Ketentuan Islam terhadap Pendidikan (Muslim Tawakal) 269

advertisement
Ketentuan Islam terhadap Pendidikan ... (Muslim Tawakal)
269
KETENTUAN ISLAM TERHADAP PENDIDIKAN KARAKTER
GURU SEKOLAH DASAR DAN IMPIKASINYA DALAM
KEHIDUPAN SEKOLAH
Muslim Tawakal
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Bung Hatta Padang
[email protected]
Abstract
The purpose of this research was conducted to determine the provisions
of the character of Elementary School Teachers in Islam and know
implementation in the life of the School. The method used in this research
is a research library, where researchers examined a variety of literature
related to character education Elementary School Teachers. The
teachings of Islam governs all aspects of human life as a teacher in all its
dimensions both physical and spiritual dimensions and also related to
character education teachers themselves.Character Education is
synonymous with education morals, so the educational character of the
values of the behavior of the teacher as a human being, covering the
activities of teachers in elementary school, teacher relationship among
teachers, teacher relationship with the environment, such as: thoughts,
attitudes, feelings, words, and actions based Islam norms, law, manners,
culture, and customs. Character education is a system of cultivation of
character values to the school community, which includes knowledge,
awareness or willpower, and actions to implement these
values.Character education in schools, should involve all components
(education stakeholders), namely the content of the curriculum, learning
and assessment, treatment or management of subjects, school
management, the implementation of activities or co-curricular activities,
empowerment of infrastructure, financing, and the ethos of work
throughout Elementary school community. In addition, character
education is defined as a behavior of teachers in education must be
characterized and their implications in school life can be realized.
Key Words: provisions of islam, character education elementary school
teacher, implication in school life.
sebagai
PENDAHULUAN
manusia
dibanding
dengan
Guru sebagai Manusia adalah
makhluk lainnya. Guru sebagai Manusia
makhluk Allah yang diciptakan dalam
dengan dua bekal tersebut diamanahkan
sebaik-baik bentuk.
Pada diri guru
untuk mengelola sekolah dengan baik.
sebagai manusia dilengkapi dengan akal
Guru sebagai manusia dilahirkan dalam
dan nafsu. Di sinilah keistimewaan guru
keadaan fitrah mempunyai potensi untuk
Ketentuan Islam terhadap Pendidikan ... (Muslim Tawakal)
270
dapat dididik dan mendidik. Hannya
penentuan aspek-aspek kemutlakan itu
dengan
dapat
masih terdapat peluang untuk berijtihad.
mengolah sekolah dan bisa menjadi
Ajaran Islam mengatur segala
contoh teladan bagi seswanya, karena ia
aspek kehidupan manusia termasuk guru
memiliki kepribadian yang mulia.
Sekolah Dasar dalam segala dimensinya
pendidikanlah
guru
Islam adalah suatu agama yang
baik dimensi jasmani maupun dimensi
lengkap memuat seperangkat nilai yang
rohani
benar menjadi acuan pemeluknya dalam
pendidikan karakter guru itu sendiri.
berperilaku. Nilai yang benar tersebut
berimplikasi
dan
juga
berkaitan
dengan
Pendidikan karakter adalah suatu
pada kehidupan yang
sistem penanaman nilai-nilai karakter
positif, mengharapkan pahala dan ridha
kepada warga sekolah termasuk guru
Allah yang berakhir untuk mendapatkan
yang meliputi komponen pengetahuan,
surga, sedangkan praktik nilai yang
kesadaran atau kemauan, dan tindakan
salah akan berimplikasi pada kehidupan
untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut.
yang negatif, cendrung berbuat dosa
Dalam pendidikan karakter di sekolah,
atau kesalahan yang berujung menerima
semua
siksaan dan azab dari Allah yaitu
pendidikan) harus dilibatkan, termasuk
menempati neraka.
komponen-komponen
komponen
(pemangku
pendidikan
itu
Nilai Islam yang utama terdapat
sendiri, yaitu isi kurikulum, proses
dalam al-Qur’an, di antaranya adalah :
pembelajaran dan penilaian, penanganan
bersifat doktriner yang diturunkan dari
atau
Allah, meskipun dalam penafsirannya
pengelolaan
masih
aktivitas atau kegiatan ko-kurikuler,
terbuka
(kemampuan
lebar
akal
pintu
Ijtihad
fikiran
untuk
pengelolaan
mata
sekolah,
pemberdayaan
pelajaran,
pelaksanaan
sarana
prasarana,
menetapkan sesuatu hukum yang belum
pembiayaan, dan ethos kerja seluruh
ada hukumnya dalam al-Qur’an dan al-
warga sekolah/lingkungan.
Hadits), di mana ijtihad itu berguna
Pendidikan
karakter
untuk membumikan dan menjabarkan
hendaknya
ajaran Islam yang terdapat dalam al-
dalam
Qur’an dan al-Hadits. Di samping itu
terutama dalam kehidupan sekolah.
nilai ajaran Islam tersebut kebenarannya
Ketentuan Islam Terhadap Guru
sebagai manusia
Dalam rangka memahami tentang
bersifat mutlak dan tidak boleh dibantah
dengan
logika
apapun,
walaupun
dimiliki
kehidupan
pendidikan
karakter
dan
tersebut
deterapkan
bermasyarakat
guru
sebagai
Ketentuan Islam terhadap Pendidikan ... (Muslim Tawakal)
manusia, perlu diketahui terlebih dahulu
tentang
hakikat
manusia
Keempat
unsure
di
271
atas
menurut
merupakan materi yang abiotik (mati).Ia
ketentuan Islam. Menurut ajaran Islam
akan hidup jika diberi energy kehidupan
manusia adalah makhluk ciptaan Allah,
yang bersifat fisik. Energi kehidupan ini
yang diciptakan dengan sebaik-baiknya.
lazimnya disebut dengan nyawa, karena
Hal ini sesuai dengan firman Allah
nyawa manusia hidup. Ibnu Maskawaih
dalam surat At-Tin, ayat 4:
dan Abu Al-Hasan Al_asy’ary menyebut
Artinya : Sungguh telah Kami ciptakan
energy tersebut dengan al-hayah (daya
manusia dalam sebaik-baik kejadian.
