1-3 Yohanes dan Filipi

advertisement
FELLOWSHIP BIBLE STUDIES
1, 2, 3 YOHANES
&
FILIPI
Gereja Baptis Indonesia Getsemani Pos PI Amanat Agung.
Jakarta
Desma Lewis
SIM, Etiopia
1
1, 2, 3 Yohanes dan Filipi
Pengantar dan Pelajaran 1
Meskipun nama penulis tidak ditemukan dalam ketiga surat Yohanes, sejak zaman gereja
pertama, Yohanes, murid Yesus dipercaya merupakan penulis dari surat-surat ini. Ketika
Yohanes menulis Injil-nya, ia menjelaskan bahwa alasannya menulis ialah “supaya kamu
percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh
hidup dalam nama-Nya.” (Yohanes 20:31) Dalam suratnya yang pertama, Yohanes memberitahu
kita, “Semuanya ini kutuliskan kepada kamu, supaya kamu yang percaya kepada nama Anak
Allah, tahu, bahwa kamu memiliki hidup yang kekal.” (1 Yohanes 5:13)
Oleh karena itu, kita dapat melihat bahwa salah satu alasan kita perlu mendalami surat ini adalah
agar kita beroleh kepastian keselamatan. Namun, Yohanes punya alasan lain saat menulis surat
ini. Ia hendak menentang ajaran guru-guru palsu. Mereka menolak Yesus sebagai Kristus (2:22)
dan bahwa Ia adalah Anak Allah (2:23) yang datang sebagai manusia (4:2). Ada banyak pengajar
palsu pada masa kini yang juga mengajarkan ini dan ajaran sesat lainnya. Yohanes meminta kita
menguji setiap pengajar dan ajaran mereka (4:1). Ketika masuk ke pasal 4, kita akan belajar
melakukannya. Kita juga perlu selalu waspada agar mampu mengenali ajaran palsu dan
menentangnya.
1 Yohanes adalah surat yang sarat penerapan praktis. Surat ini mengajarkan pada kita bahwa
orang yang memercayaiYesus sebagai Kristus, Anak Allah, niscaya hidup dalam terang; mereka
akan menaati Tuhan dan mengasihi orang percaya lainnya. Tak cukup bila kita sekadar berkata,
“Aku percaya pada Yesus Kristus.” Yakobus memperingatkan bahwa iblis pun memercayai itu
2
dan menjadi gemetar (Yakobus 2:19). Yohanes berkata, “Barang siapa berkata: Aku mengenal
Dia, tetapi ia tidak menuruti perintah-Nya, ia adalah seorang pendusta” (2:4). Orang yang
beroleh hidup kekal tentu mematuhi perintah Tuhan.
Agar yakin bahwa kita memiliki hidup yang kekal, ujilah diri kita. Apakah kita percaya pada
objek yang benar? Apakah kita melakukan hal yang benar? Ada satu lagi ujian: apakah kita
punya pengalaman yang benar bersama Roh Kudus? Dalam 3:24, kita belajar bahwa kita dapat
mengetahui apakah Kristus hidup di dalam kita karena Roh Kudus yang dikaruniakan-Nya
kepada kita. Saat mempelajari surat Yohanes, kita akan sering menemukan tiga ujian ini—ujian
iman, cara hidup, dan pengalaman.
Allah adalah terang (1:5). Karena itu kita, anak-anak-Nya, harus hidup dalam terang (1:7). Allah
adalah kasih (4:16). Karena itu, kita harus mengasihi satu sama lain (4:11).
Pertanyaan untuk Pelajaran 1
Ayat hafalan: 1 Yohanes 5:13
Hari 1 Bacalah Pengantar
1. Berikan dua alasan mengapa Yohanes menulis surat pertamanya.
2. Bandingkan ayat-ayat ini dengan kalimat berikut:
Kisah Para Rasul 2:23, Ibrani 2:17, Ibrani 1:3
(a) Yesus sepenuhnya manusia.
(b) Yesus sepenuhnya Anak Allah.
(c) Yesus adalah Kristus.
3
3. Apa tiga jenis ujian yang akan kerap kita temui dalam 1 Yohanes?
Hari 2
4. Dalam ayat-ayat ini, Yohanes menulis tentang pengalamannya bersama Tuhan Yesus.
Dalam hal apa saja ia mengenal Yesus?
5. Apa saja yang bisa Anda pelajari mengenai Yesus dari ayat-ayat ini?
6. Apa keinginan Yohanes bagi para penerima suratnya ini?
Hari 3
7. Menurut Anda, apa yang Yohanes maksud saat ia berkata, “Allah adalah terang”?
8. (a) Siapa yang tak dapat beroleh persekutuan dengan Tuhan?
(b) Berikan contoh dosa dalam hidup Anda yang dapat menyebabkan Anda hidup di
dalam kegelapan.
9. (a) Apa saja dua hasil dari hidup dalam terang?
(b) Apakah hari ini Anda sedang hidup dalam terang dan merasakan buahnya dalam
hidup Anda?
Hari 4 1 Yohanes 1:8-10
10. Apa saja empat akibat dari mengatakan, “Aku tidak berdosa”?
11. (a) Jika kita berdosa, apa yang harus kita lakukan?
(b) Apa yang akan terjadi bila kita melakukannya?
12. Ujilah hati Anda; adakah dosa yang bersembunyi di sana? Akuilah dosa itu di hadapan
Tuhan.
4
Hari 5. 1 Yohanes 2:1-2
13. Apa yang dikehendaki oleh Allah melalui rasul Yohanes?
14. Apakah pengantara itu, dan apa saja tugasnya?
15. (a) Apa yang Yesus Kristus lakukan bagi kita di masa lalu?
(b) Apa yang Ia lakukan bagi kita di masa kini?
(c) Kata-kata penghiburan apa yang Anda temukan di sini hari ini?
Hari 6. 1 Yohanes 2:3-6
16. (a) Apa buktinya bahwa kita mengenal Allah?
(b) Apa buktinya bahwa kita tidak mengenal Allah?
17. Dari ayat 3 dan 5, tuliskan tiga hasil dari menaati perintah Tuhan.
18. Bacalah ayat 6 dan berikan contoh tindakan yang akan kita lakukan jika kita hidup sama
seperti Kristus telah hidup.
Hari 7. 1 Yohanes 2: 7-11
19. Perintah apa yang Allah sampaikan dalam ayat 7-8? (Yohanes 13:34)
20. (a) Siapa yang berjalan dalam kegelapan?
(b) Siapa yang berjalan dalam terang?
(c) Apa yang dilakukan kegelapan terhadap kita?
21. Adakah kegelapan dan kebencian dalam hati Anda? Dengan saksama, bacalah Yohanes
1:5-10 dan mintalah Tuhan mengampuni serta memberi Anda terang-Nya.
5
Pelajaran 2
1 Yohanes 1:1-2:11
Terang dan Kegelapan
Firman Hidup—1:1-4
Yohanes merupakan salah satu saksi mata kehidupan Tuhan Yesus di Bumi. Ia pernah
mendengar-Nya bicara, melihat-Nya dengan mata kepala sendiri, memandang-Nya, dan
menyentuh-Nya. Namun Yohanes juga tahu Yesus berbeda dengan manusia lainnya. Ia tahu
Yesus Kristus sudah ada semenjak dunia dijadikan. (Baca Yohanes 1:1). Yesus hidup kekal dan
bersama-sama dengan Allah Bapa sejak semula.Yohanes menyebut-Nya Firman Hidup. Ketika
kita mengucapkan sesuatu, kita menyampaikan isi benak kita kepada orang lain. Yesus Kristus
adalah Firman Allah, dan melalui-Nya, Tuhan mengungkapkan pemikiran dan diri-Nya kepada
kita. Yesus datang untuk menyatakan kemuliaan Allah bagi kita, dan juga untuk memberi kita
hidup yang kekal. Ia adalah Firman Hidup.
Yohanes memberi kesaksian bahwa Ia mengenal Tuhan Yesus semenjak Ia hidup di bumi ini.
Pada ayat 3, ia juga memberitahu kita bahwa persekutuannya dengan Yesus Kristus (dan Allah
Bapa) terus berlanjut hingga sekarang. Sudahkah Anda mengenal Yesus Kristus? Dapatkah Anda
bersaksi bahwa Anda mengenal Dia di masa lalu? Bagaimana dengan hari ini? Apakah
persekutuan Anda terus terjalin dengan-Nya hari lepas hari? Tak cukup untuk menyaksikan apa
yang Yesus Kristus kerjakan bagi kita di masa silam. Kita perlu mengenal-Nya dan bersekutu
dengan-Nya hari ini.
6
Hidup dalam terang—1: 5-7
Sambil melanjutkan suratnya, Yohanes menegaskan betapa pentingnya bagi kita untuk beroleh
persekutuan ini. Ketika ia menulis, “Allah adalah terang,” apa yang diajarkannya kepada kita
mengenai karakter Allah? Terang itu murni, mengungkap apa yang tersembunyi, dan
membinasakan kegelapan. Sama seperti itu, Tuhan pun murni dan kudus, menyatakan semua
yang tersembunyi, dan menghancurkan segala kejahatan. Di dalam terang-Nya, jalan yang kita
tempuh menjadi jelas. Sebaliknya, kata “kegelapan” menyiratkan dosa, kejahatan, hal-hal
tersembunyi, dan kematian. Bagaimana bisa kita beroleh persekutuan dengan Allah yang murni
dan bersinar terang? Singkirkanlah semua perbuatan kegelapan dan hiduplah dalam kekudusan.
Ungkaplah segala yang tersembunyi di hati kita kepada Tuhan. Jika kita hidup dalam kegelapan,
kita tak dapat menjalin persekutuan dengan Tuhan.
