BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

advertisement
BAB II
DESKRIPSI PERUSAHAAN
2.1 Sejarah Perusahaan
Perjalanan menuju perusahaan yang dewasa membutuhkan landasan
yang kuat. Jika pada tahun 2012 PT Gajah Tunggal Tbk telah merayakan 61
tahun perjalanan perusahaan, maka di tahun 2013 PT Gajah Tunggal Tbk
mengutamakan penempatan fondasi untuk membangun masa depan yang
lebih sejahtera. Sejalan dengan kerja keras manajemen dalam mencapai visi
perusahaan, berbagai elemen strategi untuk mempertahankan relevansi
perusahaan di pasar yang dinamis, telah berhasil di tanamkan di tahun 2013
ini. Hasil dari pengkajian struktur modal perusahaan dan keputusan untuk
mengembangkan fasilitas baru produksi ban radial truck dan bus (TBR)
mengawali sebuah era baru dalam pengembangan strategi PT Gajah
Tunggal Tbk. Sejarah yang panjang dari awal berdirinya PT Gajah Tunggal
Tbk telah menunjukkan bahwa perusahaan tidak hanya dibangun untuk
mengejar keuntungan semata, tetapi juga yang lebih penting adalah menjadi
perusahaan yang sehat dan berkelanjutan/sustainable. Para pendiri
perusahaan telah membangun perusahaan dari sebuah perusahaan yang
bagus menjadi sebuah perusahaan yang hebat (good to great). Di tengah era
persaingan yang semakin ketat, perusahaan juga terus mewaspadai berbagai
ancaman
bisnis
dengan
tetap
melihat
tantangan
peluang/kesempatan.
13
http://digilib.mercubuana.ac.id/
sebagai
suatu
14
Tabel 2.1 Sejarah Singkat PT Gajah Tunggal Tbk
Tahun
Pencapaian
2004
Selesainya restrukturisasi perusahaan dengan terlaksananya
dekonsolidasi laporan keuangan perusahaan dengan PT GT
Petrochem Industries dan pada saat bersamaan mengakuisisi
aset TC and SBR. Divestasi saham Langgeng Bajapratama yang
merupakan produsen kawat baja. Dimulainya perjanjian off-take
dengan Michelin yang mana Gajah Tunggal akan memproduksi
ban untuk Michelin untuk pasar ekspor. Peluncuran gerai-gerai
TireZone.
2005
Perusahaan menerbitkan Obligasi Global senilai US$325 juta.
Dana hasil dari obligasi tersebut digunakan untuk membeli
kembali sejumlah wesel bayar dan untuk membiayai ekspansi
perusahaan. Divestasi saham Meshindo Alloy Wheel yang
merupakan produsen velg aluminium. Dimulainya produksi ban
untuk Michelin melalui program off-take.
2006
PT Gajah Tunggal Tbk menerima penghargaan "Best Managed
Company in Indonesia" dari Euro money Magazine.
2007
Tambahan dana sebesar US$ 95 juta berasal dari penawaran
tambahan obligasi global untuk membiayai ekspansi yang
sedang berjalan dan untuk pengeluaran modal guna membiayai
riset dan pengembangan produk baru. Perusahaan juga kembali
memasuki pasar modal dengan melakukan emisi saham dengan
perbandingan 10:1 dengan nilai emisi sebesar Rp158,4 milyar
(sekitar US$17 juta) untuk memenuhi kebutuhan modal kerja.
2008
Perusahaan menerima penghargaan Primaniyarta dari Presiden
Republik Indonesia. Michelin off-take mencapai 2,8 juta.
2009
Perusahaan berhasil menyelesaikan penawaran pertukaran
obligasi yang belum dibayarkan. Gajah Tunggal juga
merupakan penerima beberapa penghargaan, sebagian besar
penghargaan „Anugerah Produk Asli Indonesia‟ tahun 2009 dari
Bisnis Indonesia. Perusahaan juga menerima sertifikasi ISO
14001 untuk sistem manajemennya.
2010
Peluncuran Champiro Eco, ban Indonesia pertama yang ramah
lingkungan, oleh Menteri Perdagangan Ibu Mari Pangestu.
Penjualan konsolidasi Perusahaan melampaui US$ 1 milyar.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
15
Tabel 2.1 Sejarah Singkat PT Gajah Tunggal Tbk
Tahun
Pencapaian
2011
Gajah Tunggal mengekspor lebih dari 10 juta ban radial, dan
melampaui Rp 10 triliun dalam penjualan bersih, dan
mendapatkan penghargaan sebagai "Top 10 - Best Management
Companies" oleh Finance Asia dan "Top 10 - Best Big
Companies" oleh Forbes Indonesia.
