BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Teori Komunikasi Dunia tanpa komunikasi pasti akan sepi. Bayangkan saja jika indahnya alam semesta ini tidak bisa di ungkapkan dengan kata – kata sehingga apa yang akan kita sampaikan tidak akan dimengerti oleh antar sesama. Dengan adanya komunikasi maka akan adanya pertukaran proses komunikasi secara verbal maupun non verbal ( suara , bahasa , simbol ) dalam menyampaikan sesuatu, juga proses pertukaran informasi, ide, emosi dll. Komunikasi merupakan hal yang sangat mendasar dalam kehidupan manusia. Kata komunikasi atau Communication dalam bahasa inggris berasal dari kata latin Communis yang berarti “sama”, Communico, Communicatio, atau Communicare yang berarti membuat sama ( To Make Common ) . istilah pertama ( Communis ) paling sering disebut sebagai asal kata komunikasi. Komunikasi menurut Richard West dan Lynn H. Turner ( 2008 : 4 ) dalam bukunya pengantar teori komunikasi analisis dan aplikasi, mendefinisikan komunikasi adalah : Komunikasi ( Communication ) adalah proses sosial dimana individu – individu menggunakan simbol-simbol untuk menciptakan dan menginterpretasikan makna dalam lingkungan mereka. Jadi bisa dimaknai bahwa komunikasi merupakan proses alur yang di ciptakan dari dalam diri melalui interpretasi misalnya bahasa, simbol, sehingga akan ada Feedback dari penerima pesan. 9 10 Dan menurut para ahli lainnya definisi komunikasi dapat diartikan sebagai berikut : 1. Menurut Anderson “ komunikasi adalah suatu proses dimana kita dapat memahami dan dipahami oleh orang lain ( Rohim 2009 : 10 ). 2. Komunikasi : transmisi informasi, gagasan, emosi, keterampilan, dan sebagainya, dengan menggunakan simbol-simbol, kata-kata, gambar, figur grafik dan sebagaimya. Tindakan atau proses transmisi itulah yang biasanya disebut komunikasi “ Bernard Barelson dan Gary A, Steiner ( Mulyana 2009 : 39 ) Dan dari beberapa pengertian komunikasi dari para pakar diatas, penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa komunikasi merupakan proses transmisi pesan melalui verbal atau pun non verbal kepada penerima sehingga dapat menimbulkan Feedback. Dan dengan adanya komunikasi maka proses interaksi antar sesama akan lebih mudah dan dimengerti. 2.1.1.1 Unsur – Unsur Komunikasi Dalam berinteraksi, Suatu pemahaman populer mengenai komunikasi manusia adalah mengisyaratkan penyampaian pesan searah dari seseorang ke penerima, sehingga apa yang disampaikan dapat dimengerti, jelas, dan tepat. Misalnya seseorang itu mempunyai informasi dan menyampaikannya kepada orang lain, orang lain mendengarkan dan mungkin berperilaku. Dengan begitu berarti proses komunikasi berhasil dan timbulah Feedback. Dari proses komunikasi diatas penulis akan menguraikan unsur – unsur komunikasi apa saja yang dapat membuat proses komunikasi tersebut berjalan dengan lancar menurut Laswell dari buku Ilmu komunikasi suatu 11 pengantar ( Mulyana 2009 : 69 ), sehingga timbulah Feedback dari komunikasi, diantaranya : 1. Komunikator ( sender ) Sumber adalah pihak yang berinisiatif atau mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi. Sumber boleh jadi seorang individu , kelompok, organisasi, perusahaan, atau bahkan suatu negara. Sebagai contoh dapat memulai berkomunikasi dengan sekedar mengucapkan “ halo apa kabar ? “ 2. Pesan Yaitu apa yang dikomunikasikan oleh sumber kepada penerima. Pesan merupakan seperanhkat simbol verbal atau non verbal yang mewakili perasaan , nilai , gagasan , atau maksud sumber tadi. Simbol terpenting adalah kata-kata ( bahasa ) yang dapat mempresantikan objek ( benda ) gagasan, wawancara, diskusi, obrolan. Non verbal seperti acungan jempol, anggukan kepala, tatapan mata dan sebagainya. 