hidup)
Allah telah menciptakan guru sebagai
Muhaimin, Abdul Mujib (1931 : 11),
manusia terdiri dari dua unsur pokok,
Sedangkan al-Ghazali menyebut dengan
yaitu jasmani dan rohani.Di samping itu
ar-ruh jasmaniah
guru sebagai manusia juga diciptakan
mempunyai
dua
daya,
yaitu
daya
Ibnu
Miskawaih
Sayid
Muhammad
Muhammad
al-Husaini
dalam
Ibnu
al-Zubaidy,
jasmani dan dan daya rohani. Dengan
1989: 370-371, dengan daya ini jasad
daya jasmni guru sebagai manusia
manusia
mampu
panas dingin, pahit manis, haus lapar,
bergerak,
makan,
minum,
bernafas,
mempertahankan diri, beraktivitas, dan
seks dan sebagainya.
sebagainya. Dengan daya rohani guru
Unsur Rohani
sebagai
manusia
mempunyai
Ruh
merasakan sakit,
adalah
subtansi
yang
kemampuan lain yang tidak dimiliki
memiliki keistimewaan tersendiri, yaitu
oleh binatang dan makhluk lain. Daya
ghaib tidak bias dilihat dan diraba
rohani terdiri dari
Menurut
Qalbu, aqal dan
Ibnu
Sina,
Ruh
adalah
nafsu.
kesempurnaan awal Jasad alami manusia
Unsur Jasmani (jism)
yang tinggi, memiliki kehidupan dengan
Jasmani adalah subtansi manusia
daya. Sedangkan bagi al-Farabi, ruh
yang terdiri atas struktur organism fisik.
berasal
Organisme fisik manusia lebih sempurna
mempunyai sifat berbeda dengan jasad.
dibanding
fisik
Hal ini dikarenakan ia dari Allah,
makhluk-makhluk lain. Setiap makhluk
kendapun ia tidak sama dengan zat-Nya.
biotic-lahiriah memiliki unsure material
Menurut al-Ghazali, ruh ini merupakan
yang sama, yakni terbuat dari unsure
sesuatu yang halus yang bersifat ruhani.
tanah, api, udara dan air (Dee Boer,
Ia dapat berfikir, mengingat, mengetahui
1967: 131).
dan
dengan
organism
dari
alam
sebagainya.
Ia
perintah
juga
yang
sebagai
Ketentuan Islam terhadap Pendidikan ... (Muslim Tawakal)
penggerak
bagi
jasad
Sedangkan qalbu rohani adalah sesuatu
manusia, sifat ghaib. Pada saat ini ruh
yang sifatnya halus (lathif), rabbani, dan
itu disebut juga dengan al Nafs.
ruhani yang berhubungan dengan qalbu
An Nafs
keberadaaan
272
adalah potensi
jasad-ruh
(psikofisik) manusia yang secara inhern
telah
ada
sejak
manusia
jasmani, bagian ini merupakan esensi
manusia (Al Ghazali, tt:295)
siap
Al
Qalb
secara
psikologis
menerimanya. Potensi ini terikat dengan
memiliki daya-daya emosi (al infialy),
hukum
yang
yang
bersifat
jasadi-ruhani
(Sayyed Hossein Nasr, 1994 :19).
Substansi
an-Nafs
menimbulkan
daya
rasa
(al
Syu’ur).(Zamar khasyary, 2008;155).
memiliki
Daya emosi Qalb dapat beraktualisasi
potensi gharizah. Jika potensi gharizah
melalui rasa intelektual, rasa inderawi,
ini dikaitkan dengan substansi jism dan
rasa etika, rasa estetika, rasa social, rasa
ruh, dapat dibagi menjadi tiga; (1) al-
ekonomi, rasa religious.
Qalb yang berhubungan dengan rasa
atau
emosi,
(2)
Ziyadah
lebih
lanjut
yang
menegaskan bahwa al Qalb berfungsi
berhubungan dengan cipta atau kognisi,
sebagai alat untuk menangkap hal-hal
dan (3) daya al Nafs yang berhubungan
yang
dengan karsa atau konasi. Ketiga potensi
memperoleh hidayah, ketakwaan, dan
tersebut merupakan sub sistem an Nafs
rahmah, serta mampu memikirkan dan
manusia
merenungkan sesuatu (Ma’an Ziyadat,
yang
al-Aql
Ma’an
dapat
membentuk
karakter manusia.
Masing-masing
doktriner
(al-I’tiqidayah),
1986:156). Manusia dengan Qalbunya
komponen
gharizah
mampu membenarkan wahyu Allah
tersebut dapat dipahami sebagai berikut:
SWT,
meskipun
daya
rasionalnya
a. Al Qalb
menolak. Kebenaran wahyu ada yang
Al qalb secara etimologi memiliki
bersifat rasional, dan ada pula yang
arti sesuatu yang berbolak balik (sesuatu
bersifat supra rasional. Sifat rasional
yang lebih), berasal dari kata qalaba
dapat ditangkap oleh daya akal manusia,
yang artinya membolak balik.Menurut al
sedang supra rasional hanya dapat
ghazali al-Qalb terdiri dari dua aspek,
ditangkap oleh Qalbunya.
yaitu
b. Al- ‘Aqlu
qalbu
jasmani
dan
qalbu
rohani.Qalbu jasmani adalah daging
Secara etimologi “aqlu” memiliki
yang berbentuk seperti jantung pisang
arti
yang terletak di dalam dada sebelah kiri.
(ikatan), al-hajr (menahan), al-nahy
Qalbu ini lazimnya di sebut jantung.
al-imsak
(menahan),
ar-ribath
Ketentuan Islam terhadap Pendidikan ... (Muslim Tawakal)
(melarang)
dan
man’u
(mencegah),
(Victor Said Basil, ,tt:95)
Nafsu
adalah
nafsani
273
yang
memiliki dua kekuatan, yaitu kekuatan
Akal merupakan organ tubuh
al-ghadhabiyah
dan
yang terletak di kepala, lazimnya disebut
(Manshur
Rajab,1960:13).