2012
Perusahaan menerima
berbagai
penghargaan seperti
"Indonesia's Best Mid-cap Company" dari Finance Asia,
penghargaan Primaniyarta dalam kategori "Global Brand
Development" dari Departemen Perdagangan, dan "Indonesia’s
Trusted Companies" dari majalah SWA. Gajah Tunggal juga
membeli bidang tanah di Karawang untuk fasilitas trek
pengujian dan ekspansi bisnis masa depan.
2013
Perusahaan masuk dalam daftar “Top 50 Best Companies”
Forbes Indonesia, menerima penghargaan sebagai “Indonesia
Green Company 2013” dan “SRI-KEHATI”, serta menerima
penghargaan Primanyarta untuk keempat kalinya.
Sumber: Annual Report PT Gajah Tunggal Tbk 2013
Sebagai perusahaan kelas dunia, PT Gajah Tunggal terus
memperbaiki diri. Kebijakan perusahaan yaitu PT Gajah Tunggal Tbk
sebagai produsen ban terkemuka berkomitmen menjadi perusahaan yang
sehat melalui perbaikan yang berkesinambungan dalam meningkatkan
kinerja manajemen, kompetensi sumberdaya manusia, inovasi produk serta
memberikan pelayanan prima untuk memenuhi kepuasan pelanggan, taat
terhadap peraturan perundangan dan persyaratan yang berlaku dan selalu
berupaya mencegah kecelakaan kerja dan pencemaran lingkungan.
Produk dari PT Gajah Tunggal Tbk ini banyak ditemukan di
pasaran seperti Gambar 2.1:
http://digilib.mercubuana.ac.id/
16
Gambar 2. 1 Produk PT Gajah Tunggal Tbk
Sumber: PT Gajah Tunggal Tbk, 2014
2.1.1 Visi dan Misi Perusahaan
Pengembangan operasional PT Gajah Tunggal Tbk selalu
berpedoman pada visi dan misi yang membantu perusahaan tetap fokus
dalam meraih pencapaian keberhasilan. Visi dan misi ini membantu PT
Gajah Tunggal Tbk untuk selalu berupaya mencapai idealisme dengan
mengingatkan manajemen serta karyawan bahwa mereka bekerja sama demi
tujuan-tujuan yang sama, yang akan menjadi sumbangan dalam keberhasilan
jangka panjang perusahaan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
17
Misi Perusahaan
Menjadi produsen yang memimpin dan terpercaya sebuah portofolio
produk ban yang optimal, dengan harga yang kompetitif dan kualitas yang unggul
di saat yang sama terus meningkatkan ekuitas merek produk kami, melaksanakan
tanggung jawab sosial kami, dan memberikan profitabilitas/hasil investasi kepada
para pemegang saham serta nilai tambah untuk semua stakeholder perusahaan.
Visi Perusahaan
Menjadi Good Corporate Citizen dengan posisi keuangan yang
kuat, pemimpin pasar di Indonesia, dan menjadi perusahaan produsen ban
yang berkualitas dengan reputasi global.
2.2 Lingkup dan Bidang Usaha
Bisnis utama PT Gajah Tunggal Tbk mencakup pengembangan,
pembuatan dan penjualan ban radial, ban bias, ban sepeda motor, ban dalam,
flap dan rim tape. Sedangkan untuk sub grup, perusahaan juga
memproduksi serta menjual tali ban dan karet sintetis beserta olahan, yang
merupakan komponen utama yang digunakan dalam pembuatan ban.
Sebagian besar pendapatan PT Gajah Tunggal Tbk adalah dari penjualan
ban di Indonesia dan luar negeri. Dari sub grup perusahaan juga
mendapatkan pendapatan dari penjualan produk yang terkait dengan ban,
yang terdiri dari kain ban dan karet sintetis. Melalui divisi produk yang
terkait dengan ban, selain menjual kepada pihak ketiga, sub grup perusahaan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
18
juga memproduksi kain ban dan karet sintetis digunakan untuk
memproduksi ban sendiri, hal ini sebagai bagian dari strategi untuk
mengintegrasikan secara vertikal sarana produksi untuk merasionalisasi
biaya produksi.
PT Gajah Tunggal Tbk dan sub grup perusahaan mengoperasikan
berbagai pabrik di Indonesia yang memproduksi ban radial untuk mobil
penumpang, ban bias untuk truck dan bus, ban sepeda motor, ban TBR, dan
ban dalam (baik untuk sepeda motor dan automotif serta aksesoris ban
seperti flaps, rim tape dan O-rings) dengan fasilitas pendukung yang
mengolah karet yang direklamasi. Perusahaan juga mengoperasikan dua
pabrik yang memproduksi produk yang terkait dengan ban yaitu kain ban
dan karet sintetis. Pabrik yang memproduksi produk yang terkait dengan
ban berlokasi di Tangerang dan Serang. Perusahaan juga memiliki sekitar
100 hektar tanah di Karawang, yang rencananya akan digunakan sebagian
untuk pengujian desain ban dan sisanya direncanakan akan digunakan untuk
ekspansi dan diversifikasi lini manufaktur.
