BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Di era globalisasi yang disertai

advertisement
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Di era globalisasi yang disertai sekularisasi ini, teknologi merupakan sesuatu yang sangat
penting dalam kehidupan bermasyarakat, termasuk teknologi internet. Internet merupakan
teknologi komunikasi yang sangat membantu kehidupan masyarakat. Memang masih ada alatalat komunikasi lainnya yang penting seperti hand phone. Dengan adanya alat-alat komunikasi
ini, Gereja lebih diuntungkan lagi karena dapat membantu proses pewartaan Sabda Allah.
Para bapa Konsili Vatikan II, telah melihat jauh ke depan dan memikirkan bagaimana
Gereja menghadapi zaman modern. Pemikiran-pemikiran yang mereka tuangkan dalam dekrit
Inter Mirifica sangat membantu dan memberi sumbangan yang besar bagi perkembangan Gereja
zaman ini. Oleh karena itu dengan adanya dekrit ini Gereja dapat semakin berkembang dan
pewartaannya tentang Kerajaan Allah akan semakin luas, sehingga cinta kasih Kristus akan
sampai kepada banyak umat, dan dengan itu banyak umat akan selamat.
Tugas Gereja Katolik adalah mewartakan Kerajaan Allah di seluruh dunia. Pewartaan
Kerajaan Allah itu berawal dari Yesus Kristus, dalam kesatuan dengan karya keselamatan Allah
sendiri. Allah mengutus anak-Nya yang tunggal, yakni Yesus Kristus. Sejak itulah warta sukacita
Allah disampaikan oleh Yesus Kristus, dilanjutkan oleh para rasul dan seterusnya sampai
sekarang ini oleh Gereja.
Dalam perjalanan hidupnya, Gereja sering mendapat banyak hambatan dalam karya
pewartaan Sabda Allah. Bahkan juga pada zaman Yesus, karya pewartaan Yesus sendiri
mendapat banyak tantangan dan hambatan. Walaupun demikian, sampai sekarang ini Gereja
tetap bertahan. Tantangan dan perstiwa-peristiwa itu walaupun berpengaruh secara negatif tetapi
ada juga makna positifnya. Salah satu tantangan yang dihadapi Gereja di zaman modern ini
adalah Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). Memang teknologi merupakan tantangan,
tetapi kalau digunakan dengan baik pasti memiliki banyak kegunaan.
Konsili Vatikan II, sudah berpikir jauh ke depan dalam menghadapi dunia yang modern.
Dalam konsili tersebut telah disadari bahwa tepatlah waktunya untuk membahas masalahmasalah menyangkut alat-alat komunikasi modern. Memang pada saat itu dampak teknologi
belum terlalu berpengaruh dalam kehidupan masyarakat dan Gereja. Karena itu, proses
penerimaan dekrit Inter Mirifica ini mendapat banyak tantangan. Ada argumen yang setuju tetapi
ada pula argumen-argumen yang kurang setuju bahkan tidak setuju.
Mereka yang tidak setuju terutama hendak menyatakan bahwa dekrit itu terlampau bersifat
gerejani, dalam arti bahwa dekrit itu memusatkan perhatiannya kepada alat-alat komunikasi
sebagai sarana untuk menyebarkan iman dan kurang memperhatikan alat-alat itu sebagai
perlengkapan-perlengkapan yang biasa dalam menjalani kehidupan duniawi sehari-hari.
Gereja tidak menyangkal pentingnya alat-alat komunikasi di dalam kehidupan sehari-hari
manusia. Tetapi tujuan utama dekrit itu ialah untuk membatasi posisi Gereja selaku suatu
masyarakat yang dapat menggunakan alat-alat komunikasi itu di dalam dirinya sendiri.
Namun sekarang, masih tersebar luas pendapat yang menyetujui adanya hak individual atas
informasi. Hal ini memang masih erat hubungannya dengan pendapat dari abad XIX mengenai
hak atas milik pribadi. Tetapi sekarang ini, hak atas informasi sesuai dengan kesejahteraan
umum, sebagaimana dirumuskan oleh dekrit ini, tidak dapat disangsikan lagi. Apa yang telah
konsili rumuskan merupakan suatu kemajuan dan telah merobohkan mentalitas-mentalitas yang
sudah kolot. Hal ini dikatakan oleh Paus Benedictus XVI yaitu, semua pastor di dunia perlu lebih
sering menggunakan internet. Paus juga meminta agar para pastor harus mempelajari segala
bentuk komunikasi yang baru dalam rangka penyebaran agama. Menurutnya, pastor-pastor di
seluruh penjuru dunia harus menjawabi tantangan baru generasi terkini di mana ada perubahan
budaya yang signifikan terutama dalam hal komunikasi. Meskipun demikian Paus tetap
mengingatkan tujuan dari penggunaan komunikasi itu, yaitu menyampaikan Kerajaan Allah, dan
jangan sampai para pastor hanya terjebak menjadi ‘’bintang’’ di dunia maya.
