BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Suku Bunga 1. Definisi Suku Bunga

advertisement
BAB II
KAJIAN PUS TAKA
A. S uku Bunga
1. Definisi Suku Bunga
“Suku Bunga adalah pendapatan (bagi kreditur) atau beban (bagi
debitur) yang diterima atau dibayarkan oleh kreditur atau debitur”
(M adura,2003). dalam kamus lengkap ekonomi (2003:693), suku bunga
adalah
kompensasi yang dibayar peminjam dana kepada yang
meminjamkan. Bagi peminjam , suku bunga merupakan tingkat
pertukaran dari konsumsi sekarang untuk konsumsi masa
mendatang. Biasanya di ekpresikan sebagai persentase pertahun
yang dibebankan atas uang yang pinjam atau dipinjamkan.
Selain itu M enurut Kasmir:(2014) bunga bank diartikan sebagai
balas
jasa
yang diberikan
oleh
bank yang berdasarkan prinsip
konvensional kepada nasabah yang membeli atau menjual produknya .
Bunga juga dapat diartikan sebagai harga yang harus dibayar kepada
nasabah ( yang memiliki simpanan) dengan yang harus dibayar oleh
nasabah kepada pihak bank( nasabah yang memperoleh pinjaman).
Dalam penelitian, suku bunga yang dipakai adalah suku bunga SBI,
dimana definisi SBI adalah surat berharga atas unjuk dalam rupiah yang
diterbitkan oleh Bank Indonesia sebagai pengakuan hutang berjangka
waktu pendek yang diskonto. Oleh karena itu, data tingkat suku bunga SBI
yang diperoleh harian akan diubah menjadi periode bulanan dengan rumus
sebagai berikut:
15
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Rata-rata tingkat suku bunga SBI
= Jumlah tingkat suku bunga periode harian 1 bulan
Jumlah periode waktu satu tahun
Dalam kegiatan perbankan sehari-hari ada dua macam bunga yang
di berikan kepada nasabah yaitu sebagai berikut :
a. Bunga Simpanan
Bunga yang diberikan sebagai rangsangan atau balas jasa kepada
nasabah yang menyimpan uangnya di bank. Bunga simpanan
merupakan harga yang harus dibayar bank kepada nasabahnya. Contoh
: bunga tabungan, bunga deposito, jasa giro.
b. Bunga Pinjaman
Bunga yang diberikan kepada peminjam atau harga yang harus dibayar
oleh nasabah peminjam kepada bank. Contoh : bunga kredit.
2. Teori- teori mengenai suku bunga
a. Teori Suku Bunga Klasik
M enurut kaum klasik , suku bunga menentukan besarnya
tabungan maupun investasi yang akan dilakukan dalam perekonomian
yang menyebabkan tabungan yang tercipta pada penggunaan tenaga
kerja penuh akan selalu sama yang dilakukan oleh pengusaha.
Beranjak dari teori ekonomi mikro, teori klasik mengatakan bahwa
tingkat suku bunga merupakan nilai balas jasa dari modal. Dalam teori
klasik, stok barang modal dicampur-adukan dengan uang dan
keduanya dianggap mempunyai hubungan substitusif. “Semakin
16
http://digilib.mercubuana.ac.id/
langka modal, semakin tinggi suku bunga. Sebaliknya , semakin
banyak modal semakin rendah tingkat suku bunga”(Nasution,2001).
b. Teori Suku Bunga Keynes
Keynes mempunyai pandangan yang berbeda dengan klasik.
Tingkat suku bunga itu merupakan suatu fenomena monete. Artinya,
tingkat suku bunga ditentukan oleh penawaran dan permintaan
uang(ditentukan dalam pasar uang). Uang akan mempengaruhi
kegiatan ekonomi, sepanjang uang ini mempengaruhi tingkat suku
bunga. Perubahan tingkat suku bunga selanjutny a akan mempengaruhi
keinginan
untuk
mengadakan investasi dengan demikian akan
mempengaruhi Gross National Product (Nop irin,1992).
c. Teori Suku Bunga Hicks
Hicks mengemukakan teorinya bahwa tingkat suku bunga
berada dalam kesimbangan pada suatu perekonomian bila tingkat suku
bunga ini memenuhi keseimbangan sektor moneter dan sektor rill.
