dilihat tingkat keaktifan peserta didik selama proses pembelajaran mengalami peningkatan yang cukup baik. Terdapat 6 peserta didik atau 33,33% kurang aktif, 12 peserta didik atau 66.67% aktif/sangat aktif. Refleksi Siklus I Dari siklus I diketahui peserta didik yang tuntas atau lebih besar sama dengan KKM baru 72,22%, belum mencapai atau sama dengan 85% dari seluruh peserta didik 10 seperti yang diharapkan dalam pencapaian indikator keberhasilan kinerja. Selain itu, tingkat keaktifan peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran belum optimal karena masih di bawah pencapaian indikator 85% yaitu baru 12 peserta didik yang aktif dan sangat aktif atau 66,67%. Masih terdapat 6 peserta didik yang kurang aktif atau 33,33%. Melihat hasil capaian tersebut maka perlu dilaksanakan siklus II agar hasilnya dapat maksimal setidaknya sesuai dengan indikator pencapaian yang ditetapkan. Siklus II Peningkatan Kemampuan Menulis Ringkasan Teks yang Didengar Hasil peningkatan kemampuan menulis ringkasan teks yang didengar siklus II dapat diketahui pada tabel di bawah ini. Tabel 5. Prestasi Belajar Siklus II No 1 2 3 4 5 6 7 Nilai (x) f.x f Persentase Keterangan 100 0 0 0% 90 5 450 27,78% Rata-rata kelas 1440/18 = 80,00 80 9 720 50,00% 70 3 210 16,67% 60 1 60 5,56% Ketuntasan 17 50 peserta didik 0 0 0% atau17/18 = 94,44 % 40 0 0 0% Jumlah 18 1440 100% Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa dari 18 peserta didik yang sudah tuntas atau lebih besar sama dengan KKM ada 17 peserta didik atau 94,44%, sedangkan yang belum tuntas ada 1 peserta didik atau 5,56%. Nilai rata-rata secara keseluruhan adalah 80,00. Aktivitas Belajar Peserta Didik Tabel 6. Hasil Aktivitas Belajar Siklus II No Keaktifan f Persentase 1 Kurang aktif 2 11,11% 2 Aktif 12 66,67% 3 Sangat aktif 4 22,22% Jumlah 18 100% Keterangan Peserta didik yang kurang aktif 2 (11,11%) Peserta didik yang aktif/sangat aktif 16 (88,89%) 11 Keaktifan peserta didik pada pembelajaran siklus II dapat dilihat pada tabel 6, di mana diketahui bahwa keaktifan peserta didik sudah menunjukkan peningkatan yang cukup baik. Peserta didik aktif/sangat aktif ada 16 peserta didik atau 88,89%. Dari data pada tabel di atas dapat diketahui bahwa pembelajaran pada siklus II mengalami peningkatan yang signifikan. Refleksi Siklus II Pada siklus II terlihat mengalami peningkatan kemampuan menulis ringkasan teks yang didengar dengan ketuntasan minimal 70 dapat tercapai. Ini dapat dilihat pada tabel 5 bahwa 17 peserta didik telah mecapai KKM lebih atau dengan rata-rata kelas 80,00 atau 94,44%. Sedangkan keaktifan peserta didik dapat dilihat pada tabel 6 bahwa 16 peserta didik dalam pembelajaran aktif/sangat aktif dengan persentase 88,89%. Angka yang ditunjukkan tersebut maka penelitian tindakan kelas ini dikatakan sudah berhasil, karena dapat memenuhi indikator ketercapaian yaitu minimal 85%. Dari pelaksanaan pembelajaran pada siklus II sudah dapat memberikan keyakinan bahwa penggunaan media audio dapat meningkatkan hasil belajar dan meningkatkan aktivitas belajar pada peserta didik kelas VI SDN 02 Wanarata pada kompetensi dasar kemampuan menulis ringkasan teks yang didengar. Pembahasan Pembahasan hasil penelitian meliputi dua aspek yaitu kemampuan menulis ringkasan teks yang didengar dan aktivitas belajar peserta didik dengan mengacu pada hasil yang dicapai oleh peserta didik baik melalui tes maupun nontes. Kemampuan Menulis Ringkasan Teks yang Didengar Untuk hasil prasiklus, siklus I, dan siklus II dapat dilihat pada tabel 7. Dari tabel 7, data antarsiklus diketahui hasil perolehan nilai kemampuan menulis ringkasan teks yang didengar mengalami peningkatan dari siklus I dan siklus II dibandingkan dengan keadaan prasiklus. Pada prasiklus peserta didik yang belum mencapai KKM atau belum tuntas sebanyak 10 peserta didik atau 55,56%, siklus I yang belum tuntas menurun menjadi 5 peserta didik atau 27,78%, dan pada siklus II yang belum tuntas 1 peserta didik atau 5,56%. Dengan demikian terjadi penurunan secara terus menerus peserta yang belum tuntas. Secara otomatis jika peserta didik yang belum tuntas mengalami penurunan maka menaikkan angka ketuntasan belajar peserta didik kelas VI, yaitu dari 44,44% rata-rata 12 kelas 62,22 pada keadaan prasiklus menjadi 72,22% dengan rata-rata kelas 70,56 pada siklus I, dan naik