NASKAH PUBLIKASI PENGARUH KECEPATAN PUTAR TERHADAP KELUARAN TEGANGAN DAN FREKUENSI PADA GENERATOR INDUKSI 1 FASA Disusun untuk Melengkapi Tugas Akhir dan Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Teknik Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta Disusun Oleh : ARDHIYA FARIS RACHMAWAN D400100049 FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014 PENGARUH KECEPATAN PUTAR TERHADAP KELUARAN TEGANGAN DAN FREKUENSI PADA GENERATOR INDUKSI 1 FASA Ardhiya Faris Rachmawan Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Surakarta E-mail : [email protected] ABSTRAKSI Persoalan krisis energi listrik merupakan salah satu persoalan besar yang dihadapi oleh negara Indonesia. Salah satu komponen yang menjadi pertimbangan ialah generator induksi. Generator ini mempunyai konstruksi yang kokoh, harganya murah, mudah perawatannya, mudah pengoperasiannya, dan mampu membangkitkan tenaga listrik pada berbagai kecepatan. Oleh karena itu, perlu dilakukan suatu penelitian untuk membuat suatu prototipe generator induksi yang dapat menghasilkan tegangan, frekuensi dan kecepatan putar dalam batas-batas kualitas yang baik. Pada kondisi tertentu putaran dari generator yang diinginkan dapat diatur kecepatannya. Maka dilakukanlah penelitian untuk mengetahui pengaruh kecepatan putar terhadap keluaran tegangan dan frekuensi. Penelitian yang dilakukan mengenai kecepatan putar dari generator yang dikopelkan dengan motor listrik sebagai penggeraknya dipasang switch controller bank kapasitor pada keluarannya sebesar 16 µF selanjutnya memasang beban resistif, induktif dan beban kombinasi pada instalasi listrik sederhana. Kemudian dilakukan pengujian generator induksi dengan kecepatan putar antara 1300 sampai dengan 1600 RPM. Setelah dilakukan pengujian dilanjutkan mengukur keluaran dari tegangan, frekuensi dan arus, selanjutnya data tersebut dianalisis. Hasil penelitian pada generator induksi pembebanan resistif, induktif dan kombinasi resistif dan induktif menggunakan beban 40 sampai 80 Watt dengan kecepatan putar antara 1300 sampai dengan 1600 RPM diperoleh tegangan sebesar 118,7 sampai 245,9 Volt dan frekuensi sebesar 39,9 sampai 51,6 Hz. Kata kunci : generator induksi, kecepatan putar, tegangan, frekuensi 1. PENDAHULUAN Persoalan krisis energi listrik merupakan salah satu persoalan besar yang dihadapi oleh negara Indonesia. Ketidakseimbangan antara peningkatan kebutuhan daya listrik dengan peningkatan kapasitas pembangkit mengakibatkan adanya defisit energi listrik. Selain itu, masih banyak daerahdaerah terpencil yang belum tersentuh oleh program elektrifikasi. Dalam rangka mengembangkan sistem pembangkit listrik di daerah terpencil, tuntutan utamanya adalah bagaimana membuat sistemnya sederhana, mudah perawatannya dan bisa dioperasikan oleh masyarakat di sekitarnya. Salah satu komponen utama yang menjadi pertimbangan dalam perencanaan sistem pembangkit adalah jenis generator yang digunakan untuk mengubah energi mekanis menjadi energi listrik. Generator induksi merupakan salah satu alternatif di antara beberapa jenis generator lainnya. Generator induksi mempunyai konstruksi yang kokoh, tidak memerlukan sikat arang/komutator, harganya murah, mudah perawatannya, mudah pengoperasiannya, dan mampu membangkitkan tenaga listrik pada berbagai kecepatan. Karakteristik inilah yang menyebabkan generator induksi menjadi salah satu alternatif pilihan untuk aplikasi pembangkit listrik berdaya kecil pada daerah yang terpencil lokasinya. Apabila generator induksi hendak diterapkan pada suatu sistem pembangkit di lokasi terpencil, maka akan dijumpai kenyataan bahwa potensi tenaga penggerak mula yang digunakan untuk