Pandangan ini merupakan gabungan dari pendapat klasik dan keynes,
dimana mashab klasik mengatakan bahwa suku bunga timbul karena
uang adalah produktif artinya bila seseorang memiliki dana maka
mereka dapat menambah alat produksinya agar keutungan yang
diperoleh meningkat. Jadi uang dapat meningkatkan produktivitas
sehingga orang ingin membayar bunga. Sedangkan menurut Keynes
bahwa uang bisa produktif dengan metode sp ekulasi dipasar uang
17
http://digilib.mercubuana.ac.id/
dengan kemungkinan memperoleh keuntungan, dan keuntungan inilah
sehingga orang ingin membayar bunga.
3. Faktor – faktor y ang mempengaruhi suku bunga
M enurut Kasmir:(2014) faktor –faktor utama yang mempengaruhi
besar kecilnya penetapan suku bunga secara garis besar sebagai berikut.
a. Kebutuhan Dana
Lembaga keuangan mengalami kekurangan dana, sementara
permohonan pinajaman meningkat. M aka yang dilakukan oleh bank
agar dana tersebut cepat terpenuhi dengan meningkatkan suku
bunga. Peningkatan bunga simpanan secara otomatis akan pula
meningkatkan bunga pinjaman. Dana yang ada pada simpanan
banyak sementara permohonan simpanan sedikit, maka bunga
simpanan akan turun.
b. Persaingan
Dalam memperebutkan dana simpanan, maka disamping
faktor
promosi yang paling utama pihak perbankan harus
memperhatikan pesaing. Dalam arti jika untuk bunga deposito ratarata 16% pertahun, maka jika hendak membutuhkan dana cepat
sebaiknya bunga deposito kita naikan diatas bunga pesaing misalnya
17% pertahun. Namun sebaliknya untuk bunga pinjaman kita harus
berada dibawah bunga pesaing.
18
http://digilib.mercubuana.ac.id/
c. Kebijakan Pemerintah
Dalam kondisi tertentu pemerintah dapat menentukan batas
maksimal atau minimal suku bunga, baik bunga simpanan maupun
bunga pinjaman. Dengan ketentuan batas minimal atau maksimal
bunga simpanan maupun bungan pinjaman bank tidak boleh
melebihi batas y ang sudah ditetapkan oleh pemerintah.
d. Target Laba yang diinginkan
M erupakan besarnya keuntungan yang diinginkan oleh
bank.Jika laba yang diinginkan besar, maka bunga pinjaman ikut
besar dan demikian pula sebaliknya. Oleh karena itu, pihak bank
harus
berhati-hati
dalam
menentukan
persentase
laba atau
keuntungan yang diinginkan
e. Jangka Waktu
Semakin panjang
jangka waktu pinjaman maka akan
semakin tinggi bunganya, hal ini disebabkan besarnya kemungkinan
resiko di masa mendatang. Demikian pula sebaliknya, jika pinjaman
berjangka pendek maka bunganya relatif lebih rendah.
f. Kualitas Jaminan
Semakin likuid jaminan yang diberikan, maka semakin
rendah bunga kredit yang dibebankan dan sebaliknya.
g. Reputasi Perusahaan
Bonafiditas suatu perusahaan yang akan memperoleh kredit
juga sangat menentukan tingkat suku bunga yang akan dibebankan
19
http://digilib.mercubuana.ac.id/
nantinya, karena biasanya perusahaan yang bonafit kemungkinan
resiko kredit macet dimasa mendatang relatif kecil dan sebaliknya.
h. Produk yang Kompetitif
M aksudnya adalah produk yang dibiayai tersebut laku
dipasaran. untuk produk yang kompetitif, bunga kredit yang
diberikan relatif rendah jika dibandingkan dengan produk yang
kurang kompetitif.
i. Hubungan baik
Biasanya pihak bank menggolongkan nasabahnya menjadi
dua, yaitu nasabah utama (primer) dan nasabah biasa (sekunder).
penggolongan ini didasarkan kepada keaktifan serta loyalitas
nasabah yang bersangkutan terhadap bank.
j. Jaminan pihak ketiga
Dalam hal ini pihak yang memberikan jaminan kepada bank
untuk menanggung segala resiko yang dibebankan kepada penerima
kredit.Biasanya pihak yang memberikan jaminan bonafit, baik segi
kemampuan membayar, nama baik maupun loyalitasny a terhadap
bank, sehingga bunga yang dibebankan berbeda.
