12/10/2015 ENZIM Dr. Refli., MSc JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS SAINS DAN TEHNIK UNIVERSITAS NUSA CENDANA 1 Refli. Materi Biokimia Dasar. Biologi FST Undana ENZIM • Protein • Mempercepat reaksi dengan jalan menurunkan energi aktivasi • Tidak mengubah kesetimbangan reaksi • Sangat spesifik 2 Refli. Materi Biokimia Dasar. Biologi FST Undana 1 12/10/2015 ENZIM • Katalisator = meningkatkan laju reaksi menurunkan energi aktifasi • Energi aktifasi = energi yang diperlukan untuk memulai reaksi • Katalisator dalam sel mahluk hidup BIOKATALISATOR 3 Refli. Materi Biokimia Dasar. Biologi FST Undana KEHADIRAN ENZIM • Lokasi aktivitas enzim: – di dalam sel enzim intraseluler • Katalase; Katalase; mengkatalis perubahan hidrogen peroksida (H2O2) menjadi oksigen (O2) dan air (H2O) • Trombokinase Trombokinase;; mengkatalis Protrombin trombin – di luar sel enzim ekstraseluler • Amilase ; mengkatalis perubalahan amilum menjadi maltose di doudenum • Glukosa Glukosa--6-posfatase ; mengkatalis GluGlu-6-P + H2O Glukosa + Pi 4 Refli. Materi Biokimia Dasar. Biologi FST Undana 2 12/10/2015 ENZIM SEBAGAI BIOKATALIS • Kecepatan reaksi S P tergantung dari jumlah molekul S yang masuk “transition state” state” tiap satuan molekul • Dua macam cara untuk menaikkan kecepatan reaksi: – Menaikkan suhu suhu naik 10 °C kecepatan mjd 2 kali lipat – Menambahkan katalisator menurunkan tenaga aktivasi Refli. Materi Biokimia Dasar. Biologi FST Undana KLASIFIKASI ENZIM Berdasarkan kesepakatan internasional (International (International Union of Biochemistry), Biochemistry), enzim dikelompokkan dengan nomor: 1. Oksidoreduktase Oksidoreduktase:: berfungsi mengoksidasi / mereduksi substrat dengan memindahkan hidrogen atau elektron 2. Transferase Transferase:: memindahkan gugus tertentu dari molekul donor ke molekul akseptor 3. Hidrolase Hidrolase:: memutus ikatan kovalen dalam substrat dengan penambahan air 4. Liase Liase:: berfungsi dalam penambahan gugus ke ikatan rangkap atau sebaliknya 5. Isomerase Isomerase:: berfungsi dalam pemindahan gugus dalam molekul itu sendiri untuk menghasilkan isomernya 6. Ligase Ligase:: berfungsi membentuk ikatan kovalen dengan hidrolisis ATP Refli. Materi Biokimia Dasar. Biologi FST Undana 3 12/10/2015 STRUKTUR ENZIM ENZIM HOLOENZIM APOENZIM Bagian protein Ion Ion--ion Na+ ,Cu2+ Fe2+, Mg2+, Mn2+, Zn2+ KOFAKTOR Bagian non protein Koenzim Gugus prostetis Senyawa organik & Senyawa metal organik (FAD+, NAD+, NADP+. Vitamin, KoenzimA) Gabungan antara salah satu koenzim dengan salah satu ion yang berikatan secara kuat dengan apoenzim 7 Refli. Materi Biokimia Dasar. Biologi FST Undana Kofaktor, koenzim & gugus prostetis 8 Refli. Materi Biokimia Dasar. Biologi FST Undana 4 12/10/2015 Koenzim Refli. Materi Biokimia Dasar. Biologi FST Undana Enzim dengan Koenzim sisi aktif 10 Refli. Materi Biokimia Dasar. Biologi FST Undana 5 12/10/2015 MEKANISME KERJA ENZIM • Kerja enzim: – Subtrat (S) + Enzim (E) Kompleks EnzimEnzim-Subtrat (ES) (ES) Produk (P) + Enzim (E) Sisi aktif + Subtrat + Enzim Kompleks Enzim-Subtrat Enzim- Sisi aktif = bagian dari enzim dimana Produk Enzim interaksi (ikatan kimia) dengan subtrat terjadi 11 Refli. Materi