menjadi 94,44% atau rata-rata kelas 80,00 pada siklus II. Tabel 7. Prestasi Belajar Antarsiklus No Nilai (X) 1 100 2 90 3 80 4 70 5 60 6 50 7 40 Jumlah Prasiklus f % 0 0 1 7 6 3 1 18 0% 0% 5,56% 38,89% 33,33% 16,67% 5,56% 100% Siklus I Ratarata 62,22 f 0 0 6 7 5 0 0 18 % Siklus II Ratarata 0% 0% 70,56 33,33% 38,89% 27,78% 0% 0% 100% f % 0 5 9 3 1 0 0 18 0% 27,78% 50,00% 16,67% 5,56% 0% 0% 100% Ratarata 80,00 Dari deskripsi di atas membuktikan bahwa penggunaan media audio mampu meningkatkan kemampuan menulis ringkasan teks yang didengar peserta didik kelas VI SDN 02 Wanarata tahun pelajaran 2016/2017. Aktivitas Belajar Peserta Didik Penggunaan media audio dapat merangsang aktivitas belajar peserta didik. Peserta didik semakin senang dan antusias dalam mengikuti proses pembelajaran. Meningkatnya keaktifan peserta didik dapat dilihat pada tabel 8. Dari tabel 8 antarsiklus dapat diketahui bahwa keaktifan peserta didik semakin meningkat jika dibandingkan dengan dengan kondisi prasiklus. Pada siklus I yang belum aktif ada 6 peserta didik atau 33,33%, dan pada siklus II yang belum aktif 2 peserta didik atau 11,11%. Dengan demikian terjadi kenaikan aktivitas peserta dalam mengikuti proses pembelajaran. Oleh karena itu peserta didik yang belum aktif mengalami penurunan maka keaktifan peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran mengalami kenaikan. Pada prasiklus yang aktif 22,22% atau 4 peserta didik, pada siklus I naik menjadi 12 peserta didik atau 66,67% dan pada siklus II sebanyak 16 peserta didik atau 88,89%. Tabel 8. Aktivitas Belajar Antarsiklus No Keaktifan Prasiklus f % Siklus I f % f Siklus II % 13 1 2 3 Kurang aktif Aktif Sangat aktif Jumlah 14 77,78% 4 22,22% 0 0% 18 100% 6 10 2 18 33,33% 55,56% 11,11% 100% 2 12 4 18 11,11% 66,67% 22,22% 100% Melihat hasil penelitian dan membandingkan dengan ketercapaian indikator kinerja yang ditetapkan sebelum penelitian, terlihat semua indikator dapat terpenuhi yaitu lebih besar dari 85%. Dengan demikian penelitian ini tidak dilanjutkan ke siklus berikutnya. Penelitian tindakan kelas dengan menggunakan media audio dapat meningkatkan kemampuan menulis ringkasan teks yang didengar dan meningkatkan keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran. PENUTUP Simpulan Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat disimpulkan : 1) pembelajaran dengan menggunakan media audio dapat meningkatkan kemampuan menulis ringkasan teks yang didengar pada pembelajaran bahasa Indonesia kelas VI SDN 02 Wanarata semester 1 tahun pelajaran 2016/2017 yaitu dari siklus I rata-rata kelas 70,56 (72,22%) menjadi 80,00(94,44%) pada siklus II (meningkat 22,22%), 2) pembelajaran dengan menggunakan media audio dapat meningkatkan aktivitas belajar pada peserta didik kelas VI SDN 02 Wanarata semester 1 tahun pelajaran 2016/2017 yaitu dari siklus I 66,67% menjadi 83,33%. Saran Saran yang diberikan peneliti berdasarkan simpulan di atas, 1) peneliti menyarankan kepada guru-guru hendaknya dalam pembelajaran bahasa Indonesia kompetensi dasar menulis ringkasan teks yang didengar untuk dapat menggunakan media audio agar peserta didik lebih antusias, aktif, dan kreatif serta menyenangkan, hal ini terbukti dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik, 2) diharapkan guru terinspirasi agar dapat menerapkan pembelajaran dengan menggunakan media audio dalam proses 14 pembelajaran sehingga hasil belajar peserta didik meningkat, 3) bagi peneliti lainnya kiranya dapat melakukan penelitian lanjutan, dengan menggunakan berbagai media ataupun model pembelajaran yang dapat meningkatkan prestasi dan antusias peserta didik. DAFTAR PUSTAKA Engkaswara dan Rachman Natawidjaja. 1984. Alat Peraga dan Komunikasi Pendidikan. Depdikbud. Keraf Gorys. 1984. Komposisi. Ende: Nusa Indah Suriamiharja. 1996. Petunjuk Praktis Menulis. Jakarta: Depdikbud Tarigan, Henry, Guntur. (1998) Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung : Angkasa. Mulyani Sumantri dan Johar Permana. 2001. Strategi Belajar Mengajar. CV. Maulana. Arsyad, A. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Syafaruddin. 2002. Pendidikan dan Pemberdayaan Masyarakat. Medan: Perdana Publishing. Soehardi. 2003. Manajemen Tenaga Kerja Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara. Retno Winarni. 2009. Bahasa Indonesia. Salatiga : Widya Sari.