3. Saluran Media Yakni alat atau wahana yang digunakan sumber untuk meyampaikan pesannya kepada penerima, apakah slauran verba, atau saluran non verbal . Pada dasarnya komunikasi manusia menggunakan dua saluran, yakni cahaya dan suara, meskipun kita bisa juga menggunakan kelima indra kita untuk menerima pesan dari orang lain. 4. Penerima ( receiver ) Sering juga disebut sasaran / tujuan ( destination ), komunikate ( communicate ) penyandi balik ( decoder ) atau khalayak ( audience ), yakni orang yang menerima pesan dari sumber. 12 5. Efek Yaitu apa yang terjadi pada penerima setelah ia menerima pesan tersebut, misalnya penambahan pengetahuan ( dari tidak tahu menjadi tahu ), perubahan keyakinan, terhibur, perubahan sikap, dan sebagainya. Kelima unsur diatas merupakan unsur – unsur dalam berkomunkasi, namun ada satu unsur yang sering ditambahkan adalah, umpan balik ( feedback ), gangguan kendala komunikasi ( noise / barries ) , dan konteks atau situasi komunikasi. Kesemua unsur itu saling bergantung atau saling tumpang tindih. Dengan demikian timbulah proses suatu komunikasi yang efektif. 2.1.1.2 Model-model Komunikasi Dari buku Teori komunikasi perspektif, ragam dan aplikasi ( Rohim 2009 : 14 ) Para ahli komunikasi telah banyak menjelaskan dan menciptakan model-model atau refresentasi sederhana dari hubungan-hubungan kompleks diantara elemen-elemen dalam proses komunikasi. Dari berbagai model komunikasi yang sudah ada, penulis akan menjabarkan beberapa model komunikasi, diantaranya : 1. Model Komunikasi Linear Claude Shannon, seorang ilmuan Bell Laboratories yang juga profesor di Massachsetts Institue of Technology dan Warren Weaver seorang konsultan pada sebuah proyek di Sloan Foundation, mendeskripsikan komunikasi sebagai proses linear atau searah. Pendekatan ini terdiri atas beberapa elemen kunci : sumber ( source), pesan ( message ) dan penerima( reciver). 13 2. Model Interaksional Model interaksional dikembangkan oleh Wilbu Schramm ( 1954 ) yang menekankan pada proses komunikasi dua arah diantara para komunikator. Dengan kata lain komunikasi berlangsung dua arah : dari pengirim kepada penerima dan dari penerima kepada pengirim. Proses melingkar ini menunjukkan bahwa komunikasi selalu berlangsung. Pandangan interaksional mengilustrasikan bahwa seseorang dapat menjadi pengirim maupun penerima dalam sebuah interaksi, tetapi tidak menjadi keduanya sekaligus. 3. Model Transaksional Dalam model komunikasi ini memberikan penekanan pada proses pengiriman dan penerimaan pesan yang berlangsung secara terus-menerus dalam suatu sistem komunikasi. Dalam mekanisme pengiriman dan penerimaan dimana pesan, proses komunikasi berlangsung secara kooperatif pengirim dan penerima secara bersama-sama bertanggung jawab terhadap akses atau akibat dari proses komunikasi berlangsung, apakah efektif atau tidak, karena dalam model ini, makna dibangun oleh umpan balik dari peserta komunikasi. Dalam penelitian ini penulis menggunakan teori Model Interaksional, yang dimana proses komunikasi dua arah diantara para komunikator. Dengan kata lain komunikasi berlangsung dua arah : dari pengirim kepada penerima dan dari penerima kepada pengirim. 