BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

advertisement
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang terletak di
jalur khatulistiwa. Dengan jumlah pulau sebanyak 13.487 pulau dan populasi
sebesar 251 juta orang (Komisi Pemilihan Umum, 2012), Indonesia menyimpan
begitu banyak suku, budaya, agama dan keindahan alam yang tiada taranya.
Keindahan alam Indonesia begitu mempesona hingga banyak dijadikan tujuan
wisata para wisatawan baik domestik maupun internasional. Selain itu Indonesia
juga memiliki sekitar 300 kelompok etnis. Tiap etnis memiliki warisan budaya
yang berkembang selama berabad-abad, dipengaruhi oleh kebudayaan India,
Arab, Cina, Eropa, dan termasuk kebudayaan sendiri yaitu Melayu. Contohnya
tarian Jawa dan Bali tradisional memiliki aspek budaya dan mitologi Hindu,
seperti wayang kulit yang menampilkan kisah-kisah tentang kejadian mitologis
Hindu Ramayana dan Baratayuda. Banyak juga seni tari yang berisikan nilai-nilai
Islam. Beberapa di antaranya dapat ditemukan di daerah Sumatra seperti tari
Rateb Meuseukat dan tari Seudati dari Aceh.
Bali menjadi salah satu destinasi favorit para wisatawan untuk berlibur di
Indonesia. Dengan luas sebesar 5.636,66 km², Bali menyimpan segudang
keindahan alam dan budaya yang menarik. Pantainya yang indah, budaya
masyarakatnya yang ramah, sopan, dan budaya hindu (sebagai agama dominan) di
Bali yang diapresiasikan melalui seni tari, musik, dan kerajinan-kerajinan tangan,
1
menjadi daya tarik tersendiri bagi setiap wisatawan yang datang ke Bali. Demi
mengembangkan sektor pariwisata untuk menarik lebih banyak wisatawan
(dengan melihat fakta bahwa Bali menjadi salah satu tujuan favorit para
wisatawan di Indonesia), pemerintah Bali kemudian mengembangkan sarana dan
prasarana demi kenyamanan para wisatawan berlibur di Bali. Penginapan /
perhotelan menjadi salah satu infrastruktur yang dikembangkan oleh pemerintah
sebagai tempat wisatawan untuk menginap dan beristirahat. Berdasarkan survey
pada pertengahan tahun 2012, Kuta dan Nusa Dua menjadi daerah dengan jumlah
kamar hotel berbintang 3 hingga 5 terbanyak di Bali dengan persentase sebesar
33,4% dan 24% dari total 21.903 kamar hotel berbintang 3 hingga 5 yang ada di
Bali (Frank, 2012). Hal ini berdasarkan fakta bahwa Kuta dan Nusa Dua menjadi
daerah favorit tujuan wisatawan untuk berlibur dan menginap dikarenakan
pantainya yang indah, bersih, dan memiliki ombak yang disukai para wisatawan
untuk melakukan selancar maupun untuk berenang.
Gambar 1.1 Daftar Distribusi Banyaknya Kamar Hotel Berbintang 3 - 5 di Bali
Berdasarkan Lokasi
Ubud, Others,
3.70% 1.30%
Jimbaran,
6.60%
Seminyak,
9.70%
Kuta,
33.40%
Tanjung
Benoa,
9.10%
Sanur,
12.20%
Nusa Dua,
24.00%
Sumber :First Half 2012 Bali Hotel Market Overview - Knight Frank / PT. Willson Propertindo Advisindo
2
Nusa Dua merupakan wilayah yang strategis untuk menginap. Tercatat
pada tahun 2012, jumlah wisatawan yang berlibur ke daerah Nusa Dua ada
sebanyak 554 ribu, dan 80,57% diantaranya merupakan wisatawan asing (Bali
Tourism Development Corporation, 2012). Wilayah yang berada jauh dari
keramaian pusat kota, jumlah penduduknya yang jarang, tanahnya yang tidak
produktif, ditambah keindahan pantainya, kemudian oleh pemerintah Bali
dibangun suatu kawasan perotelan dengan melakukan kerjasama dengan PT.
Pengembangan Pariwisata Bali (PERSERO) untuk menciptakan suatu kawasan
perhotelan seluas 320 Ha yang nyaman dan memiliki tingkat keamanan yang baik
(mengingat begitu banyaknya wisatawan asing yang berlibur ke Bali, dan
mengetahui fakta bahwa di Bali pernah terjadi peristiwa Bom Bali pada 12
Oktober 2002 lalu). Kawasan tersebut diberi nama Nusa Dua - BTDC (Bali
Tourism Development Corporation). Pada kawasan ini terdapat 16 hotel
berbintang, ditambah berbagai fasilitas pendukung lainnya didalam kawasan yang
berstandar internasional. Salah satu hotel berbintang yang terkenal di kawasan
tersebut adalah Hotel ABC. Hotel ABC menjadi salah satu hotel bintang 5 favorit
para wisatawan (terutama wisatawan asing) yang datang ke kawasan Nusa Dua
BTDC.Namun selain Hotel ABC, masih terdapat 15 hotel lagi yang bersaing
langsung dengannya di dalam satu kawasan.
