BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kebutuhan manusia terhadap peralatan yang cerdas dan dapat bekerja secara otomatis semakin meningkat, disamping cara kerjanya yang teliti juga peralatan ini tidak perlu dipantau setiap saat, tetapi mengaktifkan peralatan tersebut dan kemudian mengaturnya sesuai keinginan, maka peralatan tersebut akan mengerjakan tugasnya sesuai dengan program yang telah diberikan. Untuk merancang sebuah peralatan yang cerdas dan dapat bekerja secara otomasis tesebut, dibutuhkan sebuah alat/komponen yang dapat menghitung, mengingat, dan mengambil pilihan. Kemampuan ini dimiliki oleh sebuah komputer (PC), namun tidaklah efisien jika harus menggunakan komputer hanya untuk keperluan tersebut diatas. Untuk itu komputer dapat digantikan dengan sebuah mikrokontroler. Mikrokontroler merupakan sebuah chip atau IC yang di dalamnya terdapat sebuah prosessor dan flash memori yang dapat dibaca/tulis sampai 1000 kali, sehingga biaya pengembangan menjadi murah karena dapat dihapus kemudian diisi kembali dengan program lain sesuai dengan kebutuhan. Universitas Sumatera Utara Salah satu alat yang cerdas yang dibutuhkan oleh manusia adalah pengontrol temperatur ruangan otomatis. Alat ini akan menjaga temperatur ruangan agar tidak melebihi temperatur tertentu yang telah ditetapkan. Sebagai contoh jika temperatur yang ditetapkan adalah 30oC, maka jika temperatur ruangan tersebut sama atau melebihi 30oC, alat akan secara otomatis menghidupkan pendingin. Dan sebaliknya jika temperatur ruangan lebih kecil dari 30oC, maka alat akan mematikan pendingin. Alat seperti ini dibutuhkan untuk menjaga kestabilan temperatur suatu ruangan. Sebagai contoh ruangan tempat penyimpanan bahan-bahan kimia yang membutuhkan temperatur khusus dan juga dapat diaplikasikan untuk menjaga kestabilan temperatur dalam rumah secara otomatis. Kendala lainnya yang sering dialami oleh manusia adalah ketika harus mengukur temperatur di tempat yang memiliki temperatur yang cukup tinggi. Pekerjaan ini akan sangat menyulitkan. Karena itu dibutuhkan sebuah alat yang dapat mengirimkan data temperatur di suatu ruangan ke tempat lain. 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian yang terdapat dalam latar belakang di atas, maka dalam tugas akhir ini akan dibuat sebuah alat yang dapat mengirimkan data temperaturnya ke tempat lain. Universitas Sumatera Utara Pada alat ini akan digunakan dua buah mikrokontroler AT89S51, sebuah pemancar infra merah, sebuah penerima sinar infra merah. Beberapa buah seven segmen, sebuah sensor suhu dan sebuah ADC. Mikrokontroler AT89S51 sebagai otak dari sistem, dimana yang satu berfungsi mengolah data temperature yang dihasilkan oleh sensor suhu dan ADC, kemudian menampilkannya pada seven segmen sekaligus mengirimka data temperature tersebut ke rangkaian penerima. Sedangkan mikrokontroler yang kedua berfungsi untuk mengolah data yang dikirimkan oleh mikrokontroler pertama melalui infra merah, kemudian menampilkannya pada seven segmen. Pemancar infra merah berfungsi untuk mengirimkan data temperature ke rangkaian penerima. Penerima infra merah berfungsi untuk menerima data yang dipancarkan oleh pemancar infra merah. Seven segmen berfungsi sebagai display nilai dari temperatur. Sensor suhu berfungsi untuk mengukur temperature dan merubahnya menjadi tegangan dan ADC ( Analog to Digital Converter) berfungsi untuk merubah tegangan yang dihasilkan oleh sensor temperature manjadi 8 bit data biner sehingga dapat diolah oleh mikrokontroler AT89S51. 1.3 Tujuan Penulisan Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 1. Memanfaatkan mikrokontroler sebagai alat ukur temperatur secara digital (termometer digital). 2. Memanfaatkan mikrokontroler sebagai alat pengiriman dan penerimaan data secara wireless, dengan menggunakan infra merah. 3. Membuat alat sederhana yang dapat mengirimkan data temperatur secara otomatis. Batasan masalah: Adapun batasan permasalahan yang dibahas dalam tugas akhir ini adalah: 1. sensor suhu yang digunakan adalah LM35 2. pemancar yang digunakan adalah infra red dan penerima sinyal digunakan IC TSOP 3. jarak pengiriman data berkisar 50 meter 4. pada alat ini difokuskan hanya pada pengiriman data temperatur saja dan tidak pada pengontrolan suhu 1.4 Sistematika Penulisan Untuk mempermudah pembahasan dan pemahaman maka penulis membuat sistematika pembahasan bagaimana sebenarnya prinsip kerja dari alat yang dapat mengirimkan data temperaturnya ke tempat lain, maka penulis menulis laporan ini sebagai berikut: BAB I. PENDAHULUAN Universitas Sumatera Utara Dalam bab ini berisikan mengenai latar belakang, tujuan penulisan, batasan masalah, serta sistematika penulisan. BAB II. LANDASAN TEORI Landasan teori, dalam bab ini dijelaskan tentang teori pendukung yang digunakan untuk pembahasan dan cara kerja dari rangkaian Teori pendukung itu antara lain tentang mikrokontroler AT89S51 (hardware dan software), bahasa program yang digunakan, serta cara kerja dari sensor temperature dan ADC ( Analog to Digital Converter ). BAB III. PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM Pada bagian ini akan dibahas perancangan dari alat, yaitu diagram blok dari rangkaian, diagram alir dari program yang akan diisikan ke mikrokontroler AT89S51. BAB IV. ANALISA RANGKAIAN DAN SISTEM KERJA ALAT Pada bab ini akan dibahas hasil analisa dari rangkaian dan sistem kerja alat, penjelasan mengenai rangkaian-rangkaian yang digunakan, penjelasan mengenai program yang diisikan ke mikrokontroler AT89S51. BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN Universitas Sumatera Utara Bab ini merupakan penutup yang meliputi tentang kesimpulan dari pembahasan yang dilakukan dari tugas akhir ini serta saran apakah rangkaian ini dapat dibuat lebih efisien dan dikembangkan perakitannya pada suatu metode lain yang mempunyai sistem kerja yang sama. Universitas Sumatera Utara