4. Fungsi Suku Bunga
a. Sebagai daya tarik bagi para penabung yang mempunyai dana lebih
untuk diinvestasikan
b. Suku bunga dapat digunakan sebagai alat moneter dalam rangka
mengendalikan penawaran dan permintaan uang yang beredar dalam
20
http://digilib.mercubuana.ac.id/
suatu perekonomian. M isalnya, pemerintah mendukung pertumbuhan
suatu sektor industri tertentu apabila perusahan-perusahaan dari industri
tersebut akan meminjam dana. M aka pemerintah memberi tingkat
bunga yang lebih rendah dibandingkan sektor lain.
c. Pemerintah dapat memanfaatkan suku bunga untuk mengontrol jumlah
uang beredar. Ini berati, pemerintah dapat mengatur sirkulasi uang
dalam suatu perekonomian. (Sunariyah,2004:81)
B. Inflasi
Dalam ilmu ekonomi , inflasi adalah suatu proses meningkatny a hargaharga secara umum dan terus menerus berkaitan dengan mekanisme pasar
yang dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Inflasi juga sering dikaitkan
dengan proses menurunnya nilai mata uang secara kontinu. Artinya, tingkat
harga yang dianggap tinggi belum tentu menunjukan inflasi. Inflasi adalah
indikator untuk melihat tingkat perubahan, dan dianggap terjadi jika proses
kenaikan harga berlangsung secara terus-menerus dan saling pengaruhmempengaruhi.(id.wikipedia.org).
Ismail:(2012)
teori
inflasi
menganggap
adanya
kecenderungan
penurunan nilai uang di masa datang. M aka menurut paham ini mengambil
tambahan dari uang yang dipinjam merupakan sesuatu yang logis sebagai
kompensasi penurunan nilai uang selama dipinjamkan.
Thamrin Abdullah dan Francis Tantri:(2012) Inflasi secara sederhana
dapat diartikan sebagai meningkatny a harga-harga secara umum dan terus
21
http://digilib.mercubuana.ac.id/
menerus. kenaikan dari satu atau dua jenis barang saja dan tidak bisa disebut
inflasi, kecuali bila kenaikan itu meluas (mengakibatkan kenaikan harga )
pada barang lain.
Inflasi merupakan salah satu peristiwa moneter yang menunjukan
suatu kecendrungan akan naiknya harga barang-barang secara umum, yang
berarti terjadinya penurunan nilai uang (Rimsky ,2005:16).
Pengertian-pengertian tersebut sangatlah sejalan dengan pengertian
inflasi yang sebutkan oleh bank indonesia. BI mendefenisikan inflasi adalah
kecendrungan harga- harga yang meningkat secara umum dan terus menerus
(www.bi.go.id)
Berdasarkan pengertian –pengertian diatas, terdapat kesamaan persepsi
mengenai inflasi, bahwa yang disebut dengan inflasi adalah suatu kenaikan
harga-harga yang terjadi secara umum, artinya terjadi pada jenis barang dan
juga terjadi secara meluas yang mana harga-harga tersebut tidak hanya terjadi
disuatu daerah saja tetapi berdampak pada seluruh daerah yang ada diseluruh
wilayah negara tersebut.
1. M acam – macam Inflasi
Pengolongan
berdasarkan
atas
parah
tidaknya
inflasi.Maka
berdasarkan hal tersebut dapat dibedakan menjadi :
a. Inflasi ringan (di bawah 10% setahun)
b. Inflasi sedang (antara 10%-30% setahun)
c. Inflasi berat (antara 30%-100% setahun)
d. Hiper inflasi (diatas 100% setahun)
22
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2. Penggolongan berdasarkan sebab-musabab awal dari inflasi
Atas dasar ini dapat dibedakan dua macam inflasi, yaitu :
a. Inflasi yang timbul karena permintaan masy arakat akan berbagai barang
terlalu kuat.
b. Inflasi yang timbul karena kenaikan ongkos produksi, ini disebut cost
inflation.
