TUGAS perilaku organisasi 3

advertisement
Nama
Nim
Jurusan
Falkultas
: Maria khusuma
: 201311120
: Manajemen
: Ekonomi
1. A. Pemahaman dampak perilaku organisasi yang berkaitan dengan kinerja sebagai hasil
akhir. Coba jelaskan hal tersebut didasarkan dengan teori yang ada.
-
-
-
Menurut para pendapat ahli tentang kinerja adalah sebagai berikut:
Kinerja merupakan suatu fungsi dari motivasi dan kemampuan. Untuk menyelesaikan tugas
atau pekerjaan seseorang harus memiliki derajat kesediaan dan tingkat kemampuan tertentu.
Kesediaan dan ketrampilan seseorang tidaklah cukup efektif untuk mengerjakan sesuatu
tanpa pemahaman yang jelas tentang apa yang akan dikerjakan dan bagaimana
mengerjakannya (Hersey and Blanchard, 1993)
Kinerja merujuk kepada tingkat keberhasilan dalam melaksanakan tugas serta kemampuan
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Kinerja dinyatakan baik dan sukses jika tujuan
yang diinginkan dapat tercapai dengan baik (Donelly, Gibson and Ivancevich, 1994)
Kinerja sebagai kualitas dan kuantitas pencapaian tugas-tugas, baik yang dilakukan oleh
individu, kelompok maupun perusahaan (Schermerhorn, Hunt and Osborn, 1991)
Kinerja sebagai fungsi interaksi antara kemampuan (Ability=A), motivasi (motivation=M)
dan kesempatan (Opportunity=O) atau Kinerja = ƒ(A x M x O); artinya: kinerja merupakan
fungsi dari kemampuan, motivasi dan kesempatan (Robbins,1996)
Pada dasarnya manajemen kinerja merupakan gaya manajemen dalam mengelola sumberdaya
yang berorientasi pada kinerja yang melakukan proses komunikasi secara terbuka dan
berkelanjutan dengan menciptakan visi bersama dan pendekatan strategis serta terpadu
sebagai kekuatan pendorong untuk mencapai tujuan organisasi. Suatu organisasi dibentuk
untuk mencapai tujuan organisasi. Pencapaian tujuan organisasi menunjukkan hasil
kerja/prestasi organsisasi dan menunjukkan kinerja organisasi. Hasil kerja organisasi
diperoleh dari serangkaian aktivitas yang dijalankan. Aktivitas tersebut dapat berupa
pengelolaan sumberdaya organisasi maupun proses pelaksanaan kerja yang diperlukan untuk
mencapai tujuan organisasi. Untuk menjamin agar aktivitas tersebut dapat mencapai hasil
yang diharapkan, diperlukan upaya manajemen dalam pelaksanaan aktivitasnya.
Manajemen kinerja diawali dengan perencanaan tentang bagaimana merencanakan tujuan
yang diharapkan di masa yang akan datang, dan menyusun semua sumberdaya dan kegiatan
yang diperlukan untuk mencapai tujuan. Pelaksanaan rencana dimonitoring dan diukur
kemajuannya dalam mencapai tujuan. Penilaian dan peninjauan kembali dilakukan untuk
mengoreksi dan menentukan langkah-langkah yang diperlukan bila terdapat deviasi terhadap
rencana. Hasil kerja yang dicapai organisasi harus dibandingkan dengan tujuan yang
diharapkan . Manajemen kinerja juga memperhatikan manfaat dari hasil kerja. Dampak hasil
kerja dapat bersifat positif bagi organisasi, misalnya karena keberhasilan seseorang
mewujudkan prestasinya berdampak meningkatkan motivasi sehingga semakin meningkatkan
kinerja organisasi. Tetapi dampak keberhasilan sesorang dapat bersifat negatif, jika karena
keberhasilannya ia menjadi sombong yang akan membuat suasana kerja menjadi tidak
kondusif. Hasil kegiatan monitoring dan review dapat menyimpulkan bahwa kemajuan telah
dicapai sesuai dengan rencana. Tetapi jika terdapat deviasi antara rencana dengan kemajuan
yang telah dicapai. Dalam keadaan demikian perlu dilakukan tindakan untuk memperbaiki
kinerja agar tujuan yang telah direncanakan dapat tercapai pada waktunya. Bila hal itu tidak
memungkinkan, langkah yang dapat diambil adalah dengan melakukan penyesuaian kembali
terhadap rencana dan tujuan yang sudah ditetapkan sebelumnya.
