9 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Teori Komunikasi

advertisement
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Teori Umum
2.1.1 Teori Komunikasi
Dunia tanpa komunikasi pasti akan sepi. Bayangkan saja jika
indahnya alam semesta ini tidak bisa di ungkapkan dengan kata – kata
sehingga apa yang akan kita sampaikan tidak akan dimengerti oleh antar
sesama. Dengan adanya komunikasi maka akan adanya pertukaran proses
komunikasi secara verbal maupun non verbal ( suara , bahasa , simbol )
dalam menyampaikan sesuatu, juga proses pertukaran informasi, ide, emosi
dll. Komunikasi merupakan hal yang sangat mendasar dalam kehidupan
manusia.
Kata komunikasi atau Communication dalam bahasa inggris berasal
dari kata latin Communis yang berarti “sama”, Communico, Communicatio,
atau Communicare yang berarti membuat sama ( To Make Common ) . istilah
pertama ( Communis ) paling sering disebut sebagai asal kata komunikasi.
Komunikasi menurut Richard West dan Lynn H. Turner ( 2008 : 4 )
dalam
bukunya
pengantar
teori
komunikasi
analisis
dan
aplikasi,
mendefinisikan komunikasi adalah : Komunikasi ( Communication ) adalah
proses sosial dimana individu – individu menggunakan simbol-simbol untuk
menciptakan dan menginterpretasikan makna dalam lingkungan mereka. Jadi
bisa dimaknai bahwa komunikasi merupakan proses alur yang di ciptakan
dari dalam diri melalui interpretasi misalnya bahasa, simbol, sehingga akan
ada Feedback dari penerima pesan.
9
10
Dan menurut para ahli lainnya definisi komunikasi dapat diartikan
sebagai berikut :
1. Menurut Anderson “ komunikasi adalah suatu proses dimana kita dapat
memahami dan dipahami oleh orang lain ( Rohim 2009 : 10 ).
2. Komunikasi : transmisi informasi, gagasan, emosi, keterampilan, dan
sebagainya, dengan menggunakan simbol-simbol, kata-kata, gambar,
figur grafik dan sebagaimya. Tindakan atau proses transmisi itulah yang
biasanya disebut komunikasi “ Bernard Barelson dan Gary A, Steiner (
Mulyana 2009 : 39 )
Dan dari beberapa pengertian komunikasi dari para pakar diatas,
penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa komunikasi merupakan proses
transmisi pesan melalui verbal atau pun non verbal kepada penerima
sehingga dapat menimbulkan Feedback. Dan dengan adanya komunikasi
maka proses interaksi antar sesama akan lebih mudah dan dimengerti.
2.1.1.1 Unsur – Unsur Komunikasi
Dalam berinteraksi, Suatu pemahaman populer mengenai komunikasi
manusia adalah mengisyaratkan penyampaian pesan searah dari seseorang ke
penerima, sehingga apa yang disampaikan dapat dimengerti, jelas, dan tepat.
Misalnya seseorang itu mempunyai informasi dan menyampaikannya kepada
orang lain, orang lain mendengarkan
dan mungkin berperilaku. Dengan
begitu berarti proses komunikasi berhasil dan timbulah Feedback.
Dari proses komunikasi diatas penulis akan menguraikan unsur – unsur
komunikasi apa saja yang dapat membuat proses komunikasi tersebut
berjalan dengan lancar menurut Laswell dari buku Ilmu komunikasi suatu
11
pengantar ( Mulyana 2009 : 69 ), sehingga timbulah Feedback dari
komunikasi, diantaranya
:
1. Komunikator ( sender )
Sumber adalah pihak yang berinisiatif atau mempunyai kebutuhan untuk
berkomunikasi. Sumber boleh jadi seorang individu , kelompok, organisasi,
perusahaan, atau bahkan suatu negara. Sebagai contoh dapat memulai
berkomunikasi dengan sekedar mengucapkan “ halo apa kabar ? “
2. Pesan
Yaitu apa yang dikomunikasikan oleh sumber kepada penerima. Pesan
merupakan seperanhkat simbol verbal atau non verbal yang mewakili
perasaan , nilai , gagasan , atau maksud sumber tadi. Simbol terpenting
adalah kata-kata ( bahasa ) yang dapat mempresantikan objek ( benda )
gagasan, wawancara, diskusi, obrolan. Non verbal seperti acungan jempol,
anggukan kepala, tatapan mata dan sebagainya.
