Memetik Manfaat dan Amalan dari Iktikaf di Masjid Ulul

advertisement
Memetik Manfaat dan Amalan
dari Iktikaf di Masjid Ulul
‘Azmi UNAIR
UNAIR NEWS – Dalam rangka meningkatkan amalan di bulan
Ramadhan sekaligus mengantisipasi hadirnya malam Lailatul
Qodar, Universitas Airlangga menyelenggarakan Iktikaf di
Masjid Ulul ‘Azmi, Kampus C UNAIR, Kamis (30/6) hingga Jumat
(1/6) Subuh. Jika iktikaf sebelum-sebelumnya diselenggarakan
di Masjid Nuruzzaman, Kampus B UNAIR, maka untuk kali pertama
pada Ramadhan 1437-H ini dilaksanakan di Masjid Ulul ‘Azmi.
Dibuka oleh Wakil Rektor III UNAIR Prof. Dr. Mohammad Amin
Alamsyah, Ir., M.Si., iktikaf ini diikuti sekitar 200 jamaah
sivitas akademika UNAIR, baik unsur pimpinan, dosen/Guru
Besar, mahasiswa, tenaga kependidikan, dan beberapa warga
sekitar kampus C UNAIR.
Dalam iktikaf ini diisi dengan kajian-kajian tentang agama
yang disampaikan oleh Ustadz Prof. Dr. Ir. Abdullah Shahab
pada sesi pertama, kemudian dilanjutkan dengan kajian agama
yang kedua oleh Ustadz Drs. Mohammad Taufik AB. Setelah
melewati tengah malam dilanjutkan dengan berbagai salat malam.
Antara lain salat tasbih, salat hajad, salat tahajud, dan
salat witir. Usai salat-salat malam tersebut dilanjutkan makan
sahur bersama, yang dilaksanakan di lantai I (lantai dasar)
Masjid Ulul ‘Azmi. Kemudian kegiatan iktikaf malam itu
diakhiri dengan salat Subuh berjamaah.
Dalam sambutannya, Wakil Rektor III Universitas Airlangga
Prof. Moh Amin Alamsyah mengatakan bahwa kegiatan yang rutin
diselenggarakan Universitas Airlangga setiap bulan Ramadhan
seperti ini pantas untuk dilestarikan. Ada banyak manfaat yang
diperoleh dari kegiatan seperti Iktikaf ini, yakni selain
meningkatkan amalan-amalan kegiatan di bulan yang penuh berkah
ini, juga menambah ilmu pengetahuan dan ketauhitan tentang
Islam.
“Dengan demikian kita berharap dapat menambah pengetahuan dan
ilmu tentang Islam, dan kemudian diaplikasikan ke dalam
kehidupan sehari-hari,” demikian Prof. Moh Amin, Guru Besar
Fakultas Perikanan dan Kelautan UNAIR ini.
Dalam kajian ceramahnya, Prof. Abdullah Shawab, Guru Besar ITS
ini menyampaikan dengan tema “Spiritual dan Menggali Potensi
Diri di Bulan Puasa”. Dikatakan, puasa di bulan Ramadhan itu
tujuan utamanya ada dua, yaitu agar kita (umat Islam)
bertaqwa, dan yang kedua agar kita bisa bersyukur.
USTADZ Drs.M. Taufik AB ketika menyampaikan kajian agama dalam
Iktikaf di UNAIR, Kamis (30/7). (Foto: UNAIR NEWS)
”Itu intinya, karena kalau kita sudah bertaqwa maka yang lain
sudah selesai. Yang kedua agar kita bisa tersyukur karena
Allah telah memberi kita keimanan, karena memberi kesehatan,
kenikmatan, dan bersyukur karena diberikan kemampuan untuk
bersyukur. Kelihatannya sepele untuk bisa bersyukur, tetapi
nyatanya banyak orang yang tidak bisa bersyukur. Bayangkan,
bersyukur saja tidak bisa,” kata Prof. Abdullah Shahab.
Sedangkan Ustadz M. Taufik AB antara lain menjelaskan tentang
makna dan arti malam Lailatur Qodar, yang lazim disebut
sebagai malam yang lebih indah dari pada seribu bulan.
Termasuk pula disampaikan doa-doa yang sebaiknya dibaca ketika
mengharapkan malam seribu bulan pada sepuluh hari terakhir di
bulan Ramadhan.
“Dalam berdoa itu maka seseorang musti bersikap iklas,
sehingga doa akan menopang rasa iklas. Doa-doa yang
disampaikan adalah doa memohon maaf dan memaafkan orang lain,
sehingga hati kita akan bersih. Karena tidak mungkin Allah
akan memberikan lailatul qodar kepada orang yang hatinya tidak
bersih. Jadi doa ini penting, minta keimanan, minta maaf,
dengan sepenuh iklas,” kata Ustadz Taufik. (*)
Penulis: Bambang Bes
Download