B. Dispilin ilmu yang di pakai;
- Perilaku Organisasi adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang perilaku tingkat
individu dan tingkat kelompok dalam suatu organisasi serta dampaknya terhadap kinerja
(baik kinerja individual, kelompok, maupun organisasi). Perilaku organisasi juga dikenal
sebagai studi tentang organisasi. Studi ini adalah sebuah bidang telah akademik khusus yang
mempelajari organisasi, dengan memanfaatkan metode-metode dari ekonomi, sosiologi, ilmu
politik, antropologi dan psikologi. Disiplin-disiplin lain yang terkait dengan studi ini adalah
studi tentang sumber daya manusia dan psikologi industri.
- Kepemimpinan adalah proses memengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada
pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi.
2. BagaimanA seorang manajer menghadapi Perbedaan perilaku antar karyawan?
Aktivitas manajer dalam melakukan planning, organizing, directing, dan controlling, tentu
tidak semudah membalik telapak tangan, karena suatu organisasi akan dihuni oleh puluhan,
ratusam hingga ribuan manusia yang mempunyai karakter dan perilaku berbeda. Pengambilan
keputusan yang dilakukan seorang manajer perlu mempertimbangkan kecocokan antar
individu, tugas pekerjaan, dan efektivitas.
Keputusan yang diambil manajer secara khas akan dipengaruhi oleh karakteristiki manajer
maupun karakteristik bawahan, misalnya pengambilan keputusan tentang siapa yang
melaksanakan tugas tanpa mengetahui perilaku akan dapat memberikan dampak negatif
jangka panjang dan sangat sulit untuk dapat diubah kembali.
Untuk mengerti perilaku individu, seorang manajer perlu memperhatikan beberapa variable
yang mempengaruhi perilaku yang mempengaruhi variabel tersebut yang terdiri atas :
a. Variabel lingkungan : variabel ini berhubungan dengan keluarga, budaya, kelas sosial
b. Variabel psikologis : persepsi, sikap, kepribadian, pembelajaran, motivasi, kemampuan
fisik,
kemampuan
mental.
Dari berbagai variabel tersebut, terdapat empat ciri utama individu yang harus diperhatikan
yang mempengaruhi efektivitas organisasi, yaitu persepsi (perception), sikap (attitude),
kepribadian
(personality),
dan
pembelajaran
(learning).
NB:
Persepsi (perception) adalah proses pemberian arti oleh individu kepada organisasi. Persepsi
dipengaruhi oleh faktor situasional,kebutuhan dan emosi, serta karaktristik manajer seringkali
mempengaruhi
konsep
persepsi
selektif.
Sikap (attitude) adalah kesiapsiagaan mental yang dikendalikan melalui pengalaman, yang
mempunyai pengaruh kepada respons seseorang terhadap sesuatu. Manajer mempunyai tugas
untuk mengubah sikap para bawahan yang telah terbentuk sebelumnya yang berbeda untuk
tiap individu, karena mereka berasal
dari lingkungan
yang heterogen.
Kepribadian (personality). Masalah yang paling sulit dihadapi oleh seorang manajer adalah
memahami hubungan antara perilaku (behaviour) dengan kepribadian (personality). Untuk
mengerti dan memahami faktor-faktor tersebut, perlu dilakukan pendekatan humanistis guna
memberikan tekanan pada pengembangan dan aktualisasi diri (self actualization) dari
individu.
Pembelajaran (learning). Belajar adalah proses terjadinya perubahan yang relatif tetap dalam
perilaku sebagai akibat dari suatu praktek.
3. Mengapa hirarki kebutuhan menurut Maslow masih merupakan teori motivasi yang paling
banyak dipublikasikan?
Motivasi adalah proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan seorang individu
untuk mencapai tujuannya
Arti motivasi adalah alasan yang mendasari sebuah perbuatan yang dilakukan oleh seorang
individu. Seseorang dikatakan memiliki motivasi tinggi dapat diartikan orang tersebut
memiliki alasan yang sangat kuat untuk mencapai apa yang diinginkannya dengan
mengerjakan pekerjaannya yang sekarang. Berbeda dengan motivasi dalam pengertian yang
berkembang di masyarakat yang seringkali disamakan dengan semangat, seperti contoh
dalam percakapan "saya ingin anak saya memiliki motivasi yang tinggi". Statemen ini bisa
diartikan orang tua tersebut menginginkan anaknya memiliki semangat belajar yang tinggi.
Maka, perlu dipahami bahwa ada perbedaan penggunaan istilah motivasi di masyarakat. Ada
yang mengartikan motivasi sebagai sebuah alasan, dan ada juga yang mengartikan motivasi
sama dengan semangat.
Teori motivasi yang paling terkenal adalah hierarki teori kebutuhan milik Abraham Maslow.
