PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN LEVERAGE TERHADAP INTEGRITAS LAPORAN KEUANGAN DENGAN MANAJEMEN LABA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia ) ARTIKEL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Pada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang Oleh GHINA LATIFAH 2011/1107553 PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2015 PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN LEVERAGE TERHADAP INTEGRITAS LAPORAN KEUANGAN DENGAN MANAJEMEN LABA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia ) Ghina Latifah Fakultas Ekonomi Unversitas Negeri Padang Jln. Prof. Dr. Hamka Kampus Air Tawar Padang Email : [email protected] ABSTRACT This study aimed to determine the effect of: (1) Corporate governance on the integrity of the financial statements (2) Leverage on the integrity of the financial statements (3) Earnings management on the integrity of financial statements (4) Corporate governance and leverage on the integrity of the financial statements through earnings management.This type of research study was classified as causative. The population of this research was manufacturing company that is listed on the Indonesia Stock Exchange in 2011-2013. This study used purposive sampling method. Analysis of the data used path analysis. The research proved that (1) Good corporate governance does not significantly influence the integrity of the financial statements (2) Leverage has no significant effect on the integrity of the financial statements (3) Earnings management has no significant effect on the integrity of financial statements (4) Good corporate governance and Leverage has no significantly effect to the integrity of the financial statements through earnings management. In this research suggested: (1) The company should minimize the high levels of debt in order to minimize the risk of integrity of the financial statements (2) For the next research, to doing research about other influence, such as the managerial ownership and the audit commite. Keywords : integrity of the financial statements, good corporate governance, leverage and earnings management dengan integritas yang tinggi. Laporan keuangan dikatakan berintegritas apabila 1. PENDAHULUAN Laporan keuangan merupakan catatan laporan keuangan tersebut memenuhi resmi mengenai kegiatan keuangan yang kualitas reliability (Kieso, 2007) dan sesuai digunakan sebagai media komunikasi antara dengan prinsip akuntansi yang berterima manajer dengan pemakai laporan keuangan. umum. Untuk memenuhi keinginan pemakai Tia (2011) dalam penelitiannya laporan keuangan, maka laporan keuangan mengatakan, faktor yang mempengaruhi harus menyajikan informasi secara benar, integritas laporan keuangan adalah adanya jujur dan berdaya guna yang mana dapat mekanisme good corporate governance (tata disebut dengan laporan keuangan disajikan kelola perusahaan). Semakin baik penerapan 1 good corporate governance yang dilakukan 1990). Manajemen laba ditimbulkan oleh perusahaan diharapkan adanya asimetri informasi antara principal mengurangi perilaku manajemen perusahaan (pemilik) dan agen (manajemen) yang mana yang bersifat oportunistik sehingga laporan manajemen mempunyai informasi yang lebih keuangan dapat disajikan dengan integritas tentang kinerja dan kondisi perusahaan.. maka akan yang tinggi, yaitu laporan keuangan yang Sehingga, dapat dikatakan bahwa disajikan menunjukkan informasi yang benar good corporate governance yang berfungsi dan jujur. sebagai Modugu et al (2012) menyatakan perusahaan yang laporan meningkatkan keuangan dengan berkurangnya tindakan manajemen laba oleh leverage yang tinggi cenderung memerlukan perusahaan (Jamaan, 2008). Kym et al auditor untuk memulai proses pengauditan (2008) lebih dengan leverage yang tinggi akan melakukan dari rugi integritas dapat atau lambat mengalami pengawas biasanya. Hal ini mengatakan menunjukkan bahwa resiko keuangan yang pengelolaan tinggi menghindari akan memperlambat proses bahwa laba perusahaan perusahaan terjadinya untuk pelanggaran pengauditan karena memerlukan kecermatan perjanjian atau kontrak utang. Jadi, leverage dalam selama melakukan audit. Tingginya yang tinggi dapat menurunkan integritas proporsi dari hutang akan meningkatkan pula laporan keuangan yang disebabkan oleh resiko meningkatnya kerugiannya. Oleh karena itu perusahaan yang memiliki kondisi keuangan kesalahan (mismanagement) berpengaruh dan terhadap integritas oleh Fakta yang terjadi pada saat sekarang manajemen kecurangan laba perusahaan (Putra, 2012). yang tidak sehat cenderung biasanya dapat melakukan manajemen adalah banyaknya terjadi pelanggaran dalam yang pelaporan keuangan atau perusahaan yang laporan melakukan manipulasi laporan keuangan keuangan (Rachmawati,2008). seperti yang terjadi pada PT. Waskita Karya Selain good corporate governance yang memalsukan keuangan perusahaan dan leverage integritas laporan keuangan sebesar 475 milyar. Direksi PT Waskita juga dipengaruhi oleh manajemen laba. Karya merekayasa keuangan sejak tahun Manajemen laba merupakan sebuah tindakan buku yang sengaja mengubah informasi dalam proyeksi pendapatan proyek multi tahun ke laporan keuangan suatu perusahaan untuk depan sebagai pendapatan tahun tertentu menyesatkan http://detikfinance.com. investor dan untuk 2004-2008 dengan memasukkan Terkait dengan integritas laporan mendapatkan keuntungan dari kontrak yang penelitian telah disepakati (Watts dan Zimmerman, keuangan sudah terdapat banyak studi yang 2 tentang membahas tentang faktor maupun analisis laporan keuangan dalam penelitian ini dapat terhadap integritas keuangan. diukur dengan konservatisme (Widya, 2004). Beberapa diantaranya Penelitian Konservatisme adalah sikap atau aliran laporan adalah Jamaan (2008) Putra (2012). dalam menghadapi ketidakpastian untuk Berdasarkan latar belakang tersebut mengambil tindakan atau keputusan atas maka perumusan masalah dalam penelitian dasar ini adalah: (1) Untuk mengetahui seberapa ketidakpastian tersebut. besar pengaruh good corporate governance munculan yang terjelek dari Menurut Penman dan Zhang (1999) terhadap integritas laporan keuangan (2) laporan Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh berintegritas dapat dinilai dengan cara leverage laporan penggunaan prinsip konservatisme karena keuangan? (3) Untuk mengetahui seberapa informasi dalam laporan keuangan akan besar pengaruh manajemen laba terhadap lebih reliable apabila laporan keuangan integritas laporan keuangan? (4) Untuk tersebut konservatif dan laporan keuangan mengetahui seberapa besar pengaruh good tersebut tidak overstate supaya tidak ada corporate governance terhadap integritas pihak