memutar generator tersebut adalah tidak konstan. Pada pembangkit tenaga mikrohidro sering dijumpai debit air yang berbeda-beda akibat pengaruh musim. Di sisi lain, beban harian yang harus dipikul oleh sistem pembangkit tersebut juga tidak konstan. Kondisi ini akan berdampak besar terhadap tegangan dan frekuensi pembangkit tersebut. Oleh karena itu, perlu dilakukan suatu penelitian untuk membuat suatu prototipe generator induksi yang dapat menghasilkan tegangan, frekuensi dan kecepatan putar dalam batas-batas kualitas yang baik walaupun untuk implementasi di daerah terpencil. Pada kondisi tertentu putaran dari generator yang diinginkan dapat diatur kecepatannya. Oleh karena itu, dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh kecepatan putar terhadap keluaran tegangan dan frekuensi. 2. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan di Laboraturium Teknik Elektro UMS. Waktu penelitian dan pembuatan laporan “Pengaruh Kecepatan Putar Terhadap Keluaran Tegangan dan Frekuensi pada Generator Induksi 1 Fasa” dapat diselesaikan dalam waktu 4 bulan. B. Bahan dan Peralatan Bahan dan peralatan utama yang digunakan untuk mendukung penelitian ini adalah : a. Bahan 1. Generator sebagai pembangkit listrik saat pengujian. 2. Motor induksi sebagai penggerak generator. 3. V – Belt A-65. 4. Puli dengan ukuran 3 inci. 5. Kapasitor dengan ukuran 16 µF. 6. Lampu pijar ukuran 40 Watt dan lampu TL ukuran 40 Watt. 7. Dudukan dari besi sebagai tempat motor listrik dan generator. 8. Mur baut. 9. Bearing. b. Peralatan 1. Tachometer untuk mengukur kecepatan putar dari generator. 2. Clampmeter untuk mengukur keluaran tegangan, frekuensi, arus dan cos ϕ. 3. Kunci pas. 4. Obeng. C. Flowchart Penelitian Tabel 1. Pengujian generator induksi tanpa beban. 2. Pengujian generator induksi dengan beban resistif Pada pengujian kedua output digunakan beban resistif dengan ukuran beban 40 Watt dan 80 Watt. Hasil percobaan dapat dilihat pada tabel 2. Tabel 2. Pengujian generator induksi dengan beban resistif Gambar 1. Flowchart Penelitian 3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Pengujian generator induksi tanpa beban Pada pengujian pertama output tidak ada beban atau tanpa beban. Hasil percobaan dapat dilihat pada tabel 1. 3. Pengujian generator induksi dengan beban induktif Pada pengujian ketiga output digunakan beban induktif dengan ukuran beban 40 Watt dan 80 Watt. Hasil percobaan dapat dilihat pada tabel 3. Tabel 3. Pengujian generator induksi dengan beban induktif 4. Pengujian generator induksi dengan beban resistif dan induktif Pengujian keempat output digunakan beban resiktif ditambah beban induktif dengan ukuran beban 40 Watt resistif dikombinasi 40 Watt induktif dan 80 Watt resistif dikombinasi 80 Watt induktif. Hasil percobaan dapat dilihat pada tabel 4. Gambar 2. Hubungan kecepatan putar dengan frekuensi pada generator induksi tanpa beban. Tabel 4. Pengujian generator induksi dengan beban resistif dan induktif Gambar 3. Hubungan kecepatan putar dengan tegangan pada generator induksi tanpa beban. 2. Grafik pada pengujian generator induksi dengan beban resistif B. Pembahasan Kecepatan putar (RPM) mempengaruhi tegangan dan frekuensi pada generator induksi. Pada generator induksi mengalami kenaikan pada saat RPM berubahubah dengan skala tertentu, semakin tinggi RPM semakin tinggi pula tegangan dan frekuensinya. 1. Grafik pada pengujian generator induksi tanpa beban Gambar 4. Hubungan kecepatan putar dengan frekuensi pada generator induksi dengan beban resistif. Gambar 5. Hubungan kecepatan putar dengan tegangan pada generator induksi dengan beban resistif. Gambar 8. Hubungan kecepatan putar dengan tegangan pada generator induksi dengan beban induktif. Gambar 6. Hubungan kecepatan putar dengan arus pada generator induksi dengan beban resistif. Gambar 9. Hubungan kecepatan putar dengan arus pada generator imduksi dengan beban induktif. 