Faktor Faktor Yang….. (Theresia) 60 Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Pembelian Impulsif Pada Remaja Gereja GMIM Wilayah Manado Winangun (studi di Manado Town Square) Vanny Meilany Theresia Program Magister Manajemen Fakutas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sam Ratulangi ( [email protected] ) Abstract Impulsive buying is an unplanned, emotionally stimulated buying behavior, when the buying decision made immediately without thinking wisely, having any consideration and ignoring overall information and alternatives. The aim of this research is explaining the influence of shopping environment response promotion and store atmosphere on emotion and impulsive buying. The result of this research shows that: (1) shopping environment response has positive and significantly influence emotion (2) promotion has positive and significantly influence emotion, (3) store atmosphere has not positive and not significantly influence emotion, (4) shopping environment response has positive and significantly influence impulse buying (5) promotion has positive and significantly influence impulse buying, (6) store atmosphere has positive and significantly influence impulse buying and (7) emotion has positive and significantly influence impulsive buying. Keywords : Impulsive buying, shopping environment, emotion, promotion, store atmosphere. Abstrak Pembelian impulsif (impulsive buying) adalah perilaku berbelanja yang terjadi secara tidak terencana, tertarik secara emosional, dimana proses pembuatan keputusan dilakukan dengan cepat tanpa berpikir secara bijak dan adanya pertimbangan terhadap keseluruhan informasi dan alternatif yang ada. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh respon lingkungan belanja, promosi, atmosfer gerai terhadap emosi dan pembelian impulsif.Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) respon lingkungan belanja berpengaruh positif dan signifikan terhadap emosi, (2) promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap emosi, (3) atmosfer gerai berpengaruh tidak positif dan tidak signifikan terhadap emosi, (4) respon lingkungan belanja berpengaruh positif dan signifikan terhadap pembelian impulsif, (5) promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap pembelian impulsif, (6) atmosfer gerai berpengaruh positif dan signifikan terhadap pembelia impulsif, dan (7) emosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap pembelian impulsif. Kata kunci : Respon Lingkungan Belanja, Promosi, Atmosfer gerai, Emosi, Pembelian Impulsif Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol.2 ,No.4, 2014:60-72 pilihan Latar Belakang tempat berbelanja yang 61 sudah Kondisi perekonomian kota Manado dikemas dalam bentuk yang lebih menarik menunjukkan indikasi yang semakin baik dan lebih memiliki stimulus yang lebih dapat dilihat dengan semakin banyaknya lengkap pusat perbelanjaan yang ada. Hal ini terjadi didalamnya terkandung beragam faktor- seiring faktor situasional yangb dapat memengaruhi dengan penduduk jumlah yang pertumbuhan semakin dan lebih bervariasi dimana banyak. keputusan pembelian konsumen. Keputusan Meningkatnya jumlah penduduk berdampak pembelian sebenarnya dipengaruhi oleh pada semakin banyaknya jumlah permintaan banyak faktor antara lain adalah faktor barang dan peningkatan eksternal dan tersebut, merupakan peluang yang baik bagi eksternal tersebut pemasar untuk memperoleh sebagian pangsa kebudayaan, kelas sosial, kelompok sosial, pasar yang ada. Pola hidup masyarakat yang dan semakin dan memengaruhi perilaku konsumen adalah teknologi berkembang begitu pesat seiring faktor psikologi yang berasal dari proses dengan