BAB 5 Gerak Melingkar A. Gerak Melingkar Dari diagram di atas, diketahui benda bergerak sejauh ω° selama sekon, maka benda dikatakan melakukan perpindahan sudut. Benda melalukan 1 putaran penuh. Besar perpindahan linear adalah lingkaran. Besar perpindahan sudut dalam 1 putaran penuh adalah atau keliling radian atau 360°. Gerak melingkar adalah gerak benda yang lintasannya berbentuk lingkaran. Gerak ini dapat kita asumsikan sebagai gerak berputar atau gerak rotasi suatu benda. Agar suatu benda dapat bergerak melingkar ia membutuhkan adanya gaya yang selalu membelokkannya menuju pusat lintasan lingkaran. Gaya ini dinamakan gaya sentripetal. Suatu gerak melingkar beraturan dapat dikatakan sebagai suatu gerak dipercepat beraturan, mengingat perlu adanya suatu percepatan yang besarnya tetap dengan arah yang berubah, yang selalu mengubah arah gerak benda agar menempuh lintasan berbentuk lingkaran. Gerak Melingkar Beraturan (GMB). Mirip dengan GLB, gerak melingkar beraturan di definisikan sebagai gerak suatu benda menempuh lintasan melingkar dengan kelajuan (besar kecepatan) tetap. Pada GMB, besar kecepatan linear (atau kelajuan linear) adalah tetap, tetapi vektor kecepatan linear setiap saat berubah (tidak tetap). Sedangkan vektor kecepatan sudut adalah tetap karena baik besar maupun arah dari kecepatan sudut setiap saat tetap. Percepatan sudut maupun percepatan tangensial sama dengan nol. Beberapa lambang yang biasa ditemukan dalam GMB antara lain : 1. Besaran-besaran dalam Gerak Melingkar Beraturan a. Periode dan Frekuensi Periode (T) didefinisikan sebagai selang waktu yang dipergunakan oleh suatu titik materi pada benda yang berputar terhadap suatu proses tertentu, untuk menempuh satu kali putaran (satu kali melingkar). Frekuensi (f) didefinisikan sebagai banyaknya putaran yang dapat dilakukan oleh suatu titik materi yang berputar terhadap suatu proses tertentu, dalam selang waktu satu sekon. Secara matematis, periode, dan frekuensi dirumuskan sebagai berikut: Keterangan: n= banyaknya putaran t= waktu tempuh (s) T= periode(s) f= frekuensi (Hz) b. Perpindahan sudut adalah posisi sudut benda yang bergerak secara melingkar dalam selang waktu tertentu. Ada tiga cara menghitung sudut. Cara pertama adalah menghitung sudut dalam derajat (o). Satu lingkaran penuh sama dengan 360o. Cara kedua adalah mengukur sudut dalam putaran. Satu lingkaran penuh sama dengan satu putaran. Dengan demikian, satu putaran = 360o. Cara ketiga adalah dengan radian. Radian adalah satuan Sistem Internasional (SI) untuk perpindahan sudut, sehingga satuan ini akan sering kita gunakan dalam perhitungan. Keterangan: = perpindahan sudut (rad) = kecepatan sudut (rad/s) t = waktu (sekon) c. Kecepatan sudut rata-rata ( ): perpindahan sudut per selang waktu. Dalam gerak melingkar, bagian yang berbeda memiliki kecepatan yang berbeda. Misalnya gerak roda yang berputar. Bagian roda yang dekat dengan poros bergerak dengan kecepatan linear yang lebih kecil, sedangkan bagian yang jauh dari poros alias pusat roda bergerak dengan kecepatan linear yang lebih besar d. Percepatan sudut rata-rata ( ): perubahan kecepatan sudut per selang waktu. : Percepatan sudut (rad/s2) 2. Kecepatan Linear (v) dan kecepatan sudut (ω) Kecepatan linear (v) adalah hasil bagi panjang lintasan linear yang ditempuh partikel dengan selang waktu tempuhnya. Sedangkan kecepatan sudut (ω) adalah hasil bagi sudut pusat yang ditempuh partikel dengan selang waktunya. Secara matematis, kecepatan linear dan kecepatan sudut dirumuskan sebagai berikut Hubungan antara kecepatan linear dengan kecepatan sudut dirumuskan sebagai berikut 3. Percepatan Sentripetal (αs) dan Gaya Sentripetal percepatan sentripetal merupakan percepatan benda menuju pusat lingkaran....adanya percepatan ini menimbulkan gaya sentripetal. Pada partikel yang melakukan gerak melingkar beraturan, percepatan tangensial bernilai nol tetapi partikel tersebut masih mengalami percepatan sentripetal αs. Percepatan sentripetal didefinisikan sebagai percepatan yang selalu tegak lurus terhadap kecepatan linearnya dan mengarah ke pusat lingkaran. Percepatan sentripetal dapat dicarai dengan persamaan berikut gaya sentripetal (Fs) Fs adalah gaya yang bekerja pada sebuah benda yang bergerak melingkar dimana arah F. selalu menuju ke pusat lingkaran. Fs = m as Fs= m v2/R = m 2 R as = v2/R = percepatan sentripetal Reaksi dari gaya sentripetal disebut gaya sentrifugal, yang besarnya sama tetapi arahnya berlawanan dengan arah gaya sentripetal. Gaya sentripetal dapat terjadi baik pada benda yang bergerak melingkar horizontal maupun melingkar vertikal . Contoh benda yang bergerak melingkar horizontal adalah : bandul yang diputar horizontal , gesekan antara ban mobil dengan jalan saat membelok pada tikungan melingkar, ayunan kerucut (ayunan konis). Bandul diputar horizontal jalan ayunan konis gesekan antara ban mobil & Contoh benda yang bergerak melingkar vertikal adalah : 1. Tali yang diputar vertikal Saat benda di posisi 5 : (tegangan tali minimum) ΣFs = w + T Saat benda di posisi 3: ΣFs = T Saat benda di posisi 1 : (tegangan tali maksimum) ΣFs = T – w Saat benda di posisi 2 : ΣFs = T – w cos α 2. Gerak Benda pada sisi dalam lingkaran Saat Benda di posisi A : ΣFs = w + NA Saat Benda di posisi B : ΣFs = NB Saat Benda di posisi C : ΣFs = NC – w Saat Benda di posisi D : ΣFs = ND – w cos α 3. Gerak Benda pada sisi luar lingkaran Saat benda di posisi A : ΣFs = w – NA Saat benda di posisi B : ΣFs = w cos α – NB 4. Persamaan Gerak pada Gerak Melingkar Beraturan Analogi dari gerak beraturan adalah gerak melingkar beraturan. Oleh karena itu, persamaan untuk gerak melingkar beraturan mirip dengan gerak lurus beraturan. Dalam GMB, kecepatan sudut rata-rata sema dengan kecepatan sudut sesaat. Misalkan paa keadaan awal (t0=0), posisi partikel θ0 maka: Dengan demikian, berlaku persamaan B. Aplikasi Gerak Melingkar 1. Hubungan roda-roda a. Dua Roda dengan Poros yang Sama Pada kasus ini dua roda berbeda ukuran berada pada satu poros yang sama. Akibatnya kedua roda mempunyai kecepatan sudut yang sama dengan arah yang sama. Karena panjang jari-jari roda berbeda, ada yang besar ada yang kecil maka kecepatan liniernya berbeda. Semakin besar ukuran (jari-jari) roda makan akan semakin besar kecepatan liniernya. Rumus persamaannya Kecepatan Sudut Roda A = Kecepatan Sudut Roda B ωA= ωB b. Dua Roda dihubungkan Satu Rantai Ketika dua roda kita hubungkan dengan sebuah rantai, maka kedua roda tersebut akan memiliki kecepatan linier yang sama (sama dengan kecepatan gerak rantai). Tidak hanya besar kecepatan liniernya yang sama tapi juga arah dari gerakan roda. Dalam hubungan roda ini yang berbeda adalah kecepatan sudutnya. Kecepatan Linier Roda A = Kecepatan Linier Roda B Va = Vb c. Roda Saling Bersinggungan Pada kasus ini roda saling bersinggungan satu sama lain. Sistem hubungan roda ini mirip dengan poin dua tetapi yang membedakannya adalah arah kecepatan liniernya yang berbeda. Jadi kecepatan linier sama tapi berbeda arah dan kecepatan sudutnya berbeda. Kecepatan Linier Roda A = Kecepatan Linier Roda B Va = Vb 2. Penerapan Gerak Melingkar Dalam kehidupan sehari-hari saja banyak yang bisa kita jadikan contoh. Berikut ini adalah beberapa di antaranya. Hidup kita saat ini menjadi lebih mudah dan nyaman dengan adanya kendaraan beroda, peralatan modern seperti generator, mesin giling, kipas angin, alat pemotong rumput, alat penyiram bunga dan sebagainya. Kendaraan beroda seperti sepeda, sepeda motor, mobil dan pesawat. Komedi Putar Kuda pada komidi putar akan berputar mengelilingi pusat putaran yakni tiang komedi putar. Kuda-kuda akan bergerak berputar dalam waktu tertentu dengan frekuensi tertentu pula. Gerak revolusi bulan terhadap bumi Pada contoh ini, bumi adalah sumbu pusat putaran. Bulan akan berputar mengelilingi matahari dengan lintasan melingkar. Perputaran bulan terhadap bumi dalam ilmu falaq atau ilmu astronomi. Hal ini dapat menyebabkan pergantian bulan dalam tahun qamariah. Jarum jam Ketiga jarum jam juga termasuk dalam salah satu contoh gerak melingkar. Ketiga jarumnya akan berputar dengan kecepatan yang berbeda karena masing-masing jarum jam.menunjukkan waktu yang berbeda (detik, menit dan jam). Poros jarum jam yang berperan sebagai pusat lingkaran sementara jarum jam akan berputar beraturan sesuai dengan fungsi waktu masing-masing jarum. Ban motor Ban motor tentu saja selalu berputar ketika morot dijalankan. Ban motor akan melakukan gerak melingkar terhadap poros ban. Tak terhitung berapa frekuensi putaran yang dihasilkan ban motor selama melakukan perjalanan. Kecepatannya akan berubah sesuai dengan keinginan pengendara dengan menggunakan bantuan rem dan gas.