yang dirugikan akibat informasi dalam laporan keuangan melalui manajemen laba. laporan keuangan tersebut (5) terhadap Untuk pengaruh integritas mengetahui leverage seberapa terhadap besar keuangan yang reliable atau B. Good corporate governance integritas Menurut Syofyan (2012: 108) tata kelola laporan keuangan melalui manajemen laba. perusahaan yang baik / good corporate II. governance adalah suatu pola hubungan, TELAAH LITERATUR DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS sistem, dan proses yang digunakan oleh A. Integritas laporan keuangan organ perusahaan (direksi, dewan komisaris, Integritas laporan keuangan adalah RUPS) guna memberikan nilai tambah sejauhmana informasi yang terdapat dalam kepada laporan keuangan disajikan secara jujur dan berkesinambungan dalam jangka panjang, apanya prinsip-pinsip dengan tetap memperhatikan kepentingan akuntansi berlaku umum. Laporan keuangan stakeholders lainnya, berlandaskan peraturan yang berintegritas tinggi lebih dipercaya oleh perundangan dan norma yang berlaku. pemakai Mekanisme good corporate governance sesuai laporan pengambilan keuangan dengan keuangan keputusan yang karena disajikan dalam laporan dalam menunjukkan pemegang penelitian saham ini diukur secara dengan menggunakan kepemilikan institusional. informasi yang benar dan jujur tanpa ada unsur kecurangan didalamnya. Integritas 3 Dengan adanya kepemilikan Kesulitan perusahaan dalam keuangan instutisional oleh perusahaan investasi, bank, ini merupakan kondisi yang dinilai buruk perusahaan asuransi, maupun lembaga lain oleh seperti (2013) perusahaan-perusahaan akan masyarakat. Gayatri menyatakan Suputra perusahaan yang mendorong munculnya pengawasan yang mengalami lebih optimal terhadap kinerja manajer. auditor untuk memulai proses pengauditan Tindakan pengawasan perusahaan oleh pihak lebih investor mendorong menunjukkan bahwa resiko keuangan yang memfokuskan tinggi akan memperlambat manajemen untuk perhatiannya terhadap kinerja perusahaan menginformasikan kinerja perusahaan dan sehingga meningkatkan institusional manajer untuk akan opportunistic dapat lebih mengurangi atau perilaku mementingkan diri rugi dan lambat cenderung memerlukan dari biasanya. upaya Hal kecurangan ini untuk memanipulasi laporan keuangan. sendiri. D. Manajemen Laba Fischer et al. (2000) dalam Jamaan C. Leverage Leverage menurut Kasmir (2012: 151) (2008) mendefinisikan merupakan perhitungan yang digunakan sebagai tindakan untuk menyajikan mengukur sejauh mana aktiva manajemen laba seorang manajer dengan laporan yang menaikan perusahaan dibiayai dengan hutang. Artinya (menurunkan) laba periode berjalan dari unit berapa besar beban utang yang ditanggung usaha yang menjadi perusahaan dibandingkan dengan aktivanya. tanpa menimbulkan kenaikan (penurunan) Dalam profitabilitas ekonomi unit tersebut dalam arti luas dikatakan leverage digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar jangka panjang. seluruh Berdasarkan Sesuai dengan penelitian kewajibannya, baik jangka pendek maupun yang jangka mengatakan panjang apabila tanggungjawabnya, perusahaan dilakukan oleh bahwa Kassem manajemen (2012) laba dibubarkan (dilikuidasi). Perusahaan dengan merupakan suatu bentuk lain dari penipuan leverage yang tinggi berarti perusahaan yang harus segera dihentikan. Manajemen memiliki resiko keuangan yang tinggi karena laba terjadi ketika manajer menggunakan mengalami penilaiannya terhadap laporan keuangan dan disebabkan kesulitan hutang keuangan yang tinggi yang untuk penataan transaksi dalam untuk membiayai aktivanya. Rasio hutang terhadap mengubah ekuitas yang tinggi menunjukkan tingginya keuangan menjadi terlihat baik dan tidak resiko keuangan perusahaan. sesuai dengan keadaan yang sebenarnya 4 informasi keuangan laporan yang dapat menyesatkan pemegang saham dari sisi kepentingan perusahaan dan para dan kreditor dalam pengambilan keputusan. pemegang saham dan juga harus dapat memfasilitasi sehingga E. PENELITIAN TERDAHULU monitoring mendorong yang efektif, perusahaan untuk Susiana dan Arlen (2007), meneliti pengaruh menggunakan sumberdaya secara efisien. independensi, Dengan mekanisme corporate diterapkannya Good Corporate governance, dan kualitas audit. independensi Governance diukur dengan besarnya fee audit dan meningkatkan mekanisme keuangan. Berdasarkan uraian diatas maka corporate governance yang pada suatu perusahaan dapat integritas pada laporan diukur dengan keberadaan dewan komisaris hipotesis yang dibuat adalah: dan komite audit dalam perusahaan, hasil π―π : penelitian berpengaruh positif terhadap integritas Susiana dan Arleen (2007) good corporate menunjukkan hasil yang berbeda untuk tahun laporan keuangan. sampel yang berbeda dengan alat ukur 2. menggunakan konservatisma. Integritas Laporan Keuangan Pengaruh Leverage governance Terhadap Penelitian Jama’an (2008) mengenai Perusahaan dengan leverage yang tinggi pengaruh mekanisme corporate governance, berarti perusahaan memiliki resiko keuangan dan kualitas kantor akuntan publik terhadap yang tinggi karena mengalami kesulitan integritas dengan keuangan yang disebabkan hutang yang konservatisme tinggi untuk membiayai aktivanya. Modugu menunjukkan hasil Mekanisme corporate et al (2012) menyatakan perusahaan yang governance, yang dilihat dari kepemilikan mengalami institusional, komisaris independen, dan auditor untuk memulai proses pengauditan komite audit berpengaruh signifikan positif lebih terhadap integritas laporan keuangan, namun menunjukkan bahwa resiko keuangan yang tidak pada kualitas kantor KAP. tinggi akan memperlambat manajemen untuk laporan menggunakan keuangan indeks rugi lambat cenderung memerlukan dari biasanya. Hal ini menginformasikan kinerja perusahaan dan F. PENGEMBANGAN HIPOTESIS meningkatkan 1. Pengaruh good corporate governance upaya memanipulasi terhadap integritas laporan keuangan kecurangan laporan untuk keuangan. Berdasarkan uraian diatas maka hipotesis Good corporate governance harus yang dibuat adalah: memberikan insentif yang tepat untuk dewan π―π : Leverage komisaris serta manajemen dalam rangka terhadap integritas laporan keuangan. mencapai sasaran-sasaran yang ditentukan 5 berpengaruh negatif 3. Pengaruh Manajemen antara Laba manajer dan pengguna laporan keuangan eksternal perusahaan mengarahkan Terhadap Integritas Laporan Keuangan Manajemen laba merupakan setiap manajer untuk menggunakan diskresi mereka tindakan yang dilakukan manajemen yang dalam menyiapkan dan melaporkan laporan dapat mempengaruhi laba yang dilaporkan keuangan untuk kepentingan mereka sendiri dalam laporan keuangan. Manajemen laba (Priantinah 2008). ditimbulkan oleh adanya asimetri informasi Maka hipotesis