Ketentuan Islam terhadap Pendidikan ... (Muslim Tawakal) 269 KETENTUAN ISLAM TERHADAP PENDIDIKAN KARAKTER GURU SEKOLAH DASAR DAN IMPIKASINYA DALAM KEHIDUPAN SEKOLAH Muslim Tawakal Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Padang [email protected] Abstract The purpose of this research was conducted to determine the provisions of the character of Elementary School Teachers in Islam and know implementation in the life of the School. The method used in this research is a research library, where researchers examined a variety of literature related to character education Elementary School Teachers. The teachings of Islam governs all aspects of human life as a teacher in all its dimensions both physical and spiritual dimensions and also related to character education teachers themselves.Character Education is synonymous with education morals, so the educational character of the values of the behavior of the teacher as a human being, covering the activities of teachers in elementary school, teacher relationship among teachers, teacher relationship with the environment, such as: thoughts, attitudes, feelings, words, and actions based Islam norms, law, manners, culture, and customs. Character education is a system of cultivation of character values to the school community, which includes knowledge, awareness or willpower, and actions to implement these values.Character education in schools, should involve all components (education stakeholders), namely the content of the curriculum, learning and assessment, treatment or management of subjects, school management, the implementation of activities or co-curricular activities, empowerment of infrastructure, financing, and the ethos of work throughout Elementary school community. In addition, character education is defined as a behavior of teachers in education must be characterized and their implications in school life can be realized. Key Words: provisions of islam, character education elementary school teacher, implication in school life. sebagai PENDAHULUAN manusia dibanding dengan Guru sebagai Manusia adalah makhluk lainnya. Guru sebagai Manusia makhluk Allah yang diciptakan dalam dengan dua bekal tersebut diamanahkan sebaik-baik bentuk. Pada diri guru untuk mengelola sekolah dengan baik. sebagai manusia dilengkapi dengan akal Guru sebagai manusia dilahirkan dalam dan nafsu. Di sinilah keistimewaan guru keadaan fitrah mempunyai potensi untuk Ketentuan Islam terhadap Pendidikan ... (Muslim Tawakal) 270 dapat dididik dan mendidik. Hannya penentuan aspek-aspek kemutlakan itu dengan dapat masih terdapat peluang untuk berijtihad. mengolah sekolah dan bisa menjadi Ajaran Islam mengatur segala contoh teladan bagi seswanya, karena ia aspek kehidupan manusia termasuk guru memiliki kepribadian yang mulia. Sekolah Dasar dalam segala dimensinya pendidikanlah guru Islam adalah suatu agama yang baik dimensi jasmani maupun dimensi lengkap memuat seperangkat nilai yang rohani benar menjadi acuan pemeluknya dalam pendidikan karakter guru itu sendiri. berperilaku. Nilai yang benar tersebut berimplikasi dan juga berkaitan dengan Pendidikan karakter adalah suatu pada kehidupan yang sistem penanaman nilai-nilai karakter positif, mengharapkan pahala dan ridha kepada warga sekolah termasuk guru Allah yang berakhir untuk mendapatkan yang meliputi komponen pengetahuan, surga, sedangkan praktik nilai yang kesadaran atau kemauan, dan tindakan salah akan berimplikasi pada kehidupan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut. yang negatif, cendrung berbuat dosa Dalam pendidikan karakter di sekolah, atau kesalahan yang berujung menerima semua siksaan dan azab dari Allah yaitu pendidikan) harus dilibatkan, termasuk menempati neraka. komponen-komponen komponen (pemangku pendidikan itu Nilai Islam yang utama terdapat sendiri, yaitu isi kurikulum, proses dalam al-Qur’an, di antaranya adalah : pembelajaran dan penilaian, penanganan bersifat doktriner yang diturunkan dari atau Allah, meskipun dalam penafsirannya pengelolaan masih aktivitas atau kegiatan ko-kurikuler, terbuka (kemampuan lebar akal pintu Ijtihad fikiran untuk pengelolaan mata sekolah, pemberdayaan pelajaran, pelaksanaan sarana prasarana, menetapkan sesuatu hukum yang belum pembiayaan, dan ethos kerja seluruh ada hukumnya dalam al-Qur’an dan al- warga sekolah/lingkungan. Hadits), di mana ijtihad itu berguna Pendidikan karakter untuk membumikan dan menjabarkan hendaknya ajaran Islam yang terdapat dalam al- dalam Qur’an dan al-Hadits. Di samping itu terutama dalam kehidupan sekolah. nilai ajaran Islam tersebut kebenarannya Ketentuan Islam Terhadap Guru sebagai manusia Dalam rangka memahami tentang bersifat mutlak dan tidak boleh dibantah dengan logika apapun, walaupun dimiliki kehidupan pendidikan karakter dan tersebut deterapkan bermasyarakat guru sebagai Ketentuan Islam terhadap Pendidikan ... (Muslim Tawakal) manusia, perlu diketahui terlebih dahulu tentang hakikat manusia Keempat unsure di 271 atas menurut merupakan