PRAGMATIK [Compatibility Mode]

advertisement
By : YAYUK ENY RAHAYU, M. Hum.
RAGMATIK
taran dalam kajian bahasa : “berintegrasi dgn tata
hasa melalui semantik”
Fonologi
Morfologi
Sintaksis
Pragmatik
Semantik
RAGMATIK
ONSEP DASAR PRAGMATIK
RAGMATIK ; THE STUDY OF THE LANGUAGE IS USED TO
OMUNICATE
AGMATIK
eaning eksternal
ontext dependent
peaker meaning
riadis : what do you mean by X?
SEMANTIK
• meaning internal
• Context independent
• linguistic meaning
= Diadis : what does X mean?
EJARAH PRAGMATIK
Era Blomfield : fonetik dan Fonemik
Era Chomsky (akhir 50-an) : sentralitas sintaksis
Era 60-an : Katz : ada integrasi makna dlm teori linguistik
Era 70-an : Lakoff : Sintaksis tidak dapat dipisahkan dari
kajian pemakaian bahasa.
Era Firth : konteks Situasi dan makna, Halliday adanya
teori sosial . Halliday: Bahasa merupakan sistem Tanda :
Sistem makna yang membentuk budaya manusia,
berkaitan dengan struktur sosial.
Charler Moris : Pragmatik merupakan bagian dari ilmu
tanda (Semiotika). Di dalamnya ada sintatika : relasi
formal, semantika : relasi tanda dan penafsiran dan
pragmatik.
EJARAH PRAGMATIK
RAGMATIK MUNCUL KARENA ‘KETIDAKPUASAN’ :
AHASA HANYA DIKAJI SECARA FORMAL’ (hanya
ada bentuk)
sal :
asus bagaimana menjelaskan KAL. ANOMALI ?
ecara gramatikal benar, tetapi secara semantik
elanggar kaidah kolokasi)
Mobil saya hanya gerobak”
ragmatik + Sosioling : Masyarakat bahasa bersifat
eterogen
EJARAH PRAGMATIK
60-1970 (LAKOFF, ROSS)
MERUNTUHKAN
PENDAPAT CHOMSKY
rgantian paradigma “dari paradigma sintax ke
radigma pengguna bahasa (bentuk, arti dan konteks)
peech act : 1962 : Austin, Searle, Grice (1975) : ahli filsafat.
ntax : tidak memperhatikan logika
agmatik : bahasa dan logika
etunjuk nyata sebuah konsep bahasa adalah
seluruhan konteks (tidak hanya lingkungan
EJARAH PRAGMATIK
ntoh :
MENIKAH DAN MEMPUNYAI ANAK LEBIH BAIK DARIPADA
EMPUNYAI ANAK DAN MENIKAH”
intax : well-formdness
ogika ; salah
SIOLINGUISTIK DAN PRAGMATIK :
agmatik
: menjawab kal anomali
siolinguistik : prinsip pergeseran gaya & prinsip perhatian.
Masyarakat bahasa bersifat heterogen: variasi bahasa
dak ada penutur yang memiliki satu gaya secara persis dlm
erbagai pemakaian
RAGMATIK DAN KONTEKS
FERENSI : pengambilan keputusan
ciri2 alam di
luar bahasa : makna ujaran, faktor2 ttt dalam
komunikasi (konteks
PENARIKAN SIMPULAN SEBAGAI PROSES INTERPRETASI :
missing link inference, prinsip interpretasi lokal, prinsip analogi
RAANGGAPAN (PRESUPPOSITION) : bersifat implisist,
raanggapan yg tepat = mempertinggi nilai komunikatif ujaran
DASAR PENUTURAN DARI PENUTUR
MPLIKATUR : Makna yang berbeda dengan makna dalam
ujud harafiah (secara semantik)
RAGMATIK DAN KONTEKS
plikatur konvensinal dan Implikatur percakapan
INSIP KERJASAMA (Grice, 1975) : berujarlah sesuai dgn
uan dan arah pembicaraan . ( ada konteksnya)
Leech komunikasi : tujuan ilokusi dan tujuan
sosial .
NTAILMENT : Presoposisi yang logis
NSUR-UNSUR KONTEKS : partisipant, topik pembicaraan,
ar peristiwa, penghubung (saluran), kode, bentuk pesan,
ristiwa tutur.
OSES PENAFSIRAN TUTURAN :
PEMAHAMAN KONTEKS
RAGMATIK DAN KONTEKS
ks, Koteks dan Konteks
eks : bahan naskah, monolog interaksi &konseptual,selesai ditulis
oteks : teks yang bersifat sejajar, memiliki hub. Dengan teks
ang lain “penjelas bagi teks yang lain”
Wacana : bahasa lisan , ada dialog, sudah dibaca orang.
RAT KELENGKAPAN WACANA
ntentionaly : intensitas tujuan : untuk mempengaruhi
Accaptability : keberterimaan : berkaitan dgn 4 prinsip percakapan:
P. cara : mengatakan dengan cara jelas, sederhana, ringkas, runtut.
P. hubungan : mengatakan sesuatu sesuai dengan yang dibicarakan.
P Kualitas : hanya mengatakan yang benar dan betul.