perkembangan zaman. Pengaruh intern individu, dimana sangat berpengaruh perkembangan terhadap jasa. maju, Dengan ilmu pengetahuan tersebut sangat nyata, faktor keluarga. internal. antara Faktor pembelian lain internal konsumen. Faktor adalah yang Faktor- misalnya terciptanya fasilitas-fasilitas yang faktor lingkungan intern yang memengaruhi memudahkan kegiatannya sejalan dengan perilaku perkembangan motivasi, kepribadian, dan sikap (Kotler dan teknologi tersebut. Berbelanja merupakan kegiatan dilakukan masyarakat ketika yang mereka konsumen antara lain adalah Keller, 2009:154). Perilaku membeli pada konsumen melakukan pembelian produk-produk yang tidaklah sama, mereka oleh faktor-faktor yang memengaruhinya. butuhkan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Meningkatnya Pemasar standar kehidupan hal ini dapat dipengaruhi harus mampu mempelajari keinginan, persepsi dan perilaku membeli tersebut, konsumen tentu menuntut segala konsumen. sesuatu dapat dilakukan dengan cepat dan perilaku tepat maka supermarket merupakan salah pembelian dapat menciptakan cara yang satu sarana yang tepat sebagai tempat tepat untuk mendorong konsumen dalam berbelanja bagi mereka. Stimulus yang melakukan pembelian pada suatu produk. memengaruhi pengambilan Sebelum melakukan pembelian suatu produk kompleks. biasanya konsumen selalu merencanakan Masyarakat dihadapkan dengan banyaknya terlebih dahulu tentang barang apa yang keputusan proses pun menjadi Upaya dalam memahami konsumen dalam melakukan Faktor Faktor Yang….. (Theresia) 62 akan dibelinya, jumlah, harga, tempat konsekuensi yang diperoleh (Mowen dan pembelian, dan lain sebagainya. Namun Minnor dalam Utami, 2008). Kenyataannya, demikian ada kalanya proses pembelian konsumen lebih memakai perasaan emosi yang dilakukan oleh konsumen timbul dibandingkan begitu saja saat ia melihat suatu barang atau menentukan jasa, karena ketertarikannya, selanjutnya ia dibutuhkannya. melakukan pembelian pada barang atau jasa Remaja, yang bersangkutan. yang benar-benar dalam tahapan perkembangannya, diketahui kematangan tipe emosinya belumlah stabil. Hal inilah yang pembelian yang tanpa direncanakan atau menyebabkan remaja menjadi pasar yang impulsive fenomena potensial yang dicermati oleh pemasar pemasaran yang seperti ini, banyak sekali karena konsumen remaja memiliki perasaan konsumen yang berbelanja tanpa disertai mudah terpengaruh oleh rayuan pemasar, pertimbangan Mereka kurang berpikir hemat dan kurang realistis. membeli barang-barang yang sebenarnya Remaja merupakan pasar yang potensial di tidak dibutuhkan. Hasrat berbelanja semakin hampir semua negara bagi banyak lini besar ketika melihat berbagai hal yang produk yang ditawarkan. Remaja lebih ditawarkan oleh pemasar, seperti barang- peduli pada trend yang sedang berkembang barang yang didiskon, penataan letak barang di dan masih banyak lagi faktor-faktor lain lainnya. yang ditawarkan. Berbagai bentuk dan daya trendsetter bagi usia sebayanya tetapi juga jenis pemasar mampu menjadi trendsetter bagi populasi minat umum. Mereka cenderung loyal sangat konsumen dalam membeli, terlebih lagi mudah melakukan pembelian bahkan untuk dalam pembelian tidak direncanakan atau produk yang kurang begitu dibutuhkan impulse buying. Impulse buying adalah bahkan pembelian yang terjadi secara spontan Kelompok usia remaja biasanya memiliki karena munculnya dorongan yang kuat karakeristik mudah terbujuk, suka ikut- untuk membeli dengan segera (Solomon ikutan teman, kurang hemat, tidak realistis dalam Utami, 2008). Konsumen mempunyai mendorong perasaan yang kuat dan positif pada suatu dalam melakukan pembelian yang tidak produk yang akan