3. Grafik pada pengujian generator induksi dengan beban induktif 4. Pengujian generator induksi dengan beban resistif dan induktif Gambar 7. Hubungan kecepatan putar dengan frekuensi pada generator induksi dengan beban induktif. Gambar 10. Hubungan kecepatan putar dengan frekuensi pada generator induksi dengan beban resistif dan induktif. diperoleh 172,1 sampai 227,2 Volt, sedangkan pada pengujian beban kombinasi antara resistif dan induktif diperoleh 172,2 sampai 245,9 Volt. Gambar 11. Hubungan kecepatan putar dengan tegangan pada generator induksi dengan beban resistif dan induktif. Gambar 12. Hubungan kecepatan putar dengan arus pada generator induksi dengan beban resistif dan induktif. Berdasarkan gambar 4, 7, dan 10 frekuensi pada saat pengujian hampir sama, yaitu pada setiap beban 40 watt selalu mengalami peningkatan dibandingkan beban 80 watt. Besarnya nilai frekuensi pada setiap pengujian yaitu diperoleh lebih dari 50 Hz ini sudah melebih batasan standar PLN yaitu tidak lebih dari 50 Hz. Berdasarkan pada gambar 5, 8, 11 mengenai pengaruh kecepatan putar terhadap tegangan pada setiap pengujian memiliki besaran yang beragam. Pada pengujian beban resistif diperoleh 118,7 samapai 248,3 Volt, pada pengujian banban induktif 4. PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan uraian dari hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Semakin tinggi kecepatan putar pada generator induksi semakin tinggi pula keluaran dari tegangan dan frekuensi. 2. Pada pembebanan resistif menggunakan beban 40 sampai 80 Watt dengan kecepatan putar antara 1300 sampai dengan 1600 RPM diperoleh tegangan sebesar 118,7 sampai 248,3 Volt dan frekuensi sebesar 39,9 sampai 51,6 Hz. 3. Pada pembebanan induktif menggunakan beban 40 sampai 80 Watt dengan kecepatan putar antara 1400 sampai dengan 1550 RPM diperoleh tegangan sebesar 172,1 sampai 227,2 Volt dan frekuensi sebesar 46,1 sampai 51,5 Hz. 4. Pada pembebanan kombinasi resistif dan induktif menggunakan beban 40 sampai 80 Watt dengan kecepatan putar antara 1350 sampai dengan 1550 RPM diperoleh tegangan sebesar 172,2 sampai 245,9 Volt dan frekuensi sebesar 44,2 sampai 50,7 Hz. B. Saran 1. Perlu adanya pengembangan lagi agar kecepatan putarannya lebih stabil. 2. Riset-riset pembangkit listrik diperlukan untuk mendapatkan mutu pembangkit listrik bertenaga kecil yang lebih baik dan sempurna. DAFTAR PUSTAKA Irianto,C.G., 2004, Suatu Studi Penggunaan Motor Induksi sebagai Generator: Penentuan Nilai Kapasitor Untuk Penyedia Daya Reaktif, JETri, Volume 3, Nomor 2, Februari 2004, Halaman 1-16 Jayaramaiah, G.V.; Fernandes, B.G., 2006, Novel Voltage Controller for Stand-alone Induction Generator using PWM-VSI. IEEE Industry Application Conference, October 2006, vol. 1, pp. 204-208 Murthy, S.S.; Rai, H.C.; Tandon, A.K., 1993, A novel self-excited selfregulated single-phase induction generator Part I1: Experimental investigation. IEEE Trans. Energy Convers., 1993, 8 (3), 383-388 Supardi, A., 2009, Karakteristik Distorsi Harmonik Generator Induksi 3 Fase Tereksitasi Diri dan Perancangan Filternya, Conference on Information Technology and Electrical Engineering, Electrical Engineering Gadjah Mada University Tony Taufik. 2009. Beberapa Cara Membuat Generator, [online], (http:/www.tonytaufik.blogspot.com /, diakses tanggal 18 Maret 2014) Bansal, R.C., 2005, Three-Phase SelfExcited Induction Generators: An Overview, IEEE Transactions On Energy Conversion