Biokimia Dasar. Biologi FST Undana ENZIM; Kerja enzim 12 Refli. Materi Biokimia Dasar. Biologi FST Undana 6 12/10/2015 Model kerja enzim • Teori gembok dan kunci substrat (lock and key theory) oleh Emil Fischer – Bentuk subtrat dan sisi aktif enzim sesuai sehingga ikatan keduanya terjadi dengan segera membentuk kompleks enzim substrat kecocokan yang terinduksi (induced fit enzim Enzim--subtrat Enzim Teori therory) oleh subtrat Sisi aktif enzim Daniel Koshland, 1958 – Sisi aktif enzim akan menyesuaikan dengan bentuk subtrat sebelum terbentuk kompleks enzim substrat Enzim--subtrat Enzim 13 Refli. Materi Biokimia Dasar. Biologi FST Undana ENZIM; mekanisme kerja • Setiap reaksi memerlukan energi aktifasi • Jumlah energi aktifasi suatu reaksi berbeda tergantung pada: – tanpa melibatkan enzim – melibatkan enzim 14 Refli. Materi Biokimia Dasar. Biologi FST Undana 7 12/10/2015 ENZIM; mekanisme kerja • Enzim: – Menurunkan energi aktivasi suatu reaksi tanpa struktur enzim secara permanen merubah 15 Refli. Materi Biokimia Dasar. Biologi FST Undana ENERGI BEBAS (ΔG) = energi yang dilepaskan selama reaksi (produk reaktan Reaksi eksergonik (eksoterm) = reaksi yang melepaskan energi. ∆G Produk < ∆G reaktan Reaksi bersifat spontan Reaksi endergonik (endooterm) = reaksi yang mermerlukan energi. ∆G Produk > ∆G reaktan Reaksi tidak bersifat spontan 16 Refli. Materi Biokimia Dasar. Biologi FST Undana 8 12/10/2015 Reaksi eksergonik & endergonik dalam biosistem dan ATP Reaksi endergonik endergonik mensuplai energi bagi pembentukan ATP Reaksi eksergonik dari hidrolisis ATP untuk mensuplai energi bagi reaksi di dalam sel 17 Refli. Materi Biokimia Dasar. Biologi FST Undana Hubungan antara reaksi eksergonik (hidrolisis ATP) ATP) Glutamin) dengan reaksi endergonik (sintesis Glutamin) 18 Refli. Materi Biokimia Dasar. Biologi FST Undana 9 12/10/2015 ENZIM; sifat-sifat enzim • Enzim adalah protein – Enzim memiliki struktur yang tersusun oleh protein, sehingga enzim dapat mengalami denaturasi seperti halnya protein jika dipanasi, diberi larutan asam kuat atau basa kuat dan senyawa yang bersifat toksin • Bekerja secara khusus (spesifik) – Artinya satu enzim bekerja untuk satu subtrat • Lipase -----subtrat subtrat lipida • Amilase --- substrat: amilum • Malat dehidrogenase – substrat: malat 19 Refli. Materi Biokimia Dasar. Biologi FST Undana ENZIM; sifat-sifat enzim • Bekerja bolak bolak--balik Fruktosa-1-Posfat • Diperlukan dalam (reversibel) Fruktosa-1posfat aldose Dehidroksiaseton posfat + Gliseraldehid jumlah kecil dalam melakukan fungsinya • Berfungsi sebagai katalis 20 Refli. Materi Biokimia Dasar. Biologi FST Undana 10 12/10/2015 ENZIM; faktor yang mempengaruhi kerja enzim Inhibitor Suhu pH Konsentrasi Subtrat Aktivator Konsentrasi Enzim 21 Refli. Materi Biokimia Dasar. Biologi FST Undana ENZIM; faktor yang mempengaruhi kerja enzim • Suhu – Aktifitas maksimum enzim suhu optimum – Kenaikan suhu sesudah suhu optimum akan menurunkan aktivitas enzim inaktif enzim karena denaturasi (kerusakan struktur) – Setiap enzim memiliki suhu optimum tertentu • Umumnya enzim pada tubuh manusia memiliki suhu optimum 360C • Pada Bateri termofilik suhu optimum ± 800C 22 Refli. Materi