Ketika kita hidup dalam terang, selain beroleh persekutuan dengan Tuhan, kita juga bersekutu
dengan satu sama lain. Dan, saat kita mengizinkan terang Tuhan menelanjangi dosa-dosa kita,
darah Kristus akan memurnikan kita.
Dosa dalam hidup kita—1:8-2:2
Sementara Yohanes menghendaki agar pembacanya tidak berbuat dosa, ia juga mengingatkan
bahwa kita semua memiliki dosa-dosa dalam hidup kita. Dengan menyangkali ini, kita hanya
akan menipu diri sendiri dan membuat Tuhan menjadi pendusta. Padahal, jika kita mengaku dosa
di hadapan Tuhan, Ia akan mengampuni kita. Ini dimungkinkan oleh kematian Yesus Kristus,
yang menjadi persembahan bagi dosa-dosa kita (2:2). Ayat ini menjelaskan bahwa murka Allah
7
semestinya menimpa kita karena dosa-dosa kita, tapi Yesus mengambil murka tersebut dan
menanggungnya bagi kita. Dan kini Ia menjadi pengantara kita di hadapan Allah Bapa (2:1).
Ketaatan—2:3-11
Terkadang ucapan dan tindakan kita tak sejalan. Kita berkata, “Saya mengenal Tuhan” tapi kita
tidak mematuhi-Nya. Kita berkata, “Saya hidup dalam terang” tapi kita membenci saudara kita.
Yohanes berkata, jika kita melakukan ini, kita adalah pendusta dan masih hidup dalam gelap.
Ujilah hidup Anda dengan tes praktis ini—Apakah Anda menaati Tuhan? Apakah Anda hidup
sama seperti Yesus telah hidup (ayat 6)? Apakah Anda mengasihi saudara seiman?
Pertanyaan untuk Pelajaran 2
Ayat hafalan: 1 Yohanes 2:9
Hari 1 Bacalah catatan untuk Pelajaran 2
1. Dapatkah Anda bersaksi tentang persekutuan Anda dengan Allah Bapa dan Yesus Kristus
minggu ini? (Mungkin tentang sesuatu yang Ia katakan kepada Anda, atau sesuatu yang
Ia lakukan bagi Anda.)
2. Mengapa Tuhan mampu mengampuni dosa-dosa kita?
3. Apa saja ujian praktis yang Yohanes berikan pada kita dalam pasal 2?
Hari 2 1 Yohanes 2:12-14
4. Tiga kalangan mana saja yang dituju Yohanes saat ia menulis ayat-ayat ini?
8
5. Apa yang Yohanes katakan mengenai:
(a) Anak-anak?
(b) Kaum bapa?
(c) Orang muda?
6. Apa saja hal yang terbukti dan terjadi dalam hidup Anda?
Hari 3 1 Yohanes 2:15-17
7. Apa saja tiga hal yang berasal dari dunia dan tidak berasal dari Tuhan?
8. Apa saja dua hal yang tidak mampu kita kasihi pada saat bersamaan?
9. (a) Menurut Anda, apa yang dimaksud dengan “dunia” dalam ayat-ayat ini?
(b) Apa saja perkara duniawi yang menggoda hati Anda?
Hari 4 1 Yohanes 2:18-23
10. Dengan cara apa “anti-Kristus” membuktikan bahwa mereka bukan berasal dari Allah?
11. Siapa saja yang tidak mengenal Allah Bapa?
12. (a) Bagaimana kita mampu mengenal kebenaran? (ayat 20)
(b) Orang Kristen mana yang mampu mengenal kebenaran?
Hari 5 1 Yohanes 2:24-29
13. (a) Apa yang harus tetap tinggal di dalam kita?
(b) Kepada siapa kita harus tetap tinggal?
14. Bacalah ayat 27 dan simak ulang jawaban Anda untuk pertanyaan 12(b). Pelajaran apa
yang bisa Anda tarik di sini?
9
15. Hasil apa yang akan kita nikmati jika tetap tinggal di dalam Kristus?
Hari 6 1 Yohanes 3:1-3
16. (a) Siapakah kita sekarang?
(b) Akan menjadi siapa kita di masa mendatang?
17. Jika kita memercayai janji yang diberikan pada ayat 2, apa yang akan kita lakukan?
18. (a) Hal menakjubkan apa saja yang kita baca dalam ayat-ayat ini?
(b) Manakah dari hal-hal ini yang paling menakjubkan bagi Anda?
Hari 7 1 Yohanes 3:4-10
19. Mengapa Yesus Kristus menyatakan diri-Nya? Berikan dua alasan.
20. Apa yang dikatakan ayat-ayat selanjutnya mengenai orang yang terus berkanjang dalam
dosa?
(a) Ayat 4
(b) Ayat 5
(c) Ayat 8
(d) Ayat 10
21. Salinlah satu ayat dari bagian ini yang mengandung ujian yang memastikan bahwa kita
telah diselamatkan.
10
Pelajaran 3
1 Yohanes 2:12-3:10
Peringatan dan Janji
Anak-anak, kaum bapa, dan orang muda—2:12-14
Ketika Yohanes menggunakan kata-kata ini, tidak jelas siapa yang ia maksud. Mungkin ia
sekadar menggolong-golongkan pembaca berdasarkan usianya. Namun di tempat lain (misalnya,
2:1) ia menyebut pembacanya “anak-anakku”. Jadi, mungkin saat ia menulis “anak-anakku”,
yang ia maksud adalah semua orang, dan saat ia berkata “bapa-bapa”, ia sedang bicara tentang
orang percaya dewasa di gereja, dan ketika ia berkata “orang-orang muda”, yang ia maksud
adalah orang yang belum lama percaya kepada Kristus. Kepada anak-anak ia berkata, “Dosamu
telah diampuni oleh karena nama-Nya.” Ini berlaku bagi semua orang percaya. Akan tetapi,
“bapa-bapa” telah lama percaya dan mengenal Yesus sebagai Pribadi yang ada sejak mulanya.
“Orang muda” di sini tengah berada dalam peperangan rohani. Kristus mengalahkan Iblis dengan
kematian dan kebangkitan-Nya (“Untuk inilah Anak Allah menyatakan diri-Nya, yaitu supaya Ia
membinasakan perbuatan-perbuatan Iblis itu” 3:8). Karena itu, Yohanes berkata, “Kamu telah
mengalahkan yang jahat”. Ayat 14 mengingatkan kita bahwa orang yang kuat dan mengalahkan
si jahat adalah orang yang memiliki Firman Allah di dalam hatinya.
Di gereja Anda tentu ada pula para “bapa” dan “orang muda”. Adakah kesatuan di antara
mereka? Apakah Anda, orang muda, menghargai wanita dan pria yang lebih tua karena
kedewasaan dan pengenalan mereka akan Kristus yang lebih lama? Apakah Anda, orang tua,
mendukung orang muda yang beriman teguh? Tanpa mereka, gereja akan lemah. Perselisihan di
11
antara kalian tak akan berkenan di hadapan Tuhan. Marilah kita saling menghormati satu sama
lain.
Jangan mencintai dunia ini—2:15-17
Ketika menggunakan kata “dunia”, mungkin kita memaknainya dengan cara yang berbeda.
Karena Allah mengasihi dunia ini (yaitu semua manusia di planet ini) Ia mengaruniakan PutraNya. Ia menciptakan dunia yang indah dan kita tinggali ini. Namun, dalam ayat 15, saat Yohanes
memperingatkan kita agar tidak mengasihi dunia, ada makna yang berbeda di balik kata ini. Di
sini, “dunia” berarti sesuatu yang bukan berasal dari Allah Bapa (ayat 16) dan berada di bawah
kendali Iblis (5:19), yakni dunia yang belum diselamatkan. Yesus mengajarkan bahwa kita tak
dapat mengasihi dua tuan. Di sini, Yohanes berkata bahwa kita tak dapat mengasihi dunia
sekaligus Bapa.
Dalam ayat 16-17, kita mengetahui arti dari mengasihi dunia.
1. “Keinginan daging” mengacu pada keinginan kita untuk memuaskan tubuh. Tuhan
memberi kita hasrat semacam itu. Misalnya, tanpa nafsu makan, kita bakalan mati garagara kelaparan. Namun, jika keinginan daging mengendalikan kita sedemikian rupa, kita
tak akan bisa mengasihi Tuhan. Ketika Hawa melihat buah itu baik untuk dimakan, ia
dikalahkan oleh keinginan daging.
2. “Keinginan mata” berkaitan dengan hasrat kita akan apa pun yang kita lihat. Karena bagi
Hawa buah itu sedap kelihatannya, ia pun memetik dan memakannya. Ketika Daud
melihat Batsyeba sedang mandi, ia menginginkan perempuan itu dan berzinah dengannya
12
(2 Samuel 11:2-4). Ketika kita melihat berbagai hal di dalam dunia dan menginginkannya
untuk diri sendiri, kita akan dengan mudah jatuh dalam dosa.
3. “Keangkuhan hidup” bicara tentang keinginan kita memuliakan diri sendiri. Hawa
merasa buah itu menarik karena bisa memberinya pengetahuan akan yang baik dan yang
jahat. Kita pun jatuh dalam dosa karena keangkuhan kita. Kita berbangga atas apa yang
kita miliki dan lakukan. Namun, sikap ini berasal dari dunia dan bukan dari Tuhan.
Adakah semua keinginan dalam hidup Anda? Apakah keinginan daging menguasai Anda?
Apakah Anda merasa terganggu oleh begitu banyaknya hal yang Anda lihat dan ingin Anda
miliki? Apakah Anda sombong dan angkuh? Semua perkara duniawi ini akan menghambat kasih
Allah dalam hidup kita. Namun, orang yang melakukan kehendak Tuhan akan hidup untuk
selamanya.