materi yang abiotik (mati).Ia ketentuan Islam. Menurut ajaran Islam akan hidup jika diberi energy kehidupan manusia adalah makhluk ciptaan Allah, yang bersifat fisik. Energi kehidupan ini yang diciptakan dengan sebaik-baiknya. lazimnya disebut dengan nyawa, karena Hal ini sesuai dengan firman Allah nyawa manusia hidup. Ibnu Maskawaih dalam surat At-Tin, ayat 4: dan Abu Al-Hasan Al_asy’ary menyebut Artinya : Sungguh telah Kami ciptakan energy tersebut dengan al-hayah (daya manusia dalam sebaik-baik kejadian. hidup) Allah telah menciptakan guru sebagai Muhaimin, Abdul Mujib (1931 : 11), manusia terdiri dari dua unsur pokok, Sedangkan al-Ghazali menyebut dengan yaitu jasmani dan rohani.Di samping itu ar-ruh jasmaniah guru sebagai manusia juga diciptakan mempunyai dua daya, yaitu daya Ibnu Miskawaih Sayid Muhammad Muhammad al-Husaini dalam Ibnu al-Zubaidy, jasmani dan dan daya rohani. Dengan 1989: 370-371, dengan daya ini jasad daya jasmni guru sebagai manusia manusia mampu panas dingin, pahit manis, haus lapar, bergerak, makan, minum, bernafas, mempertahankan diri, beraktivitas, dan seks dan sebagainya. sebagainya. Dengan daya rohani guru Unsur Rohani sebagai manusia mempunyai Ruh merasakan sakit, adalah subtansi yang kemampuan lain yang tidak dimiliki memiliki keistimewaan tersendiri, yaitu oleh binatang dan makhluk lain. Daya ghaib tidak bias dilihat dan diraba rohani terdiri dari Menurut Qalbu, aqal dan Ibnu Sina, Ruh adalah nafsu. kesempurnaan awal Jasad alami manusia Unsur Jasmani (jism) yang tinggi, memiliki kehidupan dengan Jasmani adalah subtansi manusia daya. Sedangkan bagi al-Farabi, ruh yang terdiri atas struktur organism fisik. berasal Organisme fisik manusia lebih sempurna mempunyai sifat berbeda dengan jasad. dibanding fisik Hal ini dikarenakan ia dari Allah, makhluk-makhluk lain. Setiap makhluk kendapun ia tidak sama dengan zat-Nya. biotic-lahiriah memiliki unsure material Menurut al-Ghazali, ruh ini merupakan yang sama, yakni terbuat dari unsure sesuatu yang halus yang bersifat ruhani. tanah, api, udara dan air (Dee Boer, Ia dapat berfikir, mengingat, mengetahui 1967: 131). dan dengan organism dari alam sebagainya. Ia perintah juga yang sebagai Ketentuan Islam terhadap Pendidikan ... (Muslim Tawakal) penggerak bagi jasad Sedangkan qalbu rohani adalah sesuatu manusia, sifat ghaib. Pada saat ini ruh yang sifatnya halus (lathif), rabbani, dan itu disebut juga dengan al Nafs. ruhani yang berhubungan dengan qalbu An Nafs keberadaaan 272 adalah potensi jasad-ruh (psikofisik) manusia yang secara inhern telah ada sejak manusia jasmani, bagian ini merupakan esensi manusia (Al Ghazali, tt:295) siap Al Qalb secara psikologis menerimanya. Potensi ini terikat dengan memiliki daya-daya emosi (al infialy), hukum yang yang bersifat jasadi-ruhani (Sayyed Hossein Nasr, 1994 :19). Substansi an-Nafs menimbulkan daya rasa (al Syu’ur).(Zamar khasyary, 2008;155). memiliki Daya emosi Qalb dapat beraktualisasi potensi gharizah. Jika potensi gharizah melalui rasa intelektual, rasa inderawi, ini dikaitkan dengan substansi jism dan rasa etika, rasa estetika, rasa social, rasa ruh, dapat dibagi menjadi tiga; (1) al- ekonomi, rasa religious. Qalb yang berhubungan dengan rasa atau emosi, (2) Ziyadah lebih lanjut yang menegaskan bahwa al Qalb berfungsi berhubungan dengan cipta atau kognisi, sebagai alat untuk menangkap hal-hal dan (3) daya al Nafs yang berhubungan yang dengan karsa atau konasi. Ketiga potensi memperoleh hidayah, ketakwaan, dan tersebut merupakan sub sistem an Nafs rahmah, serta mampu memikirkan dan manusia merenungkan sesuatu (Ma’an Ziyadat, yang al-Aql Ma’an dapat membentuk karakter manusia. Masing-masing doktriner (al-I’tiqidayah), 1986:156). Manusia dengan Qalbunya komponen gharizah mampu membenarkan wahyu Allah tersebut dapat dipahami sebagai berikut: SWT, meskipun daya rasionalnya a. Al Qalb menolak. Kebenaran wahyu ada yang Al qalb secara etimologi memiliki bersifat rasional, dan ada pula yang arti sesuatu yang berbolak balik (sesuatu bersifat supra rasional. Sifat rasional yang lebih), berasal dari kata qalaba dapat ditangkap oleh daya akal manusia, yang artinya membolak balik.Menurut al sedang supra rasional hanya dapat ghazali al-Qalb terdiri dari dua aspek, ditangkap oleh Qalbunya. yaitu b. Al- ‘Aqlu qalbu jasmani dan qalbu rohani.Qalbu jasmani adalah daging Secara etimologi “aqlu” memiliki yang berbentuk seperti jantung pisang arti yang terletak di dalam dada sebelah kiri. (ikatan), al-hajr (menahan), al-nahy Qalbu ini lazimnya di sebut jantung. al-imsak (menahan), ar-ribath Ketentuan Islam terhadap Pendidikan ... (Muslim Tawakal) (melarang) dan man’u (mencegah), (Victor Said Basil, ,tt:95) Nafsu adalah nafsani 273 yang memiliki dua kekuatan, yaitu kekuatan Akal merupakan organ tubuh al-ghadhabiyah dan yang terletak di kepala, lazimnya disebut (Manshur Rajab,1960:13). dengan otak (al-dimagh) yang memiliki ghadhab adalah sesuatu daya yang cahaya nurani dan dipersiapkan dan berpotensi untuk menghindari