BABFV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil 4.1.1. Pertumbuhan Isolat Bakteri SJL3 Pertumbuhan dapat didefenisikan sebagai pertambahan yang mencakup semua penyusun kimia sel itu sendiri, baik pertambahan ukuran sel atau jumlah sel yang dapat diukur dengan massa berat keringnya. Pengukuran juga dapat dilakukan secara tidak langsung dengan mengukur absorban dari hasil fermentasi menggunakan spektrofotometer pada panjang gelombang 600 nm. Pertumbuhan Isolat Bakteri S2l3 yang dilakukan selama tiga hari (72 jam) dapat dilihat pada label 1. Tabel 1. Data Pertumbuhan Bakteri, Absorban dan Biomassa No. Waktu Absorban (Jam) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 48 72 0.0012 0.0056 0.0123 0.0316 0.0459 0.0594 0.0825 0.1662 0.2695 0.5146 0.5069 0.4923 0.4362 0.4473 0.4315 Berat Kering (gram/L) 0.0005 0.0022 0.0048 0.0123 0.0178 0.0231 0.0320 0.0645 0.1046 0.1998 0.1968 0.1911 0.1694 0.1737 0.1675 20 4.1.2. Pemirunan Cemaran minyak Oleh Isolat Bakteri Mekanisme kerja bakteri pemecah minyak adalah bahwa biosurfaktan yang dihasilkan dari proses metabolisma pada pembiakannya akan bereaksi dengan tumpahan minyak diperairan membentuk emulsi yang dapat menurunkan tegangan permukaan, selanjutnya akan dikomsumsi oleh bakteri sebagai sumber karbon. Demikian seterusnya sehingga tumpahan minyak lama kelamaan akan hilang. Hasil kajian proses fermentasi menurunkan cemaran minyak menggunakan Isolat Bakteri Szt dapat dilihat pada Tabel 2. Waktu yang dirancang pada penelitian ini adalah 96 jam ( tiga hari). Periode analisis dilakukan pada waktu 0,6,12, 24, 48, 72 dan 96 jam. Dari Tabel dan Gambar Garfik sangat jelas kelihatan penurunan cemaran minyak, dimana pada masa 96 jam fermentasi memberikan basil optimum dengan persentase penurunan sebesar 52.45% dengan penurunan kandungan dari 3,6563 gram/L menjadi 1.9175 gram/L. Tabel 2. Penurunan Kandungan Cemaran minyak yang Diperoleh dari Fermentasi Selama 96 Jam No Kode Sampel Lama Fermentasi (Jam) 1 2 3 4 5 6 7 Kontrol MK1 MK2 MK3 MK4 MK5 MK6 0 6 12 24 48 72 96 Berat Cemaran minyak (gram/L) 3.6563 3.5810 3.5450 3.5241 3.3912 3.2975 1.7388 Penurunan (gram/L) Persentase Penurunan (%) 0 0 0.0753 0.1113 0.1322 0.2651 0.3588 1.9175 2.058737 3.044801 3.615873 7.250161 9.813053 52.44465 21 4.2. Pembahasan 4.2.1. Pertumbuhan Isolat Bakteri Pertumbuhan Isolat Bakteri 8213 lebih jelas dapat dilihat pada Gambar 1. 0 6 12 18 24 30 36 42 48 54 60 66 72 78 Waktu (Jam) Gambar 1. Pertumbuhan Isolat Bakteri 8213 Pada Kondisi lingkungan Suhu Kamar dan pengadukan 150 rpm Satu gambaran pertumbuhan cantik dan menarik. Memperhatikan pola pertumbuhan tersebut, terlihat adanya keteraturan. Pada periode pertama antaara 0 - 6 jam, pertumbuhannya sangat lambat bahkan hampir tidak ada. Ini disebabkan antara lain bakteri perlu adaptasi pada lingkungan yang barunya. Dapat diperlambat lagi bila larutan medianya berbeda dari media sebelumnya. Lambat atau cepamya pertumbuhan dapat dipengaruhi oleh faktor lingkungan proses fermentasi. Scragg, A.H. (1991) mengemukakan bahwa diantara faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap pertumbuhan adalah pH dan temperatur media serta kecepatan pengadukan (suplai oksigen) yang optimum. Untuk menentukan kondisi optimum tersebut perlu 22 dilakukan percobaan, karena kondisi tersebut akan berbeda untuk setiap jenis bakteri yang difermentasikan