P. Kuantitas : mengatakan sesuai dengan yang diperlukan
Situasionaly : berkaitan dengan 5 Wdan 1 H
Intertekstuality : hubungan wacana dgn wacana sebelumnya atau
SPEECH EVENT ( PERISTIWA TUTUR)
munikasi : maksud, gagasan, informasi, pikiran, perasaan bahkan
emosi secara langsung
OLE : wujud bahasa yang dapat didengar dan diamati.
bahasa : kepada siapa,, di mana, kapan, denagan kode apa,
menegnai apa dan dalam suasana yang bagaimana.
ECH EVENT : keseluruhan peristiwa pembicaraan dengan segala
faktor dan peranan faktor tersebut.
mess (1974) : Akronim SPEAKING untuk menyebut semua faktor dalam
stiwa komunikasi.
etting and scene (S) ; latar tempatdan waktu, budaya, lingkungan fisik,
ene : menunjuk pada setting secara psikologis.
rticipant (P) : orang-orang yang terlibat dalam komunikasi
nds (E) : tujuan
ct Sequences (A) (rangkaian tindakan) ; merujuk pada bentuk dan
SPEECH EVENT ( PERISTIWA TUTUR)
y (K) ; warna emosi penutur ; merujuk pada cara, nada, suasana hati
enutur pada saat menyampaikan pesan, misal serius, jelas, menonjolkan
eilmuan, mengejek, sarkasme dsb. Key juga merujuk pada gerak tubuh
au isyarat
strumentalitieas (I) : sarana ; merujuk pada saluran atau jalur bahasa
digunakan misal lisan, tertulis dan menunjuk pada bentuk
bicaraan yang digunakan ; dialog, kode atau register yang dipilih
orm of Interaction and Interpretation (N) : mengacu pada perilaku dan
esopanan pada pembicaradan bagainana hal itu dipandang oleh
sorang yang menerimanya (norma penafsiran terhadap ujaran dari
wan bicara, menyangkut aturan yang berlaku dimasyarakat : aturan
ertanya, menyela, menjawab dsb.
nre : jenis wacana : tipe ujaran yang dibatasi dengan jelas khotbah, teka-
SPEECH EVENT (PERISTIWA TUTUR)
bicara ; aktivitas kompleks
memerlukan ketrampilan
mpu menujukkan kepekaan dan kesadaran thd faktor-faktor
NDAK TUTUR (speech act)
DAK TUTUR (speech act) : gejala individu yang bersifat psikologis dan
tutukan oleh kemampuan si penutur. (titik beratnya pada makna dan
indakan dalam tuturan: rangkaian tindak tutur : peristiwa tutur
ech event) (titik berat : tujuan peristiwa tutur)
in, Searle : 3 : tt lokusi, ilokusi dan perlokusi
NDAK TUTUR (speech act)
ponennya adalah :
Lokusi (Locutionary Act) : menyatakan sesuatu (the act of saying
omething) : topik dan koment tanpa konteks : sekedar mendengar.
T. ilokusi (Ilocutionary Act) :the act ofdoing something : menyuruh,
melarang , menawarkan dsb. Intinya mengharap respon tindakan dari mitra
utur ( dalam kalimat peformatif eksplisit)
T. Perlokusi (perlocutionary act) : the act of affecting semeone :
mempunyai daya efek bagi yang mendengarkan : membujuka,
memprovokasi, menakut-nakuti, mempengaruhi, menenangkan dsb.
SITUASI TUTUR (SPEECH SITUATION
ASPEK-ASPEK SITUASI TUTUR
agmatics studies meaning in relation to speech situation
nutur dan lawan tutur : usia, latar belakang sosial ekonomi, jenis
kelamin dll
nteks tuturan : fisik atau setting sosial yang relevan dari
tuturan yang
bersangkutan (koteks dan konteks)
uan tuturan : goal oriented activities
uran sebagai tindak verbal (verbal act)
uran sebagai produk tindak varbal
ANALISIS STRUKTURAL >< ANALISIS
PRAGMATIK
truktural : bentuk-bentuk lingual tanpa mempertibangkan situasi
ran (FORMAL)
ragmatik : maksud tuturan baik tersirat maupun tersurat
(mempertimbangkan situasi tutur)
S TINDAK TUTUR
ormatif
T. Konstantif :
mengatakan sesuatu
ukan
u
S-JENIS TINDAK TUTUR
L
JENIS-JENIS TINDAK TUTUR
Interaksi berbagai jenis Tindak
Tutur
TLL
LTL
TLTL
alimat berdasarkan relasi kebenaran yang terdapa dalam
t
Analitis : Kal. Yang kebenarannya terdapat pada kata-kata yang
sunnya
Kontradiktif : lawannya : ketidakbenaran secara linguistik
Sintetis : Kal yang kebenarannya bergantung pada fakta-fakta luar bahasa
Download