BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

advertisement
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Menurut Hartono (2003), investasi merupakan penundaan konsumsi
sekarang untuk digunakan di dalam produksi yang efisien selama periode waktu
tertentu. Investasi dapat dibagi menjadi dua yaitu
investasi
langsung dan
investasi tidak langsung. Menurut Hartono (2003), investasi langsung adalah
pembelian langsung terhadap aktiva keuangan suatu perusahaan sedangkan
investasi tidak langsung adalah investasi yang dilakukan dengan membeli saham
dari perusahaan investasi yang mempunyai portofolio aktiva-aktiva keuangan
dari perusahaan lain. Selain itu, investasi dapat bersifat jangka pendek maupun
jangka panjang. Investasi jangka panjang dapat dilakukan di pasar modal, salah
satunya dengan pembelian saham tunggal atau portofolio saham.
Indonesia mempunyai pasar modal yang disebut Bursa Efek Indonesia
(BEI). Pada tahun 2012, BEI memperdagangkan saham yang berjumlah 465
saham perusahaan yang berbeda. Setiap tahun, setiap perusahaan yang listing di
BEI harus membuat laporan keuangan untuk diketahui para investornya dan
menarik investor baru. Para investor dalam memilih saham untuk investasi
berdasarkan pada analisis fundamental. Menurut Hartono (2003), analisis
fundamental adalah analisis yang menggunakan data fundamental yaitu data yang
berasal dari keuangan perusahaan (misalnya laba, dividen yang dibayar, penjualan
dan lain sebagainya). Analisis fundamental digunakan untuk menghitung nilai
intrinsik saham. Perhitungan nilai intrinsik saham dibagi menjadi dua pendekatan
1
yaitu pendekatan nilai sekarang (present value approach) dan pendekatan PER
(P/E ratio approach). Dengan pendekatan nilai sekarang, investor mempercayai
nilai perusahaan berdasarkan kemampuan perusahaan menghasilkan kas di masa
depan. Sedangkan pendekatan PER adalah pendekatan yang menggunakan nilai
earnings untuk mengestimasi nilai intrinsik. Menurut Hartono (2003), pendekatan
PER merupakan pendekatan yang populer dalam menghitung nilai intrinsik saham
dibandingkan model diskonto dividen (dividend discount model). Chugh and
Joseph (1984) menyimpulkan bahwa analis saham lebih menyukai pendekatan
earnings dibandingkan pendekatan model diskonto dividen sehingga investasi
saham ditentukan dengan mempertimbangkan nilai Earnings Per Share (EPS) dan
Return on Equity (ROE).
Motif terbesar investor melakukan investasi saham adalah mendapatkan
keuntungan tinggi dengan risiko yang rendah. Risiko dapat diminimumkan
dengan diversifikasi yaitu membentuk portofolio saham. Risiko total dalam
investasi saham terdiri dari risiko sistematik dan risiko tidak sistematik. Risiko
simetrik terjadi karena keadaan pasar sedangkan risiko tidak simetrik disebabkan
keadaan internal perusahaan. Risiko yang dapat diminimumkan dengan
diversifikasi adalah risiko tidak sistematik. Diversifikasi risiko sangat penting
bagi investor karena dapat meminimumkan risiko tanpa mengurangi return saham
yang diterima. Investor dapat melakukan diversifikasi dengan berbagai cara yaitu
membentuk portofolio yang terdiri banyak aktiva atau membentuk portofolio
secara random. Pembentukan portofolio dapat dilakukan secara random dengan
menggabungkan saham-saham dari berbagai macam perusahaan dan sektor
2
sehingga menghasilkan ekspektasi return yang tinggi dengan risiko yang rendah.
Sedangkan saham yang diperdagangkan di BEI sebanyak 465 saham sehingga
jumlah kombinasi portofolio yang dapat dibentuk sangat banyak. Dengan jumlah
kombinasi portofolio yang banyak, investor akan mengalami kesulitan untuk
membentuk portofolio. Selain itu, investor juga akan mengalami kesulitan untuk
memilih portofolio mana yang dapat memberikan ekspektasi return tinggi dengan
risiko rendah.
