perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Kemakmuran 1. Konsep kemakmuran Para tokoh menyimpulkan bahwa kemakmuran lebih cenderung kepada kelompok bukan kepada individu. Bukan juga dilihat dari segi materi, namun dilihat dari segi kesejahteraan kelompok yang dilihat dari faktor-faktor ekonomis. Teori kemakmuran mengandung tiga unsur yaitu : a) Perumusan syarat-syarat yang harus dipenuhi supaya kemakmuran bersama dari para individu di dalam kelompok tersebut menjadi optimal. b) Mempelajari cara-cara dalam mewujudkan syarat-syarat itu melalui lembaga-lembaga kelompok tersebut dan melalui kebijakan yang dijalankan oleh kelompok dalam rangka kegiatan lembaga-lembaga ini c) Menilai secara kritis lembaga-lembaga kelompok dan kebijakan kelompok yang berlaku dari sudut pandang kemakmuran bersama. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa teori kemakmuran justru menjadi bagian dari ekonomi yang mempunyai banyak bidang pertemuan dengan politikologi. Karena, baik politikologi maupun teori kemakmuran mempelajari pembagian nilai-nilai bagi suatu kelompok yaitu masyarakat. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 9 Akan tetapi teori kemakmuran tidak melihat pembagian nilai-nilai kemasyarakatan, tetapi keuntungan-keuntungan dan pengorbanan- pengorbanan kemasyarakatan yang diakibatkanoleh suatu pembagian tertentu. Teori kemakmuran, sebagaimana ilmu ekonomi pada umumya adalah suatu ilmu aspek, ia mempelajari gejala-gejala yang nampak dari sudut kelangkaan. Pembagian nilai-nilai kemasyarakatan yang tidak dapat dimengerti dari adanya kelangkaan, jatuh diluar bidang pandangannya Dilihat dari sudut pandang ekonomi, kemakmuran adalah kemampuan untuk memenuhi sebagian besar kebutuhan hidup, baik itu kebutuhan primer, kebutuhan sekunder, maupun kebutuhan tertier. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa kemakmuran dapat dilihat dari tingkat konsumsi masyarakat mengkonsumsi sesuatu. Selain dilihat dari tingkat konsumsi, produk domestik bruto dan produk domestik bruto per kapita juga merupakan alat ukur kemakmuran. Namun, pengukuran kemakmuran menggunakan indicator produk domestik bruto per kapita lebih mencerminkan kemakmuran masyarakat. Hal ini dikarenakan dalam perhitungan produk domestik bruto tidak menyertakan beberapa kriteria dari kemakmuran. Berikut adalah penjelasan mengenai variabel tersebut : a) Produk Domestik Bruto per kapita Produk domestik bruto merupakan statistika perekonomian yang paling diperhatikan karena dianggap sebagai tolak ukur terbaik untuk kesejahteraan masyarakat. yang mendasari hal tersebut karena commit Hal to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id10 produk domestik bruto dapat mengukur dua hal secara bersamaan yaitu total pendapatan semua orang dalam perekonomian dan total pembelanjaan negara untuk membeli barang ataupun jasa. Dalam produk domestik bruto terdapat banyak hal yang tidak diikut sertakan dalam perhitungan pendapatan dan pengeluaran seperti nilai dari semua kegiatan yang terjadi di luar pasar, kualitas lingkungan dan distribusi pendapatan. perhitungan produk domestik bruto per kapita merupakan produk domestik bruto apabila dibandingkan dengan jumlah penduduk di suatu negara. Oleh sebab itu, produk domestik bruto per kapita merupakan alat yang lebih baik yang dapat memberitahukan kita apa yang terjadi pada rata-rata penduduk, standar hidup masyarakat (Mankiw : 2006) B. Teori Investasi Ada tiga jenis pengeluaran investasi yaitu investasi tetap bisnis (business fixed investment), investasi residensial (residential investment), dan investasi persediaan (inventory investment). Investasi tetap bisnis merupakan bagian yang paling besar dari pengeluaran investasi, yaitu kira-kira tiga perempat dati total investasi. Istilah bisnis berarti barang-barang investasi dibeli oleh suatu perusahaan untuk digunakan dalam proses produksi masa