3
Gambar 1.2 Daftar Hotel dan Fasilitas di Kawasan Pariwisata Nusa Dua BTDC,
Bali
Hotel dan Fasilitas di Kawasan Pariwisata Nusa Dua
Fasilitas Pendukung Lainnya
1.)
2.)
3.)
4.)
5.)
6.)
7.)
8.)
9.)
10.)
11.)
12.)
13.)
14.)
15.)
16.)
1.)
2.)
3.)
4.)
5.)
6.)
7.)
8.)
Melia Bali Villas and Spa Resort
The Laguna Resort & Spa Nusa Dua, Bali
The Westin Resort "Royal Beach Club"
Nusa Dua Beach Hotel and Spa
Club Med Bali
Grand Hyatt Bali
Ayodya Resort Bali
Amanusa
Courtyard by Marriot Bali Nusa Dua
Amartera Villa & Spa
Mercure Bali Nusa Dua
Novotel Nusa Dua Bali Hotel & Residences
The St.Regis Bali Resort
The Grand Bali
Kayu Manis Private Villas and Spa
Centara Grand Nusa Dua Resort & Villas
Bali International Convention Centre
Bali Nusa Dua Convention Center
Bali Collection & Entertainment
Bali International Medical Center
Bali Nusa Dua Theatre
Pasifika Museum
Spa Healthland
The Bay Bali
Sumber : 2012 Annual Report - PT.Pengembangan Pariwisata Bali (PERSERO) - BTDC
Selama dua tahun terakhir, pertambahan jumlah hotel khususnya di daerah
Nusa Dua semakin banyak. Pada tahun 2012 sendiri ada beberapa hotel baru yang
dibangun disekitar daerah Nusa Dua (baik didalam maupun diluar kawasan Nusa
Dua BTDC), seperti : The Mulia Hotels, Sheraton Bali, Mercure Nusa Dua,
Santika Nusa Dua, dan Samabe Villa. Belum lagi ditambah Hotel The Grand
Nikko dan The Grand Sofitel yang dibangun di tahun 2013. Daya saing hotel
ABC dengan hotel-hotel yang selevel dengan hotel ABC pun semakin menurun,
yang ditunjukkan dengan penurunan pada market share hotel ABC dibandingkan
para kompetitor langsungnya pada gambar 1.3 :
4
Gambar 1.3 Persaingan Diantara Kompetitor Tahun 2012 - 2013
Hotel Among
Competitors
Nusa Dua Beach
Ayodya Resort
Nikko
Hotel ABC
Total Actual Market Actual Market
Share 2012
Share 2013
Room
382
25.17%
20.76%
541
21.49%
27.02%
389
16.24%
20.08%
494
37.10%
32.14%
Sumber : Data internal perusahaan
Persaingan di industri perhotelan dimanapun didunia ini sangatlah ketat
(Cheng, 2011). Begitu pun di Bali yang menjadi salah satu tujuan favorit para
wisatawan di seluruh dunia. Hotel ABC merupakan hotel yang dibangun melalui
investasi asing yang pertama yang didirikan di kawasan Nusa Dua BTDC. Konsep
bangunan dan fasilitas yang dimiliki mengusung etnik Bali yang cukup kental
hingga banyak disukai oleh para tamu mancanegara yang menginap, khususnya
dari Eropa. Dengan dukungan jaringan internasional yang dimilikinya, mayoritas
tamu yang menginap di hotel ABC-pun berasal dari mancanegara. Mengingat
terjadinya krisis ekonomi Eropa sejak tahun 2010 lalu, mempengaruhi penurunan
daya beli masyarakat Eropa yang berakibat pada penurunan jumlah wisatawan
Eropa yang datang ke Bali, khususnya Nusa Dua. Akibatnya, persentase jumlah
tamu mancanegara yang menginap di hotel ABC pun mengalami penurunan.
Disisi lain, tamu-tamu yang berasal dari Asia Pasifik mengalami
peningkatan cukup tinggi. Namun pasar Asia Pasifik ini memiliki perbedaan
selera dengan pasar Eropa, dimana pasar Asia Pasifik lebih menyukai konsep
bangunan dan fasilitas yang lebih modern sedangkan pasar Eropa lebih menyukai
konsep yang lebih kearah etnik. Disisi internal pun, kondisi bangunan dan fasilitas
yang dimiliki oleh hotel ABC telah banyak tertinggal dibandingkan dengan hotel5
hotel lain yang berada khususnya di dalam satu kawasan yang umumnya lebih
baru dan modern.