Phase ini disebut lag phase(phase diam). Periode berikutnya antara 6 - 1 2 jam, dimana terjadi peningkatan pertumbuhannya. Akan tetapi masih belum optimal, periode ini disebut phase accelerasi. Tahap ke tiga yaitu antara 12 - 18 jam fermentasi, dimana percepatan pertumbuhan terjadi sangat tinggi. Pada jam ke 18 merupakan titik puncak percepatan pertumbuhan tersebut Periode ini sering disebut phase eksponensia. Setelah itu pada periode antara 18-24 terjadi penurunan perlahan. Ini berarti pertumbuhannya menurun dan diiringi pula oleh foktor kematian yang besar, melebihi kecepatan pertumbuhan. Phase ini disebut sebagai Decline Phase. Seterusnya terjadi penurunan pertumbuhan yang lambat sampai batas waktu 96 jam. Yang perlu digaris bawahi dan gambaran yang diperlihatkan oleh grafik diatas adalah bahwa titik optimum pertumbuhan bakteri Isolat Bakteri £2/3pada waktu 18 jam. Ini berarti bakteri tersebut membutubkan waktu 18 jam untuk mencapai ke titip optimum pertumbuhan. Apabila dibandingkan dengan hasil penelitian Hasbi, M. (2000) terdapat perbedaan waktu, dimana diperoleh titik optimum setelah 6 jam. Perbedaan ini terjadi oleh karena faktor lingkungan yang berbeda, dimana lingkungan proses fermentasi yang dilakukannya pada suhu 30°C konstan dan kecepatan pengadukan 200 rpm. Jadi hasil kajian ini memberikan kesimpulan bahwa titik optimum pertumbuhan bakteri adalah pada waktu 18 jam, dan waktu 18 jam ini dijadikan untuk umur prekultur yang akan digunakan untuk fermentasi penurunan Cemaran minyak. 23 4.2.2. Penurunan Cemaran minyak Oleh Isolat Bakteri Sjla Penurunan cemaran minyak oleh Isolat Bakteri Sals selama tiga hari (96 jam) dapat dilihat pada Gambar 2. tentang Grafik persentase penurunan kandungan cemaran minyak Penurunan Cemaran Minyak Penurunan (%) 12 24 36 48 60 72 96 Wakatu Fermentasi (jam) Gambar 2. Grafik Persentase Penurunan dan Kandungan Cemaran minyak oleh Isolat Bakteri Sals Apabila diperhatikan tahap demi tahap dari waktu fennentasi enam jam sampai kepada 72 jam, penurunan cemaran minyak sangat kecil berkisar antara 2 hingga 9.8 persen. Kemudian setelah sampai kepada waktu fennentasi 96 jam terjadi peningkatan penurunan tajam dari 9,8 % menanjak hingga 52.44 %. Dilihat dari tren peningkatan penurunan cemaran minyak oleh Isolat Bakteri Sab hingga 96 jam, kecendrungannya masih akan meningkat tajam. Sayangnya pengamatan hanya dilakukan hingga 96 jam saja. Untuk melihat kemampuan lebih lanjut perlu penambahan waktu proses fennentasi untuk menurunkan cemaran minyak tersebut 24 Pada proses fermentasi, masa yang dibutuhkan terlalu lama untuk penurunan kandungan cemaran minyak memberikan dampak kepada penambahan biaya. Karena itu pada bioproses usaha memperbaiki atau mempercepat proses tersebut perlu diperhatikan faktor-faktor lingkungan, seperti faktor suhu, pH, suplai oksigen untuk proses aerob atau mengontrolan oksigen pada proses anaerob dan kecepatan pengadukan. Faktor-faktor ini perlu dikaji untuk mendapatkan kondisi lingkungan yang paling optimum. Tentunya kajian ini memerlukan tambahan waktu dan biaya untuk peneliti selanjutnya. Untuk sementara, sebatas penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa bakteri Isolat Bakteri £2/3dapat menurunkan kandungan cemaran minyak sebesar 52.44 % setelah 96 jam fermentasi. Kajian ini sangat perlu dilanjutkan untuk mendapatkan hasil yang lebih optimum.