ENTERPRISE AND GLOBAL MANAGEMENT OF INFORMATION

advertisement
RESUME BUKU MANAGEMENT INFORMATION
SYSTEM 10/e CHAPTER 14:
ENTERPRISE AND GLOBAL MANAGEMENT OF
INFORMATION TECHNOLOGY
TUGAS MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
TAKE HOME TEST NOMOR 4
CAHYO DWI SULISTIYO
REGULER-48 MB IPB
PO56111451.48
PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN DAN BISNIS
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2012
Chapter 14
Enterprise and Global Management Of Information Technology
Mengelola teknologi informasi.
Teknologi informasi adalah komponen penting dalam keberhasilan bisnis perusahaan
saat ini yang merupakan sumber daya bisnis penting yang harus dikelola dengan
benar yang mempunyai peranan penting dalam memastikan keberhasilan atau
kegagalan usaha bisnis strategis perusahaan. Pendekatan manajerial
untuk
memgelola teknologi informasi terdiri dari tiga komponen utama yaitu :

Mengelola pengembangan dan implementasi bersama berbagai strategi
bisnis/ TI.
Dipimpin oleh CEO dan CIO (Chief information officer), proposal
dikembangkan oleh para manajer bisnis dan pakar TI untuk menggunakan TI
agar dapat mendukung prioritas strategis bisnis perusahaan. Proses
perencanaan bisnis/TI sesuai dengan tujuan bisnis strategis TI. Proses tersebut
juga meliputi evaluasi proyek bisnis/TI yang diajukan.

Mengelola pengembangan dan implementasi aplikasi dan teknologi bisnis
/TI baru.
Ini adalah tanggung jawab utama dari CIO dan CTO (chief technology
officer).
Area
manajemen
TI
ini
melibatkan
pengelolaan
proses
pengembangan sistem informasi dan implementasinya serta tanggung jawab
penelitian kedalam penggunaan bisnis yang strategis atas teknologi informasi
baru.

Mengelola organisasi TI dan infrastruktur.
CIO dan para manajer TI berbagi tanggung jawab untuk mengelola pekerjaan
para pakar TI yang biasanya diatur dalam berbagai tim proyek serta subunit
organisasi lainnya. Selain itu mereka bertangung jawab mengelola
infrastruktur TI dari hardware, software, database, jaringan telekomuikasi, dan
sumber daya TI lainnya, yang harus diperoleh, dioperasikan, dimonitor, dan
dipelihara.
Perencanaan Bisnis TI
Proses perencanaan bisnis/TI memiliki tiga komponen utama :

Pengembangan strategi. Mengembangkan berbagai strategi bisnis yang
mendukung visi bisnis perusahaan. Contohnya menggunakan teknologi
informasi untuk membuat sistem e –business inovatif yang berfokus pada nilai
pelanggan dan bisnis.

Manajemen sumber daya. Mengembangkan berbagai rencana strategi untuk
mengelola atau melakukan outsourching atas sumber daya TI perusahaan,
termasuk personel SI, hardware, software, data, dan sumber daya jaringan.

Arsitektur teknologi. Membuat pilihan TI strategis yang mencerminkan
arsitektur teknologi informasi yang disesain untuk mendukung usaha bisnis /
TI perusahaan.
Arsitektur Teknologi Informasi
Arsitektur TI yang dibuat oleh proses perencanaan strategis bisnis/ TI adalah desain
konseptual, atau cetak biru, yang meliputi komponen utama berikut ini :

Platform teknologi. Internet, ekstranet, intranet, dan jaringan lainnya, sistem
komputer, software sistem, serta software aplikasi perusahaan terintegrasi,
memberikan struktur, atau flatform, untuk komputasi dan komunikasi yang
mendukung penggunaan strategis teknologi informasi bagi e-business, ecommerce, dan aplikasi bisnis/TI lainnya.

Arsitektur aplikasi. Aplikasi bisnis dari teknologi informasi didesain sebagai
arsitektur terintegrasi atau portofolio dari sistem perusahaan yang mendukung
usaha bisnis strategis, serta proses lintas fungsi bisnis. Contohnya, arsitektur
aplikasi harus meliputi dukungan untuk ERP terintegrsai dan aplikasi CRM.

Organisasi TI. Struktur organisasi dari fungsi SI dalam perusahaan dan
penyebaran para pakar SI didesain untuk memenuhi strategi yang berubah dari
bisnis. Bentuk dari organisasi TI bergantung pada filosofi manajerial dan
strategi bisnis/TI yang dibentuk selama proses perencanaan strategis.
Perbandingan pendekatan perencanaan bisnis/TI strategis dan aplikasi
Perencanaan TI konvensional
Perencanaan bisnis/TI Avnet
Marshall




Penyesuaian strategis : jalur strategi 
TI
mensfesifikasikan
strategi
perusahaan.
CEO mengesahkan visi TI yang
dibentuk melalui CIO.
Proyek pengembangan aplikasi TI 
secara fungsional diatur sebagai
solusi tekonologi atas berbagai isu
bisnis.
Pengembangan aplikasi bertahap 
berdasarkan pada pembelajaran dari
proyek awal.