Ia membuat hipotesis bahwa dalam setiap diri manusia terdapat hierarki dari lima kebutuhan,
yaitu fisiologis (rasa lapar, haus, seksual, dan kebutuhan fisik lainnya), rasa aman (rasa ingin
dilindungi dari bahaya fisik dan emosional), sosial (rasa kasih sayang, kepemilikan,
penerimaan, dan persahabatan), penghargaan (faktor penghargaan internal dan eksternal), dan
aktualisasi diri (pertumbuhan, pencapaian potensi seseorang, dan pemenuhan diri sendiri).
Maslow memisahkan lima kebutuhan ke dalam urutan-urutan. Kebutuhan fisiologis dan rasa
aman dideskripsikan sebagai kebutuhan tingkat bawah sedangkan kebutuhan sosial,
penghargaan, dan aktualisasi diri sebagai kebutuhan tingkat atas. Perbedaan antara kedua
tingkat tersebut adalah dasar pemikiran bahwa kebutuhan tingkat atas dipenuhi secara
internal sementara kebutuhan tingkat rendah secara dominan dipenuhi secara eksternal. Teori
kebutuhan Maslow telah menerima pengakuan luas di antara manajer pelaksana karena teori
ini logis secara intuitif (bisikan atau mengerakkan hati).
II. Soal kasus Mr Andy Lu dalam kinerja karyawannya
1. Jelaskan maslah motivasi dalam organisasi tersebut dalam teori Maslow dan Herzberg?
Teori Hirarki Kebutuhan oleh Abraham Maslow. Ia membuat hipotesis bahwa dalam setiap
diri manusia terdapat hierarki dari lima kebutuhan, yaitu fisiologis (rasa lapar, haus, seksual,
dan kebutuhan fisik lainnya), rasa aman (rasa ingin dilindungi dari bahaya fisik dan
emosional), sosial (rasa kasih sayang, kepemilikan, penerimaan, dan persahabatan),
penghargaan (faktor penghargaan internal dan eksternal), dan aktualisasi diri (pertumbuhan,
pencapaian potensi seseorang, dan pemenuhan diri sendiri).
Maslow memisahkan lima kebutuhan ke dalam urutan-urutan. Kebutuhan fisiologis dan rasa
aman dideskripsikan sebagai kebutuhan tingkat bawah sedangkan kebutuhan sosial,
penghargaan, dan aktualisasi diri sebagai kebutuhan tingkat atas. Perbedaan antara kedua
tingkat tersebut adalah dasar pemikiran bahwa kebutuhan tingkat atas dipenuhi secara
internal sementara kebutuhan tingkat rendah secara dominan dipenuhi secara eksternal.

Herzberg memandang bahwa kepuasan kerja berasal dari keberadaan motivator intrinsik dan
bahwa ketidak puasan kerja berasal dari ketidak beradaan faktor-faktor ekstrinsik.
Faktor-faktor ekstrinsik (konteks pekerjaan) meliputi :
(1) Upah,
(2) Kondisi kerja,
(3) Keamanan kerja,
(4) Status,
(5) Prosedur perusahaan,
(6) Mutu penyeliaan,
(7) Mutu hubungan interpersonal antar sesama rekan kerja, atasan, dan bawahan.
Keberadaan kondisi-kondisi ini terhadap kepuasan karyawan tidak selalu memotivasi mereka.
Tetapi ketidak beradaannya menyebabkan ketidak puasan bagi karyawan, karena mereka
perlu mempertahankan setidaknya suatu tingkat ”tidak ada kepuasan”, kondisi ekstrinsik
disebut ketidakpuasan, atau faktor hygiene.
1.
2.
3.
4.
5.
1.
2.
3.
4.
Terdapat faktor-faktor tertentu yang diasosiakan dengan kepuasan kerja dan faktor-faktor
tertentu yang disosiasikan dengan ketidakpuasan kerja. Faktor yang mempengaruhi kepuasan
kerja antara lain:
Tanggung jawab (responsibility), besar kecilnya yang dirasakan dan diberikan pada tenaga
kerja.
Kemajuan (advancement), besar kecilnya kemungkinan tenaga kerja dapat maju dalam
pekerjaannya.
Pencapaian (achievement), besar kecilnya tenaga kerja mencapai prestasi kerja yang tinggi.
Pengakuan (recognition), besar kecilnya pengakuan yang diberikan kepada tenaga kerja atas
kinerjanya.
Pekerjaan itu sendiri (work it self), besar kecilnya tantangan bagi tenaga kerja dari
pekerjaannya.
