Bab II LANDASAN TEORI

advertisement
Bab II
LANDASAN TEORI
2.1 Merjer
2.1.1 Pengertian Merjer
Merjer adalah penggabungan usaha perusahaan mengambil alih
satu atau lebih perusahaan lainnya. Perusahaan yang diambil alih akan
dibubarkan atau dillikuidasi kemudian, sedangkan perusahaan yang
mengambil alih, tetap berdiri sebagai badan usahadan melanjutkan
kegiatan operasionalnya ( Foster,1986)
Berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 22
dinyatakan bahwa penggabungan usaha dapat mengakibatkan terjadinya
legal merger dengan cara :
•
Aktiva dan kewajiban suatu perusahaan dialihkan ke
perusahaan lain dan perusahaan yang melakukan pengalihan
dibubarkan atau
•
Aktiva dan kewajiban dua atau lebih perusahaan dialihkan
ke perusahaan baru dan kedua perusahaan yang melakukan
pengalihan tersebut dibubarkan
4 5 Berdasarkan definisi yang telah diuraikan di atas, dapat disimpulkan
bahwa merjer adalah penggabungan usaha (aktiva dan kewajiban) oleh
dua perusahaan atau lebih menjadi satu atau salah satu perusahaan
tersebut tetap berdiri dan melanjutkan kegiatan operasionalnya.
2.1.2 Jenis – Jenis Merjer
Merjer terbagi menjadi tiga, yaitu:
•
Merjer Horizontal, adalah merger yang dilakukan oleh usaha
sejenis (usahanya sama), misalnya merger antara dua
perusahaan Roti, merger perusahaan sepatu.
•
Merjer
Vertikal,
adalah
merger
yang
terjadi
antara
perusahaan-perusahaan yang saling berhubungan, misalnya
dalam alur produksi yang berurutan. Contohnya: perusahaan
pemintalan
benang
merger
dengan
perusahaan
kain,
perusahaan ban merger dengan peurusahaan mobil.
•
Merjer Konglomerat ialah merger antara berbagai perusahaan
yang menghasilkan berbagai produk yang berbeda-beda dan
tidak ada kaitannya, misalnya perusahaan sepatu merger
dengan perusahaan elektronik, atau perusahaan mobil merger
dengan perusahaan makanan. Tujuan utama konglomerat ialah
untuk mencapai pertumbuhan Badan Usaha dengan cepat dan
6 mendapatkan hasil yang lebih baik. Caranya ialah dengan
saling bertukar saham antara kedua perusahaan yang disatukan.
•
Merjer Konsentrik ialah penggabungan perusahaan yang
sejenis atau mempunyai kesamaan dalam pemanfaatan
teknologi mendasar, proses produksi maupun pangsa pasar,
Bagi perusahaan yang mengakuisisi, akuisisi ini berfungsi
untuk memperluas pangsa pasar, memperluas lini produk dan
pemanfaaatan teknologi bersama.
2.2
Akuisisi
2.2.1 Pengertian Akuisisi
Kata akuisisi aslinya berasal dari bhs. Latin, acquisitio, dari
kata kerja acquirere. Akuisisi berasal dari sebuah kata dalam bahasa
Inggris acquisition yang berarti pengambil alihan.
Akuisisi adalah mengambil alih kendali bisnis yang dimiliki
oleh perusahaan lain (divisi dari perusahaan lain), melalui pembelian
baik asset atau dari 51 persen sampai 100 persen saham biasa
perusahaan (atau divisi) tersebut (Livingstone,1994).
Menurut Sudarsanam (1999), Akuisisi adalah menyerupai
kepanjangan tangan, yaitu dengan membeli sebuah perusahaan secara
7 asset atau shares dan menjadi shareholder sehingga menjadikan
pemilik perusahaan tersebut.
Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa akuisisi
adalah membeli asset perusahaan lain sebanyak lima puluh satu persen
sampai seratus persen sehingga menjadi pemilik terhadap perusahaan
tersebut
2.2.2 Jenis – Jenis dari Akuisisi
•
Investor membeli saham. Merupakan pengambilalihan atau
pembelian saham suatu perusahaan dengan menggunakan kas,
saham atau sekuritas lain dan biasanya melalui tahap tender offer
oleh perusahaan penawar (bidder company) kepada para
pemegang saham perusahaan target. Apabila pemegang saham
perusahaan target menyetujuinya maka transaksi akan terjadi dan
dalam hal ini tidak lagi diperlukan persetujuan pihak manajemen.