3. Penggolongan berdasarkan asal dari inflasi , disini dapat dibedakan
menjadi :
a. Inflasi yang berasal dari dalam negeri(domestic inflation)
b. Inflasi yang bersal dari luar negeri (imported inflation)
Inflasi yang berasal dari dalam negeri timbul misalnya karena
defisit anggaran belanja yang dibiayai dengan pencetakan uang baru,
panenan yang gagal dan sebagainya. Inflasi yang berasal dari luar negeri
adalah inflasi yang timbul karena kenaikan harga-harga di lua negeri atau
di negara- negara langganan berdagang negara kita. (Thamrin Abdullah
dan Francis Tantri,2012:62)
4. Sebab Terjadinya Inflasi
Inflasi bisa terjadi karena beberapa sebab. Penyebab inflasi tersebut
adalah :
a. Inflasi Tarikan Permintaan
Inflasi ini terjadi pada masa perekonomianberkembang dengan
pesat. Kesempatan kerja yang tinggi menciptakan tingkat p endapatan yang
tinggi
dan
selanjutny a
menimbulkan
pengeluaran
yang melebihi
23
http://digilib.mercubuana.ac.id/
kemampuan
ekonomi
mengeluarkan
barang
dan
jasa
sehingga
menimbulkan inflasi (Sadono,2008:333).
b. Inflasi Desakan Biaya
Inflasi desakan biaya terjadi dalam masa perekonomian
berkembang dengan pesat ketika tingkat pengangguran adalah sangat
rendah (Sadono,2008:334).
c. Inflasi Diimpor
Inflasi diimpor atau Imported Inflation merupakan kenaikan
yang sangat dipengaruhi oleh tingkat harga-harga yang terjadi pada
barang-barang tersebut akan sangat berdampak terhadap kenaikan
harga barang –barang di dalam negeri (Sadono,2008:336).
5. Pengaruh Tingkat suku Bunga Terhadap Inflasi
Suku bunga memang memegang peranan yang penting dalam
pengendalian inflasi. Hal ini disebabkan karena tingkat konsumsi
masy arakat yang cenderung konsumtif terutama pada saat –saat tertentu
seperti saat lebaran, natal, dan tahun baru. Pada saat ini biasanya sering
terjadi kenaikan barang dan jasa yang diakibatkan karena tingkat
permintaan barang dan jasa meningkat melebihi penawaran barang dan
jasa tersebut.
Hubungan antara tingkat suku bunga dapat dilihat dari kesamaan
Fisher (Fisher Equation) yang menunjukan bahwa tingkat suku bunga
dapat berubah karena dua alasan yaitu tingkat bunga rill yang berubah atau
tingkat inflasi yang berubah (mankiw,2008). Jika terjadi inflasi maka akan
24
http://digilib.mercubuana.ac.id/
menurunkan suku bunga rill yang mengindikasikan adanya hubungan
antara inflasi dan suku bunga rill. Artinya ketika terjadi kenaikan inflasi
tingkat suku bunga akan menurun dan sebaliknya ketika penurunan inflasi
maka tingkat suku bunga akan meningkat.
C. Nilai Kurs Rupiah
1.
Pengertian Nilai Kurs Rupiah
M enurut wikipedia bahasa Indonesia, nilai tukar atau dikenal pula
sebagai kurs dalam keuangan adalah :
sebuah perjanjian yang dikenal sebagai nilai tukar mata uang terhadap
pembayaran pembayaran saat kini atau di kemudian hari, antara dua mata
uang masing-masing negara atau wilayah. Kurs menunjukkan banyaknya
uang dalam negeri yang diperlukan untuk membeli satu unit valuta asing
tertentu. Kurs atau nilai tukar adalah harga harga dari mata uang luar negeri
(Dornbursch, 2008).