selanjutnya adalah: antara principal π―π : (manajemen) (pemilik) dan yang mana agen manajemen Good corporate berpengaruh negatif terhadap manajemen mempunyai informasi yang lebih tentang laba kinerja dan kondisi perusahaan. Berdasarkan 5. penjelasan diatas, maka hipotesis nya adalah: integritas π―π manajemen laba : Manajemen negatif terhadap laba berpengaruh integritas governance Hubungan laporan leverage terhadap keuangan melalui laporan Tingkat leverage perusahaan yang keuangan. Hubungan good corporate governance tinggi akan memotivasi manajemen untuk terhadap integritas laporan keuangan melakukan manajamen laba (Herawati & melalui manajemen laba Arleen : 2010). Perusahaan dengan leverage 4. Gunarsih (2004) (2011) tinggi memiliki pengawasan yang lemah mengatakan good corporate governance terhadap manajemen yang menyebabkan yang manajemen diukur dalam dengan Astria kepemilikan dapat membuat keputusan institusional berpengaruh positif terhadap sendiri, dan juga menetapkan strategi yang integritas karena kurang tepat (Hallak : 2004). Berdasarkan kepemilikan institusional sangat berperan penelitian (Herawati & Arleen : 2010) dalam mengawasi perilaku manajer dalam tingkat proses pelaporan keuangan. Kepemilikan positif terhadap manajemen laba, artinya institusional juga dapat mengurangi asimetri semakin tinggi persentase leverage suatu informasi antara manajer dengan investor. perusahaan maka akan semakin termotivasi Adanya akan pula manajer untuk melakukan manajemen oleh laba guna menutupi risiko kerugian dan laporan asimetri menimbulkan keuangan, informasi manajemen laba leverage berpengaruh signifikan manajemen perusahaan. Asimetri informasi kinerja buruk perusahaan. akan terjadi apabila π―π : salah satu pihak memiliki informasi yang lebih daripada yang Leverage berpengaruh positf terhadap manajemen laba. dimiliki pihak lainnya. Asimetri informasi G. KERANGKA KONSEPTUAL 6 Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan D. di atas, maka dapat digambarkan kerangka PENGUKURAN konseptual penelitian sebagai berikut : 1. VariabeL GAMBAR 1 (Integritas Dalam penelitian ini integritas laporan keuangan A. JENIS PENELITIAN kausatif dependen Laporan keuangan) III. METODE PENELITIAN Penelitian VARIABEL PENELITIAN DAN ini (causative). tergolong penelitian diukur dengan menggunakan konservatisme dengan asumsi non-operating Penelitian kausatif penelitian untuk Hayn (2002) menyatakan bahwa apabila menganalisis pengaruh beberapa variabel akrual bernilai negatif, maka laba dapat terhadap variabel lainnya. digolongkan konservatif, yang disebabkan merupakan tipe accruals yang dikemukakan Givoly dan B. POPULASI DAN SAMPEL karena laba yang diperoleh perusahaan lebih Populasi dalam penelitian ini adalah rendah dari cash flow pada periode tertentu. seluruh perusahaan sektor manufaktur yang Dengan demikian, semakin konservatif suatu tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perusahaan maka akan semakin tinggi tahun integritas 2011-2013. Penarikan sampel berdasarkan purposive sampling, teknik ini keuangan perusahaan tersebut. menggunakan pertimbangan tertentu untuk Persamaannya dapat dilihat sebagai penentuan sampel. C. laporan berikut : JENIS, SUMBER DAN TEKNIK Non-operating accruals = Total PENGUMPULAN DATA. accruals - Operating accruals Jenis data yang digunakan adalah data Dimana: dokumenter yaitu data penelitian yang Total accrual = (net income + depreciation) berupa laporan-laporan yang dimilki oleh – cash flow from operational. perusahaan yang listing di BEI pada tahun Operating accrual= Δaccount receivable 2011-2013. Sumber data penelitian ini +Δinventories + Δ prepaid expense – Δ adalah data sekunder yang diperoleh dari account payable - Δ accrued expense – Δ perusahaan manufaktur yang tercatat di BEI tax payable tahun 2011-2013. Untuk memperoleh data Semakin besar nilai non-operating yang diperlukan dalam penelitian ini, penulis accrual , maka akan semakin menggunakan teknik dokumentasi dari data- penerapan konservatisme akuntansi dalam data yang dipublikasikan oleh perusahaan perusahaan. dari situs resmi BEI www.idx.co.id,. 2. 7 Variabel independen kecil Keterangan: a. Good corporate governance Kepemilikan Institusional diukur DAit= Discreationary Accruals perusahaan i dengan penjumlahan atas persentase saham pada periode t yang dimiliki perusahaan dari total saham NDAit= yang beredar. perusahaan i pada periode t Kasmir (2011) Discreationary Accruals TAit= Total Accruals perusahaan i pada b. Leverage yang diukur dengan DER. Menurut Non DER periode t menggambarkan sejauh mana perusahaan Nit= Laba bersih perusahaan i pada periode dapat menutupi utang- utang kepada pihak ke-t luar, dengan demikian semakin kecil DER CFOit= Aliran kas dari aktivitas perusahaan i maka akan semakin baik bagi manajemen pada periode t dan pemilik modal. Rumus DER adalah: DER = total debt total equity 3. UJI ASUMSI KLASIK a. Uji normalitas c. Manajemen laba yang diukur dengan Uji normalitas residual digunakan disretonary accruals Manajemen laba untuk mengetahui apakah data berdistribusi management) normal atau tidak. Sebelum dilakukan uji dapat diukur melalui discreationary acrual normalitas residual maka dilakukan uji sebagai normalitas data untuk melihat apakah data proksi (earning manajemen laba yang dihitung dengan menggunakan Modified ini Jones parametrik atau nonparametrik. Pengujian ini (Dechow et all, 1995). Model dapat menggunakan uji analisis perhitungannya sebagai berikut: menggunakan metode Kolmogorov Smirnov Tait= Nit-CFOit dengan kriteria pengujian α= 0,05 (Singgih, Nilai total accrual yang diestimasi 2000 : 102). dengan persamaan regresi OLS sebagai b. Uji autokorelasi berikut: Tait/Ait-1 = α1 (1/Ait-1) + β1 ( Uji βReci /Ait-1) + β2(PPEt/Ait-1)+e Dari persamaan regresi diatas, NDA dapat dihitung dengan rumus: autokorelasi bertujuan untuk tidaknya korelasi adalah mengetahui antar uji yang ada atau data yang berdasarkan urutan waktu (time series). Uji NDAit=α1(1/Ait-1)+β1(βSalesit/Ait-1- autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah βRecit/Ait-1)+β2(PPEt/Ait-1) sebuah model regresi linear ada korelasi Selanjutnya DA dapat dihitung dengan antara kesalahan pengganggu periode sebagai berikut: t dengan kesalahan t-1 (sebelumnya). Jika DAit = (Tait/Ait-1) – NDAit terjadi berarti ada problem autokorelasi. 