Oleh karena itu, akuisisi saham sering disebut pengambilalihan
yang tidak bersahabat (hostile takeover). Dalam mempertahankan
posisinya agar tidak terjadi hostile takeover, perusahaan targe
biasanya melakkan strategi pertahanan pac-man defence, yang
berarti melakukan counter tender offer terhadap perusahaan
pengakuisisi (melakukan akuisisi balik)
8 •
Investor membeli asset perusahaan. Dapat dilakukan dengan cara
perusahaan pengakuisisi membekukan sebagian aktiva perusahaan
target. Dalam hal ini, akuisisi aktiva membutuhkan persetujuan
pemegang
saham
perusahaan
target
dalam
proses
pengambilalihan perusahaan tersebut.
2.3 Motivasi Perusahaan melakukan Merjer dan Akuisisi
Sudarsanam (1999) mengemukakakan motivasi perusahaan yang melakukan
merjer dan akuisisi adalah :
• Memaksimalkan kekayaan pemegang saham
• Memperbesar ukuran perusahaan
• Menyusun kemampuan manajerial yang saat ini belum digunakan
secara maksimal
• Mengurangi resiko dan meminimalisasi tekanan biaya finansial
dan kebangkrutan
• Menghindari pengambilalihan yaitu dengan melakukan counter
tender offer terhadap perusahaan pengakuisisi
9 2.4 Laporan Keuangan
2.4.1 Pengertian Laporan Keuangan
Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu
perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk
menggambarkan kinerja perusahaan tersebut (Sumardi,1994)
2.4.2 Tujuan Laporan Keuangan
Menurut Prinsip Akuntansi Indonseia (PAI) tahun 1984, tujuan
laporan keuangan dapat dinyatakan sebagai berikut:
• Untuk memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya
mengenai aktiva dan kewajiban serta modal suatu perusahaan
• Untuk memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai
perubahan dalam aktiva netto (aktiva dikurangi kewajiban)
• Untuk memberikan informasi keuangan yang membantu para
pemakai laporan di dalam menaksir potensi perusahaandalam
menghasilkan laba
• Untuk memberikan informasi penting laninnya mengenai
perubahan dalamaktiva dan kewajiban suatu perusahaan
10 2.4.3
Syarat Laporan Keuangan
Syarat laporan keuangan adalah sebagai berikut :
• Relevan
• Dapat dimengerti
• Daya uji
• Netral
• Tepat waktu
• Daya banding
• Lengkap
2.4.4
Jenis Laporan Keuangan
Jenis laporan keuangan ada 3 yaitu :
•
Neraca (balance sheet)
Neraca adalah laporan keuangan yang disusun secara
sistematis yang menggambarkan posisi keuangan pada suatu
saat tertentu yang terdiri dari harta, hutang dan modal.
11 •
Laporan laba – rugi (profit and loss statement)
Laporan laba rugi adalah suatu laporan keuangan yang
memberikan
informasi
keberhasilan
yang
dicapai
atau
kegagalan yang menimpa suatu perusahaan di dalam
menjalankan usahanya selama jangka waktu tertentu. Laba rugi
perusahaan dapat dihitung dengan membandingkan antara
penerimaan dan jumlah beban selama satu periode akuntansi.
•
Laporan perubahan modal (capital statement )
Laporan perubahan modal adalah suatu laporan atau
informasi yang menggambarkan perubahan yang terjadi atas
modal pada suatu periode.