14 2.1.2 Public Relations Komunikasi pada dasarnya merupakan salah satu hal yang penting dalam perusahaan, apalagi jika informasi yang disampaikan tidak tepat dan tidak jelas kepada stalkholders, maka akan timbul kesalahpahaman, perusahaan membutuhkan Public Relations agar jaringan komunikasi dan keberadaan perusahaan dapat diorganisir dengan komunikasi yang baik. Berdasarkan buku Komunikasi dan Public Relations, Ada beberapa pengertian Public Relations. “ Public Relations adalah fungsi manajemen yang mengindentifikasikan, menetapkan, dan memelihara hubungan saling menguntungkan antara organisasi dan segala lapisan masyarakat yang menentukan keberhasilan atau kegagalan Public Relations ” Scoot M.Cutip, Allen H.Center dan Glen M.Broom ( Nurjaman 2012 : 103 ). Namun ada juga beberapa pengertian Public Relations dari beberapa ahli, diantaranya : 1. “ Public Relations is the management function that etabilishes and maintains mutually benefical relationship betweet an organization and the publics on whom its succes or failure depends “ ( Ardianto 2011 : 11 ). 2. “ Usaha sadar untuk mempengaruhi orang, terutama melalui komunikasi, guna berpikir baik terhadap suatu organisasi, menghargainya, mendukungnya, dan ikut simpati bersamanya jika mendapatkan tantangan kesukaran “ Prof, Byron Christian ( Nurjaman 2012 : 105 ). 3. “ PR membantu organisasi dan publik-publiknya untuk saling menyesuaikan diri ” Philip Lesly ( Iriantara 2010:6 ). 15 Jadi Public Relations merupakan proses dimana sebagai manajemen komunikasi antara Stalkholders untuk memelihara hubungan baik antara organisasi, masyarakat juga perusahaan, Binus Alumni Center sebagai salah satu jembatan penghubung antara alumni dengan almamater, program Community Relationsnya juga berperan terhadap kegiatan Public Relations yaitu membina hubungan baik dengan program-programnya. 2.1.2.1 Tujuan Public Relations Tujuan utama Public Relations adalah mempengaruhi perilaku orang secara individu ataupun kelompok saat berhubungan, melalui dialog dengan semua golongan, serta organisasi serta persepsi, sikap dan opininya terhadap suatu kesuksesan sebuah perusahan. Dikutip dari buku Komunikasi dan Public Relations menurut Ruslan ( Nurjaman 2012 : 113 ) Tujuan Public Relations adalah : 1. Menumbuh kembangkan citra perusahaan yang positif untuk publik eksternal atau masyarakat dan konsumen 2. Mendorong tercapainya saling pengertian antara publik sasaran dengan perusahaan. 3. Mengembangkan sinergi fungsi pemasaran dengan public relations. 4. Efektif dalam membangun pengenalan merek dan pengetahuan merek. 5. Mendukung bauran pemasaran. Jefkin mendefinisikan Pulic Relations adalah sebagai berikut ( Nurjaman 2012 : 113 ) : 1. Mengubah citra umum dimata masyarakat sehubungan dengan adanya kegiatan-kegiatan baru yang dilakukan oleh perusahaan. 16 2. Meningkatkan bobot kualitas para calon pegawai. 3. Menyebarluaskan cerita sukses yang telah dicapai perusahaan kepada masyarakat dalam rangka mendapatkan pengakuan. 4. Memperkenalkan perusahaan kepada masyarakat luas, serta membuka pangsa pasar baru. 5. Menciptakan identitas perusahaan yang baru. 6. Mendukung keterlibatan perusahaan sebagai spnsor dari suatu acara. 7. Dan lain lain. Dengan tujuan Public Relations mempengaruhi perilaku orang secara individu ataupun kelompok saat berhubungan, melalui dialog dengan semua golongan, serta organisasi serta persepsi, sikap dan opininya terhadap suatu kesuksesan sebuah perusahan. Binus Alumni center juga akan sangat berperan penting dengan mengadakan kegiatan yang berkaitan dengan Community Relations dan bertujuan dalam membina hubungan baik sehingga keberadaan Binus University dan alumni tetap menjadi bagian dari Binusian 17 2.1.2.2 Fungsi Public Relations Mengacu pada buku Komunikasi dan Public Realtions ( Nurjaman 2012 : 115 ) Fungsi Public Relations, yaitu sebagai berikut : 1. Kegiatan yang bertujuan memperoleh itikad baik, kepercayaan, saling pengertian, dan citra yang baik dari publik atau masyarakat umumnya. 