Konsep ekosistem, peran dan interaksinya Ekosistem adalah tatanan unsur lingkungan hidup yang merupakan kesatuan utuh menyeluruh dan saling mempengaruhi dalam membentuk keseimbangan, stabilitas dan produktivitas lingkungan hidup. 1 Satuan makhluk hidup dalam ekosistem Ekosistem tersusun atas populasi makhluk hidup dan lingkungan tak hidup (Saktiyono, 2006:78). Satuan-satuan makhluk hidup yang menyusun ekosistem adalah individu, populasi dan komunitas. Individu berasal dan bahasa latin, in artinya tidak dan dividuus artinva dapat dibagi. Jadi individu adalah tiap-tiap makhluk hidup tunggal yang tidak dibagi-bagi dan secara fisiologis berdiri sendiri (Abidin, 2004:1 16). Contoh individu dapat dilihat pada gambar berikut ini: (a) (b) Gambar 2.1 (a) Seekor ikan. (b) Sebatang pohon bunga matahari Sumber: (Saktiono, 2006: 79) Populasi berasal dari bahasa latin, populus yang artinya rakyat atau penduduk. Jadi, populasi adalah kumpulan individu sejenis yang menetap pada suatu daerah dan waktu tertentu serta dapat melakukan perkawinan silang yang menghasilkan keturunan fertil. Makhluk hidup disebut satu jenis (spesies) jika meiniliki ciri-ciri morfologi (bentuk), fisiologi (fungsi alat-alat tubuh) dan tingkah laku yang sama. Contoh populasi dapat dilihat path gambar berikut ini: (a) (b) Gambar 2.2 (a) Sekelompok bunga matahari (b) Sekelompok ikan Sumber: (Saktiono, 2006: 79) Jumlah populasi suatu makhluk hidup dari waktu ke waktu selalu berubah. Ada kalanya jumlah populasi terus meningkat dan ada kalanya menurun. Jumlah populasi makhluk hidup akan meningkat bila ada kelahiran atau perpindahan dari tempat lain (imigrasi). Sebaliknya, jumlah populasi akan menurun bila tenjadi kematian atau berpindah ketempat lain (emigrasi). Jumlah individu sejenis yang menempati suatu daerah dengan luas dan waktu tertentu disebut density. Density dapat dihitung dengan rumnus: Density Jumlah individu sejenis Luas daerah yang ditmpati Kata komunitas berasal dari bahasa latin, communitas yang artinya percampuran atau persekutuan. Dengan demikian komunitas adalah kumpulan berbagai populasi makhluk hidup yang terdapat pada suata tempat atau habitat yang sama dan saling berinteraksi. Salah satu contoh komunitas dapat dilihat pada gambar berikut. Gambar 2.3 Populasi ikan, populasi ganggang, dan populasi hewan disekitarnya membentuk komunitas terumbu karang Sumber: (Saktiono, 2006: 79) 3 Ekosistem Ekosistem disebut juga sistem ekologi yang di dalamnya terjadi daur materi dan aliran energi antara komponen makhluk hidup (biotik dan lingkungan (abiotik). Berdasarkan ukurannya, ekosistem ada yang berukuran kecil dan ada yang berukuran besar. Suatu tempat baru dapat dikatakan ekosistem bila di dalamnya terjadi daur materi dan aliran energi. Kolam, kebun, dan sawah merupakan contoh-contoh ekosistem yang berukuran kecil. Sedangkan ekosistem yang berukuran luas antara lain hutan, danau, sungai, laut, dan pantai, Contoh-contoh ekosistem di atas menunjukkan hubungan timbal balik antara komponen biotik dan abiotik serta adanya aliran energi dan daur materi. Berdasarkan proses terjadinya, ekosistem dibedakan menjadi dua macam, yaitu ekosistem alami dan ekosistem buatan. Ekosistem alami adalah ekosistem yang terbentuk secara alami tanpa campur tangan manusia dan sulit untuk mengalami perubahan. Contohnya ekosistem hutan, laut, pantai, sungai, rawa-rawa, dan danau. Gambar 3.6 memperlihatkan ekosistem