Biokimia Dasar. Biologi FST Undana 11 12/10/2015 ENZIM; faktor yang mempengaruhi kerja enzim • pH – Aktifitas maksimum enzim pH optimum – pH lebih rendah atau lebih tinggi dari pH optimum dapat menurunkan aktivitas enzim – Setiap enzim memiliki pH optimum khusus, tergantung: enzim Sifat enzim • asal • 23 Refli. Materi Biokimia Dasar. Biologi FST Undana ENZIM; faktor yang mempengaruhi kerja enzim • Konsentrasi Subtrat – Makin tinggi konsentrasi subtrat reaksi makin cepat – Jika konsentrasi enzim tetap, penambahan konsentrasi subtrat tidak akan mempercepat reaksi. Kecepatan ini disebut kecepatan maksimum (Vmax) 24 Refli. Materi Biokimia Dasar. Biologi FST Undana 12 12/10/2015 ENZIM; faktor yang mempengaruhi kerja enzim • Konsentrasi Enzim – Makin tinggi konsentrasi enzim reaksi makin cepat – Jika konsentrasi substrat tetap, penambahan konsentrasi enzim tidak akan mempercepat reaksi. Hal ini disebabkan substrat sudah jenuh dengan enzim 25 Refli. Materi Biokimia Dasar. Biologi FST Undana Feedback Inhibition • Reaksi biokimia dalam sel tejadi secara bertahap dengan melibatkan sejumlah sel • Sehingga perubahan substrat menjadi produk akhir menghasil kan sejumlah senyawa • antara (Intermediate compound) compound) Reaksi dikontrol melalui mekanisme penghambatan balik (feedback regulation) regulation) – Peningkatan produk akhir akan menghambat aktivitas salah satu enzim dalam jalur reaksi tersebut, atau sebaliknya penurunan produk akhir akan menstimulus enzim tersebut beraktivitas 26 Refli. Materi Biokimia Dasar. Biologi FST Undana 13 12/10/2015 ENZIM; faktor yang mempengaruhi kerja enzim • Inhibitor ; senyawa yang menghambat aktifitas enzim Penghambatan Penghambatan enzim oleh inhibitor irreversibel Kompetitif Penghambatan Unkompetitif Jenis reversibel Nonkompetitif Campuran 27 Refli. Materi Biokimia Dasar. Biologi FST Undana ENZIM; Penghambatan kerja enzim • Penghambatan Irreversibel (irreversible Inhibition) – Penghambatan aktivitas enzim yang bersifat permanen oleh inhibitor – Penghambatan menyebakan enzim menjadi tidak aktif – Inhibitor : umumnya bersifat toksis 28 Refli. Materi Biokimia Dasar. Biologi FST Undana 14 12/10/2015 ENZIM; Penghambatan kerja enzim • Penghambatan kompetitif (competitive Inhibition) – Inhibitor (I) dan Substrat (S) berkompetisi untuk menempati sisi aktif – Jika inhibitor menempati sisi aktif enzim tidak aktif – Namun penghambatan ini tidak menurunkan kecepatan pemecahan ES menjadi P dan E – Penghambatan ini dapat dihilangkan dengan penambahan substrat 29 Refli. Materi Biokimia Dasar. Biologi FST Undana ENZIM; Penghambatan kerja enzim • Penghambatan Unkompetitif (uncompetitive Inhibition) – Inhibitor (I) berikatan pada sisi lain dan bukan sisi aktif – Pengikatan tersebut mengganggu kecepatan pemecahan ES kompleks produk – Penambahan substrat akan mempertinggi penghambatan 30 Refli. Materi Biokimia Dasar. Biologi FST Undana 15 12/10/2015 ENZIM; Penghambatan kerja enzim • Penghambatan nonkompetitif (noncompetitive Inhibition) – Mengikat sisi lain selain sisi aktif – Dapat mengikat baik enzimenzimsubstrat kompleks maupun enzim bebas • Mengikat ES kompleks mengganggu pembentukan produk • Mengikat enzim bebas mengganggu