8 Model yang baik harus bebas dari (path analysis). Diagram jalur merupakan autokorelasi. sebuah struktur yang lengkap dari hubungan Pengujian autokorelasi yang banyak kausal antar variabel, yang terdiri dari digunakan adalah dengan metode Durbin- hubungan Watson yang kesimpulannya sebagai berikut struktur regresi. Hasil besaran diagram jalur : a. Nilai D-W besar atau di atas 2 berarti menunjukkan besarnya pengaruh masing- tidak ada autokorelasi negatif. masing variabel terhadap variabel endogen b. Nilai D-W antara -2 sampai 2 berarti disebut koefisien jalur. tidak ada autokorelasi atau bebas yang menyerupai Struktur model dalam penelitian ini autokorelasi terbagi menjadi 2, yaitu : c. Nilai D-W kecil atau di bawah -2 berarti 1. Substruktur 1 ada autokorelasi positif GAMBAR 2 Dengan persamaan jalur: c. Uji heterokedastisitas Uji substruktur heterokedastisitas π3 = ππ₯3.π₯1 π1 + ππ₯3.π₯2 . π2 +∈2 1 dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah model 2. Substruktur 2 regresi terjadi ketidaksamaan varians dari GAMBAR 3 residual Dengan persamaan jalur: atas suatu pengamatan ke π = ππ¦.π₯1 π1 + ππ¦.π₯2 . π2 + ππ¦.π₯3 . π3 +∈2 pengamatan lain. Salah satu asumsi dalam regresi yang harus dipenuhi adalah bahwa varians residual dari satu pengamatan ke Maka berdasarkan substruktur ini, besarnya pengamatan yang lain tidak memiliki pola pengaruh independen tertentu. Heterokedastisitas dapat dideteksi dependen yang disebut dengan cara menggunakan uji Glejser yaitu dengan simbol: keputusan dapat diambil jika variabel ππ¦π₯π independen mempunyai nilai signifikan yang secara stastistik mempengaruhi variabel terhadap variabel koefisien jalur 2 ∑πβ−1. ππβ = ππ¦π₯π √ π ∑β−1. πβ2 terikat (sig > 0.05) maka tidak terdapat Keterangan: gejala heterokedastisitas.. ππ¦π₯π = Koefisien jalur variabel ππ terhadap Y 4. TEKNIK ANALISIS DATA ππ¦π₯π = Koefisien regresi variabel ππ terhadap a. Uji Model Y. Sedangkan untuk mengetahui besaran pengaruh variabel lain (∈) dapat ditentukan Untuk dapat menganalisis seberapa besar suatu variabel penyebab dengan rumus: mempengaruhi variabel akibat, maka analisis 2 ππ¦∈ = √1 − π ππ1π2 data yang digunakan adalah analisis jalur 9 Adapun pengaruh suatu variabel secara signifikansi atau kepercayaan 95% atau (α) = langsung dalam penelitian ini adalah sebagai 0,05. berikut: 5. DEFENISI OPERASIONAL a. Integritas Laporan Keuangan 1) Pengaruh langsung π1 Y Persamaan πππ1 . πππ1 Integritas laporan keuangan adalah suatu π2 Y Persamaan πππ2 . πππ2 laporan keuangan yang dapat menyajikan π3 Y Persamaan πππ3 . πππ3 informasi keuangan secara benar, jujur dan 2) transparan. Jauh dari tindak manipulasi Pengaruh tidak langsung π1 Y melalui π3 Persamaan akuntansi dan kecurangan yang ada serta πππ1 . ππ3.π1 . πππ3 π2 mampu Y melalui π3 Persamaan memenuhi kebutuhan pemakai informasi tesebut. πππ2 . ππ3.π2 . πππ3 b. Good Corporate governance Suatu pola hubungan, sistem, dan proses yang digunakan oleh organ perusahaan b. Uji F Uji F dilakukan untuk menguji apakah (direksi, dewan komisaris, RUPS) guna hasil analisis jalur modelnya sudah fit atau memberikan nilai tambah kepada pemegang belum dan untuk dapat mengetahui pengaruh saham antara variabel independen dan variabel jangka panjang, dengan tetap memperhatikan dependen secara keseluruhan atau secara kepentingan simultan. Patokan yang digunakan berlandaskan peraturan perundangan dan dalam secara α = 0.05. Apabila nilai sig lebih kecil dari Manajemen laba adalah setiap tindakan yang derajat signifikansi maka analisis jalur yang dilakukan oleh manajemen terkait tindakan diperoleh dapat diandalkan (sudah fix). yang akan diambilnya terhadap pilihan – pilihan Uji hipotesis (uji t) c. pengaruh dari masing-masing variable secara akuntansi untuk Leverage Leverage individu terhadap variabel tidak bebas. menunjukkan resiko suatu perusahaan beserta kemampuan perusahaan Untuk melihat nilai signifikansi masing- dalam membayar hutang dengan equity yang masing parameter yang diestimasi maka menguji kebijakan memaksimalkan utilitas manajemen tersebut. Uji hipotesis digunakan untuk melihat dengan lainnya, b. Manajemen Laba sig yang didapat dengan derajat signifikansi dilakukan stakeholders dalam norma yang berlaku. penelitian ini adalah membandingkan nilai c. berkesinambungan dimilikinya. tingkat 10 E. HASIL ANALISIS DATA DAN TABEL 5 PEMBAHASAN Berdasarkan tabel diatas, nilai R a. Uji asumsi klasik square menunjukkan angka 0,003 Hal ini Berikut adalah hasil uji asumsi klasik : mengindikasikan bahwa kontribusi variabel TABEL 1 good Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa terhadap manjemen laba adalah sebesar hasil uji normalitas menunjukkan level 0,03%, sedangkan 99,7% ditentukan oleh signifikansi lebih besar dari α (α = 0.05) variabel lain. yaitu 0,489 > 0,05 yang berarti bahwa data corporate governance, leverage b) Uji t hitung terdistribusi dengan normal. TABEL 6 b. Uji autokorelasi Dari pengolahan data maka diperolah TABEL 2 koefisien jalur pengaruh good corporate Dari hasil pengujian yang telah dilakukan, governance (kepemilikan institusional) dan seperti yang terdapat pada tabel di atas, dapat leverage dilihat nilai D-W yaitu sebesar 1,852 berada mempunyai nilai signifikan sebesar 0,904 > di antara -2 dan 2. Maka dapat disimpulkan 0,05 sehingga dapat dikatakan pengaruh X1 model regresi yang digunakan bebas dari terhadap X3 tidak signifikan, begitu juga gangguan autokorelasi. dengan c. manajemen laba adalah sebesar 0,458 > 0,05 Uji heterokedastisitas Dalam uji ini, didapat nilai signifikan terhadap integritas laporan leverage laba terhadap signifikan. sebesar 0,832 untuk variabel good corporate (kepemilikan pengaruh manajemen yang artinya X2 terhadap X3 juga tidak TABEL 4 governance terhadap Sedangkan pengaruh variabel lain institusional) yang tidak dimasukkan ke dalam penelitian keuangan, ini sebagai berikut : 0,997 π3 = 0,009π1 + 0,055π2 + 0,997 variabel leverage nilai signifikansi sebesar 0,887 dan nilai signifikansi untuk varuabel manajemen laba adalah sebesar 0,646. 2. Substruktur 2 Apabila hasil sig > 0,05, maka tidak terdapat a) Uji koefisien determinasi gejala heterokedastisitas, model yang baik TABEL 7 adalah tidak terjadinya heterokedastisitas. Berdasarkan tabel diatas, nilai R square menunjukkan angka 0,083. Hal ini d. Uji Model mengindikasikan bahwa kontribusi variabel 1. Substruktur 1 good corporate governance (kepemilikan a) Koefisien determinasi institusional), leverage dan manajemen laba 11 terhadap integritas laporan keuangan adalah integritas laporan keaungan, yang tidak sebesar 0,083 sedangkan 0,917 ditentukan sesuai dengan arah hipotesis. Sehingga dapat oleh variabel lain. diambil kesimpulan bahwa kepemilikan institusional mempunyai tidak pengaruh b) Uji t hitung terhadap TABEL 8 Berdasarkan pengolahan data diatas, b) corporate governance terhadap integritas leverage laporan keuangan adalah sebesar 0,136 > keuangan. 