alami. (a) (b) Gambar 2.6 (a) Ekosistem pantai lampuuk (b) Ekosistem Danau Laut Tawar Sumber: www. Google.com Ekosistem buatan adalah ekosistem yang sengaja dibuat oleh manusia dan sifatnya cenderung labil (mudah berubah-ubah). Contohnya ladang, sawah, kebun, kolam, dan waduk. Gambar 3.7 memperlihatkan ekosistem buatan. (a) (b) Gambar 2.7 (a) Ekosistem waduk (b) Ekosistem sawah Sumber: www. Google.com Biosfer merupakan lapisan permukaan bumi, terdiri dari makhluk hidup, air, tanah, dan materi yang mengelilingi sehingga memungkinkan adanya kehidupan. 4 Matahari Sumber Energi Utama Dalam Ekosistem Setiap makhluk hidup memerlukan energi untuk kelangsungan hidupnya. Sumber energi utama dalam ekosistem adalah matahari. Namun, tidak semua makhluk hidup dapat memanfaatkan secara langsung energi matahari. Tumbuhan hijau merupakan organismee yang dapat memanfaatkan secara langsung energi matahari. Tumbuhan memerlukan cahaya matahari untuk melakukan proses fotosintesis. Hasil fotosintesis berupa karbohidrat berguna sebagai makanan bagi hewan dan manusia. Karena itulah tumbuhan hijau disebut sebagai produsen. Dalam proses fotosintesis terjadi perubahan (transformasi) energi yaitu energi matahari diubah menjadi energi kimia. Pada saat terjadi transformasi energi dalam proses fotosintesis, tidak semua energi matahari dapat diubah menjadi energi kimia. Tumbuhan hijau hanya dapat mengubah sekitar 1 % energi matahari yang sampai ke bumi menjadi energi kimia sedangkan lainnya terbuang ke lingkungan. Energi kimia ini digunakan tumbuhan untuk tumbuh, berkembangbiak, metabolisme, dan menanggapi rangsangan. Energi yang tidak digunakan disimpan dalam jaringan akar, batang, dan daun. Pada tingkat tropik berikutnya hanya 10% energi yang dapat dimanfaatkan, sisanya terbuang ke lingkungan dalam bentuk panas. Konsumen I (herbivora) hanya memperoleh energi 10% dan produsen, konsumen II (karnivora, pemakan konsumen 1) memperoleh energi 10% dan konsumen pertama, dan begitu seterusnya hingga ke tingkat tropik yang paling tinggi. Misalnya, produsen mempunyai energi sebesar 1000 kkal. Bila produsen dimakan oleh konsumen 1, maka konsumen 1 memperoleh energi 1/10 x 1000 kkal = 100 kkal, sedangkan 90% lainnya terbuang ke lingkungan dalam bentuk panas. Bila konsumen I dimakan oleh konsumen II, maka konsumen II memperoleh energi dan konsumen I 1/10 x 100 kkal 10 kkal Demikian seterusnya. Jadi semakin tinggi tingkat tropik, semakin kecil aliran energi. 5 Keseimbangan Ekosistem Ekosistem merupakan kesatuan antara komponen biotik dan abiotik. Dalain ekosistem terjadi interaksi antara produsen, konsumen, pengurai dengan benda-benda tak hidup seperti air, udara, tanah, dan cahaya matahari. Secara alami, ekosistem berjalan seimbang. Artinya jumlah komponen-komponen biotik dalam keadaan seimbang. Perubahan pada suatu komponen akan mempengaruhi komponen lainnya. Jumlah populasi yang terdapat dalam suatu ekosistem selalu berubahubah. Perubahan tersebut terjadi karena pertumbuhan, perkembangbiakan, migrasi, dan campur tangan manusia. Penebangan hutan secara sembarangan merupakan salalu satu sebab terjadinya perubahan dan kerusakan ekosistem. Hilangnya sejumlah vegetasi tumbuhan akibat penebangan hutan akan mempengaruhi fotosintesis, respirasi, dan transpirasi pada tumbuhan. Hal ini dapat menggangu keseimbangan rantai makanan. Penebangan hutan juga dapat mengakibatkan terganggunya stabilitas tanah. Tanah