diri dari mampu memperoleh pengetahuan (al- segala yang membahayakan. Ghadhab ma’rifah) (al- dalam terminologi psikoanalisa disebut mudrikat).Akal juga diartikan sebagai dengan defense ( pertahanan, pembelaan energi memperoleh, dan penjagaan), yaitu tingkah laku yang mengeluarkan berusaha membela atau melindungi ego pengetahuan.Akal mampu mengantarkan terhadap kesalahan, kecemasan, dan rasa manusia pada substansi humanistic (zat malu; perbuatan untuk melindungi diri insaniyah) atau potensi fitrah yang sendiri; memiliki daya-daya pembeda antara hal merasionalisasikan yang baik dan yang buruk, yang berguna sendiri. Al-syahwat adalah suatu daya dan yang membahayakan (Ramayulis, yang berpotensi untuk menginduksi diri 2008:160).Pengertian dari dan yang menyimpan, kognisi mampu dan di atas dapat Ali al-syahwaniyah memanfaatkan Al- dan perbuatannya segala yang dipahami bahwa akal merupakan daya menyenangkan.Syahwat berfikir manusia untuk memperoleh terminologi psikologis disebut dengan pengetahuan yang bersifat rasional dan eppitte, yaitu suatu hasrat (keinginan, dapat menentukan eksistensi manusia. birahi, hawa nafsu), motif atau impuls Akal secara psikologis memiliki berdasarkan dalam perubahan keadaan fungsi kognisi (daya cipta). Kognisi fisiologis.Prinsip kerja nafsu mengikuti adalah prinsip suatu konsep umum yang mencakup semua bentuk pengalaman kenikmatan dan berusaha mengumbar impuls-impuls primitifnya. kognisi, mencakup mengamiti, melihat, Nafsu dalam terminologi memperhatikan, memberikan pendapat, psikologis lebih dikenal dengan sebuah mengasumsikan, konasi (daya karsa).Konasi (kemauan) berimajinasi, memprediksi, mempertimbangkan, berpikir, menduga dan adalah bereaksi, berbuat, berusaha, berkemauan, dan berkehandak.Aspek melihat (P. Chaplin,tt:90) konasi ditandai dengan tingkah laku c. Nafsu yang bertujuan dan impuls untuk berbuat. Apabila manusia mengumbar Ketentuan Islam terhadap Pendidikan ... (Muslim Tawakal) 274 dominasi nafsunya maka karakternya kualitas mengidentifikasikan seseorang tidak akan mampu bereksistansi, baik di pribadi guru (Ramayulis, 2008:160).Ia dunia apalagi di akhirat. Manusia model juga ini memiliki kedudukan sama dengan mengeksperesikan diri dalam bentuk binatang bahkan lebih hina (QS. Al tingkah laku dan keseluruhan dari aku A’araf : 179) manusia. Ia disebabkan oleh bakat punya psikis yang Melalui pemetaan diatas, struktur pembawaan dan sifat-sifat hereditas kejiwaan manusia bersumber dari peran- sejak lahir, dan sebagian disebabkan peran oleh jasmani berbagai dan rohani dengan dimensinya pengaruh lingkungan. Ia dan berkemungkinan untuk dididik. Elemen neturnya.Tingkatan karaakter manusia karakter terdiri atas dorongan-dorongan, sangat tergantung pada substansi mana isnting, yang lebih dominan menguasai dirinya. kebiasaan, kecendrungan-kecendrungan, reflex-refleks, perasaan emosi, kebiasaan- sentiment, minat PEMBAHASAN kebajikan dan dosa, serta kemauan. Di Iman Sebagai Pengendali Karakter Guru Sebagai Manusia Di dalam Ensiklopedi Indonesia dalam dinyatakan bahwa karakter/watak adalah keseluruhan aspek perasaan dan kemauan menampak ke luar sebagai kebiasaan, pada cara bereaksi terhadap dunia luar, dan pada ideal-ideal yang seorang guru yang berdasarkan insting, bakat, kemuan dan bakat perasaan orang bersangkutan.Bagaimana karakter terbentuk pengalaman. disamakan tunggal dengan dari Islam kerakter khuluq (bentuk akhlaq. Akhlaq yaitu kondisi batiniah (dalam) dan kondisi lahiriah (luar) manusia (Al Ghazaliy, :58). Al Ghazali lebih lanjut menjelaskan bahwa khuluq adalah suatu diidam-idamkannya. Karakter terminologi yang akhirnya tergantung (Ensiklopedi pada Indonesia, kondisi dalam jiwa yang suci, dan dari kondisi itu tumbuh suatu aktivitas yang mudah dan gampang tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan terlebih dahulu.Sedangkan ibnu Maskawaih mendefenisikan khuluq dengan “suatu kondisi jiwa yang menyebabkan suatu 495) Didalam istilah psikologis yang disebut karakter adalah watak, perangai, sifat dasar yang khas, satu sifat atau aktivitas dengan tanpa dipikirkan atau dipertimbangkan terlebih dahulu (Ibnu Maskawaih, 1994:56). Ketentuan Islam terhadap Pendidikan ... (Muslim Tawakal) Manshur Al:Rajab memberi 275 Tuhan. Inilah hakikat beriman yaitu batasan khuluq dengan al-thab’u dan al- takkala sajiyah. Maksud thab’u adalah citra dikendalikan Tuhan. Bila konsep itu batin manusia yang menetap.Citra ini telah terdapat pada konstitusi manusia yang kemungkinan lain mengarahkan segenap diciptakan usaha pendidikan untuk menanamkan oleh lahir.Sedangkan Allah sejak sajiyah adalah manusia dipahami telah maka sepenuhnya tidak adaa iman di hati. kebiasaan manusia yang berasal dari Menurut mutakallim, iman yang hasil integrasi antara manusiawi dengan akan mewarnai pembentukan karakter aktivitas-aktivitas yang diusahakan (al- seseorang guru. Bila hati telah dipenuhi muktasab).Kebiasaan yang iman, artinya Tuhan telah bertahta di teraktualisasi menjadi suatu tingkah laku hati, maka isi