dengan otak (al-dimagh) yang memiliki
ghadhab adalah sesuatu daya yang
cahaya nurani dan dipersiapkan dan
berpotensi untuk menghindari diri dari
mampu memperoleh pengetahuan (al-
segala yang membahayakan. Ghadhab
ma’rifah)
(al-
dalam terminologi psikoanalisa disebut
mudrikat).Akal juga diartikan sebagai
dengan defense ( pertahanan, pembelaan
energi
memperoleh,
dan penjagaan), yaitu tingkah laku yang
mengeluarkan
berusaha membela atau melindungi ego
pengetahuan.Akal mampu mengantarkan
terhadap kesalahan, kecemasan, dan rasa
manusia pada substansi humanistic (zat
malu; perbuatan untuk melindungi diri
insaniyah) atau potensi fitrah yang
sendiri;
memiliki daya-daya pembeda antara hal
merasionalisasikan
yang baik dan yang buruk, yang berguna
sendiri. Al-syahwat adalah suatu daya
dan yang membahayakan (Ramayulis,
yang berpotensi untuk menginduksi diri
2008:160).Pengertian
dari
dan
yang
menyimpan,
kognisi
mampu
dan
di
atas
dapat
Ali
al-syahwaniyah
memanfaatkan
Al-
dan
perbuatannya
segala
yang
dipahami bahwa akal merupakan daya
menyenangkan.Syahwat
berfikir manusia untuk memperoleh
terminologi psikologis disebut dengan
pengetahuan yang bersifat rasional dan
eppitte, yaitu suatu hasrat (keinginan,
dapat menentukan eksistensi manusia.
birahi, hawa nafsu), motif atau impuls
Akal secara psikologis memiliki
berdasarkan
dalam
perubahan
keadaan
fungsi kognisi (daya cipta). Kognisi
fisiologis.Prinsip kerja nafsu mengikuti
adalah
prinsip
suatu
konsep
umum
yang
mencakup semua bentuk pengalaman
kenikmatan
dan
berusaha
mengumbar impuls-impuls primitifnya.
kognisi, mencakup mengamiti, melihat,
Nafsu
dalam
terminologi
memperhatikan, memberikan pendapat,
psikologis lebih dikenal dengan sebuah
mengasumsikan,
konasi (daya karsa).Konasi (kemauan)
berimajinasi,
memprediksi,
mempertimbangkan,
berpikir,
menduga
dan
adalah
bereaksi,
berbuat,
berusaha,
berkemauan, dan berkehandak.Aspek
melihat (P. Chaplin,tt:90)
konasi ditandai dengan tingkah laku
c. Nafsu
yang
bertujuan
dan
impuls
untuk
berbuat. Apabila manusia mengumbar
Ketentuan Islam terhadap Pendidikan ... (Muslim Tawakal)
274
dominasi nafsunya maka karakternya
kualitas mengidentifikasikan seseorang
tidak akan mampu bereksistansi, baik di
pribadi guru (Ramayulis, 2008:160).Ia
dunia apalagi di akhirat. Manusia model
juga
ini memiliki kedudukan sama dengan
mengeksperesikan diri dalam bentuk
binatang bahkan lebih hina (QS. Al
tingkah laku dan keseluruhan dari aku
A’araf : 179)
manusia. Ia disebabkan oleh bakat
punya
psikis
yang
Melalui pemetaan diatas, struktur
pembawaan dan sifat-sifat hereditas
kejiwaan manusia bersumber dari peran-
sejak lahir, dan sebagian disebabkan
peran
oleh
jasmani
berbagai
dan
rohani
dengan
dimensinya
pengaruh
lingkungan.
Ia
dan
berkemungkinan untuk dididik. Elemen
neturnya.Tingkatan karaakter manusia
karakter terdiri atas dorongan-dorongan,
sangat tergantung pada substansi mana
isnting,
yang lebih dominan menguasai dirinya.
kebiasaan, kecendrungan-kecendrungan,
reflex-refleks,
perasaan
emosi,
kebiasaan-
sentiment,
minat
PEMBAHASAN
kebajikan dan dosa, serta kemauan. Di
Iman Sebagai Pengendali Karakter
Guru Sebagai Manusia
Di dalam Ensiklopedi Indonesia
dalam
dinyatakan bahwa karakter/watak adalah
keseluruhan
aspek
perasaan
dan
kemauan menampak ke luar sebagai
kebiasaan, pada cara bereaksi terhadap
dunia luar, dan pada ideal-ideal yang
seorang
guru
yang
berdasarkan insting, bakat, kemuan dan
bakat
perasaan
orang
bersangkutan.Bagaimana
karakter
terbentuk
pengalaman.
disamakan
tunggal
dengan
dari
Islam
kerakter
khuluq
(bentuk
akhlaq.
Akhlaq yaitu
kondisi batiniah (dalam) dan kondisi
lahiriah (luar) manusia (Al Ghazaliy,
:58).
Al
Ghazali
lebih
lanjut
menjelaskan bahwa khuluq adalah suatu
diidam-idamkannya.
Karakter
terminologi
yang
akhirnya
tergantung
(Ensiklopedi
pada
Indonesia,
kondisi dalam jiwa yang suci, dan dari
kondisi itu tumbuh suatu aktivitas yang
mudah dan gampang tanpa memerlukan
pemikiran dan pertimbangan terlebih
dahulu.Sedangkan
ibnu
Maskawaih
mendefenisikan khuluq dengan “suatu
kondisi jiwa yang menyebabkan suatu
495)
Didalam istilah psikologis yang
disebut karakter adalah watak, perangai,
sifat dasar yang khas, satu sifat atau
aktivitas dengan tanpa dipikirkan atau
dipertimbangkan terlebih dahulu (Ibnu
Maskawaih, 1994:56).
Ketentuan Islam terhadap Pendidikan ... (Muslim Tawakal)
Manshur
Al:Rajab
memberi
275
Tuhan. Inilah hakikat beriman yaitu
batasan khuluq dengan al-thab’u dan al-
takkala
sajiyah. Maksud thab’u adalah citra
dikendalikan Tuhan. Bila konsep itu
batin manusia yang menetap.Citra ini
telah
terdapat pada konstitusi manusia yang
kemungkinan lain mengarahkan segenap
diciptakan
usaha pendidikan untuk menanamkan
oleh
lahir.Sedangkan
Allah
sejak
sajiyah
adalah
manusia
dipahami
telah
maka
sepenuhnya
tidak
adaa
iman di hati.
kebiasaan manusia yang berasal dari
Menurut mutakallim, iman yang
hasil integrasi antara manusiawi dengan
akan mewarnai pembentukan karakter
aktivitas-aktivitas yang diusahakan (al-
seseorang guru. Bila hati telah dipenuhi
muktasab).Kebiasaan
yang
iman, artinya Tuhan telah bertahta di
teraktualisasi menjadi suatu tingkah laku
hati, maka isi hati itu hanyalah Tuhan,
lahiriah dan ada juga yang masih
dengan sendirinya ingatan orang itu
terpendam
hanya tuhan dan tidak pernah lepas dari
ini
(Manshur
ada
Ali
Rajab,
1961:13).
ingat pada kebutuhan hidupnya berupa
Dengan
demikian
khuluq
kebutuhan jasmani, seperti sandang,
mencakup kondisi lahir dan bathin
pangan, papan, seks dan sebagainya.