menjadi tandus karena kekurangan unsur hara akibat tidak ada humus yang terbentuk dari ranting dan daun yang membusuk. Tanah akan terkena sinar matahari, angin, dan hujan secara langsung karena tidak ada perlindungan dari tumbuhan. Permukaan tanah dan unsur hara terkikis oleh air ke sungaii dan menyebabkan terjadinya banjir. Tumbuhan dalam melakukan fotosintesis mengambil gas CO2 diudara. Berkurangnya jumlah tumbuhan akibat penebangan hutan menyebabkan meningkatnya kadar CO2 di udara. Panas yang dipancarkan dari bumi diserap oleh CO2 di udara dan dipancarkan kembali ke bumi. Dengan demikian suhu permukaan bumi akan naik seperti efek rumah kaca”. Namun alam secara alamiah akan menuju keseimbangan. 6 Rantai Makanan Rantai makanan adalah peristiwa makan dan dimakan dalarn arab atau urutan tertentu yang dimulai dan produsen sampai ke konsumen. Rantai makanan juga menjadi tempat perpindahan energi yang bersumber dari matahari. Tumbuhan membuat makanan sendiri dengan bantuan cahaya matahari. Tumbuhan sebagai penghasil (produsen) menjadi makanan hewan (konsumen). Hewan sebagai konsumen tingkat I menjadi makanan hewan lain yang menjadi konsumen tingkat ke II dan ke III. Dengan demikian terbentuklah rantai makanan dan hubungan antara produsen dengan konsumen. Dalam keadaan lingkungan yang seimbang, setiap makhluk hidup memiliki peranannya sendiri. Rantai makanan merupakan suatu bukti yang menunjukkan peranan dan adanya aliran energi dan materi di alam ini. Gambar 2.8 Rantai makanan Sumber: Saktiono, 2006:91 7 Jaring-jaring makanan Jaring-jaring makanan adalah Kumpulan rantai makanan yang saling berhubungan. Pada jaring-jaring makanan terjadi perpindahan zat makanan dari makhluk hidup ke makhluk hidup lainnya secara komplek. Produsen tidak hanya dimakan oleh satu jenis konsumen atau konsumen tidak hanya tergantung dari satu macam produsen saja. Hal ini menyebabkan di dalam ekosistem banyak terdapat raintai makanan yang saling herhubungan dan membentuk sualu jaring jaring makanan. (a) (b) Gambar 2.9 Jaring-jaring makanan (a) darat, (b) perairan Sumber: Saktiono, 2006:92 8 Tingkat Tropik Kedudukan dan peran organismee pada setiap tingkat dalam rantai makanan. disebut tingkat tropik, Produsen merupakan organismee yang menduduki tingkat tropik pertama, konsumen I menduduki tingkat tropik kedua, konsumen II menduduki tingkat tropik ketiga, konsumen III menduduki tingkat tropik keempat, konsumen IV menduduki tingkat tropik kelima. 9 Piramida Makanan Dalam suatu rantai makanan jumlah organismee yang menduduki setiap tingkat tropik berbeda-beda. Jumlah organismee pada tingkat tropik I biasanya lebih banyak dan ukurannya lebih kecil dari pada hewan yang memakannya. Hubungan yang melukiskan jumlah organismee pada setiap tingkat tropik dalam suatu komunitas disebut piramida jumlah. Makin tinggi tingkat tropik, jumlah organismee semakin berkurang sebagaimana ditunjukkan oleh piramida jumlah. Pada saat terjadi transfer energi, sebagian besar energi terbuang ke lingkungan dalam bentuk panas. Jadi, semakin panjang rantai makanan atau semakin tinggi tingkat tropik jumlah energi yang tersimpan semakin sedikit. Oleh karena itu, rantai makanan pada umumnya hanya memiliki empat mata rantai karena energi yang tersisa kurang mendukung untuk konsumen kelima. Piramida jumlah pada beberapa rantai makanan seringkali tidak memberikan gambaran yang akurat karena jumlah konsumen I lebih