Peringatan mengenai antikristus—2: 18-29
Yohanes memberitahu kita bahwa antikristus bukan lagi bagian dari gereja (ayat 19) meski
mereka berasal dari antara kita. Mereka menyangkal bahwa Yesus adalah Kristus (ayat 22) dan
berusaha menyesatkan orang percaya (ayat 26).Kita perlu waspada agar orang-orang yang
meninggalkan gereja tidak lantas menyesatkan yang lainnya dengan mengajarkan doktrin yang
menyimpang.
Dari mana kita bisa mengetahui benar-tidaknya suatu ajaran? Yohanes memberitahu kita bahwa
ajaran yang kita terima sejak awal (yaitu ajaran dalam Alkitab) harus tetap tinggal di dalam kita
(ayat 24). Bandingkanlah apa yang kita dengar dengan perkataan Alkitab. Teristimewa, kita
harus berdiri teguh di dalam iman kita kepada Yesus Kristus (ayat 22-23). Jika ada orang yang
13
datang dan berkata, “Saya diurapi Roh Kudus dan membawa pesan khusus dari Tuhan”, kita bisa
menjawab, “Kami juga beroleh pengurapan Roh Kudus” (ayat 20 dan 27). Roh Kudus tak akan
pernah menuntun kita untuk menentang Firman Tuhan. Ketika seorang pengajar menentang apa
yang tertulis dalam Alkitab, Roh Kudus akan menunjukkannya jika kita tetap tinggal di
dalamnya (ayat 27). Ada urapan sejati dan yang palsu. Jika suatu urapan menuntun kita pada
kesalahan, memelintir ajaran tentang Kristus, atau menyangkali ajaran yang ada sejak semula, itu
bukanlah urapan yang sejati. Urapan Roh Kudus yang sejati mendukung ajaran Alkitab dan
meninggikan Kristus.
Anak-anak Allah—3:1-10
Karena kita lahir dari Allah (2:29 dan 3:9), kini kita menjadi anak-anak Allah. Ketika Yesus
kembali untuk kedua kalinya, kita akan menyerupai-Nya secara utuh. Namun sekarang pun,
karena ada benih ilahi yang tinggal di dalam kita dan karena kita hidup di dalam-Nya, kita tak
dapat terus-menerus berbuat dosa. Untuk memahami apa yang sedang Yohanes ajarkan pada kita
di sini, bandingkanlah ayat 6 dengan 1:8 dan 10. Kita semua berdosa, dan hingga kita meninggal,
kita tak akan pernah menaklukkan dosa secara sempurna. Dalam pasal ini, Yohanes tidak sedang
menyampaikan pesan yang kontras dengan pasal 1. Terjemahan yang tepat dari ayat 6 adalah:
“Karena itu, setiap orang yang tetap berada di dalam Dia, tidak berbuat dosa. Setiap orang yang
tetap berbuat dosa, tidak melihat dan tidak mengenal Dia.” Jika kita memang adalah anak Allah,
kita tak bisa terus berbuat dosa secara sengaja. Dalam semangat yang sama, ayat 9 berkata,
“Setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa lagi.” Ketika jatuh dalam dosa, kita harus
mengakui dan meninggalkannya. Tuhan akan mengampuni kita. Namun, jika kita menikmati
14
dosa itu dan dengan senang hati terus melakukannya, kita harus meragukan apakah benar kita
lahir dari Tuhan.
Dalam pendalaman Alkitab minggu ini, kita mendapati tiga cara untuk menguji keselamatan
kita—Apakah saya memercayai kebenaran tentang Yesus Kristus? (2:22-23); apakah saya
menunjukkan bahwa saya lahir dari Allah melalui sikap dan perbuatan saya? (3:6-10); apakah
saya mengalami Roh Kudus dalam hidup saya? (2:20, 27). Jika, setelah menguji diri Anda
dengan pertanyaan-pertanyaan ini, Anda ragu bahwa Anda diselamatkan, akuilah dosa-dosa
Anda di hadapan Tuhan dan mintalah Ia memberi Anda hati yang baru. Lalu bacalah Amsal
28:13 dan Lukas 11: 9-13.
Pertanyaan untuk Pelajaran 3
Ayat hafalan: 1 Yohanes 3:2-3
Hari 1 Bacalah catatan untuk Pelajaran 3
1. Adakah keharmonisan antara kaum muda dan golongan tua di gereja Anda? Apa yang
bisa Anda lakukan untuk meningkatkan kesatuan di antara kalian?
2. Jika suatu urapan Roh Kudus benar adanya, apakah dua hal yang akan terjadi?
3. Berikan alasan-alasan mengapa orang Kristen tak boleh terus berbuat dosa secara
sengaja?
Hari 2 1 Yohanes 3:11-15
4. (a) Jika kita mengasihi saudara seiman, apa yang dibuktikan olehnya?
(b) Jika kita tidak mengasihi mereka, apa yang dibuktikan olehnya?
15
5. Pada bagian ini, dalam ayat mana kita menemukan ajaran yang Yesus sampaikan dalam
ayat-ayat berikut?
(a) Matius 5: 21-22
(b) Yohanes 13:34
6. Ujilah hati Anda. Adakah kebencian yang bersarang di sana? Jika ada, akuilah dosa Anda
di hadapan Tuhan dan mintalah Ia mengaruniakan Anda kasih-Nya.
Hari 3 1 Yohanes 3:16-18
7. (a) Bagaimana kita mampu mengenal arti kasih?
(b) Untuk memahami ini lebih jauh, bacalah Yesaya 53: 3-6. Apa yang Anda pelajari dari
bagian ini?
8. (a) Menurut teladan Yesus, apa yang harus kita lakukan?
(b) Menurut Anda, apa artinya ini?
9. Dengan cara apa kita membuktikan bahwa kasih kita nyata?
Hari 4 1 Yohanes 3:19-24
10. Menurut ayat-ayat ini, apa saja dua aspek dari perintah Allah?
11. Apa yang dikatakan ayat 23-24 mengenai ujian:
(a) Keyakinan?
(b) Tingkah laku dan perbuatan?
(c) Pengalaman?
12. (a) Bukti apa yang kita miliki bahwa Kristus hidup di dalam kita?
(b) Apakah Anda memiliki pengalaman ini?
16
Hari 5 1 Yohanes 4:1-3
13. (a) Perintah apa yang kita temukan di sini?
(b) Mengapa kita harus melakukannya?
14. Apa itu roh antikristus?
15. Bagaimana kita bisa menguji orang yang datang membawa ajaran baru kepada kita? Baca
ulang paragraf “Peringatan mengenai antikristus” dalam catatan untuk Pelajaran 3.
Hari 6 1 Yohanes 4:4-6
16. (a) Siapa yang berada di dalam kita?
(b) Siapa yang berada di dalam dunia?
(c) Di antara keduanya, mana yang lebih besar?
17. (a) Siapa yang mendengarkan “kami”—dalam konteks ini adalah Yohanes dan para
rasul?
(b) Apa yang kita ketahui mengenai orang yang tidak mendengarkan ajaran para rasul
dalam Alkitab?
18. Bacalah lagi ayat 4. Pesan apa yang terkandung di sini bagi orang yang takut terhadap
Setan dan roh-rohnya?
Hari 7 1 Yohanes 4:7-12
19. (a) Apa yang kita pelajari dalam ayat-ayat ini mengenai pribadi yang mengasihi?
(b) Apa yang kita pelajari mengenai pribadi yang tidak mengasihi?
(c) Kita tidak pernah melihat Tuhan. Bagaimana kita bisa membuktikan bahwa kita
mengasihi-Nya?
17
20. Apa sumber dari kasih?
21. Apa yang kita pelajari di sini mengenai kasih Tuhan?
18
Pelajaran 4
1 Yohanes 3:11-4:12
Kasih
Mengasihi satu sama lain—3:11-24
Orang percaya wajib mengasihi satu sama lain. Dalam ayat-ayat ini, Yohanes mengaitkan
kebencian dengan aksi pembunuhan. Tidak mengasihi berarti membenci, dan kebencian berasal
dari Setan. Pribadi yang tidak mampu mengasihi tidak hidup secara rohani dan tetap di dalam
maut. Kasih yang sejati bukanlah kata-kata atau perasaan semata. Sama seperti Yesus Kristus
menyatakan kasih-Nya dengan menyerahkan hidup-Nya bagi kita, kita pun wajib memberi diri
bagi orang lain. Kita tidak beroleh keselamatan karena mampu mengasihi, tapi kita dapat yakin
bahwa kita memiliki hidup yang kekal karena kasih yang Tuhan tanamkan dalam hati kita (ayat
14). Meskipun hati kita kadang menghakimi dan membuat kita ragu, ingatlah bahwa Tuhan lebih
besar dari hati kita. Ia mengetahui segalanya (ayat 20). Ketika kita menaati dan menyenangkan
hati Tuhan, kita tahu bahwa Ia mendengar dan menjawab doa-doa kita (ayat 22).
Menguji roh—4:1-6
Pada masa itu, guru-guru palsu menyangkal bahwa Yesus Kristus telah menjadi manusia. Pada
masa kini, ada juga orang yang menentang ajaran Alkitab mengenai Kristus. Jangan biarkan
mereka mengajar di gereja kita. Namun, pada masa kita ada juga guru-guru yang menyebarkan
ajaran sesat yang tidak dikenal pada zaman Yohanes. Sebagian dari mereka “berasal dari dunia
dan berbicara tentang hal-hal duniawi” (ayat 5). Misalnya, ada yang berkata, “Apa masalahmu?
19
Asal kau percaya, Tuhan akan mengaruniakan apa pun yang kau inginkan. Ia akan
menyembuhkan semua penyakitmu.” Padahal, Alkitab tidak mengajarkan hal seperti ini. Tuhan
memang menjawab doa kita, tapi kita perlu meminta seturut kehendak-Nya (5:14). Kita pun
harus menaati dan menyenangkan-Nya (3:22). Ketika Paulus didera penyakit, Tuhan tidak sertamerta menyembuhkannya (2 Korintus 12:7-9). Tuhan berjanji memenuhi segala kebutuhan kita
(Filipi 4:9), tapi tidak semua yang kita ingini. Pengajar yang menekankan manfaat fisik yang bisa
diterima dari Yesus pasti berasal dari dunia ini, bukan dari Tuhan.