Semua faktor diatas sering kali berhubungan dengan isi (content) dari sebuah pekerjaan, itu
mengapa seringkali disebut juga content factor. Sedangkan kelompok-kelompok faktor yang
berhubungan dengan ketidakpuasan dalam pekerjaan seringkali disebut dengan context
factor. Faktor faktor ini adalah:
Kebijakan perusahaan (company policy), derajat kesesuaian yang dirasakan tenaga kerja dari
semua kebijakan dan peraturan yang berlaku diperusahaan.
Penyeliaan (supervision), derajat kewajaran penyeliaan yang dirasakan oleh tenaga kerja.
Gaji (salary), derajat kewajaran gaji/upah sebagai suatu imbalan atas hasil kerjanya
(performance)
Hubungan antar pribadi (interpersonal relations), derajat keseuaian yang dirasakan dalam
berinteraksi dengan tenaga kerja lainnya.
5. Kondisi kerja (working condition), derajat kesesuaian kondisi kerja dengan proses
pelaksanaan pekerjaannya.
2. Penyebab masalah Mr Andi Lu dalam analis memecahkan masalah teori motivasi dan
kinerja adalah :
Suatu perusahaan dalam melaksanakan kegiatannya, baik perusahaan yang bergerak dibidang
pabrik maupun jasa akan berusaha untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Satu hal yang harus diperhatikan bersama yaitu bahwa keberhasilan berbagai aktivitas
didalam perusahaan dalam mencapai tujuan bukan hanya tergantung pada pada keunggulan
teknologi, dana operasi yang tersedia, sarana ataupun prasarana yang dimiliki, malainkan
juga tergantung pada aspek sumber daya manusia. Faktor sumber daya manusia ini
merupakan elemen yang harus diperhatikan oleh perusahaan, terutama bila mengingat bahwa
era perdagangan bebas akan segera dimulai, dimana iklim kompetisi yang dihadapi akan
sangat berbeda. Hal ini memaksa setiap perusahaan harus dapat bekerja dengan lebih efisien,
efektif dan produktif. Tingkat kompetisi yang tinggi ini akan memacu tiap perusahaan untuk
dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam lingkungan persaingan yang tinggi
yang dalam hal ini berarti perusahaan harus memberikan perhatian pada aspek sumber daya
manusia. Jadi manusia dapat dipandang sebagai faktor penentu karena ditangan manusialah
segala inovasi akan direalisir dalam upaya mewujudkan tujuan perusahaan. Untuk
mendapatkan sumber daya manusia yang diharapkan organisasi dapat memberikan andil
positif terhadap semua kegiatan perusahaan dalam mencapai tujuannya, setiap karyawan
diharapkan memiliki motivasi kerja yang tinggi yang diharapkan nantinya akan
meningkatkan disiplin kerja yang tinggi. Motivasi merupakan hal yang sangat penting untuk
diperhatikan oleh pihak manajemen bila mereka menginginkan setiap karyawan dapat
memberikan kontribusi positif terhadap pencapaian tujuan perusahaan, karena dengan
motivasi, seorang karyawan akan memiliki semangat yang tinggi dalam melaksanakan tugas
yang dibebankan kepadanya. Tanpa motivasi, seorang karyawan tidak dapat memenuhi
tugasnya sesuai standar atau bahkan melampaui standar karena apa yang menjadi motif dan
motivasinya dalam bekerja tidak terpenuhi. Sekalipun seorang karyawan memiliki
kemampuan operasional yang baik bila tidak memiliki motivasi dalam bekerja, hasil akhir
dari pekerjaannya yang tidak memuaskan.
Untuk memotivasi karyawan, pimpinan perusahaan harus mengetahui motif dan motivasi
yang diinginkan opeh para karyawan. Satu hal yang harus dipahami bahwa orang mau
bekerja karena mereka ingin memenuhi kebutuhannya, baik kebutuhan yang disadari maupun
kebutuhan yang tidak disadari, berbentuk materi atau non materi, kebutuhan fisik maupun
rohaniah.
Pemotivasian ini banyak macamnya seperti pemberian kompensasi yang layak dan adil,
pemberian penghargaan dan sebagainya. Hal ini dimaksudkan agar apapun yang menjadi
kebutuhan karyawan dapat terpenuhi lalu diharapkan para karyawan dapat berkerja dengan
baik dan merasa senang dengan semua tugas yang diembannya. Setelah karyawan merasa
senang dengan pekerjaannya, para karyawan akan saling menghargai hak dan kewajiban
sesama karyawan sehingga terciptalah suasana kerja yang kondusif, pada akhirnya karyawan
secara suka rela dan bersungguh-sungguh memberikan kemampuan terbaiknya dalam
menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, dan ini berarti disiplin kerjalah yang akan
ditunjukan oleh para karyawan, karena termotivasi dalam melaksanakan tugasnya dalam
perusahaan.
Download