Pernyataan Paus ini merupakan salah satu tonggak penerimaan Vatikan atas media baru.
Beberapa dekade yang terakhir, Vatikan menyatakan kekhawatirannya atas perkembangan media
baru internet ini.
Para Gembala diingatkan untuk tidak terpaku dengan tradisi lama melainkan mengikuti
perkembangan zaman dalam kerangka pewartaan iman. Gereja telah mengeluarkan suatu
patokan umum dalam Inter Mirifica yang perlu diikuti, meski tidak secara tersurat namun
semuanya demi penyebaran Sabda Allah.
5.2 Usul dan Saran
Paus Benedictus XVI menghimbau agar semua pemimpin religius umat Katolik perlu
belajar dan mengetahui segala bentuk teknologi komunikasi yang ada sekarang ini. Pernyataan
itulah yang mematahkan paradigma kalau pemimpin spiritual lekat dengan sifat yang mengambil
jarak dari teknologi. Paus juga mulai memberikan semangat kepada kaum muda Katolik untuk
memanfaatkan dengan benar teknologi internet. Seruan ini sengaja dilakukan agar para kaum
muda Katolik berusaha keras menyampaikan pesan Gereja ke seluruh dunia, dengan
memanfaatkan internet. Menurut Bapa Suci, internet tidak bisa terlepas dari kegiatan masyarakat.
Selain itu juga, internet mampu menjangkau publik secara lebih luas dan cepat.
Oleh karena itu, diharapkan semua umat Katolik supaya berusaha sebaik mungkin
menggunakan teknologi yang ada. Karena di zaman yang modern ini sangat rugi kalau tidak
digunakan kecanggihan teknologi dalam menyampaikan Kabar Sukacita Allah. Internet zaman
ini sungguh penting bagi Gereja untuk pewartaan.
Maka, melalui tulisan ini, penulis mengusulkan sekaligus menyarankan kepada para
gembala untuk sedapat mungkin melihat media komunikasi modern saat ini khususnya internet
sebagai berkat bagi pelayanan. Yang dimaksudkan di sini adalah internet dapat membantu untuk
mempermudah dalam karya pastoral para gembala untuk menunaikan tugas mereka
menyebarkan berita Kerajaan Allah ke seluruh penjuru dunia.
DAFTAR PUSTAKA
Kitab Suci
Lembaga Alkitab Indonesia, Alkitab, (Jakarta: LAI, 2005).
Dokumen Gereja
Konsili Vatikan II, Inter Mirifica, Dekrit Tentang Komunikasi Sosial (4 Desember
1963), dalam R. Hardawirjana (penerj.), Dokumen Konsili Vatikan II, (Jakarta:
Obor,1993).
______, Ad Gentes, Dekrit Tentang Karya Misioner Gereja (7 Desember 1965), dalam R.
Hardawirjana (penerj.), Dokumen Konsili Vatikan II, (Jakarta: Obor, 1993).
______, Lumen Gentium, Konstitusi Dogmatis Tentang Gereja (21 November 1964), dalam R.
Hardawirjana (penerj.), Dokumen Konsili Vatikan II, (Jakarta: Obor, 1993).
Paus Yohanes Paulus II (Promulgator), Kitab Hukum Kanonik, dalam V. Kartosiswojo, dkk
(penerj.)., (Jakarta: Sekretariat KWI, 1991).
______, The Church and Internet, Instruksi Pastoral dalam Jhon P. Foley (President).,
(Vatikan City: Pontifical Council for Social Communication, 2002).
Dewan Kepausan Untuk Komunikasi Sosial, Komisi Komunikasi Sosial-KWI, Internet: Sebuah
Forum Baru Bagi Pewartaan Injil, Amanat Paus Yohanes Paulus II, 24 Januari 2002,
(Jakarta: Komisi Komunikasi Sosial KWI, Mei 2002).
_______,Media Komunikasi Sosial: Pada Persimpangan Antara Pengacuan Diri dan
Pelayanan. Mencari Kebenaran Untuk Berbagi Dengan Orang Lain, Amanat Paus
Benedictus XVI, 24 Januari 2008, (Jakarta: Komisi Komunikasi Sosial KWI, Mei 2008).