Kurs valuta asing adalah salah satu alat pengukur lain yang digunakan
dalam menilai kekuatan suatu perekonomian. Salah satu faktor p enting yang
mempengaruhi kurs valuta asing adalah neraca perdagangan nasional
(Sugeng, 2010). Neraca perdagangan yang mengalami defisit cenderung
untuk menaikkan nilai valuta asing. Dan sebaliknya apabila neraca
pembayaran kuat (surp lus dalam neraca keseluruhan) dan cadangan valuta
asing yang dimiliki negara terus menerus bertambah jumlahnya, nilai valuta
asing akan bertambah murah. M aka perubahan-perubahan kurs valuta asing
dapat dipergunakan sebagai salah satu ukuran untuk menilai kestabilan dan
perkembangan suatu perekonomian.
25
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2.
Jenis-jenis transaksi ataupun jual beli valuta asing :
a) Selling rate (kurs jual), yaitu kurs yang ditentukan oleh suatu bank
untuk penjualan valuta asing tertentu pada saat tertentu.
b) M iddle rate (kurs tengah), yaitu kurs tengah antara kurs jual dan kurs
beli valuta asing terhadap mata uang nasional, yang ditetapkan oleh
Bank Central pada suatu saat tertentu.
c) Buying rate (kurs beli), yaitu kurs yang ditentukan oleh suatu bank
untuk pembelian valuta asing tertentu pada saat tertentu.
d) Flat rate (kurs flat), yaitu kurs yang berlaku dalam transaksi jual beli
bank notes dan traveler chaque, dimana dalam kurs tersebut telah
diperhitungkan promosi dan biaya lain-lain.
D. Deposito
1. Defenisi Deposito
Deposito adalah simpanan dana pihak ketiga yang penarikannya
hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu sesuai dengan kesepakatan
antara deposan dengan bank. M enurut Undang-undang No 10/1998 pasal 1
ayat 7, deposito adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat
dilakukan
pada
waktu
tertentu
berdasarkan
perjanjian
nasabah
penyimpanan dengan bank. (Kasmir,2008:93)
26
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2.
Jenis-jenis Deposito
Pada umumnya deposito dapat digolongkan menurut jangka waktu
menuju maturity . Beberapa penggolongan deposito tersebut adalah sebagai
berikut:
a. Deposito Berjangka
Adalah simpanan pihak ketiga pada bank yang penarikannya hanya
dapat dilakukan pada waktu tertentu menurut perjanjian antara
penyimpan dengan bank.
b. Deposito Berjangka Harian (Deposito On Call)
Adalah simpanan pihak lain atau nasabah pada bank yang hanya
dapat ditarik dengan sy arat penarikannya melalui pemberitahuan
dan mempunyai jangka waktu harian yang dikendaki oleh deposan.
(Kasmir,2008:98)
c. Sertifikat Deposito
Surat berharga yang sifatny a atas unjuk dan merupakan surat
pengakuan hutang dari bank, dan surat berharga ini dapat
diperjualbelikan dalam pasar uang. Pengertian surat berharga atas
unjuk adalah bahwa pada saat sertifikat deposito tersebut jatuh
tempo untuk diserahkan / ditunjukkan pada bank, maka bank wajib
untuk membayar sebesar nilai yang tercantum pada sertifikat
deposito tersebut. (Kasmir,2008:96)
27
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Tabel 2.1
Perbedaan Deposito Berjangka dan Sertifikat Deposito
Deposito Berjangka
Sifatnya atas nama
S ertifikat Deposito
Sifatnya atas unjuk
Tidak dapat diperjualbelikan / dipindah Dapat
diperjualbelikan
/
dipindah
tangankan
tangankan
Bunga dibayar pada saat jatuh waktu
Bunga dibayar pada saat p embukuan
Nilai nominal ditentukan deposan
Nilai nominal ditentukan oleh bank
Penyimpanan dapat berbentuk rupiah Penyimpanan
atau uang asing
hanya dalam bentuk
rupiah
Sumber : www.id.wikipedia.org
3.
Perhitungan Bunga dan Pajak
b. Pembayaran bunga deposito setelah dikurangi pajak penghasilan, dan
dibayarkan sesuai atas instruksi dari deposan.
c. Saat ini penetapan suku bunga deposito diberikan sesuai dengan tingkat
suku bunga penjaminan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah.
d. Penetapan suku bunga deposito ditetapkan oleh bank.