0,05 artinya pengaruhnya tidak signifikan, signifikansi 0,061 mempunyai > 0,05 juga keuangan. Pengujian hipotesis 2 : Pengaruh terhadap integritas laporan Hasil hipotesis mengenai pengaruh dan variabel leverage terhadap integritas keuangan laporan Dengan demikian hipotesis 1 ditolak. maka dapat diketahui pengaruh dari ggod laporan integritas leverage nilai terhadap integritas laporan keuangan menunjukkan sig sebesar tidak 0,061 (sig > 0,05) atau nilai t hitung < t table yaitu berpengaruh secara signifikan serta variabel sebesar 1,900 > 1,653 maka leverage tidak intervening yaitu manajemen laba terhadap berpengaruh integritas laporan keuangan mempunyai nilai terhadap integritas laporan keuangan.Dan jika dilihat dari β yang positif signifikansi yang besar dari α yaitu 0,231 < maka leverage mempunyai hubungan positif 0,05 artinya manajemen laba tidak signifikan terhadap terhadap integritas laporan keuangan. integritas laporan keuangan. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa Adapun persamaan jalur untuk substruktur 2 π = −0.153π1 + 0,193π2 + 0,122π3 + 0,917 leverage tidak mempunyai terhadap integritas laporan pengaruh keuangan. Dengan demikian hipotesis 2 ditolak. 3. Uji hipotesis c) a) Pengujian Hipotesis 1: Pengaruh good Pengujian hipotesis 3: pengaruh manajemen corporate governance terhadap integritas laba terhadap integritas laporan keuangan laporan keuangan. Pengujian Berdasarkan tabel diatas terlihat hipotesis mengenai corporate bahwa manajemen laba mempunyai nilai sig laporan 0,231 > 0,05. Dan mempunyai t hitung > t keuangan menunjukkan sig sebesar 0,136 table, yaitu 1,207 >1,653, artinya manjemen (sig > 0,05) atau nilai t hitung < t tabel yaitu laba tidak berpengaruh terhadap integritas -1,506 < 1,653. Dan jika dilihat dari β yang laporan keuangan dan jika dilihat dari negatif yang positif yaitu 0,122 maka manajemen pengaruh variabel good governance terhadap integritas maka kepemilikan institusional mempunyai pengaruh negatif β laba berpengaruh positif terhadap integritas terhadap 12 laporan keuangan. Dengan demikian PYX1.PYX = -0,153 x -0,153 = 2,34% hipotesis 3 ditolak. PYX2. PYX2= 0,193 x 0,193 = 3,72% d) PYX3.PYX3=0,122 x 0,122 =1,49% Pengujian Hipotesis 4: Pengaruh kepemilikan institusional b) Pengaruh tidak langsung good corporate terhadap governance, leverage terhadap integritas manajemen laba. laporan keuangan melalui manajemen laba Dari tabel substruktur 1 dapat dilihat PYX1.PX3X1.PYX3 bahwa kepemilikan institusional mempunyai = -0,153 X 0,009 X 0,122 = -0,017% sig 0,904 > 0,05 atau t hitung < t table yaitu PYX2.PX3X2.PYX3 sebesar 0,120 > 1,653 Dan jika dilihat dari β yang positif maka = 0,193 X 0,055 X 0,122 = 0,130% kepemilikan 5. Pembahasan institusional mempunyai hubungan positif a) terhadap manajemen laba, yang berlawanan terhadap corporate keuangan. ini menunjukkan kepemilikan institusional berpengaruh good governance terhadap integritas laporan dengan arah hipotesis penelitian. Dalam hal tidak Pengaruh manajemen Dari hasil analisis data statistik dapat laba.Dengan demikian hipotesis 4 ditolak. dilihat bahwa kepemilikan institusional tidak e) Pengujian berpengaruh signifikan terhadap integritas Hipotesis 5: Pengaruh laporan keuangan dengan nilai signifikansi leverage terhadap manajemen laba. 0,136 (sig > 0,05) atau nilai t hitung < t tabel Dari tabel substruktur 1 dapat dilihat bahwa yaitu -1,506 < 1,653 dengan β negatif yang leverage mempunyai sig 0,458 > 0,05 dan tidak sesuai dengan arah hipotesis dalam nilai t hitung < t table yaitu sebesar 0,744 < penelitian. Hasil penelitian ini tidak sesuai 1,653 artinya leverage tidak berpengaruh dengan teori yang menyatakan kepemilikan terhadap manajemen laba. Dan jika dilihat dari β yang mempunyai positif hubungan maka leverage positif terhadap insitusional berpengaruh positif terhadap integritas Dengan demikian hipotesis berkebalikan 5 langsung dan Pengaruh langsung good (arah negatif) dengan pihak instisusi yang secara eksternal di tidak anggap tidak mampu mengawasi kegiatan langsung a) Dengan perumusan hipotesis menunjukkan bahwa ditolak. 4. Pengaruh keuangan. demikian kepemilikan Dengan hasil β yang manajemen laba yang sesuai dengan arah penelitian. laporan perusahaan terutama dalam hal kebijakan corporate manajemen menyajikan laporan keuangan. governance leverage dan manajemen laba Walaupun kepemilikan institusional terbukti terhadap integritas laporan keuangan. 13 tidak mempengaruhi laporan positif maka leverage mempunyai hubungan keuangan namun terdapat indikasi di masa positif terhadap integritas laporan keuangan, mendatang untuk mempengaruhi, karena tidak sesuai dengan arah hipotesis. Hasil kepemilikan institusional merupakan bagian penelitian ini tidak sesuai dengan teori yang dari tata kelola perusahaan. menyatakan bahwa leverage berpengaruh Hasil integritas mendukung negatif terhadap integritas laporan keuangan. penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Hal tersebut dapat dibuktikan melalui data Annisa (2013), yang menyatakan bahwa bahwa nilai DER yang rendah sedangkan mekanisme good corporate governance yang nilai konservatisme juga rendah. diukur penelitian dengan ini persentase kepemilikan Dengan demikian dapat diketahui institusional tidak memiliki pengaruh yang bahwa signifikan menjamin bahwa integritas laporan keuangan terhadap integritas laporan keuangan. adanya leverage yang tinggi tidak akan menjadi rendah. Besarnya leverage Hal ini bertentangan dengan perusahaan akan menyebabkan perusahaan penelitian yang dilakukan oleh Jama’an meningkatkan kualitas pelaporan keuangan (2009). Jika dilihat dari fenomena yang dengan terjadi, adanya skandal manipulasi akuntansi kinerja yang baik di mata investor dan menunjukkan kegagalan laporan keuangan auditor namun tidak semua perusahaan untuk mampu melakukan aktivitas ini karena memenuhi penggunanya. informasi Seharusnya bagi para kepemilikan sangat tujuan untuk tergantung mempertahankan pada kredibilitas institusional mampu mengurangi skandal perusahaan. manipulasi akuntansi yang terjadi karena c) kepemilikan institusional merupakan bagian terhadap integritas laporan keuangan. dari penerapan good good corporate Berdasarkan governance. b) Pengaruh leverage statistik laporan keuangan karena nilai signifikan 0,231 > 0,05. Dan mempunyai t hitung < t table, yaitu 1,207 >1,653, artinya manjemen bahwa nilai signifikansi 0,061 (sig > 0,05) laba tidak berpengaruh terhadap integritas atau nilai t hitung < t table yaitu sebesar berpengaruh analisis laba mempunyai pengaruh terhadap integritas terhadap Dari hasil penelitian menunjukkan > manajemen ditemukan bahwa hipotesis ketiga tidak integritas laporan keuangan 1,900 Pengaruh 1,653 maka terhadap leverage integritas keuangan. Dan jika dilihat dari laporan keuangan dan jika dilihat dari