manusia.Keinginan,
minat,
Begitu juga kebutuhan rohani seperti
kecendrungan, dan pikiran manusia ada
kebutuhan rasa aman, ingin tahu dan
kalanya terwujud dalam suatu tingkah
sebagainya.Tetapi semuanya itu tdak
laku nyata, tetapi ada juga yang hanya
lepas dari Tuhan.
terpendam di dalam batin dan tidak
Keadaan
inilah
yang
disebut
teraktualisasi dalam suatu tingkah laku
dengan zikr, dan yang dimaksud dengan
nyata.Baik teraktualisasikan atau tidak
zikr disini adalah selalu ingat kepada
semuanya
kategori
Allah (zikr Allah) kapan saja dan
karakter.Berdasarkan uraaian ini maka
dimana saja berada tanpa dipengaruhi
khuluq memiliki ekuivalensi makna
oleh tempat, waktu dan kadaan.Allah
dengan karakter.
memerintahkan kepada manusia suapaya
Pembentukan Karakter Guru sebagai
Manusia dimulai dari Pengisian Qalb
dengan Iman
Bila Guru sebagai manusia telah
selalu zikr Allah dalam seluruh keadaan
beriman berarti Tuhan berada di dalam
tersebut
hati guru itu, maka guru itu secara
penanaman
masuk
dalam
keseluruhan akan dikendalikan oleh
manusia, sejalan dengan Firman Allah
SWT QS. Ali Imraon : 191. Ayat
menjelaskan
iman
bahwa
proses
ialah
proses
Ketentuan Islam terhadap Pendidikan ... (Muslim Tawakal)
menjadikan
qalb
dalam
kondisi
276
mutmainnah (jiwa yang tenang), yang
dzikrullah terus menerus.
kesemuanya itu merupakan modal insani
Dasar
Pembentukan
Pendidikan
Karakter
Dasar pembentukan Pendidikan
atau
sumber
Malaikat dan nilai buruk disimbolkan
dengan
nilai
Setan.
Karakter
manusia merupakan hasil tarik-menarik
antara nilai baik dalam bentuk energi
positif dan nilai buruk dalam bentuk
energi negatif. Energi positif itu berupa
nilai-nilai etis religius yang bersumber
dari
keyakinan
kepada
nilai-nilai yang a-moral yang bersumber
dari taghut (Setan) Nilai-nilai etis moral
itu berfungsi sebagai sarana pemurnian,
pensucian dan pembangkitan nilai-nilai
kemanusiaan yang sejati (hati nurani).
kekuatan
spiritual.
Kekuatan spiritual itu berupa îmân,
islâm, ihsân dan taqwa, yang berfungsi
membimbing dan memberikan kekuatan
kepada
manusia
keagungan
dan
untuk
Sikap dan perilaku etis ini merupakan
implementasi dari kekuatan spiritual dan
kekuatan kepribadian manusia yang
kemudian melahirkan konsep-konsep
normatif tentang nilai-nilai budaya etis.
Sikap dan perilaku etis itu meliputi:
istiqâmah (integritas), ihlâs, jihâd dan
amal saleh.
Energi
positif
tersebut
dalam
perspektif individu akan melahirkan
orang yang berkarakter, yaitu orang
yang bertaqwa, memiliki integritas (nafs
al-mutmainnah) dan beramal
saleh.
Aktualisasi orang yang berkualitas ini
dalam
hidup
dan
bekerja
akan
melahirkan akhlak budi pekerti yang
Energi positif itu berupa:
Pertama,
yang
Ketiga, sikap dan perilaku etis.
Tuhan,
sedangkan energy negatif itu berupa
manusia
memiliki kekuatan luar biasa.
karakter itu adalah nilai baik atau buruk.
Nilai baik disimbolkan dengan nilai
daya
luhur
(ahsani
taqwîm);
Kedua, kekuatan potensi manusia
memiliki
personality
(integritas, komitmen dan dedikasi),
capacity (kecakapan) dan competency
yang bagus pula (professional).
menggapai
kemuliaan
karena
Kebalikan dari energi positif di
atas adalah energi negatif.Energi negatif
itu
disimbolkan
dengan
materialistik dan nilai-nilai
kekuatan
thâghût
positif, berupa âqlus salîm (akal yang
(nilai-nilai destruktif). Kalau nilai-nilai
sehat), qalbun salîm (hati yang sehat),
etis berfungsi sebagai sarana pemurnian,
qalbun munîb (hati yang kembali,
pensucian dan pembangkitan nilai-nilai
bersih, suci dari dosa) dan nafsul
kemanusiaan yang sejati (hati nurani),
Ketentuan Islam terhadap Pendidikan ... (Muslim Tawakal)
nilai-nilai
277
material (thâghût ) justru
meliputi: takabur (congkak), hubb al-
berfungsi sebaliknya yaitu pembusukan,
dunyâ (materialistik), dlâlim (aniaya)
dan
dan amal sayyiât (destruktif).
penggelapan
kemanusiaan.
nilai-nilai
Hampir
sama
dengan
Energi negatif tersebut dalam
energi positif, energi negatif terdiri dari:
perspektif individu akan melahirkan
Pertama,
kekuatan
Kekuatan thâghût itu
(kekafiran),
munafiq
thaghut.
berupa
kufr
orang yang berkarakter buruk, yaitu
orang
yang
puncak
keburukannya
(kemunafikan),
meliputi syirk, nafs lawwamah dan
fasiq (kefasikan) dan syirik (kesyirikan)
’amal alsayyiât (destruktif). Aktualisasi
yang
merupakan
orang yang bermental thâghût ini dalam
kekuatan yang menjauhkan manusia dari
hidup dan bekerja akan melahirkan
makhluk etis dan kemanusiaannya yang
perilaku
hakiki (ahsanitaqwîm) menjadi makhluk
memiliki
yang serba material (asfala sâfilîn);
(hipokrit, penghianat dan pengecut) dan
kesemuanya
itu
tercela,
orang
Kedua,
kekuatan
kemanusiaan
negatif, yaitu pikiran jahiliyah (pikiran
yaitu orang yang
personality
yang
mendayagunakan
tidak
tidak
bagus
mampu
kompetensi
yang
dimiliki.