pengikatan substrat ke enzim 31 Refli. Materi Biokimia Dasar. Biologi FST Undana 32 Refli. Materi Biokimia Dasar. Biologi FST Undana 16 12/10/2015 Contoh Keracunan unggas • Alkaloid swainsonine memblokir enzim mannosidase. • Ketika sisi aktif mannosidase diblokir, enzim ini tidak bisa mengkatalisis pemecahan gula manosa • Akibatnya terjadi penumpukan manosa di vakuola sel sistem saraf pusat (otak dan tulang belakang). • Vakuola yang menggelembung tersebut adalah lisosom, tempat reaksi enzimatik pemecahan terjadi • Hewan yang terjangkit paralisis atau bisa meninggal Refli. Materi Biokimia Dasar. Biologi FST Undana Contoh inhibitor Skenario yang mirip terjadi pada bayi yang terserang penyakit manosidosis. Pada penyakit ini, enzim mannosidase berkurang karena tidak ada penyembuhan untuk penyakit ini. diturunkan dari orang tua karier probabilitasnya 25 % bila kedua orang tuanya karier dikenal dengan nama Tay Sachs Disease, di sel saraf terisi penuh dengan lipid ganglioside karena tidak ada enzim pemecah susbtrate ini Refli. Materi Biokimia Dasar. Biologi FST Undana 17 12/10/2015 Racun, pestisida, obat adalah inhibitor enzim Irreversible enzyme prevents an enzyme from catalyzing a crucial metabolic reaction organism may be poisoned Cyanide menghambat enzim untk produksi ATP pada saat respirasi Contoh: Sarin (gas saraf) yang dilepas oleh teroris di Stasiun Bawah Tanah Tokyo (1995). Molekul ini berikatan secara kovalen dengan asam amino pada sisi aktif acetylcholinesterase (enzim untuk transmisi impuls saraf ) penghambatan ini menyebabkan paralisis / kematian Pesticides diklasifikasikan sebagai organofosfat interaksi pestisida dan asama amino pada sisi aktif enzim akan mengganggi sistem saraf reaksi tidak terjadi Contoh : Malathion & parathion toksik pada insekta menghambat enzim acetylcholinesterase CO berikatan dengan hemoglobin biasanya oksigen Refli. Materi Biokimia Dasar. Biologi FST Undana Racun, pestisida, obat adalah inhibitor enzim Antibiotik dan obat bekerja dengan menghambat enzim esensial untuk bakteri penyebab penyakit Penicillin menghambat enzim yang digunakan enzim untuk membentuk dinding sel bakteri Ibuprofen and aspirin menghambat enzim yang berfungsi sebagai pemacu rasa sakit obat kanker bekerja sebagai inhibitor enzim yang memacu pembelahan sel Refli. Materi Biokimia Dasar. Biologi FST Undana 18 12/10/2015 Sulphate Drug sebagai Inhibitor kompetitif Domagk (1939) Para-aminobenzoic acid (PABA) H2N- Bacteria butuh PABA untuk biosintesis asma folat -COOH asam folat Prekursor H2N- -SONH2 Asam tetrahidrofolik Obat Sulfa strukturnya mirip PABA dan menghambat pertumbuhan bakteri Sulfanilamide Sulfa drug (anti-inflammation) Refli. Materi Biokimia Dasar. Biologi FST Undana HIV protease vs Aspartyl protease HIV Protease inhibitor is used in treating AIDS ↓ HIV protease (homodimer) subunit 1 Asp domain 1 Asp subunit 2 Asp domain 2 Asp Symmetric dimer Asymmetric monomer ↑Aspartyl protease (monomer) Refli. Materi Biokimia Dasar. Biologi FST Undana 19 12/10/2015 Enzyme Failures. One small part of the human metabolic map, showing the consequences of various specific enzyme failures. Refli. Materi Biokimia Dasar. Biologi FST Undana Phenylketonuria (PKU) • Kekurangan atau tidak ada enzim penylalanine hydroxylase menyebabkan akumulasi phenylalanine (yang berasal dari protein). • Konsentrasi phenylalanine tinggi dikonversi ke phenylpyruvic acid, substansi yang mengganggu perkembangan sistem saraf, berakibat pada kemunduran mental pada janin • Bila level phenylpyruvic acid terdeteksi sejak dini (setelah kelahiran), bayi dapat diberi diet rendah fenilalanin dan akan berkembangan tanpa kemunduran mental.ar Refli. Materi Biokimia Dasar. Biologi FST Undana 20 12/10/2015 KINETIKA ENZIM • Kinetika enzim menunjukkan adanya kejenuhan (saturation saturation)) • Michaelis Michaelis--Menten (1913) membuat dasar teori ini • Syarat berlakunya hukum MichaelisMichaelis-Menten – Enzim dalam keadaan aktif – pH dan suhu optimum – Konsentrasi enzim tetap Refli. Materi Biokimia Dasar. Biologi FST Undana MICHAELIS--MENTEN PLOT MICHAELIS E+S ES E+P V : kecepatan [S] : konsentrasi substrat Vmax : kecepatan maksimum Km : konstanta Michaelis Michaelis-Menten Refli. Materi Biokimia Dasar. Biologi FST Undana 21 12/10/2015 KONSTANTA MICHAELISMICHAELIS-MENTEN Km: Konstanta MichelisMichelis-Menten • Konsentrasi substrat dimana V = ½ Vmax dan dinyatakan misalnya dalam mol/l • Harga tetap pada kondisi yang sama • Mengirakan afinitas (daya tempel) enzim terhadap substrat. Makin besar Km makin rendah afinitasnya, dan sebaliknya • Tidak mengukur aktivitas enzim • Dapat dipakai untuk menganalisis jenis inhibitor Refli. Materi Biokimia Dasar. Biologi FST Undana KINETIKA MICHAELISMICHAELIS-MENTEN V Vmax Dengan aktivator ½ Vmax Normal Dengan inhibitor [S] Km1 Km Km2 Refli. Materi Biokimia Dasar. Biologi FST Undana 22 12/10/2015 KINETIKA MICHAELISMICHAELIS-MENTEN (lanjt.) • Vo = Initial Velocity ialah kecepatan mulamula-mula diartikan sebagai kecepatan reaksi enzimatis pada saat “zero “zero time” time” • Zero time : waktu saat dimulainya suatu reaksi enzimatis. Pada saat ini : – [S] = [S] yang dipakai pada reaksi – [P] = 0 (nol) • Steady state : keadaan dimana jumlah substrat yang masuk = jumlah produk yang dihasilkan Jadi, kecepatan pembentukan ES = kecepatan pemecahannya [ES] tetap • Et = enzim total (jumlah enzim bebas dan enzim terikat) sehingga Ebebas = Et – ES Refli. Materi Biokimia Dasar. Biologi FST Undana KINETIKA MICHAELISMICHAELIS-MENTEN (lanjt.) E+S k1 ES (a) E+P (b) K-1 ES k2 K-2 1. Kecepatan pembentukan ES = k1 ([Et] – [ES]) [S] (c) k1 : konstanta kecepatan reaksi (a) 2. Kecepatan pemecahan ES = k-1 [ES] + k2 [ES] Refli. Materi Biokimia Dasar. Biologi FST Undana 23 12/10/2015 KINETIKA MICHAELISMICHAELIS-MENTEN (lanjt.) 3. Steady State ES tetap kecepatan pembentukan ES = kecepatan pemecahan k1 ([Et] – [ES]) [S] = k-1 [ES] + k2 [ES] (d) 4. Pemisahan konstanta kecepatan - Sebelah kiri persamaan (d) dikalikan k1 [Et] [S] – k1 [ES] [S] - Sebelah kanan disederhanakan (k-1 + k2 ) [ES] Refli. Materi Biokimia Dasar. Biologi FST Undana KINETIKA MICHAELISMICHAELIS-MENTEN (lanjt.) Jadi, k1 [Et] [S] – k1 [ES] [S] = (k-1 + k2 ) [ES] k1 [ES] [S] dipindahkan k1 [Et] [S] = k1 [ES] [S] + (k-1 + k2 ) [ES] k1 [Et] [S] = (k1 [S] + k-1 + k2 ) [ES] Jadi, ES = k1 [Et] [S] [Et] [S] ES = atau k1 [S] + k-1 + k2 [S] + (k-1 + k2) k1 (e) Refli. Materi Biokimia Dasar. Biologi FST Undana 24 12/10/2015 KINETIKA MICHAELISMICHAELIS-MENTEN (lanjt.) 