hati itu hanyalah Tuhan, lahiriah dan ada juga yang masih dengan sendirinya ingatan orang itu terpendam hanya tuhan dan tidak pernah lepas dari ini (Manshur ada Ali Rajab, 1961:13). ingat pada kebutuhan hidupnya berupa Dengan demikian khuluq kebutuhan jasmani, seperti sandang, mencakup kondisi lahir dan bathin pangan, papan, seks dan sebagainya. manusia.Keinginan, minat, Begitu juga kebutuhan rohani seperti kecendrungan, dan pikiran manusia ada kebutuhan rasa aman, ingin tahu dan kalanya terwujud dalam suatu tingkah sebagainya.Tetapi semuanya itu tdak laku nyata, tetapi ada juga yang hanya lepas dari Tuhan. terpendam di dalam batin dan tidak Keadaan inilah yang disebut teraktualisasi dalam suatu tingkah laku dengan zikr, dan yang dimaksud dengan nyata.Baik teraktualisasikan atau tidak zikr disini adalah selalu ingat kepada semuanya kategori Allah (zikr Allah) kapan saja dan karakter.Berdasarkan uraaian ini maka dimana saja berada tanpa dipengaruhi khuluq memiliki ekuivalensi makna oleh tempat, waktu dan kadaan.Allah dengan karakter. memerintahkan kepada manusia suapaya Pembentukan Karakter Guru sebagai Manusia dimulai dari Pengisian Qalb dengan Iman Bila Guru sebagai manusia telah selalu zikr Allah dalam seluruh keadaan beriman berarti Tuhan berada di dalam tersebut hati guru itu, maka guru itu secara penanaman masuk dalam keseluruhan akan dikendalikan oleh manusia, sejalan dengan Firman Allah SWT QS. Ali Imraon : 191. Ayat menjelaskan iman bahwa proses ialah proses Ketentuan Islam terhadap Pendidikan ... (Muslim Tawakal) menjadikan qalb dalam kondisi 276 mutmainnah (jiwa yang tenang), yang dzikrullah terus menerus. kesemuanya itu merupakan modal insani Dasar Pembentukan Pendidikan Karakter Dasar pembentukan Pendidikan atau sumber Malaikat dan nilai buruk disimbolkan dengan nilai Setan. Karakter manusia merupakan hasil tarik-menarik antara nilai baik dalam bentuk energi positif dan nilai buruk dalam bentuk energi negatif. Energi positif itu berupa nilai-nilai etis religius yang bersumber dari keyakinan kepada nilai-nilai yang a-moral yang bersumber dari taghut (Setan) Nilai-nilai etis moral itu berfungsi sebagai sarana pemurnian, pensucian dan pembangkitan nilai-nilai kemanusiaan yang sejati (hati nurani). kekuatan spiritual. Kekuatan spiritual itu berupa îmân, islâm, ihsân dan taqwa, yang berfungsi membimbing dan memberikan kekuatan kepada manusia keagungan dan untuk Sikap dan perilaku etis ini merupakan implementasi dari kekuatan spiritual dan kekuatan kepribadian manusia yang kemudian melahirkan konsep-konsep normatif tentang nilai-nilai budaya etis. Sikap dan perilaku etis itu meliputi: istiqâmah (integritas), ihlâs, jihâd dan amal saleh. Energi positif tersebut dalam perspektif individu akan melahirkan orang yang berkarakter, yaitu orang yang bertaqwa, memiliki integritas (nafs al-mutmainnah) dan beramal saleh. Aktualisasi orang yang berkualitas ini dalam hidup dan bekerja akan melahirkan akhlak budi pekerti yang Energi positif itu berupa: Pertama, yang Ketiga, sikap dan perilaku etis. Tuhan, sedangkan energy negatif itu berupa manusia memiliki kekuatan luar biasa. karakter itu adalah nilai baik atau buruk. Nilai baik disimbolkan dengan nilai daya luhur (ahsani taqwîm); Kedua, kekuatan potensi manusia memiliki personality (integritas, komitmen dan dedikasi), capacity (kecakapan) dan competency yang bagus pula (professional). menggapai kemuliaan karena Kebalikan dari energi positif di atas adalah energi negatif.Energi negatif itu disimbolkan dengan materialistik dan nilai-nilai kekuatan thâghût positif, berupa âqlus salîm (akal yang (nilai-nilai destruktif). Kalau nilai-nilai sehat), qalbun salîm (hati yang sehat), etis berfungsi sebagai sarana pemurnian, qalbun munîb (hati yang kembali, pensucian dan pembangkitan nilai-nilai bersih, suci dari dosa) dan nafsul kemanusiaan yang sejati (hati nurani), Ketentuan Islam terhadap Pendidikan ... (Muslim Tawakal) nilai-nilai 277 material (thâghût ) justru meliputi: takabur (congkak), hubb al- berfungsi sebaliknya yaitu pembusukan, dunyâ (materialistik), dlâlim (aniaya) dan dan amal sayyiât (destruktif). penggelapan kemanusiaan. nilai-nilai Hampir sama dengan Energi negatif tersebut dalam energi positif, energi negatif terdiri dari: perspektif individu akan melahirkan Pertama, kekuatan Kekuatan thâghût itu (kekafiran), munafiq thaghut. berupa kufr orang yang berkarakter buruk, yaitu orang yang puncak keburukannya (kemunafikan), meliputi syirk, nafs lawwamah dan fasiq (kefasikan) dan syirik (kesyirikan) ’amal alsayyiât (destruktif). Aktualisasi yang merupakan orang yang bermental thâghût ini dalam kekuatan yang menjauhkan manusia dari hidup dan bekerja akan melahirkan makhluk etis dan kemanusiaannya yang perilaku hakiki (ahsanitaqwîm) menjadi makhluk memiliki yang serba material (asfala sâfilîn); (hipokrit, penghianat dan pengecut) dan kesemuanya itu tercela, orang Kedua, kekuatan kemanusiaan negatif, yaitu pikiran jahiliyah (pikiran yaitu orang yang personality yang