tidak β yang positif yaitu 0,122 yang berlawanan laporan dengan arah hipotesis yang artinya semakin β yang tinggi manajmen laba semakin tinggi pula 14 integritas laporan keuangan. Hasil dari kualitas laporan keuangan perhitungan statistik tidak sesuai dengan (Sulistyanto, 2008:106). penelitian d) Putra (2012) yang mengatakan bahwa manajemen laba merupakan campur tangan manajemen keuangan dalam eksternal Pengaruh kepemilikan institusional terhadap manajemen laba pelaporan Hasil dari penelitian mengatkan tujuan bahwa kepemilikan institusional mempunyai menguntungkan dirinya sendiri (manajer), sig 0,904 > 0,05 atau t hitung < t table yaitu sehingga manajemen laba yang tinggi akan sebesar 1,900 > 1,653 Dan jika dilihat dari menurunkan integritas laporan keuangan. Ini β dapat laporan institusional mempunyai hubungan positif keuangan salah persepsi dalam pengambilan terhadap manajemen laba, yang berlawanan keputusan investasi, karena laporan dengan arah hipotesis penelitian. Hasil keuangan tersebut menjadi tidak penelitian ini menunjukkan bahwa variabel menyebabkan dengan tinggi pengguna berintegritas tinggi. teori positif maka kepemilikan kepemilikan institusional tidak berpengaruh Namun, hasil penelitian ini sesuai dengan yang mengenai pandangan signifikan terhadap Hipotesis yang manajemen laba. menyatakan manajemen laba. Manajemen laba bisa kepemilikan dipandang dari dua sisi, yang pertama dari negatif terhadap manajemen laba ditolak. sisi efisiensi dan dari sisi opportunistik. Hasil Berdasarkan teori, manajemen laba akan bisa penelitian yang dilakukan Kusumaningtyas meningkatkan integritas laporan keuangan (2012) yang menemukan adanya pengaruh jika manajemen laba bersifat efisien dimana negatif signifikan. Hasil penelitian ini sejalan manajemen laba memberi manajer suatu dengan fleksibilitas untuk melindungi diri mereka mengatakan dan pemilik yang lebih memfokuskan pada perusahaan dalam mengantisipasi instutusional bahwa penelitian ini pandangan bahwa tidak atau mendukung konsep institusional adalah current keuntungan pihak-pihak yang terlibat dalam terpaksa untuk melakukan tindakan yang kontrak. Manajemen laba dapat memberikan dapat meningkatkan laba jangka pendek, informasi perusahaan misalnya dengan melakukan manipulasi laba. dengan cara pengungkapan. Pengungkapan Pandangan yang sama juga dikemukakan penuh yang dilakukan perusahaan akan oleh Ujiyantho & Bambang (2007) yang meminimalkan asymetri information dan menyatakan bahwa kepemilikan institusional menyebabkan persistensi laba rendah serta akan membuat manajer merasa terikat untuk ada dalam Akibatnya yang kejadian-kejadian yang tak terduga untuk yang earnings. berpengaruh manajer memenuhi target laba dari para investor, 15 sehingga mereka akan tetap cenderung praktek manajemen laba. Ini artinya jika terlibat dalam tindakan manipulasi laba. perusahaan memiliki leverage yang tinggi, Hasil temuan ini bertentangan dengan maka hasil penelitian yang dilakukan oleh arief & tindakan signifikan institusional terhadap Dari berpengaruh yang hasil tersebut dapat kita simpulkan bahwa leverage yang diukur rasio laba. DER, naik atau turunnnya rasio ini tidak Kepemilikan institusional dalam sebuah berpengaruh terhadap manajemen laba yang perusahaan merupakan pihak pemegang dilakukan perusahaan yang diproksi dengan saham nilai mayoritas manajemen laba dilakukan manajer akan tetap atau konstan. bambang (2007) yang menemukan bahwa kepemilikan manajemen mereka yang dan discretionary Hal disebabkan tertama dalam proses penyusunan laporan mempunyai leverage yang tinggi tidak mau keuangan, melakukan institusional perusahaan prilaku yang akan adanya kepemilikan besar dapat opportunistik pada suatu Pengaruh dalam Penelitian Leverage dengan yang tinggi akibat besarnya total hutang statistik terhadap total modal akan menghadapi resiko default sig 0,458 > 0,05 dan nilai t hitung < t table untuk mampu perusahaan memenuhi menghindarkan default tersebut. Pemenuhan kewajiban harus tetap dilakukan hubungan positif terhadap manajemen laba dan yang sesuai dengan arah penelitian. tidak dapat dihindarkan dengan manajemen laba. Berdasarkan hasil olah data statistik Hasil dari penelitian ini bertentangan dapat diketahui bahwa leverage perusahaan dengan penelitian Herawati (2010) yang diperusahaan manufaktur yang terdaftar di (BEI) tidak yaitu tidak dapat dijadikan sebagai mekanisme β yang positif maka leverage mempunyai Indonesia tinggi kewajibannya. Tindakan manajemen laba signifikan terhadap manajemen laba. Dan jika dilihat dari yang terancam yaitu sebesar 0,744 < 1,653 artinya leverage Efek konsisten bahwa perusahaan dengan tingkat leverage menunjukkan bahwa leverage mempunyai Bursa ini (2009) dalam Jao (2011) yang mengatakan terhadap perhitungan tidak berpengaruh karena penelitian Peasnell (2003), dan Murhadi manajemen laba Berdasarkan laba dimata investor dan auditor. penyusunan laporan keuangan. e) manajemen yang perusahaan juga menjaga kredibilitas nya meminimalkan manager perusahaan ini mengontrol jalannnya kegiatan perusahaan dengan oleh accruals. mengatakan bahwa leverage berpengaruh tidak signifikan negatif terhadap manjemen laba. mempengaruhi manajer dalam melakukan 16 f) Pengaruh good corporate g) Pengaruh governance terhadap integritas laporan integritas keuangan melalui manajemen laba. manajemen laba. Leverage laporan terhadap keuangan melalui Berdasarkan ringkasan perhitungan Berdasarkan ringkasan perhitungan pengaruh langsung dan pengaruh tidak pengaruh langsung dan pengaruh tidak langsung, dapat dilihat pengaruh langsung langsung, dapat dilihat pengaruh langsung kepemilikan terhadap integritas laporan leverage keuangan adalah sebesar 2,34%. keuangan adalah sebesar 3,72%. Sedangkan Sedangkanbesaran institusional pengaruh terhadap kepemilikan integritas besaran laporan terhadap integritas pengaruh integritas laporan laporan leverage terhadap keuangan melalui keuangan melalui manajemen laba adalah manajemen laba adalah sebesar 0,13%. Jadi sebesar pengaruh total pengaruh langsung dan pengaruh tidak langsung dan pengaruh tidak langsungnya langsungnya adalah 3,85%. Dan pengaruh adalah 2,32%. Dan pengaruh manajemen manajemen laba terhadap integritas laporan laba terhadap integritas laporan keuangan keuangan adalah sebesar 1,49%. -0,017%. Jadi total adalah sebesar 1,49%. Hal tersebut berarti besarnya pengaruh hubungan Jadi langsung leverage dapat tidak disimpulkan berpengaruh bahwa signifikan antara kepemilikan institusional terhadap terhadap integritas laporan keuangan baik integritas laporan keuangan akan berkurang secara langsung maupun tidak langsung pengaruhnya melalui manajemen laba, sehingga koefisien sebesar -0,017% dengan melalui manjemen laba. Jadi berdasarkan jalur manajemen laba tidak signifikan. hasil pengujian, dapat diambil kesimpulan bahwa kepemilikan institusional tidak F. KESIMPULAN,KETERBATASA berpengaruh signifikan terhadap integritas N DAN SARAN laporan 1) keuangan manajemen institusional laba dan hubungan terhadap jika melalui kepemilikan integritas KESIMPULAN Berdasarkan hasil temuan penelitian dan laporan pengujian hipotesis yang telah dilakukan keuangan tetap tidak meningkat bahkan dapat disimpulkan bahwa: mempunyai besaran hubungan yang lebih 1. Good corporate governance yang diukur kecil dari hubungan langsung, sehingga dengan dapat disimpulkan bahwa koefisien jalurnya mempunyai pengaruh terhadap integritas tidak signifikan. laporan keuangan. 