dibeli dan pada akhirnya wajar dan mengakibatkan para remaja tidak konsumen memutuskan untuk membelinya lagi memperhatikan kebutuhannya ketika tanpa memikirkan atau memperhitungkan membeli barang. Rumusan masalah yang tersebut buying. tarik sebagai dinamakan Perubahan secara banyak upaya atau barang dalam tipe pembelian Model rasionalitasnya masak. dilakukan untuk menarik pasar dibandingkan Remaja tidak tidak kelompok saja dibutuhkan munculnya usia menjadi sekalipun. berbagai gejala Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol.2 ,No.4, 2014:60-72 63 diangkat adalah (1) Berapa besar pengaruh mendapatkan dan mempergunakan barang- respon barang atau jasa termasuk didalamnya lingkungan berbelanja terhadap emosi pada remaja GMIM wilayah Manado proses Winangun? (2) Berapa besar pengaruh persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan promosi terhadap emosi pada remaja GMIM tersebut. wilayah Manado Winangun? (3) Berapa Schiffman dan Kanuk (2008:6) adalah cara besar pengaruh atmosfer gerai terhadap individu emosi pada remaja GMIM wilayah Manado memanfaatkan sumber daya mereka yang Winangun? (4) Berapa besar pengaruh tersedia (waktu, uang, usaha) guna membeli respon barang-barang yang berhubungan dengan lingkungan belanja terhadap pengambilan Perilaku keputusan konsumen mengambil Perilaku pada menurut keputusan konsumen untuk pembelian impulsif pada remaja gereja konsumsi. menurut GMIM wilayah Manado Winangun? (5) Kotler dan Amstrong (2008:158) mengacu Berapa besar pengaruh promosi terhadap pada perilaku konsumen akhir – perorangan pembelian impulsif pada remaja gereja dan rumah tangga yang membeli barang dan GMIM wilayah Manado Winangun? (6) jasa untuk konsumsi pribadi. Berapa besar pengaruh atmosfer gerai terhadap pembelian impulsif pada remaja Proses Keputusan Membeli gereja GMIM wilayah Manado Winangun? Para pemasar harus melihat lebih (7) Berapa besar pengaruh emosi terhadap jauh bermacam – macam faktor yang pembelian impulsif pada remaja GMIM mempengaruhi wilayah Manado Winangun? mengembangkan pemahaman mengenai cara para pembeli dan konsumen melakukan keputusan pembelian. Secara Argumen Orisinalitas / Kebaruan Model penelitian ini menggunakan khusus mengidentifikasi pemasar orang yang harus membuat model yang dikembangkan dari berbagai keputusan pembelian, dan langkah – langkah penelitian terdahulu dan yang baru adalah dalam model ini diaplikasikan pada remaja gereja mengambil keputusan harus mempunyai GMIM wilayah Manado Winangun. satu pilihan dari beberapa alternatif yang proses pembelian. Orang yang ada. Bila seseorang dihadapkan pada dua Kajian Teoritis dan Empiris pilihan, yitu membeli atau tidak membeli Perilaku Konsumen dan kemudian dia memilih membeli, maka Perilaku dapat dia dalam posisi membuat suatu keputusan. kegiatan-kegiatan Menurut Kotler dan Keller (2009:235), individu yang secara langsung terlibat dalam tahap-tahap yang dilewati pembeli untuk didefinisikan konsumen sebagai Faktor Faktor Yang….. (Theresia) lawan 64 mencapai keputusan membeli melewati lima sebagai mengendalikan, tahap, yaitu: (1) Pengenalan masalah (2) mempengaruhi sebagai lawan dipengaruhi, Pencarian informasi (3) Evaluasi alternatif terkendali sebagai lawan diawasi, dan (4) Keputusan membeli (5) Tingkah laku otonomi sebagai lawan dipandu. pasca pembelian. Promosi Menurut Respon Lingkungan Belanja Lingkungan Mempunyai Simamora (2007:614), promosi adalah usaha perusahaan untuk karakteristik fisik dan sosial konsumen, mempengaruhi termasuk objek fisik yang terdiri dari produk pemakaian – produk dan toko, lokasi dalam dan luar pemasaran. Sedangkan menurut Griffin dan toko dan perilaku sosial