_______,Imam dan Pelayanan Pastoral di Dunia Digital: Media Baru Demi Pelayanan
Sabda, Amanat Paus Benedictus XVI, 24 Januari 2010, (Jakarta: Komisi Komunikasi
Sosial KWI, Mei 2010).
Kamus
Tim Redaksi Kamus Bahasa Indonesia, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Pusat Bahasa,
2008).
Buku-buku
Amperiyanto, Tri, Bermain-main Dengan Internet, (Jakarta : Media Komputindo, 2004).
Duka, Agus Alfons (Ed.), Voice In The Wilderness, (Maumere: Ledalero, 2007).
Eilers, Frans Josef, Berkomunikasi Dalam Gereja, (Ende: Nusa Indah, 2002).
________, Berkomunikasi Dalam Pelayanan dan Misi, (Yogyakarta: Kanisius, 2008).
Iswarahadi, Yohanes Isodorus., Beriman Dengan Bermedia, (Yogyakarta: Kanisius, 2003).
Keene, Michael, Yesus, (Yogyakarta : Kanisius, 2007).
Sandiman, Teknologi Informasi dan Komunikasi, (Jakarta: Erlangga, 2006).
Susanto, Astrid S, Komunikasi Dalam Teori dan Praktek, (Jakarta: Bina Cipta, 1977).
Tondowidjojo, John, Pedoman Komunikasi Sosial, (Surabaya: Bina Tama, 1993).
Tosin, Rijanto dan Catur Meiwanto, Internet Serba-Serbi Pendidikan dan Riset, (Jakarta:
Dinastindo, 2001).
Manuskrip
Punda Panda, Herman, Modul Kristologi, (manuskrip), Kupang: Fakultas Filsafat Agama, 2007.
Majalah
Ardiwinata, Marcelus, “Meski Maya, Tetap Ada Batasnya”, dalam Hidup, no.18,thn ke-62,
(Jakarta: Gramedia, 2008).
Indrajit, Richardus Eko, “Penggembalaan Di Era Internet”, dalam Hidup, no.18, thn ke-62,
(Jakarta: Gramedia, 2008).
________, “Internet: Pedang Bermata Dua”, dalam Hidup, no.18, thn ke-62, (Jakarta: Gramedia,
2008).
Internet
Anneahira, “Pengertian Media” dalam http://www.anneahira.
Arifin, Hasrul, “Pengertian Internet” dalam http://www.membuatblog.
Benramt, “Media-Audio” dalam http://www.wordpres.
_______, “Media-Visual” dalam http://www.wordpres.
Foley, Jhon P. “The Church and Internet” dalam http://www.vatican.va
Junaidi, Wawan, “Arti Riil Media” dalam http://www.blogspot.
Komisi Komunikasi Sosial – KWI, “Tujuan Inter Mirifica” dalam http://www.intermirifica.net.
______, “Tugas Gereja Untuk Mewartakan Injil Dengan Media Komunikasi Sosial” dalam
http://www.intermirifica.net
______, “Internet Bagi Umat Katolik” dalam http://www.intermirifica.net
______, “Dampak Negatif” dalam http://www.intermirifica.net
Komisi Komunikasi Sosial – Keuskupan Bogor, “Tugas Pewartaan Seorang Katekis” dalam
http://www.keuskupanbogor.org.
Liewie, “Sejarah Internet di dunia, sebuah riset” dalam http://idshvoong.com.
Octa,Haris, “Sejarah Internet” dalam http://www.tripod.
Sanjaya,Ade, “Media-Audio_Visual” dalam http://www.blogspot.
Sticom-pti2007-klp9, “Pengertian Internet” dalam http://www.blogspot.
Subarjo, Bagus, “Sejarah Teknologi Informasi” dalam http://www.informasi.net.
______, “Sejarah Teknologi Komunikasi” dalam http://www.komunikasi.net.
CURICULLUM VITAE
Nama Lengkap : Agustinus D. Nesi
T TL
: Kefamenanu, 12 Agustus 1988
Orang Tua
Ayah
: Lusianus Nesi
Ibu
: Dominika Naben
Riwayat Pendidikan
 Formal
SD
: SD Negeri Bansone Kefamenanu (1994-2000)
SLTP : SLTP Negeri 2 Kefamenanu (2000-2003)
SMA : SMA Seminari Sta. Maria Immaculata Lalian Atambua (2003-2007)
PT
: Fakultas Filsafat Agama Universitas Katolik Widya Mandira Kupang
2012)
 Calon Imam
1). Seminari Menengah Sta. Maria Immaculata Lalian Atambua (2003-2007)
2). Seminari Tinggi TOR Lo’o Damian Atambua (2007-2008)
3). Seminari Tinggi Santu Mikhael Pe
(2008-
Download