3. Saluran Media
Yakni alat atau wahana yang digunakan sumber untuk meyampaikan
pesannya kepada penerima, apakah slauran verba, atau saluran non verbal .
Pada dasarnya komunikasi manusia menggunakan dua saluran, yakni
cahaya dan suara, meskipun kita bisa juga menggunakan kelima indra kita
untuk menerima pesan dari orang lain.
4. Penerima ( receiver )
Sering juga disebut sasaran / tujuan ( destination ), komunikate (
communicate ) penyandi balik ( decoder ) atau khalayak ( audience ), yakni
orang yang menerima pesan dari sumber.
12
5. Efek
Yaitu apa yang terjadi pada penerima setelah ia menerima pesan tersebut,
misalnya penambahan pengetahuan ( dari tidak tahu menjadi tahu ),
perubahan keyakinan, terhibur, perubahan sikap, dan sebagainya.
Kelima unsur diatas merupakan unsur – unsur dalam berkomunkasi,
namun ada satu unsur yang sering ditambahkan adalah, umpan balik (
feedback ), gangguan kendala komunikasi ( noise / barries ) , dan konteks
atau situasi komunikasi. Kesemua unsur itu saling bergantung atau saling
tumpang tindih. Dengan demikian timbulah proses suatu komunikasi yang
efektif.
2.1.1.2 Model-model Komunikasi
Dari buku Teori komunikasi perspektif, ragam dan aplikasi ( Rohim
2009 : 14 ) Para ahli komunikasi telah banyak menjelaskan dan menciptakan
model-model atau refresentasi sederhana dari hubungan-hubungan kompleks
diantara elemen-elemen dalam proses komunikasi. Dari berbagai model
komunikasi yang sudah ada, penulis akan menjabarkan beberapa model
komunikasi, diantaranya
:
1. Model Komunikasi Linear
Claude Shannon, seorang ilmuan Bell Laboratories yang juga profesor
di
Massachsetts Institue of Technology dan Warren Weaver seorang
konsultan
pada sebuah proyek di Sloan Foundation, mendeskripsikan
komunikasi
sebagai proses linear atau searah. Pendekatan ini terdiri atas
beberapa
elemen kunci : sumber ( source), pesan ( message ) dan
penerima( reciver).
13
2. Model Interaksional
Model interaksional dikembangkan oleh Wilbu Schramm ( 1954 )
yang menekankan pada proses komunikasi dua arah diantara para
komunikator. Dengan kata lain komunikasi berlangsung dua arah : dari
pengirim kepada penerima dan dari penerima kepada pengirim. Proses
melingkar ini menunjukkan bahwa komunikasi selalu berlangsung.
Pandangan interaksional mengilustrasikan bahwa seseorang dapat menjadi
pengirim maupun penerima dalam sebuah interaksi, tetapi tidak menjadi
keduanya sekaligus.
3. Model Transaksional
Dalam model komunikasi ini memberikan penekanan pada proses
pengiriman
dan penerimaan pesan yang berlangsung secara terus-menerus
dalam suatu sistem komunikasi. Dalam mekanisme pengiriman dan
penerimaan
dimana
pesan, proses komunikasi berlangsung secara kooperatif
pengirim
dan
penerima
secara
bersama-sama
bertanggung
jawab terhadap akses atau akibat dari proses komunikasi berlangsung,
apakah efektif atau tidak, karena dalam model ini, makna dibangun oleh
umpan balik dari peserta komunikasi.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan teori Model Interaksional,
yang dimana proses komunikasi dua arah diantara para komunikator. Dengan
kata lain komunikasi berlangsung dua arah : dari pengirim kepada penerima
dan dari penerima kepada pengirim.
14
2.1.2 Public Relations
Komunikasi pada dasarnya merupakan salah satu hal yang penting
dalam perusahaan, apalagi jika informasi yang disampaikan tidak tepat dan
tidak jelas kepada stalkholders, maka akan timbul kesalahpahaman,
perusahaan membutuhkan Public Relations agar jaringan komunikasi dan
keberadaan perusahaan dapat diorganisir dengan komunikasi yang baik.