2. Memiliki sasaran untuk menciptakan opini publik yang bisa diterima dan menguntungkan semua pihak. 3. Unsur penting dalam manajemen guna mencapai tujuan yang spesifik, sesuai harapan publik, tetapi merupakan kekhasan organisasi atau perusahaan. Organisasi memiliki warna, budaya, citra, suasana, yang kondusif dan menyenangkan, kinerja meningkat, dan produktivitas yang bisa dicapai secara optimal. 4. Usaha menciptakan hubungan yang harmonis abtara organisasi atau perusahaan dengan publinya, sekaligus menciptakan opini publik sebagai efeknya, yang sangat berguna sebagai input bagi organisasi atau perusahaan yang bersangkutan. Fungsi / tugas Public Relations ( Soemirat 2010:87 ) lainnya adalah : Kedalam 1. Membina sikap mental karyawan agar dalam diri mereka tumbuh ketaatan, kepatuhan, dan dedikasi terhadap lembaga atau perusahaan dimana mereka bekerja. 2. Menumbuhkan semangat korp atau kelompok yang sehat dan dinamis. 3. Mendorong tumbuhnya kesadaran lembaga atau perusahaan. 18 Keluar 1. Mengusahakan tumbuhnya sikap dan citra ( image ) publik yang positif terhadap segala kebijakan dan langkah-tindakan organisasi / perusahaan. Dan Menurut Edward L. Bernay yang dikutip dari buku Manajemen Public Relations & Media Komunikasi ( Ruslan 2010 :18 ) Terdapat 3 fungsi utama Public Reations, yaitu : 1. Memberikan penerangan kepada masyarakat. 2. Melakukan persuasi untuk mengubah sikap dan perbuatan masyarakat secara langsung. 3. Berupaya untuk mengintegrasikan sikap dan perbuatan suatu badan / lembaga sesuai dengan sikap dan perbuatan masyarakat atau sebaliknya. Public Relations mempunyai fungsi untuk menjalin komunikasi yang efektif antara perusahaan dengan publik internal maupun publik eksternal organisasi untuk mencapai tujuan organisasi. Fungsi Terdapat empat fungsi utama yang dituntut dari petugas PR menurut Ruslan ( 2008 ) dalam Novianti (2010) yaitu sebagi berikut : 1. Communicator yaitu sebagai juru bicara organisasi, PR berkomunikasi secara intensif melalui media dan kelompok masyarakat. 2. Relationship dengan membangun hubungan positif antara lembaga yang diwakilinya dengan publik internal maupun eksternal. Relationship juga berupaya menciptakan saling pengertian, kepercayaan, dukungan, kerjasama, dan toleransi antara kedua belah pihak; 3. Backup Management yaitu melaksanakan dukungan manajemen atau menunjang kegiatan departemen lain dalam perusahaan demi terciptanya tujuan bersama dalam suatu kerangka tujuan pokok perusahaan; dan 19 4. Good Image Maker yaitu menciptakan citra perusahaan dan publisitas positif merupakan prestasi, reputasi, dan menjadi tujuan utama aktivitas PR dalam melaksanakan manajemen kehumasan membangun citra perusahaan. Fungsi Public Relations menurut Ruslan yang dikutip oleh Nurdini Prihastiti , Yatri Indah Kusumastuti dalam jurnalnya yang berjudul “ Analisis Pembentukan Citra Perusahaan Listrik Negara Melalui Implementasi Community , Sodality: Jurnal Sosiologi Pedesaan 6, ( 2012 : 114 ), bahwa adanya “fungsi Community Participation, yaitu partisipasi Public Relations dalam melakukan suatu hubungan timbal balik dengan publik demi tercapai saling pengertian dan citra positif terhadap lembaga yang diwakili”. Selaras dengan fungsi Public Relations tersebut, maka salah satu program yang diwujudkan adalah melalui pelaksanaan program Community Relations Binus Alumni Center, Bentuk kegiatan ini merupakan salah satu dari beragam media komunikasi yang efektif untuk menyampaikan pesan komunikasi serta mendapat dukungan dari publik. 