sesat), qalbun marîdl (hati yang sakit,
tidak merasa), qalbun mayyit (hati yang
Unsur-Unsur Pendidikan Karakter
mati, tidak punya nurani) dan nafsu ‘l-
Ada beberapa dimensi manusia
lawwamah (jiwa yang tercela) yang
yang secara psikologis dan sosiologis
kesemuanya
menjadikan
perlu dibahas dalam kaitannya dengan
manusia menghamba pada ilah-ilah
terbentuknya pendidikan karakter pada
selain Allah berupa harta, sex dan
diri
kekuasaan (thâghût).
tersebut adalah sikap, emosi, kemauan,
itu
akan
manusia.
adapun
unsur-unsur
kepercayaan dan kebiasaan( Fatchul
Ketiga, sikap dan perilaku tidak
Mu’in.2011: 168).
etis. Sikap dan perilaku tidak etis ini
merupakan implementasi dari kekuatan
thâghût
dan
negatif
yang
kekuatan
kemudian
kemanusiaan
melahirkan
Sikap
seseorang
akan
dilihat
orang lain dan sikap itu akan membuat
orang
lain
menilai
bagaimanakah
konsep-konsep normatif tentang nilai-
karakter orang tersebut, demikian juga
nilai budaya tidak etis (budaya busuk).
halnya emosi, kemauan, kepercayaan
Sikap dan perilaku tidak etis
itu
Ketentuan Islam terhadap Pendidikan ... (Muslim Tawakal)
dan kebiasaan, dan juga konsep diri (Self
perilaku
Conception).
berlangsung secara otomatis, dan tidak
Sikap seseorang biasanya adalah
merupakan bagian karakternya, bahkan
dianggap sebagai cerminan karakter
tersebut.Tentu
saja
tidak
sepenuhnya benar, tetapi dalam hal
tertentu
sikap
seseorang
sesuatu
yang
ada
terhadap
dihadapannya
menunjukkan bagaimana karakternya.
2) Emosi
merupakan
kondisi
adalah
gejala
dinamis
yang disertai dengan efeknya pada
kesadaran, perilaku, dan juga merupakan
proses fisiologis.
sangat
Ada orang yang kemauannya
keras, yang kadang ingin mengalahkan
kebiasaan, tetapi juga ada orang yang
kemauannya
lemah.
Kemauan
erat
berkaitan dengan tindakan, bahakan ada
yag mendefinisikan kemauan sebagai
tindakan
yang
merupakan
usaha
5) konsep diri (Self Conception)
Kepercayaan
merupakan
komponen kognitif manusia dari faktor
sosiopsikologis.
Kepercayaan
bahwa
sesuatu itu “benar” atau “salah” atas
bukti,
pengalaman,
dan
sugesti
otoritas,
intuisi
sangatlah
penting untuk membangun watak dan
karakter manusia. jadi, kepercayaan itu
memperkukuh
Hal
berkaitan
penting
lainnya
eksistensi
diri
dan
memperkukuh hubungan denga orang
lain.
dengan
(pembangunan)
karakter adalah konsep diri. Proses
baik sadar maupun tidak sadar, tentang
bagaimana
karakter
adalah
dari
komponen
faktor
sosiopsikologis.Kebiasaan adalah aspek
dan
diri
kita
dibentuk. Dalam proses konsepsi diri,
biasanya kita mengenal diri kita dengan
mengenal orang lain terlebih dahulu.
Citra diri dari orang lain terhadap kita
juga akan memotivasi kita untuk bangkit
membangun karakter yang lebih bagus
sesuai
dengan
citra.
Karena
pada
dasarnya citra positif terhadap diri kita,
baik dari kita maupun dari orang lain itu
sangatlah berguna.
4) Kebiasaan dan Kemauan
Kebiasaan
yang
konsepsi diri merupakan proses totalitas,
Kepercayaan
konatif
yang
mencerminkan karakter seseorang.
dalam situasi yang dirasakan manusia,
dasar
menetap,
seseorang untuk mencapai tujuan.
Emosi
3)
yang
direncanakan.Sementara itu, kemauan
1) Sikap
seseorang
manusia
278
Ketentuan Islam terhadap Pendidikan ... (Muslim Tawakal)
Pandangan Islam Terhadap Guru
Sebagai manusia dan Implikasinya
Terhadap
Sekolah
1. Pengertian Guru sebagai manusia
Guru diciptakan oleh Allah
sebagai penerima dan pelaksana ajaran.
Sesuai
dengan
kedudukannya
yang
mulia tersebut, Allah menciptakan guru
itu dalam bentuk fisik yang bagus dan
seimbang. Sehubungan dengan ini Allah
telah menegaskan dalam firman-Nya:
Artinya:
sesungguhnya
telah
kami
ciptakan manusia itu dalam sebaikbaiknya.
(Q.S
95
At-tit).
Hakikat Guru sebagai manusia dalam
Islam diperkenalkan dalam tiga istilah
makan,
seks
dan
Kata
al-Basyar
seluruh
ditunjukkan
manusia
Penggunaan
tanpa
al-Basyar
kepada
terkecuali.
mempunyai
makna bahwa manusia secara umum
mempunyai persamaan dengan cirri
pokok dari makhluk Allah lainnya
secara umu seperti hewan dan tumbuhtumbuhan.Cirri
pokok
yang
umum
tersebut diantaranya adalah persamaan,
di dalam dunia ini memerlukan ruang
dan waktu, serta tunduk terhadapa
sunnatulah.
c. Kata an-Nas
Kata an-Nas menunjukkan pada
a. Al-Insan, digunakan menggambarkan
pada keistimewaan manusia penyandang
predikat khalifah di
muka bumi,
sekaligus dihubungkan dengan hakikat
penciptaannya.
Kata
pada
ini
proses
juga
kejadian
manusia, baik proses penciptaan Adam
maupun proses manusia Pasca Adam di
alam rahim yang berlangsung secara
utuh
hiburan,
sebagainya.
yaitu:
menunjukkan
perlu
279
dan
berproses.
b. Al-Basyar, secara bahasa merupakan
bentuk jamak dari kata al-Basyarat yang
berarti kulit kepala, wajah dan tubuh
menjadi tempat tumbuhnya rambut.