banyak daripada produsen. Misalnya, jumlah ulat yang memakan sebatang padi jauh lebih banyak sehinggga jumlah organismee pada suatu rantai makanan tidak membentuk suatu piramida. Untuk memperoleh informasi yang akurat tentang rantai makanan, para saintis sering menggambarkan piramida biomassa. Biomassa adalah berat total populasi atau jumlah individu dalam populasi dikali berat rata-rata individu. Luas setiap kotak pada piramida biomassa mewakili biomassa organismee pada setiap tingkat tropik dalam rantai makanan. 10 Komponen Biotik dan Abiotik dalam Ekosistem Ekosistem tersusun dari komponen biotik (makhluk hidup dan abiotik (benda tak hidup). Komponen biotik terdiri dari manusia, tumbuh-tumbuhan, dan pengurai. Komponen abiotik terdiri dari benda mati seperti tanah, air. udara, kelembaban. Suhu, dan lain-lain. Adanya hubungan antara komponen biotik dan abiotik membentuk suatu kesatuan ekosistern. 1. Komponen Biotik Komponen biotik dalam ekosistem dapat dibagi dalam liga kelompok.. yaitu: a. Produsen (penghasil) Tumbuhan hijau mampu menghasilkan bahan organik yang dibutuhkan oleh makhluk hidup lain melalui proses fotosintesis, Tumbuhan disebut organismee autotrof (auto = sendiri, trophe = makanan. Artinya. tumbuhan dapat membuat makanan sendiri memanfaatkan bahan anorganik dari lingkungan dan bantuan cahaya matahari. Jadi, tumbuhan merupakan organismee autotrof yang berperan sebagai produsen dan menjadi sumber makanan bagi organismee lain. b. Konsumen (pemakai ) Manusia dan hewan merupakan konsumen sebab secara langsung atau tidak langsung mereka sangat tergantung pada produsen sekaligus mempengaruhi kehidupannya dalam pemakaian bahan. Hewan dan manusia disebut juga organismee heterotrof. Artinya, organismee ini tidak membuat makanan sendiri sehingga untuk kelangsungan hidupnya sangat tergantung pada organismee lain. Berdasarkan sumber makanannya, konsumen dikelompokkan menjadi: 1. Konsurnen tingkat pertama, yaitu makhluk hidup yang memperoleh energi dan zat makanan langsung dari produsen. 2. Konsumen tingkat kedua, yaitu makhluk hidup yang memperoleh energi dari zat makanan langsung dari konsumen tingkat pertama. 3. Konsumen tingkat ketiga, yaitu makhluk hidup yang memperoleh energi dan zat makanan langsung dari konsumen tingkat kedua. 4. Konsumen tingkat keempat, yaitu makhluk hidup yang memperoleh energi dan zat makanan langsung dari konsumen tingkat ketiga. Begitu1ah seterusnya untuk konsumen sehingga terjadilah peristiwa makan dan dimakan. Berdasarkan jenis makanannya, organismee heterotrof dibedakan menjadi herbivor, karnivor, omnivor, scavenger dan detrivor. a. Herbivor Herbivor artinya pemakan tumbuhan. Di dalam tingkatan rantai makanan, herbivor tergolong konsumen. Contoh herbivora dapat dilihat pada gambar berikut ini: Gambar 2.10 Kelinci Sumber: Soemarwoto dalam biologi umum b. Karnivor Karnivor artinya pemakan daging. Semua konsumer II seterusnya tergolong karnivor. Karena memangsa hewan lain, hewan ini disebut pula sehagai predator. Predator mendapatkan mangsanya dengan memburu mangsanya tersebut. Contoh karnivor dapat dilihat pada gambar berikut ini: Gambar 2.11 Burung Sumber: Soemarwoto dalam biologi umum c. Omnivor Omnivor artinya pemakan segala. Hewan omnivor dapat memakan tumbuhan atau daging. Contoh omnivor adalah beruang, kera, orang utan, siamang, dan manusia. Hewan omnivor biasanya mendominasi ekosistem. kecuali jika ekosistem telah