20 2.2 Teori Khusus 2.2.1 Community Relations Komunitas / Community merupakan istilah yang sering digunakan dalam percakapan sehari-hari pada berbagai kalangan. Seperti halnya kebanyakan istilah yang populer, maka maknanya pun bisa beragam bergantung pada konteks kalimatnya. “ Komunitas dimaknai sebagai kelompok manusia yang bisa saja tinggal di berbagai lokasi berbeda atau mungkin juga berjauhan jaraknya, namun dipersatukan minat dan kepentingan yang sama. “ ( Iriantara 2010 : 21 ) misalnya Komunitas pecinta kucing, komunitas muslim di kashmir, ataupun komunitas alumni. dan W.J. Peak definisi Community Relations adalah partisipasi dari lembaga yang terencana, aktif, dan terus menerus dengan masyarakat, dalam rangka memelihara dan meningkatkan lingkungannya untuk memperoleh keuntungan, bagi lembaga maupun bagi komunitas. ( Lattimore dkk 2010 : 257 ). Dan dikutip dari Firsa Nova dalam bukunya Crisis Public Relations , kepedulian pada komunitas ( Community Involvement ) keterlibatan tugas sehari-hari seorang Public Relations adalah mengadakan kontak sosial dengan kelompok masyarakat tertentu guns menjaga hubungan baik ( Community Relations and Humanity Relations ) dengan pihak organisasi atau pihak yang diwakilinya ( Nova 2009 : 42 ) 21 2.2.1.1 Karakteristik Community Relations ( Iriantara 2012 : 25 ) Komunitas dapat juga dipandang sebagai interaksi dalam struktur sosial yang berdiam pada lokasi yang berbeda atau mungkin berkauahan namun dipersatukan oleh kepentingan dan nilai-nilai yang sama. Misalnya komunitas seniman, komunitas pekerja, komunitas pendidikan. Dalam lebih rinci berdasarkan karakteristik relasi didalam komunitas tersebut seperti 1. : Komunitas sebagai pengelompokan lokal yang didasarkan pada kedekatan dan kadang-kadang relasi tatap-muka ( seperti komunitas lokal dan komunitas pekerja ). 2. Komunitas sebagai kelompok kepentingan seperti dalam komunitas penelitian, komunitas bisnis atau kelompok dengan karakteristik tertentu seperti komunitas etnis. Kita di indonesia biasa menyamakannya dengan masyarakat. Sehingga kita menggunakan istilah masyarakat bisnis atau masyarakat etnis tertentu. 3. Kualitas relasi didalamnya dalam bentuk keterikatan moral dan emosional seperti mengacu pada identitas, nilai-nilai dan tujuan bersama. Pengambilan keputusan secara partisipatif dan produksi simboliknya. Dikutip dari Jurnal Community Relations : Bentuk Tanggung Jawab Sosial Organisasi G. Arum Yudarwati. Program Community Relations merupakan program yang berkelanjutan, sehingga dalam hal ini Public Relations perlu melakukan beberapa hal berikut: 1) Selalu menginformasikan perkembangan terakhir yang terjadi dalam organisasi, seperti menyampaikan laporan tahunan ataupun kebijakan terbaru organisasi 22 yang berdampak pada komunitas; 2) Mengembangkan komunikasi timbal balik yang memungkinkan komunitas menyampaikan opini dan memperoleh umpan balik; 3) Secara rutin melakukan kontak dengan komunitas untuk menjaga dan memupuk hubungan baik, seperti dengan menghadiri pertemuan rutin komunitas ataupun mengundang komunitas dalam kegiatan organisasi. Seperti hal nya dengan Binus Alumni Center, yang mempunyai program-program Community Relations untuk meng Engagement alumni Marketing Communication, seperti temu alumni, seminar, workshop, dan adanya nilai-nilai dalam keterbukaan terhadap organisasi kepada komunitas alumni, sehingga dibutuhkan hubungan baik dalam menjalankan agar setiap program yang dijalankan sukses. 2.2.1.2 Kriteria Aktivitas Community Relations Menurut Philip Lesly dalam bukunya Handbook of Public Relations ( Lattimore dkk 2010 : 263 ) Memaparkan beberapa kriteria untuk dipakai oleh organisasi dalam aktivitas Community Relations-nya. 1. Membuat sesuatu yang dibutuhkan yang belum pernah ada sebelumnya. 