Berdasarkan buku Komunikasi dan Public Relations, Ada beberapa
pengertian Public Relations. “ Public Relations adalah fungsi manajemen
yang mengindentifikasikan, menetapkan, dan memelihara hubungan saling
menguntungkan antara organisasi dan segala lapisan masyarakat yang
menentukan keberhasilan atau kegagalan Public Relations ” Scoot M.Cutip,
Allen H.Center dan Glen M.Broom ( Nurjaman 2012 : 103 ).
Namun ada juga beberapa pengertian Public Relations dari beberapa
ahli, diantaranya
:
1. “ Public Relations is the management function that etabilishes and
maintains mutually benefical relationship betweet an organization and
the publics on whom its succes or failure depends “ ( Ardianto 2011 :
11 ).
2. “ Usaha sadar untuk mempengaruhi orang, terutama melalui
komunikasi,
guna
berpikir
baik
terhadap
suatu
organisasi,
menghargainya, mendukungnya, dan ikut simpati bersamanya jika
mendapatkan tantangan kesukaran “ Prof, Byron Christian ( Nurjaman
2012 : 105 ).
3. “ PR membantu organisasi dan publik-publiknya untuk saling
menyesuaikan diri ” Philip Lesly ( Iriantara 2010:6 ).
15
Jadi Public Relations merupakan proses dimana sebagai manajemen
komunikasi antara Stalkholders untuk memelihara hubungan baik antara
organisasi, masyarakat juga perusahaan, Binus Alumni Center sebagai
salah satu jembatan penghubung antara alumni dengan almamater,
program Community Relationsnya juga berperan terhadap kegiatan Public
Relations yaitu membina hubungan baik dengan program-programnya.
2.1.2.1 Tujuan Public Relations
Tujuan utama Public Relations adalah mempengaruhi perilaku orang
secara individu ataupun kelompok saat berhubungan, melalui dialog dengan
semua golongan, serta organisasi serta persepsi, sikap dan opininya terhadap
suatu kesuksesan sebuah perusahan.
Dikutip dari buku Komunikasi dan Public Relations menurut Ruslan
( Nurjaman 2012 : 113 ) Tujuan Public Relations adalah
:
1. Menumbuh kembangkan citra perusahaan yang positif untuk publik
eksternal atau masyarakat dan konsumen
2. Mendorong tercapainya saling pengertian antara publik sasaran
dengan perusahaan.
3. Mengembangkan sinergi fungsi pemasaran dengan public relations.
4. Efektif dalam membangun pengenalan merek dan pengetahuan merek.
5. Mendukung bauran pemasaran.
Jefkin mendefinisikan Pulic Relations adalah sebagai berikut ( Nurjaman
2012 : 113 )
:
1. Mengubah citra umum dimata masyarakat sehubungan dengan adanya
kegiatan-kegiatan baru yang dilakukan oleh perusahaan.
16
2. Meningkatkan bobot kualitas para calon pegawai.
3. Menyebarluaskan cerita sukses yang telah dicapai perusahaan kepada
masyarakat dalam rangka mendapatkan pengakuan.
4. Memperkenalkan perusahaan kepada masyarakat luas, serta membuka
pangsa pasar baru.
5. Menciptakan identitas perusahaan yang baru.
6. Mendukung keterlibatan perusahaan sebagai spnsor dari suatu acara.
7. Dan lain lain.
Dengan tujuan Public Relations mempengaruhi perilaku orang
secara individu ataupun kelompok saat berhubungan, melalui dialog dengan
semua golongan, serta organisasi serta persepsi, sikap dan opininya terhadap
suatu kesuksesan sebuah perusahan. Binus Alumni center juga akan sangat
berperan penting dengan mengadakan kegiatan yang berkaitan dengan
Community Relations dan bertujuan dalam membina hubungan baik
sehingga keberadaan Binus University dan alumni tetap menjadi bagian dari
Binusian
17
2.1.2.2 Fungsi Public Relations
Mengacu pada buku Komunikasi dan Public Realtions ( Nurjaman
2012 : 115 ) Fungsi Public Relations, yaitu sebagai berikut
:
1. Kegiatan yang bertujuan memperoleh itikad baik, kepercayaan, saling
pengertian, dan citra yang baik dari publik atau masyarakat umumnya.
2. Memiliki sasaran untuk menciptakan opini publik yang bisa diterima
dan menguntungkan semua pihak.