terganagu. Manusia merupakan organismee omnivor yang mampu beradaptasi dengan segala jenis kondisi lingkungan, terutama karena akal pikirannya. Untuk itu manusia mendominasi bumi. Sekarang kita harus sadar, bahwa manusia tidak berada di luar lingkungan, melainkan menjadi bagian dari lingkungan tersebut. Dengan demikian kita harus menjaga lingkungan dengan baik. d. Pemakan bangkai (scavenger) Hewan yang memakan tubub hewan lainnya yang sudah mati disebut pemakan bangkai. Contoh hewan pemakan bangkai adalah burung elang. e. Detrivor Serpihan-serpihan organismee berupa serpihan daun, batang, atan potongan hewan disebut detritus. Organismee pemakan detritus disebut detrivor. Contoh detrivor adalah cacing tanah, rayap, dan serangga tanah. 2. Komponen Abiotik Komponen-komponen abiotik dalam ekosistem antara lain air, tanah, udara, cahaya niatahari, suhu, dan kelembaban. a. Air Air (H20) sangat dibutuhkan oleh setiap makhluk hidup, baik yang berada di ekosistem darat (teretorial) maupun di ekosistern air (aquatik). Pada ekosistem darat, air dapat mempengaruhi penyebaran organismee. Daerah yang kekurangan air memiliki tingkat penyebaran organismee yang rendah. Hewan dan tumbuhan yang hidup di tempat kering memiliki kemampuan beradaptasi yang tinggi untuk menyimpan dan mencegah pengeluaran air yang berlebihan. Unta dan kaktus merupakan contoh organismee yang dapat hidup di tempat kekurangan air. b. Tanah Tanah merupakan tempat hewan dan tumbuhan hidup serta melaksanakan aktivitas kehidupannya. Selain di atas permukaan tanah, di dalam tanah juga terdapat berbagai organismee seperti cacing tanah, bakteri, dan mikroorganismee lain. Tanah juga penyedia unsur hara bagi tumbuhan. Apabila tanah subur, tumbuhan akan tumbuh dengan baik sehingga akan memberi manfaat bagi makhluk hidup lain. c. Udara Udara yang terdapat di alam mengandung berbagai macam gas yang sangat penting bagi organismee. Dalam udara terdapat oksigen (02) dan karbon dioksida (C02) yang berperan penting dalam proses pernapasan (respirasi) dan fotosintesis. Pada urnumnya organismee membutuhkan 02 untuk pernapasan. Organismee darat memperoleh oksigen dan udara yang berasal dari tumbuhan. Sedangkan organismee yang hidup di air memperoleh oksigen yang terurai dari air. d. Cahaya Matahari Cahaya matahari merupakan sumber energi utama dalam ekosistem. Tumbuhan hijau adalah organismee yang dapat memanfaatkan langsung cahaya matahari dalam proses fotosintesis. Dengan adanya proses fotosintesis, maka energi yang tersimpan dalam tumbuhan berupa zat makanan berpindah ke organismee lain melalui rantai makanan. KOMPONEN EKOSISTEM, PERAN, DAN INTERAKSINYA A. Ekosistem Benda-benda tak hidup disebut juga komponen abiotik, sedangkan makhluk hidup disebut juga dengan komponen biotik. Hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan komponen abiotiknya disebut ekosistem 1. Satuan makhluk hidup dalam ekosistem Ekosistem tersusun atas satuan makhluk hidup, yaitu individu, populasi, dan komunitas. o Individu individu adalah makhluk hidup tunggal o Populasi populasi adalah kumpulan individu sejenis yang menempati suatu daerah tertentu o Komunitas komunitas adalah seluruh populasi makhluk hidup yang hidup di daerah tertentu 2.Macam-macam ekosistem Berdasarkan proses terbentuknya, ekosistem ada dua macam, yaitu Ekosistem alami dan ekosistem buatan. o Ekosistem alami Ekosistem alami adalah ekosistem yang terbentuk secara alami tanpa adanya campur tangan manusia. Ekosistem alami dibedakan menjadi dua, yaitu ekosistem darat dan ekosistem perairan. o Ekosistem buatan Ekosistem buatan adalah ekosistem yang sengaja dibuat manusia. 