depan. Untuk istilah tetap berarti bahwa pengeluaran ini merupakan modal yang akan menetap sementara, sebagai lawan dari investasi persediaan yang akan digunakan atau commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id11 dijual dalam waktu dekat. Investasi tetap bisnis mencaku psegala sesuatu dalam perusahaan mulai dari benda bergerak sampai benda tidak bergerak. Investasi residensial (residential investment) berhubungan dengan investasi property yaitu rumah. Investasi ini mencakup rumah baru yang akan dibeli seseorang untuk tempat tinggal dan yang dibeli tuan tanah untuk disewakan kepada orang lain. Untuk Investasi persediaan (inventory investment) merupakan investasi dimana menyimpan persediaan mencakup barang-barang yang disimpan perusahaan di gudang, termasuk bahan-bahan dan persediaan, barang dalam proses, dan barang jadi. C. Hubungan Investasi Asing Langsung dengan kemakmuran Menurut Hecksher Ohlin dalam teorinya mengenai foreign direct investment, disebutkan bahwa melakukan foreign direct investment adalah bentuk dari pergerakan modal secara internasional. Adanya perbedaan jumlah tenaga kerja (labour) dan modal (capital) yang dimiliki masing-masing negaramenyebabkan perbedaan tingkat pengembalian (rate of return) dari modal seperti dinyatakan dalam suku bunga. Hal ini menyebabkan terjadinya pergerakan arus modal dari negara yang kaya ke negara berkembang. Foreign direct investment atau investasi asing langsung luar negeri merupakan salah satu ciri penting dari sisstem ekonomi yang semakin mengglobal. Pengglobalan ini terjadi ketika sebuah perusahaan dari suatu negara menanamkan modalnya dalam jangka panjang ke sebuah negara lain commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id12 dalam bentuk perusahaan multinasional atau investasi lain. Dengan cara ini, perusahaan yang berada di negara asal (home country) dapat mengendalikan perusahaan yang ada di negara tujuan investasi (host country) baik sebagian atau seluruhnya. Pada umumnya, investasi asing yang ditanamkan berupa aset-aset produktif misalnya pembelian atau konstruksi pabrik, pembelian tanah, peralatan atau bangunan. Penanaman kembali modal (reinvestment) dari pendapatan perusahaan dalam jangka pendek atau panjang antara perusahaan induk dan perusahaan afiliasinya juga dikategorikan sebagai investasi asing langsung. Seiring perkembangan jaman, muncul berbagai corak dalam investasi, seperti pemberian lisensi atas penggunaan teknologi tinggi. Investasi asing langsung yang paling banyak dilakukan adalah perusahaan multinasional atau multinational company (MNC). Karena begitu banyaknya karakteristik dari perusahaan multinasional, maka akan sangat sukar untuk mendefinisikan cakupan dan semua kriteria suatu perusahaan dapat dengan pasti disebut perusahaan multinasional. Beberapa definisi menyebutkan kriteria kualitatif yang harus dipenuhi perusahaan sehingga dapat digolongkan sebagai perusahaan multinasional, misalnya operasional perusahan, total assets dan penjualan yang dilakukan oleh cabangnya di negara lain. Lebih sederhananya, perusahaan multinasional dapat didefinisikan sebagai perusahaan yang kegiatan bisnisnya bersifat internasional dan lokasi produksinya terletak di beberapan. Cabang di luar negeri tidak hanya dimiliki oleh perusahaan induk, commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id13 tetapi juga operasi atau kegiatan cabang tersebut dikontrol dan diawasi oleh perusahaan induk. Berikut adalah sedikit penjelasan mengenai perusahaan multinasional: 1. Sifat Perusahaan Multinasional Karakter dari perusahaan multinasional sangat bervariasi tergantung dari cara pendirian cabang perusahaan, pola kepemilikan dan tugas operasi perusahaan di luar negeri. Pendirian cabang perusahaan di luar negeri biasanya dilakukan dengan investasi langsung yakni dengan cara mendirikan perusahaan baru, ekspansi perusahaan atau membeli perusahaan di luar negeri. Pengaturan kepemilikan dan cabang luar negeri juga bervariasi antara perusahaan multinasional yang satu dengan perusahaan multinasional yang lain. Dengan beberapa pertimbangan dari perusahaan induk, dimana mungkin saja menghendaki kepemilikan kurang dari 100% modalnya. Namun pendirian perusahaan multinasional yang paling banyak dilakukan adalah melalui patungan (joint ventures). 