mendayagunakan tidak tidak bagus mampu kompetensi yang dimiliki. sesat), qalbun marîdl (hati yang sakit, tidak merasa), qalbun mayyit (hati yang Unsur-Unsur Pendidikan Karakter mati, tidak punya nurani) dan nafsu ‘l- Ada beberapa dimensi manusia lawwamah (jiwa yang tercela) yang yang secara psikologis dan sosiologis kesemuanya menjadikan perlu dibahas dalam kaitannya dengan manusia menghamba pada ilah-ilah terbentuknya pendidikan karakter pada selain Allah berupa harta, sex dan diri kekuasaan (thâghût). tersebut adalah sikap, emosi, kemauan, itu akan manusia. adapun unsur-unsur kepercayaan dan kebiasaan( Fatchul Ketiga, sikap dan perilaku tidak Mu’in.2011: 168). etis. Sikap dan perilaku tidak etis ini merupakan implementasi dari kekuatan thâghût dan negatif yang kekuatan kemudian kemanusiaan melahirkan Sikap seseorang akan dilihat orang lain dan sikap itu akan membuat orang lain menilai bagaimanakah konsep-konsep normatif tentang nilai- karakter orang tersebut, demikian juga nilai budaya tidak etis (budaya busuk). halnya emosi, kemauan, kepercayaan Sikap dan perilaku tidak etis itu Ketentuan Islam terhadap Pendidikan ... (Muslim Tawakal) dan kebiasaan, dan juga konsep diri (Self perilaku Conception). berlangsung secara otomatis, dan tidak Sikap seseorang biasanya adalah merupakan bagian karakternya, bahkan dianggap sebagai cerminan karakter tersebut.Tentu saja tidak sepenuhnya benar, tetapi dalam hal tertentu sikap seseorang sesuatu yang ada terhadap dihadapannya menunjukkan bagaimana karakternya. 2) Emosi merupakan kondisi adalah gejala dinamis yang disertai dengan efeknya pada kesadaran, perilaku, dan juga merupakan proses fisiologis. sangat Ada orang yang kemauannya keras, yang kadang ingin mengalahkan kebiasaan, tetapi juga ada orang yang kemauannya lemah. Kemauan erat berkaitan dengan tindakan, bahakan ada yag mendefinisikan kemauan sebagai tindakan yang merupakan usaha 5) konsep diri (Self Conception) Kepercayaan merupakan komponen kognitif manusia dari faktor sosiopsikologis. Kepercayaan bahwa sesuatu itu “benar” atau “salah” atas bukti, pengalaman, dan sugesti otoritas, intuisi sangatlah penting untuk membangun watak dan karakter manusia. jadi, kepercayaan itu memperkukuh Hal berkaitan penting lainnya eksistensi diri dan memperkukuh hubungan denga orang lain. dengan (pembangunan) karakter adalah konsep diri. Proses baik sadar maupun tidak sadar, tentang bagaimana karakter adalah dari komponen faktor sosiopsikologis.Kebiasaan adalah aspek dan diri kita dibentuk. Dalam proses konsepsi diri, biasanya kita mengenal diri kita dengan mengenal orang lain terlebih dahulu. Citra diri dari orang lain terhadap kita juga akan memotivasi kita untuk bangkit membangun karakter yang lebih bagus sesuai dengan citra. Karena pada dasarnya citra positif terhadap diri kita, baik dari kita maupun dari orang lain itu sangatlah berguna. 4) Kebiasaan dan Kemauan Kebiasaan yang konsepsi diri merupakan proses totalitas, Kepercayaan konatif yang mencerminkan karakter seseorang. dalam situasi yang dirasakan manusia, dasar menetap, seseorang untuk mencapai tujuan. Emosi 3) yang direncanakan.Sementara itu, kemauan 1) Sikap seseorang manusia 278 Ketentuan Islam terhadap Pendidikan ... (Muslim Tawakal) Pandangan Islam Terhadap Guru Sebagai manusia dan Implikasinya Terhadap Sekolah 1. Pengertian Guru sebagai manusia Guru diciptakan oleh Allah sebagai penerima dan pelaksana ajaran. Sesuai dengan kedudukannya yang mulia tersebut, Allah menciptakan guru itu dalam bentuk fisik yang bagus dan seimbang. Sehubungan dengan ini Allah telah menegaskan dalam firman-Nya: Artinya: sesungguhnya telah kami ciptakan manusia itu dalam sebaikbaiknya. (Q.S 95 At-tit). Hakikat Guru sebagai manusia dalam Islam diperkenalkan dalam tiga istilah makan, seks dan Kata al-Basyar seluruh ditunjukkan manusia Penggunaan tanpa al-Basyar kepada terkecuali. mempunyai makna bahwa manusia secara umum mempunyai persamaan dengan cirri pokok dari makhluk Allah lainnya secara umu seperti hewan dan tumbuhtumbuhan.Cirri pokok yang umum tersebut diantaranya adalah persamaan, di dalam dunia ini memerlukan ruang dan waktu, serta tunduk terhadapa sunnatulah. c. Kata an-Nas Kata an-Nas menunjukkan pada a. Al-Insan, digunakan menggambarkan pada keistimewaan manusia penyandang predikat khalifah di muka bumi, sekaligus dihubungkan dengan hakikat penciptaannya. Kata pada ini proses juga kejadian manusia, baik proses penciptaan Adam maupun proses manusia Pasca Adam di alam rahim yang berlangsung secara utuh hiburan, sebagainya. yaitu: menunjukkan perlu 279 dan berproses. b. Al-Basyar, secara bahasa merupakan bentuk jamak dari kata al-Basyarat yang berarti kulit kepala, wajah dan tubuh menjadi tempat tumbuhnya rambut. Pemaknaan manusia dengan al-Basyar memberikan pengertian bahwa manusia adalah makhluk biologis serta memiliki sifat-sifat yang ada di dalamnya, seperti hakekat manusia sebagai makhluk social (Nurchalis majid).Kata ini juga ditujukan kepada seluruh manusia tanpa melihat