Pemaknaan manusia dengan al-Basyar
memberikan pengertian bahwa manusia
adalah makhluk biologis serta memiliki
sifat-sifat yang ada di dalamnya, seperti
hakekat manusia sebagai makhluk social
(Nurchalis
majid).Kata
ini
juga
ditujukan kepada seluruh manusia tanpa
melihat statusnya apakah beriman atau
kafir.Kata
al-Anas
juga
dipakaikan
dalam al-Qur’an untuk menunjukkan
bahwa karakteristik manusia senantiasa
berada dalam keadaan labil.Meskipun
telah dianugerahkan Allah SWT dengan
berbagai potensi yang bisa digunakan
untuk
mengenal
Tuhannya,
namun
hannya sebagian manusia yang mau
mempergunakannya
sesuai
dengan
ajaran Tuhannya. Sedangkan sebagian
yang lain tidak menggunakan potensi
tersebut
bahkan
mempergunakan
untuk
kemahakuasaan Tuhan.
ada
yang
menentang
Ketentuan Islam terhadap Pendidikan ... (Muslim Tawakal)
2. Potensi Dasar Manusia
Para
filosof
pendidikan,
tidak
bahwa
secara
280
umum
pernah
manusia memiliki dua potensi, yaitu
sependapat tentang potensi apa yang
potensi jasmani dan potensi rohani. Dari
perlu
pendapat yang dikemukakan di atas,
dikembangkan
Melalui
manusia.
pendekatan historis,
Langgulung
Yunani
oleh
menjelaskan
Kuno
Hasan
bahwa
potensi
dan potensi rohani.
manusia yang harus dikembangkan di
a. Potensi Jasmani
Sparta
dapat
potensi
Secara jasmaniah (fisik), manusia
jasmaninya, tetapi sebaliknya dikerajaan
adalah makhluk yang paling potensial
Athena
untuk
yang
adalah
manusia
diklasifikasikan kepada potensi jasmani
potensi
kerajaan
satu-satunya
di
ternyata
dipentingkan
adalah
dikembangkan
kecerdasan otaknya.
dengan
Beberapa ahli filsafat pendidikan Islam
dianugerahi rupa dan bentuk fisik yang
telah
mengklasifikasikan
bagus
diantaranya
anggota tubuh untuk membantu dan
potensi
mencoba
manusia,
yaitu
makhluk
dibandingkan
serta
lainnya.
memiliki
Manusia
kelengkapan
menurut KH. A. Azhar Basyir, bila
mempermudah
manusia
substansinya,
penciptaan manusia mulai nutfah (air
maka manusia terdiri dari potensi materi
mani), kemudian .alaqah (segumpal
yang berasal dari bumi dan potensi ruh
darah), mudghah (segumpal daging),
yang berasal dari Tuhan. Pendapat
.izam (tulang belakang) dan lahm yang
senada
oleh
membungkus .izam atau membentuk
menyatakan
rangka yang menggambarkan bentuk
ditinjau
juga
dari
dikemukakan
Syahminan Zaini
yang
aktivitasnya.
bahwa unsur pembentuk manusia terdiri
manusia,
dari tanah dan potensi rohani dari Allah.
manusia secara fisik.
Dalam redaksi lain, Muhaimin dan
merupakan
Untuk
Proses
kesempurnaan
mengetahui
potensi
Abdul Mujib berpendapat bahwa pada
jasmani, Abuddin Nata memperkenalkan
hakekatnya
manusia
komponen
jasad
komponen
jiwa
terdiri
dari
kata kunci yang diambil dari al-Qur.an,
(jasmani)
dan
yaitu al-basyar.Menurutnya, kata basyar
untuk
menyebut
semua
mereka komponen jasmani berasal dari
makhluk.Basyar
merupakan
bentuk
tanah dan komponen rohani ditiupkan
jamak dari akar kata basyarah yang
oleh
artinya permukaan kulit kepala, wajah
Allah.31
(rohani),
Demikian
menurut
pula
dipakai
kesimpulan yang diambil Abuddin Nata
dan
tubuh
yang
menjadi
tempat
berdasarkan pendapat para ahli filsafat
tumbuhnya rambut.Oleh karena itu kata
Ketentuan Islam terhadap Pendidikan ... (Muslim Tawakal)
281
mubasyarah diartikan musalamah yang
segala potensinya. Jika potensi jasmani
artinya persentuhan antara kulit laki-laki
diketahui dari kata basyar, maka untuk
dan kulit perempuan.Disamping itu kata
mengetahui potensi ruhani dapat dilihat
mubasyarah diartikan sebagai al-liwath
dari kata al-insan.Kata insan mempunyai
atau al-jima.yang artinya persetubuhan.
tiga asal kata.Pertama, berasal dari kata
Manusia dalam pengertian basyar adalah
anasa
manusia yang seperti tampak pada
mengetahui dan minta izin.Yang kedua
lahiriahnya, mempunyai bangunan tubuh
berasal dari kata nasiya yang berarti
yang sama, makan dan minum dari
lupa.Yang ketiga berasal dari kata al-uns
bahan yang sama yang ada di alam ini,
yang artinya jinak.
dan oleh pertumbuhan usianya, kondisi
yang
memiliki
Sedangkan
arti
Quraish
melihat,
Shihab
tubuhnya akan menurun, menjadi tua
menganalisis kata insan hanya terambil
dan
dari kata uns yang berarti jinak dan
akhirnya
ajalnya
akan
menjemputnya.
harmonis.Menurutnya, pendapat di atas,
Dari penjelasan di atas, penulis
jika dipandang dari sudut pandang al-
menyimpulkan bahwa potensi jasmani
Qur.an lebih tepat dari yang mengatakan
yang ada pada guru sebagai manusia
bahwa kata insane diambil dari kata
merupakan segala daya guru yang
nasiya (lupa) atau dari kata nasa-yanusu
berhubungan dengan aktifitas fisiknya
(berguncang).Kata
sekaligus kebutuhan lahiriahnya, karena
digunakan al-Qur.an untuk menunjuk
guru secara fisik akan tumbuh optimal
kepada
bila
totalitasnya, yaitu jiwa dan raga.
semua
anggota
tubuh
yang
manusia
insane
dengan
juga
seluruh
dikaruniakan oleh Allah swt berfungsi
Manusia sebagai makhluk psikis
secara baik. Keterkaitan itu membawa
(al-insan) memiliki potensi seperti fitrah,
implikasi bahwa setiap guru sebagai
qalb, nafs, dan akal.Karena potensi
manusia harus mampu mengembangkan
itulah manusia menjadi makhluk yang
daya-daya yang berhubungan dengan
tinggi martabatnya. Dengan demikian
eksistensi jasmaniahnya.
potensi ruhani manusia terdiri dari
b. Potensi Rohani
beberapa unsure pokok, yaitu:
Guru sebagai Manusia merupakan
makhluk
yang
istimewa
a. Fitrah
dibanding
Dari segi bahasa fitrah diambil
makhluk lainnya, karena disamping
dari kata al-fathr yang berarti belahan
memiliki dimensi fisik yang sempurna,
dan dari makna ini lahir makna-makna
ia juga memiliki dimensi roh ini dengan
lainnya antara lain penciptaan atau
Ketentuan Islam terhadap Pendidikan ... (Muslim Tawakal)
kejadian.