3. Unsur penting dalam manajemen guna mencapai tujuan yang spesifik,
sesuai harapan publik, tetapi merupakan kekhasan organisasi atau
perusahaan. Organisasi memiliki warna, budaya, citra, suasana, yang
kondusif dan menyenangkan, kinerja meningkat, dan produktivitas
yang bisa dicapai secara optimal.
4. Usaha menciptakan hubungan yang harmonis abtara organisasi atau
perusahaan dengan publinya, sekaligus menciptakan opini publik
sebagai efeknya, yang sangat berguna sebagai input bagi organisasi
atau perusahaan yang bersangkutan.
Fungsi / tugas Public Relations ( Soemirat 2010:87 ) lainnya adalah
:
Kedalam
1. Membina sikap mental karyawan agar dalam diri mereka tumbuh
ketaatan, kepatuhan, dan dedikasi terhadap lembaga atau perusahaan
dimana mereka bekerja.
2. Menumbuhkan semangat korp atau kelompok yang sehat dan dinamis.
3. Mendorong tumbuhnya kesadaran lembaga atau perusahaan.
18
Keluar
1. Mengusahakan tumbuhnya sikap dan citra ( image ) publik yang positif
terhadap segala kebijakan dan langkah-tindakan organisasi / perusahaan.
Dan Menurut Edward L. Bernay yang dikutip dari buku Manajemen
Public Relations & Media Komunikasi ( Ruslan 2010 :18 ) Terdapat 3
fungsi utama Public Reations, yaitu
:
1. Memberikan penerangan kepada masyarakat.
2. Melakukan persuasi untuk mengubah sikap dan perbuatan masyarakat
secara langsung.
3. Berupaya untuk mengintegrasikan sikap dan perbuatan suatu badan /
lembaga sesuai dengan sikap dan perbuatan masyarakat atau sebaliknya.
Public Relations mempunyai fungsi untuk menjalin komunikasi
yang efektif antara perusahaan dengan publik internal maupun publik
eksternal organisasi untuk mencapai tujuan organisasi. Fungsi Terdapat
empat fungsi utama yang dituntut dari petugas PR menurut Ruslan ( 2008 )
dalam Novianti (2010) yaitu sebagi berikut :
1. Communicator yaitu sebagai juru bicara organisasi, PR berkomunikasi
secara intensif melalui media dan kelompok masyarakat.
2. Relationship dengan membangun hubungan positif antara lembaga yang
diwakilinya dengan publik internal maupun eksternal. Relationship juga
berupaya
menciptakan
saling
pengertian,
kepercayaan,
dukungan,
kerjasama, dan toleransi antara kedua belah pihak;
3. Backup Management yaitu melaksanakan dukungan manajemen atau
menunjang kegiatan departemen lain dalam perusahaan demi terciptanya
tujuan bersama dalam suatu kerangka tujuan pokok perusahaan; dan
19
4. Good Image Maker yaitu menciptakan citra perusahaan dan publisitas
positif merupakan prestasi, reputasi, dan menjadi tujuan utama aktivitas PR
dalam melaksanakan manajemen kehumasan membangun citra perusahaan.
Fungsi Public Relations menurut Ruslan yang dikutip oleh Nurdini
Prihastiti , Yatri Indah Kusumastuti dalam jurnalnya yang berjudul “
Analisis
Pembentukan
Citra
Perusahaan
Listrik
Negara
Melalui
Implementasi Community , Sodality: Jurnal Sosiologi Pedesaan 6, ( 2012 :
114 ), bahwa adanya “fungsi Community Participation, yaitu partisipasi
Public Relations dalam melakukan suatu hubungan timbal balik dengan
publik demi tercapai saling pengertian dan citra positif terhadap lembaga
yang diwakili”.
Selaras dengan fungsi Public Relations tersebut, maka salah satu
program yang diwujudkan adalah melalui pelaksanaan program Community
Relations Binus Alumni Center, Bentuk kegiatan ini merupakan salah satu
dari beragam media komunikasi yang efektif untuk menyampaikan pesan
komunikasi serta mendapat dukungan dari publik.
20
2.2 Teori Khusus
2.2.1 Community Relations
Komunitas / Community merupakan istilah yang sering digunakan
dalam percakapan sehari-hari pada berbagai kalangan. Seperti halnya
kebanyakan istilah yang populer, maka maknanya pun bisa beragam
bergantung pada konteks kalimatnya.