Pada penelitian ini akan dibahas tentang pembentukan portofolio saham di
BEI dengan menggunakan metode statistik yaitu analisis kluster. Menurut Hair et
al. (2006), analisis kluster merupakan suatu teknik multivariat yang bertujuan
untuk mengelompokan obyek berdasarkan karakteristik yang dimiliki. Menurut
Wedel and Kamakura (2000), analisis kluster adalah salah satu metode yang
paling terkenal digunakan dalam segmentasi pasar. Akan tetapi selain di bidang
pemasaran, analisis kluster juga sering digunakan di bidang keuangan terutama
untuk pembentukan portofolio. Banyak penelitian yang membahas penggunaan
analisis kluster di dalam pasar saham. Caido and Nuno (2010) menggunakan
analisis kluster untuk mengelompokan saham Dow Jones Industrial Average
(DJIA) di Amerika berdasarkan return saham. Nanda et al. (2010) menggunakan
pendekatan data mining untuk mengklasifikasikan saham-saham ke dalam kluster
kemudian saham dapat dipilih dari kluster yang terbentuk untuk membentuk
portofolio. Gibson (2002) memperlihatkan bahwa analisis kluster berhasil untuk
mengelompokan perusahaan kecil berdasarkan struktur keuangan. Bensmail and
DeGennaro (2003) dan Kelly (2003) membuktikan keefektifan analisis kluster
3
menggunakan data keuangan perusahaan. Analisis kluster termasuk metode
interdependensi karena variabel yang digunakan adalah variabel independen.
Objek yang mempunyai karakteristik yang sama akan berkelompok menjadi satu
sehingga akan terbentuk kluster-kluster dimana kluster satu dengan kluster yang
lain akan memiliki karakteristik yang berbeda. Variabel independen yang akan
digunakan adalah EPS, PER, ROE, DPR (Devidend Payout Ratio). Kluster yang
terbentuk akan digunakan sebagai pedoman pembentukan portofolio. Kemudian
portofolio tersebut akan dibanding kinerjanya untuk mengetahui portofolio yang
sebaiknya dipilih untuk investasi.
1.2 Rumusan Masalah
Investor membentuk portofolio dengan tujuan untuk memperoleh
ekspektasi return yang maksimal dengan risiko yang minimum ketika investor
melakukan investasi saham. Kombinasi portofolio yang dapat dibentuk sangat
banyak berdasarkan jumlah saham yang diperdagangkan di BEI sehingga investor
akan mengalami kesulitan dalam membentuk portofolio dan memilih portofolio
yang akan digunakan sebagai investasi. Oleh sebab itu, analisis kluster akan
digunakan untuk membentuk kluster-kluster yang digunakan sebagai pedoman
untuk membentuk portofolio. Kemudian portofolio tersebut akan dibandingkan
kinerjanya untuk mengetahui portofolio yang sebaiknya dipilih untuk investasi.
Berdasarkan perumusan masalah yang diajukan dapat disusun pertanyaan
penelitian sebagai berikut:
1. bagaimana menganalisis portofolio saham yang dibentuk dengan
menggunakan analisis kluster?
4
2. bagaimana menganalisis kinerja portofolio yang dibentuk dengan
menggunakan analisis kluster?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah menganalisis portofolio saham yang dibentuk
dengan menggunakan analisis kluster dan menganalisis kinerja portofolio yang
dibentuk dengan menggunakan analisis kluster untuk mengetahui portofolio yang
sebaiknya dipilih untuk investasi.
1.4 Manfaat Penelitian
Dengan dilakukannya penelitian mengenai pembentukan portofolio saham
dengan menggunakan analisis kluster diharapkan dapat menambah pengetahuan
tentang peran nyata statistik dalam bidang investasi saham. Penelitian ini juga
diharapkan dapat membantu semua pihak, khususnya para investor yang akan
melakukan investasi melalui portofolio saham.
1.5 Sistematika Penulisan
Rangkaian kajian tesis ini dibagi menjadi lima bagian kelompok yang
terintegrasi satu dengan yang lainnya. berikut sistematika dan tata urut kelima
bagian tersebut.
Bab I Pendahuluan
Bab ini menguraikan mengenai latar belakang penulisan, rumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat serta sistematika penulisan.
Bab II Landasan Teori
Bab ini berisi landasan teori yang dijadikan dasar dalam penyusunan tesis ini.
Landasan teori tersebut berupa penjelasan mengenai investasi, instumen investasi:
5
saham, pasar modal, portofolio yand terdiri dari return portofolio dan risiko
portofolio, portofolio efisien, standardisasi data, matriks kovariansi, determinan
matriks, analisis multivariat dan analisis kluster.
Bab III Metode Penelitian
Bab ini menguraikan rancangan penelitian yang akan dilakukan untuk
peneleitian. Definisi operasional tentang variabel independen yang digunakan.
Populasi dan sampel yang digunakan. Instrumen penelitian yang digunakan.
Pengumpulan data yang berupa penjelasan kriteria penarikan sampel dan metode
analisis yang data digunakan dalam penelitian.
Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
Bab ini akan menjabarkan proses pembetukan kluster terhadap sampel yang
memenuhi kriteria kemudian kluster tersebut digunakan sebagai panduan
pembentukan portofolio. Setelah portofolio dibentuk, kinerja masing-masing
portofolio dihitung berdasarkan nilai CV (Coeficient of Variation).
Bab V Kesimpulan dan Saran
Bab ini merupakan kesimpulan hasil penelitian yang telah dibuat serta
rekomendasi bagi investor sehubungan dengan investasi yang akan dibuat.
6
Download