3. Komponen-Komponen Ekosistem o Komponen biotik Komponen biotik ekosistem terdiri dari semua makhluk hidup yang berada dalam suatu ekosistem, misalnya manusia, hewan, tumbuhan dan mikroorganismee. Berdasarkan peranannya dalam ekosistem, komponen-komponen biotik dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu produsen (penghasil), konsumen (pemakai), dan decomposer (pengurai). Dalam suatu ekosistem, jumlah masing-masing komponen biotik selalu mengalami perubahan yang teratur sehingga perbandingannya selalu tetap dan terjadi secara alamiah. o Komponen abiotik Komponen abiotik ekosistem terdiri dari semua benda tak hidup yang ada di sekitar makhluk hidup, misalnya air, tanah, udara, cahaya matahari, suhu dan kelembaban. 4. Organisme Autotrof Dan Organisme Heterotrof Berdasarkan cara memperoleh makanannya, organisme dibedakan menjadi dua, yaitu organisme autotrof dan organisme heterotrof. o Organisme Autotrof Organism autotrof adalah organisme yang dapat membuat makanannya sendiri dengan mengambil zat-zat dari lingkungannya melalui proses fotosintesis. Organisme yang bersifat autotrof adalah tumbuhan. Fotosintesis pada tumbuhan menghasilkan glukosa dan oksigen (O2) oksigen inilah yang dibutuhkan semua organisme untuk pernapasan (respirasi). o Organisme Heterotrof Organism heterotrof adalah yang tidak mampu untuk membuat makanannya sendiri. Yang termasuk organisme heterotrof adalah hewan, tumbuhan heterotrof, dan jamur. Hewan dapat dibedakan menjadi herbivora, karnivora, dan omnivora. Berdasarkan jenis makanannya : Herbivore adalah hewan pemakan tumbuhan. Contohnya : kuda,kerbau, kambing, rusa. Karnivora adalah hewan pemakan daging. Karnivora yang membunuh dan memakan hewan-hewan disebut predator (pemangsa). Contoh karnivora : singa, harimau, srigala dan burung elang. Omnivora adalah organisme yang memakan segala, baik yang berasal dari tumbuhan maupun yang berasal dari hewan. Contohnya : manusia, babi, dan tikus. Tumbuhan heterotrof adalah tumbuhan yang memenuhi kebutuhan makanannya dengan mengambil zat makanan dari organisme lain yang masih hidup (sebagai parasit). Contoh : tali putri. Jamur tidak dapat membuat makanannya sendiri karena jamur tidak memiliki klorofil. Jamur mengambil makanan dari organisme yang telah mati. Dalam ekosistem, jamur berperan sebagai pengurai. B. hubungan saling ketergantungan 1. Saling Ketergantungan Antara Komponen Biotik Dan Komponen Abiotik Komponen abiotik dapat mempengaruhi komponen biotik. Begitu juga komponen biotik dapat mempengaruhi komponen abiotik dalam ekosistem. Contoh pengaruh komponen abiotik terhadap komponen biotik. Pengaruh air terhadap makhluk hidup Air sangat berguna bagi makhluk hidup, baik tumbuhan maupun hewan. Pengaruh udara terhadap makhluk hidup Udara mengandung oksigen dan karbondioksida. Oksigen berguna untuk pernapasan, baik manusia, hewan, maupun tumbuhan. Sedangkan karbondioksida berguna bagi tumbuhan untuk fotosintesis. Contoh pengaruh komponen biotik terhadap komponen abiotik. Pengaruh tumbuhan terhadap tanah dan udara Pohon-pohon akan mempengaruhi tanah sebagai komponen abiotiknya dengan cara mengubah struktur tanah dan mengurangi erosi. Pepohonan juga menyebabkan kandungan oksigen