2.3 Sumber Daya
Suatu organisasi dalam menjalankan kegiatannya untuk mencapai
tujuannya didukung oleh sumber daya manusianya. Hal ini merupakan salah
satu faktor penggerak produksi yang sangat vital keberadaannya. Dalam
menjalani kegiatannya PT Gajah Tunggal Tbk memiliki jumlah karyawan
sebanyak 12.350 orang per 31 Desember 2013.Karyawan dengan jumlah
http://digilib.mercubuana.ac.id/
19
tersebut tersebar dalam berbagai Plant dan Divisi yang ada di PT Gajah
Tunggal Tbk.
PT Gajah Tunggal Tbk menempati kawasan industri di Tangerang.
Terdiri dari Plant A yang dengan produk yaitu Ban Mobil, Plant B dengan
produk Ban Motor, Plant C dengan Produk Ban dalam, Plant D dan K
dengan produk Ban Mobil Radial, Plant E produk Reclaim Rubber, dan
Plant M dengan produk karet Compound. Para karyawan bekerja sesuai
dengan struktur yang ada di PT Gajah Tunggal Tbk dan sesuai dengan Job
Description masing-masing. Secara garis besar, organisasi bisnis di PT
Gajah Tunggal dapat dilihat seperti Gambar 2.3
Gambar 2. 2 Struktur Organisasi secara umum
Sumber : PT Gajah Tunggal 2015
Sedangkan untuk bagian Pool Forklift, sebagai bagian dari Dept
Engineering, mempunyai jumlah karyawan 22 orang. Jumlah tersebut harus
http://digilib.mercubuana.ac.id/
20
menangani semua pekerjaan yang berhubungan dengan perawatan
(maintenance) forklift, baik yang berupa breakdown maintenance maupun
Preventive Maintenance. Jumlah, pendidikan, masa kerja dan usia
karyawan, dapat dilihat pada Tabel 2.2.
Tabel 2. 2 Data Karyawan Bagian Forklift
JABATAN
Jumlah
Pendidikan
Min
Max
Grade
Min
Masa Kerja
Max
Min
Max
Usia
Min
Max
Asst. Dept.
Head
1 S1
S1
11
11
19
19
42
42
Sect. Head
1 ST
ST
8
8
34
34
52
52
Team Leader
8 SD
D3
3
6
1
27
24
49
2
4
1
32
19
52
Worker
12 SMP SLTA
Sumber: PT Gajah Tunggal Tbk, 2015
Jumlah Forklift PT Gajah Tunggal, per 1 Maret 2014, terdiri dari
150 forklift yang terdiri dari beberapa merk dan kapasitas. Distribusi dan
penempatan serta operasi forklift-forklift tersebut, menyebar ke 11 plant dan
27 Cost Centre dan lokasi. Jam operasinya juga berbeda beda sesuai dengan
alur operasinya. Berat medan yang harus ditempuh juga sangat bervariasi,
baik itu jarak maupun tanjakan atau turunan yang harus dilaluinya.
Gambaran jenis forklift dapat dilihat pada Tabel 2.3, dikelompokkan
berdasarkan kapasitas tonase-nya
http://digilib.mercubuana.ac.id/
21
Tabel 2.3 Data Forklift PT Gajah Tunggal Tbk
No
Kapasitas
Merk
Jumlah
1
1 Ton
Nissan
1
2
1.5 Ton
Datsun,
Nissan,
Toyota
4
3
2 Ton
Toyota
6
4
2.5 Ton
Nissan,
Toyota
96
5
3 Ton
Nissan,
Toyota
34
6
3.5 Ton
Nissan,
Toyota,
Komatsu
4
7
5 Ton
Toyota,
Komatsu
5
Sumber: PT Gajah Tunggal Tbk, 2014
Menurut cost centre, forklift tersebar menjadi 27 cost centre.
Jumlah per cost centre nya juga bervariasi. Dari Tabel 2.4 terlihat forklift
menyebar ke banyak tempat, dimana proses operasi sehari harinya beberapa
berada jauh dari pool forklift. Penggunaan forklift itu sendiri, beberapa
digunakan untuk mengangkut material di dalam satu bagiannya, dan
beberapa harus mengangkut antar plant, dimana jaraknya bisa mencapai
lebih dari 1 kilometer.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
22
Tabel 2.4 Data Distribusi Forklift di PT Gajah Tunggal Tbk.