Rumus menghitung bunga dan pajak deposito :
Nominal Penempatan x Bunga/100 x Jumlah hari dalam sebulan(30 hari) x pajak (20%)
Jumlah hari dalam set ahun (365 hari)
28
http://digilib.mercubuana.ac.id/
4. Denda Deposito
Adalah merupakan suatu kewajiban bagi deposan, apabila deposito
berjangka yang belum jatuh tempo dicairkan oleh deposan. Adapun macammacam denda deposito adalah:
a. Denda Penalty, denda yang dikenakan oleh bank kepada deposan yang
melakukan pencairannya belum jatuh tempo, besarannya tergantung dari
bank yang menentukan, dikali nilai nominal deposito.
b. Denda Bunga, denda yang dikenakan oleh bank kepada deposan yang
melakukan pencairannya belum jatuh tempo, yaitu bunga harian selama
pengendapan dana tersebut tidak dibayarkan.
5. Syarat-sy arat membuka Deposito
a. M engisi formulir pembukaan deposito
b. M emenuhi persyaratan identitas:
1. Perorangan
: KTP/SIM untuk warga negara Indonesia serta
KITAS/Passport untuk WNA
2. Perusahaan
: Akta, SIUP, TDP, NPWP, dan identitas pengurus
yaitu KTP/SIM untuk warga negara Indonesia serta KITAS/Passport
untuk WNA.
c. M emenuhi setoran awal minimum
29
http://digilib.mercubuana.ac.id/
E. Penelitian Terdahulu
Terdapat beberapa penelitian terdahulu yang mengangkat masalah
pengaruh suku bunga,inflasi terhadap deposito berjangka yaitu sebagai berikut :
Peneliti, Tahun
Penelitian, dan
Judul Penelitian
Ariana
Nurus
Shalihati (2012)
“Pengaruh
Tingkat
Suku
Bunga Deposito
Umum, Tingkat
Bagi
Hasil,
Likuiditas Bank
Syariah,
Inflasi
dan Ukuran Bank
Umum
Syariah
terhadap Deposito
Mudharabah pada
Bank
Umum
Syariah
di
Indonesia”
Variabel
M etode Analisis
regresi
suku
bunga, analisis
inflasi, nilai tukar, linear berganda
dan
deposito
berjangka
Hasil Penelitian
Bahwa
secara
parsial tngkat suku
bunga
deposito
umum,
tingkat
bagi hasil dan
ukuran
Bank
Syariah
berpengaruh
positif
dan
signifikan
terhadap Deposito
M udharabah.
Likuiditas
menunjukkan
pengaruh negatif
dan
tidak
signifikan
terhadap Deposito
M udharabah,
sedangkan inflasi
berpengaruh
negatif
dan
signifikan
terhadap Deposito
M udharabah pada
Bank
Umum
Syariah
di
Indonesia.
30
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Ina
Aminah Tingkat
Suku analisis
regresi
Zuhriah (2013)
Bunga,
Bagi linear berganda
“Pengaruh tingkat Hasil, Inflasi
Suku Bunga, Bagi
Hasil, dan Inflasi
terhadap Deposito
Mudharabah pada
Bank
Syariah
Mandiri”
bahwa
Suku
Bunga, Bagi Hasil
dan
Inflasi
berpengaruh
secara signifikan
terhadap Deposito
M udharabah pada
Bank
Syariah
M andiri.
Rian
Pasaleori Promosi, Tingkat analisis
regresi
(2009) “Pengaruh Suku Bunga
linear berganda
Promosi
dan
Tingkat
Suku
Bunga terhadap
Deposito pada PT
Bank
Sulsel
Cabang
Makassar”
M enemukan
bahwa
promosi
dan tingkat suku
bunga
secara
bersama
tidak
berpengaruh
terhadap deposito
PT Bank Sulsel
Cabang M akasar
Suramaya
Suci Inflasi,
Suku
Kewal
(2011) Bunga,
Kurs,
“Pengaruh Inflasi, Pertumbuhan
Suku Bunga, kurs PDB dan IHSG.
dan pertumbuhan
PDB
terhadap
Indeks
Harga
Saham
Gabungan”
observasi
nonparticipant dan
teknik
analisis
yang
digunakan
analisis jalur.