bagi orang lain. Ebert (2002:419), Promosi adalah setiap Mehrabian dan Russell dalam Semuel teknik (2006) menyatakan bahwa respon afektif produk. Menurut Djaslim Saladin dan Yevis lingkungan atas perilaku pembelian dapat Marty Oesman (2002 : 123) : “Promosi diuraikan oleh 3 (tiga) indikator yaitu: (1) adalah suatu komunikasi informasi penjual Kesenangan pada dan pembeli yang bertujuan untuk merubah tingkat dimana individu merasakan baik, sikap dan tingkah laku pembeli, yang penuh kegembiraan, bahagia yang berkaitan sebelumnya dengan mengenal sehingga menjadi pembeli dan (pleasure) situasi mengacu tersebut. Kesenangan (pleasure) diukur dengan penilaian reaksi calon segala yang pembeli unsur dirancang tidak atau untuk mengenal melalui bauran menjual menjadi mengingat produk tersebut”. lisan ke lingkungan (menyenangkan sebagai lawan tidak menyenangkan, puas sebagai Atmosfer Gerai lawan tidak puas, dan santai sebagai lawan Atmosfer merupakan kunci dalam bosan). (2) Kegairahan (arousal) mengacu menarik dan membuat konsumen terkesan pada tingkat dimana seseorang merasakan dengan pengalaman berbelanja di dalam siaga, aktif. gerai. Peritel harus mampu mengelola Kegairahan (arousal) secara lisan dianggap atmosfer (suasana) dalam gerai sedemikian sebagai laporan responden, seperti pada saat rupa dipengaruhi, ditentang, atau diperlonggar kunjungan pelanggan, penjualan bertambah, (bergairah sebagai lawan tenang, hiruk dan merangsang citra positif pelanggan pikuk sebagai lawan sepi). dapat digairahkan, (dominance) responden atau ditandai yang situasi (3) Dominasi dengan merasa sehingga tercapai. tujuan Atmosfer meningkatkan gerai adalah laporan perubahan yang dibuat pada desain dari dikendalikan lingkungan membeli yang menghasilkan Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol.2 ,No.4, 2014:60-72 65 efek emosional khusus yang kemudian pengambilan keputusan konsumen (Watson meningkatkan dan Tellegen dalam Tirmizi,et al., 2009). kemungkinan bahwa pembelian akan berlangsung (Gilbert, 2003: 129). Atmosphere (suasana toko) adalah Pembelian Impulsif suasana terencana yang sesuai dengan pasar sasarannya dan yang dapat menarik Pembelian impulsif menurut Engel dan Blacwell dalam Samuel konsumen untuk membeli. Store atmosphere mendefenisikan mempengaruhi keadaan emosi pembeli yang direncanakan (unplanned purchased) atau menyebabkan yang pembelian. atau Keadaan mempengaruhi emosional akan disebut impulsif pembelian (2006), juga dengan tidak pembelian ini sebagai suatu tindakan yang membuat dua perasaan yang dominan yaitu dibuat tanpa direncanakan sebelumnya atau perasaan keputusan pembelian. Pembelian impulsif senang dan membangkitkan keinginan atau impulse pembelian buying barang yang adalah terjadi proses secara spontan. Menurut Ma’ruf (2006:64), ada tiga Emosi Kita selalu mengalami beberapa jenis jenis pembelian impulsif : (1) Pembelian emosi atau perasaan. keadaan emosional kita tanpa rencana sama sekali. Konsumen belum bervariasi sepanjang hari dalam fungsi dari punya rencana apapun terhadap pembelian apa yang terjadi kepada kita dan dari suatu barang, dan membeli barang itu begitu stimulus yang kita merasakan. Namun, kita saja ketika terlihat. (2) Pembelian yang mungkin tidak selalu sadar akan hal itu, setengah tidak direncanakan. Konsumen artinya, kita mungkin tidak tahu atau sudah ada rencana untuk membeli suatu mengungkapkan dengan kejelasan mengenai barangtetapi tidak punya rencana merk emosi yang kita alami di saat tertentu. ataupun jenis/berat, da membeli barang Menurut Park, et al. (2006) emosi adalah begitu ketika meilhat barang tersebut. (3) sebuah efek dari mood yang merupakan Barang