5. Kecepatan mula (Vo) Menurut MichaelisMichaelis-Menten kecepatan mula ditentukan oleh kecepatan pemecahan [ES] pada reaksi (b) dimana konstanta kecepatan k2 Vo = K2 [ES] masukkan persamaan (e) untuk [ES] maka didapat Vo = K2 [Et] [S] [S] + (k-1 + k2) (f) k1 Refli. Materi Biokimia Dasar. Biologi FST Undana KINETIKA MICHAELISMICHAELIS-MENTEN (lanjt.) Km : konstanta Michaelis Michaelis--Menten (k-1 + k2) = k1 Vmax : kecepatan dimana semua enzim dalam bentuk ES = K2 [Et] Masukkan persamaan (f) didapat V= Vmax [S] [S] + Km Refli. Materi Biokimia Dasar. Biologi FST Undana 25 12/10/2015 KINETIKA MICHAELISMICHAELIS-MENTEN (lanjt.) Sewaktu V = ½ Vmax Maka ½ Vmax = Vmax [S] ½= [S] + Km [S] [S] + Km Jadi, [S] + Km = 2 [S] Km = [S] pada waktu Vo tepat ½ Vmax Refli. Materi Biokimia Dasar. Biologi FST Undana PLOT LINIER Lineweaver-Burk membuat plot linier dengan Lineweaverseperkecepatan vs seperkonsentrasi substrat, sehingga : V = 1 = V Vmax [S] Km + [S] 1 Vmax [S] Km + [S] = Km + [S] Vmax [S] Y = aX + b 1 = V Km Vmax 1 1 + Vmax [S] Sumbu X = 1 [S] Sumbu Y = 1 V Refli. Materi Biokimia Dasar. Biologi FST Undana 26 12/10/2015 LINEWEAVER--BURK PLOT LINEWEAVER 1/ V Slope = Km Vmax 1/ Vmax = intercept on Y 1/ [S] - 1/Km = intercept on X Refli. Materi Biokimia Dasar. Biologi FST Undana MACAM PLOT LINIER The three most common straightstraight-line form:: form • Lineweaver Lineweaver-Burk 1 1 Km 1 1 1 V vs [S] V V-Hofstee • EadieEadie V vs [S] = Vmax V = - Km [S] + Vmax V + Vmax [S] atau [S] vs [S] [S] = V • Hanes Hanes-Woolf V [S] Km + Vmax Vmax Km [S] 1 [S] + = Vmax Vmax V Refli. Materi Biokimia Dasar. Biologi FST Undana 27 12/10/2015 KEUNTUNGAN PLOT LINIER • Vmax dan Km dapat ditentukan lebih teliti • Tidak diperlukan penghitungan • Dapat mengetahui adanya pengamatan yang jelek / tidak benar • Dapat memberikan informasi lebih jelas tentang inhibitor enzim Refli. Materi Biokimia Dasar. Biologi FST Undana ANALISIS INHIBITOR DENGAN PLOT LINIER INHIBITOR KOMPETITIF Ks 1/ V Kp E+S + I ES Ki Ki = Dengan Inhibitor E+P [E] [I] [ EI ] EI 1/ Vmax Vmax tetap Tanpa Inhibitor Km naik [I] - 1/Km 1/ [S] Kmapp = Km 1+ Ki Refli. Materi Biokimia Dasar. Biologi FST Undana 28 12/10/2015 ANALISIS INHIBITOR DENGAN PLOT LINIER (lanjt.) 1/ V INHIBITOR UNKOMPETITIF Ks Kp ES + I E+S Dengan Inhibitor 1/ Vmax E+P Ki Tanpa Inhibitor ESI Vmax turun 1/ [S] - 1/Km Km turun Vmax Vmaxi = [I] 1+ Km Kmapp = [I] 1+ Ki Ki ANALISIS INHIBITOR DENGAN PLOT LINIER (lanjt.) Ks INHIBITOR NONKOMPETITIF E+S + I 1/ V Ki Dengan Inhibitor EI + S 1/ Vmax E+P Ki Ks EIS Vmax turun Km tetap Tanpa Inhibitor - 1/Km Kp ES + I 1/ [S] Vmaxi = Vmax [I] 1+ Ki Refli. Materi Biokimia Dasar. Biologi FST Undana 29 12/10/2015 PENGATURAN SINTESIS DAN AKTIVITAS ENZIM • Sel mampu mengatur sintesis enzim • Repression enzyme : – Banyak dijumpai pada bakteri – Terjadi pada biosintesis asam amino, purin dan pirimidin – Hasil akhir menekan sintesis dalam rangkaian reaksi tersebut – Substansi yang menekan produksi enzim disebut corepressor • Induction enzyme : – Sintesis enzim terjadi kalau ada substrat – Substansi