2. Tujuan Perusahaan Multinasional Tujuan atau motif perusahaan multinasional dalam melakukan investasi langsung di luar negeri juga berbeda-beda. Ada perusahaan multinasional yang bermaksud untuk melakukan ekspansi perusahaan secara vertikal dimana perusahaan induk (yang memproses lebih lanjut) mendirikan cabang di luar negeri dalam menghasilkan input untuk diproses lebih lanjut oleh perusahaan commit to user induk. Contoh untuk ekspansi perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id14 vertikal ini misalnya adalah perusahaan minyak dengan mendirikan cabang di luar negeri dimana terdapat sumber minyak yang kemudian dapat diproses lebih lanjut oleh perusahaan induk. perusahaan multinasional dapat melakukan ekspansi horisontal dengan cara mendirikan cabang diluar negeri dengan cara melakukan kegiatan yang hampir sama dengan perusahaan induk. Sebelum produsen mempertimbangkan untuk menghasilkan barang diluar negeri, seharusnya perusahaan tersebut telah mempunyai pengalaman di bidang bisnis internasional seperti misalnya ekspor barang hasil produksinya ke pasar internasional dimana ekspor tersebut selalu menunjukkan peningkatan. Dengan berkembangnya ekspor perusahaan, diharapkan hal ini dapat menempatkan staf pemasaran di pasar luar negeri. Pada waktu yang bersamaan juga dapat melakukan penelitian pasar dan bahkan perusahaan dapat membuka kantor pemasaran di luar negeri. Perusahaan dapat pula melakukan penetrasi pasar dengan cara mengadakan perjanjian lisensi dengan perusahaan di luar negeri, misalnya untuk pemasaran produk menggunakan teknologi atau memakai nama perusahaan lain. Perusahaan juga harus mempertimbangkan dapat tidaknya mendirikan cabang produksi di luar negeri. Langkah ini perlu dilakukan dengan perhitungan yang cermat menyangkut karakteristik dan tingkah laku konsumen serta pemerintah di negara calon bakal cabang itu akan commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id15 didirikan. Pertimbangan tersebut merupakan sebagian kecil dari faktor sosial, budaya dan politik yang dapat mempengaruhi investasi di luar negeri dimana kondisi di luar negeri lebih beresiko daripada di dalam negeri. Oleh karena itu keuntungan ekonomis investasi di luar negeri harus cukup besar sehingga dapat mengimbangi risiko yang tinggi tersebut. 3. Faktor yang mempengaruhi keputusan Perusahaan Multinasional Tujuan dari investasi langsung di luar negeri adalah mencari keuntungan yang maksimum, penjualan maksimum atau kedua-duanya. Kaitannya dengan tujuan penjualan maksimum, mendirikan cabang di luar negeri juga memberikan beberapa manfaat, antara lain : a. Apabila perusahaan tersebut telah melayani pasar luar negeri melalui ekspor, mungkin diperlukan hubungan yang lebih dekat dengan konsumen untuk mengetahui kebutuhan dan selera konsumen. Disamping itu, cabang di luar negeri dapat menjadi basis untuk memberikan pelayanan kepada konsumen. Untuk produk dengan teknologi tinggi, seperti computer, maka pelayanan purna jual sangat penting karena layanan purna jual akan lebih efisien apabila dilakukan oleh cabang luar negeri. Ekspor ke luar negeri sering terhambat oleh kebijaksanaan tarif Negara lain. Dengan mendirikan cabang dan memproduksi barang commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id16 diluar negeri, masalah hambatan tarif dapat teratasi. Masalah lain yang berkaitan adalah pengaruh perubahan kurs mata uang. Apabila mata uang negara asal perusahaan induk mengalami apresiasi, maka harga