Fitrah
manusia
adalah
kecenderungan
kepada
tauhid
282
serta
kejadiannya sejak semula atau bawaan
kesucian jasmani dan rohaninya, dan
sejak lahirnya.42 Sedangkan Muhaimin
dalam Islam diakui bahwa lingkungan
dan
berpengaruh dalam perkembangan fitrah
Abdul
Mujib
memberikan
penjelasan rinci tentang arti fitrah yaitu:
menuju kesempurnaan dan kebenaran.
1) Fitrah berarti suci (thur), yang berarti
Oleh karena itu, potensi yang dimiliki
kesucian dalam jasmani dan rohani.
guru
2) Fitrah berarti mengakui keesaan Allah
dikembangkan dan dilestarikan.
swt (tauhid).
b. Roh
3) Fitrah berarti potensi dasar manusia
sebagai
alat
untuk
mengabdi
dan
sebagai
manusia
harus
Roh merupakan kekuatan yang
dapat membebaskan diri dari batas-batas
ma.rifatullah.
materi.Kekuatan jasmani terikat dengan
4) Fitrah berarti tabiat alami yang
wujud materi dan inderanya, sedangkan
dimiliki manusia (human nature).
kekuatan roh tak satupun materi yang
Dalam pemahaman potensi fitrah
dapat
mengikatnya.
Ia
mempunyai
inilah al-Ghazali meneliti keistimewaan
hokum sesuai dengan penciptaan Allah
potensi fitrah yang dimiliki manusia,
padanya, yakni berhubungan dengan
sebagai berikut:
kelanggengan
a) Beriman kepada Allah
karena itu al-Kindi mengindentifikasi
wujud
azali.44
Oleh
Kemampuan dan kesediaan untuk
roh sebagai sesuatu yang tidak tersusun,
menerima kebaikan dan keturunan
simpel, dan sederhana tetapi mempunyai
atau
arti yang penting sempurna dan mulia.
dasar
menerima
kemampuanuntuk
pendidikan
dan
pengajaran.
b) Dorongan ingin tahu untuk mencari
Substansinya
berasal
dari
substansi
Tuhan, hubungannya dengan Tuhan
sama
dengan
hubungannya
dengan
hakekat kebenaran yang berwujud
cahaya dan matahari.
daya berfikir.
Nilai-Nilai
Pendidikan
yang
Terkandung di Dalamnya
Dari beberapa uraian tentang
c) Dorongan biologis berupa syahwat
(sensual pleasure), ghadhab, dan
tabiat (insting).
Dari uraian di atas, penulis dapat
menyimpulkan bahwa fitrah merupakan
potensi dasar yang dimiliki guru sebagai
manusia sejak ia dilahirkan berupa
proses kejadian manusia tersebut, maka
kita
dapat
ditemukan
nilai-nilai
pendidikan yang perlu dikembangkan
dalam proses pendidikan Islam, yaitu:
Ketentuan Islam terhadap Pendidikan ... (Muslim Tawakal)
Pertama, salah satu cara yang
ditempuh
oleh
menghantarkan
Islam.
Pemahaman
terhadap
283
guru
Al-Qur’an
dalam
sebagai manusia menjadi penting agar
manusia
untuk
proses
menghayati petunjuk-petunjuk Allah,
pendidikan
tersebut
dapat
berjalan dengan efektif dan efisien.
dengan cara memperkenalkan jati diri
Kedua,
bahwa
munculnya
manusia itu sendiri, bagaimana asal
berbagai teori dan konsep tentang
kejadiannya, dari mana datangnya dan
belajar yang beraneka ragam, adalah
betapa dia hidup
sebagai
Kedua,
Pendidikan
dalam
hasil
dari
kajian
manusia yang beragam pula. Hasil
Islam antara lain diarahkan kepada
kajian terhadap guru
peningkatan
selanjutnya
wawasan
iman,
atau
pengembangan
pemahaman
serta
keagungan
dan
kebesaranNya.
antara
mewarnai
konsep
Ketiga, bahwa salah satu kegiatan
utama dalam pendidikan Islam adalah
pelaksanaan strategi pembelajaran, yang
Ketiga,
Pendidikan
Islam
lain
diarahkan
pada
pengembangan
inilah yang
pendidikan Islam.
penghayatan secara mendalam terhadap
tanda-tanda
terhadap
jasmani
dan
melibatkan guru dan peserta didik yang
kedua-duanya
adalah
manusia.
rohani
Penentuan konsep atau teori tentang
secara harmonis, serta pengembangan
strategi pembelajaran tersebut sangat
fitrah manusia secara terpadu.
dipengaruhi oleh konsep atau teori
Keempat, Pendidikan dalam
tentang manusia.
Islam antara lain diarahkan kepada
Keempat, bahwa inti dari kegiatan
pengembangan semangat ilmiah untuk
pembelajaran
mencari dan menemukan kebenaran
mendorong,
ayat-ayatNya.
membimbing dan mengarahkan agar
Guru Sebagai Manusia Makhluk
Belajar dan Mengajar
Kajian tentang Guru sebagai
anak
manusia dalam hubungannya dengan
kegiatan pendidikan Islam, memiliki
signifikasi sebagai berikut:
Pertama, bahwa guru sebagai
manusia selain sebagai subjek (pelaku),
juga sebagai objek (sasaran) pendidikan
didik
adalah
memotivasi,
menggerakkan,
mau
belajar,
yakni
menggunakan potensi kognitif, afektif,
dan psikomotoriknya dengan kekuatan
dan kemauaannya sendiri. Proses ini
akan berjalan dengan baik, apabila
proses komunikasi antara guru dan
pendidik dapat berjalan secara efektif
dan
efisien.
pemahaman
Dengan
yang
benar
demikian,
terhadap
Ketentuan Islam terhadap Pendidikan ... (Muslim Tawakal)
manusia menjadi suatu hal yang amat
kemanusiaan
penting.
berbagai alat potensial dan fitrah.