“ Komunitas dimaknai sebagai kelompok manusia yang bisa saja
tinggal di berbagai lokasi berbeda atau mungkin juga berjauhan jaraknya,
namun dipersatukan minat dan kepentingan yang sama. “ ( Iriantara 2010 :
21 ) misalnya Komunitas pecinta kucing, komunitas muslim di kashmir,
ataupun komunitas alumni. dan W.J. Peak definisi Community Relations
adalah partisipasi dari lembaga yang terencana, aktif, dan terus menerus
dengan
masyarakat,
dalam
rangka
memelihara
dan
meningkatkan
lingkungannya untuk memperoleh keuntungan, bagi lembaga maupun bagi
komunitas. ( Lattimore dkk 2010 : 257 ).
Dan dikutip dari Firsa Nova dalam bukunya Crisis Public Relations ,
kepedulian pada komunitas ( Community Involvement ) keterlibatan tugas
sehari-hari seorang Public Relations adalah mengadakan kontak sosial
dengan kelompok masyarakat tertentu guns menjaga hubungan baik (
Community Relations and Humanity Relations ) dengan pihak organisasi
atau pihak yang diwakilinya ( Nova 2009 : 42 )
21
2.2.1.1 Karakteristik Community Relations
( Iriantara 2012 : 25 ) Komunitas dapat juga dipandang sebagai
interaksi dalam struktur sosial yang berdiam pada lokasi yang berbeda atau
mungkin berkauahan namun dipersatukan oleh kepentingan dan nilai-nilai
yang sama. Misalnya komunitas seniman, komunitas pekerja, komunitas
pendidikan.
Dalam lebih rinci berdasarkan karakteristik relasi didalam komunitas
tersebut seperti
1.
:
Komunitas sebagai pengelompokan lokal yang didasarkan pada
kedekatan dan kadang-kadang relasi tatap-muka ( seperti komunitas lokal
dan komunitas pekerja ).
2.
Komunitas sebagai kelompok kepentingan seperti dalam komunitas
penelitian, komunitas bisnis atau kelompok dengan karakteristik tertentu
seperti komunitas etnis. Kita di indonesia biasa menyamakannya dengan
masyarakat. Sehingga kita menggunakan istilah masyarakat bisnis atau
masyarakat etnis tertentu.
3.
Kualitas relasi didalamnya dalam bentuk keterikatan moral dan
emosional seperti mengacu pada identitas, nilai-nilai dan tujuan bersama.
Pengambilan keputusan secara partisipatif dan produksi simboliknya.
Dikutip dari Jurnal Community Relations : Bentuk Tanggung Jawab
Sosial Organisasi G. Arum Yudarwati. Program Community Relations
merupakan program yang berkelanjutan, sehingga dalam hal ini Public
Relations
perlu
melakukan
beberapa
hal
berikut:
1)
Selalu
menginformasikan perkembangan terakhir yang terjadi dalam organisasi,
seperti menyampaikan laporan tahunan ataupun kebijakan terbaru organisasi
22
yang berdampak pada komunitas; 2) Mengembangkan komunikasi timbal
balik yang memungkinkan komunitas menyampaikan opini dan memperoleh
umpan balik; 3) Secara rutin melakukan kontak dengan komunitas untuk
menjaga dan memupuk hubungan baik, seperti dengan menghadiri
pertemuan rutin komunitas ataupun mengundang komunitas dalam kegiatan
organisasi.
Seperti hal nya dengan Binus Alumni Center, yang mempunyai
program-program Community Relations untuk meng Engagement alumni
Marketing Communication,
seperti temu alumni, seminar, workshop, dan
adanya nilai-nilai dalam keterbukaan terhadap organisasi kepada komunitas
alumni, sehingga dibutuhkan hubungan baik dalam menjalankan agar setiap
program yang dijalankan sukses.
2.2.1.2 Kriteria Aktivitas Community Relations
Menurut Philip Lesly dalam bukunya Handbook of Public Relations (
Lattimore dkk 2010 : 263 ) Memaparkan beberapa kriteria untuk dipakai oleh
organisasi dalam aktivitas Community Relations-nya.
1. Membuat sesuatu yang dibutuhkan yang belum pernah ada
sebelumnya.