statusnya apakah beriman atau kafir.Kata al-Anas juga dipakaikan dalam al-Qur’an untuk menunjukkan bahwa karakteristik manusia senantiasa berada dalam keadaan labil.Meskipun telah dianugerahkan Allah SWT dengan berbagai potensi yang bisa digunakan untuk mengenal Tuhannya, namun hannya sebagian manusia yang mau mempergunakannya sesuai dengan ajaran Tuhannya. Sedangkan sebagian yang lain tidak menggunakan potensi tersebut bahkan mempergunakan untuk kemahakuasaan Tuhan. ada yang menentang Ketentuan Islam terhadap Pendidikan ... (Muslim Tawakal) 2. Potensi Dasar Manusia Para filosof pendidikan, tidak bahwa secara 280 umum pernah manusia memiliki dua potensi, yaitu sependapat tentang potensi apa yang potensi jasmani dan potensi rohani. Dari perlu pendapat yang dikemukakan di atas, dikembangkan Melalui manusia. pendekatan historis, Langgulung Yunani oleh menjelaskan Kuno Hasan bahwa potensi dan potensi rohani. manusia yang harus dikembangkan di a. Potensi Jasmani Sparta dapat potensi Secara jasmaniah (fisik), manusia jasmaninya, tetapi sebaliknya dikerajaan adalah makhluk yang paling potensial Athena untuk yang adalah manusia diklasifikasikan kepada potensi jasmani potensi kerajaan satu-satunya di ternyata dipentingkan adalah dikembangkan kecerdasan otaknya. dengan Beberapa ahli filsafat pendidikan Islam dianugerahi rupa dan bentuk fisik yang telah mengklasifikasikan bagus diantaranya anggota tubuh untuk membantu dan potensi mencoba manusia, yaitu makhluk dibandingkan serta lainnya. memiliki Manusia kelengkapan menurut KH. A. Azhar Basyir, bila mempermudah manusia substansinya, penciptaan manusia mulai nutfah (air maka manusia terdiri dari potensi materi mani), kemudian .alaqah (segumpal yang berasal dari bumi dan potensi ruh darah), mudghah (segumpal daging), yang berasal dari Tuhan. Pendapat .izam (tulang belakang) dan lahm yang senada oleh membungkus .izam atau membentuk menyatakan rangka yang menggambarkan bentuk ditinjau juga dari dikemukakan Syahminan Zaini yang aktivitasnya. bahwa unsur pembentuk manusia terdiri manusia, dari tanah dan potensi rohani dari Allah. manusia secara fisik. Dalam redaksi lain, Muhaimin dan merupakan Untuk Proses kesempurnaan mengetahui potensi Abdul Mujib berpendapat bahwa pada jasmani, Abuddin Nata memperkenalkan hakekatnya manusia komponen jasad komponen jiwa terdiri dari kata kunci yang diambil dari al-Qur.an, (jasmani) dan yaitu al-basyar.Menurutnya, kata basyar untuk menyebut semua mereka komponen jasmani berasal dari makhluk.Basyar merupakan bentuk tanah dan komponen rohani ditiupkan jamak dari akar kata basyarah yang oleh artinya permukaan kulit kepala, wajah Allah.31 (rohani), Demikian menurut pula dipakai kesimpulan yang diambil Abuddin Nata dan tubuh yang menjadi tempat berdasarkan pendapat para ahli filsafat tumbuhnya rambut.Oleh karena itu kata Ketentuan Islam terhadap Pendidikan ... (Muslim Tawakal) 281 mubasyarah diartikan musalamah yang segala potensinya. Jika potensi jasmani artinya persentuhan antara kulit laki-laki diketahui dari kata basyar, maka untuk dan kulit perempuan.Disamping itu kata mengetahui potensi ruhani dapat dilihat mubasyarah diartikan sebagai al-liwath dari kata al-insan.Kata insan mempunyai atau al-jima.yang artinya persetubuhan. tiga asal kata.Pertama, berasal dari kata Manusia dalam pengertian basyar adalah anasa manusia yang seperti tampak pada mengetahui dan minta izin.Yang kedua lahiriahnya, mempunyai bangunan tubuh berasal dari kata nasiya yang berarti yang sama, makan dan minum dari lupa.Yang ketiga berasal dari kata al-uns bahan yang sama yang ada di alam ini, yang artinya jinak. dan oleh pertumbuhan usianya, kondisi yang memiliki Sedangkan arti Quraish melihat, Shihab tubuhnya akan menurun, menjadi tua menganalisis kata insan hanya terambil dan dari kata uns yang berarti jinak dan akhirnya ajalnya akan menjemputnya. harmonis.Menurutnya, pendapat di atas, Dari penjelasan di atas, penulis jika dipandang dari sudut pandang al- menyimpulkan bahwa potensi jasmani Qur.an lebih tepat dari yang mengatakan yang ada pada guru sebagai manusia bahwa kata insane diambil dari kata merupakan segala daya guru yang nasiya (lupa) atau dari kata nasa-yanusu berhubungan dengan aktifitas fisiknya (berguncang).Kata sekaligus kebutuhan lahiriahnya, karena digunakan al-Qur.an untuk menunjuk guru secara fisik akan tumbuh optimal kepada bila totalitasnya, yaitu jiwa dan raga. semua anggota tubuh yang manusia insane dengan juga seluruh dikaruniakan oleh Allah swt berfungsi Manusia sebagai makhluk psikis secara baik. Keterkaitan itu membawa (al-insan) memiliki potensi seperti fitrah, implikasi bahwa setiap guru sebagai qalb, nafs, dan akal.Karena potensi manusia harus mampu mengembangkan itulah manusia menjadi makhluk yang daya-daya yang berhubungan dengan tinggi martabatnya. Dengan demikian eksistensi jasmaniahnya. potensi ruhani manusia terdiri dari b. Potensi Rohani beberapa unsure pokok, yaitu: Guru sebagai Manusia merupakan makhluk yang istimewa a. Fitrah dibanding Dari segi bahasa fitrah diambil makhluk lainnya, karena disamping dari kata al-fathr yang berarti belahan memiliki dimensi fisik yang sempurna, dan dari makna ini lahir makna-makna ia juga memiliki dimensi roh ini dengan lainnya antara lain penciptaan atau Ketentuan Islam terhadap Pendidikan ... (Muslim Tawakal) kejadian. Fitrah manusia adalah kecenderungan kepada tauhid 282 serta kejadiannya sejak semula atau bawaan kesucian jasmani dan rohaninya, dan sejak lahirnya.42 Sedangkan Muhaimin dalam Islam diakui bahwa lingkungan dan berpengaruh dalam perkembangan fitrah Abdul Mujib memberikan penjelasan rinci tentang arti fitrah yaitu: menuju kesempurnaan dan kebenaran. 