pengganti yang tidak direncanakan. faktor penting konsumen dalam keputusan Konsumen sudah berniat membeli suatu pembelian. barang dengan merk tertentu, dan membeli Emosi positif didefinisikan sebagai suasana hati yang mempengaruhi dan Yang menentukan barang dimaksud tapi dari merk lain. intensitas asosiatif (assosiatif research) yang akan Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dan berdasar tingkat eksplanasi membuktikan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Pendekatan kuantitatif digunakan untuk meneliti pada Faktor Faktor Yang….. (Theresia) 66 populasi atau sampel tertentu dengan menggunakan instrumen Variabel yang digunakan adalah penelitian, respon Lingkungan Belanja, Lingkungan analisis data yang bersifat statistik dengan Mempunyai karakteristik fisik dan sosial tujuan untuk menguji hipotesis yang telah konsumen, termasuk objek fisik yang ditetapkan (Sugiyono, 2010:13). Populasi terdiri dari produk – produk dan toko, adalah kelompok atau kumpulan individu- lokasi dalam dan luar toko dan perilaku individu sosial bagi orang lain. Menurut Mehrabian atau obyek penelitian yang memiliki karakteristik tertentu dari ciri-ciri dan yang menyatakan telah ditetapkan sebelumnya. Russell dalam Semuel (2005) bahwa respon afektif Berdasarkan kualitas dan ciri tersebut, lingkungan atas perilaku pembelian dapat populasi diuraikan oleh 3 (tiga) indikator yaitu: dapat sekelompok dipahami individu atau sebagai obyek pleasure (kesenangan), pengamatan yang minimal memiliki satu (kegairahan), persamaan karakteristik ( Sugiyono, 2010: Promosi, Suatu komunikasi informasi 115). Populasi yang dimaksud dalam penjual dan pembeli yang bertujuan untuk penelitian ini adalah remaja gereja GMIM merubah sikap dan tingkah laku pembeli, wilayah yang sebelumnya tidak mengenal menjadi Manado Winangun, dimana jumlah populasinya 722 orang. Penelitian ini sebagian dominance arousal (dominasi). mengenal sehingga menjadi pembeli dan besar mengingat produk tersebut (Djaslim menggunakan data primer yang diperoleh Saladin dan Yevis Marty Oesman, 2002 : di lapangan. Pengambilan data dilakukan 123). Hal ini dapat dikur dengan promosi dengan menggunakan daftar pertanyaan penjualan, iklan dan pemberian potongan (kuesioner) yang dipersiapkan. Metode harga atau diskon. Atmosfer gerai adalah pengumpulan data primer pada penelitian perubahan yang dibuat pada desain dari ini menggunakan lingkungan membeli yang menghasilkan metode accidental sampling, yaitu teknik efek emosional khusus yang kemudian penentuan sampel berdasarkan kebetulan, meningkatkan yaitu dilakukan siapa dengan saja kemungkinan bahwa yang secara pembelian akan berlangsung (Gilbert, bertemu dengan 2003: 129). Hal ini dapat diukur melalui peneliti dapat digunakan sebagai sampel, indikator berikut: suasana internal gerai, bila dipandang orang yang kebetulan tampilan lay out, penataan produk. Emosi, ditemui itu cocok sebagai sumber data Perasaan yang tidak dapat dikontrol namun (Sugiyono,2010:122). dapat kebetulan/insedental mempengaruhi perilaku atau Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol.2 ,No.4, 2014:60-72 67 kebiasaan seseorang. Menurut Semuel responden atau identitas tiap responden (2006), dapat meliputi jenis kelamin dan domisili jemaat dikelompokkan menjadi 2 yaitu pleasure gereja. Dapat dideskripsikan gambaran (kesenangan) dan arousal (kegairahan). umum reponden sebagai berikut : terdapat Pembelian Impulsif, Pembelian yang tidak 10 responden remaja laki-laki (11,36 %) rasional dan 78 responden remaja perempuan respon dan pembelian yang emosi diasosiasikan cepat dengan dan tidak (88,64 %).Sampel dari penelitian direncanakan, diikuti