Dalam Perjanjian Lama, kita diberitahu tentang cara menguji orang yang mengaku membawa
pesan dari Tuhan. Bacalah Ulangan 28:20-22. Ketika seseorang bernubuat atas nama Tuhan dan
nubuatan itu tidak tergenapi, kita tak boleh menerima ajaran orang itu untuk kali kedua. Siapa
pun yang menyebarkan kebohongan dalam nama Tuhan berasal dari Setan dan bukan berasal
dari Tuhan.
Karena ada dua macam roh, belajarlah membedakan dengan cermat mana yang berasal dari Roh
Allah dan mana yang berasal dari Setan. Tidak semua yang tampak rohani berasal dari Tuhan.
Kuasa Roh Kudus yang hidup dalam diri setiap orang percaya lebih besar daripada Setan dan roh
jahat. Kita dapat menaklukkannya dengan Firman Tuhan (2:14).
Kasih Allah—4:7-12
Natur Allah ialah kasih. Dari mana kita mengetahui ini? Kita melihat kasih-Nya dinyatakan saat
Ia mengutus Anak tunggalnya ke dunia. Lalu, Allah menanggungkan hukuman atas dosa kita ke
pundak Anak-Nya. Ia melakukannya karena Ia mengasihi Anda. Bayangkan betapa besar dan
dalamnya kasih Allah. Jika kita memang lahir dari Allah dan mengenal-Nya, sebagai balasannya
20
kita harus mengasihi satu sama lain. Orang di sekeliling kita tak dapat melihat Tuhan, tapi saat
mereka melihat kita mengasihi satu sama lain, hidup-Nya dinyatakan dalam diri kita.
Pertanyaan untuk Pelajaran 4
Ayat hafalan: 1 Yohanes 4:4
Hari 1 Bacalah catatan untuk pelajaran 4
1. Apa yang dibutuhkan agar Tuhan menjawab doa-doa kita?
2. Karena merupakan kesalahan besar untuk berbohong atas nama Tuhan, hukuman apa
yang ditetapkan dalam Hukum Musa jika seorang nabi terbukti bernubuat keliru?
3. Dapatkah Anda memberi contoh lain dari ajaran sesat yang ditemukan pada masa kini?
Hari 2 1 Yohanes 4:13-18
4. (a) Siapa yang tinggal di dalam Tuhan?
(b) Dari mana kita mengetahui ini?
5. (a) Apa saja dua hal yang tak dapat hidup berdampingan? (ayat 18)
(b) Mengapa?
6. Apa alasan Anda menaati Allah—karena Anda takut pada hukuman-Nya atau karena Ia
mengasihi Anda?
Hari 3 1 Yohanes 4:19-21
7. Dari tiap-tiap ayat, berikan satu alasan mengapa kita harus mengasihi satu sama lain.
8. (a) Apa sumber dari kasih kita?
21
(b) Bandingkan ayat 19 dengan 3:16, 4:9-10, dan 4:14, lalu renungkan kebesaran kasih
Tuhan.
9. (a) Menurut Anda, mengapa Yohanes terus mengulangi pelajaran tentang mengasihi
saudara?
(b) Apakah Anda mematuhi perintah ini?
Hari 4 1 Yohanes 5:1-5
10. Bagaimana cara kita menyatakan kasih kepada Tuhan?
11. (a) Siapa yang lahir dari Allah?
(b) Siapa yang mampu mengalahkan dunia?
12. (a) Bagaimana kita bisa mengalahkan dunia?
(b) Baca 2:16 lagi. Godaan duniawi apa saja yang perlu Anda taklukkan hari ini?
Hari 5 1 Yohanes 5: 6-12
13. Yohanes menulis tentang ketiga saksi mata yang mana?
14. (a) Di mana kita bisa menemukan hidup yang kekal?
(b) Siapa yang memiliki hidup ini?
(c) Apa artinya “memiliki Anak”?
15. Apa yang diajarkan ayat-ayat ini mengenai orang yang tidak percaya?
Hari 6 1 Yohanes 5:13-17
16. Apa tujuan Yohanes dalam menulis surat ini?
17. (a) Apa yang harus kita lakukan agar doa kita terkabul?
22
(b) Mengetahui ini, bagaimana kita semestinya berdoa?
(c) Dapatkah Anda memikirkan beberapa hal yang merupakan kehendak Allah?
18. Dapatkah Anda memberi contoh doa yang tidak Tuhan jawab seperti yang Anda mau?
Apakah kini Anda mengerti mengapa itu bukan kehendak-Nya?
Hari 7 1 Yohanes 5:18-21
19. Seperti 3:6 dan 3:9, ayat 18 bicara tentang kebiasaan berdosa. Mengapa orang yang lahir
dari Tuhan tidak boleh tetap berbuat dosa?
20. (a) Apa yang kita pelajari mengenai Iblis dalam ayat-ayat ini?
(b) Pelajaran apa yang bisa Anda tarik darinya?
21. Apa perintah pamungkas Yohanes dalam bagian ini?
23
Pelajaran 5
1 Yohanes 4:13-5:22
Iman dan Ketaatan
Hidup di dalam Tuhan—4:13-18
Dalam ayat-ayat ini, kita diberi janji bahwa jika kita percaya Yesus adalah Anak Allah, Allah
hidup di dalam kita dan kita hidup di dalam-Nya. Kita yakin bahwa Allah tinggal di dalam kita
karena kesaksian Roh Kudus yang hidup di dalam kita. Allah adalah kasih dan jika Ia hidup di
dalam kita, kita pun akan hidup dalam kasih. Dengan hidup dalam kasih, kita tak akan gentar
menyongsong hari penghakiman (ayat 17). Ketika kita mengasihi Tuhan dan Ia hidup di dalam
kita, kita tentu tidak gentar terhadap-Nya. Apakah Anda takut pada hukuman Allah? Allah
mengutus Anak-Nya untuk menjadi juru selamat kita, dan Ia menanggung hukuman kita di atas
kayu salib. Kasih yang sempurna menghapuskan ketakutan. Karena Allah itu kudus, besar, dan
berkuasa, kita harus menghormati-Nya. Namun, kita melakukannya karena kasih-Nya yang
besar, bukan karena kita takut kepada-Nya,
Sama seperti kasih kita pada Tuhan menyingkirkan segala ketakutan, di gereja pun tak boleh ada
ketakutan. Bila kasih bersemayam di antara kita, tak usah kita takut terhadap satu sama lain.
Apakah rasa takut melemahkan Anda? Apakah Anda gagal menjalankan perintah Tuhan karena
takut terhadap saudara Anda? Apakah para pemimpin di gereja Anda gagal mengambil
keputusan karena takut terhadap satu sama lain? Jika kasih kita nyata, ketakutan akan sirna.
24
Mengasihi saudara—4:19-5:5
Ketika Yohanes menggunakan kata “mengasihi”, apa yang ia maksud? Kasih semacam ini bukan
sekadar perasaan, melainkan kasih yang tidak dunia kenal. Jenis kasih ini berasal dari Allah (ayat
19). Karena Ia hidup di dalam kita, kita dapat mengasihi-Nya, dan kita mengungkapkan kasih itu
dengan mengasihi saudara. Sekalipun tidak merasakan kasih di dalam hati, kita diperintahkan
untuk mengasihi. Saat kita menaati perintah ini dan mengungkapkan kasih kita melalui tindakan,
kasih dan persekutuan kita dengan Tuhan dan satu sama lain akan bertumbuh.
Apakah perintah ini terbilang sulit bagi Anda? Yohanes berkata perintah Allah tidaklah berat.
Mengapa? Karena melalui iman kita di dalam Yesus Kristus, kita lahir dari Allah. Ia hidup di
dalam kita dan memampukan kita untuk menaati-Nya.
Mereka yang bersaksi tentang Yesus Kristus—5:6-12
Apa yang Yohanes maksud saat ia berkata, “Yesus Kristus telah datang dengan air dan darah”?
Meski berbagai opini mencuat, mayoritas menganggap “air” mengacu pada pembaptisan Yesus
dan “darah” bicara tentang kematian-Nya. Ketika Yesus memulai pelayanan-Nya, saat Ia
dibaptis Roh Kudus turun atas-Nya dan Allah Bapa bersaksi tentang-Nya. Allah berfirman,
“Inilah Anak-Ku yang Kukasihi.” Ketika darah Yesus tertumpah di kayu salib, kematian-Nya
menyaksikan bahwa karya-Nya telah selesai. Kita percaya bahwa Yesus adalah seratus persen
manusia dan seratus persen Anak Allah, juga Pribadi yang mati di kayu salib bagi dosa-dosa kita.
Ketika kita memercayai kesaksian Allah mengenai Putra-Nya, kita pun mempunyai kesaksian itu
25
di hati kita. Apa kesaksian Tuhan yang kita terima? Bacalah ayat 11-12. Apakah hati Anda pun
menyaksikannya?