1) Fitrah berarti suci (thur), yang berarti Oleh karena itu, potensi yang dimiliki kesucian dalam jasmani dan rohani. guru 2) Fitrah berarti mengakui keesaan Allah dikembangkan dan dilestarikan. swt (tauhid). b. Roh 3) Fitrah berarti potensi dasar manusia sebagai alat untuk mengabdi dan sebagai manusia harus Roh merupakan kekuatan yang dapat membebaskan diri dari batas-batas ma.rifatullah. materi.Kekuatan jasmani terikat dengan 4) Fitrah berarti tabiat alami yang wujud materi dan inderanya, sedangkan dimiliki manusia (human nature). kekuatan roh tak satupun materi yang Dalam pemahaman potensi fitrah dapat mengikatnya. Ia mempunyai inilah al-Ghazali meneliti keistimewaan hokum sesuai dengan penciptaan Allah potensi fitrah yang dimiliki manusia, padanya, yakni berhubungan dengan sebagai berikut: kelanggengan a) Beriman kepada Allah karena itu al-Kindi mengindentifikasi wujud azali.44 Oleh Kemampuan dan kesediaan untuk roh sebagai sesuatu yang tidak tersusun, menerima kebaikan dan keturunan simpel, dan sederhana tetapi mempunyai atau arti yang penting sempurna dan mulia. dasar menerima kemampuanuntuk pendidikan dan pengajaran. b) Dorongan ingin tahu untuk mencari Substansinya berasal dari substansi Tuhan, hubungannya dengan Tuhan sama dengan hubungannya dengan hakekat kebenaran yang berwujud cahaya dan matahari. daya berfikir. Nilai-Nilai Pendidikan yang Terkandung di Dalamnya Dari beberapa uraian tentang c) Dorongan biologis berupa syahwat (sensual pleasure), ghadhab, dan tabiat (insting). Dari uraian di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa fitrah merupakan potensi dasar yang dimiliki guru sebagai manusia sejak ia dilahirkan berupa proses kejadian manusia tersebut, maka kita dapat ditemukan nilai-nilai pendidikan yang perlu dikembangkan dalam proses pendidikan Islam, yaitu: Ketentuan Islam terhadap Pendidikan ... (Muslim Tawakal) Pertama, salah satu cara yang ditempuh oleh menghantarkan Islam. Pemahaman terhadap 283 guru Al-Qur’an dalam sebagai manusia menjadi penting agar manusia untuk proses menghayati petunjuk-petunjuk Allah, pendidikan tersebut dapat berjalan dengan efektif dan efisien. dengan cara memperkenalkan jati diri Kedua, bahwa munculnya manusia itu sendiri, bagaimana asal berbagai teori dan konsep tentang kejadiannya, dari mana datangnya dan belajar yang beraneka ragam, adalah betapa dia hidup sebagai Kedua, Pendidikan dalam hasil dari kajian manusia yang beragam pula. Hasil Islam antara lain diarahkan kepada kajian terhadap guru peningkatan selanjutnya wawasan iman, atau pengembangan pemahaman serta keagungan dan kebesaranNya. antara mewarnai konsep Ketiga, bahwa salah satu kegiatan utama dalam pendidikan Islam adalah pelaksanaan strategi pembelajaran, yang Ketiga, Pendidikan Islam lain diarahkan pada pengembangan inilah yang pendidikan Islam. penghayatan secara mendalam terhadap tanda-tanda terhadap jasmani dan melibatkan guru dan peserta didik yang kedua-duanya adalah manusia. rohani Penentuan konsep atau teori tentang secara harmonis, serta pengembangan strategi pembelajaran tersebut sangat fitrah manusia secara terpadu. dipengaruhi oleh konsep atau teori Keempat, Pendidikan dalam tentang manusia. Islam antara lain diarahkan kepada Keempat, bahwa inti dari kegiatan pengembangan semangat ilmiah untuk pembelajaran mencari dan menemukan kebenaran mendorong, ayat-ayatNya. membimbing dan mengarahkan agar Guru Sebagai Manusia Makhluk Belajar dan Mengajar Kajian tentang Guru sebagai anak manusia dalam hubungannya dengan kegiatan pendidikan Islam, memiliki signifikasi sebagai berikut: Pertama, bahwa guru sebagai manusia selain sebagai subjek (pelaku), juga sebagai objek (sasaran) pendidikan didik adalah memotivasi, menggerakkan, mau belajar, yakni menggunakan potensi kognitif, afektif, dan psikomotoriknya dengan kekuatan dan kemauaannya sendiri. Proses ini akan berjalan dengan baik, apabila proses komunikasi antara guru dan pendidik dapat berjalan secara efektif dan efisien. pemahaman Dengan yang benar demikian, terhadap Ketentuan Islam terhadap Pendidikan ... (Muslim Tawakal) manusia menjadi suatu hal yang amat kemanusiaan penting. berbagai alat potensial dan fitrah. Kelima, bahwa salah satu definisi serta 284 mempunyai Dari kedua subtansi tersebut, pendidikan yang umumnya berlaku dan maka diterima para ahli