2. Menghapus sesuatu yang menjadi masalah komunitas. 3. Mengembangkan alat untuk menentukan keberlangsungan perusahaan 4. Memperluas pengunaan sesuatu yang ada untuk memasukkan kelompok orang. 5. Membagi peralatan, fasilitas, dan keahlian. 6. Membentuk ulang, memperbaiki dan menciptakan 23 7. Tutorial, konseling, dan pelatihan 8. Mengaktifkan orang lain. Oleh Imagine dari buku Community Relations konsep dan aplikasinya ( Iriantara 2010 : 33 ) ada beberapa kegiatan yang harus dijalankan dalam Community Relations. Diantaranya 1. Prakarsa-prakarsa komersial yang sasarannya : adalah kelompok komunitas tertentu menjadi sasaran kepentingan organisasi ( bisnis ) namun memberi juga manfaat signifikan dalam komunitas itu. 2. Investasi ekonomi, termasuk pemberian hadiah, sumbangan kesukarelaan perusahaan atau karyawan dan pengembangan ekonomi komunitas. Begitupun dalam jurnalnya Serivano, David yang berjudul “ Building Awareness Through Local Involvement. Franchising World 38 “. 12 ( Dec 2007 ): 42-43. Dalam Community Relations, juga harus memperhatikan halhal berikut yang terkait dalam kriteria aktivitas Community Relations. “ To make a program effective, it is important to focus on the main objective: to provide the community with a resource they may not have had if your company was not there. Here are a few tips for keeping a community relations program effective : 1. Stay conservative. Avoid making long-term commitments to any one particular organization. Long-term commitments can deter the freshness of the program. A program can become more successful in a smaller period of time with a focused initiative. 2. Analyze. Continue to provide new ideas and new tools that will help keep the relationship alive and the community relations in tune with the cause. 24 If the program begins to fizzle after a few tries, it may be time to reevaluate the program to make it sharper. 3. Expand. Continue to reach out to a broader ocmmunity. It is important to not become stagnant and rely on one program or source to satisfy the needs of a program. When the company is ready, it should seek out other relationships that embrace the same values as the business to help build stronger brand loyalty in the community. “ Jadi dalam kriteria aktivitas Community Relations harus ada beberapa kriteria dalam menjalankan aktifitas Community Relations agar berjalan dengan baik, dan begitupun dalam jurnal, yaitu setiap kegiatan Community Relations Binus Alumni Center harus memperhatikan hal-hal yang berhubungan dalam krieria aktifitas Community Relations, Hal ini lebih baik untuk memiliki salah satu program yang mendapatkan hasil yang bagus dari beberapa program yang mencapai hasil yang lebih rendah. Sehingga nantinya akan lebih optimal. 2.2.1.3 Peran Komunitas Bagi Keberhasilan Organisasi Menurut Lesly yang dikutip dari buku Community Relations konsep dan aplikasinya ( Iriantara 2010 : 31 ) “ Bukan hanya mereka yang didalam organisasi saja yang menentukan keberhasilan pencapaian tujuan, melainkan juga komunitas yang berada di sekeliling wilayah operasi organisasi “. Rogovsky dalam penelitiannya memaparkan manfaat keterlibatan komunitas dalam organisasi, yaitu: (a) Memperkaya kapabilitas karyawan yang telah menyelesaikan tugas bekerja bersama komunitas, (b) Peluang untuk menanamkan bantuan praktis pada komunitas, (c) Meningkatkan 25 pengetahuan tentang komunitas lokal, (d) Meningkatkan citra dan profil perusahaan karena para karyawan menjadi ‘duta besar’ bagi perusahaan. (Iriantara, 2010:71) Organisasi apapun perlu menjalin hubungan yang baik dengan komunitasnya sehingga terbentuk sikap positif komunitas terhadap organisasi. Seperti hal nya dengan Binus Alumni Center yang berusaha menjalin hubungan baik dengan komunitas alumni, karena adanya peran komunitas alumni di Binus University juga akan memberikan dampak positif terhadap Bina Nusantara Group. 