Hal-hal yang kita ketahui—5:13-21
1. Yohanes menulis agar “kita tahu bahwa kita memiliki hidup yang kekal” (ayat 13)
2. Kita tahu Tuhan mendengar doa kita dan mengabulkannya asalkan kita meminta sesuatu
kepada-Nya menurut kehendak-Nya (ayat 14-15)
3. Kita tahu setiap orang yang lahir dari Allah tidak tetap berbuat dosa karena Anak Allah
melindungi kita (ayat 18)
4. Kita tahu bahwa kita adalah anak-anak Allah (ayat 19)
5. Kita tahu kita mengenal Allah dan hidup di dalam-Nya karena Anak Allah datang dan
mengaruniakan pengertian kepada kita (ayat 20)
Doa—5:14-17
Sebelum menyelesaikan kajian 1 Yohanes, mari kita melihat apa yang dapat kita pelajari di sini
tentang doa. Kita dapat menghampiri Allah dengan keberanian karena kita tahu Ia mendengarkan
dan mengabulkan doa kita. Namun, ingatlah, kita harus memanjatkan permohonan yang sesuai
dengan kehendak-Nya (ayat 14). Kita juga mesti menaati serta menyenangkan-Nya (3:22). Kita
tak bisa memerintah-merintah Tuhan. Jika ingin doa kita terjawab, persekutuan dan kesatuan kita
dengan Tuhan harus bertumbuh. Dengan cara itulah kita akan belajar untuk berdoa seturut
kehendak-Nya.
26
Dalam ayat 16-18, Yohanes menulis tentang doa bagi para saudara yang jatuh dalam dosa. Kita
harus berdoa bagi mereka. Mungkin dosa mereka tergolong jenis yang tak dapat diampuni (lihat
Markus 3:28-30). Namun karena kita tak bisa yakin betul dengan ini, kita harus terus berdoa.
Pertanyaan untuk Pelajaran 5
Ayat hafalan: 1 Yohanes 5:14-15
Hari 1 Bacalah catatan untuk Pelajaran 5
1. Apa yang Anda pelajari mengenai ketakutan dari catatan ini?
2. Apa yang Anda pelajari mengenai doa?
3. Baca lagi lima hal yang menurut Yohanes kita ketahui, tapi, alih-alih berkata “kita tahu”,
terbaca “saya tahu”. Sungguhkah Anda mengenal semua ini?
Hari 2 2 Yohanes 1-3
4. (a) Kepada siapa surat ini ditulis?
(b) Bagaimana Yohanes menyebut dirinya sendiri?
5. Apa yang menurut Yohanes tetap tinggal di dalam kita dan akan menyertai kita sampai
selama-lamanya?
6. (a) Dari mana asalnya kasih karunia, rahmat, dan damai sejahtera?
(d) Jelaskan arti dari ketiga kata ini bagi Anda?
Hari 3 2 Yohanes 4-6
7. Apa yang membawa sukacita besar bagi Yohanes?
27
8. Menurut ayat-ayat ini, apakah kasih itu?
9. (a) Apa dua perintah Allah yang Anda temukan dalam ayat-ayat ini?
(b) Mana dari antara dua perintah ini yang lebih sulit Anda jalankan? Mengapa?
Hari 4 2 Yohanes 7-13
10. (a) Siapa yang tidak memiliki Allah dalam hidupnya?
(b) Siapa yang memiliki Allah dan Anak Allah dalam hidupnya?
11. (a) Perintah apa yang diturunkan Tuhan terkait pembawa ajaran sesat?
(b) Mengapa?
12. Pelajaran apa yang bisa kita tarik dari ayat-ayat ini?
Hari 5 3 Yohanes 1-4
13. (a) Kepada siapa surat ini ditulis?
(b) Apa yang Yohanes katakan mengenai pria ini dalam ayat 1?
14. (a) Karakter apa saja yang Yohanes puji darinya dalam ayat 2-3?
(b) Dapatkah kita dipuji karena karakter-karakter itu?
15. Apa yang Yohanes doakan bagi Gayus?
Hari 6 3 Yohanes 5-10
16. Untuk apa Yohanes memuji Gayus dalam ayat-ayat ini?
17. Apa saja yang dilakukan Diotrefes dengan keliru?
18. (a) Mana di antara semua kesalahan itu yang merupakan akar dari semua kesalahan
lainnya? (ayat 9)
28
(b) Ujilah hati Anda. Adakah sikap ini dalam diri Anda? Kalau perlu, akuilah dosa ini di
hadapan Tuhan dan mintalah Ia menolong Anda mengatasinya.
Hari 7 3 Yohanes 11-13
19. Nasihat apa yang diberikan Yohanes pada Gayus di sini?
20. Apa yang bisa kita ketahui mengenai orang yang berbuat kejahatan?
21. Apa hal utama yang Anda pelajari dari surat Yohanes 3?
29
Pelajaran 6
2&3 Yohanes
Hidup dalam Kebenaran dan Kasih
2 Yohanes
Yohanes menulis surat ini kepada “Ibu yang terpilih dan anak-anaknya”. Mungkin saat ia
mengatakan ini, yang dimaksudnya adalah ia menulis kepada gereja setempat dan jemaatnya.
Banyak ajaran dalam surat ini menyerupai tulisan Yohanes pada surat pertamanya. Dua pesan
utamanya adalah hidup dalam kebenaran dan hidup saling mengasihi. Ia mengulangi
peringatannya mengenai pengajar-pengajar sesat. Ia mengingatkan bahwa kita tak boleh
menerima pengajar seperti ini dalam rumah kita atau memberi salam kepadanya. Bagaimana bisa
“sang rasul kasih” bicara seperti ini? Jika kita mengasihi seperti yang diperintahkan, bukankah
kita harus menyambut semua orang yang bertandang ke rumah kita? Tidak. Kasih yang sejati
tetap melindungi kebenaran. Karena kita tidak semestinya mendukung orang yang mengajar
doktrin yang keliru, kita tak boleh membuka pintu bagi mereka.
3 Yohanes
Sekali lagi dalam surat ini Yohanes menegaskan tentang berjalan dalam kebenaran (ayat 3-4).
Saat membaca surat ini, kita akan berfokus pada kehidupan tiga pria yang disinggung di
dalamnya.
1. Gayus. Pria ini adalah teman terkasih Yohanes yang hidup setia dalam kebenaran,
menyambut saudara seiman di rumahnya, dan memiliki hati yang kaya. Seperti yang kita
30
pelajari dalam 2 Yohanes, kita tak boleh menerima guru palsu dalam gereja dan rumah
kita. Namun kita harus menunjukkan keramahan pada guru-guru Kristen yang sejati.
Adakah orang seperti Gayus di gereja Anda? Apakah Anda orang seperti itu?
2. Diotrefes. Di sini kita melihat sosok pria yang bertolak belakang dengan Gayus. Tujuan
utamanya ialah menjadi yang terkemuka di gereja. Ia tak mau mengakui otoritas Yohanes
dan bergunjing tentangnya serta orang-orang yang Yohanes utus. Ia juga tidak mau
menyambut saudara Kristen dalam rumahnya atau mengizinkan jemaat lain menerima
mereka. Orang semacam ini bisa ditemui dalam banyak gereja. Mereka yang ingin
menjadi yang utama adalah batu sandungan bagi orang lain dan, jelas, bukan pengikut
sejati Kristus Yesus. Baca Markus 10-42-45.
3. Demetrius. Mungkin pria inilah yang mengantar surat Yohanes kepada Gayus. Yohanes
memberi kesaksian tentang karakternya yang baik, mengatakan bahwa semua orang
memberi kesaksian yang baik tentang dirinya. Apakah orang lain berbicara yang baikbaik tentang Anda? Apakah hidup Anda menjadi teladan yang baik bagi sesama?
Pengantar Filipi
Bacalah Kisah Para Rasul 16:11-40 untuk mempelajari kunjungan pertama Paulus ke Filipi dan
mengenal jemaat mula-mula di sana. Kira-kira sepuluh tahun kemudian, saat Paulus dipenjara di
Roma, orang percaya di Filipi mendengar tentang pemenjaraannya. Mereka pun mengutus
Epafroditus untuk melayaninya dan membawa persembahan berupa uang (4:18). Setelah ia
menemani Paulus selama beberapa saat, Paulus mengirimnya kembali ke Filipi bersama surat
ucapan terima kasih kepada gereja (2:25).
31
Meski Paulus sedang dipenjara saat menulisnya, surat ini sarat sukacita dan ungkapan syukur. Ia
menasihati orang percaya di Filipi untuk tetap berbesar hati di tengah penderitaan.
Pertanyaan untuk Pelajaran 6
Ayat hafalan: 3 Yohanes 11
Hari 1 Bacalah catatan untuk Pelajaran 6
1. Apa yang kita baca mengenai keramahan dalam:
(a) 2 Yohanes
(b) 3 Yohanes
2. Apa yang Yesus ajarkan mengenai orang yang ingin menjadi yang terkemuka?
3. Siapa saja beberapa orang percaya awal di Filipi?
Hari 2 Filipi 1:1-6
4. Kepada siapa Paulus menulis surat ini?
5. Doa seperti apa yang Paulus panjatkan mengenai jemaat Filipi?
6. (a) Apa yang Paulus yakini dengan sepenuh hati? (Ayat 6)
(b) Apa yang bisa kita pelajari tentang diri sendiri dari ayat ini?
Hari 3 Filipi 1:7-11
7. Salinlah kata-kata yang menunjukkan kesatuan luar biasa antara Paulus dan jemaat Filipi.
8. Dengan cermat bacalah doa Paulus dalam ayat 9-11. Apa saja yang ia inginkan bagi
orang percaya?
32
9. Mana di antaranya yang paling Anda inginkan untuk diri Anda hari ini?
Hari 4 Filipi 1:12-14
10. Hal baik apa saja yang terjadi karena dipenjaranya Paulus?
(a) Ayat 12
(b) Ayat 13
(c) Ayat 14
11. Dapatkah Anda bayangkan satu contoh karya Tuhan di tengah kesulitan hidup?
12. Adakah kesulitan dalam hidup Anda hari ini? Percayakah Anda bahwa Tuhan mampu
mengubahnya menjadi kebaikan?