Hanya kurs yang
berpengaruh
secara signifikan
terhadap
IHSG,
sedangkan tingkat
inflasi,
suku
bunga SBI dan
pertumbuhan PDB
tidak berpengarh
terhadap IHSG.
Sugeng
Raharjo Inflasi, nilai kurs analisis
regresi Inflasi
memiliki
(2010)
yang rupiah, dan tingkat linear berganda
pengaruh positif
berjudul
suku bunga dan
terhadap
harga
“Pengaruh inflasi, harga saham.
saham. Kurs dan
nilai kurs rupiah
suku bunga tidak
dan tingkat suku
berpengaruh
bunga terhadap
positif terhadap
harga saham di
harga saham di
bursa
efek
BEI. Namun hasil
Indonesia”
uji F menunjukkan
bahwa
inflasi,
kurs dan suku
bunga
berpengaruh
terhadap
harga
saham di bursa
31
http://digilib.mercubuana.ac.id/
saham indonesia
sebagai
simultance
F. Kerangka Pemikiran dan Model Konseptual
Berdasarkan
permasalahan
landasan teori dan hasil penelitian
yang telah
dikemukakan,
maka
terdahulu serta
sebagai
dasar untuk
merumuskan hipotesis. Berikut disajikan kerangka pemikiran teoritis yang
dituangkan dalam kerangka penelitian seperti yang ditunjukkan pada gambar
berikut :
Variabel Independen
Suku Bunga
Varibel Dependen
H1
H2
Deposito Berjangka
Inflasi
H3
Nilai Kurs Rupiah
Gambar 2.1
M odel Konseptual
32
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Berdasarkan kerangka pemikiran diatas penulis ingin menjelaskan bahwa
penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari variabel X 1 (Tingkat
suku bunga) X 2(Inflasi)dan X 3(Nilai kurs rupiah) Terhadap Y (Deposito
Berjangka).
G. Hipotesis
Hipotesis adalah pernyataan atau dugaan yang bersifat sementara terhadap
suatu masalah penelitian yang kebenarannya masih lemah (belum tentu
kebenarannya) sehingga harus diuji secara empiris.
1. Pengaruh suku bunga terhadap pertumbuhan deposito berjangka
Turun dan naiknya suku bunga deposito mempengaruhi minat p ara
investor untuk menempatkan dananya di bank. Bila suku bunga naik maka
permintaan nasabah untuk mendepositokan uang mereka meningkat.
Tetapi bila suku bunga mengalami penurunan maka permintaan akan
deposito juga akan menurun. Jika untuk bank kecil hal ini akan sulit, jika
mereka menurunkan bunga depositonya maka mereka akan kehilangan
deposan. Karena suku bunganya rendah, kebanyakan investor cenderung
mencari aset investasi yang bunganya lebih tinggi.
M enurut
penelitian
Ariana
Nurus
Shalihati
(2012)
yang
berjudul“Pengaruh Tingkat Suku Bunga Deposito Umum, Tingkat Bagi
Hasil, Likuiditas Bank Syariah, Inflasi dan Ukuran Bank Umum Syariah
terhadap
Deposito Mudharabah
pada
Bank
Umum
Syariah di
Indonesia”menjelaskan bahwa secara parsial tngkat suku bunga deposito
umum berpengaruh positif dan signifikan terhadap Deposito M udharabah.
33
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang
diperoleh dari laporan keuangan bulanan seluruh bank umum sy ariah yang
dipublikasikan oleh Bank Indonesia pada periode Juni 2010 hingga
Desember 2010. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan
purposive sampling, sehingga diperoleh sampel sebanyak 63 data
observasi. Untuk menguji hipotesis pengaruh variabel bebas terhadap
variabel terikat (Dependen) digunakan uji t dan uji F dengan taraf
signifikansi sebesar 5%. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa
secara parsial tingkat suku bunga deposito umum, tingkat bagi hasil, dan
ukuran bank sy ariah berpengaruh positif dan signifikan terhadap deposito
mudharabah. Likuiditas (FDR) menunjukkan pengaruh negative dan tidak
signifikan terhadap deposito mudharabah, sedangkan inflasi berpengaruh
negative dan signifikan terhadap deposito mudharabah pada bank umum
sy ariah di Indonesia.