barang ekspornya juga akan naik sehingga dapat menurunkan volume ekspor. Masalah ini dapat teratasi apabila perusahaan tersebut mendirikan cabang di luar negeri. Apabila tujuan pendirian cabang diluar negeri itu untuk mencapai keuntungan maksimum maka pertimbangan efisiensi biaya di berbagai negara akan menjadi pertimbangan utama banyak perusahaan multinasional tertarik untuk melakukan ekspansi. Hal ini terjadi karena negara tujuan investasi memiliki upah buruh rendah (biasanya negara berkembang) terutama untuk produk yang dihasilkan dimana sifatnya padat tenaga kerja. Aspek tenaga kerja lain yang sering menjadi daya tarik perusahaan multinasional adalah kerajinan dan keterampilan pekerja, serta tidak sering terjadinya pemogokan. b. Faktor biaya lain yang kerap dipertimbangkan oleh perusahaan asing adalah biaya transport. Dengan membuka cabang diluar negeri, biaya transport dapat ditekan. Di samping biaya transport, pajak yang relatif lebih rendah dapat merupakan daya tarik bagi perusahaan multinasional. c. Disamping faktor ekonomi yang mempengaruhi keputusan perusahaan multinasional untuk ekspansi adalah faktor non ekonomi seperti faktor sosial dan commit politik todiuser negara yang hendak dituju. Sikap perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id17 pemerintah terhadapp perusahaan asing perlu dipelajari. Negara penerima perusahaan multinasional sering mengadakan pengaturan terhadap perusahaan asing. Aturan ini biasanya berupa pembatasan keuntungan yang dapat dikirim ke perusahaan induk atau pengaturan mengenai keharusan menggunakan sebagian tenaga kerjadan bahan yang berasal dari negara penerima perusahaan multinasional. Jelas bahwa pengeturan ini dapat menghambat perkembangan perusahaan multinasional. Oleh kareana itu, perusahaan multinasional terlebih dahulu mempelajari pengalaman (sejarah) kebijakan negara penerima terhadap perusahaan asing sebelum perusahaan multinasional tersebut melakukan ekspansi ke sana. Hal lain yang tak kalah pentingnya adalah kestabilan politik negara penerima. Keadaan politik yang tidak stabil akan sangat mengganggu kegiatan perusahaan multinasional di negara tersebut. d. Sumber kekuatan bersaing perusahaan multinasional dapat dijelaskan sebagai berikut : Perusahaan multinasional dipandang sebagai perusahaan yang superior. Sifat transaksi internasional yang dilakukan adalah barangnya relatif mudah diperdagangkan, sangat bervariasi, kompleks, penggunaan teknologi canggih dan dilakukan oleh beberapa perusahaan besar saja. Dalam keadaan demikian ini transaksi antar perusahaan dalam satu perusahaan multinasional commit to efisien user dibanding kontrak antar pembeli (intrafirm) mungkin lebih perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id18 dan penjual yang independent. Keuntungan innilah yang sering dikenal dengan nama “institutional comparative advantage” dari perusahaan multinasional. Perusahaan multinasional dipandang memiliki kekuatan monopoli yang diperoleh karena penggunaan teknologi melalui riset dan pengembangan ( R & D). perusahaan multinasional dapat menyerap pengetahuan/informasi baik dari dalam maupun luar negeri tentang produk, proses produksi, marketing maupun manajemen. Dalam kontek makro, invetasi merupakan komponen utama dari dua pembelanjaan dimana belanja itu adalah belanaja yang utama dan besar. Disamping itu, investasi juga memainkan peranan penting dalam memainkan output negara. D. Hubungan antara labour ( tenaga kerja) dengan kemakmuran Teori pertumbuhan ekonomi neo klasik menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi bergantung pada perkembangan faktor-faktor produksi yaitu : modal, tenaga kerja dan teknologi (sukirno, 1994). Beberapa kalangan mencoba mendefinisikan pengertian dari tenaga kerja, salah satunya adalah world bank. World bank mendefinisikan tenaga kerja sebagai total tenaga yang terdiri dari orang-orang