Kelima, bahwa salah satu definisi
serta
284
mempunyai
Dari kedua subtansi tersebut,
pendidikan yang umumnya berlaku dan
maka
diterima para ahli pendidikan, adalah
subtansi immateri atau ruhnya.Guru
memengaruhi peserta didik agar mau
sebagai Manusia memang terdiri atas
mengubah pola pikir, tindakan, dan
jasad dan roh, tetapi yang hakekat dari
perbuatannya sesuai dengan tujuan yang
kedua subtansi itu adalah roh.Jasad
ditetapkan. Agar proses memengaruhi
hanyalah alat roh di alam nyata.Suatu
ini dapat berjalan secara efektif dan
ketika alat (jasad) itu terpisah dari roh.
efisien,
Perpisahan itulah yang disebut dengan
maka
diperlukan
adanya
pemahaman yang utuh, komprehensif
yang paling esensial
adalah
peristiwa maut
dan mendalam terhadap manusia.
Pendidikan Islam bersumber dari
Potensi-potensi Dasar Guru sebagai
Manusia, dan Implikasinya Terhadap
Sekolah
Dari kajian tentang proses
nilai-nilai yang terdapat dalam al-Qur’an
kejadian guru sebagai manusia tersebut
bersumber dari nilai yang disepakati
dapat ditarik pengertian bahwa guru
manusia yang kebenarannya bersifat
sebagai manusia itu terdiri atas dua
relative (Ra mayulis, 2008 : 159).
subtansi, yaitu:
dan sunnah dan kebenaran bersifat
mutlak, sedangkan pendidikan non Islam
Dalam
1. Subtansi jasad atau materi, yang
peserta
pembentukan
didik
seluruh
karakter
komponen-
bahan dasarnya adalah dari materi
komponen dari pendidikan Islam harus
yang merupakan bagian dari alam
dijiwai oleh kedua system (system
semesta ciptaan Allah SWT, dan
ideology
alam
dan
melandasinya, sehingga pembentukan
perkembangannya tunduk pada dan
karakter dapat dilaksanakan dengan baik
mengikuti
dan benar.
tumbuhan
aturan atau
ketentuan
dan
system
nilai)
yang
Allah.
2. Subtansi immateri atau non jasad,
yaitu peniupan roh (ciptaan-Nya) ke
PENUTUP
dalam
Kesimpulan
diri
manusia,
sehingga
manusia merupakan benda organik
yang
mempunyai
hakekat
Guru sebagai Manusia sebagai
makhluk belajar dan mengajar, memiliki
beberapa
signifikasi
diantaranya:
Ketentuan Islam terhadap Pendidikan ... (Muslim Tawakal)
285
Pertama, bahwa guru sebagai manusia
kepada warga sekolah yang meliputi
selain sebagai subjek (pelaku), juga
komponen pengetahuan, kesadaran atau
sebagai
objek
(sasaran)
pendidikan
kemauan,
Islam.
Kedua,
bahwa
munculnya
melaksanakan
dan
tindakan
untuk
nilai-nilai
berbagai teori dan konsep tentang
tersebut.Pendidikan
belajar yang beraneka ragam, adalah
dimaknai sebagai “the deliberate use of
sebagai hasil dari kajian terhadap guru
all dimensions of school life to foster
sebagai manusia yang beragam pula.
optimal character development”. Dalam
Ketiga, bahwa salah satu kegiatan utama
pendidikan karakter di sekolah, semua
dalam
komponen (pemangku pendidikan) harus
pendidikan
pelaksanaan
Islam
strategi
adalah
pembelajaran.
dilibatkan,
karakter
termasuk
dapat
komponen-
Keempat, bahwa inti dari kegiatan
komponen pendidikan itu sendiri, yaitu
pembelajaran
memotivasi,
isi kurikulum, proses pembelajaran dan
menggerakkan,
penilaian, penanganan atau pengelolaan
membimbing dan mengarahkan agar
mata pelajaran, pengelolaan sekolah,
anak didik mau belajar, dan; Kelima,
pelaksanaan aktivitas atau kegiatan ko-
bahwa salah satu definisi pendidikan
kurikuler,
yang umumnya berlaku dan diterima
prasarana, pembiayaan, dan ethos kerja
para ahli pendidikan.
seluruh warga sekolah/lingkungan. Di
adalah
mendorong,
Pendidikan Islam yang didasarkan
kepada
al-Qur’an
dan
samping
pemberdayaan
itu,
pendidikan
sarana
karakter
al-Hadits
dimaknai sebagai suatu perilaku warga
mengandung
konsep
tentang
sekolah yang dalam menyelenggarakan
pembentukan
karakter
peserta
pendidikan harus berkarakter.
didik.Dalam
melaksanakannya
melibatkan seluruh tenaga kependidikan
yang ada di sekolah. Proses pendidikan
karakter dilakukan dengan mengisi Qalb
peserta didik dengan iman, iman yang
kuat dapat memberdayakan Qalb peserta
didik untuk menjadi manusia yang
mempunyai karakter yang baik.
Pendidikan karakter adalah suatu
system penenanam nilai-nilai karakter
DAFTAR RUJUKAN
Budiman, Dasim dan Komalasari,
Kokom (ed.). 2001. Pendidikan
Karakter: Nilai Inti bagi Upaya
Pembinaan Kepribadian Bangsa.
Bandung: Widya Aksara Press.
Borba, Michele. 2008. Membangun
Kecerdasan
Moral:
Tujuh
Kebajikan Utama Agar Anak
Bermoral Tinggi. Terj.oleh Lina
Jusuf. Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka.
Ketentuan Islam terhadap Pendidikan ... (Muslim Tawakal)
Burhan Bungin. (2001). Metode
Penelitian Kualitatif: Aktualisasi
Metodologis ke Arah Ragam
Varian Kontemporer.Jakarta: P.T.
Raja Grafindo Persada.
Departemen Agama RI. 1984. AlQur’an dan Terjemahnya. Jakarta:
DepartemenAgama RI.
Depdiknas RI. 2004. Pengembangan
karakter
Sekolah.
Jakarta:
Depdiknas RI.
Doni Koesoema A. 2007. Pendidikan
Karakter: Strategi Mendidik Anak
di Zaman. Dee Boer, T.J, The
history of The Philosophy in
Islam,
New
York:
Puplication Inc, 1967.
286
Dover
Ensiklopedi Indonesia, 1994. Edisi
khusus. Ibn Maskawaih, Menuju
Kesempurnaan Akhlak, Terj.
Helmi Hidayat, Judul Asli:
Tahdzib al Akhlaq, Bandung:
Mizan.
Ramayulis. 2007. Ilmu Pendidikan
Islam. Jakarta: Kalam Mulia.
Ramayulis. 2008. Psikologi Agama.
Jakarta: Kalam Mulia
Download