No
Cost Centre
Jumlah
Forklift
Jam Operasi
1
ABC
3
24 Jam
2
ALT
1
24 Jam
3
AMS
1
Non Shift
4
APW
18
24 Jam
5
ATC
2
24 Jam
6
ATE
1
24 Jam
7
AWS
1
Non Shift
8
BMP
1
Non Shift
10
BPW
18
24 Jam
11
BTC
1
24 Jam
12
BTE
6
24 Jam
13
CPW
1
24 Jam
14
CXC
2
24 Jam
15
DFI
2
24 Jam
16
DMS
1
Non Shift
17
DPW
36
24 Jam
18
DTC
4
24 Jam
19
EFL
3
24 Jam
20
ITC
1
24 Jam
21
JBW
1
Non Shift
22
JMI
4
Non Shift
23
JMU
2
Non Shift
24
JMW
24
24 Jam
25
MCD
5
24 Jam
26
MCG
10
24 Jam
27
RFL
1
Sumber: PT Gajah Tunggal Tbk, 2014
24 Jam
http://digilib.mercubuana.ac.id/
23
2.4 Tantangan Bisnis
Berkembangnya kapasitas dan jumlah produksi dari tahun ke tahun,
membutuhkan keseriusan yang lebih dalam proses maintenance forklift.
Penambahan jumlah forklift yang mengikuti perkembangan jumlah produksi
tersebut membutuhkan Sistem Manajemen Perawatan Forklift yang efektif,
efisien, akurat dan up-to-date
2.5 Proses Bisnis
Pembuatan ban terpisah sesuai dengan jenis ban-nya. Dengan terus
berkembangnya kapasitas produksi, kebutuhan akan forklift tentu saja juga terus
meningkat. Pada awal 2014, jumlah produksi dan distribusinya adalah sebagai
berikut.
Tabel 2.5 Data Distribusi Produksi PT Gajah Tunggal Tbk.
NO Jenis Produk
Total Produksi
per hari
Plant
1
Bias Tire
13,000
Plant A
2
Motor cycle Tire
70,000
Plant B, H, I
3
Motor cycle tube
125,000
Plant B, I
4
Auto mobile Tube
12,000
Plant C
5
Radial Passenger Tire
40,000
Plant D, K
6
Radial Truck and Bus
200
Sumber: PT Gajah Tunggal Tbk, 2014
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Plant R (Prototype )
24
2.5.1 Proses Maintenance Forklift
Forklift di PT Gajah Tunggal, secara adminsitratif dimiliki oleh masingmasing cost centre, seperti yang terlihat pada Table 2.2. Akan tetapi, dalam proses
maintenance, baik itu untuk breakdown/corrective maintenance maupun
preventive maintenance, forklift akan dibawa ke pool forklift.
Gambar 2. 3 Flowchart Perawatan Forklift
Sumber ; Gajah Tunggal, 2014
http://digilib.mercubuana.ac.id/
25
Untuk breakdown maintenance, owner dari forklift akan memberikan
perintah kerja perbaikan dengan cara mengisi form EJO (Engineering Job Order)
yang ditanda-tangani oleh pejabat yang berwenang. Form tersebut kemudian di
kirim ke bagian pool bersama dengan forklift yang rusak. Sedangkan untuk
preventive maintenance, penjadwalan dilakukan oleh bagian pool forklift, dan
diinformasikan ke pemilik forklift untuk membawa forklift-nya untuk di
maintenance. Flowchart proses ini, dapat di lihat pada Gambar 2.3.
Hubungan organisasi team maintenance di forklift terhadap bagian lain,
dapat dilihat seperti Gambar 2.4. Team
maintenance untuk forklift menjadi
bagian dari departemen maintenance plant BCHI, hal ini mengingat secara lokasi,
plant BCHI berada paling dekat dengan pool forklift.
Selain Plant BCHI, departemen maintenance plant A, DK, Lab, TBR dan
Mixing berada dalam koordinasi Senior Departement Head Maintenance. Selain
Maintenance, Departement Joint Expansion and Modification serta Departement
Spare Part Control berada di bawah naungan Head of Divison Engineering 2 dan
langsung ke Direktur Operasional. Sedangkan Head of Division 1 Engineering,
bertanggung jawab atas penyedian enegeri / utility, instalasi mesin, workshop dan
civil work.
Penyediaan spare part, baik untuk forklift maupun untuk mesin mesin
produksi, menjadi tanggung jawab departemen Spare Part Control. Penanggung
jawab perawatan forklift ini sendiri, baru dipindahkan dari HOD 1 ke HOD 2 di
awal tahun 2014.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
26
Gambar 2. 4 Bagan Organisasi Pool Forklift
Sumber: PT Gajah Tunggal Tbk, 2014
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Download