2.2.1.4 Mengenali Komunitas Kebijakan dan sasaran Community Relations tidak ditentukan berdasarkan prinsip-prinsip idealis. Mereka tidak terjadi dengan melihat dan menilai kebutuhan organisasi, sumber daya, dan keahlian dalam organisasi pada satu sisi, serta kebutuhan dan harapan komunitas dan sisi lainnya, sebelum kebijakan dan sasaran yang penting dikembangkan, organisasi harus menngenal komunitasnya. ( Lattimore 2010 : 259 ). Program Community Relations yang solid harus dibangun atas jawaban dari pertanyaan sebagai berikut. 1. Bagaimana struktur organisasi? a. Apakah penduduknya homogen atau heterogen? b. Apakah bentuk kepemimpinan formal dan nonformal c. Apa struktur nilai yang paling berpengaruh? d. Bagaimana struktur saluran komunikasinya? 26 2. Apa kekuatan dan kelemahan komunitas? a. Apa masalah khusus komunitas yang dihadapi komunitas? b. Bagaimana situasi ekonomi lokal dikomunitas? c. Bagamana situasi politik lokal? d. Apa saja sumber daya unik yang dimiliki komunitas (manusia, budaya, alam) 3. Apa yang diketahui dan dirasakan komunitas tentang organisasi? a. Apakah masyarakat sekitar memahami produk, jasa, praktik, dan kebijakan? b. Apa yang dirasakan komunitas tentang organisasi? c. Apakah ada kesalahpahaman komunitas tentang organisasi? d. Apa harapan komunitas terkait aktivitas organisasi? Menurut Logue ( Iriantara 2010 : 86 ) ada beberapa panduan dalam menjalankan Community Relations dalam merangsang kegiatannya, diantaranya adalah : 1. Apakah susunan kelompom pada etiap tingkatan seperti keanggotaan, komite, starff, petugas, memperhatikan perbedaanperbedaan kultur, agama, atau politik, apa tindakan yang dilakukan untuk mengatasi ketidakseimbangan ini ? 2. Apakah pertemuan kelompok dialngsungkan ditempat yang aman ? 3. Bila tempat itu diangap “netral” apakah orang yang hendak mendatanginya mesti melewati kawasan yang dianggap ‘asing’ ? 4. Dalam menyampaikan informasi tentang kegiatan-kegiatan apakah bisa dipastikan berbeda pada komunitas lainnya ? 27 5. Apakah nama kelompok kelihatannya beasosiaasi hanya pada salah satu tradisi atau dengan berbagai tradisi ? 6. Apakah orang yang menggunakan fasilita kelompok atau premis yang dibawanya terkait mendukung suatu komunitas dan tidak terkait komunitas lain ? 7. Apakah kelompok membuat pernyataan yang positif mengenai prinsip terbuka, lintas komunikasi ? 8. Apakah kelompok menyusun pedoman untuk staff, anggota, dan seterusmya ? apakah ada pelatihan atau pengenalan prosedur tentang alasan pedoman ? Dari peryataan beberapa ahli diatas, berarti sebelum melakukan kegiatan Community Relations maka harus ada pengenalan lebih jauh tentang suatu komunitas, bagaimana kualitas relasi didalammnya, apa saja yang dibutuhkan, dan mengenal lebih dalam, Binus Alumni Center sebagai salah satu Support Division juga melakukan hal serupa yaitu mengajak dan melakukan survey lebih dalam tentang alumni Marketing Communication agar alumni dapat ter Engagement dengan baik. 28 2.2.1.5 Manfaat Community Relations Manfaat Community Relations tentunya dapat dirasakan kedua belah pihak, berdasarkan jurnal Nurdini Prihastiti , Yatri Indah Kusumastuti. 2012. Yang berjudul “ Analisis Pembentukan Citra Perusahaan Listrik Negara Melalui Implementasi Community , Sodality “ Jurnal Sosiologi Pedesaan 6, (1) : 114. Bagi Organisasi 1. 