2. Menghapus sesuatu yang menjadi masalah komunitas.
3. Mengembangkan alat untuk menentukan keberlangsungan perusahaan
4. Memperluas pengunaan sesuatu yang ada untuk memasukkan
kelompok orang.
5. Membagi peralatan, fasilitas, dan keahlian.
6. Membentuk ulang, memperbaiki dan menciptakan
23
7. Tutorial, konseling, dan pelatihan
8. Mengaktifkan orang lain.
Oleh Imagine dari buku Community Relations konsep dan
aplikasinya ( Iriantara 2010 : 33 ) ada beberapa kegiatan yang harus
dijalankan dalam Community Relations. Diantaranya
1. Prakarsa-prakarsa
komersial
yang
sasarannya
:
adalah
kelompok
komunitas tertentu menjadi sasaran kepentingan organisasi ( bisnis )
namun memberi juga manfaat signifikan dalam komunitas itu.
2. Investasi ekonomi, termasuk pemberian hadiah, sumbangan kesukarelaan
perusahaan atau karyawan dan pengembangan ekonomi komunitas.
Begitupun dalam jurnalnya Serivano, David yang berjudul “ Building
Awareness Through Local Involvement. Franchising World 38 “. 12 ( Dec
2007 ): 42-43. Dalam Community Relations, juga harus memperhatikan halhal berikut yang terkait dalam kriteria aktivitas Community Relations.
“ To make a program effective, it is important to focus on the main
objective: to provide the community with a resource they may not have had
if your company was not there. Here are a few tips for keeping a community
relations program effective :
1. Stay conservative. Avoid making long-term commitments to any one
particular organization. Long-term commitments can deter the freshness
of the program. A program can become more successful in a smaller
period of time with a focused initiative.
2. Analyze. Continue to provide new ideas and new tools that will help keep
the relationship alive and the community relations in tune with the cause.
24
If the program begins to fizzle after a few tries, it may be time to reevaluate the program to make it sharper.
3. Expand. Continue to reach out to a broader ocmmunity. It is important to
not become stagnant and rely on one program or source to satisfy the
needs of a program. When the company is ready, it should seek out other
relationships that embrace the same values as the business to help build
stronger brand loyalty in the community. “
Jadi dalam kriteria aktivitas Community Relations harus ada
beberapa kriteria dalam menjalankan aktifitas Community Relations agar
berjalan dengan baik, dan begitupun dalam jurnal, yaitu setiap kegiatan
Community Relations Binus Alumni Center harus memperhatikan hal-hal
yang berhubungan dalam krieria aktifitas Community Relations, Hal ini
lebih baik untuk memiliki salah satu program yang mendapatkan hasil yang
bagus dari beberapa program yang mencapai hasil yang lebih rendah.
Sehingga nantinya akan lebih optimal.
2.2.1.3 Peran Komunitas Bagi Keberhasilan Organisasi
Menurut Lesly yang dikutip dari buku Community Relations konsep
dan aplikasinya ( Iriantara 2010 : 31 ) “ Bukan hanya mereka yang didalam
organisasi saja yang menentukan keberhasilan pencapaian tujuan, melainkan
juga komunitas yang berada di sekeliling wilayah operasi organisasi “.
Rogovsky dalam penelitiannya memaparkan manfaat keterlibatan
komunitas dalam organisasi, yaitu: (a) Memperkaya kapabilitas karyawan
yang telah menyelesaikan tugas bekerja bersama komunitas, (b) Peluang
untuk menanamkan bantuan praktis pada komunitas, (c) Meningkatkan
25
pengetahuan tentang komunitas lokal, (d) Meningkatkan citra dan profil
perusahaan karena para karyawan menjadi ‘duta besar’ bagi perusahaan.
(Iriantara, 2010:71)
Organisasi apapun perlu menjalin hubungan yang baik dengan
komunitasnya sehingga terbentuk sikap positif komunitas terhadap
organisasi. Seperti hal nya dengan Binus Alumni Center yang berusaha
menjalin hubungan baik dengan komunitas alumni, karena adanya peran
komunitas alumni di Binus University juga akan memberikan dampak
positif terhadap Bina Nusantara Group.