17 kepemilikan institusional tidak 2. Leverage tidak memiliki pengaruh 3. Model penelitian ini banyak yang tidak terhadap integritas laporan keuangan. berpengaruh 3. Manajemen mempunyai substruktur yang digunakan juga tidak pengaruh yang signifikan terhadap integritas mempunyai pengaruh yang signifikan, hal laporan tersebut disebabkan oleh keterbatasan atau laba keuangan tidak dan hasil dari secara signifikan hubungannya bersifat positif dan tidak ketidaknormalan data yang dipakai. sesuai dengan hipotesis yang diajukan. 3) Saran 4. Kepemilikan institusional tidak dan Adapun saran-saran yang dapat penulis berpengaruh terhadap manajemen laba. berikan sehubungan dengan keterbatasan 5. Leverage tidak mempunyai pengaruh yang terdapat dalam penelitian ini adalah terhadap manajemen laba sebagai berikut: 6. Pengaruh kepemilikan institusional dan 1. Bagi leverage laporan meminimalkan tingkat hutang yang tinggi laba agar dapat meminimalkan risiko kerugian keuangan terhadap melalui integritas manajemen perusahaan, mempunyai koefisien jalur yang tidak perusahaan signifikan. laporan hendaknya dan tercapainya keuangan serta integritas terpenuhinya kebutuhan pemakai laporan keuangan. 2) Keterbatasan Penelitian 2. Bagi investor, disarankan agar terus Meskipun penulis telah berusahan mengumpulkan segala informasi dan merancang dan mengembangkan penelitan referensi yang berhubungan dengan kondisi sedemikian rupa, namun masih terdapat perusahaan yang akan dijadikan tempat beberapa keterbatasan dalam penelitian ini berinvestasi. Dalam hal ini penting dilakukan yang masih perlu direvisi. Keterbatasan agar resiko yang ditimbulkan dari investasi penelitian ini antara lain adalah: dapat diminimalisasikan dan keuntungan 1. Penelitian ini mengidentifikasi masih yang diperoleh dapat dioptimalkan.. banyak 3. variabel yang tidak diteliti Bagi peneliti selanjutnya, disarankan mempengaruhi integritas laporan keuangan untuk mencari variabel-variabel lain yang sehingga hasil penelitian kurang dapat dapat menggambarkan keuangan. faktor-faktor yang mempengaruhi integritas laporan memepengaruhi integritas laporan keuangan. DAFTAR PUSTAKA Annisa. 2013. Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Dewan Komisaris, Kepemilikan Institusional, Dan Ukuran Perusahaan Terhadap 2. Penelitian ini hanya melalukan penelitian selama tiga tahun saja sehingga hasil dari penelitian tersebut sulit untuk digeneralisasi. 18 Integritas Laporan Keuangan. Jurnal Akuntansi UNP. Arief Kasus Perusahaan Publik yang Listing di BEJ)”, Simposium Nasional Akuntansi. Jao, Robert & Pagalung, Gariging. 2011. Corporate Governance, Ukuran Perusahaan, Dan Leverage Terhadap Manajemen Laba Perusahaan Manufaktur Indonesia. Jurnal Akuntansi & Auditing. Volume 8/No.1/November 2011. Kamaliah et al. 2014. Aktivitas Manajemen Laba: Analisis Peran Komite Audit, Kepemilikan Institusional, Persentasi Saham Publik dan Leverage. Universitas Riau. Simposium Nasional Akuntansi 17 Lombok. & Bambang. 2007. Mekanisme Corporate Governance, Manajemen Laba Dan Kinerja Keuangan ( Studi Pada Perusahaan go publik Sektor Manufaktur ) Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto. Simposium Akuntansi nasional X. Celik, Serdar & Isaksson, Mats. 2014. Institutional investors and ownership engagement. OECD Journal : Financial Market Trends Volume 2013/2. Cohen, Daniel A. 2003. Quality of Financial Reporting Choice: Determinants and Economic Consequences. Working Paper Northwestern University Collins. Givoly, Dan dan Hayn, Carla. (2002). “The changing time-series properties of earnings, cash fows and accruals:Has finanancial reporting become more conservative?” Journal of Accounting and Economics 29 (2002) 287-320 Herawaty, arlen & Guna, I Welivin. 2010. Pengaruh mekanisme corporate governance, independensi auditor, kualitas audit ddan faktor llainnya terhadap manajemen laba. STIE Trisakti Kasmir, S.E, M.M. 2011. ”Analisis Laporan Keuangan”, Edisi 4, PT Raja Grafindo Persada. Kassem, Rasha. 2012. Earnings Management and Financial Reporting Fraud: Can External Auditors Spot the Difference? American Journal of Business and Management Vol. 1, No. 1, 2012, 30-33. Kieso E. Donald, dan Weygandt J Jerry & Warfield Terry D. 2007. Akuntansi Intermediate. Jilid Satu, Edisi Keduabelas, Penerbit : Erlangga. Kym. M. Ardison et al. 2008. The Effect Of Leverage On Earnings Management In Brazil. Fundação Instituto Capixaba de Pesq. em Contabilidade, Economia e Finanças. ISSN 1983-8611. Martani, dkk. 2012. Akuntansi Keuangan Menengah Berbasis PSAK. BUKU 1. Jakarta Selatan: Salempa Empat. Modugu. K. Prince et al. 2012. Determinants of Audit Delay in Nigerian Companies: Empirical Evidence. Research Journal of Finance and Accounting. ISSN 2222-1697 (Paper) ISSN 2222-2847 (Online) Vol 3, No 6, 2012 Nicolin Dan Sabeni. 2013. “Pengaruh Struktur Corporate Governance, Audit Tenure, Dan Spesialisasi Hormati, asrudin.(2007). Karakteristik Perusahaan Terhadap Kualitas Implementasi Good corporate governance. Jurnal Keuangan dan Perbankan. Fakultas Ekonomi Universitas Khairun Ternate. Hribar, Paul et al. 2009. Institutional Investors and Accounting Restatements. Asian Journal of Finance & Accounting ISSN 1946052X 2009, Vol. 1, No. 2: E4 Jamaa’an.2008.” Pengaruh Mekanisme Corporate Governance dan Kualitas Kantor Akuntan Publik Terhadap Integritas Laporan Keuangan (Studi 19 Industri Auditor Terhadap Integritas Laporan Keuangan”. Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis. Diponegoro Journal of Accounting Semarang: Jurusan Akuntansi. Universitas Diponegoro Semarang. Penman, S.H, dan Zhang, X.J. 1999. “Accounting Conservatism, the Quality of Earnings, and Stock Returns.” The Accounting Review, 77: 237-264. Ningrum, dwi listiani. 