yang memulai induksi disebut inducer Refli. Materi Biokimia Dasar. Biologi FST Undana REPRESSION AND INDUCTION OF ENZYME Total Protein Jumlah Sel Enzim yang terlibat dalam sintesis arginin Relative Increase Relative Increase Total Protein Jumlah Sel Laktosa ditambahkan β-galaktosidase Arginin ditambahkan Time Time ENZYME REPRESSION ENZYME INDUCTION Refli. Materi Biokimia Dasar. Biologi FST Undana 30 12/10/2015 PENGATURAN SINTESIS DAN AKTIVITAS ENZIM (lanjt.) • Represi dan induksi enzim mempunyai efek pada proses transkripsi • Baik inducer maupun corepressor mengikatkan diri pada protein spesifik repressor yang mempengaruhi sintesis mRNA. Refli. Materi Biokimia Dasar. Biologi FST Undana OPERON MODEL Refli. Materi Biokimia Dasar. Biologi FST Undana 31 12/10/2015 ENZYME REPRESSION • Misalnya dalam sintesis arginin • Penambahan arginin akan menghentikan sintesis enzim pembentuk arginin • Arginin bertindak sebagai corepressor • Corepressor akan berikatan dengan protein repressor dalam sel • Pengikatan menyebabkan konfigurasi protein repressor berubah mampu mengikatkan diri pada daerah operator pada DNA (daerah sintesis mRNA dimulai) sintesis mRNA tidak terjadi Refli. Materi Biokimia Dasar. Biologi FST Undana ENZYME REPRESSION (lanjt.) (a) Promoter Operator Gene 1 RNA polymerase Gene 2 Gene 3 Transcription occurs Repressor (b) Promoter Operator RNA polymerase Repressor Gene 1 Gene 2 Gene 3 Transcription blocked Corepressor Refli. Materi Biokimia Dasar. Biologi FST Undana 32 12/10/2015 ENZYME INDUCTION • Terjadi sintesis enzim kalau ada substrat (misalnya β– galaktosidase) disintesis kalau ada laktosa dalam medium • Substansi yang memulai induksi enzim disebut inducer • Jika inducer ditambahkan menyebabkan enzim disintesis • Sintesis enzim dengan jalan pembentukan mRNA yang mengkode pembentukan enzim tersebut • Protein repressor spesifik aktif dengan tidak adanya inducer memblokir dengan sempurna sintesis mRNA • Penambahan inducer menyebabkan inducer mengikatkan diri pada repressor repressor tidak aktif penghambatan sintesis mRNA teratasi sintesis mRNA berlangsung, jadi sintesis enzim juga berlangsung Refli. Materi Biokimia Dasar. Biologi FST Undana ENZYME INDUCTION (lanjt.) NEGATIVE CONTROL (a) (b) Promoter Operator RNA polymerase Repressor Promoter Operator RNA polymerase Inducer Gene 1 Gene 2 Gene 3 Transcription blocked Gene 1 Gene 2 Gene 3 Transcription occurs Repressor Refli. Materi Biokimia Dasar. Biologi FST Undana 33 12/10/2015 ENZYME INDUCTION (lanjt.) POSITIVE CONTROL Promoter Operator Gene 1 Gene 2 Gene 3 Transcription occurs RNA polymerase CAP + cAMP Action of cyclic AMP in promoting mRNA synthesis ATP Refli. Materi Biokimia Dasar. Biologi FST Undana HUBUNGAN ENZIM METABOLISME • Totalitas reaksi kimia secara enzimatis di dalam atau di luar sel dalam tubuh mahluk hidup – Anabolisme; sintesis senyawa kompleks dari senyawa sederhana – Katabolisme; degradasi senyawa kompleks menjadi senyawa sederhana 68 Refli. Materi Biokimia Dasar. Biologi FST Undana 34 12/10/2015 METABOLISME ANABOLISME KATABOLISME Refli. Materi Biokimia Dasar. Biologi FST Undana TERIMA KASIH Materi Kuliah Biokimia. Jurusan Biologi FST Universitas Nusa Cendana. 2015 35