2. Pengaruh inflasi terhadap pertumbuhan deposito berjangka
Inflasi adalah suatu gejala-gejala kenaikan harga barang-barang yang
sifatny a umum dan terus-menerus. Ketika inflasi meningkat menyebabkan
harga barang-barang naik, sedangkan pendapatan rill masy arakat menurun.
Hal ini berpengaruh pada tingkat konsumsi masyarakat yang meningkat
pula namun tidak diimbangi dengan jumlah pendapatan yang meningkat,
sehinga bisa berpengaruh pada kemampuan saving masy arakat yang
kaitannya pada investasi.
34
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Ketika jumlah uang cash yang beredar di masy arakat berkurang,
pertumbuhan inflasi memang akan tertekan. Namun disisi lain juga
beresiko menekan pertumbuhan ekonomi. M isalnya, jika para bank tidak
memberi pinjaman modal ke pengusaha karena mereka lebih suka
menyimpan dananya di BI, maka para pengusaha tentuny a akan kesulitan
mengembangkan
usahanya,
dan
pada
akhirnya
akan
menekan
pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. Karena itulah, jika kemudian
tingkat inflasi telah terkendali, maka BI bisa menurunkan kembali BI ratenya, agar dana yang tadinya diendapkan bisa kembali dikucurkan ke
masy arakat, untuk menumbuhkan ekonomi dan menciptakan lapangan
kerja. M enurut penelitian Ina Aminah Zuhriah (2013) yang berjudul
“Pengaruh tingkat Suku Bunga, Bagi Hasil, dan Inflasi terhadap Deposito
Mudharabah pada Bank Syariah Mandiri”M enjelaskan bahwa Suku
Bunga, Bagi Hasil dan Inflasi berpengaruh secara signifikan terhadap
Deposito M udharabah pada Bank Syariah Mandiri.
3. Pengaruh nilai kurs terhadap pertumbuhan deposito berjangka
Selisih Kurs adalah salah satu faktor yang mempengaruhi minat
seseorang untuk mendepositokan dananya. Kurs merupakan rasio
pertukaran dua mata uang atau disebut juga sebagai nilai tukar mata uang.
Di Indonesia mata uang resmi yang digunakan adalah Rupiah. Nilai tukar
ini memegang peranan penting dalam penentuan investasi seorang
investor. Ketika nilai tukar berfluktuasi maka akan mempengaruhi naik
turunnya harga saham sehingga menyebabkan menurunnya permintaan
35
http://digilib.mercubuana.ac.id/
saham. Ap abila nilai selisih kurs sangat tinggi kebanyakan investor lebih
memilihke investasi lainnya seperti deposito. Selisih kurs ini terjadi karena
adanya
perubahan kurs
antara tanggal transaksi dengan tanggal
penyelesaian transaksi.
M enurut penelitian terdahulu oleh Sugeng Raharjo (2010) yang
berjudul “Pengaruh inflasi, nilai kurs rupiah dan tingkat suku bunga
terhadap harga saham di bursa efek Indonesia” M enjelaskan bahwa
inflasi memiliki pengaruh positif terhadap harga saham. Kurs dan suku
bunga tidak berpengaruh positif terhadap harga saham di BEI.
Dari Uraian di atas maka hipotesis yang penulis kemukakan adalah:
H1 :Tingkat Suku Bunga berpengaruh terhadap Deposito Berjangka Pada PT.
Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Jakarta M etro Tanah Abang.
H2 :Inflasi berpengaruh terhadap Deposito Berjangka Pada PT. Bank Mandiri
(Persero) Tbk Cabang Jakarta M etro Tanah Abang.
H3 :Nilai Kurs rupiah berpengaruh Negatif
terhadap Deposito Berjangka
Pada PT. Bank M andiri (Persero) Tbk Cabang Jakarta M etro Tanah
Abang.
36
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Download