2.5 Arus kas
Arus kas adalah jumlah bersih dari penerimaan kas dikurangi dengan
pengeluaran
Arus kas = Penerimaan kas – Pengeluaran kas
12 2.5.1 Statement of cash flow
Statement of cash flow dibagi menjadi 3 bagian yaitu :
•
Kas yang berasal dari aktivitas operasional (Operating)
•
Kas yang berasal dari aktivitas investasi (Investing)
•
Kas yang berasal dari aktivitas financial (Financing)
Operating
Investing
Financing
Jenis
transaksi
Kas yang diterima
dan dikeluarkan
dalam aktivitas
sehari – hari
Kas digunakan untuk
membeli dan menjual
aset dalam perusahaan
yang dapat digunakan
lebih dari 1 tahun
Kas yang diterima
dan pengeluaran yang
berhubungan dengan
pinjaman
Kas masuk
Kas yang diterima
dari customer
Kas yang diterima dari
menjual gedung atau
lahan
Kas yang di dapat
dari mengeluarkan
saham baru
Kas keluar
Kas dibayarkan ke
Kas yang dikeluarkan
vendor untuk
untuk membeli lahan
peralatan yang dibeli atau gedung
Kas yang dikeluarkan
untuk membayar
deviden ke pemegang
saham
Akun di
laporan
keuangan
Current asset dan
current liabilities
Long term liabilities
dan shareholders
equity
Long term assets
Sumber : Berk & De Marzo (2007)
Tabel 2.1
Statement of cash flow
13 Arus kas memiliki 2 jenis metode pencatatan yaitu :
•
Metode langsung
Metode arus kas yang menunjukkan setiap arus kas masuk dan arus kas
keluar dengan menganalisa setiap item di laporan laba rugi
•
Metode tidak langsung
Metode arus kas yang memulai dari laba bersih dan membuat adjustment
untuk semua item yang tidak mempengaruhi kas dan adjustment terhadap
perubahan pada current asset dan current lilabilitiesyang terdapat pada
aktivitas operasional pada arus kas.
2.6 Pendekatan arus kas bebas (free cash flow)
Pendekatan ini merupakan pendekatan yang menyatakan bahwa nilai
perusahaan merupakan arus kas yang masuk perusahaan selama perusahaan
masih hidup. Arus kas pada masa mendatang tersebut dinilai dan disebut
dengan nilai perusahaan. Arus kas yang masuk ke perusahaan tersebut terjadi
karena adanya hutang dan ekuitas perusahaan.
Dalam menghitung arus kas ke perusahaan tersebut dapat dilakukan
dengan dua metode.
Pertama, penjumlahan seluruh arus kas ke perusahaan dikarenakan
adanya beberapa hak kepemilikan dalam perusahaan. Arus kas terhadap investor
14 ekuitas yaitu deviden dan pembelian saham, sedangkan arus kas terhadap
investor pemegang hutang yaitu pembayaran bunga, keuntungan dari pajakdan
pembayaran bunga bersih. Adapun penghitungan arus kas terhadap perusahaan
dihitung sebagai berikut :
FCF = EBIT * (1- tax rate) – (Capital Expenditure – Depreciation) – Changes in
noncash Working Capital
Dimana :
EBIT = laba sebelum pajak dan bunga
Penyusutan merupakan pengurangan dari pengeluaran capital karena
penyusutan merupakan pengeluaran bukan cash hanya merupkanan pencatatan
dalam akuntansi dengan adanya penggunaan aset perusahaan. Perubahan
terhadap non cash working capital merupakan pengurang terhadap arus kas
bebas perusahaan. Tetapi, item ini menjadi penambah bila terjadi penurunan
pada non cash working capital ini.
Kedua, perhitungan arus kas sebelum pembayaran terhadap hutang
tetapi setelah adanya investasi kembali yang dilaksanakan.
2.7 Anggaran Belanja Modal
Anggaran belanja modal adalah proses merencanakan perubahan pada
aset dimana aliran kas diharapkan lebih dari 1 tahun.
15 Rencana bisnis strategi adalah rencana jangka panjang yang
merupakan garis besar dalam strategi utama perusahaan untuk 5 sampai 10
tahun ke depan.
Klasifikasi Project :
• Mempertahankan bisnis yang sudah ada saat ini
• Melakukan perubahan dengan cara mengurangi biaya
• Ekspansi dengan mempertahankan produk dan pasar yang sudah ada
• Ekspansi dengan membuat produk baru atau mencari pasar yang baru
• Safety and / or environmental projects
• Lain –lain
Lima metode utama yang digunakan untuk menggolongkan projects dan
mengambil keputusan, apakah akan project tersebut akan diterima yang
nantinya akan dimasukkan dalam anggaran belanja modal.:
•
Payback
Payback period adalah lamanya waktu yang dibutuhkan sehingga investasi
kita kembali untuk menutupi biaya yang sudah ita keluarkan sebelumnya.
Rumus :
16 Sumber : Berk & De Marzo (2007)
Semakin rendah payback-nya semakin baik
•
Discounted payback
Discounted payback adalah lamanya waktu yang dibutuhkan untuk
melakukan investasi arus kas.