pendidikan, adalah subtansi immateri atau ruhnya.Guru memengaruhi peserta didik agar mau sebagai Manusia memang terdiri atas mengubah pola pikir, tindakan, dan jasad dan roh, tetapi yang hakekat dari perbuatannya sesuai dengan tujuan yang kedua subtansi itu adalah roh.Jasad ditetapkan. Agar proses memengaruhi hanyalah alat roh di alam nyata.Suatu ini dapat berjalan secara efektif dan ketika alat (jasad) itu terpisah dari roh. efisien, Perpisahan itulah yang disebut dengan maka diperlukan adanya pemahaman yang utuh, komprehensif yang paling esensial adalah peristiwa maut dan mendalam terhadap manusia. Pendidikan Islam bersumber dari Potensi-potensi Dasar Guru sebagai Manusia, dan Implikasinya Terhadap Sekolah Dari kajian tentang proses nilai-nilai yang terdapat dalam al-Qur’an kejadian guru sebagai manusia tersebut bersumber dari nilai yang disepakati dapat ditarik pengertian bahwa guru manusia yang kebenarannya bersifat sebagai manusia itu terdiri atas dua relative (Ra mayulis, 2008 : 159). subtansi, yaitu: dan sunnah dan kebenaran bersifat mutlak, sedangkan pendidikan non Islam Dalam 1. Subtansi jasad atau materi, yang peserta pembentukan didik seluruh karakter komponen- bahan dasarnya adalah dari materi komponen dari pendidikan Islam harus yang merupakan bagian dari alam dijiwai oleh kedua system (system semesta ciptaan Allah SWT, dan ideology alam dan melandasinya, sehingga pembentukan perkembangannya tunduk pada dan karakter dapat dilaksanakan dengan baik mengikuti dan benar. tumbuhan aturan atau ketentuan dan system nilai) yang Allah. 2. Subtansi immateri atau non jasad, yaitu peniupan roh (ciptaan-Nya) ke PENUTUP dalam Kesimpulan diri manusia, sehingga manusia merupakan benda organik yang mempunyai hakekat Guru sebagai Manusia sebagai makhluk belajar dan mengajar, memiliki beberapa signifikasi diantaranya: Ketentuan Islam terhadap Pendidikan ... (Muslim Tawakal) 285 Pertama, bahwa guru sebagai manusia kepada warga sekolah yang meliputi selain sebagai subjek (pelaku), juga komponen pengetahuan, kesadaran atau sebagai objek (sasaran) pendidikan kemauan, Islam. Kedua, bahwa munculnya melaksanakan dan tindakan untuk nilai-nilai berbagai teori dan konsep tentang tersebut.Pendidikan belajar yang beraneka ragam, adalah dimaknai sebagai “the deliberate use of sebagai hasil dari kajian terhadap guru all dimensions of school life to foster sebagai manusia yang beragam pula. optimal character development”. Dalam Ketiga, bahwa salah satu kegiatan utama pendidikan karakter di sekolah, semua dalam komponen (pemangku pendidikan) harus pendidikan pelaksanaan Islam strategi adalah pembelajaran. dilibatkan, karakter termasuk dapat komponen- Keempat, bahwa inti dari kegiatan komponen pendidikan itu sendiri, yaitu pembelajaran memotivasi, isi kurikulum, proses pembelajaran dan menggerakkan, penilaian, penanganan atau pengelolaan membimbing dan mengarahkan agar mata pelajaran, pengelolaan sekolah, anak didik mau belajar, dan; Kelima, pelaksanaan aktivitas atau kegiatan ko- bahwa salah satu definisi pendidikan kurikuler, yang umumnya berlaku dan diterima prasarana, pembiayaan, dan ethos kerja para ahli pendidikan. seluruh warga sekolah/lingkungan. Di adalah mendorong, Pendidikan Islam yang didasarkan kepada al-Qur’an dan samping pemberdayaan itu, pendidikan sarana karakter al-Hadits dimaknai sebagai suatu perilaku warga mengandung konsep tentang sekolah yang dalam menyelenggarakan pembentukan karakter peserta pendidikan harus berkarakter. didik.Dalam melaksanakannya melibatkan seluruh tenaga kependidikan yang ada di sekolah. Proses pendidikan karakter dilakukan dengan mengisi Qalb peserta didik dengan iman, iman yang kuat dapat memberdayakan Qalb peserta didik untuk menjadi manusia yang mempunyai karakter yang baik. Pendidikan karakter adalah suatu system penenanam nilai-nilai karakter DAFTAR RUJUKAN Budiman, Dasim dan Komalasari, Kokom (ed.). 2001. Pendidikan Karakter: Nilai Inti bagi Upaya Pembinaan Kepribadian Bangsa. Bandung: Widya Aksara Press. Borba, Michele. 2008. Membangun Kecerdasan Moral: Tujuh Kebajikan Utama Agar Anak Bermoral Tinggi. Terj.oleh Lina Jusuf. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka. Ketentuan Islam terhadap Pendidikan ... (Muslim Tawakal) Burhan Bungin. (2001). Metode Penelitian Kualitatif: Aktualisasi Metodologis ke Arah Ragam Varian Kontemporer.Jakarta: P.T. Raja Grafindo Persada. Departemen Agama RI. 1984. AlQur’an dan Terjemahnya. Jakarta: DepartemenAgama RI. Depdiknas RI. 2004. Pengembangan karakter Sekolah. Jakarta: Depdiknas RI. Doni Koesoema A. 2007. Pendidikan Karakter: Strategi Mendidik Anak di Zaman. Dee Boer, T.J, The history of The Philosophy in Islam, New York: Puplication Inc, 1967. 286 Dover Ensiklopedi Indonesia, 1994. Edisi khusus. Ibn Maskawaih, Menuju Kesempurnaan Akhlak, Terj. Helmi Hidayat, Judul Asli: Tahdzib al Akhlaq, Bandung: Mizan. Ramayulis. 2007. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kalam Mulia. Ramayulis. 2008. Psikologi Agama. Jakarta: Kalam Mulia