berusia 15 tahun atau lebih tua dari 15 tahun yang memenuhi definisi dari organisasi buruh internasional. commit to user perpustakaan.uns.ac.id Tenaga kerja merupakan faktor digilib.uns.ac.id19 yang penting dalam suatu proses produksi. Pada dasarnya tenaga kerja dibagi dalam dua kelompok, yaitu : 1. Angkatan kerja Angkatan kerja yaitu tenaga kerja yang berusia 15 tahun yang selama satu minggu yang lalu mempunyai pekerjaan, baik yang sedang bekerja atau yang sementara sedang tidak bekerja karena suatu sebab. Selain hal tersebut, mereka yang tidak mempunyai pekerjaan tetap, sedang mencari pekerjaan atau yang sedang mengharapkan pekerjaan juga termasuk ke dalam angkatan kerja 2. Bukan Angkatan Kerja Bukan angkata kerja adalah tanaga kerja berusia 15 tahun keatas yang selama satu minggu yang lalu hanya bersekolah, mengurus rumah tangga dan sebagainya dimana kegiatan tersebut tidak dikategorikan sebagai bekerja. Teori tentang ketenagakerjaan yang dikemukakan oleh lewis menyatakan bahwa kelebihan jumlah pekerja merupakan kesempatan dan bukanlah masalah. Hal ini dikarenakan, kelebihan jumlah pekerja di satu sektor akan memeberikan andil terhadap pertumbuhan output dan dapat menjadi penyedia tenaga kerja untuk sektor lain. Disamping itu, lewis mengemukakan ada dua jenis sektor di Negara berkembang, yaitu sektor modern dan sektor tradisional. Sebenarnya ada satu sektor lagi yang belum disebutkan yaitu sektor informal, namun commit to user sektor informal ini sudah termasuk perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id20 ke dalam sektor tradisional. Sektor informal dapat di contohkan seperti pedagang kaki lima, pengecer, pedang kecil, bahkan petani. Ketika terjadi kelebihan tanaga kerja, kerja selama proses industrialisasi berlangsung maka sektor informal akan menampung kelebihan tenaga kerja tersebut. Dengan terserapnya kelebihan tenaga kerja dari sektor industri ke sektor informal, maka akan terjadi peningkatan pada tingkat upah di pedesaan. Peningkatan upah ini akan menguragi perbedaan pendapatan di desa dengan pendapatan di desa, sehingga kelebihan penawaran tenaga kerja tidak akan menimbulkan masalah pada pertumbuhan ekonomi. Sebaliknya, kelebihan pekerja jurtu akan menjadi modal untuk mendorong perekonomian supaya menjadi maju dan terciptanya kemakmuran yang lebih baik. E. Hubungan interest rate dengan kemakmuran Setiap pelaku bisnis dalam menjalankan bisninya pasti tidak terlepas dari yang namanya investasi dan pembiayaan. Dalam melakukan investasi dan pembiayaan pasti tidak lepas dari yang namanya tingkat suku bunga. Tingkat suku bunga merupakan kompensasi yang harus dibayarkan oleh pihak peminjam dana kepada pihak yang meminjamkan dana. Dilihat dari sisi peminjam, tingkat suku bunga merupakan biaya penggunaan daya yang harus dipertimbangkan dalam mengambil keputusan pembiayaan maupun investasi. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id21 Sedangkan dari sisi pihak yang meminjamkan, tingkat suku bunga merupakan tingkat hasil yang diharapkan dari pihak peminjam dana. Terdapat hubungan yang negatif antara tingkat suku bunga dan investasi. Jika tingkat suku bunga naik, maka investasi akan turun. Demikian pula sebaliknya, jika tingkat suku bunga turun, pasti akan terjadi penigkatan dalam investasi. Hubungan antara tingkat bunga dengan investasi juga dapat dilihat dari marginal efficiency of capital (MEC) dan marginal efficiency of investment (MEI). Marginal efficiency of capital menekankan hubungan antara hasil yang diharapkan dari modal yang sudah ditanamkan. Sedangkan marginal efficiency of investment lebih menggambaran hubungan investasi yang telah dilakukan dalam jangka waktu tertentu. F. Penelitian yang Relevan Anthony Creane dan Kaz Miyagiwa menyimpulkan bahwa dengan asumsi permintaan tetap dan biaya marjinal konstan, jika perusahaan domestik hanya memproduksi setidaknya 40% dari total output, maka Foreign Direct Investment dapat menurunkan Kemakmuran dalam negeri. Biaya harmonisasi juga terjadi penurunan pada biaya transport dan penghapusan tarif dimana hal tersebut juga dapat mengurangi Kemakmuran domestik. Salah satu cara untuk mencari keuntungan dari Foreign Direct Investment dan mengatasi hal tersebut adalah dengan mencari keuntungan melalui pajak untuk Kemakmuran rakyat. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id22 Namun, hal ini tergantung pada bagaimana pemerintah dapat menangkap peluang tersebut. Te-Cheng Lu tidak hanya memeriksa pengaruh Foreign Direct Investment terhadap Kemakmuran dalam negeri, tetapi juga menunjukkan implikasi kebijakan liberalisasi perdagangan dan investasi dalam industri jasa. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah perusahaan domestik menunjukkan respon penolakan terhadap Foreign Direct Investment. Terutama untuk perusahaan yang memberlakukan system kerja kontrak. Hal ini menyebabkan kerja sama yang akan terjadi dimasa depan ditentukan oleh kebijakan yang diambil oleh pemerintah. Mihir A. Desai, C. Fritz Foley dan James R. Hines Jr. dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa investasi asing yang dianggap dan diharapkan untuk merangsang kegiatan ekonomi domestik ternyata bertentangan dengan instuisi sederhana bahwa investasi asing langsung merupakan pengalihan kegiatan ekonomi domestik oleh perusahaan asing. Perusahaan asing memproduksi barang lebih banyak dengan biaya lebih murah dan mempunyai pangsa pasar yang lebih luas. Pasar dalam negeri yang seharusnya dikuasai perusahaan domestik mulai didominasi oleh perusahaan asing. Garrick Blalock dan Paul J. Gertler menyatakan ada dua implikasi penting terkait Foreign Direct Investment. Pertama, Foreign Direct Investment commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id23 merupakan sember transfer teknologi untuk Negara yang sedang berkembang (Negara tuan rumah). Kedua, teknologi ini dapat menghasilkan manfaat bagi Kemakmuran masyarakat. Selain itu, ada saran supaya kebijakan yang Negara tuan rumah ambil, tidak boleh menghambat masuknya arus Foreign Direct Investment , dengan Alasan perusahaan asing dapat menjadi pemasok bahan bahu untuk perusahaan local. Dan untuk mendorong masuknya Foreign Direct Investment haruslah dengan memberikan semacam kemudahan dan insentif. Lyroudi Katerina, Papanasstasiou John dan Vamvakidis Anthanasios menguji hubungan antara Foreign Direct Investment dan Pertumbuhan ekonomi untuk negara transisi. Kesimpulan dari penelitian ini mengatakan bahwa Foreign Direct Investment tidak berpengaruh banyak pada pertumbuhan ekonomi Laura Alfaro menemukan bahwa foreign direct investment yang mengalir terbagi dalam 3 sektor yaitu sektor primer, sektor manufaktur dan sektor jasa. Dampak foreign direct investment terhadap ketiga sektor ini mempunyai efek yang berbeda beda. Arus foreign direct investment ke sekrot primer cenderung memiliki efek yang negatif pada pertumbuhan. Untuk arus foreign direct investment ke sektor manufaktur memiliki efek yang positif pada pertumbuhan. Sedangkan arus foreign direct investment ke sektor jasa masih ambigu terhadap pertumbuhan. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id24 Nenad Stanisic mengakui bahwa tidak ada korelasi statistik antara masuknya foreign direct investment dengan pertumbuhan ekonomi. Walaupun diakui foreign direct investment meupakan saluran yang penting dalam transfer teknologi internasional dan diakui pula foreign direct investment memiliki pengaruh positif terhadap kegiatan ekonomi di negara-negara transisi di eropa tenggara. Tam Bang Vu, Byron Gangnes, dan Ilan Noy menyimpulkan Foreign Direct Investment memiliki pengaruh yang signifikan dan positif terhadap pertumbuhan ekonomi melalui interaksi dengan tenaga kerja di negara cina dan Vietnam. Hasil ini diperoleh dengan membandingkan