Hari 5 Filipi 1:15-18
13. Apa saja motivasi keliru yang dibawa beberapa orang saat memberitakan Injil?
14. Mengapa Paulus tetap bersukacita?
15. Menurut Anda, apa yang semestinya menjadi motivasi kita saat memberitakan Injil?
Hari 6 Filipi 1:19-26
16. Jika Paulus harus memilih antara hidup atau mati, mana yang akan lebih baik untuknya?
17. Mengapa ia bersedia tinggal di dunia ini?
18. (a) Apa yang menjadi tujuan utama Paulus? (ayat 20)
(b) Apa tujuan utama Anda dalam hidup ini?
33
Hari 7 Filipi 1:27-30
19. Berilah contoh dari arti hidup yang berpadanan dengan Injil Kristus. (Ayat 27)
20. Apa saja dua hak istimewa yang diberikan kepada kita? (Ayat 29)
21. Penderitaan apa yang pernah Anda alami demi Kristus?
34
Pelajaran 7
Filipi 1:1-30
Sukacita dalam Penderitaan
Ucapan syukur dan doa—1:1-11
Paulus sangat mengasihi orang percaya di Filipi. Sejak awal mereka bersekutu dengannya dalam
Berita Injil. Kini, meski mereka terpisah jauh, ia terus berdoa bagi jemaat ini. Kita pun harus
senantiasa berdoa bagi orang-orang yang kita kasihi. Dari ayat-ayat inilah kita dapat belajar
beberapa hal mengenai berdoa bagi orang lain. Pertama, bersyukurlah kepada Tuhan atas mereka
dan semua hal baik yang kita ketahui tentang mereka (ayat 3). Kedua, ingatlah bahwa Tuhan
sedang bekerja dalam hidup mereka (ayat 4). Ketiga, selain berdoa untuk kebutuhan fisik
mereka, berdoalah juga agar mereka makin mengenal Allah dan menyenangkan hati-Nya (ayat 911).
Penderitaan dan Injil –1:12-30
Kendati Paulus kini tak dapat bepergian dan memberitakan Injil seperti sebelumnya, melalui
hukuman penjara yang dialaminya, Injil justru tersebar makin luas. Kadang, karena penyakit atau
alasan lainnya, kita tak mampu melayani Tuhan seperti yang kita ingini. Namun, Tuhan terus
bekerja di dalam dan melalui kita sehingga kita semestinya tak buru-buru menyerah. Mungkin
untuk beberapa saat tugas utama kita ialah berdoa. Jika kita setia dalam pekerjaan besar ini, Injil
akan tersebar melalui hidup kita.
35
Paulus bisa saja meratapi kemalangannya. Selain dipenjara, ia pun menuai pertentangan dari
banyak pihak. Mereka memberitakan Injil supaya mereka lebih terkenal dan dihormati
ketimbang Paulus. Namun atas ini pun Paulus bersukacita karena Injil tetap diberitakan. Ketika
tertimpa masalah sebanyak ini, apa yang kita lakukan? Alih-alih terpaku dengan kesulitan yang
menghadang, pujilah Tuhan atas karya yang sedang dikerjakan-Nya. Niscaya kita pasti mampu
bersukacita.
Paulus dipenjara dan menanti hukuman, dan ia tak tahu apakah kelak ia dibebaskan atau
dihukum mati. Ia tahu, jika ia mati, itu adalah keuntungan baginya karena ia akan bersama-sama
dengan Kristus. Namun, ia ingin menaati kehendak Allah yang tentu menguntungkan bagi orang
percaya di Filipi.
Jemaat Filipi juga menderita akibat Injil. Paulus mengingatkan mereka untuk menjalani hidup
yang memuliakan Injil Kristus (ayat 27), bersatu (ayat 27), tidak takut terhadap penentang (ayat
28), dan menyadari bahwa adalah hak istimewa untuk menderita bagi Kristus (ayat 29).
Demikian juga, jika kita mengingat semua ini dalam masa penderitaan karena Injil, kita akan
mampu berdiri teguh.
Pertanyaan untuk Pelajaran 7
Ayat hafalan: Filipi 1:29
Hari 1 Bacalah catatan untuk Pelajaran 7
1. Apa yang Anda pelajari tentang berdoa bagi orang lain?
36
2. Mana yang menurut Anda paling efektif dalam melakukan pekerjaan Allah: penginjil,
tahanan penjara, atau orang sakit?
3. Apa yang perlu diingat saat kita menderita bagi Injil?
Hari 2 Filipi 2:1-4
4. Dari berbagai hal yang disebutkan dalam ayat 1, apa saja yang Anda kenal dan pernah
rasakan: nasihat karena dipersatukan dengan Kristus, penghiburan kasih, persekutuan
Roh, kasih mesra, dan belas kasihan?
5. (a) Apa saja yang menurut Paulus harus kita lakukan?
(b) Apa saja yang menurut Paulus tak boleh kita lakukan?
6. (a) Mana dari perintah-perintah ini yang terberat bagi Anda?
(b) Apa yang Tuhan ajarkan kepada Anda dari ayat-ayat ini?
Hari 3 Filipi 2:5-8
7. (a) Sebelum Ia datang ke dunia, seperti apa hidup yang Kristus jalani?
(b) Perubahan apa yang terjadi saat Ia datang ke dunia?
8. Apa hal utama yang kita pelajari tentang karakter Yesus Kristus dalam ayat-ayat ini?
9. (a) Pelajaran apa yang Paulus ajarkan mengenai diri kita dalam ayat-ayat ini?
(b) Bersediakah Anda mempelajarinya?
Hari 4 Filipi 2:9-11
10. Karena Yesus merendahkan Dirinya sendiri, apa yang Tuhan lakukan?
11. Apakah dua hal yang akan dilakukan setiap orang?
37
12. (a) Ketika kita melakukan kedua hal ini, apa yang kita saksikan mengenai Yesus Kristus
dan hubungan kita dengan-Nya?
(b) Apakah Anda sedang melakukan keduanya?
Hari 5 Filipi 2:12-18
13. Demi menjadi orang Kristen dewasa, apa yang perlu kita kerjakan?
14. (a) Perintah apa yang diberikan pada ayat 14?
(b) Berikan contoh dari saat Anda melakukan semua ini.
15. Orang Kristen semestinya menjadi pribadi seperti apa?
Hari 6 Filipi 2: 19-24
16. Untuk hal apa saja Paulus memuji Timotius?
17. Jika kita hendak mencari kepentingan Yesus Kristus (ayat 21), apa saja yang perlu
dilakukan?
18. Pelajaran apa yang bisa Anda tarik dari kehidupan Timotius?
Hari 7 Filipi 2:25-30
19. Mengapa Epafroditus datang menjenguk Paulus?
20. Pribadi seperti apakah Epafroditus itu?
21. (a) Apa yang harus kita lakukan bagi orang-orang seperti Epafroditus?
(b) Apakah Anda mengenal pria atau wanita sepertinya?
38
Pelajaran 8
Filipi 2:1-30
Sukacita dalam Melayani
Teladan Kristus—2:1-8
Dalam ayat 6-11, kita membaca banyak hal menakjubkan mengenai Tuhan Yesus Kristus.
Seperti yang kita pelajari saat mengkaji 1 Yohanes, Yesus adalah Allah yang sejati. Natur-Nya
sama dengan natur Allah Bapa. Ia setara dengan Allah. Namun, dalam ayat-ayat ini, kita juga
belajar mengenai kerendahan hati-Nya yang luar biasa. Ia dengan rela mengesampingkan
kemuliaan-Nya; Ia mengosongkan diri; Ia mengambil rupa seorang hamba. Setelah menjadi
manusia, ia menanggung hukuman yang hina di atas kayu saib. Ketika membaca ayat-ayat ini,
kita wajib bersyukur dan berterima kasih kepada Tuhan Yesus karena apa yang telah dilakukanNya demi menyelamatkan kita.
Namun Paulus juga meminta respons lainnya dari kita. Mengapa ia membeberkan kerendahan
hati Yesus di sini? Karena ia ingin kita belajar dari teladan-Nya (ayat 5). Dalam kerendahan hati,
kita menganggap yang lain lebih utama daripada diri kita. Kita juga harus memperhatikan
kepentingan orang lain. Karena semua berkat yang kita terima (ayat 1), kita harus mengasihi
orang lain dan hidup dalam kesatuan dengan-Nya. Jika Yesus memang Tuhan kita, jadilah
pribadi yang menyerupai-Nya. Seperti halnya Ia merendahkan diri dan menyerahkan hidup-Nya
bagi kita, marilah kita merendahkan diri dan memperhatikan sesama. Sudah sesuaikah sikap
Anda dengan contoh yang ditunjukkan Yesus Kristus?
39
Yesus ditinggikan—2:9-11
Karena Kristus taat dan merendahkan diri, Tuhan mengangkatnya ke tempat tertinggi dan
mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama. Bahkan meskipun kini ada banyak orang
yang tidak memuliakan-Nya, dan banyak yang menyangkali bahwa Ia sang Juru Selamat, suatu
hari nanti segala makhluk akan menyembah Dia. Bahkan Setan dan pengikut-pengikutnya pun
akan mengakui bahwa Yesus ialah Tuhan. Kita tak perlu menunggu hingga hari itu untuk
menjadikan Yesus Tuhan dalam hidup kita. Apakah Yesus menjadi Tuhan dalam hidup Anda?
Apakah Anda menaati dan melayani-Nya?
Nasihat Paulus—2:12-16
Tuhan sedang berkarya dalam hidup orang percaya. Ialah yang memulai pekerjaan baik itu dan
akan menyelesaikannya (1:6). Akan tetapi, kita juga harus berjuang mengerjakan keselamatan
kita (ayat 12). Bagaimana kita melakukannya? Saat Tuhan memampukan kita, kita wajib
melakukan kehendak-Nya (ayat 13). Apakah Anda terbiasa menggerutu dan mengeluh? Dua
kebiasaan ini akan merusak hidup kita dan, bila tak disingkirkan, akan menghalangi kita menjadi
tiada beraib dan tiada bernoda. Kita juga tak akan bercahaya bagai bintang di hadapan orangorang yang belum percaya.