2. Reputasi dan citra kesempatan kerja pengalaman kerja dan penempatan Lisensi untuk kerja secara , 2. Representatif bisnis sebagai juru sosial promosi bagi prakarsa- prakarsa Memanfaatkan komunitas Keamanan yang lebih besar 6. Peluang baik tenaga keja local 5. komersial penciptaan pengetahuan dan 4. 1. Keahlian organisasi lebih beroperasi 3. Bagi Komunitas 3. Pendanaan investasi komunitas , pengembangan infrastruktur 4. Kompetensi teknis dan personel individual pekerja yang terlibat Infrasutruktur dan 5. Respentatif lingkungan sosio promosi ekonomi lebih baik komunitas Menarik dan menjaga personil caliber untuk memiliki bisnis bagi sebagai juru prakarsa-prakarsa 29 komitment tinggi. 7. “ Laboratorium pembelajaran “ bagi organisasi Community Relations sangat berhubungan dengan organisasi dan komunitas. Dan digambarkan dengan ilustrasi sebagai berikut : Keterlibatan Komunitas Investasi Komunitas Hadiah / Donasi Kesukarelaan karyawan / perusahaan Pengembangan Ekonomi Komunitas Sponsorship Komunitas Sponsorship Komersial Spektrum Keterlibatan Komunitas Perusahan Hanya Hanya bermanfaat bermanfaat bagi bagi perusahaan komunitas Gambar 2.2 Keterlibatan Komunitas Organisasi ( Sumber Iriantara 2010:34 ) Gambar tersebut menunjukkan manfaat yang dipetik baik oleh komunitas maupun organisasi/perusahaan dalam kegiatan Community Relations. Bila terlalu berat kekiri bobotnya, maka manfaatakan lebih banyak dinikmati komunitas seperti melalui program Community Relations 30 yang memberikan hadiah/donasi atau melibatkan perusahaan dan karyawan dalam program sukarelawan ditengah komunitas. Namun bila bobotnya lebih berat kekanan, justru organisasi yang akan lebih banyak mendapatkan manfaat. Dalam pendekatan keterlibatan komunitas perusahaan, tentunya manfaat dari program Community Relations itu dinikmati oleh masingmasing pihak. 2.3 Kerangka Teori Teori Umum Komunikasi Public Relations Teori Khusus Community Relations Karakteristik Community Relations Kriteria Aktivitas Community Relations Peran komunitas bagi keberhasilan organisasi ( Gambar 2.3 Kerangka Teori ) Sumber : Pemikiran Penulis 31 2.4 Kerangka Pemikiran Binus University Peran Public Relations : Community Relations Binus Alumni Center Binusian Binus Ikatan Alumni Marketing Communication Bee Connected Bee United Karakteristik Community Relations Aktivitas Community Relatios Sahabat Binus Adik Asuh Gathering Mentoring Seminar Benefit lainnya. Feedback Gambar 2.3 Kerangka Pemikiran ( Sumber : Pemikiran Penulis ) 32 Penjelasan : Binus University merupakan universitas terkemuka dan selalu berkomitment di dunia pendidikan, dan telah mengsarjanakan ribuan alumni di nusantara bahkan sampai ke mancanegara, salah satu jurusan yang masih segar dan jurusan paling diminat adalah jurusan Marketinng Communication. Dan alumni Marketing Communication pun berjumlah ratusan. pada akhirnya Binus University membuat unit pendukung Bina Nusantara yaitu adalah Binus Alumni Center yang bersinergi dengan Binus Career. Keberadaan Binus Alumni Center sebagai salah satu unit pendukung berperan penting dalam merangkul para alumni, dan juga sebagai strategi Binus agar tetap dikenal oleh alumni, juga tetap berhubungan dengan almamater. Peranan Binus Alumni Center pun sangat berpengaruh terhadap keberadaan binus maupun alumninya, dengan adanya Community Relations, Karakteristik Community Relations dan Akitivitas Community Relations program-program dijalankan maka alumni jurusan Marketing Communication seakan akan dibuat Engagement “ bertunangan” dengan Binus, dan pada akhirnya alumni jurusan Marketing Communication akan memberikan Feedback, dan bersumbangsih kepada almamater, dan timbulah komunikasi yang baik , dan juga alumni akan tetap menjadi Binusian.