Agar Hotel ABC dapat terus meningkatkan kinerjanya agar tidak kalah
bersaing khususnya di kawasan Nusa Dua BTDC, pihak manajemen Hotel ABC
harus senantiasa jeli membaca kondisi lingkungan yang terus berubah dan
menyusun serta mengevaluasi strategi dan kebijakan yang tepat.
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan kondisi lingkungan di Bali yang semakin berubah dari waktu
ke waktu, khususnya pada industri perhotelan sebagai salah satu industri yang
menyokong perkembangan wisata di Nusa Dua, serta semakin ketatnya
persaingan yang ditunjukkan dengan makin bertambahnya hotel-hotel baru yang
dibangun di Bali (khususnya di Nusa Dua) maka diperlukan analisis serta evaluasi
atas strategi bersaing yang diterapkan oleh Hotel ABC. Agar Hotel ABC dapat
terus meningkatkan kinerjanya agar tidak kalah bersaing dan kehilangan pangsa
pasarnya di kawasan Nusa Dua BTDC, Hotel ABC harus senantiasa mengevaluasi
faktor-faktor eksternal (seperti ekonomi, politik, dan lain-lain) dan faktor-faktor
internal (seperti SDM, operasional, dan lain-lain) yang dapat mempengaruhi
perusahaan. Selain itu perlu pula evaluasi atas strategi bersaing yang dimiliki
perusahaan terhadap kinerja perusahaan.
6
1.3
Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka pertanyaan penelitian ini
adalah :
1. Bagaimanakah lingkungan eksternal Hotel ABC ?
2. Bagaimanakah lingkungan internal Hotel ABC ?
3. Bagaimanakah posisi perusahaan Hotel ABC ?
4. Apa strategi yang lebih tepat dilakukan oleh Hotel ABC dalam
menghadapi persaingan bisnis di Bali, khususnya di kawasan Nusa
Dua BTDC ?
1.4
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Mengevaluasi kondisi lingkungan eksternal Hotel ABC.
2. Mengevaluasi kondisi lingkungan internal Hotel ABC.
3. Mengevaluasi posisi perusahaan Hotel ABC.
4. Memformulasikan strategi yang lebih tepat dilakukan oleh Hotel ABC
dalam menghadapi persaingan bisnis di Bali, khususnya di kawasan
Nusa Dua BTDC.
1.5
Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi pihak-pihak yang
berkepentingan antara lain sebagai berikut :
7
1. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan bagi pihak manajemen
perusahaan dalam memformulasikan dan mengimplementasikan
strategi untuk meningkatkan kinerja perusahaan.
2. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan dan tambahan wawasan
untuk menerapkan manajemen strategik didalam dunia bisnis
khususnya pada bisnis perhotelan.
3. Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan gambaran tentang
kondisi industri perhotelan di Bali kepada pembaca baik kalangan
mahasiswa maupun kalangan pengusaha yang tertarik di bidang ini.
1.6
Ruang Lingkup Penelitian
Agar penelitian dapat lebih terarah, maka ruang lingkup untuk penelitian
ini dibatasi pada Hotel ABC sebagai subyek penelitian dan pengaruh lingkungan
internal, eksternal, industri, analisis SWOT, serta analisis value discipline dari
Hotel ABC sebagai obyek dalam penelitian.
1.7
Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan untuk penelitian ini dibagi kedalam lima bab
sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan latar belakang permasalahan, rumusan
masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, ruang lingkup penelitian dan sistematika penulisan.
8
BAB II : LANDASAN TEORI
Bab ini memuat uraian sistematis dari hasil penelitian
sebelumnya dan teori-teori serta konsep yang relevan dengan
penelitian yang akan dilakukan dan sesuai dengan topik
penelitian.
BAB III : METODE PENELITIAN
Bab ini menjelaskan tentang bagaimana desain penelitian ini,
metode pengumpulan data, penentuan narasumber penelitian,
serta metode analisis data yang digunakan.
BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini menyajikan gambaran singkat mengenai subyek
penelitian serta hasil penelitian yang diberikan dalam bentuk
deskripsi atau penjabaran hasil penelitian berdasarkan teori dan
konsep yang digunakan dalam penelitian ini.
BAB V : SIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi tentang kesimpulan yang diperoleh atas hasil
analisis yang dilakukan untuk menjawab pertanyaan penelitian,
keterbatasan penelitian serta saran sebagai rekomendasi dari hasil
penelitian.
9
Download