oleh adanya konflik menggambarkan bahwa reponden remaja pikiran berjenis kelamin perempuan lebih banyak dan Dorongan dorongan emosional emosional. tersebut terkait dari responden remaja laki-laki. Dari dengan adanya perasaan yang intens yang kelompok usia diperoleh usia 16 tahun ditunjukkan dengan melakukan pembelian diketahui lebih impulsif dibandingkan usia karena adanya dorongan untuk membeli remaja lainnya. suatu produk dengan segera, mengabaikan konsekuensi negatif, merasakan kepuasan Pengaruh Respon Lingkungan Belanja dan dengan Emosi mengalami konflik di dalam pemikiran. Menurut David Loudon, Albert Berdasarkan hasil penelitian, J Della Bitta dan Hawkins Stren (1998:81) diketahui Respon Lingkungan Belanja pembelian impulsif dapat dikelompokkan berpengaruh menjadi 4 yaitu : pure impulse, suggestion terhadap variabel Emosi. Dengan demikian impulse, reminder impulse, dan planned hipotesa impulse. Tehnik analisis yang digunakan Respon Lingkungan Belanja dengan emosi adalah analisa jalur (path analysis) yaitu adalah diterima. Hasil penelitian ini juga menganalisis hubungan antara pengaruh sejalan dengan teori Negara dalam Semuel variabel bebas dan variabel terikat secara (2006), langsung ataupun tidak langsung melalui didasari oleh faktor individu konsumen variabel perantara atau intervening. yang cenderung berperilaku afektif, yaitu yang dan menyatakan keputusan kesenangan Pembahasan positif signifikan pengaruh pembelian (pleasure) mengacu dapat pada tingkat dimana individu merasakan baik, Dalam penelitian ini, mengambil penuh kegembiraan, bahagia, atau puas sampel 88 orang responden remaja gereja dalam suatu situasi; kegairahan (arousal) GMIM wilayah Manado Winangun yang mengacu pada tingkat dimana individu dipilih secara sengaja. Gambaran tiap merasakan tertarik, siaga atau aktif dalam Faktor Faktor Yang….. (Theresia) 68 suatu situasi; dan dominasi (dominance) hipotesa ditandai oleh perasaan yang direspon Atmosfir Gerai dengan Emosi adalah tidak konsumen diterima atau ditolak. Hasil penelitian ini saat mengendalikan atau dikendalikan oleh lingkungan. yang menyatakan pengaruh tidak sejalan dengan penelitian Denny Kurniawan dan Yohanes Sondang Kunto (2013), dimana Atmosphere (suasana toko) Pengaruh Promosi dengan Emosi Berdasarkan penelitian, adalah suasana terencana yang sesuai Promosi dengan pasar sasarannya dan yang dapat signifikan menarik konsumen untuk membeli. Store terhadap variabel Emosi. Dengan demikian atmosphere memengaruhi keadaan emosi hipotesa pembeli diketahui hasil bahwa berpengaruh variabel positif yang dan menyatakan pengaruh Promosi dengan Emosi adalah diterima. yang mempengaruhi menyebabkan pembelian. atau Keadaan Hasil penelitian ini sejalan dengan emosional akan membuat dua perasaan teori yang dikemukakan oleh Simamora yang dominan yaitu perasaan senang dan (2007:614), membangkitkan keinginan. promosi adalah usaha perusahaan untuk mempengaruhi calon pembeli melalui pemakaian segala unsur Pengaruh Respon Lingkungan Belanja atau bauran pemasaran menurut Djaslim dengan Pembelian Impulsif Saladin dan Yevis Marty Oesman (2002 : Berdasarkan 123) Promosi adalah suatu komunikasi variabel informasi penjual dan pembeli berpengaruh bertujuan untuk merubah sikap yang dan respon hasil penelitian lingkungan positif dan belanja signifikan terhadap pembelian impulsif. Hasil tingkah laku pembeli, yang sebelumnya penelitian ini sejalan dengan penelitian tidak mengenal yang dilakukan Semuel Hatane (2006), sehingga menjadi pembeli dan mengingat dimana hasil penelitian mengungkapkan produk tersebut. bahwa mengenal menjadi variabel respons lingkungan belanja, yang terdiri dari pleasure, arousal, Pengaruh Artnosfer Gerai dengan dan dominance pembelian Emosi Berdasarkan diketahui berpengaruh bahwa positif hasil variabel dan tidak berpengaruh terencana terhadap (impulsive penelitian, buying). Variabel dominance berpengaruh Promosi positif terhadap pembelian tidak terencana signifikan terhadap variabel Emosi. Dengan demikian (impulsive buying). Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol.2 ,No.4, 2014:60-72 69 Pengaruh Promosi dengan Pembelian terhadap Impulsif Matahari Berdasarkan hasil impulse buying department konsumen store cabang penelitian, supermall Surabaya. Oleh karena itu, variabel promosi berpengaruh positif dan peningkatan dan pembenahan elemen- signifikan pembelian penelitian ini impulsif. Hasil elemen store atmosfer sangat penting dengan yang untuk dilakukan, terutama untuk menjaga senada diungkapkan oleh Cummins dan Mullin agar konsumen dapat tetap puas. (2004 : 41-44) mengatakan salah satu tujuan dari promosi adalah menciptakan Pengaruh Emosi dengan Pembelian ketertarikan dan mengalihkan perhatian Impulsif dari harga. Intinya ketertarikan itu akan menimbulkan gairah hasil penelitian antusiasme bahwa, variabel Emosi berpengaruh positif pembeli untuk membeli suatu produk dan dan signifikan terhadap variabel Pembelian tetap Impulsif. Dengan demikian hipotesa yang membeli atau Berdasarkan kepada toko yang bersangkutan. Mengalihkan perhatian dari menyatakan harga berkaitan dengan adanya perang Pembelian harga diantaranya variasi harga, promosi kolektor dan Impulsif Emosi adalah dengan diterima. Berdasarkan hasil pengujian hipotesa, membuat ditemukan bahwa hipotesa ini mendukung perbandingan harga yang tidak langsung. teori dari Gilbert (2003: 129) yang Promosi terhadap nilai yang menciptakan menyatakan bahwa keadaan emosional ketertarikan dan mengakibatkan pembelian pembelanja tidak terencana (impulse buying). peningkatan Pengaruh harga, pengaruh Atmosfer Gerai dengan atau menyebabkan penurunan tingkat pembelian yang direncanakan. Hal ini penting untuk mengetahui faktor apa yang Pembelian Impulsif Berdasarkan akan hasil penelitian merangsang dan menyenangkan bagi variabel atmosfir gerai berpengaruh positif konsumen merasa senang, puas, nyaman, dan pembelian bersemangat, tertarik, bebas saat memilih impulsif. Hasil penelitian ini sejalan produk dan bebas saat membeli produk dengan penelitian yang dilakukan oleh sehingga mereka berniat untuk tinggal Denny Kurniawan dan Yohanes Sondang lebih lama dalam toko serta membeli Kunto, (2013), bahwa Store atmosfer pada barang yang tidak direncanakan dan Matahari barang yang tidak terpikirkan dahulu. signifikan terhadap department store cabang supermall Surabaya sangat berpengaruh Faktor Faktor Yang….. (Theresia) 70 Kesimpulan Dan Rekomendasi signifikan terhadap pembelian impulsif Kesimpulan pada Berdasarkan hasil analisis maka remaja gereja GMIM wilayah Manado Winangun. disimpulkan bahwa (1) Respon lingkungan belanja berpengaruh positif dan signifikan Rekomendasi terhadap emosi pada remaja gereja GMIM Berdasarkan hasil kesimpulan wilayah Manado Winangun. (2) Promosi maka direkomendasikan hal hal sebagai berpengaruh signifikan berikut (1) Bagi remaja diharapkan agar terhadap emosi pada remaja gereja GMIM tidak berperilaku konsumtif dalam hal wilayah Manado Winangun. (3) Atmosfer membelanjakan gerai tidak berpengaruh positif dan tidak mementingkan barang yang dibutuhkan. signifikan terhadap emosi pada remaja (2) Bagi ritel dan gerai hendaknya terus gereja GMIM wilayah Manado Winangun. mempertahankan (4) Menurut peneliti, keadaan toko pada pemasaran mereka dalam upaya memenuhi setiap gerai mulai dari tata letak, lay