Rumus :
Sumber : Berk & De Marzo (2007)
•
Net present value
Net present value adalah metode menggolongkan investasi dengan
menggunakan NPV, dimana nilai dimasa yang akan datang sama dengan
nilai sekarang .
Rumus :
17 Sumber : Berk & De Marzo (2007)
•
Internal rate of return
Internal rate of return adalah pemasukan dari PV sama dengan biaya
investaasi Rumus :
PV (pemasukan) = PV (biaya investasi)
Atau NPV adalah sama dengan 0 (nol), rumus :
Sumber : Berk & De Marzo (2007)
18 •
Modified internal rate of return
Modified IRR adalah biaya PV project sama dengan PV dari terminal
value, dimana terminal value dapat ditemukan dalam pemasukan kas,
digabungkan dengan cost of capital.
2.8 5 Porter’s Forces
Porter’s 5 forces adalah alat bantu yang simple namun sangat berguna untuk
memahami akan kekuatan yang ada pada situasi bisnis tertentu. Kerangka kerja
(framework) ini membantu memahami kekuatan saat ini dan kekuatan posisi
bisnis yang akan dimasuki.
Dengan pemahaman yang jelas tentang dimana kekuatan itu berada, para
strategic maker dapat mengambil keuntungan dari kekuatan yang ada,
meningkatkan atau memperbaiki kekurangan, dan menghindari pengambilan
langkah yang salah. Hal ini menjadi penting dalam perencanaan strategis suatu
bisnis.
Secara konvensional, alat bantu ini digunakan untuk mengidentifikasi
apakah produk baru,layanan atau bisnis memiliki potensi untuk menghasilkan
keuntungan.
Analisa 5 Forces mengasumsi bahwa terdapat lima kekuatan/tekanan
(forces) yang penting yang menentukan kekuatan kompetitif di dalam situasi
tertentu. Lima tekanan tersebut adalah :
19 1. Kekuatan supplier
2. Kekuatan pembeli
3. Tingkat persaingan
4. Ancaman produk substitusi
5. Ancaman pendatang baru
Sumber : Thompson (2008)
Gambar 2.1
5
Porter’s Forces Analysis
2.9 Analisis SWOT
20 Pengamatan lingkungan internal dan eksternal adalah bagian yang penting
dalam proses perencanaan strategis. Faktor – faktor internal sering
dikelompokkkan menjadi kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness).
Sedangkan faktor eksternal adalah peluang (opportunities) dan ancaman
(threats).
Analisa
ini
sering
disebut
dengan
analisa
SWOT
yang
membantu
dalam
(Strengths,weakness,opportunities,threats).
Analisa
SWOT
menghasilkan
informasi
membandingkan serta mencocokkan sumber daya dan kapabilitas perusahaan
terhadap lingkungan kompetitif dimana perusahaan tersebut beroperasi.
Terutama dalam formulasi dan pemilihan strategi yang tepat.
Sumber : http://www.marketingteacher.com/Lessons/lesson_swot.htm
21 Gambar 2.2
SWOT Analysis
2.10 Model valuasi
Menurut Soffer (2003), Laporan keuangan suatu perusahaan menggambarkan
fundamental penting dalam konsep keuangan perusahaan yaitu total nilai yang
ditawarkan sesuai dengan total nilai semua asset yang mereka ajukan
penawarannya. Dengan konsep ini, membuat kita untuk dapat memperkirakan
nilai dari perusahaan dengan berbagai cara. Secara konsep matematika, laporan
keuangan mempunyai arti :
CORE + NONOP = DEBT + OCAP + COMEQUITY
Dimana,
CORE = suatu nilai dari kegiatan opaerasional
NONOP = nilai dari kegiatan non operasional
DEBT = nilai dari hutang,
OCAP = nilai dari modal lainnya
COMEQUITY = nilai dari modal
Persamaan diatas sama dengan :
22 COMEQUITY = CORE + NONOP – DEBT – OCAP
Terdapat 5 metode perhitungan :
1. Dividend discount model
2. Flows to equity model
3. Free cash flow model
4. Adjusted present value model
5. Residual income model
2.10.1Dividend Discount Model
Dividend discount model menggambarkan nilai dari semua security
adalah present value dari cash flow security yang diharapkan untuk
dikembangkan. Untuk mengetahui nilai dari modal, kita melakukan
peramalan dividen di masa yang akan datang dan men-discount kembali
ke masa sekarang sesuai dengan rate of return yang diinginkan
equityholders atau cost of common equity.