2012. Efek Tata Kelola Perusahaan dan Pergantian Auditor Terhadap Integritas Laporan Keuangan. Universitas Gunadarma. Peraturan No. I-A tentang Ketentuan Umum Pencatatan Efek bersifat ekuitas di bursa huruf C-1 Komite Nasional Kebijakan Corporate Governance, 2002 Njah, Mouna and Jarboui, Anis. 2013. “Institutional investors, corporate governance, and earnings management around merger: evidence from French absorbing firms”. Faculty of Economic Science and Management, Sfax University, Sfax, Tunisia. Journal of Economics, Finance and Administrative Science 18 (2013) 89-96 Rachmawati, Sistya (2008) “Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal Perusahaan terhadap Audit Delay dan Timeliness”, Jurnal Akuntansi dan Keuangan. Vol. 10, No. 1, p. 1-10. Rani, Fitria. (2009), “Pengaruh Kepemilikan, Dewan Komisaris, dan Komite Audit Terhadap Manajemen Laba, Kinerja, dan Nilai Perusahaan” Skripsi Program S-1, Universitas Andalas, Padang Nuraini dan Zain. 2007. Analisis Pengaruh Kpmilkan Institusional Dan Kualitas AudIt Terhadap Manajemen Laba .Jurnal Akuntansi. Universitas Paddjaran & Unversitas Syeikh Kumala Sari, Kumala dan Surya Rahardja. 2011. “Analisis Pengaruh Audit Tenure, Reputasi Kap, Disclosure, Ukuran Perusahaan dan Likuiditas terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern” E-journal Universitas Diponegoro, Semarang Priantinah, Denies. 2008. Eksistensi Earnings Manajemen Dalam Hubungan Agen – Prinsipal. Jurnal pendidikan akuntansi Indonesia. Staf Pengajar Jurusan Pendidikan Akuntansi – Universitas Negeri Yogyakarta. Scott, W. R. 2000. Financial Accounting Theory 6th ed. New Jersey: Prentice – Hall, Inc. Purwandari,Indri Wahyu. 2011. Analisis Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance, Profitabilitas Dan Leverage Terhadap Praktek Manajemen Laba (Earning Management). Skripsi S1. Universitas Diponegoro. Soewardjono. 2005. Teori Akuntansi. Perekayasaan Pelaporan Keuangan. Yogyakarta: BPFE. Shehu. U. Hassan and Ahmed, Abubakar. 2012. Corporate Governance, Earnings Management and Financial Performance: A Case of Nigerian Manufacturing Firms. American International Journal of Oktadella, Dewanti. 2011. Analisis Corporate Governance terhadap Integritas laporan Keuangan. 20 Contemporary Research. Vol. 2 No. 7; July 2012 214 Subramanyam, K.R. 1996. The Pricing of Discretionary Accruals. Journal of Accounting and Economics 22, hlm. 249-281. Veronica, Sylvia & Shiddartha utama.2005. Pengaruh Struktur Kepemilikan, Ukuran Perusahaan, Dan Praktek Corporate Governance Terhadap Pengelolaan Laba (Earnings Management). Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Simposium Akuntansi nasional VIII Watts, R.L. and Zimmerman, J.L. (1990): “Positive Accounting Theory”: A Ten Year Perspective, University Of Rochester. The Accounting Review. Vol 65 No. 1. Pp.131-156 Wiryadi, Arri & Sebrina, Nurzi. 2013. Pengaruh Asimetri Informasi, Kualitas Audit, Dan Struktur Kepemilikan Terhadap Manajemen Laba.WRA, Vol, No,2. Universitas Negeri Padang Wydia. (2004). “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pilihan Perusahaan Terhadap Akuntansi Konservatif.” Tesis S2 Program Pasca Sarjana UGM. Yogyakarta Sulistyanto, Sri. 2008. Manajemen Laba: Teori dan Model Empiris. Jakarta: PT.Gramedia Widiasarana Indonesia. Syofyan, Efrizal. 2012. Padang : UNP press Komite Audit. Ujiyantho, Arief & Pramuka, Bambang. 2007. Mekanisme Corporate Governance, Manajemen Laba Dan Kinerja Keuangan. Unhas Makassar. Simposium Nasional Akuntansi X. Usman, Shehu & Abubakar Ahmed. 2012. Corporate Governance, Earnings Management and Financial Performance: A Case of Nigerian Manufacturing Firms. American International Journal of Contemporary Research. Vol. 2 No. 7 http://detikfinance.com LAMPIRAN Daftar Gambar 1. Gambar kerangka konseptual Good corporate governance Integritas laporan keuangan Manajemen laba Leverage Kerangka Konseptual 2. Gambar substruktur I good corporate governance 0,009 21 Manajemen laba € 0,055 0,997 Gambar subtruktur 1 3. Gambar Substruktur II Good corporate governance -0.153 0,193 Integritas laporan keuangan Leverage Manajemen laba 0,122 Gambar subtruktur 2 4. Gambar hubungan langsung dan tidak langsung -0,153 Good corporate governance Leverage 0,009 Manajemen laba 0,122 Integritas laporan keuangan 0,055 0,193 €=0,917 €=0,997 Gambar Koefisien jalur pengaruh langsung dan pengaruh tidak langsung UJI ASUMSI KLASIK 22 1. Uji normalitas setelah dilakukan transfom menggunakan logaritma natural One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 94 Normal Parameters a Mean .0000000 Std. Deviation Most Extreme Differences 2.22968505 Absolute .086 Positive .086 Negative -.053 Kolmogorov-Smirnov Z .834 Asymp. Sig. (2-tailed) .489 a. Test distribution is Normal. 2. Uji heterokedastisitas Coefficients a Standardized Unstandardized Coefficients Model 1 B Coefficients Std. Error Beta (Constant) 1.855 .430 LN_X1 -.075 .353 LN_X2 -.030 LN_X3 .053 t Sig. 4.311 .000 -.023 -.213 .832 .209 -.015 -.142 .887 .116 .049 .461 .646 a. Dependent Variable: abresid 3. Uji autokorelasi b Model Summary Model 1 R R Square .289 a Durbin-Watson .083 1.852 a. Predictors: (Constant), LN_X3, LN_X2, LN_X1 b. Dependent Variable: LN_Y 23 LAMPIRAN TEKNIK ANALISIS DATA 1. Uji koefisien determinasi b Model Summary Model R Adjusted R Std. Error of the Square Estimate R Square 1 .289 a .083 .053 2.26654 a. Predictors: (Constant), LN_X3, LN_X2, LN_X1 2. Uji F b ANOVA Model 1 Sum of Squares Regression df Mean Square 42.100 3 14.033 Residual 462.349 90 5.137 Total 504.449 93 F Sig. 2.732 .048 a a. Predictors: (Constant), LN_X3, LN_X2, LN_X1 b. Dependent Variable: LN_Y 3. Koefisien determinasi substruktur 1 b Model Summary Std. Error of the Model 1 R R Square .054 a Adjusted R Square .003 -.008 a. Predictors: (Constant), LN_X2, LN_X1 b. Dependent Variable: LN_X3 24 Estimate 1.27062 4. Uji t substruktur 1 Coefficients a Standardized Unstandardized Coefficients Model 1 B (Constant) Coefficients Std. Error Beta -3.124 .156 LN_X1 .029 .238 LN_X2 .091 .122 t Sig. -19.967 .000 .009 .120 .904 .055 .744 .458 a. Dependent Variable: LN_X3 5. Koefisien determinasi substruktur 2 b Model Summary Std. Error of the Model R 1 R Square .289 a Adjusted R Square .083 Estimate .053 2.26654 a. Predictors: (Constant), LN_X3, LN_X2, LN_X1 b. Dependent Variable: LN_Y 6. Hasil uji F substruktur 2 b ANOVA Model 1 Sum of Squares Regression df Mean Square 42.100 3 14.033 Residual 462.349 90 5.137 Total 504.449 93 a. Predictors: (Constant), LN_X3, LN_X2, LN_X1 b. Dependent Variable: LN_Y 25 F 2.732 Sig. .048 a 7. Uji t Subtruktur 2 Coefficients Model 1 Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B (Constant) a Std. Error 25.148 .695 LN_X1 -.858 .570 LN_X2 .640 LN_X3 .226 Beta t Sig. 36.171 .000 -.153 -1.506 .136 .337 .193 1.900 .061 .187 .122 1.207 .231 a. Dependent Variable: LN_Y 26