Tiga pemimpin—2:17-30
Paulus: Paulus tidak yakin ia akan dibebaskan dari penjara atau tidak. Ia siap mati dan darahnya
tercurah sebagai korban persesmbahan. Bahkan dalam situasi ini pun ia bersukacita. Alih-alih
mengeluh, kita dapat bersukacita di tengah masalah.
40
Timotius: Ia melayani bersama Paulus dalam pemberitaan Injil dan sudah seperti anaknya
sendiri. Mengapa ia berguna bagi Paulus dan Tuhan? Ia bersungguh-sungguh memperhatikan
kepentingan orang lain (ayat 20). Inginkah Anda menjadi pelayan yang baik bagi Kristus?
Maukah Anda menjadi pelayan yang baik bagi mereka yang melayani? Mulailah memikirkan
orang lain dan masalah-masalah mereka. (Baca 2:3-4 lagi). Jika kita selalu mengutamakan
kepentingan pribadi, kita tak akan bisa menjadi pelayan Kristus yang baik (ayat 21).
Epafroditus: Orang ini juga merupakan pelayan sejati Kristus Yesus. Ia mempertaruhkan
hidupnya demi pekerjaan Kristus (ayat 30). Apakah Anda pun memiliki sikap semacam ini?
Yesus berkata, “Barang siapa mempertahankan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan
barang siapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya.” (Matius 10:39)
Pertanyaan untuk Pelajaran 8
Ayat hafalan: Filipi 2:3
Hari 1 Bacalah catatan untuk Pelajaran 8
1. Mengapa Paulus menulis tentang kerendahan hati Yesus?
2. Apa yang akan terjadi bila kita tidak menyingkirkan gerutu dan keluhan dari hidup kita?
3. Pelajaran apa yang bisa Anda tarik dari hidup Timotius?
Hari 2 Filipi 3:1-3
4. (a) Perintah apa yang Paulus tuliskan ulang?
(b) Sulitkah ini untuk Anda lakukan hari ini? Bersediakah Anda taat?
41
5. Yang disebutkan dalam ayat 2 merupakan sekelompok orang. Apa yang mereka ajarkan
secara keliru?
6. Siapakah yang memperoleh sunat sejati di sini?
Hari 3 Filipi 3:4-6
7. Apa yang Paulus miliki lebih dari orang lainnya?
8. (a) Apa yang dikatakan ayat 5 mengenai latar belakang dan bangsanya?
(b) Apa yang kita pelajari di sini mengenai praktik ibadahnya?
9. Tuliskan secara ringkas mengenai kaum, suku, dan agama yang Anda kenal sejak masih
kanak-kanak.
Hari 4 Filipi 3:7-11
10. Kini bagaimana Paulus memandang semua hal yang dahulu menjadi kebanggaannya itu?
11. Bacalah jawaban Anda untuk pertanyaan 9. Apakah Anda bermegah dalam semua ini?
12. Apa yang Paulus ajarkan kepada kita di sini mengenai kebenaran?
Hari 5 Filipi 3:7-11
13. Apa yang menjadi keinginan terbesar Paulus? (ayat 8)
14. Apa hal lainnya yang ia inginkan?
15. (a) Apa tujuan utama dalam hidup Anda?
(b) Apa yang bisa Anda lakukan untuk memenuhi tujuan tersebut?
42
Hari 6 Filipi 3:12-16
16. (a) Apa yang Paulus lakukan terkait hal yang berada di belakangnya?
(b) Perlukah Anda melakukannya juga?
(c) Menurut Anda, dengan cara bagaimana kita melakukannya?
17. (a) Apa yang Paulus lakukan terkait hal yang berada di depannya?
(b) Bagaimana kita bisa melakukannya?
18. (a) Kapan seorang pelari mendapatkan hadiahnya?
(b) Kapan kita akan menerima hadiah kita?
Hari 7 Filipi 3: 17-21
19. Apa saja yang dipikirkan oleh seteru salib Kristus?
20. (a) Kewarganegaraan mana yang sejatinya dimiliki orang percaya?
(b) Oleh karena itu, pada apa semestinya kita memusatkan pikiran?
(c) Apa artinya ini? Apakah Anda sedang melakukannya?
21. Apa yang akan terjadi saat Yesus Kristus kembali?
43
Pelajaran 9
Filipi 3:1-21
Sukacita dalam Harapan
Bersukacita dan berjaga-jaga—3:1-3
Paulus tidak berkata, “Bersukacitalah!” Sering kali kita mustahil melakukannya. Namun, ia
berkata, “Bersukacitalah dalam Tuhan!” Apa pun yang terjadi, kita bisa bersukacita karena
Tuhan bersama kita, dan karena apa yang telah diperbuat-Nya bagi kita. Paulus dipenjara saat ia
menulis surat ini. Tentu saja, ia berada dalam situasi yang sulit, tapi ia tetap bersukacita di dalam
Tuhan. Habakuk adalah tokoh lain yang bersukacita dalam Tuhan meski didera keadaan sulit.
Bacalah Habakuk 3:17-18. Apakah Anda sedang mengalami kesulitan hari ini? Bersukacitalah
dalam Tuhan!
Dalam ayat 2, Paulus menulis tentang penganut Yahudi garis keras. Mereka mengajarkan bahwa
hukum taurat penting bagi keselamatan dan iman saja tidaklah cukup. Khususnya, mereka
menekankan peraturan sunat ala Perjanjian Lama. Paulus menyebut mereka anjing dan pekerja
yang jahat. Ulangan 30.6 berkata, “TUHAN, Allahmu, akan menyunat hatimu dan hati
keturunanmu, sehingga engkau mengasihi TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan
dengan segenap jiwamu, supaya engkau hidup.” Paulus mengingatkan bahwa orang yang
beribadah oleh Roh Allah dan bermegah dalam Kristus Yesus-lah yang merupakan orang
bersunat sejati. Sunat lahiriah tidak mampu menyelamatkan kita. Demikian juga, kita harus
waspada terhadap orang yang berkata, “Jika kau tidak menambahkan ini atau itu pada imanmu,
kau tak akan diselamatkan.” Perkara lahiriah tidak menyempurnakan keselamatan kita.
44
Tujuan Paulus—3:4-14
Paulus terlahir sebagai orang Israel, salah satu dari umat Tuhan. Sejak kecil ia bertekun dalam
agama Yahudi. Ia menjadi orang Farisi yang mendalami Hukum Taurat dan menaatinya dengan
cermat. Namun, kini ia menganggap semuanya itu sampah. Apakah kita terlahir dalam keluarga
Kristen? Apakah Anda membanggakannya? Apakah Anda menaati hukum Taurat dan
mengandalkan apa yang Anda lakukan? Apakah Anda bermegah atas pelayanan Anda bagi
Tuhan? Jika tujuan kita bukanlah mengenal Allah, semua hal ini menjadi sia-sia. Kebenaran kita
datang dari iman di dalam Kristus, bukan dari apa yang kita lakukan (ayat 9).
Pada ayat 8, Paulus berkata bahwa lebih dari apa pun juga, ia ingin mengenal Kristus. Yang
hendak Paulus katakan di sini bukanlah bahwa ia ingin tahu tentang Kristus. Ia ingin mengenal
Kristus. Paulus ingin bertumbuh dalam hubungannya dengan Kristus. Ini bukan perkara
gampang. Saat kita bertumbuh dalam relasi dengan Kristus, mungkin kita menderita dan harus
menjadi serupa dengan-Nya dalam kematian-Nya (ayat 10). Bersediakah Anda untuk ini? Seperti
Paulus, dapatkah Anda berkata, “Lebih dari semua hal lainnya, aku ingin mengenal Kristus?”
Ketika Paulus menulis surat ini, Ia sudah menjadi orang Kristen selama bertahun-tahun. Namun
ia tidak memandang dirinya sempurna (ayat 12). Seperti pelari dalam pertandingan, ia
melupakan apa yang di belakangnya dan mengarahkan pandangan pada apa yang di hadapannya.
Hingga maut menjemput, pertandingan kita tak akan usai. Seperti Paulus, marilah kita
melupakan apa yang di belakang kita dan bergegas menuju hadiah yang menanti di depan sana
(ayat 13).
Kedewasaan Kristen—3:15-20
45
Kata “dewasa” dalam ayat 15 berarti kuat secara rohani. Seorang Kristen yang dewasa mampu
melanjutkan pertandingan dan menatap ke depan, ke arah Tuhan Yesus. Pikirannya tak lagi
terpaku pada perkara duniawi (ayat 19). Karena ia tahu bahwa ia merupakan warga negara
surgawi, Ia menantikan Juru Selamat yang akan datang dari sana untuk mengubah kita. Apakah
tubuh Anda lemah? Ketika Tuhan kembali, Ia akan mengubah tubuh Anda hingga serupa dengan
tubuh-Nya (ayat 21). Tuhan tak pernah berkata, “Di dunia ini kau akan merasakan kesehatan
yang prima dan hidup nyaman.” Mungkin itu bukan kehendak-Nya bagi Anda dan saya. Namun,
Ia telah berjanji, “Yesus Kristus akan kembali. Lalu tubuhmu akan diubah dan sakit-penyakit
pun sirna. Tiada lagi penderitaan.” Apa pun situasi yang kita alami, marilah kita bersukacita di
dalam Tuhan dan menantikan kedatangan Juru Selamat kita dengan sepenuh hati.