dampak foreign direct investment secara langsung mempengaruhi produk domestik bruto dan foreign direct investment secara tidak langsung mempengaruhi pertumbuhan melalui interaksi dengan tenaga kerja. Namun, efek positif foreign direct investment tidak berpengaruh ke semua sektor, nampaknya hanya sektor industri saja yang menjadi satu-satunya sektor yang mendapat keuntungan secara konsisten di kedua negara tersebut. G. Kerangka Pemikiran Hangatnya isu kemakmuran, membuat suatu negara berupaya untuk menempatkan posisi negaranya dalam kategori negara yang dianggap makmur. Sebuah negara dapat dilihat tingkat kemakmurannya berdasarkan produk domestik bruto per kapita. Untuk meningkatkan produk domestik bruto per commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id25 kapita perlu dilakukan usaha-usaha dalam mewujudkan hal tersebut. Langkah yang paling banyak diambil untuk meningkatkan produk domestik bruto per kapita adalah dengan cara menarik sebanyak mungkin investasi baik dalam negari maupun luar negeri. Namun, yang paling banyak diincar oleh suatu negara dalam hal investasi adalah investasi asing langsung (foreign direct investment) Dalam perkembangan penelitian-penelitian yang mengkaji tentang foreign direct investment (FDI) terhadap kemakmuran semakin banyak jumlahnya. Namun, semakin banyak hasil penelitian yang ada justru menimbulkan sebuah perdebatan yang panjang, karena hasil dari penelitianpenelitian tersebut berbeda satu sama lain. Inti dari perdebatan tersebut adalah pengaruh foreign direct investment pada kemakmuran suatu negara, dimana masing-masing penelitian mempunyai kesimpulan dan cara yang berbeda dalam menentukan pengaruh foreign direct investment terhadap kemakmuran. Sebagian besar penelitian sebelumnya mencoba menggabungkan teori, metode, serta sudut pandang yang berbeda-beda. Tujuan dari penggabungan tersebut pada awalnya adalah untuk mendapatkan kesimpulan yang dapat diterima dari sudut pandang manapun. Namun, hasil yang diperoleh dari penggabungan tersebut justru terkesan ambigu. Berdasarkan penjelasan tersebut, penelitian ini bermaksud untuk melengkapi penelitian-penelitian sebelumnya. Hal yang membedakan penelitian ini dengan penelitian yang sebelumnya commit to adalah user alur berfikir yang terdapat dalam perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id26 penelitian ini. Alur berfikir yang berbeda dari penelitian ini adalah ketika kemakmuran diidentifikasi dari faktor-faktor yang mempengaruhi produk domestik bruto . Hal ini dikarenakan produk domestik bruto merupakan pencerminan dari kemakmuran suatu negara. Jadi, dalam penelitian ini menggunakan faktor yang berhubungan dengan produk domestik bruto sebagai penentu kemakmuran. Obyek dalam penelitian ini ada 4 negara ASEAN yaitu Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Filipina. Alasan utama pemilihan obyek ini adalah kebangkitan ekonomi yang ditunjukkan dengan angka perumbuhan ekonomi yang tinggi di kelima negara tersebut yang diprediksi akanmenjadi kekuatan ekonomi baru di Asia. Periode analisis penelitian ini dimulai dari tahun 1990 sampai dengan tahun 2012. Untuk pendekatan ekonometrika yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode data panel. Adapun skema kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id27 Faktor Eksternal Faktor Internal Foreign Direct Investment Labour Interest Rate KEMAKMURAN Produk Domestik Bruto per kapita Gambar 2.1 Skema Kerangka Pemikiran Penelitian H. Hipotesis Berdasarkan tinjauan teori, penelitian sebelumnya dan kerangka pemikiran, maka susunan hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Hipotesis 1 (h1) :variabel-variabel investasi asing langsung (foreign direct investment), tenaga kerja (labour), dan tingkat suku bunga (interest rate) memiliki pengaruh yang sama terhadap kemakmuran baik dilihat dari produk domestik bruto per kapita. commit to user