Panah yang digaris tebal
menggambarkan bahwa dividend discount model mempertimbangkan
hanya aliran kas yang keluar dari Firm kepada common shareholders The
dividend discount model adalah satu dari lima model yang secara
langsung me-nilai aliran kas. Walaupun kesemua model didapat dari
23 dividend discount model, tetapi tidak melakukan discount dividens secara
langsung.
Core Operations Debt Claims Free Cash Flow Debt service
Cash Capital
Other capital Claims Firm Nonoperating Cash Flow Cash Flows Devidens
Common Equity Claims
Nonoperating Net Assets COMEQUITY = PV (DIVIDENS)
Sumber : Soffer (2003)
Gambar 2.3 Dividend discount model
2.10.2Flows to Equity Model
Pada gambar dibawah, kita menilai aliran kas yang terdapat di equityholders
setelah perusahaan melakukan hutang dan hak/tuntutan modal, aliran yang telah
dibayarkan sebagai dividen. Dalam Flows to equity model, lebih dari sekedar
meramal dividen itu sendiri, kita meramal cash flow yang mampu untuk
24 membiayai dividen karena perusahaan dapat memberikan deviden hanya untuk
mengembangkan perusahaan menghasilkan cash untuk membiayai mereka, nilai
dari cash flow yang tersedia untuk modal dan dividen harus seimbang.
Core Operations Debt Claims _
Debt service Free Cash Flow +
‐ Other Capital Other capital Claims Firm
Cash Flows
Nonoperating Cash Flow +
Devidens
Common Equity Claims
Nonoperating Net Assets COMEQUITY = PV(FCF + NONOPERATING CASH FLOW -DEBT SERVICE
– OTHER CAPITAL CASH FLOW)
Sumber : Soffer (2003)
Gambar 2.4 Flows to equity model
2.10.3Free Cash Flow Model
Free Cash Flow adalah model valuasi yang banyak digunakan. Garis tebal
dalam gambar Free Cash Flow dibawah, mununjukkan bahwa free cash flow
adalah hanya Cash Flow saja yang kita nilai. Kita menghitung present value pada
firm weighted average cost of capital yang digabungkan dengan biaya hutang dan
25 modal. Free cash flow memberikan kita suatu nilai dari operasional perusahaan.
Dalam kotak yang bercetak tebal, menunjukkan bahwa kita menambahkan nilai
yang wajar nonoperating net asset ke dalam nilai inti dari operasional dan
mengurangi nilai wajar dari hutang dan tuntutan mdal yang lainnya yang
nantinya menjadi nilai modal.
Core Operations Debt Claims _ Debt service Free Cash Flow +
Other Capital Firm
Cash Flows
Nonoperating Cash Flow +
Other capital Claims Devidens Common Equity Claims
Nonoperating Net Assets COMEQUITY = PV (FCF) + NONOP – DEBT -OCAP
Sumber : Soffer (2003)
Gambar 2.5 Free cash flow
2.10.4Adjusted Present Value Model
Model adjusted present value merupakan model yang tidak banyak dipakai
seperti model free cash flow, tapi sangat berguna karena menunjukkan pokok –
_
26 pokok dari nilai perusahaan yang terbentuk menggunakan leverage dalam
struktur modal.
Core Operations Debt Claims Debt service Free Cash Flow +
Other Capital Firm
Cash Flows
Nonoperating Cash Flow +
Other capital Claims Devidens Common Equity Claims
Nonoperating Net Assets COMEQUITY = PV (FCF) + VALUE OF LEVERAGE + NONOP - DEBT - OCAP
Sumber : Soffer (2003)
Gambar 2.6 Adjusted present value model
2.10.5Residual Income Model
Model residual income adalah merupakan cara lain dalam meng-estimasi
nilai dari suatu perusahaan. Model ini tidak banyak digunakan, model ini
_
27 memberikan suatu gambaran hubungan antara laporan laba rugi, laporan
keuangan dan aliran arus kas.
Core Operations Debt Claims Debt service Free Cash Flow +
Other Capital Firm
Cash Flows Nonoperating Cash Flow +
Other capital Claims Devidens Common Equity Claims
Nonoperating Net Assets COMEQUITY = BV(CORE) + PV (RI dari CORE) + NONOP – DEBT -OCAP
Sumber : Soffer (2003)
Gambar 2.7 Residual income model
_
Download