2.2.1.4 Mengenali Komunitas
Kebijakan dan sasaran Community Relations tidak ditentukan
berdasarkan prinsip-prinsip idealis. Mereka tidak terjadi dengan melihat dan
menilai kebutuhan organisasi, sumber daya, dan keahlian dalam organisasi
pada satu sisi, serta kebutuhan dan harapan komunitas dan sisi lainnya,
sebelum kebijakan dan sasaran yang penting dikembangkan, organisasi
harus menngenal komunitasnya. ( Lattimore 2010 : 259 ).
Program Community Relations yang solid harus dibangun atas
jawaban dari pertanyaan sebagai berikut.
1.
Bagaimana struktur organisasi?
a. Apakah penduduknya homogen atau heterogen?
b. Apakah bentuk kepemimpinan formal dan nonformal
c. Apa struktur nilai yang paling berpengaruh?
d. Bagaimana struktur saluran komunikasinya?
26
2.
Apa kekuatan dan kelemahan komunitas?
a. Apa masalah khusus komunitas yang dihadapi komunitas?
b. Bagaimana situasi ekonomi lokal dikomunitas?
c. Bagamana situasi politik lokal?
d. Apa saja sumber daya unik yang dimiliki komunitas
(manusia, budaya, alam)
3. Apa yang diketahui dan dirasakan komunitas tentang organisasi?
a. Apakah masyarakat sekitar memahami produk, jasa, praktik,
dan kebijakan?
b. Apa yang dirasakan komunitas tentang organisasi?
c. Apakah ada kesalahpahaman komunitas tentang organisasi?
d. Apa harapan komunitas terkait aktivitas organisasi?
Menurut Logue ( Iriantara 2010 : 86 ) ada beberapa panduan
dalam
menjalankan
Community
Relations
dalam
merangsang
kegiatannya, diantaranya adalah :
1. Apakah susunan kelompom pada etiap tingkatan seperti
keanggotaan, komite, starff, petugas, memperhatikan perbedaanperbedaan kultur, agama, atau politik, apa tindakan yang
dilakukan untuk mengatasi ketidakseimbangan ini ?
2. Apakah pertemuan kelompok dialngsungkan ditempat yang aman
?
3. Bila tempat itu diangap “netral” apakah orang yang hendak
mendatanginya mesti melewati kawasan yang dianggap ‘asing’ ?
4. Dalam
menyampaikan
informasi tentang
kegiatan-kegiatan
apakah bisa dipastikan berbeda pada komunitas lainnya ?
27
5. Apakah nama kelompok kelihatannya beasosiaasi hanya pada
salah satu tradisi atau dengan berbagai tradisi ?
6. Apakah orang yang menggunakan fasilita kelompok atau premis
yang dibawanya terkait mendukung suatu komunitas dan tidak
terkait komunitas lain ?
7. Apakah kelompok membuat pernyataan yang positif mengenai
prinsip terbuka, lintas komunikasi ?
8. Apakah kelompok menyusun pedoman untuk staff, anggota, dan
seterusmya ? apakah ada pelatihan atau pengenalan prosedur
tentang alasan pedoman ?
Dari peryataan beberapa ahli diatas, berarti sebelum melakukan
kegiatan Community Relations maka harus ada pengenalan lebih jauh
tentang suatu komunitas, bagaimana kualitas relasi didalammnya, apa saja
yang dibutuhkan, dan mengenal lebih dalam, Binus Alumni Center sebagai
salah satu Support Division juga melakukan hal serupa yaitu mengajak dan
melakukan survey lebih dalam tentang alumni Marketing Communication
agar alumni dapat ter Engagement dengan baik.
28
2.2.1.5 Manfaat Community Relations
Manfaat Community Relations tentunya dapat dirasakan kedua belah
pihak, berdasarkan jurnal Nurdini Prihastiti , Yatri Indah Kusumastuti.
2012. Yang berjudul “ Analisis Pembentukan Citra Perusahaan Listrik
Negara Melalui Implementasi Community , Sodality “ Jurnal Sosiologi
Pedesaan 6, (1) : 114.
Bagi Organisasi
1.
2.
Reputasi dan citra
kesempatan
kerja
pengalaman kerja dan penempatan
Lisensi untuk
kerja
secara
,
2. Representatif bisnis sebagai juru
sosial
promosi bagi prakarsa- prakarsa
Memanfaatkan
komunitas
Keamanan yang
lebih besar
6.