Improvisasi strategis: strategi TI dan
strategi perusahaan isnis secara coadaptive dikembangkan berdasarkan
pada petunjuk jelas dari focus pada
nilai pelanggan.
CEO secara proaktif membentuk visi
TI secara bersama-sama dengan CIO
sebagai bagian dari strategi ebusiness.
Proyek pengembangan aplikasi TI
ditempatkan bersama dengan usaha
e-business untuk membentuk pusat
keahlian bisnis yang banyak
menggunakan TI.
Pengembangan aplikasi perpetual
berdasarkan pada pembelajaran
terus-menerus dari penggunaan
segera serta pembuatan prototype
dengan keterlibatan pemakai akhir.
Mengelola Fungsi SI
Perubahan global dengan booming penggunaan internet menimbulkan kebutuhan
yang mendesak untuk pemusatan diaman diperlukan membuat pengendalian yang
lebih terpusat di seluruh manajemen sumber daya TI perusahaan, sementara masih
tetap melayani kebutuhan strategis unit-unit bisnisnya, terutama dalam usaha ebusiness dan e-commerce.
Mengelola Pengembangan Aplikasi
Manajemen
pengembangan
aplikasi
(application
development
management)
melibatkan pengelolaan berbagai aktivitas seperti analisis dan desain sistem,
pembuatan prototype, pemrograman aplikasi, manajemen proyek, jaminan kualitas,
dan pemeliharaan sistem untuk semua proyek pengembangan bisnsi/TI yang besar.
Mengelola pengembangan aplikasi membutuhkan pengelolaan berbagai aktivitas tim
yang terdiri dari pada analisis sistem, pengembangan software, dan pakar SI lainnya
yang bekerja dalam berbagai proyek pengembangan sistem informasi.
Mengelola Aplikasi SI
Manajemen operasi SI berkaitan dengan penggunaan sumber daya hardware,
software, jaringan, dan sumber daya manusia dalam perusahaan atau pusat data (data
centers) unit bisnis (pusat komputer) dari sebuah organisasi. Aktivitas operasional
yang harus dikelola meliputi operasi sistem komputer, manajemen jaringan,
pengendalian produksi, dan dukungan produksi.
Manajemen Sumber Daya Manusia dalam TI
Mengelola fungsi layanan informasi melibatkan manajeen dari personel manajerial,
teknis, dan administratif. Salah satu pekerjaan yang paling penting dari para manajer
layanan informasi adalah untuk merekrut personel yang berkualifikasi dan untuk
mengembangkan, mengatur, serta mengarahkan kemampuan kinerja yang ada saat
ini.
CIO dan Eksekutif TI lainnya
Direktur TI (chief information officer) mengawasi semua penggunaan teknologi
informasi dalam banyak perusahaan, dan menyesuaikannya dengan tujuan strategis
bisnis. Jadi semua layanan komputer tradisional, teknologi internet, layanan jaringan
telekomunikasi, dan teknologi SI lainnya yang mendukung jasa adalah tanggung
jawab CIO. Selain itu CIO tidak mengarahkan aktivitas layanan informasi rutin.
Sebagai gantinya CIO berkonsentrasi pada perencanaan dan strategi bisnis /TI.
Mereka juga bekerja dengan para CEO dan para eksekutif puncak lainnya untuk
mengembangkan penggunaan yang strategis atas teknologi informasi dalam ebusiness dan e-commerce yang membantu membuat perusahaan menjadi kompetitif
dalam pasar.
Manajemen Teknologi
Teknologi informasi harus dikelola sebagai flatform teknologi karena melakukan
integrasi secara internal berfokus pada atau secara eksternal menghadapi berbagai
aplikasi bisnis. Teknologi semacam ini meliputi internet, intranet, dan berbagai ecommerce dan teknologi kerja sama, serta software perusahaan terinegrasi untuk
manajemen hubungan pelanggan, ERP, dan manajemen rantai pasokan. Di banyak
perusahaan , manajemen teknologi merupakan tanggung jawab utama dari CTO (chief
technology officer) yang bertangung jawab atas semua perencanaan dan penggunaan
teknologi informasi.
Mengelola Layanan Pemakai
Perusahaan membuat fungsi-fungsi layanan pemakai (user service), atau layanan
klien, untuk mendukung serta mengelola komputasi pemakai akhir dan kelompok
kerja.
Kegagalan Dalam Manajemen TI
Teknologi informasi tidak digunakan secara efektif dan efisien, misalnya :

Teknologi informasi tidak digunakan secara efektif oleh berbagai perusahaan
yang menggunakan TI terutama untuk mengkomputerisasikan proses bisnis
tradisional dan bukannya untuk mengembangkan proses e-business yang
inovatif dengan melibatkan pelanggan, pemasok, dan mitra bisnis lainnya, ecommerce, serta pendukung keputusan yang dijalankan melalui web.