Pertanyaan untuk Pelajaran 9
Ayat hafalan: Filipi 3:10-11
Hari 1 Bacalah catatan untuk Pelajaran 9
1. Mengapa kita dapat bersukacita senantiasa?
2. Siapakah mereka yang mengalami sunat sejati?
3. Jawaban apa yang bisa Anda berikan pada orang yang berkata, “Jika kau beriman, Tuhan
akan menyembuhkanmu dari segala penyakit dan Ia akan memberikan apa pun yang kau
ingini”?
Hari 2 Filipi 4:1-3
4. Apa yang kita pelajari di sini tentang Euodia dan Sintikhe?
46
5. Agar mereka dapat berdamai kembali, apakah dua hal yang Paulus minta?
6. Ketika sesama orang Kristen terlibat konflik, apa yang bisa kita lakukan?
Hari 3 Filipi 4:4-7
7. (a) Apa yang tidak boleh kita lakukan?
(b) Apakah Anda melakukannya? Kapan?
8. (a) Untuk apa saja kita berdoa?
(b) Dengan cara apa kita berdoa?
9. (a) Apa hasilnya bila kita melakukan semua ini?
(b) Dapatkah Anda memberi contoh dari hidup Anda?
Hari 4 Filipi 4:8-9
10. Daftarkan delapan hal yang perlu kita pikirkan.
11. Jika pikiran kita terpusat pada semua hal ini, apa saja yang tidak semestinya menarik
konsentrasi kita?
12. (a) Pelajaran apa yang bisa Anda tarik di sini?
(b) Bagaimana Anda bisa mengubah pola pikir Anda?
Hari 5 Filipi 4:10-13
13. (a) Kondisi baik apa saja yang pernah dialami Paulus?
(b) Kondisi sulit apa saja yang pernah dialaminya?
14. (a) Apa yang Paulus pelajari dari kondisi-kondisi itu?
47
(b) Situasi seperti apa yang Anda hadapi kini? Apakah Anda menarik pelajaran yang
sama dengan Paulus?
15. (a) Mengapa Paulus sanggup hidup seperti itu?
(b) Apa yang semestinya Anda lakukan saat situasi Anda menjadi sulit?
Hari 6 Filipi 4:14-20
16. Dalam hal apa gereja di Filipi berbeda dengan gereja lainnya?
17. (a) Kendati persembahan itu diberikan kepada Paulus, apa hasilnya di hadapan Tuhan?
(b) Apa yang bisa kita pelajari dari bagian ini?
18. Jika kita memberi kepada Tuhan dengan murah hati, akan kekurangan apa kita?
Hari 7 Filipi 4:21-23
19. Apa doa pamungkas Paulus bagi orang percaya di Filipi?
20. (a) Dari hal apa saja damai sejahtera Allah akan menjaga hati kita?
(b) Dari hal apa saja kita harus menjaga hati kita?
21. Kepada siapa Tuhan berjanji memberikan segala sesuatu yang dibutuhkannya?
48
Pelajaran 10
Filipi 4:1-23
Sukacita dalam Segala Keadaan
Rukun dengan satu sama lain—4:1-3
Kendati Paulus memuji orang percaya di Filipi atas banyak hal, ia menegur konflik yang terjadi
di antara mereka (2:2 dan 4:2). Sekalipun hanya ada segelintir jemaat yang berselisih pandang,
itu dapat merusak gereja dan kesaksian kita. Paulus langsung menegur dua perempuan ini. Ia
tahu, jika mereka tidak mau berdamai, tak ada yang bisa dilakukan. Adakah orang di gereja Anda
yang dengannya Anda sulit mencapai kesepahaman? Bersediakah kalian untuk sehati sepikir di
dalam Tuhan? Paulus juga meminta orang lain untuk menolong kedua perempuan ini
diperdamaikan (ayat 3). Dapatkah Anda menolong mendamaikan orang-orang yang berkonflik di
gereja Anda? Tuhan Yesus berkata, “Berbahagialah orang yang membawa damai” (Matius 5:9).
Bersukacitalah dan berdoa—4:4-7
Apa yang Anda lakukan saat kesulitan menghadang dalam hidup Anda? Apa yang Anda lakukan
saat memandang masalah yang terbentang di depan sana? Apakah Anda jadi gelisah dan
khawatir? Paulus berkata, “Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan. Janganlah hendaknya kamu
khawatir akan apa pun juga. Nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa
dan permohonan dengan ucapan syukur.” Ketika kita memandang Tuhan dan menyerahkan
masalah kita ke tangan-Nya melalui doa, Ia akan membuang segala kekhawatiran kita. Alih-alih
49
merasa cemas, kita akan mengalami damai sejahtera Allah. Damai sejahtera itu melampaui
segala akal dan memelihara hati dan pikiran kita dalam Kristus Yesus (ayat 7).
Menjaga pikiran—4:8-9
Kita juga harus menjaga pikiran kita (ayat 8) karena di sanalah Setan sering mencobai kita. Jika
pikiran kita terpusat pada apa yang najis, buruk, dan menyimpang, ia dapat dengan mudah
menyeret kita ke perilaku-perilaku serupa. Namun saat kita memusatkan pikiran pada apa yang
murni, manis, benar, dan lain sebagainya, perkataan dan tindakan kita akan sejalan dengan
pikiran kita.
Memberi dan menerima—4:10-23
Ada dua ayat dalam bagian ini yang sering kita kutip karena mengandung janji Allah—ayat 13
dan ayat 19. Mari kita pertimbangkan dengan cermat mengapa Paulus menulis ayat-ayat ini
sehingga kita dapat memahaminya secara utuh. Dalam ayat 13, kita membaca bahwa dengan
kekuatan yang Tuhan karuniakan, kita dapat menanggung segala perkara. Namun secara khusus,
dalam ayat-ayat sebelumnya, Paulus bercerita tentang satu situasi sulit di mana ia membutuhkan
kekuatan-Nya. Apakah situasi sulit ini? Mencukupkan diri dalam segala keadaan. Kita tak bisa
melakukannya tanpa kekuatan dari Tuhan, tapi dengan pertolongan-Nya, kita pasti bisa.
Ketika membaca ayat 19, kita juga perlu melihat ayat 14-18. Dalam ayat-ayat ini, Paulus menulis
tentang kemurahan hati jemaat Filipi dalam memberi persembahan padanya. Persembahan ini
harum, disukai, dan berkenan di hadapan Allah. Lebih dari ini, karena pemberian yang murah
hati itu, mereka dapat meyakini bahwa Tuhan akan memenuhi semua kebutuhan mereka. Tuhan
Yesus berkata bahwa Tuhan akan memenuhi segala kebutuhan kita jika kita mencari dahulu
50
kerajaan Allah (Matius 6:33). Dalam konteks ini, Paulus memberi janji pada ayat 19 bagi jemaat
yang murah hati. Jika kita sebagai individu, atau sebagai gereja, sibuk mementingkan diri sendiri
dan tidak murah hati dalam mendukung pekerjaan Allah, kita tak dapat mengklaim janji ini bagi
diri kita. Bacalah Hagai 1:9-11. Ketika umat Allah mengabaikan Bait Allah demi membangun
rumah mereka sendiri, tak ada kebutuhan mereka yang tercukupi. Sudahkah Allah menyediakan
semua kebutuhan Anda? Apakah gereja Anda kekurangan apa yang dibutuhkan? Jika demikian,
jawablah pertanyaan ini. Apakah Anda mengutamakan kerajaan Allah, atau apakah Anda
berkonsentrasi pada perkara duniawi atau keinginan hati Anda? Apakah Anda memberi dengan
murah hati? Kekayaan Tuhan tak terhitung limpah dan nilainya. Jika Anda mengutamakannya, Ia
akan memenuhi semua yang Anda butuhkan. Dimuliakanlah Allah dan Bapa kita selamalamanya! Amin. (Ayat 20)
51
Ayat Hafalan untuk 1, 2, 3 Yohanes dan Filipi
1. 1 Yohanes 5:13
Semuanya itu kutuliskan kepada kamu, supaya kamu yang percaya kepada nama Anak
Allah, tahu, bahwa kamu memiliki hidup yang kekal
2. 1 Yohanes 2:9
Barangsiapa berkata, bahwa ia berada di dalam terang, tetapi ia membenci saudaranya, ia
berada di dalam kegelapan sampai sekarang.
3. 1 Yohanes 3:2-3
Saudara-saudaraku yang kekasih, sekarang kita adalah anak-anak Allah, tetapi belum
nyata apa keadaan kita kelak; akan tetapi kita tahu, bahwa apabila Kristus
menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia
dalam keadaan-Nya yang sebenarnya. Setiap orang yang menaruh pengharapan itu
kepada-Nya, menyucikan diri sama seperti Dia yang adalah suci.
4. 1 Yohanes 4:4
Kamu berasal dari Allah, anak-anakku, dan kamu telah mengalahkan nabi-nabi palsu
itu; sebab Roh yang ada di dalam kamu, lebih besar dari pada roh yang ada di dalam
dunia.
5. 1 Yohanes 5:14-15
Dan inilah keberanian percaya kita kepada-Nya, yaitu bahwa Ia mengabulkan doa
kita, jikalau kita meminta sesuatu kepada-Nya menurut kehendak-Nya. Dan jikalau kita
tahu, bahwa Ia mengabulkan apa saja yang kita minta, maka kita juga tahu, bahwa kita
telah memperoleh segala sesuatu yang telah kita minta kepada-Nya.
6. 3 Yohanes 11
52
Saudaraku yang kekasih, janganlah meniru yang jahat, melainkan yang baik. Barangsiapa
berbuat baik, ia berasal dari Allah, tetapi barangsiapa berbuat jahat, ia tidak pernah
melihat Allah.
7. Filipi 1:29
Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan
juga untuk menderita untuk Dia.
8. Filipi 2:3
Dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya
hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada
dirinya sendiri.
9. Filipi 3:10-11
Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan
dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematianNya, supaya aku akhirnya beroleh kebangkitan dari antara orang mati.
53
Download