Peluang
baik
tenaga keja local
5.
komersial
penciptaan
pengetahuan dan
4.
1. Keahlian
organisasi lebih
beroperasi
3.
Bagi Komunitas
3. Pendanaan investasi komunitas ,
pengembangan infrastruktur
4. Kompetensi teknis dan personel
individual pekerja yang terlibat
Infrasutruktur dan
5. Respentatif
lingkungan sosio
promosi
ekonomi lebih baik
komunitas
Menarik dan
menjaga personil
caliber untuk
memiliki
bisnis
bagi
sebagai
juru
prakarsa-prakarsa
29
komitment tinggi.
7.
“ Laboratorium
pembelajaran “
bagi organisasi
Community Relations sangat berhubungan dengan organisasi dan
komunitas. Dan digambarkan dengan ilustrasi sebagai berikut :
Keterlibatan Komunitas
Investasi Komunitas
Hadiah / Donasi
Kesukarelaan karyawan / perusahaan
Pengembangan Ekonomi Komunitas
Sponsorship Komunitas
Sponsorship Komersial
Spektrum Keterlibatan Komunitas Perusahan
Hanya
Hanya
bermanfaat
bermanfaat
bagi
bagi perusahaan
komunitas
Gambar 2.2 Keterlibatan Komunitas Organisasi
( Sumber Iriantara 2010:34 )
Gambar tersebut menunjukkan manfaat yang dipetik baik oleh
komunitas maupun organisasi/perusahaan dalam kegiatan Community
Relations. Bila terlalu berat kekiri bobotnya, maka manfaatakan lebih
banyak dinikmati komunitas seperti melalui program Community Relations
30
yang memberikan hadiah/donasi atau melibatkan perusahaan dan karyawan
dalam program sukarelawan ditengah komunitas. Namun bila bobotnya
lebih berat kekanan, justru organisasi yang akan lebih banyak mendapatkan
manfaat. Dalam pendekatan keterlibatan komunitas perusahaan, tentunya
manfaat dari program Community Relations itu dinikmati oleh masingmasing pihak.
2.3 Kerangka Teori
Teori Umum
Komunikasi
Public Relations
Teori Khusus
Community Relations
Karakteristik Community Relations
Kriteria Aktivitas Community Relations
Peran komunitas bagi keberhasilan organisasi
( Gambar 2.3 Kerangka Teori )
Sumber : Pemikiran Penulis
31
2.4 Kerangka Pemikiran
Binus University
Peran Public Relations :
Community Relations
Binus Alumni Center
Binusian
Binus Ikatan Alumni
Marketing Communication
Bee Connected
Bee United
Karakteristik Community Relations
Aktivitas Community Relatios
Sahabat Binus
Adik Asuh
Gathering
Mentoring
Seminar
Benefit lainnya.
Feedback
Gambar 2.3 Kerangka Pemikiran
( Sumber : Pemikiran Penulis
)
32
Penjelasan :
Binus University merupakan universitas terkemuka dan selalu
berkomitment di dunia pendidikan, dan telah mengsarjanakan ribuan alumni
di nusantara bahkan sampai ke mancanegara, salah satu jurusan yang masih
segar dan jurusan paling diminat adalah jurusan Marketinng Communication.
Dan alumni Marketing Communication pun berjumlah ratusan. pada akhirnya
Binus University membuat unit pendukung Bina Nusantara yaitu adalah
Binus Alumni Center yang bersinergi dengan Binus Career.
Keberadaan Binus Alumni Center sebagai salah satu unit pendukung
berperan penting dalam merangkul para alumni, dan juga sebagai strategi
Binus agar tetap dikenal oleh alumni, juga tetap berhubungan dengan
almamater. Peranan Binus Alumni Center pun sangat berpengaruh terhadap
keberadaan binus maupun alumninya, dengan adanya Community Relations,
Karakteristik Community Relations dan Akitivitas Community Relations
program-program
dijalankan
maka
alumni
jurusan
Marketing
Communication seakan akan dibuat Engagement “ bertunangan” dengan
Binus, dan pada akhirnya alumni jurusan Marketing Communication akan
memberikan Feedback, dan bersumbangsih kepada almamater, dan timbulah
komunikasi yang baik , dan juga alumni akan tetap menjadi Binusian.
Download