out, keinginan konsumen dalam melakukan penyajian merchandise dan lainnya pada pembelian. (3) Bagi peneliti lain masih ada umumnya hampir sama. Konsumen sudah peluang dan disarankan untuk meneliti terbiasa demikian variabel-variabel lain yang lebih banyak sehingga atmosfir gerai dalam penelitian dan penentuan populasi yang lebih luas, ini bukan merupakan salah satu faktor sehingga penelitian dapat berkembang dan yang dapat positif dengan dan keadaan memengaruhi konsumen dalam uangnya, dan mengungkapkan lebih meningkatkan lebih banyak berbelanja (5) Respon lingkungan belanja permasalahan yang dapat memengaruhi berpengaruh signifikan seseorang melakukan pembelian impulsif terhadap pembelian impulsif pada remaja dalam membeli produk atau barang yang gereja GMIM wilayah Manado Winangun. mereka inginkan. positif dan (6) Promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap pembelian impulsif Daftar Pustaka pada Cummins, Julian and Mullin, Roddy remaja gereja GMIM wilayah Manado Winangun. (7) Atmosfer gerai (2004), berpengaruh Penerbit : PPM, Jakarta. positif dan signifikan terhadap pembelian impulsif pada remaja gereja GMIM wilayah Manado Winangun. (8) Emosi berpengaruh positif dan Gilbert, David Marketing “Sales (2003), Promotion”, “Retailing Management”. 2th Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol.2 ,No.4, 2014:60-72 Edition. England, Endinburgh Griffin, Ricky W. dan Ronald J. Ebert. dan Unsur–unsur (2003), “Bisnis”. Edisi Keenam. cetakan Jilid 1 dan 2. Prenhallindo, Jakarta. CV.Linda Karya. Kurniawan, Denny dan Kunto, Yohanes SSi, (2013),“Pengaruh Store MSc Promosi Atmosphere dan terhadap kedua. Pemasaran”, Bandung : Schiffman, Leon dan Kanuk (2008), “Perilaku Edisi Konsumen” Ketujuh. PT.Indeks, Jakarta. Semuel, H. (2005), “Respon Lingkungan Impulse Buying dengan Shopping Berbelanja Emotion Pembelian Tidak Terencana pada sebagai Intervening Matahari Cabang Jurnal Studi Variabel Kasus Sebagai Stimulus di Toko Serba Ada (Toserba): Studi Store Kasus Carrefour Surabaya”, Jurnal Supermall Surabaya”. Manajemen dan Kewirausahaan Manajemen Pemasaran Vol. 7 No. 2,152-170 Department Semuel, H. (2006), “Dampak Respon Petra, Vol. 1 No. 2, pp 1-8. Kotler, Saladin, Djaslim dan Oesman, Yevis Marty (2002), “Intisari Pemasaran Gate: Pearson Educated Limited. Sondang, 71 Philip dan Armstrong Garry (2008), “Prinsip-prinsip Emosi Terhadap Kecenderungan Perilaku Pembelian Impulsif Online dengan Pemasaran”, Jilid 1, Erlangga, Konsumen Jakarta Sumberdaya yang Dikeluarkan dan Kotler, Philip dan Keller Kevin Lane Orientasi Belanja sebagai Variabel (2009). “Manajemen Pemasaran”. Mediasi”, Jurnal Manajemen dan Edisi 12 PT.Indeks, Jakarta. Kewirausahaan Vol. 8 No.2, 101- Loudon, David and Della Bitta Albert (1998), “Consumer Behavior 4th edition”, Mc Graw Hill, New York. Ma’ruf, H.(2006), “Pemasaran Ritel”, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Park, Eun Joo, et al (2006). “A structural model of fashion-oriented impulse buying Fashion behavior”. Journal Marketing Management, 433 – 446. 115. Simamora, H. (2000). “Manajemen Pemasaran Internasional”, Jilid 2 Penerbit Salemba Empat. Jakarta. Sugiyono. (2010), “Metode Penelitian Bisnis”. Cetakan ke-15, CV. ALFABETA, Bandung. of Tirmizi, M. A, Kashif-Ur-Rehman, Saif, and M. I (2009), “An empirical study of consumer impulsive buying Faktor Faktor Yang….. (Theresia) 72 behavior in local market”, European Journal of Scientific Research Vol.28 No.4 pp 522-532. EuroJournals Publishing. Inc Utami, Fika Ariani dan Sumaryono (2008), “Pembelian Impulsif Ditinjau dari Kontrol Diri dan Jenis Kelamin pada Remaja”, Jurnal Psikologi Proyeksi, Vol. 3, No.1.