di udara cukup banyak sehingga kondisi udara cukup baik. 2. Saling Ketergantungan Antara Produsen, Konsumen, Dan Pengurai Rantai makanan Rantai makanan adalah peristiwa makan dan dimakan dengan urutan dan arah tertentu. Dalam peristiwa makan dan dimakan ini terjadi perpindahan energi dari produsen ke konsumen lalu ke pengurai. Rantai makanan selalu dimulai dari tumbuhan hijau yang berperan sebagai produsen, dalam rantai makanan, tumbuhan hijau akan dimakan oleh herbivora sehingga herbivora disebut sebagai konsumen tingkat pertama. Herbivora akan dimakan oleh karnivora sehingga karnivora disebut konsumen tingkat kedua, dan seterusnya. Jaring-jaring makanan Jaring-jaring makanan adalah sekumpulan rantai makanan yang saling berhubungan. Dalam kehidupan yang sesungguhnya, satu jenis produsen dalam suatu ekosistem tidak hanya dimakan oleh satu jenis konsumen. Begitu juga sebaliknya, satu jenis konsumen tidak tergantung pada satu jenis produsen saja. Piramida makanan Secara umum dapat dikatakan bahwa di dalam suatu ekosistem terdapat lebih banyak produsen daripada konsumen. Keadaan ini dapat digambarkan dalam bentuk piramida yang disebut piramida makanan. Bentuk piramida makanan dapat dikatakan tetap. Jadi, bila produsen berkurang maka konsumen tingkat I akan berkurang juga. Bila konsumen tingkat I berkurang maka konsumen tingkat II akan berkurang juga, dan seterusnya. Arus energi Energi masuk ke dalam jaring-jaring makanan melalui produsen. Hal ini disebabkan produsen mampu mengikat energi matahari untuk digunakan oleh makhluk hidup lain. Caranya dengan menyimpan energi matahari sebagai energi kimia dalam bentuk makanan. Perpindahan energi di dalam rantai makanan disebut dengan arus energi. Siklus (daur) materi Tubuh manusia, hewan, dan tumbuhan tersusun oleh materi. Materi yang menyusun tubuh makhluk hidup ini berasal dari lingkungannya. Materi terdiri dari unsure-unsur kimia seperti karbon (C), oksigen (O), hydrogen (H), dan nitrogen (N). unsure-unsur kimia tersebut sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup dan merupakan bahan penting yang terdapat dalam sel. Materi tersebut akan beredar dari lingkungan, masuk ke tubuh makhluk hidup dan kembali ke lingkungan membentuk suatu siklus materi. C. Pola Interaksi Organisme 1. Simbiosis mutualisme Simbiosis mutualisme adalah cara hidup bersama antara dua jenis organisme yang berbeda dan saling menguntungkan. Contohnya : - Simbiosis antara lebah dengan bunga - Lumut kerak (lichens), simbiosis antara ganggang dan jamur. - Ikan badut dengan anemon laut. 2. Simbiosis parasitisme Simbiosis parasitisme adalah cara hidup bersama antara dua jenis organisme, yang satu mendapat keuntungan sedangkan yang lain dirugikan. Organisme yang mendapatkan keuntungan disebut parasit, sedangkan yang dirugikan disebut inang. Parasit yang hidup pada ianangnya dapat dibedakan menjadi ektoparasit dan endoparasit. Ektoparasit adalah parasit yang hidup menempel pada tubuh inangnya. Endoparasit adalah parasit yang hidup di dalam tubuh inangnya. Contoh simbiosis parasitisme, - Benalu pada tumbuhan inang - Nyamuk dengan manusia 3. Simbiosis komensalisme Simbiosis komensalisme adalah cara hidup bersama antara dua jenis organisme yang berbeda, organisme yang satu mendapat keuntungan, sedangkan yang lain tidak untung tetapi juga tidak rugi. Contoh : - Ikan remora dengan ikan hiu - Anggrek atau paku-pakuan yang menempel pada pohon.