Teknologi informasi tidak digunakan secara efisien oleh sistem informasi
yang memberi waktu respons yang lama dan sering kali mati, atau pakar dn
konsultan SI yang mengelola berbagai proyek pengembangan aplikasi dengan
tidak benar.
Keterlibatan dan Tata Kelola Manajemen
Keterlibatan para manajer dalam manajemen TI dari CEO hingga para manajer unit
bisnis membutuhkan pengembangan struktur tata kelola (governance structures),
seperti dewan eksekutif dan komite pelaksana yang mendorong keterlibatan aktif
mereka dalam perencanaan dan pengendalian penggunaan bisnis TI.
Mengelola TI Global
Mengembangkan strategi bisnis dan TI yang tepat untuk pasar global yang
merupakan langkah awal dalam manajemen teknologi informasi global. Begitu hal
tersebut dilakukan, pemakai akhir dan para manajer SI dapat berpindah ke
pengembangan portofolio aplikasi bisnis yang dibutuhkan untuk mendukung strategi
bisnis/TI ; hardware, software, dan standar teknologi berbasis internet untuk
mendukung berbagai aplikasi itu; metode manajemen sumber daya data untuk
menyediakan database yang dibuthkan ; serta akhirnya proyek pengembangan system
yang akan menghasilkan system informasi global yang diminta.
Strategi Bisnis /TI Global
Strategi lintas Negara yang mengintegrasikan aktivitas bisnis/TI global mereka
melalui kerjasana dekat dan saling ketergantungan antara anak perusahaan mereka
diseluruh dunia dengan kantor pusat perusahaan.
Aplikasi Bisnis/TI Global
Aplikasi teknologi informasi yang dikembangkan oleh perusahaan global bergantung
pada strategi bisnis dan TI serta keahlian dan pengalamannya dalam TI. Akan tetapi,
aplikasi TI juga bergantung pada berbagai jenis penggerak bisnis global ( global
business drivers), yaitu, permintaan bisnis yang disebabkan oleh sifat indutri dan
persaingan atau tekanan lingkungannya.
Standar TI Global
Manajemen atas standar teknologi juga disebut sebagai infrastruktur teknologi adalah
dimensi lain dari manajemen TI Global, yaitu, mengelola hardware, software, sumber
daya data, jaringan telekomunikasi, dan fasilitas komputasi yang mendukung operasi
bisnis global.
Internet Sebagai Standar TI Global
Internet dan world wide web kini telah menjadi komponen penting dalam bisnis serta
perdagangan internasional. Internet dengan ribuan jaringan komputer dan database
yang sling terhubung, telah mengangkat dirinya sendiri sebagai standar teknologi
yang bebas dari halangan dan batas internasional dan tradisional.
Berbagai Isu Akses Data Global
Isi-isu akses data global selama ini merupakan subjek kontroversi politik dan
hambatan teknologi dalam operasi bisnis global selama bertahun-tahun diantaranya
isu tentang aliran data lintas Negara (transborder data flow-TDF), yang
memungkinkan
aliran
data
melintasi
telekomunikasi system informasi global.
batas
internasional
melalui
jaringan
Perkembangan Sistem Global
Jumlah Negara dan budaya yang mnggunakan sistem e-business global itu adalah
tantangan dari mengelola perkembangan sistem global. Pada dasarnya terdapat
konflik antara persyaratan sistem lokal dengan global, dan terdapat kesulitan dan
menyepakati fitur sistem bersama seperti interface pemakai yang multibahasa serta
standar desain yang fleksibel.
Strategi Pengembangan Sistem
Beberapa strategi dapat digunakan untuk mengatasi beberapa masalah pengembangan
sistem yang timbul dalam TI global diantaranya
- mengubah aplikasi yang digunakan oleh kantor induk kedalam aplikasi global.
- memastikan desain system tersebut sesuai dengan kebutuhan situs lokal dan pusat.
- pengembangan parallel, bagian-bagian dari sistem ditugaskan ke anak perusahaan
yang berbeda dan kantor induk untuk mengembangkan sistem pada saat yang
bersamaan, berasarkan pada keahlian dan pengalaman setiap lokasi.
- pendekatan centers of excellence, dimana seluruh sistem dapat ditugaskan untuk
pengembangan anak perusahaan tertentu berdasarkan pada keahlian mereka dalam
dimensi bisnis atau teknis yang dibutuhkan untuk keberhasilan pengembangan.
- pendekatan outsorching, kegiatan pengembangan dilakukan oleh perusahaan
pengembangan global atau luar negeri yang memiliki keahlian serta pengalaman
yang dibutuhkan untuk menegmbangkan aplikasi bisnis / TI global.
Download